Anda di halaman 1dari 4

Format : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Oleh: Maruhal Ruthdiana Rini Sartika,S.Pd.

Nama Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Fase :D
Kelas/Semester : VIII (Delapan)/1 (Ganjil)
Tahun Pelajaran : 2023-2024
Tema/Materi Pembelajaran : Mengenal Artikel Ilmiah Populer
Alokasi waktu : 80 menit (2 x 40 JP)

Tujuan Materi Pembelajaran :

 Peserta didik mampu menjelaskan pengertian artikel ilmiah populer, membedakan artikel ilmiah
dengan artikel dengan artikel ilmiah populer, dan dapat menyebutkan informasi yang ada
didalamnya.
Indikator Pembelajaran :

- Memahami pengertian artikel ilmiah.


- Membedakan artikel ilmiah dengan artikel dengan artikel ilmiah populer.
- Menyebutkan informasi yang ada didalam artikel.

Profil pelajar Pancasila:


 Mandiri
 Bernalar kritis
 Kreatif

Sarana prasarana dan media


 Buku Siswa
 Teks Artikel berjudul “Pendidikan Karakter”

Kegiatan Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Apersepsi
 Guru membuka kegiatan dengan pengondisian kelas (menyapa, berdoa, dan mengecek
kehadiran peserta didik).
 Guru mengajak peserta didik untuk ice breaking.
 Guru mengajak peserta didik mengingat materi pembelajaran minggu sebelumnya.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok beranggotakan 4-5 orang.

Pertanyaan Pemantik
 Guru mengondisikan siswa untuk mengamati teks yang dibagikan guru.
 Guru mengajukan pertanyaan pemantik yang relevan dengan teks untuk diskusi.
Pendidikan Karakter

Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting di dunia. Orang-orang perlu belajar
dengan giat dan mempelajari segala sesuatu dalam dunia pendidikan agar dapat membangun
negaranya menjadi negara yang maju.Pada masa sekarang, memang tidak dapat dipungkiri jika
gelar pendidikan yang kita punya akan menentukan segala jenis pekerjaan kita. Akan tetapi, gelar
akademik saja tidak akan cukup, perlu juga membangun karakter yang baik. Dengan karakter
pribadi yang baik, maka gelar akademik yang sudah kita miliki menjadi daya tawar tersendiri bagi
banyak orang.Sementara itu, proses pendidikan sendiri masih banyak mengejar aspek kognitifnya
daripada aspek psikomotoriknya.

Di dalam buku tentang Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligences), Daniel Goleman menjelaskan
kepada kita bahwa kecerdasan emosional dan sosial sangat diperlukan dalam menjalani kehidupan.
Kebutuhan menggunakan kecerdasan emosional dan sosial mencapai 80%. Berbeda dengan
kecerdasan intelektual. Di Sekolah, kecerdasan intelektual menjadi hal yang sangat utama
dibandingkan dengan kecerdasan emosional dan sosial. Sementara itu, kecerdasan intelektual dalam
kehidupan hanya mencapai 20% saja. Sangat jauh daripada kecerdasan emosional dan sosial. Dari
sinilah pendidikan karakter sangat diperlukan agar peradaban bangsa menjadi lebih baik dan
beradab. Jangan sampai bangsa kita diisi oleh orang-orang tanpa adab dan biadab. Ada banyak
pilar-pilar karakter yang harus ditanamkan pada peserta didik, terutama anak-anak sebagai generasi
penerus bangsa. Salah satu pilar karakter yang harus ditanamkan pada anak adalah kejujuran.
Kejujuran perlu dilatih dan diajarkan sejak dini, bukan hanya pada anak, tetapi juga bagi kita
semua. Kejujuran merupakan benteng atau fondasi diri kita dari semuanya. Selain kejujuran, masih
ada pilar karakter lain yang harus diajarkan kepada murid-murid, yakni perilaku keadilan. Dewasa
ini, perilaku keadilan semakin dipertanyakan. Ada berbagai macam kasus di negeri ini yang tidak
berpihak pada keadilan. sering kali kasus yang ada selalu berat sebelah dalam penyikapan. Selain
keadilan, masih ada pilar-pilar karakter lain yang harus diajarkan pada anak. Karakter tersebut
merupakan rasa hormat. Dengan adanya rasa hormat, anak-anak dan juga kita akan lebih
menghormati dan dan menghargai orang lain. Bukan hanya sifat egois yang dikedepankan. Sebagai
contoh, anak-anak akan menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda,
bukan malah menindasnya.

