Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TENTANG KEMUNDURAN DINASTI ABBASIYAH

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah

Sejarah Peradaban Islam.

DOSEN PENGAMPU:

Muhammad Ikbal, M Pd.I

Disusun Oleh Kelompok 10:

1. Muzzammil Khoiri : 23010069


2. Risda Fatma Aisyah: 23010058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
MANDAILING NATAL

TA. 2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan atas Rahmat Allah Subhanahu Wata’ala, dan
berkat karuniaNya, sehingga makalah yang berjudul “kemunduran dinasti
abbasiyah” ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah Ini dibuat dengan tujuan
untuk memenuhi tugas kelompok 10 pada mata kuliah “ Sejarah Peradaban Islam”.

Makalah ini juga bertujuan untuk memberikan wawasan kepada pembaca.


Penulis mengucapkan terima kasih pada Bapak “Muhammad Ikbal, M.Pd”, selaku
Dosen mata kuliah Sejarah Peradaban Islam. Berkat tugas yang diberikan ini
membuat wawasan penulis menjadi bertambah dan penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang ikut berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, seperti


manusia yang hakekatnya tidak luput dari kesalahan. Penulis memohon maaf atas
kesalahan, kekurangan, dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan.Oleh karena
itu ,diharapkan saran dan kritik untuk penulis dalam memperbaiki makalah ini
menjadi lebih baik.

Panyabungan,26 September 2023.

Kelompok 10.

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….i

BAB I PENDAHULUAN.

A. Latar Belakang…………………………………………………………………..i

B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….i

C. Tujuan…………………………………………………………………………...i

BAB II PEMBAHASAN.

A.Faktor-faktor penyebab mundurnya dinasti abbasiyah………………………….i

B. Munculnya Dinasti-dinasti kecil………………………………………………..i

C. Akhir dinasti Abbasiyah………………………………………………………..i

BAB III PENUTUP.

A. Kesimpulan……………………………………………………………………i

B. Saran…………………………………………………………………………...i

DAFTAR PUSTAKA.

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Kekhalifahan Abbasiyah atau Daulah Abbasiyah adalah kekhalifahan Islam yang


memerintah antara tahun 750-1258. Dinasti ini didirikan oleh Abdul Abbas As-
Shaffah,keturunan dari paman Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,dan
memerintah sebagai khalifah di Bagdad,Irak,setelah menggulingkan dinasti Umayyah dalam
Revolusi Dinasti Abbasiyah pada 750M. Kekhalifahan ini mampu mencapai masa ke-emasan
pada abad ke-9 dan hingga abad ke-10,dan sangat terkenal jasanya dalam memajukan ilmu
pengetahuan. Namun setelah lima abad berkuasa,kekuasaan Daulah Abbasiyah akhirnya
mengalami kemunduran yang disebabkan oleh beberapa faktor,dan berikut kami akan
memuat pembahasan tersebut dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah.

1. Apa Faktor-faktor kemunduran Dinasti Abbasiyah.

2. Bagaimana Sejarah munculnya Dinasti-dinasti kecil.

3. Bagaimana Akhir dari Dinasti Abbasiyah.

C. Tujuan

1.Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor penyebab mundurnya Dinasti Abbasiyah

2.Untuk mengetahui bagaimana sejarah munculnya dinasti-dinasti kecil.

3.Untuk mengetahui bagaimana akhir dari Dinasti Abbasiyah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Faktor-faktor penyebab mundurnya Dinasti Abbasiyah.

Setelah mengalami masa ke-emasan,kekuatan Dinasti Abbasiyah perlahan mulai


memudar, berikut adalah faktor-faktor penyebab mundurnya Dinasti Abbasiyah:

1.Perebutan wilayah Kekuasaan.

Salah satu faktor internal penyebab runtuhnya Dinasti Abbasiyah adalah karena
perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh orang-orang berpengaruh di kerajaan. Hal ini
disebabkan oleh pemimpin Abbasiyah yang kurang tegas,sehingga membuka jalan bagi
Mamluk (tentara budak) dan bani Buwaih untuk mengambil inisiatif merebut kekuasaan.

Meski khalifah tetap dipegang oleh keturunan Abbasiyah,tetatpi dinasti-dinasti kecil yang
jauh dari pusat pemerintahan mulai lahir.Terlebih lagi luasnya daerah kekuasaan Abbasiyah
membuat komunikasi ke daerah menjadi sulit dilakukan,sehingga semakin mudah untuk
memisahkan diri.

2.Persaingan Antar Bangsa.

