Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEBUTUHAN OKSIGENASI
Pokok Bahasan : Kebutuhan Oksigenasi
Sub Pokok Bahasan : Kebutuhan Oksigenasi
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Hari/Tanggal : 01 – 11 – 2023
Tempat / Ruangan : RS Gunung Djati Cirebon Ruang KS
Waktu : ± 15 Menit
Pemateri : Dara Lidia Natalia S.Kep

1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberi penyuluhan selama 1 x 15 menit, klien memahami tentang
Kebutuhan Oksigenasi
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberi penyuluhan selama ± 15 menit, sasaran mampu mengetahui:
1) Pasien dan keluarga dapa menyebutkan definisi, penyebab, tanda dan
gejala, serta penatalaksanaa dan cara mencegah terjadinya kekurangan
oksigenasi
2) Keluarga dapat berperan dalam melakukan perawatan terhadap anggota
keluarga yang mengalami masalah oksigenasi
3. Media Penyuluhan
Leaflet
4. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi dan tanda jawab
5. Alokasi Waktu
1. Pembukaan : 2 menit
2. Isi : 10 Menit
3. Penutup : 3 menit
6. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Oksigenasi
2. Faktor yang mempengaruhi oksigenasi
3. Tanda dan gejala gangguan oksigenasi
4. Cara mengatasi gangguan oksigenasi
7. KEGIATAN PENYULUHAN
Uraian Kegiatan
No Kegiatan Waktu
Penyuluhan Peserta
1. Pembukaan 2 menit - Mengucapkan salam - Menjawab salam
- Menjelaskan kegiatan - Menyetujui kegiatan
yang akan yang akan
dilaksanakan dilaksanakan
2. Inti 10 - Menyampaikan materi - Peserta dapat
menit - Tanya jawab menjawab
pertanyaan
meskipun sedikit
dibantu dan
mengulangi kembali
materi yang telah
disampaikan
3. Penutup 3 menit - Evaluasi - Peserta dan keluarga
- Mengucapkan terima mengerti dengan
kasih dan salam penjelasan yang
telah disampaikan
- Menjawab salam
8. Evaluasi
Diharapkan pasien dan keluarga manmpu menjelaskan :
1. Mengetahui Pengertian Oksigenasi
2. Mengetahui Faktor yang mempengaruhi oksigenasi
3. Mengetahui Tanda dan gejala gangguan oksigenasi
4. Mengetahui Cara mengatasi gangguan oksigenasi
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Kebutuhan Oksigenasi
Oksigenasi meupakan kebutuhan dasar manusia yang paling
mendasar yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh,
mempertahankan hidup, dan aktivitas berbagai organ dam sel tubuh.
Keberadaan oksigen merupakan salah satu komponen gas dan
unsur vital dalam proses metabolisme dan untuk mempertahkan
kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Secara normal elemen ini
diperoleh dengan cara menghirup oksigen (O2) setiap kali bernapas dari
atmosfer. Oksigen untuk kemudian diedarkan ke seluruh jaringan
(Andarmoyo, 2012).
Oksigen (O2) merupakan gas yang sangat vital dalam
kelangsungan hidup sel dan jaringan tubuh karena oksigen diperlukan
untuk proses metabolisme tubuh secara terus-menerus. Oksigen diperoleh
dari atmosfer melalui proses bernapas.
Pada atmosfer gas selain oksigen juga terdapat karbondioksida,
nitrogen, dan unsur-unsur lain seperti argon dan helium (Tarwoto &
Wartonah, 2015). Oksigen masuk kesaluran pernapasan melalui hidung
dan mulut. Oksigen kemudian diedarkan ke saluran pernapasan (faring,
trakea, bronkus) ke alveolus, yang merupakan pundi-pundi udara yang
dikelilingi pembuluh kapiler.
Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah kecil dengan dinding
halus yang mempermudah pergantian gas. Pergantian gas dimulai ketika
oksigen yang dihirup masuk melaui dinding kapiler yang dikelilingi
alveolus dan dibawa oleh sel-sel darah yang bersirkulasi didalam
pembuluh kapiler.
Oksigen yang dibawa sel-sel darah melalui dinding kapiler
diedarkan ke jantung lalu dipompa keseluruh tubuh melalui aorta. Aorta
bercabang menjadi arteri-arteri kecil dan bahkan arterioles yang lebih
kecil, pada akhirnya menjadi pembuluh kapiler. Dinding kapiler yang
paling tipis membiarkan terjadinya difusi oksigen kedalam sel-sel dalam
berbagai jaringan tubuh (Vaughans, 2013).
Oksigen yang dihirup akan diangkut melalui pembuluh darah ke
sel-sel tubuh. didalam sel-sel tubuh oksigen akan dibakar untuk
mendapatkan energi. Salah satu hasil pembakaran tersebut adalah
karbondioksida. Karbondioksida akan diangkut melaui pembuluh darah ke
paru-paru untuk kemudian dikeluarkan dari tubuh (Saputra, 2013)
B. Faktor yang mempengaruhi
1. Merokok : nikotin menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah
perifer dan koroner.
2. Substansi abuse (alcohol dan obat-obatan) : menyebabkan intake
nutrisi/fe menurun mengakibatkan penurunan hemoglobin, alkohol,
menyebabkan depresi pusat pernapasan
3. Penyakit pernafasan menahun misalnya penyakit Tb paru
C. Tanda dan Gejala Nyeri
1. Suara napas tidak normal.
2. Perubahan jumlah pernapasan.
3. Batuk disertai dahak.
4. Dispnea..
5. Penurunan ekspansi paru.
6. Takhipnea
7. Nafas dengan mulut

