Ayu Elva Cristiani, Ni Nyoman Ari Indra Dewi, Ni Ketut Jeni Adhi,
Tio Rosalina
Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains, Universitas Dhyana Pura
Email: ariindradewi@undhirabali.ac.id
Abstrak. Kelelahan emosional terjadi pada orang tua yang memiliki ABK
Tunagrahita, hal ini terjadi akibar beban kerja, tekanan waktu, kurangnya
dukungan sosial hingga stress karena peran yang dilakoni. Masalah yang
diulas dalam penelitian ini adalah dinamika kelelahan mosional orang tua
yang memiliki ABK tunagrahita di SLB kota Denpasar. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode
pengumpulan data berupa wawancara dan observasi terhadap narasumber
yang sesuai kreteria yang ada di SLB kota Denpasar. Adapun hasil
penelitian yang ditemukan tanda-tanda dari kelelahan emosional pada
narasumber muncul karena memiliki ABK tunagrahita yang membuat
narasumber merasa pekerjaan menjadi berat, tidak puas pada diri sendiri,
merasa pekerjaan sebagai suatu tuntutan, gelisah memikirkan anak hingga
merasa kecewa pada diri sendiri. Kelelahan emosional berdampak pada
munculnya perilaku menjadi tidak sabar saat mengurus anak, tidak sabar
mendampingi anak belajar, memiliki konflik dengan pasangan, lelah saat
mengurus anak dan bekerja, cemas terhadap hal yang terjadi pada anak,
kontrol emosi tidak stabil dan merasa kecewa dengan lingkungan sekitar.
43
Jurnal Psikologi MANDALA
2021, Vol. 5, No. 1, 43-54
ISSN: 2580-4065
intelektual, emosi, dan mental mendapat tunagrahita, dari hasil kesimpulan yang
pendidikan yang sama. Di Indonesia dapat dilihat bahwa orang tua yang
telah mendirikan sekolah khusus anak memiliki ABK tunagrahita lebih merasa
dengan keterbatasan fisik dan mental lelah ketika harus mengurus anaknya,
yaitu SLB. Undang-undang Nomor 72 cepat marah, perasaan yang tidak
tahun 1991 pasal (1) ayat (1) yang karuan, memukul anak ketika rewel dan
berbunyi “pendidikan luar biasa adalah merasa sakit secara fisik ketika
pendidikan yang khusus mengasuh anak, serta pada lingkungan
diselenggarakan bagi peserta didik yang sosial juga terjadi pengucilan dengan
menyandang kelainan fisik atau timbulnya rasa malu untuk memiliki
mental”. Di Bali khususnya Denpasar anak lagi karena takut akan memiliki
terdapat SLB dengan klasifikasi C yaitu anak yang sama. Penjelasan yang serupa
SLB dengan murid menyandang ABK juga dikatakan oleh Atmaja (2018)
tunagrahita hal ini telah dilansir dari bahwa orang tua yang memiliki anak
biografi dari SLB Kota Denpasar. tunagrahita harus siap menerima
Dalam penelitian ini, penulis ingin dampak sosial yang terjadi karena
meneliti terkait ABK tunagrahita karena ketidakmampuan anak dalam menerima
tunagrahita menurut Atmaja (2018) dan melakukan norma sosial akan
merupakan jenis ABK yang memiliki dipandang oleh masyarakat bahwa anak
IQ 70 ke bawah serta survei di tidak mampu berbuat sesuatu akibat
Indonesia bahwa penyandang ketunagrahitaannya, jadi hal tersebut
tunagrahita berkisar 2,3% atau 1,92% akan berdampak pada orang tuanya
anak usia sekolah. Oleh sebab itu orang karena kurangnya dukungan sosial akan
tua yang memiliki ABK tunagrahita mengakibatkan tekanan dan kelelahan
harus lebih memberikan perhatian dan secara berlebih yang dapat
pengasuhan untuk anaknya, sering kali menyebabkan kelelahan emosional.