Saat mendirikan Dinasti Abbasiyah, Bani Abbas bersekutu dengan orang Persia yang
tidak senang dengan bani Umayyah.Ini juga merupakan faktor internal runtuhnya Dinasti
Abbasiyah. Namun dalam prosesnya,orang Persia juga tidak merasa puas dengan Dinasti
Abbasiyah dan menginginkan sebuah dinasti dengan pejabat dari bangsanya sendiri. Disaat
yang sama pula,bangsa Arab beranggapan bahwa mereka lebih istimewa dan menganggap
rendah bangsa non-Arab.Oleh karena itu,muncullah dinasti-dinasti yang ingin memisahkan
diri dari kekuasaan Baghdad,seperti bangsa Persia ,Turki,dan Kurdi.

3.Kemerosotan Ekonomi.

Dan faktor internal terakhir yang menyebabkan runtuhnya Dinasti Abbasiyah adalah
karena kemerosotan ekonomi mereka,meski sempat bergelimang kekayaan,Dinasti
Abbasiyah mulai mengalami kemunduran ekonomi karena pendapatan mereka yang terus
menurun dan pengeluaran mereka kian meningkat.Salah satu penyebab meningkatnya

3
pengeluaran mereka disebabkan oleh kehidupan khalifah dan para pejabatnya yang teramat
mewah.

4.Terjadinya perang salib,dan penyerangan bangsa Mongol ke kota Baghdad.

Selain itu,perang salib yang terjadi selama beberapa periode yang tidak hanya banyak
menelan korban,tetapi juga menimbulkan kerugian yang besar dari segi materi yang amat
besar bagi Dinasti Abbasiyah.

Penyebab runtuhnya Dinasti Abbasiyah adalah serangan bangsa Mongol yang berhasil
menghancurkan kota Baghdad. Pada tahun 1258,tentara Mongol yang berkekuatan sekitar
200.000 orang menyerang Baghdad.Khalifah terakhir Daulah Abbasiyah,Al-Mu’thashim
benar-benar tidak mampu membendung tentara Mongol sebanyak itu.

Penyebab utama penyerangan ini disebabkan 2 hal,yaitu kekalahan kekaisaran


Khwarezmia,yang secara tidak langsung menjadi benteng Abbasiyah dari Mongol.Selain itu
invansi bangsa Mongol dilatar belakangi motif ekonomi.Dalam serangan itu bangsa Mongol
berhasil menghancurkan dan membakar kota Baghdad,berbagai fasilitas kota,seperti
perpustakaan yang berisi berbagai macam peradaban dan ilmu pengetahuan,dihancurkan oleh
tentara Hulagu Khan. Pasukan itu juga mengeksekusi ribuan warga muslim Baghdad yang
dimana,bebrapa faktor ini menjadi faktor internal dan secara otomatis menjadi akhir bagi
Dinasti Abbasiyah1.

B.Munculnya Dinasti-dinasti kecil.

Saat Dinasti Abbasiyah berada di ujung keruntuhannya dinasti-dinasti kecil mulai


muncul,bahkan saat Dinasti Abbasiyah masih berkuasa sudah muncul beberapa dinasti-
dinasti kecil yang memecah wilayah kekuasaan khalifah dari barat,seperti, Dinasti Idrisiyah
(789 M - 926 M),Dinasti Aghlabiyah (800 M – 909 M),Dinasti Thuluniyah (868 M – 905 M),
Dinasti Ikhsidiyah(935 M - 969 M),Dinasti Hamdaniyah (905 M – 1004 M).

Saat dinasti-dinasti kecil yang Sebagian besar dari wilayah Arab memecah wilayah
kekuasaan Khalifah dari barat, proses yang sama telah terjadi di timur,terutama dilakukan
oleh orang Turki dan Persia. Dinasti-dinasti kecil yang berada di wilayah Timur
Baghdad,seperti: Dinasti Thahiriyah (820 M - 872 M), Dinasti Shaffariyah (867 M – 1495
M), Dinasti Samaniyyah (819 M – 1005 M).

Pelepasan Wilayah kekuasaan Dinasti Abbasiyah disebabkan oleh faktor-faktor,yaitu:


1
Al-Khudari.(2016).Bangkit dan Runtuhnya Daulah Abbasiyah.Jakarta:Pustaka Al-Kautsar.

4
Pertama, Karena kebijakan penguasa Bani Abbasiyah yang lebih menitikberatkan kemajuan
peradaban dibanding dengan mengadakan ekspansi dan politisasi, sehingga memberi peluang
terhadap wilayah yang jauh dari pusat pemerintahan untuk memerdekakan diri dari
pemerintahan Abbasiyah. Kedua, Karena dinasti Abbasiyah tidak diakui di Spanyol dan
seluruh Afrika Utara, kecuali Mesir, sehingga membuat daerah-daerah yang jauh mendirikan
dinastidinasti kecil. Ketiga, Adanya pemberian hak otonom sehingga tidak terkontrol karena
berjauhan dari pemerintahan pusat, dan terlalu luasnya kekuasaan Abbasiyah2.

