PENDAHULUAN
Musik merupakan salah satu karya seni yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia, musik salah satu cabang kesenian yang merupakan sarana
dalam menyampaikan gagasan, ide, dan hasil ekspresi jiwa manusia melalui bunyi
yang dituangkan melalui instrumen atau suara dengan unsur dasar melodi,
harmoni dan irama. Secara umum musik merupakan kegiatan kesenian yang
mencakup kegiatan bernyanyi dan memainkan alat musik. Kegiatan musik bukan
bernyanyi (vokal) dan memainkan alat musik (instrumen). Musik melekat hampir
pada seluruh aspek kehidupan manusia dan musik tersebut sangat erat kaitannya
termasuk juga anak-anak yang memiliki kekurangan dalam fisik maupun mental
menggantikan kata anak luar biasa yang menandakan adanya kelainan khusus.
Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang memiliki suatu kondisi yang
anak yang dikategorikan memiliki kelainan dalam aspek fisik meliputi anak yang
1
memiliki kemampuan kelainan mental yang sangat rendah atau yang disebut
dengan tunagrahita.
satu kategori anak berkebutuhan khusus adalah Tunagrahita yang merupakan kata
“Tunagrahita merupakan kata lain dari retardasi mental (mental retardation) yang
yang dilakukan oleh guru sebagai pendidik dan siswa sebagai murid untuk
bertujuan, maka segala sesuatu yang dilakukan guru dan siswa hendaknya
diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditunjukan. Dapat pula dikatakan
bahwa pembelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh pendidik atau sekelompok
orang dewasa lainnya untuk membuat pelajar dapat belajar dan mencapai hasil
belajar yang maksimal. Dalam kegiatan tersebut terjadi interaksi edukatif antara
dua pihak, yaitu antara peserta didik (siswa) yang melakukan kegiatan belajar
dengan baik. Dengan demikian guru akan mengetahui sampai di mana anak didik
dalam proses pembelajaran, dan pembelajaran juga dapat dikatakan berhasil jika
siswa dapat mencapai tujuan secara optimal, yaitu mampu berfikir secara kreatif,
potensi yang ada pada dirinya, mencerdaskan kehidupan bangsa dan Negara.
dapat mengetahui dan membedakan antara satu pelajaran yang lain, serta mampu
mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju
Medan yang bertujuan untuk mengembangkan bakat peserta didik, dan untuk
vokal yang nantinya diharapkan dapat menjadi pendukung bagi peserta didik yang
memiliki potensi dibidang tersebut. Selain dari pada itu, tujuan diadakannya
ektrakurikuler vokal tersebut diharapkan juga dapat membangun karakter peserta
Pada umumnya vokal merupakan alat penghantar atau penyalur antara ide-
ide komponis yang tertulis dalam partitur dan realisasinya dalam bentuk bunyi
musikal yang aktual melalui suara manusia. Untuk dapat menguasai vokal secara
ritme, ketepatan nada, penghafalan lagu, tempo, dan lain sebagainya. Hal tersebut
menunjukan bahwa semua panca indera kita berperan menjadi satu kesatuan
dalam mempelajari vokal. Tetapi sebaliknya vokal yang terdapat disekolah luar
biasa Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) SLBE-E Negeri Pembina Medan ini
notasi musik yang tertulis seperti siswa normal, tetapi melalui salah satu
ingatan mereka dengan baik. Salah satu yang menarik dari judul penelitian ini
adalah proses pembelajaran yang berlangsung dan juga dalam mengasah peserta
Kemampuan dibidang seni suara bukan hanya dimiliki oleh manusia yang
memiliki fisik sempurna saja, tetapi juga manusia yang mempunyai kekurangan
Negeri Pembina Medan di Jalan Guru Sinumba Karya Ujung Medan Helvetia.
SLB ini merupakan satu sekolah negeri yang berada di Provinsi Sumatera Utara
dalam tingkat akademik yang sama, baik pada kelas SD, SMP dan tingkat kelas
satu media yang efektif dalam mengembangkan bakat dan kreativitas peserta didik
dan dapat merangsang kinerja oak sehingga organ-organ tubuh dapat bekerja ke
arah yang lebih baik. Di samping itu ada efek psikologis, yaitu tumbuhnya motif
berprestasi dan meningkatkan harga diri anak tunagrahita. Pada tahun 2014, siswa
tunagrahita turut mengikuti festival vokal solo pada acara Suaracantika yang
juga bertujuan untuk mengembangkan segala potensi, bakat, minat yang dimiliki
oleh para siswa berkebutuhan khusus seperti tunagrahita sehingga kelak menjadi
ditengah-tengah masyarakat.
Metode pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus didasarkan pada
kompetensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Peserta didik yang mengalami
lain pengulangan, pemberian contoh dan arahan, ketekunan, dan kasih sayang.
B. Identifikasi Masalah
latar belakang masalah atau kedudukan masalah yang akan diteliti dan lingkup
permasalahan yang lebih luas. Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar
penelitian yang dilakukan menjadi terarah, serta cakupan masalah tidak terlalu
luas. Dari uraian tersebut sesuai dengan pendapat Hadeli (2006:23) yang
akibat dari interaksi dua atau lebih faktor (seperti kebiasaan-kebiasaan, keadaan-
berikut :
Medan ?
Medan ?
Pembina Medan ?
C. Pembatasan Masalah
lebih khusus, lebih sederhana, dan gejalanya akan lebih mudah kita amati karena
dengan pembatasan masalah maka seseorang peneliti menjadi lebih fokus dan
terarah sehingga tahu kemana akan melangkah selanjutnya dan apa tindakan
sebagai berikut :
Medan ?
Medan ?
vokal pada anak berkebutuhan khusus di UPT SLB-E Negeri Pembina Medan ?
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang
jawaban pada setiap pertanyaan. Maka perlu dirumuskan dengan baik, sehingga
pengumpulan data”.
serta pembatasan masalah, maka perumusan masalah dalam peelitian ini adalah
E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan yang dilakukan tentunya harus memiliki tujuan yang hendak
dicapai. Tanpa adanya satu tujuan yang jelas maka kegiatan tersebut menjadi tidak
akan dapat terarah karena ttidak tahu apa yang ingin dicapai dari kegiatan yang
bahwa :
Pembina Medan.
Pembina Medan.
F. Manfaat Penelitian
3. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi penulis berikutnya yang memiliki