Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

PERMESINAN KAPAL PENANGKAPAN IKAN

NAMA : BA’DIATUL HUSNA


NIM : 420210104006

PRODI PERIKANAN TANGKAP


FAKULTAS LOGISTIK MILITER
UNIVERSITAS PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA
2023
JENIS-JENIS PROPELLER

1. FIXED PITCH PROPELLER

Baling-baling tetap (fixed-pitch propeller) adalah jenis baling-baling kapal atau pesawat
terbang yang memiliki sudut pisau baling-baling yang tetap atau tidak dapat diubah selama operasi.
Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari penggunaan baling-baling tetap:
Kelebihan Baling-Baling Tetap:
 Sederhana dan Terjangkau: Baling-baling tetap biasanya lebih sederhana dan lebih terjangkau
dalam hal biaya perawatan dan penggantian dibandingkan dengan baling-baling yang dapat
diubah pitch-nya.
 Penggunaan Awak Kapal yang Mudah: Baling-baling tetap tidak memerlukan pengaturan
pitch yang rumit selama operasi, sehingga memudahkan awak kapal atau pilot dalam
mengoperasikan kapal atau pesawat.
 Penggunaan Pada Kendaraan Kecil: Baling-baling tetap sering digunakan pada kendaraan
kecil seperti perahu dayung, perahu nelayan, dan pesawat kecil yang tidak memerlukan
performa tinggi.
 Tahan Terhadap Kerusakan: Baling-baling tetap memiliki kemungkinan lebih rendah untuk
mengalami kerusakan karena tidak ada bagian yang bergerak atau dapat diubah pitch-nya.
Kekurangan Baling-Baling Tetap:
 Kurangnya Efisiensi: Baling-baling tetap kurang efisien dalam mengubah tenaga mesin
menjadi daya dorong dibandingkan dengan baling-baling yang dapat diubah pitch-nya. Ini
membuatnya kurang cocok untuk aplikasi yang memerlukan performa tinggi.
 Keterbatasan Performa: Baling-baling tetap tidak dapat disesuaikan untuk mengatasi
perubahan kondisi atau permintaan daya dorong selama operasi. Hal ini dapat membatasi
kinerja kapal atau pesawat dalam situasi tertentu.
 Penggunaan Bahan Bakar Lebih Banyak: Karena kurangnya kemampuan untuk mengubah
pitch, baling-baling tetap mungkin mengharuskan mesin bekerja lebih keras dan menghasilkan
lebih banyak konsumsi bahan bakar dibandingkan dengan baling-baling yang dapat diatur
pitch-nya.
 Kurangnya Kendali: Baling-baling tetap tidak memberikan tingkat kendali yang sama
terhadap pesawat atau kapal dalam kondisi cuaca yang berubah-ubah atau dalam situasi
darurat.
 Tidak Cocok untuk Aplikasi Tinggi: Untuk aplikasi yang memerlukan performa tinggi seperti
pesawat jet atau kapal cepat, baling-baling yang dapat diubah pitch-nya biasanya lebih disukai
karena dapat disesuaikan dengan permintaan daya dorong.
Pilihan antara baling-baling tetap dan baling-baling yang dapat diubah pitch-nya akan tergantung
pada jenis kendaraan, tujuan penggunaan, dan faktor-faktor lain seperti biaya dan efisiensi. Biasanya,
baling-baling yang dapat diubah pitch-nya lebih umum digunakan pada pesawat komersial dan kapal
besar yang memerlukan fleksibilitas dalam mengatasi berbagai situasi operasional.
2. CONTROLABLE PITCH PROPELLER

Baling-baling yang dapat diubah pitch-nya (controllable pitch propeller) adalah jenis
baling-baling yang memungkinkan pengaturan sudut pitch pisau baling-baling untuk
mengubah daya dorong yang dihasilkan. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan
dari penggunaan baling-baling yang dapat diubah pitch-nya:

Kelebihan Baling-Baling yang Dapat Diubah Pitch-nya:

 Fleksibilitas Operasional: Baling-baling yang dapat diubah pitch-nya memberikan


fleksibilitas dalam mengubah daya dorong sesuai dengan kondisi operasional. Ini
memungkinkan kendaraan untuk beroperasi dengan efisien dalam berbagai
kecepatan dan kondisi cuaca.
 Efisiensi Lebih Tinggi: Kemampuan untuk mengatur sudut pitch memungkinkan
baling-baling untuk beroperasi pada titik efisiensi tertinggi dalam berbagai situasi. Ini
dapat menghasilkan konsumsi bahan bakar yang lebih rendah dan kinerja yang lebih
baik secara keseluruhan.
 Manuverabilitas yang Baik: Baling-baling yang dapat diubah pitch-nya
memungkinkan kendaraan untuk melakukan manuver dengan lebih baik, termasuk
berbelok, berlabuh, dan berhenti dengan lebih efektif.
 Kemampuan Reversibel: Baling-baling yang dapat diubah pitch-nya dapat dibalik
(reverse) dengan mudah untuk memperlambat atau menghentikan kendaraan. Ini
sangat penting dalam navigasi kapal dan pesawat terbang.
 Performa Tinggi: Baling-baling yang dapat diubah pitch-nya sering digunakan dalam
aplikasi yang memerlukan performa tinggi, seperti pesawat jet, kapal cepat, dan
kapal penjelajah.

Kekurangan Baling-Baling yang Dapat Diubah Pitch-nya:

 Biaya Awal yang Tinggi: Baling-baling yang dapat diubah pitch-nya biasanya lebih
mahal untuk dibeli dan dipasang daripada baling-baling tetap.
 Perawatan yang Kompleks: Baling-baling yang dapat diubah pitch-nya memerlukan
perawatan yang lebih intensif dan teratur untuk menjaga kinerjanya yang optimal. Ini
mencakup inspeksi dan pemeliharaan rutin yang lebih rumit.
 Resiko Kerusakan: Komponen yang dapat diubah pitch-nya dapat lebih rentan
terhadap kerusakan, dan perbaikan yang terkait dengannya dapat lebih rumit dan
mahal.
 Kompleksitas Kendaraan: Pada pesawat terbang, baling-baling yang dapat diubah
pitch-nya memerlukan sistem kontrol yang lebih kompleks, yang dapat meningkatkan
kompleksitas keseluruhan kendaraan.
 Pembatasan pada Beban Berlebihan: Baling-baling yang dapat diubah pitch-nya
memiliki batasan pada beban berlebihan, yang dapat menyebabkan kerusakan jika
digunakan secara tidak benar.

Keputusan untuk menggunakan baling-baling yang dapat diubah pitch-nya atau baling-
baling tetap akan bergantung pada jenis kendaraan, aplikasi, dan persyaratan operasional.
Baling-baling yang dapat diubah pitch-nya umumnya lebih sesuai untuk kendaraan yang
memerlukan fleksibilitas, kinerja tinggi, dan manuverabilitas yang baik, sementara baling-
baling tetap lebih sederhana dan terjangkau, cocok untuk kendaraan dengan kebutuhan
operasional yang lebih sederhana.

3. PROPELER IN NOZZLE

Propeller dalam nozzle adalah perangkat yang menggabungkan baling-baling (propeller)


dengan sebuah nozzle (nozel) yang mengarahkan aliran air atau gas ke baling-baling. Ini adalah
komponen yang sering digunakan dalam aplikasi kapal laut dan kendaraan bawah air. Berikut
adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari penggunaan propeller dalam nozzle:

Kelebihan Propeller dalam Nozzle:

 Efisiensi Tinggi: Propeller dalam nozzle dapat meningkatkan efisiensi sistem propulsi
dengan mengarahkan aliran air atau gas secara lebih terarah ke baling-baling. Hal ini
dapat menghasilkan daya dorong yang lebih besar dibandingkan dengan propeller tanpa
nozzle.
 Kemampuan Manuver yang Baik: Propeller dalam nozzle dapat meningkatkan
kemampuan manuver kapal atau kendaraan bawah air. Mereka dapat memberikan daya
dorong yang lebih besar dalam berbagai arah, yang berguna untuk berbelok, berlabuh,
dan bergerak mundur dengan baik.
 Reduksi Interaksi dengan Air atau Air Laut: Nozzle dapat mengurangi interaksi baling-
baling dengan air atau air laut yang mengalir di sekitarnya. Hal ini dapat mengurangi
kerugian akibat turbulensi, dan menghasilkan daya dorong yang lebih efisien.
 Kinerja Optimal pada Kecepatan Rendah: Propeller dalam nozzle cenderung memiliki
kinerja yang lebih baik pada kecepatan rendah daripada propeller tanpa nozzle, yang
membuatnya cocok untuk aplikasi kapal yang sering beroperasi pada kecepatan rendah.

Kekurangan Propeller dalam Nozzle:

 Biaya Awal yang Tinggi: Propeller dalam nozzle biasanya lebih mahal untuk dibeli dan
dipasang daripada propeller tanpa nozzle.
 Perawatan yang Lebih Sulit: Nozzle dapat menjadi lebih rentan terhadap kerusakan, dan
perawatannya cenderung lebih sulit dan mahal dibandingkan dengan propeller tanpa
nozzle.
 Keterbatasan pada Kecepatan Tinggi: Propeller dalam nozzle cenderung memiliki kinerja
yang kurang baik pada kecepatan tinggi. Ini bisa menjadi keterbatasan jika kendaraan
perlu beroperasi pada kecepatan tinggi.
 Pembatasan pada Profunditas Air: Nozzle dapat mengharuskan kendaraan beroperasi di
perairan dengan kedalaman yang cukup untuk mengakomodasi ukuran nozzle, yang
dapat menjadi kendala di perairan dangkal.
 Kompleksitas Sistem: Propeller dalam nozzle memerlukan desain, instalasi, dan
pemeliharaan yang lebih kompleks daripada propeller tanpa nozzle.

Keputusan untuk menggunakan propeller dalam nozzle atau tidak akan tergantung pada
aplikasi dan persyaratan khusus kendaraan. Propeller dalam nozzle sering digunakan pada
kapal laut, terutama kapal penarik (tugboat) dan kapal kerja (workboat), di mana
manuverabilitas dan efisiensi pada kecepatan rendah sangat penting. Di sisi lain, pada kapal
penumpang atau kapal cepat yang beroperasi pada kecepatan tinggi, propeller tanpa nozzle
mungkin lebih sesuai.

4. DETACHABLE BLADE PROPELLER

Baling-baling yang dapat dilepas (detachable blade propeller) adalah jenis baling-baling yang
memungkinkan pisau baling-balingnya dilepas atau diganti dengan pisau yang berbeda. Ini
adalah komponen yang sering digunakan dalam aplikasi kapal dan pesawat. Berikut adalah
beberapa kelebihan dan kekurangan dari penggunaan baling-baling yang dapat dilepas:

Kelebihan Baling-Baling yang Dapat Dilepas:

 Fleksibilitas Desain: Kemampuan untuk mengganti pisau baling-baling memungkinkan


perubahan desain dan konfigurasi baling-baling untuk mencapai kinerja yang berbeda
sesuai dengan kebutuhan atau perubahan permintaan daya dorong.
 Penggantian yang Mudah: Ketika pisau baling-baling mengalami kerusakan atau keausan,
baling-baling yang dapat dilepas memungkinkan penggantian yang relatif mudah dan
cepat tanpa perlu mengganti seluruh baling-baling.
 Optimalisasi Kinerja: Dengan kemampuan untuk mengganti pisau baling-baling,
pengguna dapat mengoptimalkan kinerja baling-baling untuk berbagai kondisi
operasional, termasuk kecepatan dan beban yang berbeda.
 Manuverabilitas yang Baik: Baling-baling yang dapat dilepas dapat dirancang untuk
meningkatkan manuverabilitas kapal atau pesawat, termasuk kemampuan berbelok,
berlabuh, dan bergerak mundur dengan baik.

Kekurangan Baling-Baling yang Dapat Dilepas:

 Biaya dan Kompleksitas: Baling-baling yang dapat dilepas biasanya lebih kompleks dan
lebih mahal daripada baling-baling yang tetap. Ini termasuk biaya perawatan dan
pemeliharaan yang lebih tinggi.
 Perawatan yang Lebih Sulit: Meskipun penggantian pisau baling-baling dapat lebih
mudah, baling-baling yang dapat dilepas cenderung memerlukan perawatan yang lebih
intensif untuk menjaga kinerja yang optimal.
 Peningkatan Risiko Keselamatan: Kemampuan untuk mengganti pisau baling-baling juga
dapat meningkatkan risiko keselamatan jika prosedur penggantian tidak dilakukan
dengan benar.
 Keterbatasan Kecepatan: Baling-baling yang dapat dilepas mungkin memiliki
keterbatasan pada kecepatan tertentu. Mereka mungkin tidak sesuai untuk aplikasi yang
memerlukan kinerja tinggi pada kecepatan tinggi.
 Penggunaan dalam Aplikasi Khusus: Baling-baling yang dapat dilepas cenderung lebih
umum digunakan dalam aplikasi kapal dan pesawat yang memiliki kebutuhan khusus
atau beroperasi dalam kondisi khusus.

Keputusan untuk menggunakan baling-baling yang dapat dilepas atau baling-baling tetap
akan tergantung pada aplikasi dan persyaratan khusus kendaraan. Baling-baling yang dapat
dilepas sering digunakan dalam kapal penjelajah dan pesawat dengan kebutuhan kinerja yang
bervariasi, sementara baling-baling tetap mungkin lebih sederhana dan sesuai untuk kendaraan
dengan persyaratan operasional yang lebih stabil.
5. TANDEM PROPELLER

Tandem propeller adalah konfigurasi dua baling-baling yang ditempatkan secara


berdampingan, satu di belakang yang lain, pada kendaraan seperti kapal atau pesawat. Berikut
adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari penggunaan tandem propeller:

Kelebihan Tandem Propeller:

 Manuverabilitas yang Baik: Tandem propeller dapat meningkatkan manuverabilitas


kendaraan karena kedua baling-baling dapat bekerja bersama untuk menghasilkan daya
dorong yang lebih baik saat berbelok, berlabuh, atau bergerak mundur.
 Efisiensi pada Berbagai Kecepatan: Tandem propeller dapat dirancang untuk memiliki
efisiensi yang baik pada berbagai kecepatan, sehingga cocok untuk kendaraan yang perlu
beroperasi pada berbagai kondisi.
 Daya Dorong yang Dapat Diatur: Dengan mengatur sudut atau kecepatan rotasi baling-
baling yang berbeda, daya dorong kendaraan dapat diatur dengan baik untuk berbagai
situasi operasional.
 Stabilitas yang Baik: Tandem propeller dapat meningkatkan stabilitas kendaraan dengan
meratakan aliran air atau udara di sekitarnya, mengurangi kemungkinan turbulensi yang
dapat memengaruhi kinerja.

Kekurangan Tandem Propeller:

 Kompleksitas Desain: Tandem propeller memiliki desain yang lebih kompleks daripada
baling-baling tunggal, yang dapat mengakibatkan biaya produksi dan perawatan yang
lebih tinggi.
 Perawatan yang Lebih Sulit: Dua baling-baling yang bekerja bersama dapat memerlukan
perawatan yang lebih intensif untuk menjaga sinkronisasi yang tepat dan kinerja optimal.
 Risiko Keselamatan: Tandem propeller dapat meningkatkan risiko keselamatan jika
prosedur pengoperasian atau perawatan tidak dilakukan dengan benar.
 Biaya Produksi yang Lebih Tinggi: Pembuatan dan pemasangan tandem propeller
biasanya lebih mahal dibandingkan dengan sistem propulsi tunggal atau konfigurasi
lainnya.
 Penggunaan Energi yang Lebih Tinggi: Meskipun tandem propeller dapat memberikan
manuverabilitas yang baik, penggunaan dua baling-baling secara bersamaan juga dapat
menghasilkan konsumsi energi yang lebih tinggi.

Keputusan untuk menggunakan tandem propeller atau sistem propulsi lainnya akan sangat
tergantung pada aplikasi dan persyaratan spesifik kendaraan. Tandem propeller sering digunakan
pada kapal, terutama kapal penarik (tugboat) dan kapal yang memerlukan manuverabilitas
tinggi. Di pesawat, konfigurasi tandem propeller kurang umum dan biasanya digunakan dalam
pesawat eksperimental atau yang memiliki kebutuhan desain khusus.

6. CONTRA ROTATION PROPELLER

Baling-baling dengan konfigurasi kontra-rotasi (contra-rotating propeller) adalah sistem


propulsi yang menggabungkan dua baling-baling yang berputar dalam arah yang berlawanan
satu sama lain pada satu poros. Ini adalah konfigurasi yang sering digunakan pada kapal laut dan
pesawat. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari penggunaan baling-baling
dengan kontra-rotasi:

Kelebihan Baling-Baling dengan Kontra-Rotasi:

 Efisiensi yang Tinggi: Kontra-rotasi dapat meningkatkan efisiensi propulsi karena aliran air
atau udara yang keluar dari baling-baling pertama dapat dimanfaatkan oleh baling-baling
kedua. Hal ini menghasilkan daya dorong tambahan tanpa peningkatan konsumsi bahan
bakar yang signifikan.
 Manuverabilitas yang Baik: Kontra-rotasi dapat meningkatkan manuverabilitas kendaraan
karena daya dorong yang dihasilkan dapat diarahkan dengan lebih baik untuk berbelok,
berlabuh, atau bergerak mundur.
 Peningkatan Stabilitas: Konfigurasi kontra-rotasi dapat meningkatkan stabilitas kendaraan
dengan meratakan aliran air atau udara di sekitarnya, mengurangi kemungkinan
turbulensi yang dapat memengaruhi kinerja.
 Reduksi Getaran: Karena baling-baling berputar dalam arah yang berlawanan, getaran
yang dihasilkan dapat saling membatalkan, menghasilkan getaran yang lebih rendah
pada kapal atau pesawat.

Kekurangan Baling-Baling dengan Kontra-Rotasi:

 Kompleksitas Desain: Kontra-rotasi memiliki desain yang lebih kompleks dengan dua
baling-baling yang harus disinkronkan dengan baik. Hal ini dapat menghasilkan biaya
produksi dan perawatan yang lebih tinggi.
 Perawatan yang Lebih Sulit: Dua baling-baling yang berputar dalam arah yang
berlawanan memerlukan perawatan yang lebih intensif untuk menjaga sinkronisasi yang
tepat dan kinerja optimal.
 Biaya Awal yang Tinggi: Pembuatan dan pemasangan sistem kontra-rotasi biasanya lebih
mahal dibandingkan dengan sistem propulsi tunggal atau konfigurasi lainnya.
 Peningkatan Konsumsi Energi: Meskipun kontra-rotasi meningkatkan efisiensi,
penggunaan dua baling-baling secara bersamaan juga dapat menghasilkan konsumsi
energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan satu baling-baling.
 Risiko Keselamatan: Sistem kontra-rotasi dapat meningkatkan risiko keselamatan jika
prosedur pengoperasian atau perawatan tidak dilakukan dengan benar.

Keputusan untuk menggunakan baling-baling dengan kontra-rotasi atau sistem propulsi


lainnya akan sangat tergantung pada aplikasi dan persyaratan spesifik kendaraan. Baling-baling
dengan kontra-rotasi sering digunakan pada kapal laut, terutama kapal penarik (tugboat) dan
kapal yang memerlukan manuverabilitas tinggi. Di pesawat, konfigurasi kontra-rotasi lebih umum
digunakan pada pesawat yang memiliki kebutuhan desain khusus atau yang membutuhkan
kinerja yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai