Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 2 TUTON

Pendidikan agama islam

Nama : Nabila Nur Solihat

NIM: 044356976

Prodi S1 Teknologi Pangan


Fakultas Sains dan Teknologi
UPBJJ-UT Bandung
2023
1. Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-
’Ankabut/29: 45!
2. Sebutkan dan jelaskan lima macam hukum Islam!
3. Sebutkan dan jelaskan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam!
4. Jelaskan posisi dan fungsi sunnah terhadap Al-Qur’an!
5. Jelaskan perbedaan moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak, dan
kaitan antara semuanya!

Jawaban

1. Pengertian hukum syariat menurut isi kandungan QS Al Ankabut 29 - 45


tentang perintah Sholat mencegah perbuatan keji dan munkar

“ Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al kitab (Al Quran) dan
dirikanlah sholat. Sesunggguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-
perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat allah (shalat)
adalah lebih besar (keutamaanya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Ketahui pengertian hukum syariat menurut isi kandungan QS Al Ankabut 29 -


45 tentang perintah Sholat mencegah perbuatan keji dan munkar

2. Lima macam hukum islam


• Wajib, suatu perbuatan apabila dikerjakan oleh seseorang maka orang yang
mengerjakannya akan mendapatkan pahala dan apabila ditinggalkan akan
mendapat siksa.

Kata- kata yang menunjukan keharusan dikerjakan, tertera pada surat Al-
Baqarah (2) : 183. Dan menjadi kalimat perintah pada surat An-Nisaa (4) : 59.

Hukum wajib ada 2 macam :


✓ Wajib ain, kewajiban yang dibebankan oleh Allah SWT kepada setiap
orang yang sudah baligh (mukallaf).
✓ Wajib Kifai, kewajiban yang dibebankan dalam agama kepada
kelompok orang yang sudah balig (mukallaf).

• Sunnah (mandub), perbuatan apabila dikerjakan maka orang yang


mengerjakan akan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan maka orang
yang meninggalkan tersebut tidak mendapat siksa. Lafal ayat yang
menunjukan kesunnahannya, ialah pada surat Al-Baqarah (2) : 282.
Hukum sunnah dibagi menjadi 2 bagian :
✓ Sunnah muakkad yaitu perbuatan yang amat sering dilakukan oleh
Rasulullah SAW, bbahkan jarang sekali beliau tinggalkan, keculai
hanya beberapa kali saja.
✓ Sunnah ghoiru muakkad yaitu suatu aktivitas atau perbuatan yang
dianjurkan oleh Rasulullah SAW tetpai tuntuntannya tidak sekuat
sunnah muakkad.
• Haram, segala perbuatan yang apabila perbuatan itu ditinggalkankan akan
mendapatkan pahala sementara dikerjakan akan mendapat siksa. Suatu
perbuatan tersebut dinyatakan dalam surat Al-An’aam (6):151. Juga dalam
kata la yahillu (tidak halal) dalam surat Al-Hajj (22):30. Ancaman mendapat
siksa sebagai hukuman, terdapat dalam surat An-Nuur (24):2.

• Makruh, satu perbuatan disebut makruh ketika perbuatan tersebut


ditinggalkan mka orang yang meninggalkan mendapat ppahala dan apabila
dikerjakan maka orang tersebut tidak mendapat siksa. Suatu perbuatan
disebut makruh ketika :

✓ Ungkapan yang dipakai untuk melarang itu sudah menunjukkan


kemakruhannya, dengan segala bentuk dan perubahnnya.
✓ Dengan lafaz melarang mengerjakan suatu perbuatan kemudiann
didapatkan di dalam ayat lain suatu kata yang menjadi pentunjuk
bahwa larangan yang terdapat pada ayat tersebut bukan menunjukan
keharamannya. Misalnya pada firman Allah dalam surat Al-Maai’dah
(5):101.

• Mubah, perbuatan yang apabila dikerjakan orang yang mengerjakan tidak


mendapat pahala dan apabila ditingggalkan tidak berdosa. Suatu perbuatan
dikatakan makruh apabila :
✓ Tidak mengapa, tidak ada halangan, tidak berdosa , dalam firman Allah
dalam surat Al-Baqarah (2):235.
✓ Ditetapkan kemubahannya karena adanya kaidah yang yang
menyatakan bahwa pada asalnya segala sesuatu itu adallah mubah,
Selama tidak ada dalil yang memakruhkan atau mengharamkan.

3. Tujuh prinsip hukum islam


• Prinsip pertama: tauhid
Menjelaskan bahwa seluruh manusia ada dibawah ketetapan yang sama
sebagai hamba Allah. Beberapa ayat yang menjelaskan tentang ini ialah ,
pada surat Al-A’raaf (7):172.
Dari ayat tersebut menjelaskan bahwa seluruh manusia pada awalnya , ketika
belum terlahir ke dunia telah mengakui keesaan Allah SWT. Maka pandangan
islam pada dasarnya semua manusia mempunyai potensi dan kualitas yang
sama yaitu potensi tauhid.

