Anda di halaman 1dari 11

MIMPI SANG PUTRI

Penulis : Nurrofiqoh

NURROFIQOH
1808107050
Absen 12
PGMI V B
Disuatu Negeri, terdapat kerajaan yang sangat megah dan
indah. Kekayaan alam yang melimpah dan kerajaan tersebut
dipimpin oleh raja yang adil dan bijaksana, sehingga rakyatnya
dapat hidup dengan damai dan sejahtera.

Diceritakan raja tersebut memiliki putri yang cantik jelita


tetapi memiliki satu kebiasaan buruk. Kebiasaan buruk tersebut
ialah dia suka mengoleksi baju-baju tetapi hanya memakainya
sekali saja kemudian setelah itu hanya disimpan dilemari saja
tanpa dikenakan kembali, hal itulah yang membuat lemarinya penuh
dengan baju-baju tersebut.
Putri sangat menyukai baju-baju tersebut, sehingga setiap
hari dia mendekati lemari hanya untuk melihat dan mengelus-
mengelus baju tersebut. Karena terlalu sayang dengan baju-baju
tersebut dan tak ingin bajunya rusak ataupun warnanya akan
berubah, maka sang putri pun tak ingin mengenakan untuk yang
kedua kalinya. Setiap berganti pakaian maka ia mengenakan baju
baru, yang baru saja dibuatkan oleh penjahit kerajaan.

Suatu hari, pada saat sang putri berjalan ditaman. Dia


melihat seorang wanita yang duduk dipinggir sungai mengenakan
gaun yang sangat indah.

“Wahhhhh....gaunnya indah sekali....” sambil tercengang


terpukau.

“Siapakah wanita itu ??? sepertinya dari kalangan


bangasawan juga seperti akau. Tapi siapa yaa... ko aku tidak pernah
melihatnya. lebih baik aku dekati saja dia”
Sang putri pun mendekat dengan harap akan bisa
mendapatkan gaun-gaun yang indah seperti yang sedang dikenakan
oleh wanita tersebut.

Ketika sudah didekatnya sang putri bertanya “Siapakah


ibunda, sepertinya dari kalangan bangsawan. Jika saya boleh tau
ibunda dari Kerajaan mana ?. Ko sepertinya aku tidak pernah
melihat ibunda”

Wanita berwajah teduh itu menatapnya sambil tersenyum


dan berkata

“ Saya memang bukanlah dari negeri sini tuan putri.” Jawabnya

“ Lantas ibunda dari negeri mana dan dari Kerajaan mana?”

“ Saya dari kerajaan langit diatas awan sana”

“sungguh ??? Bukankah diatas awan sana tidak ada kehidupan ?”

Lagi-lagi wanita itu tersenyum hangat. Dan menjawab “Ada


tuan putri...”
“Hmmmm....Lantas apakah yang ibunda cari di Negeri ini” tanya
sang putri.

“saya hendak mencari dirimu”

“Mencari aku ???”

“Iya benar, saya kesini hendak menemui dirimu”

“Ada apakah ibunda, mengapa mencari aku?”

“Saya hanya ingin menyampaikan kepada dirimu, gunakanlah


pakaian yang sudah ada. Janganlah meminta ayahandamu untuk
menyuruh penjahit kerajaan membuat bajumu yang baru setiap
engkau hendak mengganti pakaian “.

“Mengapa Ibunda bisa tahu tentang kebiasaanku ?”

“Tentu ibunda tahu tuan putri. Ibunda selalu memperhatikanmu


dari negeri awan sana.”

“Mengapa ibunda memperhatikanku ?, padahal aku melihat


ibunda pun baru kali ini” tanya sang putri.

“Karena ibunda sangat menyayangimu nak. Ibunda tak ingin ada


hal buruk yang menimpamu.” Tukasnya.

“Memang ibunda ini siapa, dan mengapa sangat menyayangiku.


Lalu hal buruk apakah yang akan menimpaku ?” tanya sang putri
dengan rasa penasaran yang tinggi.

“Nanti juga kau akan tahu siapa aku. Dan tolong turutilah
permintaanku, karean ini demi kebaikanmu.” Jelasnya.

“Aku tidak mau. Aku sangat sayang kepada baju-baju ku” jawab
tegas sang putri menolak.
“Aku tahu, kau ingin sekali baju seperti yang aku kenakan
bukan ? jika itu kemaumanmu maka engkau harus mengikuti
permintaanku.”

“Baik aku akan mengikuti permintaan ibunda. Asal ibunda


janji akan memberikan baju yang cantik seperti gaun yang engkau
kenakan” Jawab sang putri.

Kemudian wanita separuh baya tersebut merubah gaun tuan


putri menjadi gaun yang labih indah. Kemudian wanita itu
menghilang dari pandangan sang putri.

