Anda di halaman 1dari 16

JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER

MANAJEMEN RANTAI PASOK

OLEH:

NAMA : LESDIANA

NPM : 201607029

SEMESTER : VII-B

PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GRAHA NUSANTARA PADANGSIDIMPUAN

TA. 2019/2020
1. A. RANTAI PASOK
Rantai pasok adalah jaringan perusahaan–perusahaan yang secara bersama-sama
bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai
akhir. Kalau rantai pasok adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaan yang terlibat
dalam memasok bahan baku, memproduksi barang maupun mengirimkannya ke
pemakai akhir.

Supply Chain atau Rantai Pasok adalah sebuah sistem organisasi yang di
dalamnya terdapat peran-peran dan melakukan berbagai kegiatan, meliputi informasi,
dana, dan sumber daya lainnya yang saling terkait dalam pergerakan suatu produk
atau jasa dari pemasok kepelanggan.

Sumber: http://indahpermata6.blogspot.co.id/2013/06/defenisi-manajemen-rantai-
pasok-supply-htmi diakses 23/12/2019 jam 12.20

B. MANAJEMEN RANTAI PASOK

Manajemen Rantai Pasok adalah serangkaian kegiatan yang meliputi


koordinasi, penjadwalan dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi, persediaan
dan pengiriman produk atau layanan jasa kepada pelanggan yang mencakup
administrasi harian, operasi, logistik, dan pengolahan informasi mulai dari pelanggan
hingga ke pemasok.
Definisi lain, manajemen rantai pasok adalah mekanisme yang
menghubungkan semua pihak yang bersangkutan dan kegiatan yang terlibat dalam
mengkonversikan bahan mentah menjadi barang jadi.

Sumber: https://ipqi.org/pengertian-supply-chain-management-manajemen-rantai-
pasokan/
Diposting oleh Indonesia Productivity and Quality Institute (IPQI):2018
Diakses 23/12/2019 jam 12.50

2. A. Tujuan manajemen rantai pasok


 Menciptakan suatu jaringan supply chain yang efisien dan efektif sehingga
dapat meningkatkan kinerja pada jaringan supply chain.
 Mencapai efisiensi aktivitas dan biaya seluruh sistem, total biaya sistem dari
transportasi hingga distribusi persediaan bahan baku proses kerja dan barang
jadi.

Sumber: https://pengertianartidefinisidari.blogspot.com/2017/11/definisi-
fungsi-dan-tujuan-dari-SCM.html?m=1
Diakses 23/12/2019 jam 14.07

B. Manfaat manajemen rantai pasok


 Memuaskan pelanggan, perusahaan dapat menjamin kepuasan para pelanggan
dengan menghasilkan barang/jasa yang sesuai dengan permintaan para
pelanggan sebagai mitra usahanya.
 Meningkatkan pendapatan, semakin banyak pelanggan dalam jangka waktu
yang lama, semakin besar pula peluang perusahaan untuk meningkatkan
pendapatan.
 Menurunkan biaya, dengan adanya pengintegrasian aliran produk dari
perusahaan kepada konsumen dapat mengurangi biaya pada jalur produksi dan
distribusi.
 Pemanfaatan asset perusahaan dengan maksimal
 Meningkatkan keuntungan, perusahaan dapat menjual barang/jasanya dengan
optimal, menjaga tingkat kepuasan pelanggan, dan juga dapat mengefisienkan
proses produksi dan distribusi akan dapat meningkatkan pendapatan.
 Menjadi mediasi pasar, mekanisme rantai pasok yang diterapkan dengan baik
dapat memastikan semua barang yang dipasok telah sesuai dengan aspirasi
pelanggan atau konsumen akhir.
Sumber: https://www.soltius.co.id/id/blog/7-manfaat-penerapan-supply-chain-
manajemen-bagi-sebuah-perusahaan
Diakses 26/12/2019 jam 15.45

3. A. Masalah yang dalam rantai pasok:


(Stevenson:2009), masalah-masalah utama dalam rantai pasok terkait dengan:
1. Menentukan tingka outsourcing yang tepat.
2. Mengelola pembelian/pengadaan suatu barang.
3. Mengelola pemasok.
4. Mengelola hubungan terhadap pelanggan.
5. Mengidentifikasi masalah dan merespon masalah dengan cepat.
6. Mengelola resiko.