orang tua merasakan kelelahan dan Berbeda dengan anak tunalainnya, misal
tekanan yang berlebih akibat tuntutan anak tunanetra (tidak dapat melihat)
pengasuhan anak dan pekerjaannya adalah anak yang tidak memiliki
maka dari kelelahan yang terjadi secara permasalahan pada intelektual dan
terus menerus akan mengakibatkan kognitifnya secara signifikan sehingga
kelelahan emosional. (Asyari, 2014). anak dapat meningkatkan perkemangan
Menurut Maslach & Jackson (2001) psikomotor untuk mengembangkan
kelelahan emosional merupakan kognitif dan memperluas mental anak,
kelelahan emosi yang terjadi karena oleh sebab itu orang tua yang memiliki
timbulnya perasaan tertekan serta anak tunanetra akan lebih percaya diri
diakibatkan oleh pekerjaan yang dalam mendidik anak serta memberikan
ditandai dengan kehabisan sumberdaya pelayanan pendidikan khusus untuk
emosional dan kurangnya energi. Pada anaknya tanpa merasa adanya tekanan
penelitian ini penulis telah melakukan dan kelelahan secara berlebih. (Atmaja,
studi pendahuluan yaitu wawancara 2018)
dengan orang tua yang memiliki ABK
44
Jurnal Psikologi MANDALA
2021, Vol. 5, No. 1, 43-54
ISSN: 2580-4065
45
Jurnal Psikologi MANDALA
2021, Vol. 5, No. 1, 43-54
ISSN: 2580-4065
observasi tak terstruktur yang akan emosi pada anak tidak stabil,
melihat aspek penampilan fisik, gerak mencemaskan hal yang terjadi pada
tubuh, ekspresi wajah, intonasi suara anak, mudah merasa lelah saat bekerja,
dan aktivitas yang dilakukan dan merasa kecewa pada lingkungan
(Sugiyono,2017) eksternal ketika memiliki ABK
tunagrahita.
Hasil dan Bahasan
Setting Penelitian Bahasan
Penelitian ini dilaksanakan dari Dari hasil wawancara yang telah
bulan april 2020 sampat juli 2021 penulis lakukan dengan keempat (4)
dengan menggunakan dua pasang narasumber dimana telah diketahui
narasumber (ayah & ibu) yang memiliki bahwa dua pasang orang tua memiliki
ABK tunagrahita di SLB Kota Denpasar ABK tunagrahita yang bersekolah di
sehingga kriteria dari orang tua SLB Kota Denpasar yaitu:
mengikuti pada data yang berada di Pada tema pertama dikategori satu
SLB tersebut, termasuk rentan usia, terkait memperlihatkan kondisi berupa
tempat tinggal, dan lain sebagainya. mengeluhkan pekerjaan yang dilakukan
narasumber satu, dua, dan tiga
memperlihatkan kondisi yang berbeda
Hasil Penelitian dimana tiga narasumber menganggap
Pada penelitian ini, penulis pekerjaan yang dilakukannya
menemukan data temuan di lapangan merupakan sebuah kewajiban dan sudah
yang dibagi menjadi dua (2) kategori menjadi tanggung jawab untuk
dan masing-masing kategori memiliki melaksanakanna, pada kondisi lain
tema yang berbeda. Pada kategori terlihat juga tanda kelelahan emosional
pertama adalah tanda-tanda kelelahan ketika memiliki ABK tunagrahita yang
emosional pada kehidupan sehari-hari, menyebabkan narasumber harus
pada kategori ini didapatkan tema berhenti dari pekerjaan yang berada di
dilapangan, yaitu mengeluhkan luar rumah dan lebih memilih fokus
pekerjaan, merasa pekerjaan berat, untuk merawat anak karena
menganggap pekerjaan sebuah tuntutan, menganggap bahwa anak tidak akan ada
tidak puas dengan pekerjaan, merasa yang mengurusi serta harus memiliki
kecewa pada diri sendiri, dan selalu pekerjaan rumah yang dapat membantu
gelisah memikirkan anak. Pada kategori kebutuhan rumah tangga, tanda yang
kedua adalah dampak kelelahan lain juga dilihat akibat memiliki tekanan
emosional karena memiliki ABK dalam pekerjaan yang mengharuskan
tunagrahita dengan temuan tema di untuk bekerja secara maksimal agar
lapangan, yaitu tingkat kesabaran pekerjaan tuntas dilakukan sehingga
mengurus anak menurun, tingkat menghabiskan waktu lebih banyak di
kesabaran mengajar anak menurun, tempat kerja, sedangkan pada
konflik pada pasangan, merasa mudah narasumber empat tidak menjelaskan
lelah dalam mengurus anak, kontrol lebih lanjut terkait tanda pertama.
46
Jurnal Psikologi MANDALA
2021, Vol. 5, No. 1, 43-54
ISSN: 2580-4065
47
Jurnal Psikologi MANDALA
2021, Vol. 5, No. 1, 43-54
ISSN: 2580-4065
48
Jurnal Psikologi MANDALA
2021, Vol. 5, No. 1, 43-54
ISSN: 2580-4065
mengurus anak akibat memiliki ABK di rumah, dalam proses ini sering kali
tunagrahita yang mana ketiga akan muncul rasa jenuh, tegang,
narasumber berpikir anak dapat bingung, malas mengajari anak, merasa
mengganggu kegiatan bekerja, harus waktu untuk mengajari anak tidak
selalu didampingi, harus menghabiskan cukup, tidak mengerti tentang hal yang
waktu bersama anak, memecahkan anak pelajari serta menurunnya
fokus pada pekerjaan, sedangkan pada semangat anak-anak dalam belajar.
narasumber empat (4) tidak Pada tema tiga kategori dua terkait
menjelaskan kondisi pada tema ini konflik dengan pasangan dapat dilihat
sehingga tidak dapat dicantumkannya dari sebaran tema yaitu, narasumber
pada sebaran tema. Berdasarkan hal satu (1), tiga (3) dan empat (4) merasa
tersebut maka sesuai dengan penelitian bahwa konflik yang terjadi merupakan
sebelumnya dari Ahsyari (2014) bahwa konflik pasangan pada umumnya,
dampak kelelahan emosional terjadi terkait masa depan anak, biaya hidup,
karena memiliki ABK yang mana akan sedangkan narasumber dua (2) tidak
mengalami kelelahan secara fisik dan menjelaskan secara rinci oleh sebab itu
emosional maka hal tersebut penulis tidak mencantumkannya
menyebabkan adanya perubahan konsep disebaran tema. Berdasarkan kondisi
diri tentang masalah pengasuhan ABK. tersebut maka sesuai dengan penelitian
Pada tema dua kategori dua tentang sebelumnya dari Liftyawan & Dkk
kesabaran mengajar anak menemukan (2020) bahwa konflik pada keluarga
bahwa keempat narasumber dapat disebbkan oleh hal-hal berupa
mengatakan harus terbiasa untuk kurangnya kebersamaan dengan
mengajari anak ditambah dengan tahun keluarga, tanggung jawab pada keluarga
sekarang yang mana diberlakukannya berkurang, tidak memiliki komitmen
pembelajaran daring oleh sebab itu dalam menjalin hubungan dengan
kelelahan emosional terjadi ketika keluarga serta selalu menghabiskan
mengajari anak, keempat narasumber waktu di tempat kerja.
tidak memiliki batas kesabaran yang Pada tema empat kategori dua
cukup karena anak yang susah diajari, tentang lelah mengurus anak dapat
susah mengerti tugas sekolah membuat dilihat bahwa keempat narasumber
nasarumber menjadi kesal bahkan merasa mudah lelah pada saat mengurus
mengerjakan sendiri tugas anaknya anak dengan alasannya karena memiliki
supaya cepat selesai. Kondisi ini sesuai ABK tunagrahita yang membuat
dengan penelitian sebelumnya dari narasumber menjadi cepat lelah, stress,
Solichah & Shofiah (2021) bahwa orang menguras tenaga, mengeluh, kewalahan
tua yang melakukan kegiatan belajar di dalam menghadapi anak pada saat
rumah dan mendampingi anak yang belum dapat berjalan dan berbicara.
