Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA


DINASTI ABBASIYAH

“makalah ini disusun untuk memenuhin mata kuliah Sejarah peradaban islam”

Disusun oleh:

Kelompok 5:

ALI HAIDAR AL HADI


ADE GHALIB FADLURRAHMAN
AKMALUDIN

SEJARAH PERADABAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDIN DAN ADAB
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI[UIN] SULTAN MAULANA
HASANUDIN BANTEN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan
rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang
“perkembangan peradaban islam pada masa dinasti abbasiyah” dalam bentuk isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca
dikemudian hari.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata
kuliah sejarah peradaban islam yang dibimbig oleh Bpk Dr.H.maftuh ajma’in. M.Si.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat membantu dalam pembelajaran mata
kuliah sejarah peradaban islam dan menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Makalah ini penulis akui masih bajak kekurangan tentunya dalam hal
penulisan maupun isiannya karena pengalaman yang penulis miliki sangat kurang.
Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan
yang bersifat membangun kesempurnaan dalam makalah ini.

Serang,26 agustus 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
BAB Ⅰ ................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
A. Latar belakang ......................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................................................... 2
5. Tujuan penelitian .................................................................................................... 2
BAB Ⅱ ................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3
A. Sejarah berdirinya dinasti abbasiyah. ..................................................................... 3
B. Para khalifah dinasti abbasiyah dan masa kejayaan dinasti abbasiyah .................. 4
C. Dinasti yang memerdekakan diri dari Baghdad. ..................................................... 7
D. Faktor-faktor yang menyebabkan dinasti abbasiyah dan kekuasaannya. .............. 9
BAB Ⅲ ............................................................................................................................... 13
KESIMPULAN ..................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 14

ii
BAB Ⅰ

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Peradaban islam mengalami puncak kejayaan pada masa daulah
Abbasiyah. Perkembangan ilmu pengetahuan sangat maju yang diawali
dengan penerjemahan naskah asing terutama yang berbahasa Yunani ke
dalam bahasa Arab, pendirian pusat pengembangan ilmu dan perpustakaan
dan terbentuknya mazhab ilmu pengetahuan dan keagamaan sebagai buah
dari kebebasan berfikir. Dinasti Abbasiyah merupakan dinasti Islam yang
paling berhasil dalam mengembangkan peradaban Islam. Para ahli sejarah
tidak meragukan hasil kerja para pakar pada masa pemerintahan dinasti
Abbasiyah dalam memajukan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam.
Kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah adalah melanjutkan kekuasaan Dinasti
Bani Umayyah. Dinamakan Daulah Abbasiyah karena para pendiri dan
penguasa Dinasti ini adalah keturunan Abbas, paman Nabi Muhammad
SAW.

Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al-Saffah Ibn


Muhammad Ibn Ali Ibn Abdullah Ibn al-Abbass. Dia dilahirkan di
Humaimah pada tahun 104 H. Dia dilantik menjadi Khalifah pada tanggal 3
Rabiul awwal 132 H. Kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah berlangsung dari
tahun 750-12 ( Ratu Suntiah dan Maslani, 1997:44). Pada abad ketujuh
terjadi pemberontakan diseluruh negeri. Pemberontakan yang paling
dahsyat dan merupakan puncak dari segala pemberontakan yakni perang
antara pasukan Abbul Abbas melawan pasukan Marwan Ibn Muhammad
(Dinasti Bani Umayyah) yang akhirnya dimenangkan oleh pasukan Abbul
Abbas. Dengan jatuhnya negeri Syiria,berakhirlah riwayat Dinasti Bani
Umayyah dan bersama dengan itu bangkitlah kekuasaan Abbasiyah (A.
Syalabi. 2008: 175). Pada masa inilah masa kejayaan Islam yang mengalami
puncak keemasan pada masa itu berbagai kemajuan dalam segala bidang

1
mengalami peningkatan seperti bidang pendidikan, ekonomi, politik dan
sistem pemerintahannya.