Sumber: https://sites.google.com/site/operasiproduksi/manajemen-rantai-
pasokan Diakses 26/12/2019 jam 11.06

B. Tantangan dalam mengelola rantai pasok


Menurut Nyoman Pujawan (2005), terdapat tantangan yang harus dihadapi dalam
mengelola rantai pasok, yaitu:
1. Kompleksitas struktur rantai pasok
 Melibatkan banyak pihak dengan kepentingan yang berbeda-beda
 Perbedaan bahasa, zona waktu dan budaya antar perusahaan
2. Ketidakpastian
 Ketidakpastian permintaan
 Ketidakpastian pasokan, lead time pengiriman, harga, kualitas bahan baku,
dll.
 Ketidakpastian internal: kerusakan mesin, kinerja mesin yang tidak
sempurna, ketidakpastian kualitas produksi, dll.

Sumber: https://sites.google.com/site/operasiproduksi/manajemen-rantai-pasokan
Diakses 26/12/2019 jam 11.06

4.Komponen Manajemen Rantai Pasok


 Upstream Supply Chain
Upstream supply chain manajemen itu mengurus hubungan antara perusahaan dengan
vendor atau juga pihak lain dalam hal transfer barang. Apabila barang-barang yang
diproduksi oleh perusahaan / organisasi tidak langsung sampai ke tangan konsumen
tapi disalurkan ke perusahaan penyalur lainnya.
 Downstream Supply Chain
Downstream Supply Chain Management ini merupakan manajemen yang mengurusi
transfer barang dari peusahaan langsung ke konsumen. Apabila kalau upstream
supply chain itu harus lewat supplier dulu, kalau juga downstream langsung dapat
dibeli oleh konsumen.
 Internal Supply Chain
Internal Supply Chain Management ini berhubungan dengan aktifitas pemasukan
barang. Di dalam hal ini yang kerap diperhatikan yakni manajemen produksi,
pabrikasi serta juga control ketersediaan bahan baku.

Sumber: https://pendidikan.co.id/pengertian-scm-komponen-tujuan-proses-
menurut-para-ahli/
Diakses 30/12/2019 jam 11.20
5. E-Commerce atau Perdagangan elektronik adalah penyebaran, pembelian,
penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau
televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan
transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori
otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

Sejarah munculnya E-Commerce di Indonesia:


Di Indonesia e-commerce telah dimulai sejak tahun 1996, dengan berdirinya
Dyviacom Intrabumi atau D-Net sebagai perintis transaksi online. Kehadiran e-
commerce sebagai media transaksi baru ini tentunya menguntungkan banyak pihak,
baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual. Dengan menggunakan
internet, proses jual beli / perniagaan dapat dilakukan dengan menghemat biaya dan
waktu. Di Indonesia terdapat beberapa market place seperti Bukalapak, Tokopedia
dan OLX yang menjadi situs kegiatan bisnis E-commerce dengan pengakses dengan
jumlah yang cukup besar. Di era modern yang mengedepankan kemudahan
merupakan prioritass utama yang tidak bisa dinomor duakan, transaksi melaui E-
Commerce telah menjadi sebuah solusi dalam memecahkan masalah. Kita hanya
tinggal mengakses internet di rumah dan kita dapat mencari informasi mengenai
produk atau jasa yang kita inginkan sekaligus langsung membelinya dengan faslitas
pembayaran yang telah disediakan oleh bank.
Menurut laporan McKinsey, sektor e-commerce Indonesia sudah
menghasilkan lebih dari 5 miliar dolar dari bisnis formal e-tailing dan lebih dari 3
miliar dolar dari perdagangan informal. Di Indonesia, bisnis e-tailing contohnya
adalah Tokopedia, Bukalapak, JD.id, Lazada, dan Shopee, dll. Sebaliknya,
perdagangan informal melibatkan pembelian dan penjualan barang melalui cara tidak
resmi seperti penggunaan sosial media dan platform pengiriman pesan seperti
WhatsApp dan Facebook. Hal seperti ini di Indonesia biasa disebut sebagai online
shop.
Sumber: http://jakartawebs.com/sejarah-dan-perkembangan-ecommerce-di-
indonesia/
Diposting oleh JAKARTA WEBS tanggal 4 desember 2017
Diakses 30/12/2019 jam 11.50
https://blog.mtarget.co/perkembangan-e-commerce-di-indonesia/
diposting oleh MTARGET tanggal 25 maret 2019
diakses 30/12/2019 jam 11.55

