Anda di halaman 1dari 11

SENI BUDAYA 23 oktober

Instalasi
Kelompok 3

01 XI MIPA 2
SENI BUDAYA 23 JANUARY

1 CINDY VANIA DAMAYANTI

2 ELSHA AYU NADIVA

3 IHDAA NAJWAL MAULA

4 MAFTUHAH LAILATUL MUSFIROH

Nama 5 NOVA PEGITA

kelompok 6

7
NOVA AYU. M

ROWASY ALYA
8 SARA LESTARI

9 SARAH NUR SAADAH


10 WULAN DINI

02 KELOMPOK 3
SENI BUDAYA 23 oktober

Instalasi SENI INSTALASI ATAU SENI PEMASANGAN


ADALAH SENI YANG MEMASANG,
MENYATUKAN, DAN MENGONTRUKSI
SEJUMLAH BENDA YANG DIANGGAP BISA
MERUJUK PADA SUATU KONTEKS
KESADARAN MAKNA TERTENTU. BIASANYA
MAKNA DALAM PERSOALAN-PERSOALAN
SOSIAL-POLITIK DAN HAL LAIN YANG
BERSIFAT KIWARI DIANGKAT DALAM
KONSEP SENI INSTALASI INI

01 KELOMPOK 3
SENI BUDAYA 23 oktober

Uji "Hahan" Handoko


Uji Handoko Eko Saputro, atau yang lebih
dikenal dengan Hahan, lahir pada tanggal
25 Februari 1983 di Kebumen, Jawa
Tengah. Pada tahun 2009, Hahan
menyelesaikan pendidikannya di Fakultas
Seni Rupa dan Desain, Institut Seni
Indonesia. Hahan kemudian mengikuti
residensi pada "International Astrist Studio
Program" di The National Art Studio,
Chang-dong, Seoul, Korea Selatan (2008)
dan di Contact Inc, Brisbane, Australia
(2012).

03 KELOMPOK 3
SENI BUDAYA Biografi 23 oktober

Pada tahun 2003, karya Hahan mulai dipamerakan dalam Pameran tunggal Hahan selanjutnya adalah "UD.UJI
beberpa pameran bersama, antara lain pada: "Pekan Komik dan HANDOKO" di Galeri Langgeng, Jakarta (2011) dan
Animasi Nasional" V feat. Komunitas Daging Tumbuh di Taman
"Blurred The Boundaries The Language of Fertile
Budaya Yogyakarta, Indonesia; "Eksploring Vacuum 1" feat
Ground" di Hurley Space, Bali (2012).
Komunitas Daging Tumbuh di Rumah Seni Cemeti, Yogyakarta;
dan "Countrybution" feat. Komunitas Daging Tumbuh, dalam
Biennale Yogyakarta. Pada tahun yang sama, Hahan bersama Hahan telah menerima penghargaan pada bidang seni,
Decky Firmansyah membentuk Group Performance bernama yaitu "The Best Art Work Of Dies Natalis ISI Yogyakarta
"Semoga Lekas Sembuh". Hahan pertama kali menggelar XXI-2005" oleh ISI Yogyakarta (2005) dan "Top 30
pameran tunggal pada tahun 2009 dengan judul "SORRY, NO Finalist The 2008 Sovereign Asian Art Prize" oleh The
CANVAS TODAY" di Sigi Arts, Jakarta.
Sovereign Art Foundation (2008).
Hahan menghasilkan karya berupa lukisan kanvas, gambar, grafis serta musik. Pada
tahun 2008, karya Hahan berupa lukisan dan grafis berbasis komik dipamerkan dalam
pameran bersama "Apocalyspe Now!" di Ark Galerie, Jakarta. Alia Swastika, kurator
pameran tersebut, menilai Hahan menyinggung masalah kehidupan sehari-hari dalam
pekerjaannya dengan cara yang ringan. Sedangkan menurut Agung Kurniawan, kurator
"UD.UJI HANDOKO", menilai Hahan memiliki tujuan untuk menghibur dan mencari
hiburan ketika membuat karya seni. Oleh karena itu karyanya kemudian dinilai tidak
selalu bertujuan menyampaikan pesan sosial dengan cara yang berat.

04 KELOMPOK 3
SENI BUDAYA 23 oktober

Standing up in the
Lost In Cavation Tv Eye market's barrels
2006-2007 2011
2019
Karya ini pernah dipamerkan Karya ini pernah dipamerkan oleh
Navigating Entropy, Dajgah Gallery
dalam "IVAA BOOKAID vol. 01/07" ARTIJOG 2011.
6-29
sebuah pameran
November 2020
penggalangan, dana yang
diselenggarakan oleh IVAA.

08 KELOMPOK 3
SENI BUDAYA 23 oktober

Heri Wardono
JAKARTA, 12 JUNI 1960
Pendidikan Institut Semi Indonesia. Yogyakata (1980-1987),
(tidak selesai) Karir Mengadakan pameran lukisan dan
patung serta seni instalasi dan sound art di dalam dan luar
negeri

Penghargaan

- Penghargaan Seni Lukis Terbaik dari Institut Seni


Indonesia. Yogyakarta (1981/1985)
- Seniman Muda Indonesian Artists dari L'Alliance Francaise
dan ITB (1989)
- I Gusti Nyomun Lempad Prize duri Sanggar Dewata
Indonesia, Yogyakarta (1992)
- Prince Clause Award (1998)

09 KELOMPOK 3
SENI BUDAYA
BIOGRAFI 23 oktober

HERI Dono menyebut dirinya sebagai seniman


borongan melukis, membuat patung, membuat
wayang, dan seni instalasi. Kalau sedang jenuh
melukis. pengagum pelukis Affandi dan Sujama Apa pun. Heri Dono adalah perupa Indonesia yang cukup menonjol
Kerton ini menginstalasi; kalan jenuh dengan seni saat ini. Jebolan Institut Seni Indonesia, Yogyakarta, itu kerap
instalasi, ia menulis konsep pertunjukan seni rupa. mengadakan pameran di dalam dan luar negeri, baik pameran
bersama maupan tunggal. Negara-negara yang pernah menjadi
Dengan nada bercanda, ia mengategorikan aliran ajang partneran karya-karyanya antara lain Singapura, Australia,
karyanya sebagai "aliran sesat seni rupa" Inggris, Kanada, dan Jepang. Heri bemiat memamerkan Daruma,
karya berupa patung dari kertas, di markas PBB di New York,
Amerika serikat. Anak kelima dari tujuh bersaudara ini melewatkan
masa kanak-kanaknya di Jakarta. Ia bukan dari keluarga seniman.
"Saya menjadi seniman lebih banyak terbentuk oleh lingkungan,"
kata Heri. Ketika berumur tujuh tahun, ia sering melihat acara
pelajaran menggambar TV yang diasuh oleh pelukis Tino Sidin
(almarhum), la pun kerap diajak ayahnya, yang bekerja pada mantan
Presiden Sukarno, ke Istana Bogor dan di sana ia bisa melihat-lihat
beberapa patung dan lukisan sejumlah pelukis terkenal.

06 KELOMPOK 3
SENI BUDAYA BIOGRAFI 23 oktober

Senang menggambar sejak duduk di sekolah dasar, papar Heri, "Saya


memang sejak kecil ingin menjadi seniman dan ikut kegiatan
menggambar. Tapi herannya, untuk pelajaran menggambar, dari SD
sampai SMA, rapor Heri selalu merah. Karena, ia tak pernah
menggambar sesuai dengan perintah gurunya.

Sejak SMA ia sudah berpameran di tempat-tempat kecil, sekitar


1987-an. la juga membuat patung. Ketika masih kuliah, Heri sudah
ikut pameran, antara lain di Monumen Pers Solo dan di Parangtritis, Di rumahnya yang seram di Yogyakarta yang banyak sarang laba-
Yogyakarta. "Kemudian saya membuat karya-karya eksperimental, laba dan boneka seram, serta rumput dibiarkan tumbuh liar di
walaupun tidak diakui sebagai seni," kisah Heri. Antara lain, ia halaman seniman lajang berkacamata dan berambut panjang ini
membuat Aquarium Art, Mubeng Art yang mengkritik birokrasi yang membuat eksperimen dengan bunyi-bunyian. Sekitar rumahnya diisi
muter-muter. Karyanya berjudul The Drunken Master of Semar dengan bel agar ia bisa mendengarkan kualitas suara. Berkat bunyi-
sebuah cerita wayang tentang raja yang ingin bijaksana tapi malah
bunyian itu, di beberapa negara ia dapat julukan sound artist. Ia
jadi jahat ketika dipamerkan di Eropa, disuruh ditarik kembali oleh
menjadi peserta pada Sound Art Festival di New Zealand.
penguasa Orde Baru. "Saya diancam tidak bisa pulang ke Indonesia,"
ujarnya. Dengan berat hati, akhirnya katalog pemeran tersebut
ditarik kembali. Heri berkeinginan menginternasionalkan seni rupa Indonesia secara
lebih intensif. Menurut pengamatannya, sudah banyak seniman
Indonesia berpameran ke luar negeri, tapi masih secara sendiri-
sendiri.

07 KELOMOPOK 3
SENI BUDAYA 23 oktober

Dongeng wayang Watching tv Tiga pistol di dada


1988 1988 1988-2009
Medium: Heri Dono Deskripsi: Courtesy of IVAA Medium: Acrylic paint, Canvas,
Acrylic paint, Bamboo, Other, Polyester Resin Collage
Deskripsi: Vourtesy IVAA Deskripsi: Courtesy of the artist

08 KELOMPOK 3
SENI BUDAYA 23 oktober

Thank you for listening


and paying attention to our
presentation
Kelompok 3

11 XI MIPA 2

Anda mungkin juga menyukai