Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian Sifat Kikir


Kikir dalam bahasa Arab disebut sebagai bakhil dan menurut istilah berarti
sifat seseorang yang amat tercela dan hina, tidak hendak mengeluarkan harta yang
wajib di keluarkan baik dalam ketentuan agama seperti zakat, nafkah keluarga
atau menurut ketentuan perikemanusiaan seperti sedekah, infak, dan hadiah.
Menurut Imam Ibnu Jauzi dalam kitabnya at-thibbu ar-ruhi Kikir adalah
sikap atau sifat seseorang yang berat hatiatau enggan bersedekah kepada orang
lain. Orang yang kikir menganggap bahwa semua harta benda adalah miliknya
dan tidak menyadari bahwa ada hak-hak fakir miskin yang ada dalam hartanya
tersebut.
2. Aspek Kikir
Dalam sifat kikir terdapat tiga aspek. Adapun aspek-aspek tersebut adalah
sebegai berikut:
Pertama, enggan menolong orang yang lemah. Orang yang bersifat kikir
selalu enggan dalam menolong orang yang lemah yang membutuhkan pertolongan
mereka. Dalam hal apapun, hati mereka tidak tergerak dan tidak memiliki
keinginan untuk memberikan pertolongan kepada orang-orang lemah. Allah SWT
berfirman: “Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam
kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian
yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian
yang lain. Dan rahmat Rabbmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”
(Az-Zukhruf: 32)
Kedua, malas mengeluarkan infak dan zakat karena takut jatuh miskin.
Maksudnya adalah seperti enggan dan tidak mau membayarkan infaq dan zakat
hartanya karena takut hartanya akan berkurang dan menyebabkan dirinya menjadi
orang miskin. Rasulullah Shalallahu‘alaihi wassalam bersabda: “Dan jika anak
adam diberi dua lembah dari emas, maka ia ingin mendapatkan lembah yang
ketiga. Dan tidak ada yang bisa memenuhi perut anak adam kecuali dengan tanah,
kemudian Allah menerima taubat orang-orang yang bertaubat”. (HR.Bukhari)
Ketiga, tidak bersyukur. Orang-orang yang kikir adalah mereka yang tidak
bersyukur terhadap apa yang telah ia miliki. Mereka selalu merasa kurang dengan
hartanya dan selalu mengeluh. Rasulullah Shalallahu‘alaihi wassalam bersabda:
“Lihatlah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan
janganlah engkau lihat orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu
akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu”. (HR. Bukhari dan
Muslim)

3. Penyebab Munculnya Sifat Kikir


Ada beberapa hal yang menyebabkan timbulnya sifat kikir pada diri manusia,
diantaranya adalah karena terlalu cinta terhadap dunia dimana
Allah Ta’ala berfirman yang artinya: “Sekali-kali janganlah demikian, sebenarnya
kamu (hai manusia), mencintai kehidupan dunia dan meninggalkan (kehidupan)
akhirat” ( QS. Al-Qiyamah: 20-21). Selanjutnya, karena ia tidak yakin akan apa
yang ada disisiNya (yang dimiliki), Allah berfirman yang artinya : “Dan adapun
orang-orang yang bakhil dan merasa cukup, serta mendustakan pahala terbaik,
maka kelak kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar”. (QS. Al-Lail: 8-10)
Yang terakhir adalah karena lupa untuk intropeksi diri, serta melalaikan atau
tidak memperdulikan akibat-akibat dari perbuatan kikir.
4. Dampak yang diakibatkan sifat kikir
Banyak sekali akibat atau dampak yang timbul dari sifat kikir, dan
semuanya merupakan dampak negatif. Melahirkan sifat kemunafikan.
Allah Ta’ala berfirman yang artinya: “Maka setelah Allah memberikan sebagian
dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling dan memanglah
orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran), maka Allah menimbulkan
kemunafikan pada hati mereka sampai mereka menemui Allah”. (QS. At-Taubah
76-77)
Dampak yang selanjutnya, Menimbulkan Kesengsaraan.
Rasulullah Shalallahu’alaihi wassalam dari Imam An-
Nawawi rahimahullah berkata: “Maka apa-apa yang melebihi hajat manusia dan
keluarganya, menahannya adalah suatu keburukan. Jika ia enggan melaksanakan
kewajiban, maka dia berhak mendapatkan siksaan. Dan jika enggan melakukan
hal-hal sunah maka dapat mengurangi pahalanya serta menghilangkan mashlahat
dunia dan akhirat”. (Syarah shahih muslim oleh Imam Nawawi)
Berikutnya, menimbulkan Kehancuran. Dari Jabir bin
Abdillah radiyaallahu‘anhu , Rasulullah Shalallahu‘alaihi wassalam bersabda:
“Takutlah dari sifat kikir, karena kikir dapat menghancurkan apapun, sebelum
kamu membawa pada pertumpahan darah dan menghalalkan apa-apa yang
diharamkan”. (HR.Muslim)
Yang berikutnya adalah mendapatkan kemurkaan Allah Ta’ala.
Rasulullah Shalallahu‘alaihi wassalam bersabda: Tiga golongan yang dibenci
Allah: Orang tua yang berzina, orang bakhil dan orang yang sombong )”.
(HR.Ibnu Hibban, sanadnya Jayyid)
Selanjutnya adalah terhalang dari mendapat kenikmatan.
Rasulullah Shalallahu‘alaihi wassalam bersabda: “Dan tidaklah ada kaum yang
menolak membayar zakat, kecuali Allah yang menghalangi turunnya hujan”.
(HR.Al-Hakim, shahih).
Selanjutnya adalah menimbulkan kegelisahan dan kegundahan Kekikiran
akan menyebabkan seseorang tenggelam dalam dosa dan kehinaan, baik kecil
maupun besar, dzahir maupun batin, akan mendapat akibat dari perbuatannya di
dunia sebelum akhirat. Allah berfirman yang artinya:“ Barangsiapa berpaling dari
peringatanku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit” (QS. Toha:
124). Imam Ibnu Qayyim rahimahullah berkata: “Kekikiran menghalangi
seseorang dari ditimpa kesempitan hati, jauh dari kelapangan dan kegembiraan,
banyak ditimpa kecemasan dan kesedihan dan tidak ditolong untuk bisa
memenuhi hajatnya”. (Al- Wabil As-sho’ib oleh Ibnu Qoyyim dan juga dalam
kitabnya Zadul Ma’ad)
Dampak yang terakhir adalah hilangnya kesempatan berbuat kebaikan.
Terhalangnya seseorang dari membantu pembangunan masjid, sekolah-sekolah,
menyantuni anak yatim, dan kegiatan-kegiatan yang memajukan Islam.
5. Obat penyakit kikir
Melihat besarnya bahaya dan akibat yang ditimbulkan dari sifat kikir,
maka selayaknya seseorang mengetahui hal-hal yang bisa dilakukan untuk
mengobati penyakit kikir, yaitu: dengan menumbuhkan sikap qana’ah artinya
merasa cukup dengan apa-apa yang telah Allah karuniakan kepada kita.
memahami akan maksud diberinya harta, agar ditunaikan haknya, yaitu: selain
untuk memenuhi kebutuhan juga untuk diinfaqkan di jalan Allah. Mengikuti
petunjuk Nabi Muhammad Shalallahu‘alaihi wassalam tentang pentingnya infaq
dan bahaya kikir. Berdo’a kepada Allah agar dihindarkan dari sifat-sifat yang
tercela, termasuk kikir.

Daftar pustaka

Saifullah. (2016, 5 Januari). Tercelanya Sifat Kikir. Diperoleh 02 Mei 2018, dari
http://stdiis.ac.id/artikel-dosen/tercelanya-sifat-kikir/

Al-Quran

Hadits

Anda mungkin juga menyukai