yang malas dan lamban BERHASIL dalam hidupnya? MUSTAHIL BILA ADA.
Alkitab jelas mengatakan “Tangan orang
rajin memegang kekuasan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa (ay.24) Salah satu kunci kunci meraih sukses adalah kerajinan. Orang yang sukses tak mengenal kata malas dalam hidupnya.
Rajin adalah tangga menuju sukses, sedangkan malas
adalah penghalang untuk meraih sukses. Jika sampai hari ini Saudara masih memelihara kemalasan atau suka bermalas-malasan dalam segala hal: malas belajar, malas berdoa, malas beribadah, malas bekerja dan sebagainya...jangan pernah bermimpi menjadi orang yang sukses! Di mana pun berada, baik itu di kantor, di sekolah, di rumah, di gereja atau pelayanan, SEORANG pemalas hanya akan menjadi pengganggu atau perusak bagi orang lain.
Itulah sebabnya firman TUHAN menasihatkan agar kita mau
belajar dari semut, “perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak”
Biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau
penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen. Seorang pemalas biasanya suka menunda-nunda pekerjaan atau tugas sehingga pekerjaannya kian menumpuk.
PRINSIP ORANG MALAS: “Besok masih ada waktu,
sekarang santai dulu saja!”
Orang yang lamban dan pemalas selalu menyia-nyiakan
waktu dan kesempatan yang ada seperti yang diperbuat oleh orang yang menerima 1 talenta, sehingga tuannya menjadi sangat marah. Yusuf, salah satu tokoh muda inspiratif di kitab Perjanjian Lama, adalah anak ke-11 dari Yakub dan anak pertama dari Rahel, istri yang dicintainya. Alkitab menyatakan bahwa Yusuf adalah anak kesayangan, "...sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia." (Kejadian 37:3).
Meskipun beroleh kasih sayang yang lebih dibandingkan dengan
saudara-saudaranya yang lain, tak membuat Yusuf tumbuh menjadi anak yang manja dan bermalas-malasan. Di usia yang masih muda ia terbiasa menggembalakan kambing domba bersama-sama dengan saudara-saudaranya yang lain (baca Kejadian 37:2b). Jadi, kerajinannya dalam bekerja sudah Yusuf perlihatkan saat ia masih berusia muda. Sadar atau tidak, ketika orang rajin dalam mengerjakan apa pun, sebenarnya ia sedang menapaki tangga menuju kesuksesan. Kerajinannya dalam bekerja itulah yang membuat Yusuf disukai oleh semua orang, sekalipun ia hidup dalam tekanan. Mustahil Firaun mempercayakan seluruh kekayaannya kepada Yusuf jika ia melihat Yusuf adalah orang yang malas.
Begitu pula dengan kepala penjara yang juga
memercayakan kepada Yusuf semua tahanan dan semua pekerjaan yang dilakukan (baca Kejadian 39:22). Jadi kemalasan dapat dikategorikan sebagai kejahatan. Langkah untuk mengalahkan kemalasan adalah: “Keharusan hidup disiplin dan bekerja lebih keras lagi” Kerja keras adalah faktor penting penentu keberhasilan!
Karena itu "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk
dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga," (Pengkhotbah 9:10), Pekerjaan apa pun yang dipercayakan Tuhan, kerjakan itu dengan rajin! Belajarlah menggunakan waktu sebaik mungkin, jangan lagi menunda-nunda mengerjakan tugas yang ada supaya tidak semakin menumpuk. Sehingga kamu berhasil!