6. Kelebihan dan Kekurangan E-Commerce:


 Kelebihan E-Commerce
1. Revenue Stream (aliran pendapatan). Aliran pendapatan baru yang mungkin lebih
menjanjikan yang tidak bisa ditemui disistem transaksi tradisional.
2. Market Exposure (pangsa pasar). Dengan keunggulan teknologi yang digunakan e-
commerce tentu dengan mudah memetahkan pangsa pasar untuk menetapkan strategi.
3. Operating Cost (biaya operasional). Jika secara konvensional akan membutuhkan
banyak karyawan untuk melayani sehingga akan mengeluarkan biaya yang lebih
untuk membayar karyawan yang dipekerjakan. Selain itu mengurangi biaya-biaya
yang berhubungan dengan kertas seperti pencetakan laporan sehingga dapat
meningkatkan pendapatan.
4. Global Reach (jangkauan lebar). Melebarkan jangkauan, yakni dapat menjangkau
seluruh sisi dunia.
5. Bagi masyarakat umum mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan.
Maksudnya konsumen tidak perlu menambah padatnya arus lalu lintas untuk
berbelanja.
 Kekurangan E-Commerce
1. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa
menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak
dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar.
2. Gangguan Layanan. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan.
Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
3. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang
hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia
memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
4. Meningkatkan individualisme, pada perdagangan elektronik seseorang dapat
bertransaksi dan mendapatkan barang/jasa yang diperlukan tanpa bertemu siapapun.
5. Terkadang menimbulkan kekecewaan, apa yang dilihat dilayar monitor computer
kadang berbeda dengan apa yang dilihat kasat mata.

Sumber: Rerung, Rintho Rante. 2018. E-commerce. Menciptakan Daya Saing


Melalui Teknologi Informasi. Yogyakarta: Deepublish

7. Jenis-jenis E-commerce
 Business-to-Business (B2B)
B2B adalah transaksi baik secara elektronik maupun fisik antara bisnis yang satu
dengan bisnis yang lainnya.
 Business-to-Consumer (B2C)
B2C adalah proses transaksi antara produsen barang atau jasa langsung kepada
konsumen akhir.
 Consumer-to-Consumer (C2C)
C2C adalah transaksi barang atau jasa yang dilakukan dari konsumen kepada
konsumen.

 Consumer-to-Business (C2B)
C2B adalah transaksi jual beli produk atau jasa yang dilakukan dari konsumen kepada
perusahaan.
 Business-to-Administration (B2A)
B2A adalah jenis perusahaan e-commerce yang menjual produk atau jasa kepada
lembaga pemerintah.
 Consumer-to-Administration (C2A)
C2A adalah prose transaksi elektronik yang dilakukan individu ke lembaga
pemerintah.
 Online-to-Offline (O2O)
O2O dalah jenis bisnis baru dimana produsen menggunakan dua saluran baik itu
online maupun offline.

Sumber: http://www.jurnal.id/id/blog/jenis-e-commerce-untuk-kembangkan-
bisnis/
Diposting oleh Desra tanggal 27 juni 2019
Diakses 30/12/2019 jam 14.00

8. Dampak E-commerce:
 Bagi Perusahaan
Dampak Positif :
a. Pasar Internasional
Perusahaan-perusahaan memiliki peluang yang sangat besar menjadi pasar
internasional karena adanya teknologi digital yang memudahkan proses jual beli
antara perusahaan dan pelanggannya.
b. Penghematan biaya operasional
Dilihat dari segi biaya operasional tentu sangat mengurangi biaya yang dikeluarkan
perusahaan dalam membuat, mendistribusikan, menyimpan, dan memperkenal
produk unggulan perusahaan tersebut.
c. Kustomisasi massa
Perkembangan saat ini sangat pesat sehingga perusahaan bisa memodifikasi produk
perusahaannya sesuai keinginan dan kebutuhan konsumen, karena pihak perusahaan
sudah memberikan sebuah bagian di website untuk tempat konsumen memberikan
kritik dan saran.
d. Berkurangnya kendala inovasi
Perusahaan tidak perlu memikirkan seperti apa inovasi baru dari produk mereka,
karena mereka bisa mengelola saran dan kritik dari kosumen sehingga perusahaan
mengetahui seperti apa keinginan masyarakat terhadap produk perusahaan tersebut
untuk masa yang akan datang.
e. Biaya telekomunikasi yang lebih rendah
Sarana penghubung antara perusahaan dengan konsumen hanya membutuhkan
internet yang biayanya lebih hemat daripada menggunakan telepon.
f. Batasan waktu kerja dapat diatasi
bisnis e-commerce ini bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun tanpa batasan waktu
karena menggunakan internet yang bisa di akses setiap saat.

Dampak Negatif :
a. Keamanan sistem rentan diserang
Keamanan sistem merupakan dampak negative yang sangat dirasakan perusahan
karena banyak perusahaan yang website dan basis data perusahaannya di hack oleh
pihak-pihak yang tidak berwenang yang bisa menghacurkan bisnis perusahaan
tersebut lama kelamaan.
b. Persaingan tidak sehat
Karena kebutuhan perusahaan untuk melakukan inovasi terhadap produk perusahaan
dapat memicu tindakan yang sering terdengar yaitu plagiarisme dan saingan harga.
c. Masalah kompabilitas teknologi lama dengan yang lebih baru
Sistem e-commerce yang sering digunakan dengan sistem yang baru digunakan
perusahaan bisa saja tidak compatible, sehingga perusahan menjalankan dua sistem
yang dari segi biayanya mahal.

 Bagi masyarakat
Dampak Positif :
a. Praktek kerja yang lebih fleksibel
E-commerce membuat masyarakat tidak harus berada dikantor untuk bisa bekerja
karena bisa dilakukan dimana saja.
b. Terhubungnya masyarakat dengan masyarakat lain
Masyarakat di negara berkembang dapat mengakses dan menikmati produk, layanan,
dan informasi yang mungkin sulit ditemukan di daerah.
c. Kemudahan akses fasilitas publik
Masyarakat dengan mudah dapat memanfaatkan layanan publik, misalnya layanan
kesehatan dan konsultasi serta pembelian resep dokter dengan mengunjungi internet.

Dampak Negatif :
a. Berkurangnya interaksi antar manusia
Masyarakat lebih sering berinteraksi secara elektronik mengakibatkan berkurangnya
kemampuan sosial dan personal manusia untuk bersosialisasi dengan orang lain
secara langsung.
b. Kesenjangan social
Bahaya potensial lainnya yang dapat terjadi yaitu kesenjangan sosial antara orang-
orang yang memiliki kemampuan teknis dalam e-commerce dengan yang tidak.
c. Adanya sumber daya yang terbuang
Munculnya teknologi baru akan membuat teknologi lama tidak dimanfaatkan lagi
seperti komputer model lama yang tidak terpakai lagi.
d. Sulitnya mengatur internet
Saat ini semakin banyaknya orang yang menggunakan internet mengakibatkan
sulitnya mengatur internet untuk mencegah terjadi penipuan.

 Bagi Individu
Dampak Positif :
a. Akses penuh 24 jam
Konsumen dapat berbelanja atau melakukan berbagai transaksi lain dalam 24 jam
sepanjang hari, seperti melakukan pembayaran, memperoleh informasi, dan lain-lain.
b. Lebih banyak pilihan
Konsumen mempunyai pilihan produk yang banyak dari daftar supplier internasional
yang bisa dicari melalui internet.
c. Perbandingan harga
Konsumen dapat berbelanja ke seluruh dunia dengan mengunjungi website
perusahaan tersebut lalu bisa membandingkan harganya sehingga bisa memutuskan
produk perusahaan yang akan dibeli.
d. Proses pengantaran produk yang inovatif
Proses pengantaran produk menjadi lebih mudah dengan e-commerce karena
konsumen bisa mengunduhnya melalui imternet untuk yang bersifat soft file seperti
software sedangkan untuk yang berbentuk hardfile bisa menggunakan jasa
pengiriman barang yang kini sudah bisa mencapai daerah-daerah kecil.

Dampak Negatif :
a. Perlunya keahlian komputer
Keahlian komputer menjadi hal yang sangat penting jika ingin menggunakan e-
commerce terutama pengetahuan tentang internet dan web.
b. Biaya tambahan untuk mengakses internet
Untuk bisa melakukan e-commerce dibutuhkan biaya pengeluaran yang tidak terlalu
besar untuk koneksi internet.
c. Biaya peralatan komputer
Komputer diperlukan untuk mengakses internet, sehingga konsumen juga perlu
mengeluarkan biaya untuk mengupdate peralatan komputer.
d. Resiko bocornya privasi dan data pribadi
Resiko yang mungkin terjadi saat konsumen mengakses internet untuk menjalankan
e-commerce yaitu bocornya data pribadi konsumen karena ulah orang lain.
e. Berkurangnya waktu untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain
Akibat dari transaksi e-commerce yang berlangsung secara online telah mengurangi
waktu konsumen untuk dapat melakukan proses sosial dengan orang lain. Hal ini
tidak baik karena bisa mengurangi rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya.
f. Berkurangnya rasa kepercayaan karena konsumen berinteraksi hanya dengan
komputer
Konsumen akan mengalami mulai kehilangan kepercayaan ketika berinteraksi dengan
orang -orang disekitarnya.

 Bagi perekonomian
-Dampak Positif
Mengurangi polusi udara dan kemacetan di jalan karena bekerja dan beraktivitas di
rumah dengan menggunakan internet, otomatis akan mengurangi pengangguran
karena masyarakat bisa meningkatkan daya kreativitas mereka dalam memproduksi
dan menjual produk mereka dengan cara yang gampang dan tanpa modal yang besar,
namun pemerintah harus mendukung dan membantu usaha kecil menengah ini, selain
itu Negara mndapatkan income yang besar dan bisa memeperkenalkan produk-produk
asli dari Indonesia.

- Dampak Negatif
Negara juga mengalami kerugian dari barang-barang black market yang seharusnya
pada saat masuk ke Indonesia membayar pajak namun tidak membayar pajak.

Sumber: https://hilariadevita.wordpress.com/2015/06/10/dampak-e-commerce-
bagi-perusahaan-individu-masyarakat-negara/
Diposting oleh Hilariadevita tanggal 10 juni 2015
Diakses 30/12/2019 jam 16.08

9. - Perkembangan E-commerce di Indonesia


Indonesia merupakan pasar dengan pertumbuhan e-commerce yang menarik dari
tahun ke tahun. Sejak tahun 2014, Euromonitor mencatat, penjualan online di
Indonesia sudah mencapai US$1,1 miliar. Data sensus Badan Pusat Statistik (BPS)
juga menyebut, industri e-commerce Indonesia dalam 10 tahun terakhir meningkat
hingga 17 persen dengan total jumlah usaha e-commerce mencapai 26,2 juta unit.
Pada tahun 2018, e-commerce di Indonesia tercatat mengalami pertumbuhan sangat
pesat, dan diperkirakan akan terus meningkat seiring berkembangnya jumlah
pengusaha dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tanah air.
Di samping data tersebut, potensi besar industri e-commerce di Indonesia juga
dipengaruhi oleh gaya belanja online, terutama oleh generasi milenial. Menurut
Indonesia Millennial Report 2019, milenial sangat suka mencari perbandingan harga,
fitur, program promo dan kualitas produk di beberapa e-commerce sebelum
memutuskan membeli sebuah barang. Para milenial juga tidak segan untuk
merekomendasikan e-commerce atau toko online favorit mereka kepada teman-teman
mereka. Selama kurun waktu 4 tahun terakhir, e-commerce di Indonesia mengalami
peningkatan hingga 500 persen. Riset terbaru Google dan Temasuk dalam laporan e-
Conomy SEA 2018 menunjukkan bahwa ekonomi digital Indonesia tahun ini
mencapai US$27 miliar atau sekitar Rp391 triliun. Angka tersebut menjadikan
transaksi ekonomi digital Indonesia berada di peringkat pertama untuk kawasan Asia
Tenggara dengan kontribusi sebesar 49 persen.
Meski demikian, produk-produk asal Indonesia yang dijual di platform e-commerce
masih di bawah 10 persen sehingga menjadi tantangan bersama agar membuat digital
ekonomi dan e-commerce tidak hanya besar karena Indonesia sebatas sebagai market
saja.
Untuk mencapai itu, upaya-upaya dukungan pemerintah terhadap perkembangan e-
commerce antara lain tertuang dalam Perpres No. 74 Tahun 2017 tentang Peta Jalan
Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Road Map e-Commerce). Peta ini
bertujuan mendorong percepatan dan pengembangan sistem perdagangan nasional
berbasis elektronik (e-Commerce), usaha pemula (startup), pengembangan usaha dan
percepatan logistik.
Asosiasi E-commerce Indonesia, idEA turut mengapresiasi dukungan pemerintah
dalam mengakselerasi pertumbuhan yang sehat untuk industri e-commerce Indonesia,
sehingga menjadi salah satu penggerak utama dalam ekonomi digital baru di tanah
air.
- Contoh E-commerce
1. OLX
2. KASKUS
3. TOKOPEDIA
4. BUKALAPAK
5. BLANJA.COM
6. BLIBLI
7. TIKET.COM

-E-commerce yang popular:


1. e-commerce pengiklanan
2. e-commerce market
3. e-commerce shopping mall
4. e-commerce media sosial
5. e-commerce online shop

Sumber: https://m.wartaekonomi.co.id/berita216302/pertumbuhan-e-
commerce-pesat-di-indonesia.html
Diakses 30/12/2019 jam 16.26
https://dosenekonomi.com/bisnis/peluang-bisnis/contoh-bisnis-e-
commerce-di-indonesia
diakses 30/12/2019 jam 1630
https://uangteman.com/blog/5-jenis-e-commerce-yang-populer-di-
indonesia/
diakses 30/12/2019 jam 16.39

10. contoh aplikasi e-commerce pada rantai pasok:

Sumber: https://www.slideshare.net/mobile/fennynur/presentation-scm-dan-e-
commerce Diakses 30/12/2019 jam 18.40

Anda mungkin juga menyukai