Anda di halaman 1dari 14

ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

Analisis Perhitungan Biaya Penambangan Batu


Silika Pada Departemen Tambang Pt Semen
Padang
Prasticia Chandra Dewi
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang
arikadewi3761@yahoo.co.id

Abstract
Cement manufacturing is consisting of four components that are limestone with the percent
composition of 70%, iron sand 10%, silica 10%, and clay 10%. Source of major raw
materials for cement production in PT Semen Padang are limestone and silica. The mining
process is involving various costs such as direct costs, indirect costs, overhead costs, etc.
Therefore, cost calculations needed to determine the selling price of produced silica. In
calculating the cost of production considered various aspects, such as operating costs, material
costs, labor costs. So that, it can determine cost of goods production. The research objective
is calculating cost of goods manufacturing the silica. Benefit of the research for PT Semen
Padang is describing cost of goods production in determining cost of goods sold. Cost of goods
production that resulted for silica mining is IDR 58.000 per ton, while internal price of silica is
IDR 53.851 per ton. Research result is show that there is difference between results based on
Full costing method with current price. This shows that several other factors is necessary
considered in calculating the cost of goods production.
Keywords: Mining, silica, cost of goods production

1. PENDAHULUAN kerja tetap maupun yang borongan sehingga


dapat menentukan harga pokok produksi yang
Pembuatan semen terdiri dari empat tepat.
komponen penyusun, yaitu batu kapur Kesalahan yang terjadi dalam
dengan persen komposisi 70%, pasir besi perhitungan harga pokok produksi dapat
dengan persen komposisi 10%, silika dengan mengakibatkan penentuan harga jual pada
persen komposisi 10% dan clay (tanah liat) suatu perusahaan menjadi terlalu tinggi atau
dengan komposisi 10%. PT Semen Padang terlalu rendah. Harga jual yang terlalu tinggi
mempunyai sumber bahan baku utama dapat mengakibatkan produk yang
produksi semen yaitu batu kapur dan silika. ditawarkan perusahaan akan sulit bersaing
dengan produk sejenis yang ada di pasar,
Adapun tujuan dari penambangan batu
sebaliknya jika harga jual produk terlalu
kapur ini adalah supaya dapat memenuhi
rendah akan mangakibatkan laba yang
kuantitas (tonase) dan kualitas (ukuran diperoleh perusahaan rendah pula.
material dan komposisi kimia). Penentuan harga pokok produksi yang tepat
Penambangan batu kapur dan batu silika ini dapat mengatasi kedua hal tersebut.
dilakukan oleh Departemen Tambang. Perumusan masalah pada penelitian
Setiap proses penambangan adalah bagaimana cara menentukan total
membutuhkan biaya-biaya yang sangat biaya produksi yang digunakan untuk
besar, seperti biaya langsung, biaya tidak melakukan penambangan batu silika dengan
langsung, biaya overhead, dan lain-lain. menentukan terlebih dahulu rincian
Oleh karena itu diperlukan perhitungan yang keseluruhan biaya yang ada dalam setiap
tepat untuk dapat mengetahui harga jual penambangan batu silika.
dari setiap ton batu kapur atau batu silika Tujuan dari penelitian adalah untuk
yang dihasilkan agar perusahaan mengetahui rincian keseluruhan biaya dan
memperoleh keuntungan. Harga pokok mendapatkan total biaya penambangan batu
produksi merupakan total biaya yang silika sehingga dapat menentukan harga
dikeluarkan perusahaan dalam memproduksi pokok produksi dari penambangan batu
satu unit produk sehingga dapat ditentukan silika. Adapun batasan masalah pada
berapa harga penjualan dari sebuah produk penelitian ini adalah:
dengan mempertimbangkan keuntungan 1. Perhitungan harga pokok produksi
yang diinginkan. Perhitungan harga pokok difokuskan pada perhitungan biaya
produksi mempertimbangkan berbagai penambangan batu silika.
aspek, seperti biaya operasional, biaya
material, biaya tenaga kerja, baik tenaga

93 Analisis Perhitungan…(P.C. Dewi) Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10, No. 1, April 2011:93-104 93
93 93
ISSN 2088-4842 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

2. Perhitungan dilakukan untuk penentuan memproduksi produk dalam periode


harga pokok produksi batu silika pada tertentu.

tahun 2011. 4. 4. Menentukan harga pokok produksi jadi

Perhitungan harga pokok produksi tidak dan produk dalam proses yang disajikan
memperhitungankan biaya pabrikasi yang dalam neraca.
terjadi pada saat penambangan batu silika. Menurut objek pengeluarannya, secara
garis besar biaya produksi dibagi menjadi
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
2. TINJAUAN PUSTAKA langsung, dan biaya overhead pabrik
(factory overhead cost).
Biaya merupakan pengorbanan sumber
ekonomi yang diukur dalam satuan uang 2.1.1 Biaya Bahan Baku
yang telah terjadi atau yang kemungkinan
akan terjadi untuk tujuan tertentu [2]. Biaya bahan baku langsung adalah semua
Perhitungan biaya diperlukan dalam biaya bahan yang membentuk bagian
melakukan setiap aktivitas produksi. Biaya integral dari barang jadi dan yang dapat
dalam produksi tidak hanya biaya bahan dimasukkan langsung dalam kalkulasi biaya
baku, tetapi juga terdapat klasifikasi biaya produk. Contoh bahan baku langsung adalah
yang lainnya. kayu untuk pembuatan meubel dan tanah
liat untuk pembuatan genteng.
2.1 Biaya Produksi Pertimbangan utama dalam
mengelompokkan bahan ke dalam bahan
Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan baku langsung adalah kemudahan
sumber ekonomi yang diukur dalam satuan penelusuran proses pengubahan bahan
uang, yang telah terjadi atau yang tersebut sampai menjadi barang jadi.
kemungkinan akan terjadi untuk tujuan Sebagai contoh, paku untuk membuat
tertentu. Sedangkan dalam arti sempit, peralatan meubel merupakan bagian dari
biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan barang jadi, namun agar perhitungan biaya
sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. meubel tersebut bisa dilakukan secara
Biaya produksi adalah biaya-biaya yang cepat, bahan ini dapat diklasifikasikan sebagai
yang terjadi untuk mengolah bahan baku bahan baku tidak langsung [4].
menjadi produk jadi yang siap untuk dijual
[4]. 2.1.2 Biaya Tenaga Kerja

Kegunaan harga pokok produksi [4]: Biaya tenaga kerja langsung adalah
1. Menentukan harga jual produk. karyawan atau karyawati yang dikerahkan
Biaya produksi pada suatu perusahaan untuk mengubah bahan langsung menjadi
dihitung untuk jangka waktu tertentu barang jadi. Biaya untuk ini meliputi gaji
untuk menghasilkan informasi biaya para karyawan yang dapat dibebankan
produksi per satuan produk. Dalam kepada produk tertentu [4].
penetapan harga jual produk, biaya
produksi per unit meruapakan salah satu 2.1.3 Biaya Overhead Pabrik
data yang dipertimbangkan disamping
data biaya yang lain. Biaya overhead pabrik disebut juga biaya
2. Memantau realisasi biaya. produk tidak langsung, yaitu kumpulan dari
Untuk memantau apakah proses produksi semua biaya untuk membuat suatu produk
mengkonsumsi total biaya produksi selain biaya bahan baku langsung dan tidak
sesuai dengan yang diperhitungkan langsung. Overhead pabrik pada umumnya
sebelumnya. Pengumpulan biaya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung,
produksi untuk jangka waktu tersebut pekerja tidak langsung, dan bahan pabrik
dilakukan dengan menggunakan metode
lainnya yang tidak secara mudah
harga pokok proses.
3. Menghitung laba atau rugi bruto periode diidentifikasikan atau dibebankan langsung
tertentu. ke pekerjaan produk atau tujuan akhir
Untuk mengetahui apakah kegiatan biaya. Biaya overhead pabrik terdiri dari
produksi dan pemasaran perusahaan biaya overhead tetap dan biaya overhead
dalam periode tertentu mampu variabel. Biaya tetap adalah biaya yang
menghasilkan laba bruto atau jumlah totalnya tetap untuk tingkat volume
mengakibatkan rugi bruto, manajemen kegiatan tertentu, biaya variabel adalah
memerlukan informasi biaya produksi biaya yang jumlah totalnya berubah
yang telah dikeluarkan untuk sebanding dengan perubahan volume