B. Rumusan masalah
1. Bagaiman Sejarah berdirinya dinasti abbasiyah?
2. Siapa khalifah dinasti abbasiyah dan Kapan masa kejayaan dinasti
abbasiyah?
3. Berapa dinasti yang memerdakan diri dari dinasti Baghdad?
4. Apa saja faktor yang menyebabkan kemunduran dinasti abbasiyah dan
kekuasaannya?

5. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui awal mula berdirinya dinasti abbasiyah.
2. Untuk mengetahui para khilafah dinasti abbasiyah dan masa
kejayaannya.
3. Untuk mengetahui dinasti-dinasti yang memerdekakan dari Baghdad.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran dinasti
abbasiyah beserta kekuasaannya.

2
BAB Ⅱ

PEMBAHASAN
A. Sejarah berdirinya dinasti abbasiyah.
Pemerintahan dinasti Abbasiyah diberikan kepada Al-Abbas, paman
Rasulullah, sementara Khalifah pertama dari pemerintahan ini adalah
Abdullah Ash- Sahffah bin Muhammad bin Ali Bin Abdulah bin Abbas bin
Abdul Muthalib. Pada tahun 132 H/750 M, oleh Abul Abbas as}-S}affah,
dan sekaligus sebagai khalifah pertama. Selama 5 Abad dari tahun 132-656
H ( 750 M- 1258 M). Kemenangan pemikiran yang pernah dikumandangkan
oleh Bani Hasyim (‘Alawiyun) setelah meninggalnya Rasulullah dengan
mengatakan bahwa yang berhak untuk berkuasa adalah keturunana
Rasulullah dan anakanaknya. Sebelum berdirinya Dinasti Abbasiyah
terdapat tiga poros utama yang merupakan pusat kegiatan, anatara satu
dengan yang lain memiliki kedudukan tersendiri, dalam memainkan
peranya untuk menegakan kekuasaan keluarga besar paman Rasulullah,
Abbas bin Abdul Muthalib. Dari nama AlAbbas paman Rasulullah inilah
nama ini disandarkan pada tiga tempat pusat kegiatan, yaitu Humaimah,
Kufah, dan khurasan. Di kota Mumaimahlah keluarga Abbasiyah tinggal,
salah seorang pimpinannya bernama al-Imam Muhammad bin Ali yang
merupakan peletak dasar bagi berdirinya dinasti Abbasiyah. Para
pendukung Abbasiyah berjumlah 150 orang di bawah para pimpinannya
yang berjumlah 12 orang dan dikepalai Muhammad bin Ali. Propaganda
Abbasiyah dilaksanakan dengan strategi yang cukup matang sebagai
gerakan rahasia. Akan tetapi, Imam Ibrahim pemimpin Abbasiyah yang
berkeinginan mendirikan kekuasaan Abbasiyah, gerakannya diketahui oleh
khalifah Ummayah terakhir, Marwan bin Muhammad. Ibrahim akhirnya
tertangkap oleh pasukan dinasti Umayyah dan dipenjarakan di Haran
sebelum akhirnya dieksekusi. Ia mewasiatkan kepada adiknya Abul Abbas
untuk menggantikan kedudukannya ketika tahu bahwa ia akan terbunuh,
dan memerintahkan untuk pindah ke Kuffah. Sedangkan pemimpin
propaganda dibebankan kepada Abu Salamah. Segeralah Abul Abbas
pindah dari Humaimah ke Kuffah diiringi oleh para pembesar Abbasiyah

3
yang lain seperti Abu Ja’far, Isa bin Musa, dan Abdullah bin Ali. Penguasa
Umayyah di Kuffah, Yazid bin Umar bin Hubairah, ditaklukan oleh
Abbasiyah dan diusir ke Wasit. Abu Salamah selanjutnya berkemah di
Kuffah yang telah ditaklukan pada tahun 132 H. Abdullah bin Ali, salah
seorang paman Abbul Abbas diperintahkan untuk mengejar khaliffah
Umayyah terakhir, Marwan bin Muhammad bersama pasukannya yang
melarikan diri, dan akhirnya dapat dipukul di dataran rendah sungai Zab.
Khlifah itu melarikan diri hingga ke Fustat di Mesir, dan akhirnya terbunuh
di Busir, wilayah Al- Fayyum, tahun 132 H/750 M. Dan beririlah Dinasti
Abbasiyah yang dipimpin oleh khalifah pertamanya, yaitu Abbul Abbas as-
Saffah dengan pusat kekuasaan berawal di Kuffah.1

B. Para khalifah dinasti abbasiyah dan masa kejayaan dinasti abbasiyah


1. Abu al-Abbas Abdullah bin Muhammad as-Saffah (721-754 M) - Dia
adalah pendiri dinasti Abbasiyah dan Khalifah pertama
2. Abu Ja'far al-Manshur (750-775 M) - Dia menggantikan sebagai
Khalifah kedua setelah kematian Abu al-Abbas as-Saffah
3. Abu Ja'far al-Manshur (750-775 M) - Dia menggantikan sebagai
Khalifah kedua setelah kematian Abu al-Abbas as-Saffah
4. Abu Ja'far al-Manshur (750-775 M) - Dia menggantikan sebagai
Khalifah kedua setelah kematian Abu al-Abbas as-Saffah
5. Harun ar-Rasyid (786-809 M) - Dia adalah Khalifah kelima dan
dianggap sebagai penguasa yang paling terkenal dan sukses dari dinasti
Abbasiyah.
6. Al-Amin (809-813 M) - Dia adalah putra Harun ar-Rasyid dan
menggantikannya sebagai Khalifah keenam.
7. Al-Ma'mun (813-833 M) - Dia adalah Khalifah ketujuh dan putra Harun
ar-Rasyid.
8. Al-Mu'tasim (833-842 M) - Dia menggantikan Al-Ma'mun sebagai
Khalifah kedelapan.
9. Al-Wathiq (842-847 M) - Dia adalah Khalifah kesembilan dari Dinasti
Abbasiyah.

1
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,2008), h 49

4
10. Al-Wathiq (842-847 M) - Dia adalah Khalifah kesembilan dari Dinasti
Abbasiyah.
11. Al-Muntasir (861-862 M) - Dia adalah Khalifah kesebelas dari Dinasti
Abbasiyah.
12. Al-Musta'in (862-866 M) - Ia menggantikan Al-Muntasir sebagai
Khalifah kedua belas.
13. Al-Mu'tazz (866-869 M) - Dia adalah Khalifah ketiga belas dari Dinasti
Abbasiyah.
14. Al-Muhtadi (869-870 M) - Ia menggantikan Al-Mu'tazz sebagai
Khalifah keempat belas.
15. Al-Mu'tamid (870-892 M) - Dia adalah Khalifah kelima belas dari
Dinasti Abbasiyah.
16. Al-Mu'tadid (892-902 M) - Ia menggantikan Al-Mu'tamid sebagai
Khalifah keenam belas.
17. Al-Muktafi (902-908 M) - Dia adalah Khalifah ketujuh belas dari
Dinasti Abbasiyah.
18. Al-Muqtadir (908-932 M) - Dia menggantikan Al-Muktafi sebagai
Khalifah kedelapan belas.
19. Al-Qahir (932-934 M) - Dia adalah Khalifah kesembilan belas dari
Dinasti Abbasiyah.
20. Ar-Radi (934-940 M) - Dia menggantikan Al-Qahir sebagai Khalifah
kedua puluh.
21. Al-Muttaqi (940-944 M) - Dia adalah Khalifah kedua puluh satu dari
Dinasti Abbasiyah.
22. Al-Mustakfi (944-946 M) - Dia menggantikan Al-Muttaqi sebagai
Khalifah kedua puluh dua.
23. Al-Muti (946-974 M) - Dia adalah Khalifah kedua puluh tiga dari
Dinasti Abbasiyah.
24. At-Ta'i (974-991 M) - Dia menggantikan Al-Muti sebagai Khalifah
kedua puluh empat.
25. Al-Qadir (991-1031 M) - Dia adalah Khalifah kedua puluh lima dari
Dinasti Abbasiyah
26. Al-Qa'im (1031-1075 M) - Dia menggantikan Al-Qadir sebagai
Khalifah kedua puluh enam.
27. Al-Muqtadi (1075-1094 M) - Dia adalah Khalifah kedua puluh tujuh
dari Dinasti Abbasiyah.
28. Al-Mustazhir (1094-1118 M) - Dia menggantikan Al-Muqtadi sebagai
Khalifah kedua puluh delapan.
29. Al-Mustarshid (1118-1135 M) - Dia adalah Khalifah kedua puluh
sembilan dari Dinasti Abbasiyah.
30. Ar-Rasyid (1135-1136 M) - Dia menggantikan Al-Mustarshid sebagai
Khalifah ketiga puluh.

