BAB IV Dan V
BAB IV Dan V
hampir dalam setiap daerah Indonesia, dan merupakan tindak pidana paling
kekayaan yang lain.1 Dasar hukum tindak pidana pencurian diatur dalam
keluarga.2 Pasal pokok dari tindak pidana pencurian diatur dalam Pasal 362
43
melakukan ganti rugi yang memadai terhadap korban kejahatan. Berdasarkan
yang bekerja pada sistem peradilan pidana yang ada pada saat ini.4
antara pelaku tindak pidana dan juga korban. Pada pendekatan restoratif
justice mekanisme tata acara dan peradilan pidana yang berfokus pada
kesepakatan atas penyelesaian perkara pidana lebih adil bagi kedua belah
lebih luas dari apa yang dikenal dalam proses peradilan pidana konvensional
3
Eddy Oemar Syarif Hiariej, “Prinsip-prinsip Hukum Pidana Edisi Revisi”, Cahaya Atma Pustaka,
Yogyakarta, 2016, hlm. 47.
4
Sugiharto, “Sistem Peradilan Pidana Inonesia”, Unnisula Press, Semarang, 2012, hlm. 24.
5
Septa candra, “Restoratif Justice : Suatu Tinjauan Terhadap Pembaharuan Hukum Pidana Di
Indonesia”, Jurnal Rechtvinding, Media Pembinaan Hukum Nasional, Vol.2 No.2, Fakultas Hukum
Universitas Jakarta, 2013, hlm.264.
44
Tindak Pidana pencurian dengan penerapan penyelesaian restorative
justice yang menarik untuk diteliti terjadi di wilayah hokum Polres Kudus,
merupakan salah satu teknisi dibagian service klaim garansi di PT.HIT. Pada
bulan juni tahun 2020 sampai tahun 2022 ada pelanggan yang mengajukan
yang hasilnya modul kulkas mengalami kerusakan total dan tidak dapat
menganti modul yang baru. Kenyataannya modul kulkas tersebut masih bisa
diperbaiki dan masih bisa berfungsi. Pelanggan yang setuju untuk melakukan
banyak modul kulkas hilang. Diperkirakan sebanyak 161 modul atau senilai
Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah). Berdasarkan hal tersebut
salah satu penjual di marketplace yang menjual modul kulkas yang sama
dengan suku cadang yang ada di PT. HIT. Setelah mengetahui hal tersebut
6
45
kemudian YA selaku pihak dari PT. HIT mencoba untuk membeli dan
memeriksa ternyata modul kulkas tersebut sesuai dengan modul kulkas milik
pencurian yang dilakukan oleh tersangka PB, oleh Polres Kudus tidak
dengan meperhatikan syarat umum dan syarat khusus dalam suatu perkara
8
Ryan Maulana, “Hasil Wawancara Pribadi” Penyidik Pembantu Polres Kudus, 27 September
2022, Kudus.
9
46
Dimulainya Penyidikan (yang selanjutnya disebut SPDP) nomor:
yang seharusnya diperbaiki oleh pelaku namun oleh pelaku modul tersebut
diambil dan dibawa pulang tanpa izin dengan pihak PT HIT dengan tujuan
untuk dijual kembali secara online di market place Tokopedia dan Shopee
Modul kulkas yang sudah diambil sebanyak 161 (serratus enam puluh
satu) modul dengan rincian 147 (serratus empat puluh tujuh) sudah dijual
barang bukti. Pelaku menjual modul kulkas secara online dengan harga
10
11
47
uang hasil penjualan modul kulkas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
sebagai berikut:13
1. Pihak korban yakni pimpinan PT. HIT karena merasa ibah dengan
pidana (residivis);
restorative justice;
12
13
48
4. Tersangka bersedia membuat surat peryataan bahwa tidak
begitu saja dan pelaku tidak mengganti kerugian sedikitpun atas apa yang
formulir kesepakatan antara kedua belah pihak, dan pada tanggal 28 Juli
menerbitkan SP3.14
mengambil barang orang lain secara malawan hukum dan dengan maksud
KUHP. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Moeljatno yang menyatakan
undang dan diancam dengan pidana bagi barang siapa yang melanggar
15
Moeljatno, “Asas-Asas Hukum Pidana Edisi Revisi”, Rineka Cipta, Jakarta, 2008, hlm. 59.
49
Berdasarkan ketentuan di atas maka unsur-unsur tindak pidana
berikut:
1. Unsur barangsiapa;
telah terpenuhi.
16
Andi Sofyan Dan Nur Azisa, Op.Cit, hlm. 72.