94 Analisis Perhitungan…(P.C. Dewi) Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10, No. 1, April 2011:93-104 94
94 94
kegiatan. Ada juga yang dinamakan
biaya semi variabel adalah biaya yang
berubah tak

96 Analisis Perhitungan…(P.C. Dewi) Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10, No. 1, April 2011:93-104 96
96 96
ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

sebanding dengan perubahan volume overhead pabrik sesungguhnya jika


kegiatan [4]. menggunakan metode Full costing. Biaya
overhead pabrik tetap akan melekat pada
2.2 Perhitungan Harga Pokok Produksi harga pokok persediaan produk dalam
Harga pokok produksi adalah jumlah dari proses dan persediaan produk jadi yang
pengorbanan-pengorbanan yang dinyatakan belum laku dijual. Biaya overhead pabrik
berupa uang (satuan jumlah) biaya-biaya tetap akan dianggap sebagai biaya jika produk
yang perlu guna mencapai, jadi telah laku dijual.
mempertahankan, atau menjual benda- Pada metode Full costing ada pemisahan
antara biaya produksi dengan period cost.
benda ekonomi. Metode perhitungan harga
Biaya produksi adalah biaya yang dapat
pokok terbagi atas yaitu diidentifikasikan dengan produk yang
Full/Absortion/Conventional Costing dan dihasilkan. Period cost adalah biaya-biaya
Variable/Marginal/Direct Costing. Perbedaan yang tidak ada hubungannya dengan
pokok diantara kedua metode tersebut produksi dan dibebankan sebagai biaya
adalah terletak pada perlakuan terhadap dalam periode terjadinya. Biaya yang
biaya produksi yang bersifat tetap. Adanya termasuk dalam period cost pada metode
perbedaan perlakuan terhadap overhead Full costing adalah biaya pemasaran dan
tetap ini akan mempunyai pengaruh biaya administrasi dan umum (baik yang
terhadap perhitungan harga pokok produk tetap maupun variabel).
dan penyajian laporan rugi-laba [4]. Kelebihan metode Full costing, yaitu [2]:
1. Biaya overhead pabrik baik yang variabel
maupun tetap, dibebankan kepada
2.2.1 Metode Full costing produk atas dasar tarif yang ditentukan
Full costing adalah metode penentuan di muka pada kapasitas normal atau atas
harga pokok produk dengan memasukkan dasar biaya overhead yang
seluruh komponen biaya produksi sebagai sesungguhnya.
2. Selisih biaya overhead pabrik akan timbul
unsur harga pokok, yang meliputi biaya bahan
apabila biaya overhead pabrik yang
baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya dibebankan berbeda dengan biaya
overhead pabrik variabel dan biaya overhead overhead pabrik yang sesungguhnya
pabrik tetap. Di dalam metode Full costing, terjadi. Pembebanan biaya overhead
biaya overhead pabrik yang bersifat variabel pabrik lebih (overapplied factory
maupun tetap dibebankan kepada produk overhead), terjadi jika jumlah biaya
yang dihasilkan atas dasar tarif yang overhead pabrik yang dibebankan lebih
ditentukan di muka pada kapasitas normal besar dari biaya overhead pabrik yang
atau atas dasar biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi. Pembebanan biaya
sesungguhnya. Oleh karena itu biaya overhead pabrik kurang (underapplied
overhead pabrik tetap akan melekat pada factory overhead), terjadi jika jumlah
biaya overhead pabrik yang dibebankan
harga pokok persediaan produk selesai
lebih kecil dari biaya overhead pabrik
yang belum dijual, dan baru dianggap yang sesungguhnya terjadi.
sebagai biaya (elemen harga pokok 3. Jika semua produk yang diolah dalam
penjualan) apabila produk selesai tersebut periode tersebut belum laku dijual, maka
tidak dijual. Menurut metode Full costing, pembebanan biaya overhead pabrik lebih
karena produk yang dihasilkan ternyata atau kurang tersebut digunakan untuk
menyerap jasa overhead tetap walaupun tidak mengurangi atau menambah harga pokok
secara langsung, maka wajar apabila biaya yang masih dalam persediaan (baik produk
tadi dimasukkan sebagai komponen dalam proses maupun produk jadi).
pembentuk produk tersebut [4]. 4. Metode ini akan menunda pembebanan
Harga pokok produksi dengan biaya overhead pabrik tetap sebagai
menggunakan metode Full costing sebagai biaya diluar pabrik sampai saat produk
berikut [4]: yang bersangkutan dijual.
Biaya bahan baku xxx
Biaya tenaga kerja langsung xxx 2.2.2 Metode Variable Costing
Biaya overhead pabrik tetap xxx Variable costing adalah metode
Biaya overhead pabrik variabel xxx
penentuan harga pokok yang hanya
Harga pokok produksi xxx
memasukkan komponen biaya produksi yang
bersifat variabel sebagai unsur harga pokok,
Biaya overhead pabrik variabel dan biaya
overhead pabrik tetap dibebankan kepada
produk yang diproduksi atas dasar biaya
tarif yang ditentukan di muka pada
kapasitas normal atau atas dasar biaya

95 Analisis Perhitungan…(P.C. Dewi) Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10, No. 1, April 2011:93-104 95
95 95
ISSN 2088-4842 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

yang meliputi biaya bahan baku, biaya diharapkan akan dicapai perusahaan,
tenaga kerja langsung dan biaya overhead dengan kata lain biaya periode adalah
pabrik variabel. Variable costing biaya operasi. Dalam metode variable
beranggapan bahwa overhead tetap tidak costing, yang dimaksud dengan biaya
secara langsung membentuk produk, maka periode adalah biaya yang setiap periode
tidak relevan kalau dimasukkan sebagai harus tetap dikeluarkan atau dibebankan
komponen harga pokok. Sebaiknya overhead tanpa dipengaruhi perubahan kapasitas
tetap dimasukkan dalam kelompok period kegiatan. Dengan kata lain biaya periode
cost (biaya periode) [4]. adalah biaya tetap, baik produksi maupun
Perbedaan pokok antara metode Full operasi.
costing dan variabel costing sebetulnya 3. Menurut metode full costing, biaya
terletak pada perlakuan biaya tetap produksi overhead tetap diperhitungkan dalam
tidak langsung. Dalam metode Full costing harga pokok, sedangkan dalam variabel
dimasukkan unsur biaya produksi karena costing biaya tersebut diperlakukan
masih berhubungan dengan pembuatan sebagai biaya periodik. Oleh karena itu
produk berdasar tarif (budget), sehingga saat produk atau jasa yang bersangkutan
apabila produksi sesungguhnya berbeda terjual, biaya tersebut masih melekat
dengan tarifnya maka akan timbul pada persediaan produk atau jasa.
kekurangan atau kelebihan pembebanan. Sedangkan dalam variabel costing, biaya
Tetapi pada variable costing memperlakukan tersebut langsung diakui sebagai biaya
biaya produksi tidak langsung tetap bukan pada saat terjadinya.
sebagai unsur harga pokok produksi, tetapi 4. Jika biaya overhead pabrik dibebankan
lebih tepat dimasukkan sebagai biaya kepada produk atau jasa berdasarkan
periodik, yaitu dengan membebankan tarif yang ditentukan dimuka dan
seluruhnya ke periode dimana biaya tersebut jumlahnya berbeda dengan biaya
dikeluarkan sehingga dalam variabel costing overhead pabrik yang sesungguhnya
tidak terdapat pembebanan lebih atau maka selisihnya dapat berupa
kurang [4]. pembebanan overhead pabrik berlebihan
Adapun unsur biaya dalam metode Full (overapplied factory overhead). Menurut
costing terdiri dari biaya bahan baku, biaya metode full costing, selisih tersebut dapat
tenaga kerja langsung dan biaya overhead diperlakukan sebagai penambah atau
pabrik baik yang sifatnya tetap maupun pengurang harga pokok yang belum laku
variabel. Sedangkan unsur biaya dalam dijual (harga pokok persediaan).
metode variabel costing terdiri dari biaya 5. Dalam metode full costing, perhitungan
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung laba rugi menggunakan istilah laba kotor
dan biaya overhead pabrik yang sifatnya (gross profit), yaitu kelebihan penjualan
variabel saja dan tidak termasuk biaya atas harga pokok penjualan.
overhead pabrik tetap [4]. 6. Dalam variable costing, menggunakan
Akibat perbedaan tersebut istilah marjin kontribusi (contribution
mengakibatkan timbulnya perbedaan lain margin), yaitu kelebihan penjualan dari
yaitu [4]: biaya-biaya variabel.
1. Dalam metode Full costing , perhitungan
harga pokok produksi dan penyajian Beberapa hal yang perlu diperhatikan dari
laporan laba rugi didasarkan pendekatan perbedaan laba rugi dalam metode Full
fungsi. Sehingga apa yang disebut costing dengan metode variable costing
sebagai biaya produksi adalah seluruh adalah [4]:
biaya yang berhubungan dengan fungsi 1. Dalam metode Full costing, dapat terjadi
produksi, baik langsung maupun tidak penundaan sebagian biaya overhead
langsung, tetap maupun variabel. Dalam pabrik tetap pada periode berjalan ke
metode variable costing, menggunakan periode berikutnya bila tidak semua
pendekatan tingkah laku, artinya produk pada periode yang sama.
perhitungan harga pokok dan penyajian 2. Dalam metode Variable costing seluruh
dalam laba rugi didasarkan atas tingkah biaya tetap overhead pabrik telah
laku biaya. Biaya produksi dibebani biaya diperlakukan sebagai beban pada periode
variabel saja, dan biaya tetap dianggap berjalan, sehingga tidak terdapat bagian
bukan biaya produksi. biaya overhead pada tahun berjalan
2. Dalam metode full costing, biaya periode yang dibebankan kepada tahun
diartikan sebagai biaya yang tidak berikutnya.
berhubungan dengan biaya produksi, dan 3. Jumlah persediaan akhir dalam metode
biaya ini dikeluarkan dalam rangka Variable costing lebih rendah dibanding
mempertahankan kapasitas yang metode Full costing. Alasannya adalah

