Anda di halaman 1dari 25

Gangguan Kecemasan, Obsesif

5 Kompulsif, dan Gangguan Terkait


1. Gambaran Mengenai Gangguan Kecemasan
2. Gangguan Panik
3. Gangguan Fobia
4. Gangguan Kecemasan Menyeluruh
5. Perbedaan Etnis dalam Gangguan Kecemasan
6. Gangguan Obsesif Kompulsif & Gangguan Terkait
Gambaran Mengenai
Gangguan Kecemasan
• Gangguan kecemasan ditandai dengan pola perilaku
yang terganggu, dengan ciri yang paling menonjol
berupa kecemasan.
– Simtom-simtom fisik kecemasan seperti gugup, tangan
berkeringat, dan jantung yang berdegup kencang
– Ciri perilaku kecemasan seperti penghindaran, bergantung
pada orang lain, dan tidak tenang
– Ciri kognitif kecemasan seperti khawatir atau rasa takut,
akan masa depan dan akan kehilangan kendali

BAB 4 Gangguan Terkait Stres 3


Gangguan Panik

• Gangguan panik ditandai dengan sering terjadinya


serangan panik berulang yang menghambat dan
melibatkan ciri fisik yang intens:
– Biasanya, simtom kardiovaskular
– Mungkin, dibarengi dengan:
• Rasa takut yang teramat sangat
• Rasa takut akan kehilangan kendali, gila, atau sekarat

BAB 4 Gangguan Terkait Stres 4


Gangguan Panik: Agorafobia

• Penderita serangan panik sering kali membatasi


aktivitas luar ruangan, karena takut akan mengalami
serangan panik lagi.
• Ini bisa memunculkan agorafobia, rasa takut pergi ke
tempat-tempat umum.

BAB 4 Gangguan Terkait Stres 5


Gangguan Panik: Model Konseptual
Utama
• Model utama dari gangguan panik mengonsepkannya
sebagai kombinasi dari:
– Faktor kognitif:
• Melebih-lebihkan interpretasi sensasi tubuh
• Sensitivitas terhadap kecemasan
– Faktor biologis:
• Kerentanan genetik
• Meningkatnya sensitivitas akan isyarat tubuh

BAB 4 Gangguan Terkait Stres 6


Gangguan Panik:
Pandangan Konseptual Utama
• Pandangan utama dari gangguan panik
mengonsepkannya sebagai:
“Interaksi faktor fisiologis dan psikologis, dalam
siklus mengerikan, yang dapat berubah menjadi
serangan panik yang parah.”

BAB 4 Gangguan Terkait Stres 7


Gangguan Panik:
Metode-metode Penanganan
• Metode penanganan yang paling efektif:
– Terapi kognitif perilaku (CBT) menggabungkan teknik:
• Self-monitoring
• Pemaparan terkontrol pada isyarat terkait panik (termasuk
sensasi tubuh)
• Pengembangan respons untuk mengatasi serangan panik tanpa
melebih-lebihkan penafsiran isyarat tubuh
– Terapi obat-obatan (pendekatan biomedis)
menggabungkan penggunaan obat-obatan antidepresan,
yang juga berefek antikecemasan dan antikepanikan.

BAB 4 Gangguan Terkait Stres 8


Gangguan Fobia

• Fobia adalah ketakutan irasional yang berlebihan


terhadap situasi atau objek tertentu.
• Fobia melibatkan:
– Komponen perilaku—penghindaran stimulus fobia
– Ciri-ciri fisik dan kognitif kecemasan, yang berhubungan
dengan paparan stimulus fobia

BAB 4 Gangguan Terkait Stres 9


Gangguan Fobia: Berbagai Fobia

• Fobia spesifik adalah rasa takut berlebihan pada


objek atau situasi tertentu—seperti tikus, laba-laba,
ruangan sempit, atau ketinggian.
• Kecemasan sosial melibatkan ketakutan intens akan
penilaian negatif orang lain.
• Agorafobia melibatkan rasa takut pergi ke tempat-
tempat umum—bisa disertai atau tidak disertai
dengan gangguan panik.

BAB 4 Gangguan Terkait Stres 10


Gangguan Fobia:
Pengondisian & Pembelajaran
• Teoretikus pembelajaran menjelaskan fobia sebagai
perilaku yang dipelajari, yang didapat berdasarkan
pengondisian dan pembelajaran observasional.
• Model dua faktor Mowrer menggabungkan
pengondisian klasik dan instrumental untuk
menjelaskan fobia.

BAB 4 Gangguan Terkait Stres 11


Gangguan Fobia: Faktor Kognitif

• Fobia tampaknya dikendalikan oleh faktor kognitif:


1. Sensitivitas berlebih terhadap isyarat ancaman
2. Prediksi berlebihan akan suatu bahaya
3. Pemikiran self-defeating
4. Keyakinan irasional

BAB 4 Gangguan Terkait Stres 12


Gangguan Fobia: Faktor Genetik

• Faktor genetik juga tampaknya meningkatkan


kerentanan seseorang untuk mengembangkan fobia.
– Beberapa peneliti percaya, kita memiliki predisposisi
genetik untuk mendapatkan jenis fobia tertentu.
– Ini mungkin berguna bagi kelangsungan hidup nenek
moyang kita.

