Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 3

Jovan Fathin Fawwas (062001800005)


Daniel (062001800017)
Rizki Aviyanto (062001800028)
Muhammad Hasan (062001800033)
Nur Faqih Ardiantoro (062092100004)
1. Berapa Kapasitas WInd energy yang terpasang di Indonesia? Bandingkan dengan negara negara
lain

Indonesia : 1,33 MW/tahun terpasang


China : kapasitas terpasang 188,39 GW.
Amerika Serikat : kapasitas terpasang 89,07 GW.
Jerman : kapasitas terpasang 56,13 GW.
India : kapasitas terpasang 32,84 GW.
Inggris : kapasitas terpasang 18,87 GW.
Prancis : kapasitas terpasang 13,75 GW.
Brasil : kapasitas terpasang 12,76 GW.
Kanada : kapasitas terpasang 12,23 GW.
2. Bagaimana Cara menghitung Daya Output dari Turbin Angin ?
Energi kinetik pada turbin bisa dirumuskan:
Ek= 1/2 mv2 (1)

Karena massa bisa diganti dengan kerapatan udara ρ,


Luas area A, dan
kecepatan v, maka bisa ditulis:

m = ρAv (2)
Sehingga bila persamaan (1) dan (2) digabungkan maka:

Pw = 1/2ρAV3 (3)
Dengan ; Pw adalah daya angin (Watt)
Ρ adalah kerapatan udara (kg/m3) (pada 15o C dan tekanan 1 atm, ρ= 1.225 kg/m3)
A adalah luas area turbin yang dilewati angin (m2) (A = (π/4)D2),
V adalah kecepatan angin (m/s)

Po =1/2 (v2 -vo 2 )


Po adalah daya yang bisa diektraksi turbin/ daya output turbin ( Watt)
V adalah kecepatan upstream yang melewati turbin
Vo adalah kecepatan downstream yang melewati turbin
3. Apa perbedaan Drag dan Lift machine pada WInd Turbine ?

Berdasarkan prinsip gaya aerodinamik yang terjadi pada rotor, turbin angin terbagi 2 yaitu drag
dan lift. Pengelompokan berdasarkan prinsip aerodinamik pada rotor adalah apakah turbin angin
menangkap energi angin dengan hanya memanfaatkan gaya drag dari aliran udara yang melalui
rotor atau memanfaatkan gaya lift yang dihasilkan dari aliran udara yang melalui bentuk
aerodinamis sudu. Dua kelompok ini memiliki perbedaan yang jelas pada kecepatan putar
rotornya. Rotor turbin angin jenis drag berputar dengan kecepatan putar rendah sehingga
disebut juga turbin angin putaran rendah. Rotor turbin angin jenis lift pada umumnya berputar
pada kecepatan putar tinggi bila dibandingkan dengan jenis drag sehingga disebut juga sebagai
turbin angin putaran tinggi. Setiap jenis turbin angin memiliki perancangan, kekurangan dan
kelebihan masing-masing.
4. Bagaimana Kondisi dan berita terbaru mengenai turbin angin di Indonesia?
Pengembangan PLTB Berdasarkan RUEN dan RUPTL Pengembangan PLTB berdasarkan RUEN
diproyeksikan dengan total kapasitas terpasang sebesar 1,8 GW pada tahun 2025 dan meningkat
Prospek Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu di Indonesia: Analisis Berdasarkan Biaya Pokok
Penyediaan Pembangkitan
menjadi 28,0 GW pada tahun 2050 atau 46% dari potensi tenaga bayu yang sebesar 60,6 GW. Rencana
tersebut merupakan committed project dari pemerintah pusat dan belum dapat memenuhi target kapasitas yang
direncanakan dalam KEN. Diharapkan pemerintah daerah turut berperan mengembangkan potential project sesuai
dengan prospeknya. Keseluruhan potensi, kapasitas terpasang PLTB untuk setiap provinsi dan 85% BPP
pembangkitan serta penggunaan listrik per kapita ditunjukkan pada Tabel 1. Berdasarkan RUPTL [6],
pengembangan kapasitas PLTB sampai tahun 2025 hanya sebesar 850 MW yang jauh lebih kecil dibandingkan
dengan RUEN. Rencana pengembangan yang besar berada di wilayah Pulau Jawa yang disesuaikan dengan
besarnya kebutuhan listrik di wilayah tersebut. Secara teknis, rencana pengembangan ini prospektif, namun secara
keekonomian belum tentu layak untuk dikembangkan.
(grid code). Grid code merupakan peraturan, persyaratan, dan standar untuk
menjamin keamanan dan keandalan dalam pengoperasian sistem secara efisien
untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik. Sistem dilengkapi dengan pengendali
operasi sistem (dispatcher) yang melaksanakan pengendalian operasi sistem sesuai
ketentuan grid code. Sifat intermiten PLTB dapat diantisipasi dengan peralatan
pengaturan tegangan dan frekuensi otomatis [10].

