Anda di halaman 1dari 9

NASKAH

NARATOR:
konon, pada zaman dahulu kala, di daerah dumai berdirilah sebuah kerajaan bernama Seri
Bunga Tanjung. Kerajaan ini di perintah oleh seorang Ratu yang bernama Cik Sima. Ratu Cik
Sima adalah seorang ratu yang bijaksana, adil, berbudi luhur serta memegang teguh adat
istiadat.karena itulah ratu cik sima dikenal sebagai ratu yang sangat tegas dan disegani
orang-orang seantero negri. Raja ini memiliki tujuh orang putri yang elok nan rupawan, yang
dikenal dengan putri tujuh. Dari ketujuh putri tersebut, putri bungsulah yang paling cantik
namanya Mayang Sari. Putri Mayang sari memiliki keindahan tubuh yang sangat
mempesona, kulitnya lembut bagai sutra, wajahnya elok berseri bagaikan bulan purnama,
bibirnya merah bagaikan delima, alisnya bagai semut beriring, rambutnya panjang dan ikal
terurai bagai mayang, karna itu sang putri juga dikenal dengan sebutan Manyang Mengurai.
Suatu pagi yang cerah, ketujuh putri berkeinginan untuk pergi ke sebuah danau yang
Bernama lubuk sarang umai.untuk memenuhi keinginannya, ketujuh putri bergegas bertemu
Ratu cik sima, untuk memohon izin pergi.

M.Kemuning : "salam hormat baginda Ratu."


7 putri : "salam hormat kami baginda Ratu."
Cik Sima : "wah, putri-putriku nan cantik jelita! Ada apa gerangan Ananda semua
datang sepagi ini ke aula kerajaan?"
M.Kemuning : "ibunda, kami berkeinginan untuk pergi ke Lubuk Sarang Umai, sudikah
kirannya Ayahnda mengizinkan kami?."
Cik Sima :berkeinginan kesana?" : "Lubuk Sarang Umai? Mengapa putri-putriku
M.Mawar : "ibunda, kami dengar bahwasanya disana terdapat danau yang sangat
indah. Jadi kami berkeinginan untuk pergi mandi dan bermain-main disana. Selama ini kami
selalu berada dikerajaan, jarang sekali kami keluar."
M. Anggrek : "iya ibunda, izinkanlah kami pergi."
6 putri : "iya ibunda izinkan kami."
M. Anggrek : "ibunda lihatlah, kami sangat ingin kesana!"
Cik Sima : "Baiklah-baiklah, ayah izinkan kalian untuk pergi. Tetapi selalu ingat untuk saling
menjaga diri kalian."
M. Melati :" ibunda tenang saja, kami akan selalu menjaga satu sama lain."
Cik Sima :baiklah pergilah bersenang senang putri – putriku
(ketujuh putri tertawa Bahagia)
M. Kemuning : "kalau begitu kami pergi dahulu. Mohon undur diri ibunda
6 putri : "kami mohon undur pergi ibunda ratu
Cik Sima :"baiklah, pergilah bersenang-senang putri-putriku!"
(Narator: putri tujuhpun berangkat ke lubuk sarang umai)
M.Kemuning : "wahh!! Pemandangannya indah sekali ya"
6 putri : "iyaa!! Benarr!!"
M.Mawar : "kalau begitu tunggu apalagi, ayo kita segera mandi
6 putri :"iya, ayo cepat"
M.Kemuning : "eh, kalian adik-adikku, pergilah mandi terlebih dahulu! Kakak akan
berkeliling sebentar"
M.Melati : "baiklah kalau begitu, kakak cepat menyusul.
6 putri : "ayoo, cepat menyusul kakk"
(Narator: 6 putri lainnya langsung pergi mandi, disisi lain mayang kemuning menemukan
sesuatu, lalu memanggi mayang sari untuk datang kearahnya)
M.Kemuning :DINDA MAYANG SARIIII KEMARILAH!
M.Sari : "ada apa gerangan yunda memanggilku?"
M.Kemuning : "lihat, bagaimanan bisa ada sebuah apel jatuh disini, padahal tidak ada
pohon apel satupun disini."
M.Sari :"iya itu benar, apa mungkin ada seseorang sebelum kita yang sudah datang
kesini?"
M.Kemuning : entahlah, sebaiknya kau saja yang menyimpannya. Carilah pemilik apel ini."
M.Sari : "Baiklah, yunda"
(Narator: mayang sari dan mayang kemuningpun Kembali Bersama saudarinya, 7 putri pun
bermain air sambil tertawa)
M. Kemuning : "kalian adik-adikku sungguh lah cantik rupawan."
M. Melati : "kakakku, Mayang Kemuning. Kakak adalah gadis cantik, rupawan, dan
bijaksana! Tentu inilah yang diharapkan rakyat kepada kakak sebagai penerus kerajaan ini,
menggantikan ayahnda."
M.Kemuning : "kalian ini terlalu memuji adik-adikku"
M. Lili : "ahh, kakak tidak perlu malu-malu. Memang itulah kenyataannya! Lihatlah
kakak Mayang Kamboja. Kau memiliki mata yang indah menampilkan kepercayaan
dirinya.hingga mampu membuat para pria dengan mudah bertekuk lutut hanya dengan
melihat matanya"
M. Kamboja :"heii,Mayang Lili.bisa-bisannya kau mengatakan itu?kau pikirr hanya mataku
saja yang mempesona?"
M.Lili : "baiklah-baiklah, semua yang ada pada kakakku ini memang mempesona!"
M. Kemboja : "baguslah kau sadar, hahahaha. Tapi jika dilihat lihat pipimu yang merah
merona membuatmu terlalu imut, sampai sampai semua orang yang melihat tidak tahan
untuk mencubitmu"
M. Mawar : "tapi, adikku mayang anggrek ini jelaslah yang paling pintar diantara kita.
Lihatkah prestasinya, dia mampu mengatasi banjir diwilayah barat sebulan yang lalu"
M. Anggrek : "ahh terimakasih kakak, tapi Mayang Mawar Kakakku, kau memiliki
kebijaksanaan yang di turunkan ibunda, negri ini akan berlimpah berkah dengan kau sebagai
putrinya."
M.Mawar : "ahh adikku ini, senang sekali membuatku malu"
M.Melati : "mayang mawar ini memnag tidak bisa dipuji sedikitt" (7 putri tertawa)
M.Kemuning : "kalian adik-adikku, tidakkah kalian lihat semua kelebihan yang dimiliki kita
ada pada mayang sari"
M. Sari : "para kakakku memiliki kelebihannya masing- masing, mana mungkin aku
melampaui semua kakak-kakak ku."
M.Mawar : "yaa benar kalau begitu tunggu apalagi? Ayo kita bermain lagi" ("ayo ayo")
7 Putri : (melanjutkan bermain air)
Narator :karna asyik berendam dan tak menyadari ada beberapa pasang mata yang
melihat mereka, yang ternyata adalah pangeran empang kuala dan para pengawalnya.
Mereka mengamati ketujuh putri tersebut dari balik semak-semak. Secara diam-diam,
sang pangeran terpesona melihat kecantikan salah satu putri yang tak lain adalah putri
Mayang Sari.)
Empang Kuala : "Aduhai, rupawan sekali mereka!"
Pengawal (raju): "pangeran benar. mereka putri-putri dari Kerajaan Seri Bunga Tanjung,Tapi
pangeran apa pantas kita melakukanhal seperti ini?"
Empang Kuala : "eistt, apa yang kau katakan. Aku adalah seorang pangeran, tentu saja boleh.
Bagaimana cantikkan? ya....ya...ya..... d'umai....d'umai.....gadis itu" (mengintip dan sambil
melirik salah satu putri)
(Narator: kata-kata itu terus terucap dalam hati pangeran Empang Kuala.)
Suatu hari putri mayang sari sedang berada di hutan sambil membawa apel yang
ditemukan kakaknya. Saat ia hendak mencari pemerah susu, ia bertemu dengan pangeran
empang kuala)
(mayang sari terjatuh)
Empang Kuala :" ini" (sambil menyerahkan apel)
M.Sari :" terimakasih"
Empang Kuala :"bolehkah saya berbicara dengan adinda
M.Sari : "baiklah"
Empang kuala : "apel ditangan kau itu sepertinya sudah terlihat tidak segar,tapi kenapa
masih kau simpan? Kenapa tidak lekas kau buang?"
M.Sari : "sebenarnya apel ini ditemukan oleh kakak saye, putri mayang kemuning.di
lubuk sarang umai"
Empang kuala : "ooo, jadii jika kakak kau seorang putri, maka kau juga seorang putri?
M.Sari : "iyaaa"
Empang kuala :kalau begitu, perkenalkan. Saye pangeran empang kuala! Dan apel itu adalah
kepunyaan saye. Tapi saye berikan apel itu pade engkau, karenae paras kau yang sangaat
cantik, palingg cantik dari putri lainnye"
M.Sari : "benarkah??" (tersipu malu)
(Narrator :Dan pangeran sadari jika ia benar-benar jatuh hati kepada putri. Karena itu,
sang pangeran nak berniat untuk meminangnya. Beberapa hari kemudian, sang pangeran
meminta ibunye Ratu Melani untuk melamar putri itu yang di ketahui bernama putri
Mayang Sari)
Empang kuala : "wahai ibunda, antarkan lah tepak sirih ini sebagai pinanganku kepade
keluarga kerajean Seri Bunga Tanjung".
Ratu Melani "baik lah anakku..."
Narator:pergilah ratu melani beserta pengawalnya ke kerajaan Seri Bunga
Tanjung.Sesampainye di kerajaan seri bunga tanjung ratu melani beserta pengawalnye di
sambut baik oleh ratu Cik Sima)
Cik Sima : "siape kah gerangan ini?"
Ratu Melani : "perkenalkan saye ratu melani dari Kerajaan tetangga
Cik Sima : "dan ape maksut ratu datang kemari?"
Ratu Melani : "saye bermaksud nak meminang putri ratu, untuk anak saye pangeran
empang kuala"
Cik sima : "putri kami yang manekah? Kami punye 7 putri wahai ratu!
Ratu Melani : "bisakah kami melihat ke tujuh putri tersebut?"
Cik Sima: "ya sebentar...dayang tolong bawa putri tujuhku kesini.."
(Narrator : dan dayang pun memanggil 7 putri, tak lama kemudian datanglah dayang
dan ketujuh putri tersebut...)
Cik Sima : "Inilah ke tujuh putriku. Baiklah putri tujuhku tersayang, perkenalkan diri
kalian kepade Ratu Melani."
M.Kemuning : "salam hormat ratu melani"
6 putri : "salam hormat ratu melani"
M. Kemuning : "Saye putri pertame, saye putri Mayang Kemuning, saye suke menjahit dan
merajut"
M.Melati : "Saye putri kedua, saye putri Mayang Melati, saye suke berenang
M. Mawar :”Saye putri ketige saya putri Mayang Mawar, suke memasak"
M. Anggrek :Saye putri ke empat,saye putri mayang anggrek, saye suke menari"
M. Kemboja ": "Saye putri kelima, saye putri Mayang kemboja, saye suke berkebun
M. Lili : "Saye putri keenam, saye putri Mayang Lili, saye suke membaca
M.Sari : "Saye putri ketujuh, saye putri Mayang Sari, saye suke berkuda"
Cik sima : "ini lah anak-anak saye, manakah yang ratu inginkan menjadi menantu
ratu?"
Ratu Melani : "sebenarnye anak saye, pangeran Empang Kuala suke dengan Mayang Sari,
putri bungsu ratu! Dan apakah putri mayang sari mau menerima pinangan ini?"
M. Sari : "pinangan? Dari pangeran empang kuala?"
Cik Sima : "bagaimane ya ratu?"(bingung)
Ratu Melani : "mengapa ratu.?"
Cik Sima : "maaf ratu, kami tak bisa menerima pinangan ratu"
Ratu Melani : "mengape begitu ratu, maksud kami kan baik!"
M.Anggrek : "tapi bukannya yang dipinang adalah putri mayang Kemuning?
M. Kamboja : "benar! Yunda kemuning adalah putri tertua"
M. Melati : "Dikerajaan seri bunga tanjung ini memiliki adat, bahwa putri pertamalah
yang harus menikah terlebih dahulu"
M.Mawar : "iyaa, dan adat ini tak boleh dilanggar!"
M.Lili : "jadii, mayang kemuninglah yang menerima pinangan dari pangeran empang
kuala"
Cik Sima : "benar itu ratu, saye paham maksud ratu, tapi menurut adat kerajaan seri
bunga tanjung, putri tertua lah yang berhak menerima pinangan terlebih dahulu"
Ratu Melani : "saye mohon..!! anak saya ingin sekali memperistri Mayang Sari
Cik Sima : "tak bisa...!! Sekali lagi saye memohon maaf"
(Narrator:dengan perasaan kecewa ratu melani dan pengawalnye pun pulang kembali
kekerajannye.Sesampainye dikerajaan pengawal yang ikut bersama ratu melani tadi pun
menghadap kepada pangeran empang kuala...)
Empang Kuala : "mengapa kalian bawa lagi tepak itu...??"
Pengawal ek(fz): "ampun baginda.. kami tak ada maksud mengecewakan tuan.keluarga
kerajaan seri bunga tanjung belum bersedia menerima pinangan tuan untuk memperistri
putri Mayang Sari"
Empang Kuala: "ape .....!!! pinangan saye di tolak. Kenape?"(marah dan berteriak)
Pengawal ek(ft): "itu karena adat mereka melarang putri bungsu menerima pinangan
sebelum putri tertua menikah"
Empang kuala: (berdiri sambil marah dan berteriak) "saye tak peduli dengan adat. Saya
merasa terlecehkan. Pengawal! panggil pasukan yang lain, aku nak menyerang kerajaan Seri
Bunga Tanjung karna telah menolak lamaran saye...!!"
Pengawal ek(iq): "baik pangeran" (segera meninggalkan pangeran dan memanggil pasukan)
(Narator: amarah yang menguasai hati pangeran Empang Kuala tak bise di kendalikan lagi.
Sang pangeran pun segera memerintahkan para panglima dan pasukan yang lain untuk
menyerang kerajaan seri bunga tanjung. Maka pertempuran antara kedua kerajaan itu tak
dapat di elakkan lagi.
Sementara itu di kerajaan Seri Bunga Tanjung, Cik Sima segera melarikan ke tujuh putrinya
ke dalam hutan dan menyembunyikan mereka kedalam sebuah lubang yang beratapkan
tanah dan terlindung oleh pepohonan. Tak lupa pula Cik Sima membekali ketujuh putrinya
tersebut makanan yang cukup untuk tiga bulan)
Cik sima : "putri-putri ku kalian harus bersembunyi di lubang ini. Untuk berjaga-jaga ini
ayahnda telah menyiapkan makanan untuk kalian selama 3bulan, tapi kalian tenang saja
peperangan ini, akan segera berakhir."
Mayang sari : "baik ibunnda. Kami akan bersembunyi di sini"
Cik Sima : "ingat jangan keluar sebelum ayah Kembali dan Mayang Kemuning ingat jaga
baik-baik adik-adikmu selama ibunnda tak ade."
M. Kemuning: "baik ibunnda, saye akan menjaga mereka"
Cik sima : "ibunda pergi dulu"
(meninggalkan putrid-putrinya)
M. Anggrek : "mayang sari! Kalau bukan karena dirimu hal ini pasti takkan menimpa kita!"
M.Melati : "benar! Seharusnye yang mengembalikan apel itu ke pangeran empang
kuala adalah yunda mayang kemuning! Jadi pangeran empang kuala jatuh cintanya kepade
mayang kemuning!"
M.Sari :" tapi bukannye yunda mayang kemuning yang memberikan apel itu
kepadaku. Lalu menyuruhku untuk mencari pemiliknye"
M.Mawar : "yaa kalau kau sudah tau bahwa pemiliknya adalah pangeran empang kuala,
kau seharusnya memberikannya kepada yunda!"
M.Lili : "sudah-sudah! ini bukan sama sekali kesalahan mayang sari, ia telah
melaksanakan perintah dari mayang kemuning, jadi seharusnya..
M.Anggrek :" Lili!!, mengapa kau membela mayang sari, bukanya semua ini terjadi
karenannya?"
M.Kemuning : "jauh-jauh dari kami!"
M. Kemboja : "rasakan itu! Mari saudari-saudari ku, lebih baik kita tinggalkan dia disini!"
M.Lili : "mayang sari, kau tenang saje. Aku akan tetap berada disamping kau"
(Narrator: setelah mengantarkan ketujuh putrinye sang raja kembali kekerajaannye untuk
melawan pasukan pangeran empang kuala. Sudah 3bulan berlalu tetapi pertempuran
antarakedua kerajaan itu tak kunjung usai. Setelah memasuki bulan keempat, pasukan cik
sima semakin terdesak dan tak berdaya. Akhirnye, kerajaan seri bunga tanjung di
hancurkan. Rakyatnye banyak yang tewas. Melihat kerajaannye hancur dan tak berdaye
ratu cik sima segera meminta bantuan jin yang sedang bertapa di bukit hulu sungai umai.)
(perang)
Cik sima: saye perintahkan kalian berdua untuk menemui jin yang sedang bertapa di bukit
hulu sungai umai untuk meminta pertolongannye agar dapat mengalahkan pasukan empang
kuala.
Pengawal cs(gn) : "baik lah raja, kami akan melaksanakan perintah ratu "
(Narrator: pergilah pengawal tersebut ketempat bertapahnye jin tersebut. Sesampainye di
sana para pengawal tersebut segera menyampaikan maksud mereka)
Pengawal cs (af): "permisi ya jin yang sedang bertapa"
Jin : "siape yang mengganggu bertapah saye"
Pengawal cs(gl): "kami utusan raja Cik Sima, kami nak mintak tolong kepada jin untuk
mengalahkan pasukan Empang Kuala"
Jin : "utusan raja Cik Sima. Baik lah, saye akan membantu kalian"( membaca
mantra)
(Narrator:setelah itu pergilah para pengawal tersebut kepada raja. Dan menyampaikan
bahwa jin terebut mau membantu.
Suatu malam terjadi peristiwa yang sangat mengerikan. Secara tiba-tiba pasukan empang
kuala tertimpa beribu-ribu buah bakau yang jatuh dan menusuk ke badan. para pasukan
Pangeran Empang Kuala. Tak sampai separuh malam, pasukan Pangeran Empang Kuala
dapat dilumpuhkan. Pade saat pasukan Kerajaan Empang Kuala tak berdaya
(datanglah utusan Raja Cik Sima menghadap Pangeran Empang Kuala)
Empang Kuala : "Hai orang Seri Bunga Tanjung, ape maksud kedatanganmu ini?"
Pengawal cs(an)) : "Hamba datang nak menyampaikan pesan Raja Cik Sima agar Pangeran
berkenan menghentikan peperangan ini. Perbuatan kita ini telah merusakkan bumi sakti
rantau bertuah dan menodai pesisir Seri Bunga Tanjung. Siape yang datang dengan niat
buruk, malapetaka akan menimpa, sebaliknye siapa yang datang dengan niat baik ke negeri
Seri Bunga Tanjung, akan sejahteralah hidupnye"
Empang Kuala : "baik lah, saye akan memberhentikan peperangan tersebut"
(Narrator: sadarlah Pangeran Empang Kuala, bahwa dirinyelah yang memulai peperangan
tersebut. Pangeran langsung memerintahkan pasukannye agar segera pulang ke Negeri
Empang Kuala.)
Empang Kuala : "Baginda Ratu,, maafkan lah saya karena telah memerangi kerajaan Seri
Bunga Tanjung." (sembari berlutut di hadapan Cik Sima)
Cik Sima : "Hmm, baiklah. Aku telah memaafkan perbuatanmu
Empang Kuala : "Terima kasih baginda." (meninggalkan Cik Sima)
(Disisi lain, dimana tempat para putri bersembunyi, para putri sudah sakit, dan tidak kuat
karena tidak ada bekal apa lagi. Dan mayang sari sangattt merasa bersalah, karena ulahnya,
semua menjadi seperti ini, dan ia juga bersalah karena tak bisa menghentikan Tindakan yang
dilakukan pangeran empang kuala)
(Narator :Keesokan harinye, raja Cik Sima segera mendatangi tempat ke7 putrinye yaitu
dihutan. Alangkah terkejutnya Cik Sima melihat para putrinye sudah tidak bernyawa lagi.
Ternyata Raja Cik Sima lupa, kalau
bekal yang disediakan hanya cukup untuk tiga bulan. Sedangkan perang antara Raja Cik Sima
dengan Pangeran Empang Kuala berlangsung sampai empat bulan.)
Cik sima : (sambil menagis) "Wahai putri-putriku. Maafkanlah ayahmu ini yang lupa pada
kalian. Maafkan ayah. Maafkan ibunda putri- putri kuu"
(Narator:Akhirnya, karena tak kuat menahan kesedihan atas kematian ketujuh putrinye,
maka Raja Cik Sima pun mengakhiri hidupnya karena merasa bersalah. Sejak peristiwa itu,
masyarakat Dumai meyakini bahwa nama kota Dumai diambil dari kata "d'umai" yang
selalu diucapkan Pangeran Empang Kuala ketika melihat kecantikan Putri Mayang Sari atau
Mayang Mengurai)

Anda mungkin juga menyukai