Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

TAUHID DAN URGENSINYA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA


Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama
Dosen Pengampu : Dr. Munawir Pasaribu, M. Ag

Disusun Oleh :
Najwa Ilmi (2302090148)
Nahya Khaila Putri Sagala (2302090162)
Nanda Dwi Andini (2302090188)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
T. A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini "Tauhid
dan Urgensinya Bagi Kehidupan Manusia".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan,


baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.

Medan, 11 November 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..…………………………………………………….. ii


DAFTAR ISI ………………………………………………………………... iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….. 1


A. Latar Belakang ………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………. 1
C. Tujuan …………………………………………………………... 1

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………….. 2


A. Pengertian
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tauhid merupakan landasan Islam yang paling penting. Seseorang yang
benar tauhidnya, maka dia akan mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat.
Tauhid yang tidak benar, akan menjatuhkan seseorang ke dalam kesyirikan.
Kesyirikan merupakan dosa yang akan membawa kecelakaan di dunia serta
kekekalan di dalam azab neraka. Allah SWT berfirman dalam Al Qur‟an surat
An-Nisa‟ ayat 48, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan
mengampuni yang lebih ringan daripada itu bagi orang-orang yang Allah
kehendaki”. (Al Qur‟an Tarjamah Tafsiriyah, 2013: 101)

Anda mungkin juga menyukai