96 Analisis Perhitungan…(P.C. Dewi) Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10, No. 1, April 2011:93-104 96
96 96
ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

dalam Variable costing hanya biaya TFC : Total Fixed Cost


produksi variabel yang dapat TVC : Total Variable Cost
diperhitungkan sebagai biaya produksi. 3. Biaya satuan produk heterogen
Produk heterogen adalah beberapa
produk yang berasal satu cost center.
Laporan laba rugi Full costing tidak Penghitungannya dilakukan dengan
membedakan antara biaya tetap dan biaya teknik pembobotan dikenal dengan istilah
variabel, sehingga tidak cukup memadai Relative Value Unit (RVU)
untuk analisis hubungan biaya volume dan
laba dalam rangka perencanaan dan Penghitungan dilakukan dengan teknik
pengendalian. sebagai berikut:
a. Hitung jumlah biaya total dan
2.3 Analisis Biaya output/frekuensi dari suatu unit
pelayanan. Output/frekuensi dipisahkan
Analisis biaya merupakan alat analisis antara jenis tindakan persalinan fisiologis
bagi manajemen yang menjelaskan tentang dan persalinan pathologis.
hubungan antara biaya, volume penjualan, b. Survey berapa besar obat/bahan medis
dan laba. Suatu proses mengumpulkan dan dan tenaga yang diperlukan untuk
mengelompokkan data-data keuangan untuk melakukan satu kali tindakan.
memperoleh dan menghitung biaya c. Kalikan bobot dengan frekuensi (untuk
output/jasa dalam rangka mendapatkan semua tindakan).
d. Jumlahkan perkalian bobot dengan
biaya satuan. Proses memilih dan
frekuensi.
mengklasifikasikan biaya bersasarkan e. Kalikan hasilnya (langkah-d) dengan
sumber, jenis, dan pemanfaatannya. Proses biaya total
pengalokasian semua biaya-biaya f. Tentukan besarnya biaya satuan.
(investasi/operasional) kepada pusat-pusat
biaya (cost center) yang menghasilkan
produksi (revenue center) [3]. 3. METODOLOGI PENELITIAN
Biaya-biaya yang termasuk dalam analisis
unit cost, antara lain [1]: 3.1 Identifikasi Area dan Waktu
1. Biaya satuan actual Penelitian
Perhitungan biaya satuan yang Penelitian ini dilakukan di PT Semen
didasarkan atas pengeluaran nyata
Padang yang berlokasi di daerah Indarung,
terhadap pelayanan atau jumlah produk

TC Padang-Sumatera Barat. Penelitian ini


UC = (1) berlangsung dari Mei 2011 – Juli 2011.
Q Penelitian ini difokuskan di sepanjang biaya
produksi yang dikeluarkan selama
melakukan penambangan batu silika di
Keterangan:
Departemen Tambang.
TC : Total Cost
Q : Quantity
3.2 Tahapan Penelitian
2. Biaya satuan normatif

Besarnya biaya yang diperlukan untuk Setelah dilakukan pengumpulan data


menghasilkan suatu jenis pelayanan yang diperlukan, selanjutnya adalah tahap
kesehatan menurut standar baku. pelaksanaan penelitian. Tahap-tahap dalam
Besarnya biaya satuan normatif ini pelaksanaan penelitian ini sebagai berikut:
terlepas apakah pelayanan kesehatan 1. Memahami dan menganalisis sistem
tersebut dipergunakan oleh pasien atau penambangan batu silika PT Semen
tidak. Perhitungan biaya satuan normatif, Padang.
semua biaya di unit produksi tertentu Tahap awal setelah melakukan observasi
langsung ke PT Semen Padang yaitu
diklasifikasi kembali menjadi biaya tetap
memahami dan menganalisis proses
dan biaya variabel. Pada produk homogen penambangan batu silika. Hal ini perlu
dithitung: dilakukan untuk mengetahui sumber
 TFC TVC  biaya dan informasi lain yang digunakan
UC (2)
= +  dalam proses penambangan batu silika.
 kapasitas output  Dari sini, nantinya juga dapat diketahui
pihak-pihak yang terlibat dalam aktivitas
Keterangan: penambangan serta kegiatan-kegiatan
UC : Unit Cost yang terjadi di sepanjang penambangan.

97 Analisis Perhitungan…(P.C. Dewi) Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10, No. 1, April 2011:93-104 97
97 97
ISSN 2088-4842 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Hal ini diperlukan untuk menganalisis 3. Opini pakar


total biaya produksi yang dikeluarkan Pengumpulan data melalui opini pakar
selama proses penambangan batu silika dilakukan dengan pembimbing di
di PT Semen Padang. perusahaan dan dosen untuk
2. Mengklasifikasikan metode yang akan menentukan pengelompokkan biaya dari
digunakan masing-masing klasifikasi sehingga
Dalam menentukan total biaya produksi, didapatkan rincian biaya dari masing-
terlebih dahulu ditentukan metode yang masing klasifikasi. Pakar ini terdiri dari
akan digunakan dalam menghitung total dua orang pakar yang berasal dari PT
biaya. Metode yang digunakan adalah Semen Padang sendiri dan satu orang
metode full costing. pihak luar perusahaan yang dinilai paham
3. Mengklasifikasikan rincian biaya produksi tentang permasalahan ini.
Setelah menentukan metode yang akan
digunakan, maka klasifikasikan rincian 3.5 Teknik Analisa Data
biaya produksi sesuai dengan metode yang
digunakan. Klasifikasi rincian biaya Perhitungan harga pokok produksi
produksi menurut metode Full costing, dilakukan dengan menggunakan metode full
antara lain: costing yang mengelompokkan biaya
a. Biaya bahan baku menjadi tiga bagian, yaitu biaya bahan
b. Biaya tenaga kerja langsung baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead.
c. Biaya overhead pabrik tetap Metode ini digunakan karena pada metode ini
d. Biaya overhead pabrik variabel unsur biaya produksi diperhitungkan karena
4. Tentukan total biaya produksi masih berhubungan dengan pembuatan
Setelah mengklasifikasikan rincian biaya,
kemudian lakukan perhitungan dengan produk berdasar tarif sedangkan metode
metode full costing. Tahapan ini menjadi variable costing tidak memperhitungkan
tahapan terakhir dalam perhitungan unsur biaya produksi.
biaya produksi pada penambangan batu Teknik yang digunakan dalam
silika di PT Semen Padang. menganalisis data pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
3.3 Data yang Dikumpulkan 1. Verifikasi
Verifikasi dilakukan terhadap hasil
Data yang dikumpulkan dalam penelitian perhitungan total biaya produksi dari
kerja praktek adalah data primer yaitu data penambangan batu silika. Verifikasi dapat
rincian biaya penambangan batu silika pada dilakukan dengan menganalisis apakah
Departemen Tambang PT Semen Padang perhitungan total biaya produksi yang
periode Januari 2010 – Desember 2011. diformulasikan telah mencakup semua
aspek yang dibutuhkan dan sesuai
3.4 Metode Pengumpulan Data dengan tujuan.
2. Validasi
Data yang dikumpulkan pada penelitian Validasi dilakukan untuk membuktikan
ini menggunakan beberapa cara sebagai bahwa hasil perhitungan total biaya
berikut: produksi ini akurat dan dapat diterima.
1. Observasi Teknik validasi yang digunakan pada
Pengumpulan data melalui observasi penelitian ini adalah teknik face validity,
yaitu dengan melakukan penelitian yaitu meminta opini dari pembimbing di
langsung di PT Semen Padang. Melalui perusahaan dan dosen untuk dapat menilai
observasi ini akan didapatkan data apakah teori yang melandasi
mengenai situasi dan profil perusahaan model konseptual perhitungan total biaya
yang terdiri dari visi dan misi produksi benar dan dapat diterima.
perusahaan, struktur organisasi dan Berikut ini merupakan aliran metodologi
bidang usaha PT Semen Padang. penelitian kerja praktek ini secara
2. Wawancara keseluruhan.
Pengumpulan data melalui wawancara
dilakukan untuk mengetahui kondisi
nyata perusahaan, data proses
penambangn, serta data rincian biaya
yang digunakan selama proses
penambangan batu silika. Wawancara ini
dilakukan langsung dengan pihak
perusahaan yang memahami kondisi
perusahaan dengan baik.

98 Analisis Perhitungan…(P.C. Dewi) Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10, No. 1, April 2011:93-104 98
98 98
ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

Analisis Perhitungan…(P.C. Dewi) 99


ISSN 2088-4842 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Tabel 4. Jenis Biaya Biro Perencanaan dan Tabel 7. Jenis Biaya Biro Perintis Tambang
Evaluasi Tambang
JENIS BIAYA BIAYA JENIS BIAYA BIAYA
BANTUAN ONGKOS PINDAH - BEBAN IMBALAN KERJA Rp 23.022.400
BEBAN IMBALAN KERJA Rp 156.149.713 INSENTIF KINERJA Rp 349.992.995
BEBAN PELAYANAN Rp 194.475.017 JASA PRODUKSI KARYAWAN Rp 2.586.205.983
GAJI Rp 241.924.260 KONTRIBUSI ASURANSI LAIN Rp 11.836.930
GAJI DASAR PENUNJANG Rp 225.957.770 KONTRIBUSI JAMSOSTEK Rp 4.138.323
INSENTIF KINERJA Rp 376.207.481 KONTRIBUSI PENSIUN Rp 9.565.178
JASA PRODUKSI KARYAW AN Rp 500.182.801 KONTRIBUSI TKHT Rp 22.851.042
KONTRIBUSI ASURANSI LAIN Rp 73.263.339 PAJAK KENDARAAN BERMOTOR Rp 9.009.000
KONTRIBUSI JAMSOSTEK Rp 20.997.389 PEMAKAIAN SUPPLAI KANTOR Rp 215.905
KONTRIBUSI PENSIUN Rp 37.273.650 PENGOBATAN DI RUMAH SAKIT PERUSAHAAN Rp 7.084.662
KONTRIBUSI TKHT Rp 62.321.483 PERJALANAN DINAS - TRANSPORT LOKAL Rp 20.131.632
LEMBUR PEGAW AI Rp 101.775.738 SEPATU DAN TOPI Rp 141.482
PEMAKAIAN SUKU CADANG GENERAL USE Rp 81.290 TENAGA LUAR PERAWATAN MESIN Rp 70.749.682
PEMAKAIAN SUKU CADANG MESIN Rp 7.992.500 TUNJANGAN JABATAN Rp 23.971.430
PEMAKAIAN SUPPLAI KANTOR Rp 57.223.603 TUNJANGAN KEAGAMAAN Rp 103.267.180
PENGOBATAN DI RUMAH SAKIT PERUSAHAAN Rp 77.058.906 TUNJANGAN MAKAN Rp 2.079.000
PENYUSUTAN MESIN Rp 48.635.302 TUNJANGAN OLAH RAGA Rp 420.000
PENYUSUTAN PRASARANA Rp 37.717.445
TUNJANGAN PAJAK ATAS GAJI Rp 20.429.599
PERALATAN KESELAMATAN KERJA Rp 780.789 TUNJANGAN PENGABDIAN Rp 300.000
PERJALANAN DINAS - TRANSPORT LOKAL Rp 14.546.900 TUNJANGAN REPRESENTASI Rp 29.820.442
SANTUNAN PURNA JABATAN Rp 4.475.205
TUNJANGAN SEW A RUMAH Rp 39.048.268
SEPATU DAN TOPI Rp 253.326
TOTAL Rp 3.453.423.761
SUMBANGAN DUKA CITA Rp 1.500.000
TENAGA LUAR PERAW ATAN AAB & KE Rp 119.682.009
TUNJANGAN JABATAN Rp 124.199.052
TUNJANGAN KEAGAMAAN Rp 113.424.346 Tabel 8. Jenis Biaya Departemen Tambang
TUNJANGAN MAKAN Rp 47.956.500 JENIS BIAYA BIAYA
TUNJANGAN OLAH RAGA Rp 2.492.500 BEBAN IMBALAN KERJA Rp 57.096.049
TUNJANGAN PAJAK ATAS GAJI Rp 416.299.743 CUTI TAHUNAN Rp 48.393.730
TUNJANGAN PENGABDIAN Rp 1.470.000 GAJI Rp 90.058.440
TUNJANGAN REPRESENTASI Rp 151.292.046 INSENTIF KINERJA Rp 64.167.134
TUNJANGAN RESIKO MEDAN KERJA/LINGKUNGAN Rp 3.943.600 JASA PRODUKSI KARYAWAN Rp 61.600.138
TUNJANGAN SEW A RUMAH Rp 6.251.424 KONTRIBUSI ASURANSI LAIN Rp 24.680.808
TOTAL Rp 3.304.339.782 KONTRIBUSI JAMSOSTEK Rp 7.634.069
KONTRIBUSI PENSIUN Rp 17.654.703
KONTRIBUSI TKHT Rp 32.932.606
PEMAKAIAN SUPPLAI KANTOR Rp 26.198.009
PENGOBATAN DI RUMAH SAKIT PERUSAHAAN Rp 10.972.120
Tabel 5. Jenis Biaya Pemeliharaan Alat Berat PENYUSUTAN BANGUNAN Rp 204.141.907
Tambang PENYUSUTAN MESIN
PERJALANAN DINAS - TRANSPORT LOKAL
Rp
Rp
372.326.178
45.333.900
JENIS BIAYA BIAYA
PREMI ASURANSI AT.- AAB & KENDARAAN Rp 33.472.374
KONTRIBUSI ASURANSI LAIN Rp 43.898.509
PREMI ASURANSI AT.- BANGUNAN & PRASA Rp 85.900.062
KONTRIBUSI JAMSOSTEK Rp 14.299.920
PREMI ASURANSI AT.- MESIN Rp 319.889.802
KONTRIBUSI PENSIUN Rp 29.027.236
SEPATU DAN TOPI Rp 141.482
KONTRIBUSI TKHT Rp 69.866.357
TUNJANGAN JABATAN Rp 70.452.760
LEMBUR PEGAW AI Rp 159.649.983
TUNJANGAN KEAGAMAAN Rp 24.414.948
PAJAK KENDARAAN BERMOTOR Rp 22.000.000
TUNJANGAN OLAH RAGA Rp 900.000
PEMAKAIAN SUPPLAI KANTOR Rp 5.354.900
TUNJANGAN PAJAK ATAS GAJI Rp 124.759.490
PENGHARGAAN KESETIAAN KERJA Rp 500.000 TUNJANGAN PENGABDIAN Rp 540.000
PENGOBATAN DI RUMAH SAKIT PERUSAHAAN Rp 84.240.181 TUNJANGAN REPRESENTASI Rp 59.246.001
SEPATU DAN TOPI Rp 2.424.773
TUNJANGAN SEW A RUMAH Rp 48.268
TENAGA LUAR PERAWATAN AAB & KE Rp 482.400.283 TOTAL Rp 1.855.537.458
TUNJANGAN JABATAN Rp 69.741.420
TUNJANGAN MAKAN Rp 24.651.000
TUNJANGAN OLAH RAGA Rp 1.492.500
TUNJANGAN PAJAK ATAS GAJI Rp 117.499.056 Tabel 9. Jenis Biaya Biro Pemeliharaan Alat
TUNJANGAN PENGABDIAN Rp 1.070.000 Berat Tambang
TUNJANGAN REPRESENTASI Rp 101.087.085 JENIS BIAYA BIAYA
TUNJANGAN RESIKO MEDAN KERJA/LINGKUNGAN Rp 3.354.120 GAJI DASAR PENUNJANG Rp 383.893.060
TUNJANGAN SEWA RUMAH Rp 61.747.227 INSENTIF KINERJA Rp 702.403.532
TOTAL 1.294.304.550 JASA PRODUKSI KARYAWAN Rp 864.904.935
KONTRIBUSI ASURANSI LAIN Rp 116.602.379
KONTRIBUSI JAMSOSTEK Rp 35.683.089
Tabel 6. Jenis Biaya Bidang Pemeliharaan Alat KONTRIBUSI PENSIUN Rp 70.529.654
KONTRIBUSI TKHT Rp 97.417.768
Berat Tambang LEMBUR PEGAWAI Rp 314.548.054
JENIS BIAYA BIAYA PAJAK KENDARAAN BERMOTOR Rp 68.210.800
BEBAN IMBALAN KERJA Rp 121.318.621 PEMAKAIAN SUPPLAI KANTOR Rp 5.062.109
BEBAN PELAYANAN Rp 137.839.028 PENGOBATAN DI RUMAH SAKIT PERUSAHAAN Rp 156.364.800
CUTI TAHUNAN Rp 47.011.870 PENYUSUTAN ALAT BERAT Rp 13.980.832.117
GAJI Rp 193.602.950 PENYUSUTAN MESIN Rp 200.551.058
GAJI DASAR PENUNJANG Rp 173.227.000 PENYUSUTAN PERALATAN & PERLENGKAPAN Rp 170.722.183
KONTRIBUSI ASURANSI LAIN Rp 53.565.387 PENYUSUTAN PRASARANA Rp 2.679.125
KONTRIBUSI JAMSOSTEK Rp 17.937.977 PERALATAN KESELAMATAN KERJA Rp 1.041.052
KONTRIBUSI PENSIUN Rp 38.753.266 PERJALANAN DINAS - TRANSPORT LOKAL Rp 18.194.300
KONTRIBUSI TKHT Rp 93.648.970 SANTUNAN PURNA JABATAN Rp 11.553.840
LEMBUR PEGAWAI Rp 163.272.503 SEPATU DAN TOPI Rp 141.482
PAJAK KENDARAAN BERMOTOR Rp 20.000.000 SUMBANGAN DUKA CITA Rp 7.435.825
PENGOBATAN DI RUMAH SAKIT PERUSAHAAN Rp 99.185.269 TENAGA LUAR PERAW ATAN AAB & KE Rp 822.896.992
PERJALANAN DINAS - TRANSPORT LOKAL Rp 6.250.000 TENAGA LUAR PERAW ATAN MESIN Rp 47.725.986
PERJALANAN DINAS - TRANSPORT LUAR NE Rp 20.470.079 TUNJANGAN JABATAN Rp 188.380.434
SEPATU DAN TOPI Rp 2.461.682 TUNJANGAN KEAGAMAAN Rp 205.594.492
TENAGA LUAR PERAW ATAN AAB & KE Rp 499.046.644 TUNJANGAN MAKAN Rp 115.023.000
TUNJANGAN JABATAN Rp 85.705.970 TUNJANGAN OLAH RAGA Rp 4.020.000
TUNJANGAN MAKAN Rp 29.106.000 TUNJANGAN PAJAK ATAS GAJI Rp 814.412.861
TUNJANGAN OLAH RAGA Rp 1.855.000 TUNJANGAN PENGABDIAN Rp 1.970.000
TUNJANGAN PAJAK ATAS GAJI Rp 160.891.771 TUNJANGAN REPRESENTASI Rp 277.923.557
TUNJANGAN PENGABDIAN Rp 1.120.000 TUNJANGAN RESIKO MEDAN KERJA/LINGKUNGAN Rp 6.704.280
TUNJANGAN REPRESENTASI Rp 129.449.542 TUNJANGAN SEW A RUMAH Rp 11.973.268
TUNJANGAN RESIKO MEDAN KERJA/LINGKUNGAN Rp 3.252.480 TUNJANGAN SHIFT Rp 3.425.260
TUNJANGAN SEWA RUMAH Rp 56.499.818 TOTAL Rp 19.708.821.292
TOTAL Rp 2.156.114.027

100 Analisis Perhitungan…(P.C. Dewi) Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10, No. 1, April 2011:93-104 100
100 100
ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

Tabel 10. Jenis Biaya Biro Pemeliharaan Alat Berikut merupakan biaya-biaya yang
Tambang dikeluarkan sealama proses penambangan batu
BEBAN PELAYANAN
JENIS BIAYA
Rp
BIAYA
1.580.069.428
silika pada Departemen Tambang.
CUTI TAHUNAN Rp 154.587.927
GAJI Rp 407.356.360
GAJI DASAR PENUNJANG Rp 404.161.410
Tabel 13. Jenis Biaya Bidang Penambangan dan
INSENTIF KINERJA Rp 914.827.990 Pengolahan Batu Silika
JASA PRODUKSI KARYAW AN Rp 1.327.292.951 JENIS BIAYA BIAYA
KONTRIBUSI ASURANSI LAIN Rp 121.410.292 BEBAN IMBALAN KERJA Rp (80.059.113,00)
KONTRIBUSI JAMSOSTEK Rp 35.886.899 CUTI TAHUNAN Rp 25.182.010,00
KONTRIBUSI PENSIUN Rp 64.759.848 GAJI Rp 39.856.490,00
KONTRIBUSI TKHT Rp 96.098.082 GAJI DASAR PENUNJANG Rp 42.948.980,00
LEMBUR PEGAWAI Rp 357.787.420 KONTRIBUSI ASURANSI LAIN Rp 18.092.783,00
PEMAKAIAN SUPPLAI KANTOR Rp 849.946 KONTRIBUSI JAMSOSTEK Rp 3.941.083,00
PENGOBATAN DI RUMAH SAKIT PERUSAHAAN Rp 177.355.997 KONTRIBUSI PENSIUN Rp 2.562.881,00
PENYUSUTAN ALAT BERAT Rp 233.500.000 KONTRIBUSI TKHT Rp 12.031.465,00
PENYUSUTAN MESIN Rp 1.057.980.538 LEMBUR PEGAWAI Rp 28.133.325,00
PENYUSUTAN PERALATAN & PERLENGKAPAN Rp 111.990.035 PENGOBATAN DI RUMAH SAKIT PERUSAHAAN Rp 25.568.585,00
TENAGA LUAR PERAWATAN AAB & KE Rp 166.861.620 PENYUSUTAN BANGUNAN Rp 1.320.832.651,00
TENAGA LUAR PERAWATAN MESIN Rp 88.109.263 PENYUSUTAN MESIN Rp 5.688.523.617,00
TUNJANGAN JABATAN Rp 186.904.792 SEPATU DAN TOPI Rp 242.142,00
TUNJANGAN KEAGAMAAN Rp 269.584.199 TUNJANGAN JABATAN Rp 29.727.350,00
TUNJANGAN MAKAN Rp 140.130.500 TUNJANGAN MAKAN Rp 5.346.000,00
TUNJANGAN OLAH RAGA Rp 4.090.000 TUNJANGAN OLAH RAGA Rp 537.500,00
TUNJANGAN PAJAK ATAS GAJI Rp 754.914.787 TUNJANGAN PAJAK ATAS GAJI Rp (22.404.478,00)
TUNJANGAN PENGABDIAN Rp 2.850.000 TUNJANGAN PENGABDIAN Rp 90.000,00
TUNJANGAN REPRESENTASI Rp 270.222.476 TUNJANGAN REPRESENTASI Rp 25.845.300,00
TUNJANGAN RESIKO MEDAN KERJA/LINGKUNGAN Rp 958.310,00
TUNJANGAN RESIKO MEDAN KERJA/LINGKUNGAN Rp 4.831.720
TUNJANGAN SEW A RUMAH Rp 1.537.608,00
TUNJANGAN SEW A RUMAH Rp 15.528.268
TUNJANGAN SHIFT Rp 7.131.323 TUNJANGAN SHIFT Rp 351.652,00
TOTAL Rp 8.973.446.219 TOTAL Rp 7.169.846.141,00

Tabel 11. Jenis Biaya Staf Perintis Tambang Tabel 14. Jenis Biaya Penambangan dan
JENIS BIAYA BIAYA Pengolahan Batu Silika
BEBAN IMBALAN KERJA 1.711.002
BEBAN PELAYANAN 17.956.781 JENIS BIAYA BIAYA
CUTI TAHUNAN 9.650.570 MAINTENANCE SUPPLIES Rp 915.945.657,00
GAJI 62.599.890 PAJAK BUMI DAN BANGUNAN Rp 1.026.304.400,00
GAJI DASAR PENUNJANG 62.224.350 PEMAKAIAN PELUMAS / PELUMUR Rp 207.631.309,00
JASA PRODUKSI KARYAW AN (256.032.809) PEMAKAIAN SUKU CADANG AAB & KENDARAAN Rp 755.830.208,00
KONTRIBUSI ASURANSI LAIN 23.485.957 PEMAKAIAN SUKU CADANG GENERAL USE Rp 352.681.937,00
KONTRIBUSI JAMSOSTEK 5.698.917 PEMAKAIAN SUKU CADANG MESIN Rp 521.654.801,00
KONTRIBUSI PENSIUN 6.614.292 RETRIBUSITAMBANG - SILIKA Rp 5.111.447.000,00
KONTRIBUSI TKHT 18.289.993 TENAGA LUAR PERAW ATAN AAB & KE Rp 424.848.865,00
PAJAK KENDARAAN BERMOTOR 11.005.075 TENAGA LUAR PERAW ATAN MESIN Rp 421.429.460,00
PENGOBATAN DI RUMAH SAKIT PERUSAHAAN 14.859.578 TOTAL Rp 9.737.773.637
PENYUSUTAN ALAT BERAT 199.195.960
PERJALANAN DINAS - TRANSPORT LOKAL
SEPATU DAN TOPI
10.600.500
141.482
Tabel 15. Jenis Biaya Biro Penambangan Batu
TENAGA LUAR PERAWATAN MESIN 61.858.814 Silika
TUNJANGAN JABATAN 42.268.722 JENIS BIAYA BIAYA
TUNJANGAN MAKAN 5.049.000 BANTUAN ONGKOS PINDAH -
TUNJANGAN OLAH RAGA 750.000 BEBAN IMBALAN KERJA Rp 562.194.516,00
TUNJANGAN PAJAK ATAS GAJI 96.434.981 BEBAN PELAYANAN Rp 3.527.210.495,00
TUNJANGAN PENGABDIAN 200.000 CUTI TAHUNAN Rp 530.817.427,00
TUNJANGAN REPRESENTASI 42.186.135 DEPLESI TANAH TAMBANG SILIKA Rp 48.742.090,00
TUNJANGAN SEW A RUMAH 48.268 GAJI Rp 727.519.410,00
TOTAL 437.057.721 GAJI DASAR PENUNJANG Rp 718.144.010,00
INSENTIF KINERJA Rp 1.533.201.606,00
JAMUAN TAMU Rp 4.043.500,00
JASA PRODUKSI KARYAWAN Rp 9.314.337.828,00
Tabel 12. Jenis Biaya Staf Perencanaan dan KONTRIBUSI ASURANSI LAIN Rp 200.114.176,00
KONTRIBUSI JAMSOSTEK Rp 63.553.560,00
Evaluasi Tambang KONTRIBUSI PENSIUN Rp 124.324.655,00
JENIS BIAYA BIAYA
KONTRIBUSI TKHT Rp 166.290.817,00
BEBAN IMBALAN KERJA Rp 45.494.004
LEMBUR PEGAW AI Rp 966.526.184,00
BEBAN PELAYANAN Rp 153.694.508
PEMAKAIAN SUKU CADANG AAB & KENDARAAN Rp (74.000,00)
CUTI TAHUNAN Rp 96.244.316
PEMAKAIAN SUKU CADANG MESIN Rp 37.344.178,00
GAJI Rp 264.064.450
PEMAKAIAN SUPPLAI KANTOR Rp 25.274.344,00
GAJI DASAR PENUNJANG Rp 244.586.150
PENGOBATAN DI RUMAH SAKIT PERUSAHAAN Rp 360.033.958,00
KONTRIBUSI ASURANSI LAIN Rp 79.006.393
PENGOBATAN DI RUMAH SAKIT RUJUKAN Rp 3.921.800,00
KONTRIBUSI JAMSOSTEK Rp 23.560.357
PENYUSUTAN ALAT BERAT Rp 7.546.768.826,00
KONTRIBUSI PENSIUN Rp 44.079.701
PENYUSUTAN BANGUNAN Rp 7.717.497,00
KONTRIBUSI TKHT Rp 119.510.741
LEMBUR PEGAWAI Rp 125.099.350 PENYUSUTAN KENDARAAN Rp 24.435.228,00
PENYUSUTAN MESIN Rp 1.432.957.188,00
PEMAKAIAN SUKU CADANG GENERAL USE Rp 59.286
PENYUSUTAN PERALATAN & PERLENGKAPAN Rp 73.913,00
PEMAKAIAN SUKU CADANG MESIN Rp 9.879.000
PENYUSUTAN PRASARANA Rp 2.164.723,00
PEMAKAIAN SUPPLAI KANTOR Rp 56.726.070
PERALATAN KESELAMATAN KERJA Rp 14.284.734,00
PENGOBATAN DI RUMAH SAKIT PERUSAHAAN Rp 120.545.451
PERALATAN KESELAMATAN KERJA Rp 780.789
PERJALANAN DINAS - TRANSPORT LOKAL Rp 17.362.600,00
SANTUNAN PURNA JABATAN Rp 17.586.255,00
PERJALANAN DINAS - TRANSPORT LOKAL Rp 11.972.100
SANTUNAN PURNA JABATAN Rp 11.541.500 SEPATU DAN TOPI Rp 253.326,00
SEWA AAB Rp 2.962.732.520,00
SEPATU DAN TOPI Rp 3.065.079
TUNJANGAN JABATAN Rp 139.271.150 SUMBANGAN DUKA CITA Rp 4.500.000,00
TENAGA LUAR PERAW ATAN MESIN Rp 332.904.004,00
TUNJANGAN KEAGAMAAN Rp 5.448.040
TUNJANGAN JABATAN Rp 269.974.767,00
TUNJANGAN MAKAN Rp 35.640.000
TUNJANGAN KEAGAMAAN Rp 442.715.274,00
TUNJANGAN OLAH RAGA Rp 2.625.000
TUNJANGAN MAKAN Rp 263.519.500,00
TUNJANGAN PAJAK ATAS GAJI Rp 231.248.708
TUNJANGAN PENGABDIAN Rp 1.100.000
TUNJANGAN OLAH RAGA Rp 6.707.500,00
TUNJANGAN PAJAK ATAS GAJI Rp 1.517.414.896,00
TUNJANGAN REPRESENTASI Rp 158.653.296
TUNJANGAN RESIKO MEDAN KERJA/LINGKUNGAN Rp 5.935.720 TUNJANGAN PENGABDIAN Rp 6.240.000,00
TUNJANGAN REPRESENTASI Rp 480.830.333,00
TUNJANGAN SEW A RUMAH Rp 97.160.671
TOTAL Rp 2.229.198.570 TUNJANGAN RESIKO MEDAN KERJA/LINGKUNGAN Rp 66.261.380,00
TUNJANGAN SEW A RUMAH Rp 32.186.424,00
TUNJANGAN SHIFT Rp 101.187.283,00
TOTAL Rp 34.464.298.725