Putri merasa terheran-heran atas menghilangnya waita


tersebut, padahal putri hendak mngucapkan terimakasih karena
gaun yang diterimanya. Sang putri pun sangat senang dengan gaun
yang kini dipakainya meskipun belum sempat dia ucapkan
terimaksih. Karena putri tak kunjung menemukan wanita itu,
sehingga putri memutuskan untuk kembali kekerajaan.
Setelah didalam kamarnya, tanpa sadar putri tertidur dan
bermimpi bertemu wanita itu. Didalam mimpinya wanita itu berkata
“Ingat pesanku wahai anakku”. Namun dalam mimpi sang putri
mengatakan tidak mau, sehingga wanita itu membuka lemari tuan
putri yang penuh dengan gaun-gaun koleksiannya, dan meminta
kepada gaun-gaun tersebut untuk pergi meninggalkan sang putri.

Dan akhirnya gaun-gaun tersebut pergi meninggalkan sang


putri sehingga membuatnya bersedih. Tak lama kemudian sang
putri pun terbangun dan tersadar bahwa kini fajar telah terbit
dan yang tadi itu hanya mimpi. Menyadari hal tersebut, sang putri
bergegas melihat lemari dan meyakini bahwa itu hanyalah mimpi
buruk.
Setelah memastikan bahwa itu hanya mimpi, kemudian sang
putri menghadap ayahandanya untuk menceritakan apa yang
terjadi dengan dirinya dari kemarin dan mimpi yang tadi malam dia
alami. Saat mendengar putrinya bercerita ayahandanya merasa
bahwa wanita yang diceritakan itu mirip sekali ciri-cirinya dengan
almarhum istrinya. Hingga akhirnya ayahnya memastikannya
dengan menanyakan kembali secara detail mengenai ciri-ciri wanita
tersebut.

“Bagaimana orangnya nak?” tanya raja

“Wanita itu sangat cantik, bertubuh ramping, berwajah teduh,


dan ucapannya sangat lembut ayahanda.” Ujarnya.

“Lalu bagaimana dengan bentuk rambutnya?” tanya Raja lagi.

“Rambutnya ikal dan berwarna coklat, matanya hanzel seperti


aku ayahanda” jelasnya

Seketika itu Raja terdiam dan merasa yakin bahwa itu


adalah almarhum istrinya. Dan raja berfikir mungkin almarhum
istrinya kemari karena ingin menasehati putrinya yang memiliki
kebiasaan buruk tersebut. Kemudian Sang Raja menunjukan photo
istrinya kepada sang putri.
“Nak ini adalah ibundamu” sambil menyerahkan sebuah
lukisan.

Sang putri pun menatapnya dan ini adalah perempuan yang


ditemuinya kemarin dan yang datang dimimpinya tadi malam.

“Ayah...ini adalah wanita yang datang dimimpiku dan yang


aku temui kemarin. Apakah dia benar ibundaku ayah ?” tanyanya
dengan mata berkaca-kaca.

“Iya putriku, dia adalah ibundamu..”ucap ayah dengan suara


getir.

Seketika itu suasana menjadi hening dan pecah ketika suara


tangisan dari sang putri.
“Ayahh aku senang sekali bisa bertemu ibunda, bertemu
ibunda adalah salah satu mimpiku. Tapi ibunda kini telah marah
kepadaku...lalu aku harus bagaimana?” tanya sang putri sambil
menangis

“Ikuti pesan ibundamu nak...dan menurut ayah gaun-gaun mu


yang tertumpuk dilemari itu terlalu banyak. Jadi berikanlah
sebagian gaunmu kepada rakyat kita yang membutuhkan nak.”

“Baik ayah, aku akan berikan sebagian kepada rakyat kita


yang membutuhkan.”

Setelah mimpi dan kejadian itu akhirnya sang putri berhenti


untuk memakai gaun baru setiap mengganti pakaian, dan gaun-gaun
yang dikoleksinya dilemari kini dibagikan kepada rakyatnya yang
membutuhkan.
Kini sang puti pun hidup bahagia dan selalu ceria, karena ia
dapat bertemu ibunya walau hanya sesaat. Dan setiap dia
merindukan akan sosok ibundanya, dia pergi kesungai yang dekat
dengan taman untuk mengingat saat itu dan melepaskan rasa
rindunya.

*TAMAT*

PESAN MORAL

Syukurilah apa yang kita punya, dan jangan merasa tidak


pernah puas dengan apa yang sudah kita miliki. Jika kita memiliki
harta yang banyak janganlah berfoya-foya tuk menghabiskannya
maka berbagilah harta tersebut kepada orang yang membutuhkan,
karena diluar sana masih banyak orang yang makan dengan
kesusahan, tidur dengan beralaskan tikar, dan rumah hanya
beratapkan kardus.

Anda mungkin juga menyukai