TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga dapat menyelesaikan makala ini dengan tepat waktu.
Salawat serta salam tak lupa pula kita hanturkan kepada baginda tercinta
kita Nabi Muhammad SAW yang kita nanti- nantikan syafaatnya di akhirat
nanti.
Dalam penyusunan makala ini semoga Allah permudah segala urusan kita
bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………….
3.1 Kesimpulan
PENDAHULUAN
Latar belakang ini mencakup aspek budaya, sejarah, teknologi, dan bahkan perkembangan
sosial. Dalam peradaban kuno, elemen-elemen dasar seperti dinding, atap, jendela, pintu, dan kolom
sering digunakan dengan penekanan pada keindahan yang menggambarkan identitas budaya
masingmasing. Misalnya, bangunan-bangunan klasik Yunani terkenal dengan kolom-kolom Dorik,
Ionik, dan Korintus yang memiliki perbedaan estetika yang kuat. Elemen dasar arsitektur ada pada
bangunan karena mereka merupakan komponen esensial yang memungkinkan sebuah bangunan
memiliki struktur, fungsi, dan estetika yang baik. Dalam kombinasi, elemen-elemen dasar ini
membentuk karya seni yang kompleks dan fungsional yang kita sebut sebagai bangunan. Mereka
adalah bagian tak terpisahkan dalam proses perancangan arsitektur, dan setiap elemen memiliki
peran yang penting dalam menciptakan bangunan yang berfungsi dengan baik dan memiliki
keindahan estetika yang unik.
BAB 2
PEMBAHASAN
Dinding (Wall): Dinding adalah elemen yang membatasi dan memisahkan ruang dalam suatu
bangunan. Mereka dapat terbuat dari berbagai bahan, seperti batu, beton, bata, atau kayu. Dinding
juga dapat memiliki elemen dekoratif seperti ukiran, panel, atau lapisan pelapis.
Atap (Roof): Atap adalah elemen yang melindungi bangunan dari cuaca dan elemen alam lainnya.
Atap dapat memiliki berbagai bentuk dan bahan, seperti atap datar, atap miring, genteng, atau
kubah. Desain atap juga dapat memiliki pengaruh besar pada gaya arsitektur sebuah bangunan.
Jendela (Window): Jendela adalah elemen yang memberikan pencahayaan alami dan sirkulasi udara
ke dalam ruangan. Mereka dapat berupa kaca tructu atau jendela ganda dengan berbagai bentuk dan
ukuran. Desain jendela juga dapat bervariasi dari yang sederhana hingga yang sangat dekoratif.
Pintu (Door): Pintu adalah elemen yang memberikan akses ke dalam dan luar bangunan. Pintu dapat
memiliki berbagai gaya dan bahan, seperti pintu kayu, besi, atau kaca. Desain pintu juga sering
mencerminkan karakteristik budaya atau gaya arsitektur tertentu.
Kolom (Column): Kolom adalah elemen tructur yang digunakan untuk mendukung struktur bangunan
di bagian atasnya. Kolom dapat memiliki berbagai gaya arsitektur, seperti kolom Dorik, Ionik, atau
Korintus dalam arsitektur klasik Yunani.
Lantai (Floor): Lantai adalah elemen horizontal yang membentuk dasar tempat berdirinya bangunan.
Lantai dapat terbuat dari berbagai bahan, termasuk kayu, beton, keramik, atau batu.
Plafon (Ceiling): Plafon adalah elemen horizontal di bagian atas ruangan yang sering kali dihiasi atau
diatapi dengan berbagai material, seperti truct, kayu, atau panel akustik.
Tiang (Beam): Tiang adalah elemen horizontal yang digunakan untuk mendukung lantai atau atap
dalam struktur bangunan. Mereka sering terkait erat dengan kolom dalam membangun fondasi
bangunan.
Tangga (Stairs): Tangga adalah elemen yang digunakan untuk menghubungkan lantai yang berbeda
dalam bangunan. Mereka dapat memiliki berbagai bentuk dan desain, dari tangga lurus hingga spiral.
Terowongan (Arch): Terowongan adalah elemen tructural yang digunakan untuk mendukung dinding
atau atap di atasnya. Terowongan dapat berbentuk lengkung atau segmen lingkaran dan sering
digunakan untuk menciptakan jendela atau pintu lengkun
Bangunan Sydney Opera House adalah salah satu ikon terkenal dan menakjubkan di dunia
yang terletak di pelabuhan Sydney, Australia. Berikut adalah beberapa informasi tentang
bangunan ini: 1. Desain Ikonik: Sydney Opera House dirancang oleh arsitek asal Denmark,
Jørn Utzon, dan selesai dibangun pada tahun 1973.
Bangunan Sydney Opera House memiliki beberapa bentuk yang menonjol dalam desainnya
yang sangat ikonik. Berikut adalah bentuk-bentuk utama yang ada dalam arsitektur Sydney
Opera House:
• Bentuk Kerang: Salah satu bentuk yang paling terkenal adalah elemen utama bangunan
yang mirip dengan kerang atau kulit moluska yang terbuka. Ini adalah ciri khas yang
paling terlihat dan mengesankan dari Opera House.
2.4 Elemen Massa
Sydney Opera House adalah bangunan yang sangat unik dan kompleks dalam hal desain
arsitektur. Ada beberapa elemen dasar yang membentuk struktur dan estetika bangunan ini:
• Segi Enam Putih: Salah satu ciri khas yang paling terkenal dari Sydney Opera House
adalah panel keramik putih yang membentuk segi enam. Panel-panel ini terbuat dari
beton prategang dan dilapisi dengan keramik putih yang memberikan tampilan
bangunan yang mengesankan
• Segi Enam: Segi enam adalah bentuk geometri yang mendominasi desain Sydney
Opera House. Setiap "kerang" atau "layar" pada bangunan ini memiliki bentuk segi
enam yang mencolok. Segi enam ini memiliki sudut-sudut tumpul yang melengkung,
menciptakan tampilan yang sangat khas.
• Busur dan Kurva Desain atap bangunan Atap Bersisik
• Pola-pola Berulang
• Pilar-pilar Beton
2.5 Elemen Ruang sdyney opera house
Anonim https://lucrebelajar.blogspot.com/2022/03/bangunan-
geometri.html.Di akses pada tanggal 26