Marilah kita panjatkan rasa syukur kehadirat Allah S.W.T yang
telah memberikan rohmat dan ni’mat nya kepada kita sekalian sehingga kita dapat mengikuti muhaadoroh ini dalm keadaan sehat Sholawat dan salam semoga senantiasa kita limpahkan atas junjungan nabiyullah akhir zaman nabi muhammad S.A.W, beliau merupakan uswatun khasanah bagi umatnya saya berdiri disini akan menyampaikan pidato
Hukum Pacaran dalam Agama Islam
Hukum pacaran dalam Islam pada dasarnya menjelaskan bahwa umat tidak diperbolehkan memiliki kekasih kecuali ikatan pernikahan. Hal ini tidak dijelaskan secara gamblang, namun pernyataan tersebut dapat dilihat dari sejumlah dalil, antara lain: “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” “Janganlah salah seorang dari kalian berdua-duaan dengan wanita, karena setan akan menjadi ketiganya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi) hal tersebut juga dijelaskan dalam hadist Rasulullah SAW yang membahas tindakan yang dapat mendekatkan seseorang dalam perzinahan. Berikut bunyi hadistnya: “Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw berkhutbah, ia berkata: Jangan sekali-kali seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang perempuan kecuali beserta ada mahramnya, dan janganlah seorang perempuan melakukan musafir kecuali beserta ada mahramnya.” (muttafaq alaihi). Secara tidak langsung, Rasulullah SAW memberikan peringatan kepada umat Muslim terkait hubungan perempuan dan laki-laki yang terlarang. Tujuannya agar seseorang tidak terjerumus kepada perzinahan yang umumnya diawali dengan situasi berduaan.
Oleh karena itu, Rasulullah SAW menganjurkan umat Muslim untuk
menikah apabila mampu. Sebab, pernikahan dapat memuliakan seseorang dan mencegah perbuatan zina. Sebagaimana dikatakan dalam hadis berikut: “Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya.” (HR. Al Baihaqi) Hanya ini yg dapat saya sammpaikan Wassalamualaikum