101 Analisis Perhitungan…(P.C. Dewi) Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10, No. 1, April 2011:93-104 101
101 101
ISSN 2088-4842 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

4.2 Pengolahan Data selain biaya bahan baku langsung dan tidak
langsung. Berikut merupakan rincian biaya yang
Data yang telah didapatkan dihitung dengan termasuk dalam biaya overhead pabrik.
menggunakan metode full costing. Berdasarkan
metode full costing, biaya dibagi menjadi Tabel 17. Biaya Overhead Produk Batu Silika
beberapa kelompok, yaitu biaya bahan baku, Biaya Overhead (BT. SILIKA)
biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead Deplesi Tanah Tambang Silika Rp 48.742.090
Jamuan Tamu Rp 4.043.500
pabrik tetap, dan biaya overhead pabrik variabel. Kontribusi Asuransi Lain Rp 218.206.959
Kontribusi Jamsostek Rp 67.494.643
4.2.1 Biaya Bahan Baku Kontribusi Pensiun Rp 126.887.536
Kontribusi TKHT Rp 178.322.282
Perhitungan biaya bahan baku tidak Pemakaian Suku Cadang AAB dan Kendaraan Rp 755.756.208
Pemakaian Suku Cadang Mesin Rp 558.998.979
dilakukan pada penambangan batu silika. Biaya Pemakaian Supplai Kantor Rp 25.274.344
bahan baku hanya dimiliki oleh penambangan Pengobatan di Rumah Sakit Perusahaan Rp 385.602.543
batu kapur yang terdiri dari biaya bahan peledak, Pengobatan di Rumah Sakit Rujukan Rp 3.921.800
Penyusutan Alat Berat Rp 7.546.768.826
sedangkan untuk pengolahan batu silika tidak Penyusutan Bangunan Rp 1.328.550.148
memiliki biaya bahan baku langsung. Penyusutan Kendaraan Rp 24.435.228
Penambangan batu silika tidak membutuhkan Penyusutan Mesin Rp 7.121.480.805
biaya bahan baku. Hal ini karena untuk Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan Rp 73.913
Penyusutan Prasarana Rp 2.164.723
penambangan batu silika tidak dengan cara
Peralatan Keselamatan Kerja Rp 14.284.734
pengeboman seperti yang dilakukan pada Perjalanan Dinas Transport Lokal Rp 17.362.600
penambangan batu kapur. Penambangan batu Sepatu dan Topi Rp 495.468
silika hanya dengan mengeruk bagian luar Sewa AAB Rp 2.962.732.520
Sumbangan Duka Cita Rp 4.500.000
dengan alat berat karena batu silika merupakan
Pajak Bumi dan Bangunan Rp 1.026.304.400
material yang lunak. Oleh karena itu, tidak ada Pemakaian Pelumas/Pelumur Rp 207.631.309
perhitungan biaya bahan baku untuk proses Pemakaian Suku Cadang General Use Rp 352.681.937
penambangan batu silika. Retribusi Tambang Silika Rp 5.111.447.000
Total Rp 28.094.164.495

4.2.2 Biaya Tenaga Kerja


Biaya tenaga kerja langsung adalah sejumlah 4.3 Perhitungan Harga Pokok Produksi
uang yang diberikan kepada karyawan yang
Metode perhitungan harga pokok yang
dikerahkan untuk mengubah bahan langsung
menjadi barang jadi. Berikut merupakan rincian dilakukan yaitu menggunakan metode Full
biaya yang termasuk biaya tenaga kerja costing. Hal ini disebabkan karena penentuan
langsung. harga pokok produk produksi dilakukan dengan
memasukkan seluruh komponen biaya produksi
Tabel 16. Biaya Tenaga Kerja Produk Batu Silika sebagai unsur harga pokok, yang meliputi biaya
Biaya Tenaga Kerja (BT. SILIKA) bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
Beban Imbalan Kerja Rp 482.135.403
biaya overhead pabrik. Berikut merupakan hasil
Cuti Tahunan Rp 555.999.437
Gaji Rp 767.375.900 perhitungan harga pokok produksi dari batu
Gaji Dasar Penunjang Rp 761.092.990 silika.
Lembur Pegawai Rp 994.659.509
Tunjangan Jabatan Rp 299.702.117
Tunjangan Makan Rp 268.865.500
Perhitungan:
Tunjangan Olahraga Rp 7.245.000 Diketahui:
Tunjangan Pajak atas Gaji Rp 1.495.010.418 Total biaya tenaga kerja langsung = Rp.
Tunjangan Pengabdian Rp 6.330.000 23.277.754.008,-
Tunjangan Representasi Rp 506.675.633
Tunjangan Resiko Medan Kerja/Lingkungan
Total biaya overhead = Rp. 28.094.164.495,-
Rp 67.219.690
Tunjangan Sewa Rumah Rp 33.724.032 Jumlah produksi batu silika = 953.959 ton per
Tunjangan Shift Rp 101.538.935 tahun
Maintenance Supplies Rp 915.945.657 Permasalahan:
Tenaga Luar Perawatan AAB dan Kendaraan Rp 424.848.865
Tenaga Luar Perawatan Mesin Rp 754.333.464
Menghitung harga pokok produksi batu silika dan
Tunjangan Keagamaan Rp 442.715.274 harga batu silika per ton.
Beban Pelayanan Rp 3.527.210.495 Solusi:
Insentif Kinerja Rp 1.533.201.606 1. Harga Pokok Produksi (HPP)
Jasa Produksi Karyawan Rp 9.314.337.828
= Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja
Santunan Purna Jabatan Rp 17.586.255
Total Rp 23.277.754.008
Langsung + Biaya Overhead
= Rp. 0 + Rp. 23.277.754.008,00 + Rp.
28.094.164.495,00
4.2.3 Biaya Overhead Pabrik = Rp. 51.371.918.503,00
2. Harga Produk Batu Silika
Biaya overhead pabrik disebut juga biaya HPP Jumlah
produk tidak langsung, yaitu kumpulan dari =
semua biaya untuk membuat suatu produk Pr oduksi(ton)

102 Analisis Perhitungan…(P.C. Dewi) Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10, No. 1, April 2011:93-104 102
102 102
ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

Rp. 51.371.918.503,00 Biaya tenaga kerja meliputi gaji, upah


= lembur, biaya tunjangan, dan sebagainya. Biaya
953.959 tenaga kerja pada proses penambangan batu
= Rp. 53.851,- per ton silika berjumlah sebesar Rp 23.277.754.008.
Berdasarkan total biaya tenaga kerja yang
Tabel 18. Biaya Harga Pokok Produksi Batu dikeluarkan, sebesar 45% dari total dari harga
Silika pokok produksi dikeluarkan khusus untuk biaya
Skedul Harga Pokok Produksi Batu Silika tenaga kerja. Hal ini berarti biaya tenaga kerja
Sampai dengan Desember 2011
merupakan hal yang penting dalam menentukan