5
31. Al-Muqtafi (1136-1160 M) - Dia adalah Khalifah ketiga puluh satu dari
Dinasti Abbasiyah.
32. Al-Mustanjid (1160-1170 M) - Ia menggantikan Al-Muqtafi sebagai
Khalifah ketiga puluh dua.
33. Al-Mustadi (1170-1180 M) - Dia adalah Khalifah ketiga puluh tiga dari
Dinasti Abbasiyah.
34. An-Nasir (1180-1225 M) - Dia menggantikan Al-Mustadi sebagai
Khalifah ketiga puluh empat.
35. Az-Zahir (1225-1226 M) - Dia adalah Khalifah ketiga puluh lima dari
Dinasti Abbasiyah.
36. Al-Mustansir (1226-1242 M) - Dia menggantikan Az-Zahir sebagai
Khalifah ketiga puluh enam.
37. Al-Musta'sim (1242-1258 M) - Dia adalah Khalifah terakhir dari Dinasti
Abbasiyah.2
Sedangkan masa-masa kejayaan dinasti abbasiyah sebagai berikut;
Pada periode pertama pemerintahan Bani Abbasiyah mencapai masa
keemasan, secara politis para khalifah memang orang-orang yang kuat dan
merupakan pusat kekuasaan politik sekaligus Agama, Disisi lain
kemakmuran masyarakat mencapai tingkat tertinggi. Periode ini juga
berhasil. menyiapkan landasan bagi perkembangan Filsafat dan ilmu
pengetahan dalam Islam. Peradaban dan kebudayyan Islam berkembang dan
tumbuh mencapai kejayaan pada masa Bani Abbasiyah. Hal tersebut
dikarenakan pada masa ini Abbasiyah lebih menekankan pada
perkembangan peradaban dan kebudayaan Islam dari pada perluasan
wilayah Disinilah letak perbedaan pokok dinasti Abbasiyah dengan dinasti
Umayyah.
Puncak kejayaan dinasti Abbasiyah terjadi pada masa khalifah
Harun Al- Rasyid (786-809 M) dan anaknya Al-Makmun (813-833 M)
Ketika Al-Rasyid memerintah, negara dalam keadaan makmur, kekayaan
melimpah, keamanan terjamin walaupun ada juga pemberontakan dan luas
wilayahnya mulai dari Afrika Utara sampai ke India.
Lembaga pendidikan pada masa Bani Abbasiyah mengalami
perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat, hal ini sangat ditentukan
oleh perkembangan bahasa Arab, baik sebagai bahasa administrasi yang
sudah berlaku sejak Bani Umayyah, maupun sebagai bahasa pengetahuan.
selain itu juga ada dua hal yang tidak terlepas dari kemajuan ilmu
pengetahuan yaitu:
a. Terjadinya asimilasi antara bahasa Arab dengan bahasa bangsa lain yang
telah lebih dulu. mengalami kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan.