17
Tongat, “Hukum Pidana Meteriil”, UMM Press, Malang, 2003, hlm 16.
50
Bahwa barang modul kulkas milik PT. HIT yang dibawa PB
bahwa modul kulkas tersebut sudah rusak total dan tidak dapat
mengambil modul kulkas milik PT. HIT yang berasal dari hasil
bulan Juni tahun 2020 sampai bulan Juli tahun 2022 (2 tahun 1
bulan).
(dua) tahun 1 (satu) bulan, sebanyak 161 modul dengan rincian 147
18
Ibid, hlm. 20
51
sudah dijual secara online dan 14 lainnya berhasil diamankan
pemiliknya. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pihak PT. HIT sekitar
19
Tongat, Op.Cit, hlm.19.
20
Ibid, hlm 20.
52
kulkas hilang. Pihak PT.HIT menelusuri penjual-penjual di media
menjual modul kulkas yang sama dengan suku cadang yang ada di
modul kulkas tersebut sesuai dengan modul kulkas milik P.T HIT
kebutuhan sehari-harinya.
modul kulkas yang rusak dari hasil pergantian suku cadang tanpa
menghendaki perbuatanya.
53
diambil telah diamankan oleh pelaku dan benda tersebut berada di
pencurian biasa, hal ini selaras dengan pendapat Tongat yang menyatakan
dengan pembagian jenis delik, maka termasuk dalam delik sederhana karena
merupakan suatu delik yang berbentuk biasa tanpa ada unsur serta keadaan
23
54
(Lembaga Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan Negeri, dan Lembaga
berita acara penyidikan (BAP) yang selanjutnya dibuat oleh prnuntut umum
24
25
Eddy O.S Hiariej, , “Hukum Acara Pidana”, Universitas Terbuka, Jakarta.2017, h. 2.12
55
mencari penyelesaian perkara yang menekankan pada pemulihan, proses
rehabilitasi atas prilaku pencurian modul kulkas di PT. HIT. Bagi korban
korban mendapatkan restorasi atau ganti rugi yang mewadai, karena korban
berikut:
Pasal 13 UU Kepolisian:
56
b. Penegakan hukum;
c. Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat.”
Pasal 16 UU Kepolisian
57
Berdasarkan kententuan di atas maka kepolisian dalam menjalankan
Bahwa pada konteks teori hukum pidana tindakan lain yang dimiliki suatu
penegakan hukum pidana, diatur juga dalam Pasal 5 ayat (1) KUHAP dan
28
58
“Penyelidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4:
a. Karena kewajibanya mempuyai wewenang;
1. Menerima laporan atau pengaduan dan seorang tentang
adanya tindak pidana;
2. Mencari keterangan dan barang bukti;
3. Menyuruh berhenti seseorang yang dicurigai dan
menanyakan serta memeriksan tanda pengenal diri;
4. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang
bertanggungjawab.
dikaitkan dengan Perpol Restorative Justice syarat umum terdiri dari syarat
29
59
materill dan syarat formil, hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 5 dan
60
Berdasarkan ketentuan di atas syarat materil dan syarat formil
berikut:
1. alasiil
sosial;
pengadilan;
2. Syarat formil
61
telah ditandatangani oleh kedua belah pihak
1) Mengembalikan barang
2) Mengganti kerugian;
62
Berdasarkan uraian di atas maka pada perkara BAP Nomor:
terpenuhinya salah satu unsur formil yaitu korban tidak mendapatkan hak
resparasi atau ganti kerugian atas dampak dari perbuatan PB. Hal ini
penuh termasuk tidak menuntut ganti kerugian sama sekali atas dampak
pihak korban memaafkan secara penuh terhadap perbuatan PB, yaitu pihak
korban merasa ibah/kasian terhadap istri PB yang sudah tua dan mondar-
tidak terpenuhi Syarat Formil sebagaimana yang diatur Pasal 6 ayat (3)
pertanggungjawaban.30
30
Eddy Oemar Syarif Hiariej, “Prinsip-prinsip Hukum Pidana Edisi Revisi”, Op.Cit, hlm. 45-46.