Selain itu,Bani Buwaihi yang dipimpin oleh 3 bersaudara putra dari seorang nelayan
bernama Abu Syuja’ Buwaihi3,yakni Ali,Hasan,danAhmad,dalam Sejarah dituliskan awal
mulanya bahwa,mereka bergabung dengan militer untuk keluar dari kemiskinan,dan
bergabung dengan pasukan Ibnu Kali,namun setelah pamor dari Makan Ibnu Kali (Ibnu Kali)
telah memudar, mereka lalu bergabung dengan panglima Mardawij,dan beliau juga
menyambut mereka dengan senang hati,juga diberi kekuasaan wilayah-wilayah yang sudah
ditundukkan oleh Mardawij. Ali diberi kepercayaan menduduki wilayah Karkh,sementara
Ahmad dan Hasan diberikan tugas pen-tabdir wilayah-wilayah lain yang penting. Saat
panglima Mardawij meninggal dunia,Ali berhasil menjadi penggantinya,karena Mardawij
sendiri tidak punya pengganti yang cukup cakap,dan hal ini menyebabkan kedudukan Ali
semakin Kokoh.

Pemerintahan Buwaihi didasarkan pada system kekeluargaan.Mereka satu sama lain


mengakui wilayah kekuasaannya masing-masing.Ali telah menguasai Ishafan Ketika
Mardawij terbunuh,Hasan menguasai Ray dan Jibal,dan Ahmad menguasai wilayah Pantai
Selatan yaitu Kirman dan Khuzistan.Pada saat keadaan kota Baghdad memburuk karena
golongan mamalik dan Amir-amir Umara’ gagal dalam menjalankan pemerintahan dengan
baik.Sehingga pada tahun 334H,panglima-panglima Baghdad mengirimi surat kepada Ahmad
untuk datang ke Baghdad dan mengambil kekuasaan.Ahmad pun mengkonfirmasi surat
itu,dan khalifah Abbasiyah mengeluk-elukkannya dan menjadikan Ahmad Amir Umara
dengan gelar Mu’iz ad-Daulah,Ali diberi gelar Imad ad-Daulah,dan Hasan diberi gelar Rukn
ad-Daulah.Lalu khalifah-khalifah pun tunduk pada Bani Buwaihi.

Namun walau begitu,kekuasaan dibawah Bani Buwaihi tidak berlangsung


lama,karena dalam Sejarah disebutkan bahwa Bani buwaihi merupakan penyebar madzhab

2
Fuad A. (2014)Sejarah Peradaban Islam.
3
Rabiah,(2019),Sejarah Pendidikan Islam Pada Masa Kekuasaan Bani Buwaihi(334-447 H)/946- 1005 M.Hal
70-94.

5
Syi’ah dan warga kota Baghdad adalah mazhab Sunni,terlebih lagi setelah kematian ad-
Daulah pada 983 M (372 H),keutuhan keluarga buwaihi mulai memudar dan mengalami
erosi,serta perpecahan.Faktor-faktor penyebab mundurnya Dinasti ini adalah:

1.Sistem pemerintahan yang awalnya didasarkan pada kekuatan militer,berubah menjadi


suatu rezim yang lebih setia terhadap pimpinan atas kekuasaan dan kekayaan daripada
terhadap negara.

2.Konsep keluarga yang menjadi kekuatan Dinasti Buwaihi di masa awal tidak lagi dibina
pada masa selanjutnya.Sehingga konflik keluarga sering terjadi dan menyebabkan
melemahnya pemerintahan pusat.

3.Pertentangan aliran-aliran keagamaan,dimana Bani Buwaihi merupakan penyebar ajaran


dan mazhab Syi’ah,sedangkan penduduk kota Baghdad yang bermazhab Sunni.

4.Kekalahan telak dari kaum Saljuk.