PLTB perlu dilengkapi dengan sensor cuaca supaya dapat memprediksi


keluaran daya. Keluaran daya PLTB yang sangat bervariasi harus diimbangi dengan
spinning reserve yang cukup agar frekuensi sistem tetap terjaga [9]. Berdasarkan
grid code, rentang frekuensi sistem diatur supaya operasi sistem tetap stabil.
Apabila frekuensi sistem berada di luar ambang batas, maka akan berakibat
pemadaman pembangkit lain, sehingga perlu penggunaan automatic dispatch
control (ADC) atau supervisory control and data acquisition (SCADA) untuk sistem
interkoneksi yang besar. Pengoperasian PLTB yang intermiten menjadi tantangan
tersendiri bagi pengembang pembangkit energi terbarukan.
5. Gambarkan / Sebutkan Jenis Jenis WInd Park Layput?

Turbin angin sebagai mesin konversi energi dapat digolongkan berdasarkan prinsip
aerodinamik yang bekerja pada rotornya. Berdasarkan prinsip aerodinamik, turbin angin dibagi
menjadi dua bagian yaitu jenis drag (tipe drag) dan jenis lift (tipe lift) (Hemami, 2012). Kedua
prinsip aerodinamik yang dimanfaatkan turbin angin memiliki perbedaan putaran pada rotornya,
dengan prinsip gaya drag memiliki putaran rotor relatif rendah dibandingkan turbin angin yang
rotornya menggunakan prinsip gaya lift. Jika dilihat dari arah sumbu rotasi rotor, turbin angin
dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu horizontal axis wind turbine (HAWT) dan vertical axis
wind turbine (VAWT) (Mathew, 2006).
1. Turbin angin sumbu horizontal (TASH)

Turbin angin sumbu horizontal (TASH) memiliki poros rotor utama dan generator listrik di puncak menara. Turbin berukuran
kecil diarahkan oleh sebuah baling-baling angin (baling-baling cuaca) yang sederhana, sedangkan turbin berukuran besar pada
umumnya menggunakan sebuah sensor angin yang digandengkan ke sebuah servo motor.

TASV sebagian besar memiliki sebuah gearbox yang mengubah perputaran kincir yang pelan menjadi lebih cepat
berputar. Karena sebuah menara menghasilkan turbulensi di belakangnya, turbin biasanya diarahkan melawan arah anginnya
menara. Bilah-bilah turbin dibuat kaku agar mereka tidak terdorong menuju menara oleh angin berkecepatan tinggi. Sebagai
tambahan, bilah-bilah itu diletakkan di depan menara pada jarak tertentu dan sedikit dimiringkan.
2. Turbin angin sumbu vertikal (TASV)

Turbin angin sumbu vertikal/tegak (atau TASV) memiliki poros/sumbu rotor utama yang disusun tegak
lurus. Kelebihan utama susunan ini adalah turbin tidak harus diarahkan ke angin agar menjadi efektif.
Kelebihan ini sangat berguna di tempat-tempat yang arah anginnya sangat bervariasi.