belajar dari rumah memnunculkan Berdasakan kondisi yang dialami oleh
beragam kondisi yang mana hal tersebut keempat narasumber sesuai dengan
menjadi tantangan bagi orang tua untuk penelitian dari Hardi & Sari (2019)
mengantikan pera guru pada saat anak bahwa mengurus ABK akan
49
Jurnal Psikologi MANDALA
2021, Vol. 5, No. 1, 43-54
ISSN: 2580-4065
50
Jurnal Psikologi MANDALA
2021, Vol. 5, No. 1, 43-54
ISSN: 2580-4065
yang dapat terlihat yaitu sakit kepala, menjadikan narasumber merasa dengan
lemas, pegal serta merasakan nyeri. memiliki ABK tunagrahita pekerjaan
Pada tema delapan kategori dua menjadi berat, mengeluhkan pekerjaan,
terkait rasa kecewa pada lingkungan tidak puas pada diri sendiri, merasa
eksternal menemukan bahwa, bahwa pekerjaan sebuah tuntutan,
narasumber satu (1) dan dua (2) gelisah memikirkan anak, dan merasa
memiliki kelelahan emosional yang kecewa pada diri sendiri.
diperoleh dari lingkungan eksternalnya Kemudian bagian kedua yaitu
yang mana narasumber merasa kecewa dampak kelelahan emosional dengan
dengan perkataan dan perilaku dari memperlihatkan perilaku seperti tidak
orang di lingkungannya yang tidak sabar mengurus anak, tidak sabar
mencerminkan dukungan bagi mengajari anak, memiliki konflik
narasumber dalam mengasuh dan dengan pasangan, merasa lelah saat
memberikan pendidikan khusus bagi mengurus anak, mencemaskan hal yang
anak tunagrahita sedangan untuk terjadi pada anak, mudah merasa lelah
narasumber tiga (3) dan empat (4) tidak saat bekerja, kontrol emosi yang tidak
menjelaskan secara lanjut namun hanya stabil, serta merasa kecewa pada
mengatakan bahwa lingkungan lingkungan sosialnya.
eksternal telah memahami terkait Dari kedua bagian di atas,
kekurangan anaknya. Berdasarkan kelelahan emosional menjadi dua
kondisi yang terjadi maka sesuai dengan bagian yaitu, didapatkan dari teori
penelitian sebelumnya dari Khoeriyah kelelahan emosional mengenai faktor
(2020) yang menyebutkan bahwa penyebab kelelahan emosional terkait
dukungan sosial diperlukan untuk beban kerja, tekanan waktu, peran yang
keluarga yang memiliki ABK dilakukan, serta dukungan dari
tunagrahita dengan upaya meningkatkan lingkungan sosial sehingga dari hasil
motivasi keluarga dalam mengasuh data lapangan menunjukkan adanya
anak serta untuk membantu tanda-tanda kelelahan emosional yang
meningkatkan kualitas perawatan anak terbentuk dan akan mengakibatkan
agar semakin baik. dampak kelelahan emosional yang telah
terjadi pada keempat narasumber yang
Simpulan mana perilaku muncul dapat dilihat dari
Dari hasil temuan penelitian pada segi fisik, mental, dan emosinya.
pembahasan bahwa kelelahan
emosional yang terjadi dari empat Pustaka Acuan
narasumber. Ahsyari, E. R. N. (2014). Kelelahan
Bagian pertama adalah tanda-tanda emosional dan strategi coping pada
dari kelelahan emosional pada wanita single parent (studi kasus
narasumber terkait alasan yang single parent di kabupaten paser).
memperlihatkan awal kelelahan Jurnal Ilmiah Psikologi. Vol 2. No
emosional narasumber yang muncul 3. ISSN: 2477-2666. Retrieved
karena memiliki ABK tunagrahita yang from: http://e-
51
Jurnal Psikologi MANDALA
2021, Vol. 5, No. 1, 43-54
ISSN: 2580-4065
52
Jurnal Psikologi MANDALA
2021, Vol. 5, No. 1, 43-54
ISSN: 2580-4065
53
Jurnal Psikologi MANDALA
2021, Vol. 5, No. 1, 43-54
ISSN: 2580-4065
54