Anda di halaman 1dari 17

Iklim Sekolah Aman

Bagaimana
Mencegah Perundungan
di lingkungan sekolah?

Sri Sudayati, S.Pd


SDN Bendul Merisi 408
Surabaya
bagaimana sih mengapa
Perundungan bisa terjadi
itu? di Sekolah?
Definisi perundungan

Merangkum laman Kemendikbud RI, tindak kekerasan yang dilakukan secara


perundungan adalah suatu perilaku fisik, psikis, seksual yang mencerminkan
tidak menyenangkan baik secara tindakan agresif dan penyerangan yang
verbal maupun fisik yang membuat mengakibatkan ketakutan, trauma,
seseorang merasa tidak nyaman, kerusakan barang, luka atau cedera luka
sakit hati dan tertekan fisik permanen dan atau kematian.

Bisa jadi kan.. indikator


mereka hanya
bercanda? 1. disengaja -(merendahkan)
2. berpotensi berulang
3. ketidakseimbangan
kekuatan -(kuasa, fisik,
populer, kaya, dll)
1.perundungan fisik
kekerasan fisik: menyakiti fisik
memukul, menendang, mencubit,
dasar hukum
dll
1, Permendikbud Nomor 82 Tahun
jenis / bentuk 2.perundungan verbal 2015 tentang pencegahan dan
Perundungan melalui perkataan: mengejek, penanggulangan tindak kekerasan
menghinakan, mengucilkan, di lingkungan satuan pendidikan
merendahkan orang lain
2. UU Nomor 35 tahun 2014 -
3. perundungan sosial pasal 76c mengenai kekerasan
menyebarkan rumor/gosip terhadap anak
pasal 9 ayat 1A mengenai hak
mendapatkan perlindungan di
4. perundungan Daring satuan pendidikan terhadap
cyber bullying” melalui ruang-
tindakan kekerasan
ruang digital: whashsap,
sms,komentar di media sosial/
di dunia maya Upaya
mencegah
di rumah, di sekolah perundungan
Perundungan sekolah: kelas, kantin,
bisa terjadI toilet, tempat parkir , 1. mekanisme pelaporan yang
dimana saja di tempat umum komprehensif
dan kapan saja dll 2. menanamkan Sikap saling
mengasihi
di dunia maya 3. penguatan dukungan
bersama dalam menciptakan
melalui ruang-ruang digital:
WhatsApp Zoom Line lingkungan aman bagi anak
whashap, sms,line, komentar
di media sosial, dll demi mencapai Merdeka
belajar
dampak buruk bullying/ perundungan

pada korban pada pelaku

1, Gangguan perilaku :
1, Masalah fisik:
cedera fisik, luka, cacat
sulit berempati, cenderung
tubuh, kematian, kerusakan merasa diri lebih unggul, tidak
barang. merasa bersalah.

2. Masalah Psikis: 2, Terbiasa menyelesaikan


ketakutan, trauma, kurang masalah dengan kekerasan,
percaya diri, defresi, keluhan akan kesulitan menjalin
kesehatan, agresif /keinginan persahabatan.
untuk balas dendam, bahkan
bunuh diri. 3, Gangguan kesehatan mental;
agresif, depresi, kecemasan,
3. Prestasi akademik menurun. dan gangguan kepribadian
kenakalan, dan masalah hukum.
Pihak mana saja yang
terlibat dalam
perundungan di sekolah?
Apa peran kita dalam
perundungan?

penonton
pelaku

bystander
aktif

bystander pasif
korban
ally
Bagaimana mengatasi perundungan?
1. Mari kita belajar berempati dengan korban perundungan dulu
Pendekatan personal, membuatnya nyaman sehingga bisa bercerita mengenai masalahnya
berkonsultasi dengan orang tua korban untuk strategi di dalam dan di luar sekolah
Bisa lebih proaktif dengan menanyakan kebutuhan akademis korban khususnya bila kinerja
akademis korban menurun.

2. Mengenal Pelaku Perundungan


Pelaku cenderung bersikap: agresif, impulsif, membuat onar dan kesulitan dalam
berempati, memiliki kuasa tertentu pada lingkaran pertemanannya

3. Mengubah Penonton Menjadi Sekutu


1. tidak meladeni perundung saat mereka mencari perhatian
2. . penonton atau byander bisa mencoba menghentikan perundungan tapi hanya
ketika murid merasa aman atau minta bantuan guru
3. bystander dapat menemani dan menanyakan kondisi korban.
Yang melatar belakangi perilaku pelaku perundungan

1. keluarga pelaku cenderung berasal dari lingkungan keluarga dengan


orang tua yang sering menghukum anaknya secara berlebihan atau
situasi rumah yang penuh stress agresi dan permusuhan.
2. tidak ada laporan dari siswa dari sekolah, adanya pemberian
hukuman dari sekolah yang tidak relevan dengan
perilaku pelaku dan tidak memberi efek jera
4. perilaku mengkonsumsi konten media sosial, lingkungan pergaulan
mitos atau fakta

perundungan di kalangan
anak atau peserta didik itu
hal yang wajar terjadi
MITOS

meskipun perundungan kadang terjadi dari waktu ke waktu


tidak berarti bahwa itu wajar.
perundungan tidak dapat ditoleransi sebagai suatu yang
normal karena tindak kekerasan dalam bentuk apapun
bukanlah hal wajar maka kita semua perlu lebih peka dalam
memahami dinamika pertemanan anak.
mitos atau fakta

perundungan sama dengan


candaan atau gurauan.
mitos

perundungan sering dikerdilkan dengan dalih bahwa itu


lelucon anak-anak belaka padahal candaan seharusnya
tidak menimbulkan kerugian atau menyakiti orang lain
Jika korban tidak menganggap tindakan pelaku lucu dan
malah merasa dirugikan tindakan tersebut sudah jelas
adalah kekerasan lalu jika dilakukan dengan sengaja
untuk merendahkan disertai ketimpangan kuasa dan
berulang kekerasan tersebut sudah pasti adalah
perundungan
mitos atau fakta

Jika melihat / terjadi


perundungan sebaiknya
didiamkan saja karena akan
selesai dengan sendirinya
fakta
Meski terjadi secara daring, cyberbullying tetap
menyakitkan dan berdampak fatal pada korban karena
cyberbully bersifat publik bahkan cakupannya bisa jadi
lebih luas dari lingkungan sekolah, tindak perundungan
juga bisa menyebar dengan cepat dan malah bisa terjadi
kapan saja karena tidak terikat jam tatap muka di sekolah,
bahkan ditempat yang kita pikir tempat aman bagi korban
seperti kamar atau rum

Anda mungkin juga menyukai