Berdasarkan prinsip tauhid, maka pelaksanaan dan pengamalan hukum islam


merupakan suatu ibadah, yaitu penghambaan manusia kepada Allah SWT.
Maka sudah semsetinya kalua manusia mengikuti dan menetapkan hukum
dalam kehidupannyya sesuai dengan apa yang digariskan oleh Allah SWT
dan rasulnya.

• Prinsip kedua : keadilan


Mengandung pengertian bahwa hukum islam yang mengatur persoalan
manusia dari berbagai aspeknya harus dilandaskan kepada prinsip keadilan
yang meliputi hubungan antara individu dengaan dirinya sendiri. Beberapa
ayat yang menjelaskan prinsip keadilan, pada surat Al-Maai’dah (5):8.
Dalam hukum positif dikenal prinsip memiliki kedudukan sama dimuka hukum
maka islam mewaajibkan bukan hanya manusia harus sama dimuka hukum
tetapi dalam seluruh aspeknya harus berlaku adil, bahkan terhadpa musuh
sekalipun.
Dari prinsip ini maka lahirlha kaidah Dallam hukum islma yang menyatakan
bahwa hukum islam dalam prakteknya dapat beradaptasi sesuai ruang dan
waktu.

• Prinsip ketiga : Amar M’ruf Nahi Munkar


Amar ma’ruf ini mengandung arti bahwa hukum islam ditegakkan untuk
menjadikan umat manussia dapat melaksanakan hal-hal yang baik dan benar
sebagaimana dikehendaki oleh allah SWT. Sedangkan nahi munkar
mengadung arti hukum tersebut ditegakkan untuk mencegah terjadinya hal-
hal yang buruk yang dapat meruntuhkan kehidupan bermasyrakat.
Dipaparkan dalam al-Quran dalam surat Al-Imron (3):110, dan terdapat dalam
surat yang sama ayat 104.

• Prinsip keempat kemerdekaan dan kebebasan


Maksud bahwa hukum islam tidak diterapkan berdasarkan paksaa, akan
tetapi berdasarkan penjelasan yang baik dan argumentative yang dpat
meyakinkan. Beberapa ayat al-quran menjelaskan tentang prinsip ini dalam
surat Al-Baqarah (2):256 , juga dalam surat Al-Kaafiruun(109):6.

• Prinsip kellima : persamaan


Mengandung arti bahwa pada dasarnya semua manusia sama meskipun
faktanya berbeda dalam lahiriyah, baik warna kulit, Bahasa suku bangsa, dll.
Hukum islam memandang perbedaan secara lahiriyah tidak menjadikan
manusia berbeda dari segi nilai kemanusiaanya. Tertera dalam Al-Quran
surat Al-Hujraat (49):13.

Dari ayat tersebut menyatakan, yang berbeda dari manusia ialah bukann
fisiknya tetapi ketaqwaanya.

• Prinsip keenan : Tolong-menolong


Mengajarkan bahwa sesame warga masyrakat harus saling menolong demi
tercapnya kemaslahatan bersam. Tertera dalam surat Al-Maai’’dah (5):2.

• Prinsip ketujuh : Toleransi


Mengajarkan bahwa hukum silam mengahsruskan kepada umatnya untuk
hidup penuh dengan suasan damai dan toleran. Toleransi ini harus menjamin
tidak dilanggarnya hukum islam dan hak umat islam.

4. Posisi dan fungsi sunnah dalam Al-Quran


a. Menguatkan (muakkid) hukum suattu peristiwa yang telah ditetapkan
hukumnya didalam Al-Quran.

Beberapa peristiwa telah dtetapkan hukumnya oleh Al—Quran kemudian


sunnah Nabi SAW menguatkannya sehingga amalan tersebut ditetapkan oleh
2 sumber hukum yaitu Al-Quran dan sunnah Nabi Saw. Misalnya sholat dan
zakat, tertera dalam surat Al-Baqarah (2):43. Adapun berpuasa telah
ditetapkan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah (2):183. Ibadah haji dalam surat
Al-Imron (3):97.
Kemudian perbuatan-perbuatan tersebut diperkuat oleh rasulullah SAW. Yang
berbunyi “islam itu adalah engkau bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah
dan Muhammad utusan Allah , engkau mengerjakan shalat, zakat, dan
berpuasa di bulan Ramadhan dan menunaikan haji di baitullah apabila
mampu.

b. Memberikan penjelasan terhadap ayat Al-Quran.


• Memberikan princian terhadap ayat-ayat yang masih global, mislanya
perintah shlat yang harus dikerjakan dalam waktu-waktu tertentu. Tertra
dalam surat An-Nisaa (4):103.
• Membatasi kemutlaknnya yang dimaksud adalah ada ayat-ayat yang masih
nersifat mutlak, tetap kemudian Rasulullah SAW membtasai kemutlakan ayat
tersebut.
• Mengkhusukan atas ayat yang masih berisfat umum, beberapa ketentuan
dalam al-Quran masih sangat bersifat umum, kemudian Nabi SAW
mengkhususkan atas ketentuan.

c. Menciptakan hukum baru yang tidak terdapat dalam Al-Quran


Hukum-hukum yang ditetapkan Rasulullah saW secaara mandiri tersebut
meskipun bersumber dari ijtihad beliau nmaun harus diyakini bahwa hal
tersebut pasti kebenarannya. Karena beliau terpelihara dari berbuat salah
(ma’shum) yang mengandung arti apabila ada ketetapan-ketetapan hukum
agama yang menurut pandangan Allah salah maka akan turun ayat yang
menegurnya. Tertera dalam surat an-Najm (53):3-4.

Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kamaun hawa nafsunya.


Ucapannya hanyalah wahyu yang diwahyukan. Karenaa semua pada
hakikatnya bersumber dari Allah maka mustahil apa yang beliau sampaikan
bertentangan dengan Al-Quran.

5. Perbedan moral, Susila dan budi pekerti, akhlak, dan etika

• Moral , adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang mempunyai


nilaibaik atau buruk, salah atau benra, alayk atau tidak layak. Moralnya buruk
berarti bahwa apa yang dilakukannya itu mempunyai sifat buruk atau tidak
layak atau tidak sesuai dengan seharusnya. Kesadaran moral adalah
pengetahuan bahwa ada yang baik dan buruk yang dengan pengetahuannya
ia melilih untuk melakukan suatu perbuatan tanpa ada paksaan dari siapapun.
Orrang yang melakukan suatu perbuatan tanpa ada kesadaran, maka
perbuatnnya itu tidak bisa dikategorikan baik atau buruk. Kesadaran moral ini
menjadi penting, karena satu-satunya makhluk tuhan yang diberi kesadaran
adalah manusia.
• Susila dan budi pekerti, Susila berarti baik, bagus dan sila berarti dasar,
prinsip, peratirran hidup, atau norma. Susila adalah aturan-aturan hidup yang
baik.
Budi pekerti ialah , budi yang berarti sadar, yang menyadarkan , alat
kesadaran. Budi adalah yang ada pada manusia yang berhubungan dengan
kesadaran yang didorng oleh perasaan. Sehinggga budi pekerti ialah
perpaduan dari hasil akal dan rasa yang berwujud pada karsa dan gtingkah
laku manusia.
• Akhlak , adalah suatu keadaan yang tertanam dalam jiwa berupa keinginan
kuat yang melahirkan perbuatn-perbuatan secara langsung dan berturut-turut
tanpa memikirkan pemikiran lebih lanjut. Keadaan jiwa, merupakan sifat alami
yang didorong oleh fitrah manusia untuk melakukan suatu perbuatan atau
tidak melakukannya, seperti rasa takut dsbg. Dua hal penting dalam akhlak :
akhlak berpangkal pada hati, jiwa atau kehendak, dan akhlak merupakan
perwujudan perbuatan sebgai kebiasaan.
• Etika, dari empat sudut objek, sumber, fungsi, dan sifat.
✓ Dilihat dari objek , etika berupaya membhas perbuatan yang dilakukan
oleh manusia.
✓ Dilihat dari segi sumbernya, etika bersumber pada akal pikiran atau
filsafat. Karena itu, etika merupkan hasil dari pergumulan akal dalam
upaya memhami perbuatan manusia dari suddut nilia baik, buuruk,
benar, salah , layak tidak layak sesuai dengan kemampuan penelitian
akal manusia.
✓ Dilihat segi fungsinya, sebagai penilai, penentu, penetap terhadap
sutau perbuatan yang dillakukan oleh manuuisa, yaitu apakah
perbuatan tersebut akan dinilai baik, buruk, mulia, dsbg.
✓ Dilihat dari segi sifatnya, etika berisfat relative. Karena etika bersumber
dari akla sedangkan akla manusia tidak sama, maka etika yang
dihasilkan oleh seseorang bukanlah sebuah kebenaran muutlak yang
wajib diikuti oleh yang lainnya.

Hubungan moral, Susila, budi pekerti, ahklak dan etika


Etika bersumber pada rasio sedangkan akhlak bersumber pada Al-Quran dan
hadist sementara rasio hanya pendukung terhadap yang telah dikemukakakn
oleh Al-Quran dan hadist. Sementara moral dan Susila atau budi pekerti
umumnya berdasarkan pada ketentuan atau kebiasaan umum yang berlaku
dimasyarakat.
Etika (ilmu akhlak) bersifat teoritis sementara moral, susila, akhlak bersifat
praktis. Artinya moral berbicara soal mana yang baik dan yang buruk, Susila
berbicara yang tabu dan tidak tabu, akhlak berbicara soal bbaik bruk, benar
salah, layak tak layak. Sementara etika berbicara kenapa perbuatan itu
dikatakan baik atau perbuatan buruk. Etika menyelidiki, memikirkan dan
mempertimbangkan, morak menyatakan ukuran yang baik tenntangtindakan
itu dalam kesatuan social tertentu.

Referensi:
Dr. Ali Nurdin, M.Ag.,dkk. Pendidikan Agama Islam. 2022. Tangerang Selatan :
Univeristas Terbuka.
https://www.cahayareligi.com/2019/02/5-macam-hukum-islam-beserta-
penjelasanya.html

Anda mungkin juga menyukai