BAB 4 Gangguan Terkait Stres 13


Gangguan Fobia: Metode Penanganan

• Metode penanganan yang paling efektif:


– Pendekatan berdasarkan pembelajaran, seperti
desensitisasi sistematis dan pemaparan bertahap
– Terapi kognitif
– Terapi obat-obatan, seperti penggunaan antidepresan
(contohnya Zoloft, Paxil) untuk menangani kecemasan
sosial

BAB 4 Gangguan Terkait Stres 14


Gangguan Kecemasan Menyeluruh

• Gangguan kecemasan menyeluruh melibatkan


kecemasan persisten yang tampaknya terbebas (tidak
terikat) pada situasi tertentu.
• Dua pendekatan penanganan utama:
– Terapi kognitif perilaku
– Terapi obat-obatan (biasanya, paroksetin)

BAB 4 Gangguan Terkait Stres 15


Gangguan Kecemasan Menyeluruh:
Teori Psikodinamika
• Teoretikus psikodinamika melihat gangguan
kecemasan sebagai upaya ego untuk mengendalikan
desakan impuls yang mengancam untuk timbul ke
kesadaran.
Perasaan cemas dianggap sebagai sinyal peringatan
bahwa impuls yang mengancam itu telah mendekati
kesadaran.

BAB 4 Gangguan Terkait Stres 16


Gangguan Kecemasan Menyeluruh:
Model Pembelajaran, Kognitif, dan Biologis
• Model penanganan berdasarkan pembelajaran
berfokus pada generalisasi kecemasan di semua
situasi stimulus.
• Teoretikus kognitif mencari penjelasan dalam
konteks pikiran atau keyakinan menyimpang yang
mendasari kekhawatiran.
• Model biologis berfokus pada abnormalitas fungsi
neurotransmiter di otak.

BAB 4 Gangguan Terkait Stres 17


Gangguan Kecemasan: Perbedaan Etnis

• Sampel representatif pada orang dewasa AS


membuktikan:
“Umumnya, tingkat dari beberapa gangguan
kecemasan adalah lebih rendah pada etnis
minoritas daripada kulit putih non-Hispanik.”

BAB 4 Gangguan Terkait Stres 18


Gangguan Obsesif Kompulsif

• Gangguan obsesif kompulsif melibatkan pola


berulang dari obsesi, kompulsi, atau kombinasinya.
– Obsesi adalah pemikiran mengganggu yang:
• Persisten
• Menciptakan kecemasan
• Tampaknya di luar kendali individu
– Kompulsi: Desakan yang tampaknya berulang dan tidak
dapat dilawan untuk melakukan perilaku tertentu—seperti
membersihkan diri secara cermat dan berulang setelah
buang air.

BAB 4 Gangguan Terkait Stres 19


Gangguan Obsesif Kompulsif:
Pemahaman
• Dalam tradisi • Penelitian faktor
psikodinamika: biologis
– Obsesi mewakili menggarisbawahi
bocornya desakan atau peranan genetik dan
impuls tak sadar ke mekanisme otak untuk:
dalam kesadaran.
– Memberikan sinyal
– Kompulsi adalah bahaya
tindakan yang – Mengendalikan perilaku
membantu menjaga repetitif
impuls itu tetap tertekan.

BAB 4 Gangguan Terkait Stres 20


Gangguan Obsesif Kompulsif:
Pemahaman
• Penelitian • Teoretikus
menunjukkan peranan pembelajaran melihat
faktor kognitif: perilaku kompulsif
– Fokus berlebih dari sebagai respons
pikiran instrumental negatif.
– Persepsi berlebihan Respons ini
tentang risiko dari suatu
memperkuat rasa lega,
peristiwa buruk
akibat kecemasan dari
– Perfeksionisme pemikiran obsesif.

BAB 4 Gangguan Terkait Stres 21


Gangguan Obsesif Kompulsif:
Penanganan
• Pendekatan pengobatan kontemporer utama
meliputi:
– Model penanganan berdasarkan pembelajaran
(pemaparan, dengan pencegahan respons)
– Terapi kognitif (perbaikan distorsi kognitif)
– Penggunaan antidepresan SSRI

BAB 4 Gangguan Terkait Stres 22


Gangguan Obsesif Kompulsif: BDD

• Dalam gangguan dismorfik tubuh (BDD), individu


terlalu mengkhawatirkan cela imajiner, atau melebih-
lebihkan cela, pada penampilan fisiknya.
BDD termasuk dalam spektrum OCD karena
individu dengan gangguan ini biasanya:
– Berpemikiran obsesif tentang penampilan fisik
– Berperilaku memeriksa secara kompulsif
– Berusaha memperbaiki/menutupi masalah ini

BAB 4 Gangguan Terkait Stres 23


Gangguan Obsesif Kompulsif:
Gangguan Menimbun
• Gangguan menimbun ditandai dengan akumulasi
berlebihan dan menyimpan barang milik.
– Menyebabkan distres personal
– Secara signifikan mengganggu kemampuan untuk menjaga
keamanan dan kelayakan tempat tinggal
– Ada ikatan kuat dengan objek yang dikumpulkan, dan sulit
membuangnya

BAB 4 Gangguan Terkait Stres 24


Gangguan Menimbun: Karakteristik OCD

• Gangguan menimbun memiliki karakteristik serupa


dengan OCD:
– Pemikiran obsesif tentang memperoleh objek
– Takut kehilangan barang-barang tersebut
– Perilaku kompulsif:
• Mengatur ulang barang
• Bersikeras untuk tidak membuangnya

BAB 4 Gangguan Terkait Stres 25

Anda mungkin juga menyukai