dan Pengendalian
Jurnal ini berisi tentang proses penganggaran Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) di Polres Pesi. PNBP tidak bersumber dari pajak dan hibah di mana
penatausahaannya dilakukan oleh Satker atau instansi vertikal dan penyetor PNBP dapat
dilakukan oleh Satker yang juga melakukan penatausahaan. Menurut UU Nomor 9 Tahun
2018, terdapat dua fungsi yang dimiliki PNBP, yaitu fungsi penganggaran (budgetary) dan
pengaturan (regulatory).
Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan metode content analysis. Data primer
penelitian ini didapatkan dari wawancara bersama bendahara objek penelitian dan data
sekunder diperoleh dari laporan realisasi anggaran. Penelitian ini juga menggunakan studi
komparatif terhadap data sekundernya.
Kelebihan jurnal ini adalah selain menggunakan metode content analysis yang
berisfat prediktif, peneliti juga menggunakan studi komparatif untuk menganalisis dasar
permasalahan penganggaran PNBP. Namun, metode content analysis yang digunakan
memiliki kekurangan yaitu tidak dapat menganalisis lebih dalam terkait isi teks secara
komprehensif. Selain itu, rentang waktu penelitian terlalu sempit sehingga peneliti tidak
mempunyai lebih banyak data sebagai pembanding.
Jurnal ini berisi tentang bagaimana tugas, wewenang, dan peran dari DPRD Provinsi
dalam menjalankan fungsi anggaran dan pengawasan terhadap APBD. Pelaksanaan fungsi –
fungsi tersebut diwujudkan dengan adanya otonomi daerah, dimana pengelolaan keuangan
daerah menjadi bagian penting di dalamnya sehingga harus dilakukan secara transparan dan
akuntabel.
Peneliti menggunakan metode hukum normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
DPRD Provinsi menjaring aspirasi masyarakat dalam melaksanakan fungsi anggarannya
dengan cara membahas dan menyetujui rancangan Perda Provinsi terkait APBD Provinsi
secara bersama – sama sedangkan fungsi pengawasan dilakukan dengan mengawasi segala
aktivitas terkait penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi, termasuk menindaklanjuti
hasil pemeriksaan laporan keuangan oleh BPK (Kirihio, 2019).
Kelebihan jurnal ini ialah penjabaran dilakukan secara rinci dibarengi dengan dasar
hukum yang melandasinya sehingga argumen tersebut dapat dinyatakan valid.
Kekurangannya ialah dalam jurnal ini tidak dijelaskan bagaimana metode hukum normatif itu
serta tidak dinyatakan apakah peran DPRD Provinsi dalam menjalankan fungsi anggaran dan
pengawasan telah sesuai atau belum dengan ketentuan yang ada.
Jurnal ini berisi tentang telaah dan identifikasi terkait masalah penganggaran yang
terjadi pada Badan Layanan Umum (BLU) menurut prinsip beyond budgeting. Anggaran
tradisional dinilai tidak lagi memuaskan karena bersifat tidak sederhana, relative mahal, dan
tidak lagi dapat mengatasi keperluan darurat. Permasalahan tersebut dinilai dapat ditangani
dengan pendekatan Beyond Budgeting Round Table (BBRT).
Kelebihan jurnal ini adalah proses pengolahan data lapangan dilakukan secara
langsung serta hasil wawancara yang terstruktur sehingga menyajikan sebuah informasi yang
terperinci dan jelas. Kekurangan jurnal ini adalah rentang waktu penelitian yang relatif
singkat dan adanya masa transisi struktur dari birokrasi murni (STAN) menjadi struktur
Pendidikan tinggi yang sebenarnya (PKN STAN) sehingga terbatas dalam penelitian dan
pengolahan hasil.
DAFTAR PUSTAKA
Biswan, A. T., & Kusumo, D. P. P. (2021). Penajaman Peran Penganggaran Sektor Publik Sebagai Alat
Perencanaan Dan Pengendalian. JAS (Jurnal Akuntansi Syariah), 5(1), 58–77.
https://doi.org/10.46367/jas.v5i1.341
Biswan, A. T., & Widianto, H. T. (2019). PERAN BEYOND BUDGETING ENTRY SCAN
UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK.
Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 10(2). https://doi.org/10.18202/jamal.2019.08.10018
Kirihio, I. S. (2019). Peranan Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRD) Dalam Melaksanakan
Fungsi Anggaran dan Pengawasan Terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Lex
Administratum, VII(1).