1. Dapatkah kalian menyimpulkan jenis teks yang kalian baca berdasarkan isi!
2. Dapatkah kalian membedakan teks tersebut dengan teks yang dipelajari minggu yang lalu!
 Guru memberi kesimpulan berdasarkan jawaban-jawaban peserta didik dan mengaitkannya
ke materi yang akan dipelajari.

B. KEGIATAN INTI
 Guru mengondisikan peserta didik untuk membaca dan menandai informasi penting
dalam teks berjudul “Pendidikan Karakter”
Selama Membaca:
 Guru meminta peserta didik untuk menandai kosa kata, frasa, dan kalimat yang kurang
mereka pahami.
 Guru meminta peserta didik untuk menandai informasi penting yang ada dalam teks.
Setelah Membaca:
 Guru meminta peserta didik mencermati informasi penting di dalam teks berjudul
‘Pendidikan Karakter”
 Secara berkelompok, peserta didik berdiskusi untuk menjelaskan informasi yang mereka
dapatkan dari hasil pengamatan terhadap teks yang dibacanya.
 Guru meminta perwakilan tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
dan kelompok yang lain memberikan tanggapan.
C. KEGIATAN PENUTUP
 Guru Bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
 Guru meminta siswa untuk mengungkapkan pendapatnya terkait dengan kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
 Guru bersama siswa menutup kegiatan dengan doa dan salam.
Kegiatan Tindak Lanjut
 Guru dapat meminta peserta didik mencari sebuah artikel di media massa dan membuat tabel
informasi berdasarkan informasi yang ada di dalamnya.

Kegiatan Refleksi
 Guru memetakan kemampuan peserta didik sebagai masukan bagi guru untuk merumuskan
strategi pembelajaran pada kegiatan berikutnya.
 Guru melakukan penilaian formatif untuk memetakan kemampuan peserta didik.

Tabel untuk melakukan pemetaan kemampuan peserta didik.

Mengenali Arti Menunjukkan Menjelaskan


Nama
No. Kosakata pada Informasi dalam Informasi yang
Peserta Didik
Kamus Teks Didapat dari Teks

1.

2.

3.

4.

dst

1: kurang 2: cukup 3: baik 4: sangat baik


Mengetahui, Cirebon, Agustus 2022
Kepala SMP Negeri 1 Waled Guru Bahasa Indonesia

(H.Subhan Leo,S.Pd.) (Maruhal Ruthdiana RS,S.Pd.)


NIP. 19670129 198903 1 006 NIP.19820928 202221 2 015

Sumber/media pelatihan : Merdeka Mengajar


Pendidikan Karakter

Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting di dunia. Orang-orang perlu belajar dengan giat dan
mempelajari segala sesuatu dalam dunia pendidikan agar dapat membangun negaranya menjadi negara yang
maju.Pada masa sekarang, memang tidak dapat dipungkiri jika gelar pendidikan yang kita punya akan menentukan
segala jenis pekerjaan kita. Akan tetapi, gelar akademik saja tidak akan cukup, perlu juga membangun karakter yang
baik. Dengan karakter pribadi yang baik, maka gelar akademik yang sudah kita miliki menjadi daya tawar tersendiri
bagi banyak orang.Sementara itu, proses pendidikan sendiri masih banyak mengejar aspek kognitifnya daripada
aspek psikomotoriknya.

Di dalam buku tentang Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligences), Daniel Goleman menjelaskan kepada kita bahwa
kecerdasan emosional dan sosial sangat diperlukan dalam menjalani kehidupan. Kebutuhan menggunakan
kecerdasan emosional dan sosial mencapai 80%. Berbeda dengan kecerdasan intelektual. Di Sekolah, kecerdasan
intelektual menjadi hal yang sangat utama dibandingkan dengan kecerdasan emosional dan sosial. Sementara itu,
kecerdasan intelektual dalam kehidupan hanya mencapai 20% saja. Sangat jauh daripada kecerdasan emosional dan
sosial. Dari sinilah pendidikan karakter sangat diperlukan agar peradaban bangsa menjadi lebih baik dan beradab.
Jangan sampai bangsa kita diisi oleh orang-orang tanpa adab dan biadab. Ada banyak pilar-pilar karakter yang harus
ditanamkan pada peserta didik, terutama anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Salah satu pilar karakter yang
harus ditanamkan pada anak adalah kejujuran. Kejujuran perlu dilatih dan diajarkan sejak dini, bukan hanya pada
anak, tetapi juga bagi kita semua. Kejujuran merupakan benteng atau fondasi diri kita dari semuanya. Selain
kejujuran, masih ada pilar karakter lain yang harus diajarkan kepada murid-murid, yakni perilaku keadilan. Dewasa
ini, perilaku keadilan semakin dipertanyakan. Ada berbagai macam kasus di negeri ini yang tidak berpihak pada
keadilan. sering kali kasus yang ada selalu berat sebelah dalam penyikapan. Selain keadilan, masih ada pilar-pilar
karakter lain yang harus diajarkan pada anak. Karakter tersebut merupakan rasa hormat. Dengan adanya rasa
hormat, anak-anak dan juga kita akan lebih menghormati dan dan menghargai orang lain. Bukan hanya sifat egois
yang dikedepankan. Sebagai contoh, anak-anak akan menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih
muda, bukan malah menindasnya.

Pendidikan Karakter

Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting di dunia. Orang-orang perlu belajar dengan giat dan
mempelajari segala sesuatu dalam dunia pendidikan agar dapat membangun negaranya menjadi negara yang
maju.Pada masa sekarang, memang tidak dapat dipungkiri jika gelar pendidikan yang kita punya akan menentukan
segala jenis pekerjaan kita. Akan tetapi, gelar akademik saja tidak akan cukup, perlu juga membangun karakter yang
baik. Dengan karakter pribadi yang baik, maka gelar akademik yang sudah kita miliki menjadi daya tawar tersendiri
bagi banyak orang.Sementara itu, proses pendidikan sendiri masih banyak mengejar aspek kognitifnya daripada
aspek psikomotoriknya.

Di dalam buku tentang Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligences), Daniel Goleman menjelaskan kepada kita bahwa
kecerdasan emosional dan sosial sangat diperlukan dalam menjalani kehidupan. Kebutuhan menggunakan
kecerdasan emosional dan sosial mencapai 80%. Berbeda dengan kecerdasan intelektual. Di Sekolah, kecerdasan
intelektual menjadi hal yang sangat utama dibandingkan dengan kecerdasan emosional dan sosial. Sementara itu,
kecerdasan intelektual dalam kehidupan hanya mencapai 20% saja. Sangat jauh daripada kecerdasan emosional dan
sosial. Dari sinilah pendidikan karakter sangat diperlukan agar peradaban bangsa menjadi lebih baik dan beradab.
Jangan sampai bangsa kita diisi oleh orang-orang tanpa adab dan biadab. Ada banyak pilar-pilar karakter yang harus
ditanamkan pada peserta didik, terutama anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Salah satu pilar karakter yang
harus ditanamkan pada anak adalah kejujuran. Kejujuran perlu dilatih dan diajarkan sejak dini, bukan hanya pada
anak, tetapi juga bagi kita semua. Kejujuran merupakan benteng atau fondasi diri kita dari semuanya. Selain
kejujuran, masih ada pilar karakter lain yang harus diajarkan kepada murid-murid, yakni perilaku keadilan. Dewasa
ini, perilaku keadilan semakin dipertanyakan. Ada berbagai macam kasus di negeri ini yang tidak berpihak pada
keadilan. sering kali kasus yang ada selalu berat sebelah dalam penyikapan. Selain keadilan, masih ada pilar-pilar
karakter lain yang harus diajarkan pada anak. Karakter tersebut merupakan rasa hormat. Dengan adanya rasa
hormat, anak-anak dan juga kita akan lebih menghormati dan dan menghargai orang lain. Bukan hanya sifat egois
yang dikedepankan. Sebagai contoh, anak-anak akan menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih
muda, bukan malah menindasnya.

Anda mungkin juga menyukai