TASV mampu mendayagunakan angin dari berbagai arah. 10 Gambar 2. 4Turbin TASV Dengan sumbu
yang vertikal, generator serta gearbox bisa ditempatkan di dekat tanah, jadi menara tidak perlu
menyokongnya dan lebih mudah diakses untuk keperluan perawatan. Tapi ini menyebabkan sejumlah
desain menghasilkan tenaga putaran yang berdenyut. Drag (gaya yang menahan pergerakan sebuah benda
padat melalui fluida (zat cair atau gas) bisa saja tercipta saat kincir berputar.
6. Apa itu metode kontroll stall control dan pitch control?
· Stall Control

Stall control adalah metode kontrol yang paling simpel, murah dan kuat. Metode kontrol ini sudah lama
digunakan untuk turbin komersial ukuran kecil dan sedang, dikenal juga sebagai kontrol pasif, karena tidak ada
komponen bergerak yang diatur. Sifat aerodinamika baling-baling menentukan besaran daya keluaran. Lengkungan dan
ketebalan baling-baling rotor yang dibentuk sedemikian rupa akan menyebabkan turbulensi pada baling-baling ketika
kecepatan angin melebihi batas kecepatan yang ditentukan.

Turbulensi ini akan menyebabkan energi angin yang ditransfer menjadi berkurang dan meminimalisir daya
keluaran saat kecepatan angin tinggi. Dengan kata lain, desain dari aerodinamika baling-baling menyebabkan rotor
kehilangan daya 14 saat kecepatan angin melebihi batas tertentu. Dengan demikian, kekuatan aerodinamis dari baling-
baling terbatas[3]. Kekurangan dari metode kontrol ini adalah rendahnya efisiensi saat kecepatan angin rendah dan
tidak ada bantuan saat turbin mulai bergerak dari keadaan diam. Selain itu, metode kontrol ini hanya dapat diaplikasikan
pada turbin angin dengan kecepatan konstan dimana, seperti yang telah di jelaskan bahwa turbin angin jenis ini
menghasilkan efisiensi daya yang lebih kecil di bandingkan dengan turbin angin dengan kecepatan yang berubah-ubah
[3].

·
6. Apa itu metode kontroll stall control dan pitch control?
· · Pitch Control

Baling-baling pada turbin angin yang memiliki pitch control dapat diatur menjauhi atau mendekati arah datangnya angin
saat daya keluaran sangat tinggi ataupun sangat rendah, berurutan. Sudut baling-baling rotor dapat diatur secara aktif oleh sistem
kontrol untuk mengurangi daya yang tidak dibutuhkan. Pitch control bekerja relatif cepat dan dapat digunakan untuk membatasi
kecepatan rotor dengan mengatur aliran aerodinamika energi angin [3].

Keuntungan utama tipe kontrol ini adalah kontrol daya menjadi baik (daya yang dibangkitkan mendekati daya yang
diinginkan saat kecepatan angin tinggi), dapat membantu start-up turbin dan bisa memberhentikan turbin dalam keadaan bahaya.
Selain itu, turbin dengan Stall control harus dimatikan ketika kecepatan angin melebihi batasnya dimana turbin dengan pitch
control dapat langsung mengatur sudut baling-baling untuk mengurangi gaya aerodinamika yang ditimbulkan oleh energi angin [3].
15 Kekurangan yang dapat dipertimbangkan adalah kerumitan yang timbul dari mekanisme pengaturan sudut baling-baling dan
bertambahnya beban berat pada turbin [3].