63
Penerapan restorative justice terhadap tindak pidana pencurian modul
kulkas di PT. HIT yang dilakukan oleh PB, tidak perlu memenuhi syarat
restorative justice terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh PB,
didasarkan pada syarat materill dan syarat formil sebagaimana diatur dalam
formil terdapat salah satu unsur tidak terpenuhinya yaitu pada unsur
Kudus terhadap tindak pidana pencurian oleh PB, apabila dikaitkan dengan
korban dan pelaku (Victim And Offender Meditation Programmers). Hal ini
dikarenakan ada kesepakatan antara pihak korban dan pihak pelaku tindak
Programmers dalam tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh PB, tidak
terpenuhi hal ini dikarenakan apabila ditinjau dari pendapat Eddy O.S
64
Artinya korban yang terkena dampak atas tindak pidana
tindak pidana;
65
sehingga membuat pihak korban memaafkan secara penuh atas
solusi terbaik;
antara korban (pihak PT. HIT) dan pelaku (PB) dalam perkara
individu;
66
kepentingan individu, serta sejauh mana pelaku merugikan
Istilah keadilan restoratif berasal dari Albert Eglash pada tahun 1977
mekanisme yang bekerja pada sistem peradilan pidana yang ada pada
melibatkan pelaku dan korban, dan pihak terkait yang menekankan pada
67
Restoratif Justice sendiri memiliki maksud dan tujuan untuk melakukan
antara kepentingan korban dan kepentingan pelaku tindak pidana yang tidak
korban);
34
Nyoman Ayu Polasari dkk, “Implementasi Prinsip Restorative Justice Pada Perkara Tindak
Pidana Penganiyaan Biasa Di Polres Buleleng”,Jurnal Komunitas Yustisia, Vol. 5, No. 1, 2022, hlm.
246.
35
36
68
3. Penyidik membuat laporan hasil pelaksanaan mediasi dan
kepada korban;
penyidikan;
69
restoratif penghentian penyidikan dan dihitung sebagai
penyelesaian perkara;
hukum pidana yang mengakomodir norma dan nilai, yang berlaku dalam
justice yang dilakukan oleh pihak Polres Kudus telah sesuai dengan
berikut:
Pasal 13 :
70
(1) Penyelasaian tindak pidana ringan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 2 ayat dilakukan dengan mengajukan surat permohonan
secara tertulis kepada Kepala Kepolisian Resor dan Kepala
Kepolisian Sektor;
(2) Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibuat
oeh pelaku, korban, keluarga pelaku, keluarga korban, atau pihak
lain yang terkait;
(3) Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
dilengkapi dengan domkumen :
a) Surat pernyataan perdamaian; dan
b) Bukti telah dilakukan pemulihan hak korban.
(4) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a dan
huruf b, dikecualikan apabila tidak ada korban.
Pasal 14 :
1) Berdasarkan Surat Permohonan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13 ayat (1), petugas fungsi Pembinaan Masyarakat dan
fungsi Samapta Polri:
a. Mengundang pihak-pihak yang berkonflik;
b. Memfasilitasi atau memediasi antar pihak;
c. Membuat laporan hasil pelaksanaan mediasi; dan
d. Mencatat dalam buku register Keadilan Restoratif pemecahan
masalah dan penghentian penyidikan tipiring.
Pasal 15 :
(1) Penghentian Penyelidikan atau Penyidikan Tindak Pidana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (5) dilakukan dengan
mengajukan surat permohonan secara tertulis kepada :
a. Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, untuk tingkat Markas
Besar Polri;
b. Kepala Kepolisian Daerah, untuk tingkat Kepolisian Daerah;
atau
c. Kepala Kepolisian Resor, untuk tingkat Kepolisian Resor dan
Kepolisian Sektor.
Pasal 16 :
(1) Berdasarkan surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15 ayat (1), penyidik pada kegiatan Penyelidikan
melakukan:
a. Penelitian kelengkapan dokumen;
b. Klarifikasi terhadap para pihak dan dituangkan dalam berita
acara;
c. Pengajuan permohonan persutujuan untuk dilaksanakan
gelar perkara khusus, bila hasil penelitian sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan hasil klarifikasi sebagaimana
dimaksud pada huruf b, terpenuhi;
d. Penyusunan laporan hasil gelar perkara khusus;
71
e. Penerbitan surat pemerintah penghentian penyelidikan
dengan alasan demi hukum;
f. Pencatatan pada buku register Keadilan Restoratif
Penghentian Penyelidikan dan dihitung sebagai
penyelesaian perkara; dan
g. Memasukkan data ke dalam sistem elektronik manajemen
Penyidikan;
(2) Berdasarkan surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15 ayat (1), penyidik pada kegiatan Penyidikan
melakukan:
a. Pemeriksaan tambahan yang dituangkan dalam berita acara;
b. Klarifikasi terhadap para pihak dan dituangkan dalam berita
acara;
c. Pengajuan permohonan persetujuan untuk dilaksanakan
gelar perkara khusus, bila hasil pemeriksaan tambahan
sebagaimana dimaksud pada huruf a, dan hasil klarifikasi
sebagaimana dimaksud pada huruf b, terpenuhi;
d. Penyusunan laporan hasil gelar perkara khusus;
e. Penerbitan surat perintah penghentian Penyidikan dan surat
ketetapan penghentian Penyidikan dengan alasan demi
hukum;
f. Pencatatan pada buku register Keadilan Restoratif
penghentian Penyidikan dan dihitung sebagai penyelesaian
perkara;
g. Pengiriman surat pemberitahunan penghentian Penyidikan
dengan melampirkan surat ketetapan penghentian
Penyidikan terhadap perkara yang sudah dikirim surat
pemberitahuan dimuli Penyidikan kepada jaksa penuntut
umum; dan
h. Memasukkan data ke dalam sistem elektronik manajemen
Penyidikan.
Ketentuan pasal tersebut tidak sesuai dengan Pasal 109 ayat (2) KUHAP
cukup bukti atau eristiwa tersebut ternyata bukan merupakan tindak pidana
72
atau peyidikan dihentikan demi hukum, maka penyidik memberitahukan
penyidikan :
memiliki atau mempuyai minimal 2 alat bukti yang sah, hal ini
sebagai berikut:
perkara dihentikan. 37
37
Boris Tampubolon, “3 Alasan Penghentian Penyidikan di Kepolisian (SP3)”,
https://konsultashukum.web.id/3-alasan-penghentian-penyidikan-di-kepolisia-sp3/”, diakses
pada 17 Maret 2022.
73
Artinya secara formil perkara tersebut tidak memenuhi ketentuan
daluwarsa. 38
penelitian, maka tindak pidana pencurian modul kulkas yang dilakukan oleh
ketentuan Pasal 109 ayat (2) KUHAP. Dalam konteks teori hukum
bertentangan dengan Pasal 109 KUHAP tersebut sesuai dengan asas lex
Tahun 2012), yang menyatakan bahwa “kata-kata dua ratus lima puluh ribu
dalam Pasal 364, 373, 379, 384, 402 dan Pasal 482 KUHP dibaca menjadi
Rp. 2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah)”. Artinya pada kasus
38
Boris Tampubolon, “3 Alasan Penghentian Penyidikan di Kepolisian (SP3)”,
https://konsultashukum.web.id/3-alasan-penghentian-penyidikan-di-kepolisia-sp3/”, diakses
pada 17 Maret 2022.
39
74
Rp.2.500.000,00 (dua juta lima ratus), melainkan pencurian biasa sesuai
Peraturan Perundang-Undangan :
75
diperintahkan oleh Peraturan Perundang-Undangan yang lebih tinggi atau
(1) dan (2) bahwa PERMA termasuk dalam jenis peraturan perundang-
mengikat.40
berhubungan dengan subjek lembaga lain yang terkait bila hendak melakukan
40
Budianto Eldist Daud Tamin, “Tinjauan Yudiris Terhadap Kedudukan Peraturan Mahkamah
Agung (PERMA) Dalam Hirerarki Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia”, Jurnal Hukum,
Vol.VI.No.3.2018, hlm.119.
41
Ibid, hlm.118.
76
rapi dan jika terjadi ketimpangan antara peraturan yang satu dengan yang lain,
peraturan yang lebih tinggi akan menimbulkan masalah jika diuji secara
derivative atau delegasi untuk mengisi kekosongan hukum yaitu Presiden dan
Mahkamah Agung.42
undangan tersebut tetap memiliki tujuan yang sama yakni untuk membuat
77
penyelenggaraan negara maupun dalam praktik peradilan. Oleh sebab itu,
Peraturan Pemerintah.
dalam Pasal 7 ayat (1) Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2011, hal tersebut
Hal ini berdasarkan Pasal 3 ayat (2) Peraturan Kepala Kepolisian Nomor 2 Tahun
2018, yang menentukan: “Peraturan Polri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
78
Setelah mengetahui bahwa Peraturan Kepolisian merupakan salah satu jenis
ini digunakan struktur pemerintahan sebagai acuan. Tetapi sebelum itu akan
kedudukan formal lebih tinggi daripada semua produk peraturan tingkat provinsi,
dan semua produk kabupaten/kota. Selain itu, berdasarkan logika hukum, maka
status sebagai daerah otonomi khusus atau daerah istimewa sebagaimana yang
dimaksudkan oleh ketentuan Pasal 18B ayat (1) UUD 1945, maka semua produk
undangan tingkat pusat, termasuk jenis peraturan yang terendah di tingkat pusat,
79
mendapatkan status sebagai daerah otonomi khusus atau daerah istimewa
sebagaimana yang dimaksudkan oleh ketentuan Pasal 18B ayat (1) UUD 1945,
maka semua produk Peraturan Daerah (Perda) dari semua pemerintahan daerah
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
80
a. pertimbangan yuridis, yaitu pertimbangan hakim berdasarkan
berlangsung.
pemberatan;
meringankan
utama
sebagai berikut:
81
a. Segi kepastian telah terpenuhi, karena perbuatan pelaku S telah
82
B. Saran
83
DAFTAR PUSTAKA
Buku-Buku:
Abdul Rokhim dkk, 2022, “Sosiologi Hukum”, Media Sains Indonesia, Bandung.
Achmad Ali, 2009, “Menguak Teori Hukum (Legal Theory) Dan Teori Peradilan
(Judicialprudence) Termasuk Intepretasi Undang-Undang
(Legisprudence)”, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Ali Imron dan Muhamad Iqbal, 2019, “Hukum Pembuktian”, Unpam Press,
Banten.
Andi Hamzah, 2008, “Asas-Asas Hukum Pidana Edisi Revisi”, Rineka Cipta,
Jakarta.
___________, 2018, “Hukum Acara Pidana Indonesia Edisi Kedua”, Sinar
Grafika, Jakarta.
Dyah Ochtorina Susanti dan A’an Efendi, 2014, Penelitian Hukum (Legal
Research) ,Sinar Grafika, Jakarta.
Eddy O.S Hiariej, 2015, “ Prinsip-Prinsip Hukum Pidana Edisi Revisi”, Cahaya,
Atma Pustaka, Yogyakarta.
H. Ishaq, 2017, Metode Penelitian Hukum Dan Penulisan Skripsi, Tesis, Serta
Disertasi, Alfabeta, Bandung.
M. Agus Santoso, 2014, “Hukum Moral & Keadilan Sebuah Kajian Filsafat
Hukum”, Kencana, Jakarta.
M. Yahya Harahap, 2005, Pembahasan dan Peenrapan KUHAP, Sinar Grafika,
Jakarta.
Moeljatno, 2008, “Asas-Asas Hukum Pidana Edisi Revisi”, Rineka Cipta, Jakarta.
Mukti Arto, 2004, Praktek Perkara Perdata pada Pengadilan Agama, Cet. Ke-5,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Rasyid Ariman dan Fahmi Raghib, 2015, Hukum Pidana, Setara Press, Malang.
Ronny Hanitijo Soemitro, 1988, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri,
Ghalia Indonesia, Jakarta.
Sukarno Aburaera, 2013, “Filsafat Hukum Teori dan Praktik”, Kencana, Jakarta.
Jurnal;
Andri Sinaga dan Ainal Hadi, “Tindak Pidana Pencurian”, Jurnal Ilmu
Mahasiswa, Vol. 2, No. 1, 2018.
Berry Balen Saputra dkk, 2021, “Ratio Decindende Hakim Dalam Perkara
Tindak Pidana Asal Penipuan Dengan Tindak Pidana Lanjutan
Pencucian Uang (perbarengan Tindak Pidana Analisis
Putusan:784 K/PID.SUS/2019), jurnal Ikamakum, Vol. 1, No. 2.
Cahya Palsari, 2021, “Kajian Pengantar Ilmu Hukum: Tinjuan Dan Fungsi Ilmu
Hukum Sebagai Dasar Fundamental Dalam Penjatuhan Putusan
Pengadilan”, Jurnal Komunitas Yustisia Vol. 4, No. 2.
Dwi Hananta, 2018, “Pertimbangan Keadaan Meringan Dan Memberatkan
Dalam Penjatuhan Pidana”, Jurnal Hukum Dan Preadilan, Vol. 7,
No. 1.
Eky Chaimansyah, 2016, “Hak Tersangka/Terdakwa Untuk Mengajuka Saksi A
De Charge (Saksi Meringankan) Dalam Proses Perkara Pidana”,
Jurnal Lex Crimen, Vol. 5, No. 2.
Reza Nur Ihsan dan Ifrani, 2017, “Sanksi Pidana Minimun Khusus Tindak Pidana
Korupsi Ditinjau Dari Sudut Pandang Keadilan”, Jurnal Al’Adl,
Vol. 9, No. 3.
Rommy Haryono Djojorahardjo, 2019, “Mewujudkan Aspek Keadilan Dalam
Putusan Hakim Di Peradilan Perdata”, Jurnal Media Hukum Dan
Peradilan, Vol. 5, No. 1.
Peraturan Perundang-Undangan: