Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sri Putri Maharani

NIM : 2134021046
Matkul : Manajemen Sistem Informasi
Dosen : Amilia Hasbullah, S.IP.M.SC
Kelas : 54

PERAN MANAJEMEN SISTEM INFORMASI DALAM MENDUKUNG RANTAI


PASOKAN PADA UMKM

Sistem informasi dan supply chain memiliki peran strategis untuk mengelola,
mengukur dan meningkatkan kinerja bisnis dengan keunggulan kompetitif berkelanjutan.
konsep dasar teoritik sistem informasi untuk supply chain berkelanjutan berbasis pengetahuan
enterprise. Sistem ini berupa sistem informasi supply chain berkelanjutan yang didesain
berdasarkan sumberdaya pengetahuan enterprise dan diarahkan sesuai dengan tujuan dan
indikator kinerja bisnis secara berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan,
ekonomi dan masyarakat. Konsep dasar teoritik sistem ini dapat digunakan sebagai dasar
penelitian pengembangan dan penerapan dalam bidang sistem informasi dan supply chain
berkelanjutan. Penerapan dari sistem ini dapat digunakan untuk membantu manajemen dalam
mengelola dan mengoptimalkan sumberdaya pengetahuan enterprise sesuai dengan potensi
enterprise agar dapat meningkatkan kinerja bisnis secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Saat ini perusahaan bahkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berlomba untuk
meningkatkan daya saing organisasi mereka agar dapat bersaing di pasar global. Serta menjadi
perusahaan yang fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan pasar yang terus berubah.
Manajemen rantai pasok didefinisikan sebagai integrasi kunci proses bisnis mulai dari
pengguna akhir sampai ke pemasok yang menyediakan produk, layanan dan informasi.
Sehingga mempunyai nilai tambah bagi pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya. Karena
penyedia atau pemasok berada di beberapa tempat yang berbeda, sehingga penting untuk
mengintegrasikan kegiatan baik di dalam maupun di luar perusahaan. Hal ini membutuhkan
sistem informasi yang terintegrasi untuk berbagi informasi. Sampai saat ini manajemen sistem
informasi yang efektif untuk meningkatkan proses rantai pasok yang ramah lingkungan belum
mendapat perhatian yang cukup, khususnya untuk integrasi antara sistem informasi manajemen
(SIM), rantai pasok ramah lingkungan atau green supply chain management (GSCM) dan
UMKM. Manajemen rantai pasokan yang berkelanjutan merupakan proses dari pengelolaan
material, informasi, arus modal dan kerjasama di antara perusahaan rantai pasok serta aspek
lingkungan. Karena hubungan antara aspek lingkungan dan manajemen perusahaan sangat
penting untuk pelangan, pemasok dan pengambilan keputusan. Masalah yang perlu mendapat
keprihatinan atas isu-isu pencemaran lingkungan adalah dengan menerapkan manajemen rantai
pasok ramah yang lingkungan. Jadi sangat penting suatu organisasi dapat memahami
bagaimana mengintegrasikan sistem informasi dan praktik ramah lingkungan untuk
meningkatkan kemampuan bisnis dan mengidentifikasi kinerja yang lebih baik.
Sistem informasi saat ini diangap sebagai alat utama yang bisa memberikan keunggulan
kompetitif bagi perusahaan baik dalam rantai pasok barang maupun jasa. Dengan adanya
pengelolan sistem informasi yang baik diharapkan dapat membantu UMKM tepung tapioka
agar bisa terintergasi antar mitra rantrai pasok dengan proses bisnis UMKM itu sendiri. Dalam
perkembang bisnis yang dinamis saat ini, dimana pemanfaatan daur ulang limbah,
pengembangan dan penyesuaian produk serta munculnya perangkat teknologi yang baru
membuat pengelolan sistem informasi menjadi sangat penting untuk bisa bertahan dalam bisnis
mapun kinerja UMKM. Di Indonesia UMKM telah banyak menyumbang laju pertumbuhan
perekonomian bahkan mengurangi jumlah pengangguran. Berdasarkan laporan BPS dari hasil
sensus ekonomi (SE) tahun 2016 yang dirilis pada bulan Desember 2017. UMKM
mendominasi unit bisnis di Indonesia dan mampu menyerap hampir 97% tenaga kerja
Indonesia. Dari angka tersebut, jenis usaha mikro paling banyak menyerap tenaga kerja hingga
87%. Sedangkan usaha besar hanya menyerap 3,3% [4]. Meskipun begitu masih ada beberapa
masalah yang dihadapi UMKM antara lain, sumber daya, dampak lingkungan, aset modal dan
kondisi sosial masyarakat. Kendala ini antara lain ditimbulkan oleh peran lembaga pemberi
pinjaman, sumber daya informasi yang tidak memadai, bencana alam, perubahan kondisi
perekonomian, pemasaran, rantai pasok bahan baku yang tidak teratur. Bahkan sejak
diterapkanya sistem perdanganan bebas membuat permasalahan semakin berkembang. Hal ini
memaksa UMKM mau tidak mau harus mengunakan strategi bisnis modern. Supaya dapat
memenui standat produk yang diinginkan pasar. Meskipun dinegara berkembang, pemerintah
mempunyai pengaruh yang kuat atas industri untuk mengontrol sumber daya maupun mengatur
harga jualnya. Diera sekarang ini jelas bahwa kelangsungan UMKM akan ditentukan terutama
oleh kemampuan mereka untuk memproduksi atau memberi pasokan yang maksimal dengan
biaya yang lebih kopetitif serta pengiriman dalam waktu yang cepat, tepat serta minimum cacat
dengan mengunanakan sumber daya yang relatif sedikit.
Kemampuan memenuhi permintaan pasar yang dinamis harus didukung oleh pasokan
yang juga dinamis mengikuti kebutuhan perusahaan. Kemampuan memenuhi permintaan
konsumen yang dinamis dan kebutuhan bahan baku yang tidak stabil menghendaki hubungan
yang baik antara supplier, perusahaan, hingga konsumen akhir. Kemampuan memenuhi
permintaan konsumen yang fluktuatif serta kebutuhan bahan baku yang juga fluktuatif tidak
akan bisa dipenuhi bila tidak didukung dengan jaringan komunikasi yang baik. Teknologi
informasi berperan penting dalam mendukung rantai pasokan dari supplier paling hulu hingga
konsumen paling akhir. SCM semakin banyak digunakan oleh perusahaan sebagai upaya dalam
meningkatkan daya saing. Menurut Simchi-Levi et al. (2000), SCM adalah himpunan
pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan pemasok, produsen, gudang, dan toko,
sehingga barang yang diproduksi dan didistribusikan dengan jumlah tepat, ke lokasi yang tepat,
dan pada waktu yang tepat, dalam rangka untuk meminimalkan biaya sementara harus
memuaskan consumen.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat dalam beberapa tahun
ini telah mengakibatkan munculnya revolusi industri keempat (Industri 4.0) dan memiliki
dampak yang signifikan pada integrasi mereka ke dalam rantai pasok. Revolusi industri
keempat (industry 4.0), adalah fenomena yang berkaitan dengan digitalisasi dan otomatisasi di
industri mengakibatkan banyak tantangan etika baru dalam kaitannya dengan etika kebijakan
teknologi untuk diintegrasikan untuk memenuhi tujuan etis dan finansial. Perkembangan iklan
teknologi seperti Internet of Things (IoT), analitik data besar (BDA), dan blockchains telah
mempercepat pergeseran ke Industri 4.0. Rantai pasok mendapat manfaat dari Industri 4.0
dalam tiga cara berbeda: integrasi vertikal, integrasi horizontal, dan rekayasa ujung ke ujung .
Kemajuan teknologi dalam rantai pasok, juga dikenal sebagai Supply Chain 4.0 (SC4.0), telah
meningkatkan interkoneksi tanpa batas dalam rantai pasok globalisasi, yang mengarah pada
peningkatan efektivitas dan efisiensi operasi. Revolusi industri 4.0 menjadikan peralihan dari
rantai pasok tradisional ke rantai pasok digital untuk mendukung rantai pasok digital
dipengaruhi oleh keadaan perkembangan negara, dan ini terutama terlihat di negaranegara
berkembang. Rantai pasok tradisional, terutama di negara berkembang, belum mampu dengan
cepat mengikuti peningkatan inovasi terobosan yang dibawa oleh kemajuan teknologi Industri
4.0. Ini karena negara berkembang sering memiliki sumber daya keuangan yang terbatas untuk
mensubsidi industri dan tidak memiliki dukungan kebijakan insentif. Teknologi informasi
mendukung operasional organisasi secara internal dan kolaborasi antar perusahaan dalam
rantai pasokan. Dengan menggunakan jaringan data kecepatan tinggi dan dengan database,
perusahaan dapat melakukan sharing data untuk mengelola rantai pasokan secara keseluruhan
dan mengelola dirinya sendiri dalam kedukdukannya sebagai bagian dari rantai pasokan

RUJUKAN
https://arl.ridwaninstitute.co.id/index.php/arl/article/view/165
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis/article/download/9917/pdf
https://www.researchgate.net/profile/Daniel-
Puryono/publication/327172973_PENGUATAN_UMKM_TEPUNG_TAPIOKA_BERBASI
S_SISTEM_INFORMASI_MANAJEMEN_RANTAI_PASOK_RAMAH_LINGKUNGAN/li
nks/5b7e1bd7a6fdcc5f8b5deaf3/PENGUATAN-UMKM-TEPUNG-TAPIOKA-BERBASIS-
SISTEM-INFORMASI-MANAJEMEN-RANTAI-PASOK-RAMAH-LINGKUNGAN.pdf
https://journal.uniga.ac.id/index.php/JKM/article/view/2123
https://media.neliti.com/media/publications/133516-ID-rancang-bangun-sistem-informasi-
manajeme.pdf
https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti2/article/view/1314/530

Anda mungkin juga menyukai