Pada saat kecepatan angin rendah dan sedang, sudut baling-baling diatur untuk memungkinkan turbin angin bekerja pada
kondisi optimumnya. Sedangkan saat kecepatan angin sedang tinggi, sudut baling-baling akan dinaikkan agar daya aerodinamika
berkurang dan menjaga kecepatan putaran rotor agar tetap dalam batas yang dapat dikontrol. Seiring dinaikannya sudut pada
baling-baling, maka turbin angin akan bekerja pada efisiensi yang rendah. Saat ini, turbin angin ukuran besar beroperasi
mengunakan sistem kontrol sudut baling-baling [3].
7. Apa arti konsep Induction machine with cage rotor and direct grid connection

Rotor terdiri dari sejumlah batang tembaga atau aluminium yang dihubungkan secara elektrik oleh cincin
ujung aluminium.

rotor dilengkapi dengan inti "besi", menggunakan setumpuk laminasi baja berinsulasi tipis, dengan lubang
yang dilubangi untuk batang aluminium konduktor. Rotor ditempatkan di tengah stator, yang dalam hal ini,
sekali lagi, adalah stator 4 kutub yang terhubung langsung ke tiga fase jaringan listrik.
8. Apa arti konsep Induction generator with cage rotor and indirect grid connection with frequency converter

konstruksi Generator nduksi no.8 didasarkan pada mesin tipe motor induksi sangkar-tupai yang sangat umum karena murah, andal, dan
tersedia dalam berbagai ukuran listrik dari mesin tenaga kuda fraksional hingga kapasitas multi-megawatt menjadikannya ideal untuk
digunakan dalam aplikasi tenaga angin energi terbarukan domestik dan komersial.

Juga, tidak seperti generator sinkron sebelumnya yang harus "disinkronkan" dengan jaringan listrik sebelum dapat menghasilkan daya
listrik. Generator induksi dapat dihubungkan langsung ke jaringan utilitas dan digerakkan oleh baling-baling turbin angin pada
kecepatan angin yang bervariasi setelah dihidupkan dari keadaan diam.

Kebanyakan turbin angin berjalan pada kecepatan yang hampir konstan dengan koneksi jaringan langsung. Namun, dengan koneksi
jaringan tidak langsung, generator turbin angin berjalan sendiri, jaringan AC mini yang terpisah, seperti yang diilustrasikan dalam
grafik. Grid ini dikendalikan secara elektronik (menggunakan inverter), sehingga frekuensi arus bolak-balik di stator generator dapat
bervariasi. Dengan cara ini dimungkinkan untuk menjalankan turbin pada kecepatan rotasi variabel. Dengan demikian turbin akan
menghasilkan arus bolak-balik tepat pada frekuensi variabel yang diterapkan pada stator.
9. Apa arti konsep Doubly feeded induction generator with slip ring rotor (DFIG)
DFIG (Doubly Fed Induction Generator) terdiri dari rotor wound 3 phase dan stator wound 3 phase. Rotor diumpankan
dengan sinyal AC 3 phase yang menginduksi arus AC di belitan rotor. Ketika turbin angin berputar, mereka mengerahkan
kekuatan mekanik pada rotor, menyebabkannya berputar.
Ketika rotor berputar, medan magnet yang dihasilkan karena arus AC juga berputar pada kecepatan yang sebanding dengan
frekuensi sinyal AC yang diterapkan pada belitan rotor.
Sebagai akibatnya, fluks magnet yang berputar secara konstan melewati belitan stator yang menyebabkan induksi arus AC
pada belitan stator. Dengan demikian kecepatan rotasi medan magnet stator tergantung pada kecepatan rotor serta
frekuensi arus AC yang diumpankan ke belitan rotor.
Sedikit Pengetahuan tentang Seluruh Sistem Pembangkit
Listrik Tenaga Angin
Seluruh sistem terdiri dari komponen-komponen berikut:

● Turbin Angin: Turbin angin biasanya berupa kipas yang terdiri dari 3 bilah yang berputar ketika angin
menerjangnya. Sumbu rotasi harus sejajar dengan arah angin.
● Gear Box: Ini adalah sistem mekanik presisi tinggi yang menggunakan metode mekanis untuk
mengubah energi dari satu perangkat ke perangkat lainnya.
● Generator Induksi Doubly Fed : Ini adalah generator listrik yang digunakan untuk mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik yang berbentuk frekuensi variabel.
● Konverter Sisi Grid : Ini adalah rangkaian konverter AC-DC yang digunakan untuk menyediakan
tegangan DC yang diatur ke inverter. Digunakan mempertahankan tegangan tautan DC konstan.
● Konverter Sisi Rotor : Ini adalah inverter DC-AC yang digunakan untuk memberikan tegangan AC
yang terkendali ke rotor.
10. Apa arti Synchronous generator with indirect grid connection via frequency
converter
Generator Sinkron merupakan mesin listrik yang mengubah energi mekanis berupa putaran menjadi energi listrik.
Sinkronisasi otomatis mengambil alih prosedur koneksi jaringan yang sebenarnya. Alat penyetel menyesuaikan arus eksitasi sehingga tegangan
terminal generator sesuai dengan tegangan jaringan. Penyelaras juga memeriksa pentahapan dan menyesuaikan kecepatan penggerak utama untuk
mencocokkan frekuensi generator dengan frekuensi jaringan.

Kebanyakan turbin angin berjalan pada kecepatan yang hampir konstan dengan koneksi jaringan langsung. Dengan tidak koneksi jaringan
langsung, bagaimanapun, turbin angin pembangkit berjalan sendiri, terpisah dari Mini AC-grid, seperti yang digambarkan dalam grafik. Grid ini
dikendalikan secara elektronik (menggunakan inverter), sehingga frekuensi arus bolak-balik di stator generator dapat bervariasi. Dengan cara ini
dimungkinkan untuk menjalankan turbin pada kecepatan rotasi variabel. Dengan demikian turbin akan menghasilkan arus bolak-balik tepat pada
frekuensi variabel yang diterapkan pada stator.
Generator dapat berupa generator sinkron generator atau asinkron, dan turbin dapat memiliki gearbox, seperti pada gambar di atas, atau
berjalan tanpa gearbox jika generator memiliki banyak kutub, seperti yang dijelaskan pada halaman berikutnya.
Karena satu siklus ggl induksi dihasilkan dengan sepasang kutub, jumlah siklus ggl yang dihasilkan dalam satu putaran rotor akan
sama dengan jumlah pasangan kutub, P. Jadi jika jumlah siklus per revolusi diberikan sebagai: P / 2 relatif terhadap jumlah tiang dan
jumlah putaran rotor N per detik diberikan sebagai: N /60,maka frekuensi, (ƒ) dari induksi emf kehendak didefinisikan sebagai:

Dalam motor sinkron, kecepatan sudutnya ditetapkan oleh frekuensi tegangan suplai sehingga N umumnya dikenal
sebagai kecepatan sinkron. Kemudian untuk generator sinkron kutub “P” kecepatan putaran penggerak utama (baling-
baling turbin) untuk menghasilkan keluaran frekuensi yang diperlukan baik 50Hz atau 60Hz dari ggl induksi adalah:
Jadi untuk generator sinkron tertentu dirancang dengan jumlah kutub yang tetap, generator harus
digerakkan pada kecepatan sinkron tetap untuk menjaga frekuensi ggl induksi konstan pada nilai yang
diperlukan, baik 50Hz atau 60Hz ke peralatan listrik. Dengan kata lain, frekuensi ggl yang dihasilkan
diselaraskan dengan putaran mekanis rotor.

Kemudian dari atas, kita dapat melihat bahwa untuk membangkitkan 60 Hz menggunakan mesin 2 kutub,
rotor harus berputar pada 3600 putaran/menit, atau untuk membangkitkan 50 Hz menggunakan mesin 4
kutub, rotor harus berputar pada 1500 putaran/menit. Untuk generator sinkron yang digerakkan oleh
motor listrik atau generator uap, kecepatan sinkron ini mungkin mudah dicapai, namun bila digunakan
sebagai generator sinkron turbin angin, hal ini tidak mungkin dilakukan karena kecepatan dan daya angin
selalu konstan berubah.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai