Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH WANITA DAN OLAHRAGA

“BODY IMAGE”

DOSEN PENGAMPU :

NURHAMIDA SARI SIREGAR SKM.M.KES.


RAMADANI PRATIWI, SKM, M.KES

DISUSUN OLEH :

1. AHMAD ALWI SIREGAR (6212510008)


2. DELIA SYELAMITA (6211210006)
3. NISSA NURHASANAH (6212210002)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEOLAHRAGAAN


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN - UNIVERSITAS NEGERI
MEDAN 2022
DAFTAR ISI

Bab I .................................................................................................................
1.1 Latar belakang ...........................................................................................
1.2 Tujuan.........................................................................................................

Bab II................................................................................................................
2.1 tinjauan pustaka..........................................................................................
2.2 Faktor faktor yang mempengaruhi body image..........................................
2.3 Dampak body Image ...............................................................................

Bab III...............................................................................................................
METODE PENELITIAN.................................................................................
3.1 Lokasi penelitian.........................................................................................
3.2 Sampel........................................................................................................
3.3 Instrumen yang digunakan penelitian (Angket) ........................................

BAB IV.............................................................................................................
4.1 HASIL PENELITIAN................................................................................
(Sesuai Angket dalam bentuk tabel).................................................................
4.2 PEMBAHASAN.........................................................................................

BAB V..............................................................................................................
KESIMPULAN.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I
1.1 Latar Belakang

Citra Tubuh Ideal adalah tubuh yang memiliki komposisi (lemak tubuh, massa tulang,
massa otot, dan kadar air) yang sesuai dengan bentuk tubuh yang dimiliki masing-masing
orang. Sebagai contoh, terdapat dua wanita dengan tinggi dan berat yang sama.Kebiasaan
sehat untuk jaga berat badan ideal
Olahraga setiap hari. Buat sebuah jadwal rutin sekitar 15-20 menit untuk berolahraga setiap
harinya.Makan makanan yang sehat,Jangan sengaja tidak makan,Tidur yang cukup.Berat
badan rendah dapat meningkatkan risiko terganggunya kepadatan mineral tulang.
Kekurangan kalsium dan vitamin D dalam makanan, dapat menyebabkan tulang rapuh dan
osteoporosis. Orang yang kekurangan berat badan cenderung dapat mengembangkan
osteoporosis lebih besar.Berat badan yang sehat tidak terlalu kurus dan tidak kegemukan
akan membuat kualitas hidup seseorang menjadi lebih baik dan mengurangi risiko terkena
penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, batu empedu, kanker dan gangguan kesehatan
lainnya.Berat badan ideal (kg) = [tinggi badan (cm) – 100] – [(tinggi badan (cm) – 100) x
15%]. Contoh, jika kamu memiliki tinggi badan 160 cm, maka berat badan yang ideal untuk
kamu sesuai dengan rumus broca adalah 60-9 = 51 kg.

1.2 Tujuan

Tujuan memiliki citra tubuh ideal akan memberikan beragam manfaat bagi
tubuh,Tubuh lebih bugar dan aktif. Tidak mudah terserang penyakit. Sirkulasi darah menjadi
lebih sehat.Pentingnya Menjaga Berat Badan Dapat melakukan aktivitas lebih banyak karena
stamina lebih tinggi. Peredaran darah dalam tubuh lebih efisien dan lancar. Tubuh lebih
mudah mengelola cairan. Pola dan kualitas tidur yang menjadi lebih baik
BAB II

2.1 Tinjauan Pustaka

Body image atau citra tubuh menurut Schilder (Cash & Pruzinsky, 2002) didefinisikan
sebagai gambaran tubuh meliputi pemikiran, persepsi, dan perasaan yang dibentuk dalam
pikiran diri sendiri. Sejalan dengan Muth dan Cash (1997) yang mengungkapkan bahwa body
image adalah persepsi, perasaan, dan pikiran seseorang tentang tubuhnya, dan biasanya
meliputi estimasi ukuran tubuh, evaluasi terhadap tubuh, dan emosi terkait dengan bentuk dan
ukuran tubuh. Cash dan Pruzinsky (2002) mengemukakan bahwa sejak anak - anak, body
image mempengaruhi emosi, pikiran, dan kebiasaan seseorang dalam kehidupan sehari - hari.
Hal ini memungkinkan body image dapat mempengaruhi hubungan interpersonal seseorang.
Oleh karena itu, body image tidak hanya bagaimana seseorang mempersepsikan diri sendiri,
tetapi yang paling penting adalah bagaimana seseorang berpikir tentang apa yang orang lain
lihat tentang mereka.Honigman dan Castle (Bestiana, 2012) menjelaskan body image
merupakan gambaran mental seseorang terhadap bentuk tubuh dan ukuran tubuhnya,
bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa yang dipikirkan dan
dirasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya dan atas penilaian orang lain terhadap
dirinya. National Eating Disorders Association (Sari, 2012) mengungkapkan body image
merupakan perasaan seseorang terhadap tubuhnya. Apabila individu memandang tubuhnya
positif maka body image yang dimilikinya positif, sedangkan apabila individu memandang
tubuhnya negatif maka body image yang dimiliki negatif.

Seperti yang dikemukakan oleh Rombe (2014), body image merupakan suatu sikap atau
perasaan puas dan tidak puas yang dimiliki oleh seseorang terhadap tubuhnya sehingga dapat
melahirkan suatu penilaian positif dan negatif pada dirinya tersebut. Cash dan Smolak (2011)
menambahkan body image atau yang lebih dikenal dengan citra tubuh adalah hasil dari
pengalaman psikologis seseorang sehingga mempengaruhi persepsi, pemikiran, perasaan
terhadap penampilan fisik. Muth dan Cash (1997) juga menjelaskan bahwa body image
adalah konstruk multidimensional yang terdiri dari persepsi, kognisi, emosi, dan perilaku
yang berkaitan dengan atribut fisik. Body image bukan sesuatu yang statis, tetapi selalu
berubah. Pembentukannya dipengaruhi oleh persepsi, imajinasi, emosi, suasana hati,
lingkungan, dan pengalaman fisik.
2.2 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Body Image

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi body image sebagai berikut :

a. Jenis Kelamin

Pria cenderung memandang tubuhnya secara fungsional dan aktif agar dapat menunjang
aktivitas. Wanita lebih memandang tubuhnya dari segi estetika. Sehingga, wanita memiliki
kepuasan citra tubuh yang lebih rendah dibandingkan kaum pria. Levine dan Smolak (Cash &
Pruzinsky, 2002) mengatakan bahwa wanita cenderung mengevaluasi beberapa bagian di
tubuh mereka dan memiliki perasaan negatif yang sangat kuat terhadap bagian dari tubuh
seseorang.

b. Orang tua

Menurut Kearney dan Cookie (Cash & Pruzinsky, 2002), beberapa penelitian menemukan
bahwa terdapat hubungan antara sikap dan perilaku orang tua dalam menghargai body image
mereka sendiri dengan penghargaan body image terhadap anak mereka. Orang tua dapat
mempengaruhi perkembangan body image anaknya dengan cara memilih dan mengkomentari
pakaian dan penampilan anak, atau menganjurkan anak untuk berpenampilan dengan cara
tertentu dan menghindari makanan tertentu.

c. Hubungan interpersonal

Dunn dan Gokee (Cash & Pruzinsky, 2002) mengungkapkan bahwa hubungan interpersonal
membuat seseorang cenderung membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan umpan
balik yang diterima mempengaruhi konsep diri seseorang termasuk perasaan diri terhadap
penampilan fisik.

d. Media massa

Tiggemann (Cash & Pruzinsky, 2002) menyebutkan bahwa media massa memiliki andil yang
cukup besar dalam pembentukan persepsi seseorang akan citra tubuhnya. Media selalu
menampilkan seseorang yang dianggap ideal dengan kriteria yang telah ditetapkan. Hal
tersebut disetujui oleh penikmat media, sehingga media semakin memainkan perannya dalam
membentuk persepsi seseorang tentang gambaran tubuh dan penampilan yang ideal, yang
membuat para wanita membandingkan tubuhnya dengan image yang membuat para wanita
membandingkan tubuhnya dengan image yang diperlihatkan oleh media.

e. Kebersyukuran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Young (2008) dan Zhang (2013) membuktikan
bahwa religiusitas memiliki pengaruh terhadap citra tubuh. Kebersyukuran menurut Ancok
dan Suroso (2008) termasuk dalam salah satu dimensi religiusitas. Geraghty dkk (2010)
mengemukakan bahwa kebersyukuran mampu mengurangi ketidakpuasan tubuh dan
meningkatkan pengaruh positif dan kesejahteraan. Homan dkk (2014) membuktikan bahwa
skor ketidakpuasan tubuh lebih rendah pada wanita yang terlibat renungan syukur daripada
wanita yang tidak mengikutinya, sebelum melihat foto model yang kurus. Homan juga
mengungkapkan bahwa di masa depan,18 kebersyukuran dapat menjadi cara yang inovatif
untuk membantu para wanita agar lebih dapat menerima tubuhnya sendiri.

DAMPAK BODY IMAGE

Dampak Negatif

1. Kurangnya rasa percaya diri

Remaja biasanya akan berkurang rasa percaya diri jika sudah berkaitan dengan citra tubuh.
Terutama bagi remaja dengan tubuh yang tidak sesuai dengan citra yang berkembang di
masyarakat. Rasa kurang percaya diri ini sering terjadi karena kurang mendukungnya
lingkungan bagi remaja untuk menunjukkan kelebihan yang ia punya. Bahkan biasanya rasa
percaya diri menurun karena banyaknya masyarakat hanya fokus mengomentari suatu
kekurangan yang ada pada dirinya.

2. Munculnya rasa cemas berlebihan pada kekurangan yang dimiliki Bentuk tubuh yang tidak
sesuai dengan citra di masyarakat biasanya dianggap sebagai kekurangan bagi sebagian
remaja. Hal ini membuat seseorang merasa cemas berlebihan karena tidak mempunyai tubuh
ideal yang diinginkan. Misalnya, seseorang dengan tubuh yang pendek memiliki rasa cemas
berlebihan karena dianggap kurang bagus.

3. Memiliki obsesi berlebihan pada sesuatu yang berhubungan dengan body image orang lain
Biasanya, remaja dengan citra tubuh yang tidak sesuai dengan keinginannya memiliki obsesi
untuk memiliki tubuh ideal seperti orang lain. Sebagai contoh, seorang remaja menjalani diet
ketat dengan hanya meminum air putih untuk mendapatkan tubuh yang ideal. Hal ini tentu
sangat berbahaya bagi kesehatan. Untuk itu, hal-hal seperti membandingkan apa yang
dimiliki tubuh kita dengan orang lain harus dihindari.

4. Susah mencintai diri sendiri

Remaja yang memiliki badan tidak sesuai dengan citra tubuh ideal sangat susah untuk
mencintai diri sendiri. Hal tersebut disebabkan ia selalu fokus pada apa yang menjadi
kekurangan, dibanding melihat kelebihan. Selain itu, ia selalu membandingkan dirinya
sendiri dengan orang lain yang membuat semakin susah untuk mencintai dirinya sendiri.
Padahal, salah satu kunci kebahagian adalah dengan mencintai diri sendiri.
Body Image Positif

Senang dengan cara kita melihat, menerima dan merasa baik tentang tubuh dan penampilan
kita, bahkan jika itu tidak sesuai dengan pandangan dari media, keluarga, atau teman. Bangga
dengan penampilan dan memiliki rasa percaya diri terhadap tubuh. Gaya hidup sehat, dengan
diet seimbang dan olahraga, dapat berkontribusi pada citra tubuh yang positif.

Body Image Negatif

Merasa penampilan diri sendiri tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat,
keluarga, teman, dan media. Sering membandingkan diri dengan orang lain Merasa malu dan
kurang percaya diri karena tidak nyaman dan canggung dengan tubuh sendiri.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi penelitian

Lapangan serbaguna unimed

3.2 Sampel

Mahasiswi pjkr21 berjumlah 1 orang

3.3 Instrumen yang digunakan penelitian (Angket)


BAB IV

4.1 Hasil Penelitian

Nama : MARINI AULIA ASFA SIRAIT Prodi :PJKR

Usia :20 tahun Angkatan :2021

Jenis Kelamin : Perempuan

Pilihan Jawaban
NO Pertanyaan
SS S N TS STS
Penting bagi saya untuk terlihat menarik ketika 
1 melakukan aktivitas dan bertemu dengan banyak
orang
Saya tidak peduli dengan masukan mengenai trend 
2
dan mode dari teman saya
Secara keseluruhan penampilan saya lebih 
3
menarik dibandingkan orang lain
Saya tidak memperlukan waktu yang lama untuk 
4
berdandan
Menurut saya, tinggi badan saya sudah pas 
5
Saya merasa senang ketika teman teman saya 
6
memuji bentuk tubuh saya
Orang orang sering mengkritik penampilan saya 
7
Saya merasa puas dengan berat badan saya 
8
sekarang
Saya merasa berat badan saya berlebuh dari pada 
9
teman teman saya
Sebelum pergi ke tempat umum, saya selalu 
10
memperhatikan bagaimana penampilan saya
Saya tidak memperhatikan penampilan saya ketika 
11
ke tempat umum
Saya tidak puas dengan tinggi badan saya 
12
Saya puas dengan tinggi badan saya sehingga 
13
tidak memerlukan sepatu berhak tinggi
Saya tidak puas dengan berat badan saya sekarang 
14
Saya tetap mengkomsumsi makanan yang saya
15 suka walaupun dapat membuat berat badan saya 
naik
Saya tidak khawatir ketika mengetahui berat 
16
badan saya naik dari biasanya
Saya tidak mengkomsumsi nasi dan daging pada 
17
malam hari
Saya merasa tidak percaya diri dengan berat badan 
18
saya
Saya puas dengan bentuk tubuh saya 
19
Berat badan saya selalu stabil 
20
Saya melakukan perawatan wajah (contoh : 
21 menggunakan faxcwash, skincare dll) agar tampil
menarik
Saya tidak suka menggunakan produk kecantikan 
22
(bedak, lipstik dll)
Saya bangga dengan ukuran pinggang saya saat ini 
23
Saya tidak percaya diri ketika memakai makeup 
24

Pilihan Jawaban
NO Pertanyaan
ya tidak
Apakah anda sering bercermin dan menilai diri sendiri 
1
memiliki kekurangan fisik yang berlebihan?
Apakah anda selalu mengambil hati atau terlalu 
2 memikirkan komentar orang lain soal penampilan atu
tubuh anda?
Apakah anda sering membandingkan tubuh anda dengan 
orang lain dan merasa tubuh orang lain menarik,
3
sedangkan tubuh anda merupakan sebuah bentuk
kegagalan diri?
Apakah anda merasa tidak nyaman dan canggung 
4
terhadap tubuh anda?
Apakah anda merasa malu dan ceman dengan tubuh 
5
anda?
Apakah anda rela diet ketat atau melakukan cara cara 
6
ekstrem lainnya untuk “memperbaiki” penampilan?
Pilihan Jawaban
NO Pertanyaan
SS S N TS STS
Saya selalu tidak nyaman dengan suatu kelompok 
1
yang baru saya kenal di kampus
Saya pernah dimintai pendapat oleh teman teman 
2
atau orang lain meskipun hanya sekedar basa basi
Saya merasa bahwa teman teman saya menyukai 
3
saya apa adanya
Saya merasa bahwaw orang orang selalu berpikir 
4
positif tentang saya
Saya lebih memilih diam daripada mengajak 
5
orang yang baru saya kenal untuk berbicara
Saya pernah mengikuti kegiatan sosial, organisasi 
6
ataupun UKM dikampus walaupun hanya sekali
Saya selalu ditolak dalam suatu kelompok karena 
7
kekurangan yang saya miliki
Saya merasa bahwa teman teman dikampus tetap 
8
menerima kekurangan saya
Saya merasa senang dapat meluangakan waktu 
9
bersama teman teman dikampus
Saya dapat menyesuaikan diri dengan suatu 
10
kelompok yang baru saya kenal di kampus
Saya dapat mengajak orang yang baru saya kenal 
11
untuk berbicara
Saya lebih memilih tidur siang dirumah daripada 
12 harus mengikuti kegiatan di kampus atau diluar
rumah
Saya terkadang berpura pura sakit untuk 
13
menghindari kegiatan sosial
Bersama teman teman lebih menyenangkan dari 
14
pada berdiam diri di dalam kelas
Pada saat dikelas atau tempat umum, saya adalah 
15 orang yang supel dan mudah untuk diajak
berbiacara
Saya tidak peduli ketika teman saya memberikan 
16
masukan mengenai diri saya
Saya merasa kurang menarik saat bersama teman 
17
teman, sehingga mereka menjauhi saya
Saya merasa bahwa teman teman di kampus 
18 sangat baik karena selau membantu bisa sedang
dalam ada masalah
Saya merasa percaya diri berbicara didepan orang 
19
orang yang baru saya kenal
Saya khawatir ketika ada orang yang mengajak 
20
berbicara atau diskusi
21 Saya merasa teman teman tidak mau 
mendengarkan saya ketika saya berbicara
Saya tidak peduli ketika orang lain mengatakan 
22
sesuatu tentang tubuh saya

4.2 Pembahasan

BAB V

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai