DOSEN :
DI SUSUN OLEH :
PSIKOLOGI KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
2021
1
daftar isi
Daftar Isi................................................................................................................................................2
Kata Pengantar......................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
A. Rumusan Masalah......................................................................................................................4
B. Tujuan........................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. Pengertian Body Image..............................................................................................................6
B. Faktor – faktor yang mempengaruhi Body Image......................................................................6
C. Komponen & Dimensi Body Image...........................................................................................8
D. Ciri Body Image......................................................................................................................10
E. Kriteria Body Image................................................................................................................11
F. Aspek – Aspek Body Image....................................................................................................11
G. Teori Body Image....................................................................................................................12
BAB III................................................................................................................................................15
PENIUTUP..........................................................................................................................................15
Kesimpulan......................................................................................................................................15
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................16
2
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan hidayahnya kami dapat menyusun sebuah makalah yang
membahas tentang “BODY IMAGE” meskipun bentuknya sangat jauh dari
kesempurnaan, selanjutnya shalawat dan salam kami kirimkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW sebagaimana beliau telah mengangkat derajat manusia dari alam
kegelapan menuju alam yang terang benderang.
Dalam penulisan makalah, kami memberikan sejumlah materi yang terkait
dengan materi yang disusun secara langkah demi langkah, agar mudah dan cepat
dipahami oleh pembaca.
Dan kami juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang
membimbing mata kuliah Psikologi Kesehatan atas bimbingannya pada semester ini
meskipun baru memasuki awal perkuliahan. Kami juga mengharapkan agar makalah
ini dapat dijadikan pedoman apabila, pembaca melakukan hal yang berkaitan dengan
makalah ini, karena apalah gunanya kami membuat makalah ini apabila tidak
dimanfaatkan dengan baik.
Sebagai manusia biasa tentu kami tidak dapat langsung menyempurnakan
makalah ini dengan baik, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari dosen pembimbing mau pun pembaca.
Penulis
3
BAB I.
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Mengenal istilah body image, ada banyak hal menarik yang patut kita kaji dan pelajari.
Secara mendasar, hal itu menjadi bagian dari konsep diri seseorang atas tubuhnya secara sadar
maupun tidak sadar. Orang-orang akan membuat persepsi tentang ukuran, bentuk, fungsi
Berargumen bahwa citra tubuh bukanlah fenomena persepsi sederhana dan bahwa,
bahkan ketika persepsi individu tentang tubuhnya sendiri diukur, penilaian yang dibuat individu
sangat dipengaruhi oleh variabel kognitif, afektif, sikap, dan lainnya. Model skema umum yang
berkaitan dengan mengidentifikasi sifat citra tubuh disajikan. Model ini menunjukkan bahwa citra
tubuh dapat dipahami sebagai representasi mental yang longgar dari tubuh
Konsep diri sangat diperlukan untuk dapat memahami tentang manusia dan perilakunya
karena sangat penting bagi kesehatan fisik dan mental seseorang. Konsep diri yang positif,
memungkinkan seseorang untuk menemukan kebahagiaan dalam hidup, dan juga untuk
mengatasi kekecewaan dan perubahan hidup. Salah satu contoh konsep diri yang umum adalah
2. RUMUSAN MASALAH
4
1. TUJUAN
5
BAB II.
PEMBAHASAN
Menurut Cahyaningrum (2014) Body Image adalah persepsi seseorang tentang tubuhnya,
mencakup pikiran, presepsi erasaan, emosi, imajinasi, penilaian, sensasi fisik, kesadaran dan
perilaku mengenai penampilan dan bentuk tubuhnya dipengaruhi oleh idealisasi pencitraan tubuh
di masyarakat dan interaksi sosial seseorang dalam lingkungannya dan dapat mengalami
perubahan.
Body image menururut Honigman dan Castle (dalam Rombe, 2014) mendefinisikan
bahwa citra tubuh atau body image sebagai gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan
ukuran tubuhnya, bagaimana orang tersebut akan mempersepsikan dan memberikan penilaian
terhadap apa yang dia pikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya, serta
Gardner (dalam Muklis, 2013) mendefinisikan citra tubuh sebagai gambaran yang
dimiliki seseorang dalam pikirannya tentang penampilan (misalnya ukuran dan bentuk) tubuhnya,
serta sikap yang dibentuk seseorang terhadap karakteristik-karakteristik dari tubuhnya. Jadi
terdapat dua komponen dari citra tubuh, yaitu komponen perseptual (bagaimana seseorang
memandang tubuhnya sendiri) dan komponen sikap (bagaimana seseorang merasakan tentang
penampilan atau tubuh yang dipersepsinya). Papalia, dkk (dalam Kany, 2015) yaitu body image
Faktor-faktor yang mempengaruhi body image (Atikah dalam, Cahyaningrum, 2014) adalah:
1) Usia Remaja
6
Dengan rentang usia 14-19 tahun mengalami perkembangan yang pesat akan gambaran
diri dan peran diri. Pada tahap ini, body image menjadi penting dan berdampak pada usaha yang
berlebihan pada remaja untuk mengontrol berat badan. Umumnya terjadi pada remaja putri
dimana remaja putri merasa tidak puas dengan penampilan tubuhnya dan menyebabkan gangguan
makan.
kebutuhan pangan dan nilai pangan dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan gizi sangat
berpengaruh pada sikap dan perilaku dalam memilih makanan yang tepat. Pengetahuan gizi yang
baik dapat menghindarkan seseorang dari konsumsi makanan yang salah ataupun buruk.
Pengetahuan gizi dapat diperoleh melalui pendidikan formal maupun non formal, selain itu juga
dapat diperoleh dengan melihat, mendengar sendiri atau melalui alat-alat komunikasi.
Pada keluarga dengan tingkat sosial ekonomi yang tinggi dengan keluarga tingkat sosial
ekonomi yang rendah tentu saja asupan gizinya berbeda. Pada keluarga dengan tingkat sosial
ekonomi yang lebih tinggi asupan akan zat gizi lebih tercukupi karena kemampuan membeli
4) Media
perempuan dan laki-laki yang dapat mempengaruhi body image. Figur ini biasanya disebut
dengan idola. Remaja mengikuti setiap bentuk dan tindakan yang dilakukan oleh idolanya
5) Lingkungan
7
Dalam hidup bermasyarakat remaja dituntut untuk bersosialisasi. Sejak anak-anak usia 4
tahun, anak telah merasakan kebutuhan atau kehausan sosial. Pada masa menjelang remaja, anak
cenderung berkumpul terdiri atas satu jenis kelamin yang sama, karena mempunyai ciri fisik
yang berbeda. Pada masa remaja awal anak laki-laki maupun perempuan timbul kesadaran
terhadap dirinya atau mempunyai persepsi terhadap dirinya yang disebut body image (Rumini
Menurut Muklis (2013) Citra tubuh dipengaruhi oleh banyak faktor, meliputi:
c. stigmatisasi
f. Sosialisasi
Menurut Keaton, Cash dan Brown mengatakan body image memiliki dua komponen yaitu :
a. Komponen persepsi
keakuratan persepsi seseorang dalam mengestimasi ukuran tubuh seperti tinggi atau pendek,
cantik atau jelek, putih atau hitam, kuat atau lemah. Bila ada gangguan pada komponen persepsi,
maka gangguan body image yang dialami adalah distorsi body image. Apabila individu
mengalami distorsi body image (body image distortion) maka ia tidak mampu memperkirakan
8
(mengestimasi) ukuran tubuhnya secara tepat (Cash dkk, 2003). Komponen persepsi dalam body
image melibatkan komponen sensory dan non sensory. Komponen sensory mengacu pada respon
sistem penglihatan, termasuk retina dan korteks. Sedangkan komponen nonsensory kadang-
kadang dikarakteristikan sebagai faktor kognitif atau afektif yang mengacu pada interpretasi otak
b. Komponen sikap
tubuh yang meliputi wajah, mata, bibir, hidung, mata, rambut dan keseluruhan tubuh yang
meliputi proporsi tubuh, bentuk tubuh, penampilan fisik. Bila ada gangguan pada komponen
sikap, maka gangguan body image yang dialami adalah ketidakpuasan tubuh (body image
dissatisfaction), ketidakpuasan body image dapat dilihat dari bagaimana individu menilai
tubuhnya. Bila individu menilai penampilan tidak sesuai dengan standar pribadinya, maka ia akan
individu mempunyai harga diri yang rendah atau bahkan depresi, kecemasan sosial dan menarik
diri dari situasi sosial (Cash dkk, 2003). Jadi ketidakpuasan akan bentuk tubuh muncul jika ada
Muth & Cash (1997) Komponen sikap body image terdiri dari dua dimensi :
menghasilkan perasaan kepuasan dan ketidakpuasan tubuh. Cash & szymanski (1995 dalam Cash,
2002) menyatakan bahwa evaluasi body image berakar dari derajat kesenjangan dan kesesuaian
antara karakter fisik diri yang diyakini individu dan nilai fisik ideal yang dihargai oleh individu.
Dimensi evaluation/affect terdiri dari sejumlah konsep seperti kepuasan tubuh secara global,
emosi yang kaitannya dengan self-evaluation tubuh, ketidakpuasan terhadap beberapa aspek
9
tubuh, kesenjangan antara persepsi tubuh dan tubuh ideal yang diinternalisasikan, serta penilaian
kognitif yang berkaitan dengan penampilan. Ketidakpuasaan body image yang diungkapkan
melalui dimensi evaluasi merupakan aspek yang penting karena diyakini dapat menangkap
Sedangkan body image investment mengacu pada penilaian individu terhadap tubuhnya
melalui pikiran, perasaan, maupun tindakan seseorang dalam usaha untuk mengatur dan
penampilan, perhatian pada penampilan, pentingnya penampilan pada diri seseorang dan
manifestasi tingkah laku seseorang dalam usaha untuk mengatur dan meningkatkan
Rubin & Steinberg (dalam Kany, 2015) menyatakan ciri-ciri dari body image itu sendiri yaitu:
d. Merasa tidak pantas atau tidak berhak memiliki atau mendapatkan sesuatu.
f. Merasa dibenci dan tidak disukai oleh lingkungan dan orang sekitar.
g. Merasa tidak mampu dan selalu khawatir mendapatkan kegagalan dan cemoohan dari
orang disekelilingnya.
i. Kurang memiliki dorongan dan semangat hidup, tidak berani memulai sesuatu hal yang
10
E. KRITERIA DARI BODY IMAGE
Menurut Romansyah & Desi (2012) Body image terdiri dari 3 kriteria yaitu:
Orang dengan body image baik selalu memandang positif dirinya, nyaman dengan keadaan
body image cukup selalu labil dan merasa ragu dengan bagaimana harus bersikap,
memandang, dan menilai dirinya sendiri, kadang merasa kurang nyaman dengan keadaan dirinya
Orang yang memiliki body image buruk selalu tidak percaya diri, merasa minder, mudah
emosi karena tidak bisa menerima keadaan dirinya sendiri sehingga menarik diri.
Menurut ahli terdapat beberapa aspek dari body image, aspek tersebut diantaranya adalah
sebagai berikut:
Bentuk tubuh menjadi suatu simbol dari diri seseorang, sebab seseorang kerap dinilai
oleh orang lain dan dinilai oleh dirinya sendiri. Selanjutnya bentuk tubuh serta penampilan
baik dan buruk dapat mendatangkan perasaan senang atau tidak senang terhadap bentuk
tubuhnya sendiri.
11
b. Aspek perbandingan dengan orang lain
Adanya penilaian sesuatu yang lebih baik atau lebih buruk dari yang lain, sehingga
menimbulkan suatu prasangka bagi dirinya ke orang lain, hal-hal yang menjadi perbandingan
setiap orang ialah ketika harus menilai penampilan dirinya dengan penampilan fisik orang
lain.
Seseorang dapat menilai reaksi terhadap orang lain apabila dinilai orang itu menarik
secara fisik, maka gambaran orang itu akan menuju hal-hal yang baik untuk menilai dirinya.
Walaupun ada beberapa teori yang telah dikemukakan untuk menjelaskaan masalah citra
tubuh, banyak peneliti yang berpendapat bahwa faktor masyarakat dan budaya memiliki pengaruh
yang kuat dalam membentuk, mengembangkan, dan mempertahankan masalah citra tubuh pada
sosial mengenai apa yang cantik dan apa yang menarik (Heinberg, dalam Thompson 1996).