2
Apa Sih Dinasti Abbasiyah? Ini Lho Daftar Para Khalifah beserta Masa Jabatannya! - Kabar Buana
aulia casssanova

6
Pada masa Bani Abbas, bangsa-bangsa non-Arab banyak yang masuk Islam.
Asimilasi berlangsung secara efektif dan bernilai guna.Bangsa-bagssa itu
memberi saham tertentu bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam Islam
Pengaruh Persia sangat kuat dalam bidang ilmu pengetahuan Disamping itu,
bangsa Persia banyak berjasa dalam perkembangan ilmu, filsafat, dan sastra.
Pengaruh India terlihat dari bidang kedokteran, ilmu matematika, dan
astronomi.Sedangkan pengaruh Yunani terlihat dari terjemahan-terjemahan
di berbagai bidang ilmu, terutama Filsafat.
b. Gerakan penerjemahan berlangsung selama tiga fase. Fase pertama, pada
masa khalifah Al- Mansyur hingga Hasrun Al-Rasyid Pada fase ini yang
banyak diterjemah adalah buku-buku dibidang ilmu Astronomi dan Mantiq
Fase kedua terjadi pada masa khalifah Al-Makmun hingga tahun 300 H.
Buku-buku yang banyak diterjemah adalah bidang filsafat, dan kedokteran
Dan pada fase ketiga berlangsung setelah tahun 300 H, terutama setelah
adanya pembuatan kertas.Selanjutnya bidang-bidang ilmu yang
diterjemahkan semakin meluas. Di zaman khalifah Harun al-Rasyid (786-
809 H) adalah zaman yang gemilang bagi Islam. Zaman ini kota baghdad
mencapai puncak kemegahannya yang belum pernah dicapai sebelumnya,
Harun sangat cinta pada sastrawan, ulama, Filosof yang datang dari segala
penjuru ke Baghdad. Salah satu pendukung utama tumbuh pesatnya ilmu
pengetahuan tersebut adalah didirikannya pabrik kertas di Baghdad.Orang
Islam pada awalnya membawa kertas dari Tiongkok, usaha pembuatan
kertas erat kaitannya dengan perkembangan Universitas Islam.3

C. Dinasti yang memerdekakan diri dari Baghdad.


Disintegrasi dalam bidang politik sebenarnya sudah mulai terjadi di
akhir zaman Bani Umayyah. Akan tetapi, berbicara tentang politik Islam
dalam lintasan sejarah, akan terlihat perbedaan antara pemerintahan Bani
Umayyah dengan pemerintahan Bani Abbas. Wilayah kekuasaan Bani
Umayyah, mulai dari awal berdirinya sampai masa Keruntuhannya, sejajar
dengan batas-batas wilayah kekuasaan Islam. Hal ini tidak seluruhnya benar
untuk diterapkan pada pemerintahan Bani Abbas. Kekuasaan Dinasti ini
tidak pernah diakui Spanyol dan seluruh Afrika Utara, kecuali Mesir yang
bersifat sebentar-sebentar dan kebanyakan bersifat nominal. Bahkan, dalam
kenyataannya, banyak daerah tidak dikuasai khalifah. Secara riil, daerah-
daerah itu berada di bawah kekuasaan gubernur-gubernur provinsi
bersangkutan. Hubungannya dengan khilafah ditandai dengan pembayaran
upeti.
pada periode pertama pemerintahan dinasti Abbasiyah, sudah
muncul fanatisme kebangsaan berupa gerakan syu`ubiyah (kebangsaan/anti

3
https://www.jurnal.maziyatulilmi.com/index.php/jippi/article/download/13/65

7
Arab). Gerakan inilah yang banyak memberikan inspirasi terhadap gerakan
politik, di samping persoalan-persoalan keagamaan. Tampaknya, para
khalifah tidak sadar akan bahaya politik dari fanatisme kebangsaan dan
aliran keagamaan itu.
Dinasti-dinasti yang lahir dan melepaskan diri dari kekuasaan
Baghdad pada masa Khilafah Abbasiyah, dia antaranya adalah:

1) Yang berbangsa Persia.


• Thahiriyyah di Khurasan, (205-259 H/820-872 M).
• Shafariyah di Fars, (254-290 H/868-901 M).
• Samaniyah di Transoxania, (261-389 H/873-998 M).
• Sajiyyah di Azerbaijan, (266-318 H/878-930 M).
• Buwaihiyah, bahkan menguasai Baghdad, (320-447 H/932-
1055 M).
2) Yang berbangsa Turki.
• Thuluniyah d Mesir, (254-292 H/837-903 M).
• Ikhsyidiyah di Turkistan, (320-560 H/932-1163 M).
• Ghaznawiyah di Afghanistan, (351-585 H/962-1189 M).
• Dinasti seljuk, (429-522 H/1037-1127 M).
3) Yang berbangsa Kurdi.
• Al-Barzuqani, (384-406 H/959-1015 M).
• Abu Ali, (380-489 H/990-1095 M).
• Ayubiyah (564-648 H/1167-1250 M).
4) Yang berbangsa Arab.
• Idrisiyyah di Maroko,(172-375 H/788-985 M ).
• Aghlabiyyah di Tunisia (184-289 H/800-900 M).
• Dulafiyah di Kurdistan, (210-285 H/825-898 M ).
• Alwiyah di Tabaristan,(250-316 H/864-928 M).
• Hamdaniyah di Aleppo dan Maushil,(317-394 H/929-1002
M).
• Mazyadiyyah di Hillah (403-545 H/1011-1150 M ).
• Ukailiyyah di Maushil,(250-489 H/996-1095 M).
• Mirdasiyyah di Aleppo,(414-472 H/1023-1079 M).
Dinasti-dinasti ini berhasil memperoleh kemerdekaan penuh dengan
melepaskan diri dari kekuasaan pusat Abbasiyah di Baghdad melalui
pemberontakan dan perjuangan lokal mereka. Mereka memiliki latar
belakang kebangsaan dan juga dipengaruhi oleh faktor keagamaan, mereka
memiliki keyakinan dengan Syi'ah dan juga Sunni.4

4
Iinmayamairisa.blogspot.com

8
D. Faktor-faktor yang menyebabkan dinasti abbasiyah dan kekuasaannya.
Faktor Internal Runtuhnya Dinasti Abbasiyah

1. Perebutan Kekuasaan di Pusat Pemerintahan

Khilafah Abbasiyah awalnya didirikan oleh Bani Abbas yang bersekutu


dengan orang-orang Persia. Persekutuan dilatarbelakangi oleh persamaan
nasib kedua golongan tersebut yang sama-sama tertindas ketika Bani
Umayyah masih berkuasa. Setelah khilafah Abbasiyah berdiri, dinasti Bani
Abbas tetap mempertahankan persekutuan itu.

Kedua kubu ini saling berselisih karena kecenderungan masing-masing


bangsa yang ingin mendominasi kekuasaan. Orang Persia menginginkan
sebuah dinasti dengan raja dan pegawai dari Persia pula. Sementara bangsa
Arab beranggapan bahwa darah yang mengalir di tubuh mereka adalah
darah (ras) istimewa dan menganggap bangsa non-Arab ('ajam) lebih
rendah. Perselisihan sudah dirasakan sejak awal berdirinya Dinasti
Abbasiyah, tetapi fanatisme kebangsaan ini tampaknya dibiarkan
berkembang oleh penguasa.

2. Munculnya Dinasti-Dinasti Kecil yang Memerdekakan Diri

Wilayah kekuasaan Abbasiyah pada periode pertama hingga masa


keruntuhan sangat luas, meliputi berbagai bangsa yang berbeda, seperti
Maroko, Mesir, Syria, Irak, persia, Turki, dan India. Namun,
kenyataannya banyak daerah yang tidak dikuasai oleh khalifah,
melainkan berada di bawah kekuasaan gubernur yang bersangkutan.
Hubungan dengan khalifah hanya ditandai dengan pembayaran upeti.

Khalifah tidak cukup kuat untuk membuat mereka tunduk sehingga


tingkat saling percaya di kalangan penguasa dan pelaksana
pemerintahan sangat rendah. Para penguasa Abbasiyah lebih
menitikberatkan pembinaan peradaban dan kebudayaan dibanding
politik dan ekspansi.

9
3. Kemerosotan Perekonomian

Pada periode pertama, pemerintahan Bani Abbas termasuk


pemerintahan yang kaya. Perekonomian masyarakat sangat maju,
terutama di bidang pertanian, perdagangan, dan industri. Namun,
perekonomian Abbasiyah mulai mundur setelah memasuki masa
kemunduran politik.

Pendapatan negara menjadi menurun karena semakin sempitnya


wilayah kekuasaan serta banyaknya kerusuhan yang mengganggu
perekonomian rakyat. Sementara itu, pengeluaran membengkak karena
kehidupan para khalifah dan pejabat semakin mewah serta para pejabat
melakukan korupsi.

4. Munculnya Aliran-Aliran Sesat dan Fanatisme Keagamaan

Sebagian dari orang-orang Persia mempropagandakan ajaran


Manuisme, Zoroasterisme, dan Mazdakisme sebab cita-cita mereka
tidak sepenuhnya tercapai untuk menjadi penguasa. Munculnya gerakan
yang dikenal dengan gerakan Zindiq ini kemudian menggoda rasa
keimanan para khalifah.

Konflik antara kaum beriman dengan golongan Zindiq berlangsung


mulai dari bentuk yang sederhana seperti polemik tentang ajaran hingga
konflik bersenjata yang menumpahkan darah di kedua belah pihak.

Faktor Eksternal Runtuhnya Dinasti Abbasiyah

1. Perang Salib

Kekalahan tentara Romawi telah menanamkan benih permusuhan dan


kebencian orang-orang Kristen terhadap umat Islam. Kebencian tersebut
bertambah setelah Dinasti Saljuk yang menguasai Baitul Maqdis
menerapkan beberapa peraturan yang dirasakan sangat menyulitkan
orang-orang Kristen yang ingin berziarah ke sana. Karena itulah, pada

10
tahun 1095 M, Paus Urbanus II menyerukan kepada umat kristen Eropa
untuk melakukan perang suci, yaitu Perang Salib.

2. Serangan Mongolia ke Negeri Muslim dan Berakhirnya Dinasti


Abbasiyah

Orang Mongolia merupakan bangsa yang berasal dari Asia Tengah,


sebuah kawasan terjauh di China, terdiri dari kabilah-kabilah yang
disatukan oleh Jenghis Khan (603-624 H).