Bani saljuk merupakan salah satu bangsa Turki,yang Namanya dinisbathkan kepada
nenek moyangnya yang Bernama Saljuk 4.Bani Saljuk bertetangga dengan kaum
Muslimin,dan karena mereka kagum kepada akhlak kaum muslim sehingga mereka
memutuskan untuk masuk Islam.Dan mereka terus berkembang menjadi sebuah dinasti yang
memerangi kedzaliman.hingga tiba waktu dimana mereka mengambil hati para Khalifah
Abbasiyah dan menggeser posisi Bani Buwaihi,berbagai kemajuan dialami oleh kaum
saljuk,baik kemajuan fisik dan non-fisik,serta di dukung oleh militer yang kuat dan Tangguh.

Peradaban Islam Masa


Bani/Dinasti Buwaihi dan
Dinasti Salk
Peradaban Islam Masa
Bani/Dinasti Buwaihi
4
Manan,(2014),Dinasti Saljuk dalam Sejarah Peradaban Islam,ADABIYA,hal 13.

6
Berdirinya Dinasti Buwaihi
berawal dari tiga orang putra
nelayan, Abu Syuja’ Buwaihi .
mereka adalah Ali, Hasan, dan
Ahmad. Untuk keluar dari
keadaan kemiskinan maka
mereka
memasuki dinas militer.
Awalnya mereka bergabung
dengan pasukan Ibnu Kali,
kemudian
mereka bergabung dengan
panglima Mardawij karena
pamor Makan bin Kali sudah
memudar.

7
Mardavij merekrut banyak
pasukan untuk menaklukan
beberapa wilayah. Ia
menyambut Ali,
Hasan, dan Ahmad dengan
senang hati. Dan masing-
masing diserahi kekuasaan di
wilayah-
wilayah yang telah
ditundukkan oleh Mardawij.
Ali di wilayah Karkh, Hasan
dan Ahmad
diberikan tugas sebagai pen-
tadbir wilayah-wilayah lain
yang penting.

8
Ketiga saudara itu berangkat
ke wilayah Raiyi untuk
singgah di sana sebelum
ditetapkan
untuk tugas mereka bersama
Wasyamkir bin Ziar dan Abu
Abdullah Al-Amid. Pada
waktu
tersebut, Mardawij
memikirkan kembali
pelantikan yang baru
dilakukan dan ia merasa
menyesal menyerahkan
wilayah-wilayahnya kepada
ereka. Maka ia pun mengirim
surat kepada
9
Wasyamkir untuk menahan
ketiga panglima di Raiyi. Akan
tetapi, surat tersebut sampai
lebih
dulu di Abu Abdullah Al-
Amid lebih dulu dan ia
membaca isinya. Abu
Abdullah kemudian
menemui dan meminta Ali
secara sembunyi-sembunyi
untuk segera berangkat ke
wilayah
Karkh yang akan dikuasai Ali.
Keesokan harinya, Abu
Abdullah menyerahkan surat
itu kepada
10
Wasyamkir, sementara Ali
sudah dalam perjalanan ke
Karkh yang kemudian menjadi
miliknya.
Ketika Mardavij meninggal
dunia, Ali bin Buya mengambi
alih kekuasaan dengan amat
mudah karena pada saat itu
Mardavij tidak memiliki
pengganti yang cukup cakap.
Hal ini
membuat kedudukan Ali
makin kokoh.
C.Akhir Dari Dinasti Abbasiyah.

Dinasti Abbasiyah berkuasa sekitar 5 abad,disibukkan dengan konflik internal


(mereka dikendalikan oleh dinasti-dinasti bawahannya) dan menghadapi perang salib dalam
beberapa gelombang,karena perhatian terhadap Baghdad tidak terantisipasi,padahal

11
sebelumnya pasukan Mongol sudah menaklukkan Transoxiana (1223 M),dan Saljuk di Asia
kecil (1243 M)5.

Pada tahun 1256 H, Hulagu berhadapan dengan pasukan Hasyasyin yang sulit
dikalahkan.Ia meminta bantuan kepada khalifah Abbasiyah di Baghdad namun khalifah
menolaknya.Akhirnya Hasyasyin pun dikalahkan oleh Hulagu. Hulagu merupakan 1 diantara
2 pasukan yaitu Kubilai dan Hulagu, yang dibentuk oleh Mangu,ia merupakan anak dari
Orgadai,dan kakeknya ialah Jengis Khan,yaitu khan Mongol dan juga ketua militer yang
menyatukan bangsa Mongol dan kemudian mendirikan Kekaisaran Mongolia. 2 pasukan ini
menaklukkan negeri juga Kerajaan-kerajaan,Kubilai menaklukkan Cina,sedangkan Hulagu
menaklukkan Kerajaan-kerajaan Islam.