Thompson (1996) juga berpendapat bahwa norma budaya memiliki peranan dalam
mempengaruhi perkembangan tingkah laku dan sikap yang berhubungan dengan citra tubuh.
pesan-pesan yang berkaitan dengan harapan tentang fisik ideal. Media menyediakan informasi
yang sangat banyak tentang cara memperoleh tubuh ideal, contohnya : melalui diet, olahraga dan
pemakaian suplemen. Akibatnya, banyak individu yang keliru karena meyakini bahwa tubuh
ideal yang ditampilkan tersebut mudah diperoleh dan hal itu mempengaruhi sikap mereka
12
Dua teori berikut ini merupakan perkembangan dari teori sosiokultural :
Teori self discrepancy, Sejumlah peneliti menggunakan alat ukur yang terdiri dari
perbandingan ukuran tubuh yang dipersepsikan dalam gambar skema dengan ukuran ideal yang
dipilih (Fallon & Rozin, 1985 dalam Thompson 1999). Berdasarkan penelitian ini dan besarnya
tekanan sosial budaya mengenai berat badan dan penampilan tubuh ideal, Thompson (1999)
tubuh. Teori ini menekankan pada kecenderungan individu untuk membandingkan penampilan
yang mereka persepsikan dengan standar ideal yang mereka imajinasikan atau standar ideal lain.
Teori self discrepancy menghubungkan jarak antara persepsi konsep diri individu dengan standar
pribadi individu tersebut. Kesenjangan diri terfokus pada kecenderungan individu untuk
membandingkan penampilan yang mereka persepsi (aktual) dengan penampilan ideal yang
mereka bayangkan atau orang lain yang ideal (Cash & J.K Thompson, 1999). Berdasarkan teori
ini, individu yang mempersepsi dirinya cocok dengan yang ideal akan memiliki diskrepansi yang
kecil sehingga memiliki citra tubuh yang posittif. Namun pada individu yang merasa dirinya tidak
cocok atau memiliki diskrepansi yang besar dengan gambaran ideal, akan memiliki citra tubuh
Teori social comparisons, teori social comparisons (perbandingan sosial) dari Festinger
(1954) menyatakan bahwa seseorang mengevaluasi kemampuan dan opini dirinya dengan
membandingkannya terhadap orang lain. Menurut Festinger (1954, dalam Thompson 1996)
melalui proses perbandingan social. Proses ini terjadi ketika individu merasakan ketidakpastian
atau ketidakjelasan akan kemampuan atau opininya dan tidak tersedia fakta yang objektif
mengenai hal tersebut. Individu akan membandingkan dirinya dengan individu lain yang serupa
(similar other) yang relevan (Goethals & Darley, 1977;C.T. Miller, 1984; Wheeler, et al., 1982
13
Teori social comparisons menyebutkan bahwa seseorang membandingkan dirinya sendiri
dengan orang lain dan image lain yang mereka lihat mewakili tujuan yang dapat dicapai. Proses
perbandingan ini terjadi ketika seseorang merasa bahwa image ideal itu adalah similar other
sehingga model dijadikan target social comparisons. Namun ketika ia merasa image ideal adalah
yang tidak realistis dalam hal daya tarik fisik, mungkin ia tidak membandingkannya dirinya
14
BAB III.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Konsep diri sangat diperlukan untuk dapat
memahami tentang manusia dan perilakunya karena sangat penting bagi kesehatan fisik dan
mental seseorang. Konsep diri yang positif, memungkinkan seseorang untuk menemukan
kebahagiaan dalam hidup, dan juga untuk mengatasi kekecewaan dan perubahan hidup. Salah
satu contoh konsep diri yang umum adalah citra tubuh atau yang dikenal dengan sebutan “Body
Image“D ari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa manusia itu unik dan berbeda,
dari perbedaan itu pula yang menyebabkan adanya interaksi sosial diantara manusia.
Teori-teori diatas juga menunjukkan pada kita bahwa perilaku itu didorong dan
diarahkanketujuan. Mereka juga menunjukkan pada kita bahwa perilaku yang ingin
dengan perbedan tetapi ada juga yang tidak merasa nyaman dalam perbedaan yang
15
DAFTAR PUSTAKA
© Pengertian Body Image dan Body Dissatisfaction dalam Ilmu Psikologi - Universitas Psikologi |
Warning - Copyright! Sumber Tulisan: https://www.universitaspsikologi.com/2019/11/pengertian-body-
image-dan-aspek-body-dissatisfaction.html
http://www.indopositive.org/2020/07/body-image-dalam-psikologi-pengertian.htm
https://psychology.binus.ac.id/2015/09/19/hubungan-antara-body-image-dengan-self-esteem-remaja-
putri-yang-aktif-dalam-perilaku-gymnastic/
16