Anda di halaman 1dari 8

(AMSAL 12:24-28)

Apa kamu pernah menemukan orang


yang malas dan lamban BERHASIL dalam
hidupnya? MUSTAHIL BILA ADA.

Alkitab jelas mengatakan “Tangan orang


rajin memegang kekuasan, tetapi
kemalasan mengakibatkan kerja paksa
(ay.24)
Salah satu kunci kunci meraih sukses adalah kerajinan.
Orang yang sukses tak mengenal kata malas dalam
hidupnya.

Rajin adalah tangga menuju sukses, sedangkan malas


adalah penghalang untuk meraih sukses. Jika sampai
hari ini Saudara masih memelihara kemalasan atau
suka bermalas-malasan dalam segala hal: malas
belajar, malas berdoa, malas beribadah, malas bekerja
dan sebagainya...jangan pernah bermimpi menjadi
orang yang sukses!
Di mana pun berada, baik itu di kantor, di sekolah, di rumah,
di gereja atau pelayanan, SEORANG pemalas hanya akan
menjadi pengganggu atau perusak bagi orang lain.

Itulah sebabnya firman TUHAN menasihatkan agar kita mau


belajar dari semut, “perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak”

Biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau


penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan
mengumpulkan makanannya pada waktu panen.
Seorang pemalas biasanya suka menunda-nunda pekerjaan
atau tugas sehingga pekerjaannya kian menumpuk.

PRINSIP ORANG MALAS: “Besok masih ada waktu,


sekarang santai dulu saja!”

Orang yang lamban dan pemalas selalu menyia-nyiakan


waktu dan kesempatan yang ada seperti yang diperbuat oleh
orang yang menerima 1 talenta, sehingga tuannya menjadi
sangat marah.
Yusuf, salah satu tokoh muda inspiratif di kitab Perjanjian Lama,
adalah anak ke-11 dari Yakub dan anak pertama dari Rahel, istri
yang dicintainya. Alkitab menyatakan bahwa Yusuf adalah anak
kesayangan, "...sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa
tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi
dia." (Kejadian 37:3).

Meskipun beroleh kasih sayang yang lebih dibandingkan dengan


saudara-saudaranya yang lain, tak membuat Yusuf tumbuh
menjadi anak yang manja dan bermalas-malasan. Di usia yang
masih muda ia terbiasa menggembalakan kambing domba
bersama-sama dengan saudara-saudaranya yang lain (baca
Kejadian 37:2b). Jadi, kerajinannya dalam bekerja sudah Yusuf
perlihatkan saat ia masih berusia muda.
Sadar atau tidak, ketika orang rajin dalam mengerjakan
apa pun, sebenarnya ia sedang menapaki tangga menuju
kesuksesan. Kerajinannya dalam bekerja itulah yang
membuat Yusuf disukai oleh semua orang, sekalipun ia
hidup dalam tekanan. Mustahil Firaun mempercayakan
seluruh kekayaannya kepada Yusuf jika ia melihat Yusuf
adalah orang yang malas.

Begitu pula dengan kepala penjara yang juga


memercayakan kepada Yusuf semua tahanan dan semua
pekerjaan yang dilakukan (baca Kejadian 39:22).
Jadi kemalasan dapat dikategorikan sebagai kejahatan.
Langkah untuk mengalahkan kemalasan adalah: “Keharusan
hidup disiplin dan bekerja lebih keras lagi”
Kerja keras adalah faktor penting penentu keberhasilan!

Karena itu "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk


dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga," (Pengkhotbah 9:10),
Pekerjaan apa pun yang dipercayakan Tuhan, kerjakan itu dengan
rajin! Belajarlah menggunakan waktu sebaik mungkin, jangan
lagi menunda-nunda mengerjakan tugas yang ada supaya
tidak semakin menumpuk. Sehingga kamu berhasil!

Anda mungkin juga menyukai