D. Cara Mengatasi Gangguan Oksigenasi


1. Penggunaan obat Bronkodilator
Bronkodilator adalah kelompok obat yang digunakan untuk
meredakan gejala akibat penyempitan saluran pernapasan, seperti
batuk, mengi, atau sesak napas. Asma dan penyakit paru obstruksi
kronis (PPOK) adalah dua kondisi yang sering diobati dengan
bronkodilator.
2. Pemberian terapi oksigen
Terapi oksigen adalah pemberian oksigen dengan konsentrasi
yang lebih tinggi dibandingkan dengan oksigen di atmosfer.
Konsentrasi oksigen dalam udara ruangan adalah 21%. Tujuan terapi
oksigen adalah memberikan transport oksigen yang adekuat dalam
darah sambil menurunkan upaya bernafas dan mengurangi stres pada
miokardium ( Mutaqqin, 2015) Terapi O2 merupakan salah satu dari
terapi pernafasan dalam mempertahankan okasigenasi jaringan yang
adekuat.
3. Mengatur posisi ( semi fowler )
pemberian posisi semi fowler berpengaruh menurunkan sesak
nafas pada pasien gangguan oksigenasi
4. Melakukan Teknik nafas dalam Langkah-langkah Teknik Relaksasi
Nafas Dalam (Potter dan Perry, 2005)
a. Atur posisi pasien dengan posisi duduk ditempat tidur atau dikursi
b. Letakkan satu tangan pasien diatas abdomen ( tepat bawah iga)
dan tangan lainnya berada di tengah-tengah dada untuk
merasakan gerakan dada dan abdomen saat bernafas
c. Keluarkan nafas dengan perlahan-lahan
d. Tarik nafas dalam melalui hidung secara perlahan-lahan selama 4
detik sampai dada dan abdomen terasa terangkat maksimal, jaga
mulut tetap tertutup selama menarik nafas
5. Tahan nafas selama 3 detik
6. Hembuskan dan keluarkan nafas secara perlahan-lahan melalui mulut
selama 4 detik
7. Lakukan secara berulang dalam 5 siklus selama 15 menit dengan
periode istirahat 2 menit ( 1 siklus adalah 1 kali proses mulai dari tarik
nafas, tahan dan hembuskan).

Anda mungkin juga menyukai