Disisi lain,di Baghdad terjadi konflik antara khalifah al-Mu’tashim dengan wazirnya
yang menganut faham Syi’ah, Mu’ayid al;din Al;Qami.Peristiwa yang menjadi sebab
kebencian al-Qami terhadap khalifah adalah Tindakan yang dilakukan oleh 2 putranya yakni
Rukn al-Din al-Dawdar dan Abu Bakar yang telah menghancurkan daerah Karkh,tempat
tinggal penghuni Syi’ah.Karena sakit hati,al-Qami mengirim surat kepada Hulagu yang isinya
agar Hulagu menyerang Baghdad.

Setelah berhasil mengalahkan Hasyasyin,Hulagu meminta agar Khalifah al-


Mu’thasim menyerah.Permintaan itu ditolak mentah-mentah oleh khalifah,karena
kesombongannya di ambang keruntuhannya,Hulagu pun merasa terhina dan
menyerang,menghancurkan serta membakar kota Baghdad (10 Februari 1258),khalifah
beserta keluarganya dibunuh dan sebagian besar melarikan diri ke Mesir (yang dikuasai Turki
Utsmani) dan al-Qami juga terbunuh,Bani Abbas berakhir dan kemudian Hulagu mendirikan
dinasti Ilkahan (1258-1343M)6.

5
Saufi,Akhmad,and Hasmi Fadillah(2015),Sejarah Peradaban Islam.Depublish,hal.234-235.

6
Badri Yatim,Sejarah Peradaban Islam(Jakarta: PT RajaGrafiindo Persada,1995) hal.111

12
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan.

Dinasti Abbasiyah merupakan dinasti yang didirikan oleh keturunan dari paman Nabi
Muhammad Shallallahu ‘Alai Wasallam,yakni Abdul Abbas As-Shaffah,yang memerintah
antara 750 M – 1258 M. Dinasti ini berkuasa sekitar 5 abad,dan melalui beberapa fase,yaitu
fase awal,fase keemasan dan sampai runtuhnya Dinasti Abbasiyah akibat serangan dari
bangsa Mongol pasukan Hulaga,yang khalifah terakhirnya Bernama al-Mu’thasim dan juga
di tahun yang sama berdiri Dinasti Ilkhan setelah runtuhnya Dinasti Abbasiyah,konflik antara
petinggi-petinggi bani Abbas di Kerajaan menyebabkan dinasti ini mulai goyah dan berada
diambang keruntuhannya hingga turun ke tangan bani Buwaihi,lalu berpindah kepada Kaum
Saljuk.Selain itu kemerosotan ekonomi juga menjadi penyebab runtuhnya dinasti ini,karena
besarnya pengeluaran dan tidak sebanding dengan pemasukan Kerajaan akibat gaya hidup
khalifah-khalifah dan jajaran petinggi-petinginya yang tinggi dan sangat mewah.Terlebih lagi
penolakan khalifah pada permintaan pasukan Hulagu untuk menyerah,yang menyebabkan
kota Baghdad diserang,penduduknya,serta keluarga khalifah dibunuh,dan menjadi akhir bagi
Bani Abbas.

B.Saran

Demikianlah isi makalah kami ini,penulis mewakili segala pihak yang ikut
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini,meminta maaf atas kekurangan dan
kesalahan,baik ia cara penulisan,penyebutan,dan juga peforma penampilan kami sendiri,kami
hanyalah manusia biasa,yang tak luput dari keliru dan juga kesalahan,dan kami mengucapkan
terima kasih kepada bapak dosen pengampu,karena berkat materi dan referensi beliau yang
menyebabkan disusunnya makalah ini,semoga isi materi ini menambah wawasan dan juga
berguna bagi kita semua,terutama pemakalah sendiri,Jikalah tuan memanen koini,ada baiknya
dibagi untuk kami,makalah kami hanya sampai disini,segala kekurangan mohon dimaklumi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Al-Khudari.(2016).Bangkit dan Runtuhnya Daulah Abbasiyah.Jakarta:Pustaka Al-Kautsar

Badri Yatim,Sejarah Peradaban Islam(Jakarta: PT RajaGrafiindo Persada,1995) hal.111


Fuad A. (2014)Sejarah Peradaban Islam.
Manan,(2014),Dinasti Saljuk dalam Sejarah Peradaban Islam,ADABIYA,hal 13.
Rabiah,(2019),Sejarah Pendidikan Islam Pada Masa Kekuasaan Bani Buwaihi(334-447
H)/946- 1005 M.Hal 70-94.
Saufi,Akhmad,and Hasmi Fadillah(2015),Sejarah Peradaban Islam.Depublish,hal.234-235.

14

Anda mungkin juga menyukai