Sebagai awal penghancuran Baghdad dan Khilafah Islam, tentara


Mongol mulai menguasai negeri Asia Tengah, Khurasan, dan Persia.
Mereka berhasil menaklukkan negeri Khawarizm dan menguasai Asia
Kecil.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kemunduran Dinasti
Abbasiyah dan kekuasaan mereka dapat dikaitkan dengan beberapa
faktor, termasuk:
Ketidakstabilan Politik:
Dinasti Abbasiyah menghadapi ketidakstabilan politik karena konflik di
dalam keluarga penguasa dan munculnya kekuatan-kekuatan regional
yang menantang otoritas mereka
Kemunduran Ekonomi:
Perekonomian Dinasti Abbasiyah menurun karena hilangnya kendali
atas rute perdagangan dan penurunan produksi pertanian
Kelemahan Militer:
Militer Dinasti Abbasiyah melemah karena munculnya komandan-
komandan militer yang kuat yang menantang otoritas pusat dan
penggunaan tentara bayaran, bukan tentara profesional
Ancaman Eksternal:
Dinasti Abbasiyah menghadapi ancaman eksternal dari pasukan
penyerang, seperti bangsa Mongol, yang menyerang Baghdad pada
tahun 1258 M dan mengakhiri kekuasaan dinasti tersebut
Munculnya dinasti-dinasti lokal yang memisahkan diri dari kekuasaan
Abbasiyah juga berkontribusi pada kemunduran dan hilangnya
kekuasaan mereka. Dinasti-dinasti ini mampu membangun
pemerintahan independen mereka sendiri dengan memberontak

11
terhadap otoritas pusat di Baghdad dan mendapatkan dukungan lokal.
Dinasti-dinasti yang memisahkan diri dari kekuasaan Abbasiyah antara
lain adalah Dinasti Thahiriyyah, Idrisiyyah, Aghlabiyyah, Hamdaniyah,
Mazyadiyyah, Ukailiyyah, dan Fatimiyah.5

5
www.detik.com penyebab runtuh dinasti abbasiyah

12
BAB Ⅲ

KESIMPULAN

Pemerintahan dinasti Abbasiyah diberikan kepada Al-Abbas, paman


Rasulullah, sementara Khalifah pertama dari pemerintahan ini adalah
Abdullah Ash- Sahffah bin Muhammad bin Ali Bin Abdulah bin Abbas bin
Abdul Muthalib. Pada tahun 132 H/750 M, oleh Abul Abbas as}-
S}affah, dan sekaligus sebagai khalifah pertama. Terdapat 37 khalifah pada
zaman dinasti abbasiyah. Pada periode pertama pemerintahan Bani
Abbasiyah mencapai masa keemasan, secara politis para khalifah memang
orang-orang yang kuat dan merupakan pusat kekuasaan politik sekaligus
Agama, Disisi lain kemakmuran masyarakat mencapai tingkat
tertinggi. Periode ini juga berhasil. menyiapkan landasan bagi
perkembangan Filsafat dan ilmu pengetahan dalam Islam. Peradaban dan
kebudayyan Islam berkembang dan tumbuh mencapai kejayaan pada masa
Bani Abbasiyah. Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran abbasiyah
dan kekuasaannya terdapat beberapa sektor yaitu munculnya dinasti dinasti
kecil yang memerdekakan diri,kemerosotan ekonomi,perang salib,dan
serangan Mongolia terhadap muslim yang berakhirnya dinasti abbasiyah.

13
DAFTAR PUSTAKA

cassanova, a. (2023, februari minggu 26). daftar para khalifah beserta masa jabatannya.
Retrieved from kabarbuana:
https://www.kabarbuana.com/iptek/9067741445/apa-sih-dinasti-abbasiyah-ini-
lho-daftar-para-khalifah-beserta-masa-jabatannya

abdul muid. peradaban islam pada zaman abbasiyah.JURNAL ILMU PENGETAHUAN DAN
PENDIDIKAN ISLAM. (2020, 07 23). Retrieved from MAZIYATULILMI.COM:
https://jurnal.maziyatulilmi.com/index.php/jippi

Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,2008), h 49

iin maya mairisa (2017,12 17). dinasti dinasti yang memerdekakan diri dari baghdad.
Dinasti-Dinasti Yang Memerdekakan Diri Dari Baghdad
(iinmayamairisa.blogspot.com)

berliana intan maharani.(2023,maret 04). penyebab runtuhnya dinasti abbasiyah.

from www.detik.com

14

Anda mungkin juga menyukai