Biaya tenaga kerja langsung pabrik


Beban Imbalan Kerja
Cuti Tahunan
Rp
Rp
482.135.403
555.999.437
Biaya overhead untuk batu silika berjumlah
Gaji Rp 767.375.900 sebesar Rp 28.094.164.495. Berdasarkan rincian
Gaji Dasar Penunjang Rp 761.092.990
Lembur Pegawai Rp 994.659.509 tersebut terlihat bahwa biaya overhead lebih
Tunjangan Jabatan Rp 299.702.117
Tunjangan Makan Rp 268.865.500 besar dibandingkan dengan biaya tenaga kerja
Tunjangan Olahraga
Tunjangan Pajak atas Gaji
Rp
Rp
7.245.000
1.495.010.418
langsung yaitu sebsesar 54%. Biaya overhead
Tunjangan Pengabdian
Tunjangan Representasi
Rp
Rp
6.330.000
506.675.633
yang besar diakibatkan dengan adanya
Tunjangan Resiko Medan Kerja/Lingkungan Rp 67.219.690 penyewaan alat-alat berat yang dilakukan oleh
Tunjangan Sewa Rumah Rp 33.724.032
Tunjangan Shift Rp 101.538.935 perusahaan. Jika alat-alat berat ini tidak disewa,
Maintenance Supplies Rp 915.945.657
Tenaga Luar Perawatan AAB dan Kendaraan Rp 424.848.865 melainkan dibeli, tentu saja biaya overhead
Tenaga Luar Perawatan Mesin Rp 754.333.464
Tunjangan Keagamaan Rp 442.715.274 untuk pembelian alat-alat berat ini tidak akan
Beban Pelayanan Rp 3.527.210.495
Insentif Kinerja
Jasa Produksi Karyawan
Rp 1.533.201.606 sebesar penyewaannya, sehingga dapat
Rp 9.314.337.828
Santunan Purna Jabatan Rp 17.586.255 + menurunkan harga pokok produksi.
TOTAL Rp 23.277.754.008
Biaya overhead
Deplesi Tanah Tambang Silika Rp 48.742.090
Jamuan Tamu Rp 4.043.500 5.2 Harga Pokok Produksi
Kontribusi Asuransi Lain Rp 218.206.959
Kontribusi Jamsostek Rp 67.494.643
Kontribusi Pensiun
Kontribusi TKHT
Rp
Rp
126.887.536
178.322.282
Harga pokok produksi terdiri dari biaya
Pemakaian Suku Cadang AAB dan Kendaraan
Pemakaian Suku Cadang Mesin
Rp
Rp
755.756.208
558.998.979
bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya
Pemakaian Supplai Kantor
Pengobatan di Rumah Sakit Perusahaan
Rp
Rp
25.274.344
385.602.543
overhead pabrik. Harga pokok produksi
Pengobatan di Rumah Sakit Rujukan
Penyusutan Alat Berat
Rp
Rp
3.921.800
7.546.768.826
adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
Penyusutan Bangunan
Penyusutan Kendaraan
Rp
Rp
1.328.550.148
24.435.228
menghasilkan produk yang terjual dan
Penyusutan Mesin
Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan
Rp
Rp
7.121.480.805
73.913 terjadi di dalam pabrik. Perhitungan harga
Penyusutan Prasarana
Peralatan Keselamatan Kerja
Rp
Rp
2.164.723
14.284.734 pokok produksi dilakukan dengan
Perjalanan Dinas Transport Lokal
Sepatu dan Topi
Rp
Rp
17.362.600
495.468 menggunakan metode full costing. Pemilihan
Sewa AAB Rp 2.962.732.520
Sumbangan Duka Cita Rp 4.500.000 metode ini disebabkan karena penentuan
Pajak Bumi dan Bangunan Rp 1.026.304.400
Pemakaian Pelumas/Pelumur Rp 207.631.309 harga pokok produk produksi dilakukan
Pemakaian Suku Cadang General Use Rp 352.681.937
Retribusi Tambang Silika Rp 5.111.447.000 + dengan memasukkan seluruh komponen
TOTAL Rp 28.094.164.495
biaya produksi sebagai unsur harga pokok,
Harga Pokok Rp 51.371.918.503
Produksi

Jumlah Produksi (ton) 953.959 yang meliputi biaya bahan baku, biaya
Harga Produk (Rp./ton) Rp 53.851
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik. Harga produk batu silika per ton
5. ANALISIS mencapai Rp. 53.851,00. Hal ini bukan
harga yang menjadi harga semen per ton.
5.1 Biaya Produksi
pengolahan batu silika. Hal ini disebabkan
Untuk mendapatkan biaya produksi, terlebih karena pada proses penambangan batu
dahulu harus diketahui apa saja biaya yang silika, tidak dilakukan dengan cara
dibutuhkan untuk mengolah bahan baku pengeboman,
menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. melainkan hanya dengan cara
Menurut objek pengeluarannya, secara garis pengerukkan.
besar biaya produksi dibagi menjadi biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik (factory overhead cost). Setiap
usaha baik yang bergerak dalam sektor jasa,
dagang, maupun manufaktur pasti memiliki
suatu sistem pembukuan yang menjelaskan
sistem keuangan dalam usaha tersebut.
Perhitungan biaya bahan baku langsung tidak
dilakukan pada proses penambangan dan

103 Analisis Perhitungan…(P.C. Dewi) Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10, No. 1, April 2011:93-104 103
103 103
ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

5.3 Verifikasi dan Validasi


Total biaya produksi dari penambangan batu silika
adalah Rp.51.371.918.503. Perhitungan ini telah
mencakup semua aspek yang dibutuhkan pada proses
penambangan batu silika. Aspek- aspek yang telah
dipelajari dan dihitung pada proses penambangan
batu silika adalah aspek bahan baku, tenaga kerja
langsung, dan overhead pabrik seperti yang telah
dipaparkan pada perhitungan sebelumnya.
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan
sebelumnya dan menerima opini dari pembimbing di
perusahaan dan dosen berupa penentuan harga pokok
produksi harus mencakup seluruh aspek biaya yang
terdapat dalam suatu proses produksi, maka dapat
disimpulkan bahwa perhitungan yang telah dilakukan
telah sesuai dengan teori yang

104 Analisis Perhitungan…(P.C. Dewi) Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10, No. 1, April 2011:93-104 104
104 104
ISSN 2088-4842 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

melandasinya dan perhitungan ini dapat diterima UCAPAN TERIMA KASIH


oleh pihak perusahaan.
Penulis mengucapkan terima kasih yang
tak berhingga kepada:
6. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Lilik Agus Sugiyono, ST dan Indria
6.1 Kesimpulan Hapsari, ST selaku pembimbing di PT
Semen Padang.
Hasil pembahasan dari kerja praktek 2. Yulia Ulfatmi sebagai rekan satu tim kerja
yang telah dilakukan dapat disimpulkan praktek pada PT Semen Padang.
sebagai berikut:
1. Hasil perhitungan diperoleh harga pokok
produksi untuk batu silika sebesar Rp DAFTAR PUSTAKA
53.851,00 per ton. Biaya bahan baku
tidak termasuk kedalam penentuan harga [1] Faridah, Teori dan Analisis Biaya.
produk ini karena penambangan batu http://www.images.nisasigit.multiply.
kapur tidak membutuhkan bahan-bahan multiplycontent.com (diakses tanggal 22
peledak. Juni 2011).
2. Harga pokok produksi yang diterapkan [2] Mulyadi, Akuntansi Biaya, Edisi Kelima
oleh perusahaan sebesar Rp. 58.000,- Cetakan Ketujuh, Yogyakarta: Akademi
per ton. Harga ini berbeda dengan hasil Manajemen Perusahaan YKPN, 2005.
perhitungan, hal ini karena masih [3] A. Subagyo, Teori Produksi “Perilaku
terdapat beberapa unsur biaya lain yang
Produsen”, http://www.ahim.
tidak diperhitungkan.
staff.gunadarma.ac.id (diakses tanggal
22 Juni 2011).
Unsur biaya yang menyebabkan harga [4] Yamit, Z. Manajemen Kualitas Produk dan
pokok produksi tinggi yaitu biaya overhead Jasa, Yogyakarta: Ekosinia, 2001.
yang berjumlah Rp. 28.094.164.495,- yaitu
berkisar 54% dari harga pokok produksi. Hal
ini disebabkan tingginya harga penyewaan
alat-alat berat yang dilakukan oleh
perusahaan.

6.2 Saran
Hasil perhitungan biaya pokok produksi
batu silika menggunakan metoda full costing
memperlihatkan perbedaan dengan harga
saat ini yang berlaku. Penelitian selanjutnya
perlu difokuskan pada identifikasi sumber-
sumber yang menyebabkan perbedaan
tersebut. Salah satu sumber perbedaan yang
perlu mendapatkan perhatian adalah
penentuan biaya overhead. Berdasarkan hal
ini, penelitian selanjutnya adalah
membandingkan hasil penentuan biaya
pokok produksi menggunakan pendekatan
berbasis kegiatan dengan hasil perhitungan
yang telah dilakukan dalam penelitian ini.

105 Analisis Perhitungan…(P.C. Dewi) Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10, No. 1, April 2011:93-104 105
105 105

Anda mungkin juga menyukai