Anda di halaman 1dari 21

DM

KOMPLIKASI
Dipresentasikan oleh Kelompok 4
Pendahuluan

Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronis


yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah
(glukosa) dalam darah. Glukosa adalah sumber
energi utama bagi tubuh, dan dihasilkan dari
pemecahan karbohidrat. Pada penderita DM, tubuh
tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin
secara efektif. Insulin adalah hormon yang
berfungsi untuk mengatur kadar gula darah.
Pendahuluan
Berdasarkan data dari International Diabetes
Federation (IDF), pada tahun 2021, terdapat 463 juta
orang dewasa dengan DM di dunia. Jumlah ini
diperkirakan akan meningkat menjadi 642 juta pada
tahun 2040. Di Asia, pada tahun 2021, terdapat 262
juta orang dewasa dengan DM. Jumlah ini diperkirakan
akan meningkat menjadi 392 juta pada tahun 2040. Di
Indonesia, pada tahun 2021, terdapat 10,6 juta orang
dewasa dengan DM. Jumlah ini diperkirakan akan
meningkat menjadi 16,5 juta pada tahun 2040.
ruang lingkup
obyek subyek
Subyek dalam makalah ilmiah ini adalah
pasien DM komplikasi. Pasien DM
Obyek dalam makalah ilmiah ini adalah
komplikasi adalah pasien DM yang
asuhan keperawatan pada pasien DM
memiliki komplikasi akut atau kronis.
komplikasi. Asuhan keperawatan adalah
Komplikasi akut meliputi ketoasidosis
proses pemberian bantuan kepada
diabetik (KAD), hipoglikemia, dan
individu, keluarga, atau kelompok untuk
sindrom hiperglikemia hiperosmolar
mencapai tingkat kesehatan yang
nonketotik (HHNK). Komplikasi kronis
optimal. Asuhan keperawatan pada pasien
meliputi penyakit jantung koroner,
DM komplikasi meliputi pengkajian,
stroke, penyakit ginjal, penyakit
diagnosis, intervensi, dan evaluasi.
mata, dan neuropati diabetik.
Tujuan

umum khusus
Tujuan umum dari makalah ·Mengidentifikasi masalah keperawatan
ilmiah ini adalah untuk yang dialami pasien DM komplikasi.
menganalisis kasus asuhan ·Menerapkan konsep palliative care
keperawatan pada pasien DM dalam asuhan keperawatan pada pasien
komplikasi dengan dikaitkan DM komplikasi.
dengan konsep palliative care. ·Mengevaluasi efektivitas asuhan
keperawatan dengan konsep palliative
care pada pasien DM komplikasi.
konsep palliative care
Palliative care adalah pendekatan yang berfokus pada peningkatan kualitas
hidup pasien dan keluarga mereka yang menghadapi masalah kesehatan yang
serius dan mengancam jiwa. Palliative care dapat diberikan bersamaan dengan
pengobatan yang bertujuan untuk menyembuhkan atau mengendalikan penyakit.

Tujuan Palliative Care


Tujuan dari palliative care adalah untuk:
Mengurangi rasa sakit dan gejala lainnya.
Membantu pasien untuk tetap aktif dan produktif.
Memberikan dukungan emosional dan spiritual.
Mempersiapkan pasien dan keluarga untuk kematian.
konsep penyakit
Definisi Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronis yang ditandai dengan
tingginya kadar gula darah (glukosa) dalam darah. Glukosa adalah sumber
energi utama bagi tubuh, dan dihasilkan dari pemecahan karbohidrat. Pada
penderita DM, tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin
secara efektif. Insulin adalah hormon yang berfungsi untuk mengatur kadar
gula darah.
konsep penyakit
Klasifikasi Diabetes Mellitus
DM dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis utama, yaitu:
Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun yang menyebabkan tubuh berhenti
menghasilkan insulin. Diabetes tipe 1 biasanya didiagnosis pada anak-anak
dan remaja, tetapi dapat terjadi pada usia berapa pun.
Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling umum. Diabetes tipe 2
disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Faktor-faktor
lingkungan yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 meliputi
obesitas, kurang aktivitas fisik, dan pola makan tidak sehat.
konsep penyakit

Komplikasi Diabetes Mellitus


DM dapat menyebabkan berbagai komplikasi, baik akut maupun kronis.
Komplikasi akut meliputi ketoasidosis diabetik (KAD), hipoglikemia, dan
sindrom hiperglikemia hiperosmolar nonketotik (HHNK). Komplikasi kronis
meliputi penyakit jantung koroner, stroke, penyakit ginjal, penyakit mata,
dan neuropati diabetik.
kasus
Tn US usia 45 tahun, 160 cm, 80 kg dengan riwayat DM sejak 5 tahun yang
lalu ke dokter
dengan keluhan badan lemah, pegal-pegal, kaki sering kesemutan dan terdapat
gangrene di
kaki. Data klinik menunjukkan TD 140/90 mmHg, suhu 38˚C.
Hasil pemeriksaan laboratorium: GDP 220 mg/dl, GD 2 jam PP 490 mg/dl, TGA
278 mg/dl,
HbA1c 11%, HDL 35 mg/dl, LDL 210 mg/dl, Kolesterol total 285 mg/dl.
Riwayat pengobatan sebelumnya: Gibenklamid, Metformin, Simvastatin
Diagnosa: DM tipe 2- neuropati dan ulkus di kaki.
pengkajian
Keluhan utama: badan lemah, pegal-pegal, kaki sering kesemutan dan terdapat gangrene di kaki
Riwayat penyakit: DM sejak 5 tahun yang lalu
Riwayat pengobatan sebelumnya: Gibenklamid, Metformin, Simvastatin
Riwayat keluarga: tidak ada riwayat DM
Tekanan darah: 140/90 mmHg
Suhu: 38˚C
Berat badan: 80 kg
Tinggi badan: 160 cm
GDP: 220 mg/dl
GD 2 jam PP: 490 mg/dl
TGA: 278 mg/dl
HbA1c: 11%
HDL: 35 mg/dl
LDL: 210 mg/dl
Kolesterol total: 285 mg/dl
Tampak luka gangrene di kaki kanan
Diagnosa keperawatan

1) Resiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah berhubungan dengan


Pemantauan glukosa darah tidak adekuat
2) Risiko intoleran aktivitas berhubungan dengan Fisik tidak bugar
3) Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan neuropati diabetik
intervensi keperawatan
Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi

NOC NIC
· Blood Glucose, Risk For Unstable Hyperglikemia management
· Diabetes Self Management · Memantau kadar glukosa darah, seperti yang ditunjukkan
Kriteria Hasil : · Pantau tanda-tanda dan gejala hiperglikemia : poliuria, polidipsia,
· Penerimaan : kondisi kesehatan polifagia, lemah,
· Kepatuhan Perilaku : diet sehat kelesuan, malaise, mengaburkan visi, atau sakit kepala
· Dapat mengontrol kadar glukosa · Memantau keton urin, seperti yang ditunjukkan
darah · Memantau abg, elektrolit, dan tingkat betahydroxybutyrate, sebagai tersedia
· Dapat mengontrol stres · Memantau tekanan darah dan denyut nadi ortostatik, seperti yang ditunjukkan
Dx1
· Dapat memanajemen dan mencegah · Konsultasikan dengan dokter jika tanda dan gejala hiperglikemia menetap atau
penyakit semakin parah memburuk
· Tingkat pemahaman untuk dan · Membantu ambulasi jika hipotensi ortostatik hadir
pencegahan komplikasi · Menyediakan kebersihan mulut, jika perlu
· Dapat meningkatkan istirahat · Mengidentifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
· Mengkontrol perilaku Berat badan · Mengantisipasi situasi di mana kebutuhan insulin akan meningkat (misalnya,
· Pemahaman manajemen Diabetes penyakit kambuhan)
· Status nutrisi adekuat · Batasi latihan ketika kadar glukosa darah adalah > 250 mg/dl, terutama jika
· Olahraga teratur keton urin yang hadir
intervensi keperawatan
Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi

NIC
NOC
Activity Therapy
· Energy Conservation
· Kolaborasikan dengan tenaga rehabilitasi medik dalam merencanakan program
· Activity tolerance
terapi yang tepat
· Self Care : ADLs
· Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
· Bantu untukmemilih aktivitas konsistenyang sesuai dengankemampuan fisik,
Kriteria Hasil :
psikologi dan social
· Berpartisipasi dalam aktivitas
· Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkansumber yang diperlukan untuk
Dx2 fisik tanpa disertai peningkatan
aktivitas yang diinginkan
tekanan darah, nadi dan RR
· Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek
· Mampu melakukan aktivitas
· Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai
sehari-hari (ADLs) secara
· Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang
mandiri
· Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas
· Tanda-tanda vital normal
· Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas
· Energy psikomotor
· Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan
· Level kelemahan
· Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual
intervensi keperawatan
Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi

NOC
NIC
· Tissue Integrity : Skin and
Pressure Management
Mucous Membranes
· Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
· Hemodyalis akses
· Hindari kerutan pada tempat tidur
· Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
Kriteria Hasil :
· Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
· Integritas kulit yang baik bisa
· Monitor kulit akan adanya kemerahan
dipertahankan (sensasi,
· Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada daerah yang tertekan
elastisitas, temperatur, hidrasi,
Dx3 · Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
pigmentasi)
· Monitor status nutrisi pasien
· Tidak ada luka/lesi pada kulit
· Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
· Perfusi jaringan baik
· Menunjukkan pemahaman dalam
Insision site care
proses perbaikan kulit dan mencegah
· Membersihkan, memantau dan meningkatkan proses penyembuhan pada luka yang
terjadinya cedera berulang
ditutup dengan jahitan, klip atau straples
· Mampu melindungi kulit dan
· Monitor proses kesembuhan area insisi
mempertahankan kelembaban kulit dan
· Monitor tanda dan gejala infeksi pada area insisi
perawatan alami
outcome keperawatan
Diagnosa Implementasi Evaluasi

Rencana keperawatan:
Membantu pasien dalam
memantau gula darah secara
rutin
Membantu pasien dalam
Tujuan keperawatan:
memahami pentingnya kontrol
Kadar gula darah pasien dalam batas normal
gula darah
Pasien mampu memantau gula darah secara mandiri
Implementasi:
Dx1 Evaluasi:
Ajarkan pasien cara
Kadar gula darah pasien dalam batas normal (70-130 mg/dL)
menggunakan glukometer
Pasien mampu memantau gula darah secara mandiri, dengan hasil
Anjurkan pasien untuk
pemeriksaan gula darah yang akurat
memeriksa gula darah secara
rutin
Jelaskan kepada pasien
tentang pentingnya kontrol
gula darah
outcome keperawatan
Diagnosa Implementasi Evaluasi

Rencana keperawatan:
Membantu pasien dalam
meningkatkan aktivitas secara
bertahap Tujuan keperawatan:
Membantu pasien dalam Pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri
memahami pentingnya latihan Pasien mampu meningkatkan aktivitas secara bertahap
fisik Evaluasi:
Dx2
Implementasi: Pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, tanpa
Bantu pasien untuk bergerak bantuan orang lain
secara bertahap Pasien mampu meningkatkan aktivitas secara bertahap, tanpa mengalami
Anjurkan pasien untuk kelelahan berlebihan
berolahraga secara rutin
Jelaskan kepada pasien tentang
pentingnya latihan fisik
outcome keperawatan
Diagnosa Implementasi Evaluasi

Rencana keperawatan:
Mencegah infeksi pada luka
Meningkatkan sirkulasi darah ke area luka
Meningkatkan nutrisi ke area luka Tujuan keperawatan:
Meningkatkan mobilitas Luka pasien sembuh
Implementasi: Pasien tidak mengalami infeksi pada
Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawatan luka
Dx3 Gunakan alat steril untuk perawatan luka Evaluasi:
Ganti perban secara rutin Luka pasien sembuh, dengan jaringan
Observasi tanda-tanda infeksi yang utuh
Lakukan kompres hangat pada luka Pasien tidak mengalami infeksi pada
Lakukan latihan gerak pasif pada area luka luka
Anjurkan pasien untuk makan makanan yang bergizi
Anjurkan pasien untuk minum air putih yang cukup
Bantu pasien untuk bergerak secara bertahap
kesimpulan
Berdasarkan pembahasan kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa pasien Tn US mengalami komplikasi DM, yaitu gangrene
di kaki. Gangrene di kaki merupakan komplikasi DM yang serius dan dapat menyebabkan amputasi.

Berdasarkan pembahasan kasus diatas, maka dapat diberikan rekomendasi kepada pihak terkait yang berkaitan dalam
program promosi kesehatan pada kasus tersebut, yaitu:
Pemerintah
Meningkatkan sosialisasi tentang penyakit DM dan komplikasinya, khususnya gangrene di kaki.
Menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai untuk penanganan DM dan komplikasinya.
Meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan.
Institusi pendidikan
Menerapkan kurikulum pendidikan kesehatan yang komprehensif, termasuk tentang penyakit DM dan komplikasinya.
Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam penanganan DM dan komplikasinya.
Masyarakat
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, termasuk pemeriksaan gula darah.
Melakukan gaya hidup sehat, seperti makan makanan yang bergizi, berolahraga secara rutin, dan tidak merokok.
saran
Berikut adalah saran untuk penyempurnaan makalah ilmiah ini:
Penambahan data dan informasi
Data dan informasi yang digunakan dalam makalah ini dapat dilengkapi dengan data dan informasi
yang lebih terkini.
Data dan informasi yang digunakan dapat dianalisis secara lebih mendalam.
Penambahan pembahasan
Pembahasan dalam makalah ini dapat diperluas dengan membahas aspek-aspek lain yang terkait dengan
kasus tersebut, seperti aspek psikologis dan sosial.
Penambahan rekomendasi
Rekomendasi yang diberikan dalam makalah ini dapat dilengkapi dengan penjelasan yang lebih rinci
tentang cara implementasinya.
Referensi
Aribowo, A. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes
Mellitus Tipe 2 Dengan Komplikasi Neuropati. Jurnal Keperawatan
Komunitas, 2(2), 1-10.
Dinkes Provinsi Jawa Barat. (2022). Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Barat Tahun 2021. Bandung: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
Hidayat, A. A. (2018). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi
Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
NANDA International. (2022). Nursing Diagnoses: Definitions &
Classification 2023-2027. Philadelphia: NANDA International.
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. (2022). Situasi
dan Analisis Diabetes Mellitus. Jakarta: Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai