Buku Pengantar Analisis Kompleks 2021
Buku Pengantar Analisis Kompleks 2021
Analisis Kompleks
z=x+iy
ANALISIS
KOMPLEKS
i
ii
PENGANTAR
ANALISIS
KOMPLEKS
Penyusun:
iii
PENGANTAR ANALISIS KOMPLEKS
Penyusun:
Hapipi
Editor:
Yunita Septriana Anwar
Nilza Humaira Salsabila
Ulfa Lu’luilmaknun
Layout:
Muzani
Desain Cover:
M. Tahir
Nilza Humaira Salsabila
iv
KATA PENGANTAR
v
dengan jangka waktu yang sangat panjang, lebih dari 19 abad
lamanya, maka ulasan terkait itu menjadi terasa begitu penting.
Pemahaman terhadap sejarah bilangan kompleks ini akan
membantu mahasiswa dalam mengkontekstualisasi konstruksi
gagasan sebagai sebuah proses berfikir, tidak semata
memahami apa yang dipelajari sebagai sebuah produk jadi.
Tahapan konstruksi gagasan yang tidak sederhana tersebut
seharusnya menyadarkan kita bahwa konsep matematika yang
kita kenal ternyata membutuhkan proses dan waktu, yang
tidak semuanya sederhana. Terkadang, proses konstruksi
konsep tersebut jauh lebih rumit dan panjang dibanding
dengan upaya kita memahami konsep tersebut.
Kemudian pada Bab II dibicarakan tentang sistem
bilangan komplek. Semua topik pada bab ini adalah topik
pengantar untuk memahami materi pada bab-bab selanjutnya.
Pokok sajian pada bab ini meliputi: notasi bilangan kompleks
dan representasi geometrisnya, operasi bilangan kompleks
berikut sifat operasinya, konjugat dan modulus, bentuk polar
dan bentuk Euler. Bab ini ditutup dengan pembahasan
mengenai akar pangkat bilangan kompleks.
Sedangkan pada Bab III, pokok bahasan difokuskan pada
konsep fungsi kompleks. Meskipun yang dibicarakan adalah
fungsi kompleks, gagasan fungsi yang sejauh ini kita kenal,
yaitu fungsi real, sangatlah membantu. Fungsi real, atau fungsi
pada bilangan real, bahkan umum disebut “fungsi” saja,
dibicarakan pada domain yang berupa himpunan bilangan real.
Sedangkan fungsi kompleks dibicarakan pada domain
himpunan bilangan kompleks. Domainnya, di situlah
perbedaan yang paling mendasar dari kedua fungsi tersebut.
Oleh karena itu, pembahasan pada bab ini dimulai dengan
konsep topologi (himpunan) bilangan kompleks, baru
vi
kemudian dilanjutkan dengan pengertian fungsi kompleks,
limit fungsi kompleks, kekontinuan fungsi kompleks, dan
beberapa fungsi elementer pada bidang kompleks.
Sebagai bab penutup, pada bab IV dibicarakan mengenai
turunan fungsi dan fungsi analitik. Keanalitikan suatu fungsi
berkaitan erat dengan terturunkan atau tidaknya fungsi
tersebut. Oleha karena itu, bahasan pada bab ini dimulai
dengan konsep turunan fungsi kompleks, sifat-sifat turunan
fungsi, kemudian persamaan Cauchy-Reimann. Pembahasan
mengenai persamaan Cauchy-Reiman menjadi salah satu topik
penting pada bab ini. Adapun konsep fungsi analitik
dibicarakan setelah itu. Bab ini ditutup dengan ulasan singkat
mengenai fungsi harmonik. Pembahasannya hanya berupa
pengertian fungsi harmonik dalam kaitannya dengan fungsi
analitik.
Sebagai sebuah karya seorang hamba, tentu saja terdapat
hal-hal yang belum sempurna dalam penyajian buku ini. Oleh
karena itu, sumbang saran dan kritik konstruktif dari pembaca
untuk perbaikan buku merupakan sebuah kehormatan yang
sangat diharapkan.
Salam hangat,
Penulis
vii
DAFTAR ISI
BAB I
SEJARAH SINGKAT BILANGAN KOMPLEKS ............... 1
1.1. Awal Mula .................................................................... 4
1.2. Sekitar Abad XVI ........................................................... 4
1.3. Setelah Abad XVI .......................................................... 12
BAB 2
SISTEM BILANGAN KOMPLEKS ...................................... 15
2.1. Notasi Bilangan Kompleks ........................................... 17
2.2. Representasi Geometris ................................................ 20
2.3. Operasi Aritmetika ........................................................ 23
2.4. Sifat Aljabar ................................................................... 27
2.5. Konjugat dan Modulus ................................................. 32
2.6. Bentuk Polar dan Rumus Euler .................................... 40
2.7. Akar Bilangan kompleks .............................................. 49
BAB 3
FUNGSI PADA BILANGAN KOMPLEKS ......................... 54
3.1. Topologi Bilangan Kompleks ....................................... 57
3.2. Definisi Fungsi ............................................................... 75
3.3. Grafik Fungsi ................................................................ 79
3.4. Beberapa Fungsi Elementer........................................... 80
3.5. Limit Fungsi ................................................................... 97
3.6. Fungsi Kontinu ............................................................. 107
viii
BAB 4
TURUNAN FUNGSI DAN FUNGSI ANALITIK ............... 112
4.1. Turunan Fungsi ............................................................. 114
4.2. Persamaan Chaucy-Reiman ......................................... 125
4.3. Fungsi Analitik .............................................................. 135
4.4. Fungsi Harmonik .......................................................... 141
ix
BAB 1
SEJARAH SINGKAT
BILANGAN KOMPLEKS
Kompetensi Akhir:
Memahami sejarah muncul dan
berkembangnya gagasan bilangan kompleks.
Indikator:
1. Menyatakan periodesasi perkembangan bilangan
kompleks.
2. Mendeskripsikan substansi gagagsan pada tiap
periode perkembangannya.
3. Mendeskripsikan sejarah perkembangan gagasan
bilangan kompleks.
Pengantar Analisis Kompleks
PENDAHULUAN
D
iantara bilangan-bilangan yang kita kenal, kemunculan
bilangan komplekslah yang melalui tahapan yang
paling dramatis, kompleks, dan membutuhkan waktu
yang sangat panjang. Memang, selain bilangan kompleks, kita
juga mengenal kelahiran bilangan irrasional yang juga tidak
sederhana. Sebut saja, √2, yang kemunculannya dikenali karena
ada segitiga sama kaki dan siku-siku dengan panjang kakinya 1
satuan. Berdasarkan teorema Phytagoras yang telah lebih
dahulu dikenal, maka panjang hipotenusanya adalah √2.
Ternyata √2 tidak dapat dinyatakan dalam bentuk rasional,
a
yaitu bentuk , dimana a dan b anggota himpunan bilangan
b
bulat dengan b 0 .
Akan tetapi keberadaan bilangan irrasional tersebut
langsung mudah dikenali dan dipahami tidak lama setelah
kemunculannya. Bahkan beberapa karakteristiknya juga sudah
2
Sejarah Singkat Bilangan Kompleks
3
Pengantar Analisis Kompleks
4
Sejarah Singkat Bilangan Kompleks
5
Pengantar Analisis Kompleks
…… (5)
…… (6)
dengan .
Hal ini tidak dibahas del Ferro, karena ia sendiri mengalami
kebingungan.
6
Sejarah Singkat Bilangan Kompleks
7
Pengantar Analisis Kompleks
8
Sejarah Singkat Bilangan Kompleks
9
Pengantar Analisis Kompleks
,
dalam bentuk lain
.
Bombelli menunjukkan bahwa
dan .
Apabila kedua ruas dipangkat tiga, maka diperoleh
dan
10
Sejarah Singkat Bilangan Kompleks
11
Pengantar Analisis Kompleks
12
Sejarah Singkat Bilangan Kompleks
13
Pengantar Analisis Kompleks
Latihan 1.1
1. Siapakah orang yang menemukan bilangan kompleks
pertama kali? Tuliskan juga apa bentuk penemuannya?
2. Menurut kalian, tuliskan periodesasi terpenting
perkembangan bilangan komplek?
3. Sebutkan tiga tokoh secara terurut berdasarkan besar
kecilnya kontribusi mereka terhadap perkembangan
bilangan kompleks.
14
BAB 2
SISTEM BILANGAN KOMPLEKS
Kompetensi Akhir:
Menerapkan konsep dan prinsip bilangan
kompleks dalam menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan bilangan kompleks.
Indikator:
1. Menyatakan bilangan dalam notasi
kompleks.
2. Menunjukkan hubungan bilangan real
dengan bilangan kompleks.
3. Menyatakan bilangan kompleks dengan
representasi geometris dan sebaliknya.
4. Menentukan hasil operasi bilangan
kompleks.
5. Membuktikan sifat aljabar bilangan
kompleks.
6. Membuktikan sifat konjugat dan modulus
bilangan kompleks.
7. Mengubah bilangan kompleks menjadi
bentuk polar, bentuk Euler, dan sebaliknya.
8. Menentukan akar bilangan kompleks.
Pengantar Analisis Kompleks
PENDAHULUAN
16
Sistem Bilangan Kompleks
Definisi 2.1.1.
Misalkan x, y , didefinisikan himpunan bilangan kompleks
i 2 1 .
17
Pengantar Analisis Kompleks
Contoh
Jika z 2 3i , maka Re( z ) 2 dan Im( z ) 3 .
Jika z 2 i , maka Re( z ) 2 dan Im( z ) 1 .
18
Sistem Bilangan Kompleks
Himpunan
Bilangan Kompleks
(ℂ)
Himpunan Himpunan
Bilangan Real (ℝ) Bilangan Imajiner
(Im)
Himpunan Himpunan
Bilangan Irrasional Bilangan Rasional
(𝕀r) (ℚ)
Himpunan Himpunan
Bilangan Bulat (ℤ) Bilangan Pecahan
19
Pengantar Analisis Kompleks
Latihan 2.1
1. Nyatakan bilangan berikut dalam notasi bilangan
kompleks
a. 9 b. 32 c. 12
2. Untuk masing-masing bilangan kompleks berikut ini,
nyatakan bagian real dan imajinernya.
a. 2 3i b. 1 27 i c. 12
3. Tunjukkan bahwa . Petunjuk : pilih elemen di ℂ,
lalu tunjukkan elemen tersebut bukan merupakan
elemen di ℝ.
Im(z)
y .(x,y)
x
Re(z)
20
Sistem Bilangan Kompleks
Im(z)
.(x,y)
z
Re(z)
Contoh
Nayatakan bilangan kompleks berikut ini pada bidang
koordinat.
1. z 2 3i
2. z 2 3i
3. z 2 3i
4. z 2 3i
21
Pengantar Analisis Kompleks
Penyelesaian
z=-2+3i
. 3i .z=2+3i
2i
-1
-3 -2 1 2 3
-i
-2i
. -3i . z=2-3i
z=-2-3i
Latihan 2.2
1. Nyatakan bilangan kompleks berikut dalam diagram
Argand
a. 3 4 b. 2 16 i c. 12
22
Sistem Bilangan Kompleks
Definisi 2.3.1.
Misalkan z a bi dan w c di , didefinisikan
1. Kesamaan
z w , jika dan hanya jika, a c dan b d
2. Negatif
z (a bi) a bi
3. Penjumlahan
z w (a c) (b d )i
4. Pengurangan
z w (a c) (b d )i
5. Perkalian
zw (a bi )(c di )
ac adi bic bidi
ac adi bci bdi 2
ac (ad bc )i bd
(ac bd ) (ad bc )i
23
Pengantar Analisis Kompleks
6. Pembagian
Dengan w 0 , maka
z a bi
w c di
a bi c di
x
c di c di
ac adi bci bdi 2
2
c cdi cdi (di ) 2
(ac bd ) (ad bc)i
c2 d 2
(ac bd ) (ad bc)
2 2 i
c d2 c d2
24
Sistem Bilangan Kompleks
Contoh
Misalkan z 2 3i dan w 1 2i , tentukan
z
z w, , dan z 2 .
w
Penyelesaian
z w (2 3i) (1 2i) 1 5i , ditulis dalam bentuk
pasangan (1, 5)
25
Pengantar Analisis Kompleks
z 2 3i 2 3i 1 2i 4 7i 4 7
x i , ditulis
w 1 2i 1 2i 1 2i 1 4 5 5
4 7
juga ,
5 5
z 2 zz (2 3i)(2 3i) 5 12i , dapat ditulis
sebagai (-5, 12)
Latihan 2.3
1. Tuliskan hasil operasi bilangan kompleks berikut
dalam bentuk a bi .
a. (2 3i) (1 2i) b. (2 3i) (1 2i)
c. (1 2i)(1 2i) d. i(5 i)
e. (a bi )(a bi ) f. 4i / (4 5i)
h. (a bi ) / (a bi)
2. Nyatakan pola bilangan yang terbentuk berdasarkan
i 2 , i 3 , i 4 , i 5 , . . . , i10 .
3. Jika z a bi, z 0 , tentukan Re (1/ z ) dan
Im (1/ z ) . Tunjukkan juga bahwa Re (iz ) Im z
dan Im (iz ) Re z
4. Tunjukkan bahwa, jika z 1 i , maka
z2 2z 2 0 .
5. Jika z a bi , nyatakan z
2 3
dan z dalam bentuk
a bi
6. Tentukan hasil operasi bilangan kompleks brikut ini,
kemudian nyatakan dalam bentuk a bi
26
Sistem Bilangan Kompleks
i 1 i 1 3i
a. b. 123
c. i 4i 9 4i
1 i i i 1 i
27
Pengantar Analisis Kompleks
Bukti
Pembuktian untuk sifat 3b dan 7 disajikan berikut ini, dan
sisanya diserahkan pada pembaca sebagai latihan.
(3b)
Diambil sembarang z1 , z2 , dengan z1 a bi dan
z2 c di .
Didapat,
28
Sistem Bilangan Kompleks
z1 z2 (a bi )(c di )
ac adi bic bidi definisi perkalian bilangan kompleks
ac bic adi bidi sifat komutatif penjumlahan (3a)
ca cbi dia dibi sifat komutatif bilangan real
c(a bi ) di(a bi ) sifat distributif bilangan real
(c di)(a bi )
z2 z1
Jadi terbukti bahwa z1 z2 z2 z1 .
(7)
Karena z dan z 0 , maka z dapat dinyatakan
sebagai z a bi , dengan a 0 atau b 0 . Oleh
karena itu didapat,
1 1 1 a bi
z a bi a bi a bi
a bi a b
2 2 2 2 2 2i
a b a b a b
a b
Karena dan 2 bilangan real, maka jelas
a b2 2
a b2
1
bahwa . Lebih lanjut diperoleh juga
z
1 a bi
zz 1 (a bi ) 1 . Jadi, sifat terbukti.
a bi a bi
29
Pengantar Analisis Kompleks
( x iy ) 2 2( x iy ) 1 0
x 2 y 2 2ixy 2 x 2iy 1 0
( x 2 y 2 2 x 1) i (2 xy 2 y ) 0
x 2 y 2 2 x 1 0 . . . (1) dan 2 xy 2 y 0 . . . (2)
30
Sistem Bilangan Kompleks
Teorema 2.4.2
Misalkan z, w . zw 0 jika dan hanya jika z 0 atau
w0.
Bukti
Karena z , maka menurut sifat 7, ada z 1
1
sehingga z z 1 . Didapat,
w 1.w ( z 1 z )w z 1 ( zw) z 1.0 0 .
Demikian pula sebaliknya, jika z 0, maka
zw 0.w 0 . □
Latihan 2.4
1
1. Tunjukkan bahwa kesamaan i i berlaku.
2. Buktikan teorema 2.4.1 di atas untuk bagian 1, 2, 3a,
dan 8.
3. Tentukan penyelesaian dari persamaan z2 z 1 0 .
4. Misalkan z , z 1. Tunjukkan bahwa
1 z z 2 . . . z n (1 z n1 ) / (1 z ) . Petunjuk:
pembuktian dapat dilakukan dengan induksi
matematika.
31
Pengantar Analisis Kompleks
Im(z)
Re(z)
32
Sistem Bilangan Kompleks
Teorema 2.5.1
Misalkan z, w , maka berlaku
1. z z
zz Re( z ) Im( z )
2 2
2.
3. zw z w
4. zw z w
5. zw z w
z z
6.
w w
zz zz
7. Re( z ) , dan Im z
2 2i
33
Pengantar Analisis Kompleks
Bukti
Diambil sembarang z, w , dengan z a bi , dan
w c di . Diperoleh
1. z ( a bi ) ( a bi ) ( a bi ) z
Modulus
Kami meyakini bahwa anda pasti masih mengingat
secara baik konsep harga mutlak pada bilangan real.
Secara definitif, konsep harga mutlak didefinisikan sebagai
a a jika a 0 dan a a jika a 0 untuk
setiap a anggota bilangan real. Dalam bahasa
sederhananya, harga mutlak dari suatu bilangan selalu
nonnegatif. Pendefinisian ini tentu saja mudah kita terima
bila kita memperhatikan konstruksi gagasan harga mutlak
dari suatu bilangan, yaitu dengan melihatnya sebagai
konsep jarak. Harga mutlak 2, ditulis 2 , yang dapat
ditulis juga sebagai 2 0 , yang berarti jarak 2 ke 0. Tentu
34
Sistem Bilangan Kompleks
a2 a1 b2 b1
2 2
a1 a2 b1 b2
2 2
.
3
Serupa juga dengan di , bahkan secara umum jarak dua
titik (a1 , a2 , a3 , . . . , an ) dengan (b1 , b2 , b3 , . . . , bn ) pada
n
dinyatakan sebagai
1
n 2 2
ai bi .
i 1
35
Pengantar Analisis Kompleks
Im z
y
|z|
Re z
x
z w (a c) (b d )i (a c) 2 (b d ) 2 . Ini
Contoh
Misalkan z 3 4i dan w 1 2i , tentukan
z , w , dan z w .
Penyelesaian
Karena z 3 4i dan w 1 2i , maka
z 3 4i 32 42 9 16 5 , w 1 4 5
, dan z w (3 1) (4 2)i 4 36 40 .
36
Sistem Bilangan Kompleks
Teorema 2.5.2
Misalkan z , w , maka berlaku
z z dan zz z
2
1.
z z
2. zw z w dan
w w
3. Re z z dan Im z z
4. zw z w (ketaksamaan segitiga)
5. zw z w
Bukti
Bukti untuk beberapa bagian teorema di atas disajikan
berikut ini. Selebihnya ditinggalkan untuk pembaca,
sebagai latihan.
(2).
37
Pengantar Analisis Kompleks
a 2 c 2 2abcd b 2 d 2 a 2 d 2 2abcd b 2 c 2
a 2c 2 b2 d 2 a 2 d 2 b2c 2
a 2c 2 b2c 2 a 2 d 2 b2 d 2
(a 2 b 2 )c 2 (a 2 b 2 )d 2
(a 2 b 2 )(c 2 d 2 )
(a 2 b 2 ) (c 2 d 2 )
z w
38
Sistem Bilangan Kompleks
z w ( z w)( z w)
2
Teo 2.5.2 no1
( z w)( z w) Teo 2.5.1no 3
zz zw wz ww
zz zw zw ww Teo 2.5.1no 3
z 2 Re( zw) w
2 2
Teo 2.5.1 no 6
z 2 z w w
2 2
Teo 2.5.2 no 3
z w
2
Akibatnya, z w z w . □
Latihan 2.5
1
1. Tunjukkan bahwa kesamaan i i i berlaku.
2. Buktikan Teorema 2.5.1 nomor 5 dan 6.
3. Buktikan Teorema 2.5.2 nomor 1, 2.b, 3, dan 5.
4. Tunjukkan bahwa z 1 jika dan hanya jika 1/ z z .
z w z w 4 Re( zw) .
2 2
39
Pengantar Analisis Kompleks
d. z1 z2 . . . zn z1 z2 . . . zn
7. Misalkan z, w , tunjukkan bahwa
zw zw 2 Re( zw) .
Im z
y
x Re z
x y
Jika z x 2 y 2 , maka cos dan sin .
z z
Sehingga didapat x z cos dan y z sin . Oleh
karena itu, sembarang bilangan kompleks z x yi ,
dengan z 0, dapat dinyatakan sebagai
z z (cos i sin ) , atau familiar ditulis sebagai
40
Sistem Bilangan Kompleks
Contoh
Misalkan z 1 i , w 3 i , nyatakan z dan w dalam
bentuk polar.
Penyelesaian
x 1
Karena z 2, maka cos ,
z 2
y 1
sin , sehingga . Demikian pula,
z 2 4
x 1
karena w 2, maka cos 3,
w 2
y 1
sin , sehingga . Secara berturut-turut
w 2 6
diperoleh z 2 cos i sin , dan
4 4
w 2 cos i sin .
6 6
Ingat!
Untuk mengubah ke bentuk polar butuh dua langkah saja
1. Cari modulus
2. Tentukan argumennya
41
Pengantar Analisis Kompleks
z z cos i sin .
Karena nilai Ө tidak tunggal, maka untuk
, Ө disebut argumen utama dari z,
dinotasikan Arg z=Ө. Perbedaan notasi antara “argumen”
dengan “argumen utama” adalah pada inisial notasinya.
Inisial notasi argumen utama ditulis dengan huruf kapital
( Arg ), sedangkan argumen tidak demikian ( arg ). Oleh
42
Sistem Bilangan Kompleks
43
Pengantar Analisis Kompleks
z z cos i sin
w w cos i sin
z cos i sin cos i sin cos i sin
z
w cos i sin w cos i sin cos i sin
z cos cos i cos sin i sin cos sin sin
w cos 2
sin 2
z
cos cos i cos sin i sin cos sin sin
w
z
(cos cos sin sin ) i(sin cos cos sin )
w
z z
cos( ) i sin( ) cis ( )
w w
z z cos(n ) i sin(n ) ?.
n n
berarti Untuk
memastikan jawaban ini, terlebih dahulu kita perhatikan
teorema De Moivre berikut.
44
Sistem Bilangan Kompleks
Bukti
Dengan memanfaatkan prinsip induksi matematika,
didapat
a. Untuk n 1 , jelas bahwa teorema benar
b. Diasumsikan bahwa untuk nk, berlaku
(cos i sin ) cos k i sin k
k
. Akibatnya,
c. Untuk n k 1 , diperoleh
(cos i sin ) k 1 (cos i sin ) k (cos i sin )
(cos k i sin k )(cos i sin )
(cos k cos i cos k sin i sin k cos sin k sin )
cos k cos sin k sin i (cos k sin sin k cos )
cos ( k ) i (sin( k ))
cos ( k 1) i sin( k 1)
45
Pengantar Analisis Kompleks
Rumus Euler
Selain menggunakan bentuk polar, sembarang
bilangan kompleks dapat juga dinyatakan dalam rumus
Euler. Gagasan penulisan bilangan kompleks dalam rumus
Euler mengacu pada prinsip deret Maclaurin. Telah kita
ketahui bahwa untuk setiap t berlaku,
1 2 1 3 1
et 1 t t t . . . tn . . . .
2! 3! n!
1 1 1
sin t t t 3 t 5 t 7 . . . .
3! 5! 7!
1 1 1
cos t 1 t 2 t 4 t 6 . . . .
2! 4! 6!
1 1 1 1
ei 1 i (i ) 2 (i )3 (i ) 4 (i )5 . . . .
2! 3! 4! 5!
1 1 1 1
1 i 2 i 3 4 i 5 . . . .
2! 3! 4! 5!
1 1 1 1
1 2 4 . . . . i 3 5 . . . .
2! 4! 3! 5!
cos i sin
i
Bentuk e cos i sin ini disebut sebagai
rumus Euler. Leonhard Euler, seorang matematikawan
46
Sistem Bilangan Kompleks
Contoh
Misalkan z 1 i , w 3 i , nyatakan z , zw, z/w, dan
zn dalam rumus Euler.
Penyelesaian
Karena z 2 dan w 2 , maka secara berturut-turut,
dan , sehingga diperoleh
4 6
i
z 2e 4 ,
47
Pengantar Analisis Kompleks
i
i 5
zw 2 2 e 4 6
2 2 e 12 ,
z 1 i 1 i
2e 4 6
2 e 12 , dan
w 2 2
n i n
z n
22 e 4 .
Latihan 2.6
1. Nyatakan bilangan berikut dalam bentuk polar
a. 1 i b. 1 3i c. i
d. (2 i) 2 e. 2 / (1 i) f. -1
2. Dengan memanfaatkan hasil nomor 1, nyatakan hasil
operasi bentuk polar dari
a. (1 i )(1 3 i) b. (1 3 i)
6
c. i ( 2 / (1 i) )
3. Nyatakan bilangan kompleks yang mempunyai
koordinat polar ( z , ) sebagai berikut
a. ( 3, / 4) b. (1/ 2, ) c. (4, / 2)
d. (2, / 4) e. (1, 4 )
48
Sistem Bilangan Kompleks
1 1 i 1
z w ei w n e n w n cos i sin .
n
n n
Karena arg z periodik dengan periode 2k , k ,
maka n akar berbeda dari zn diberikan oleh
1 2 k 2 k
z w n cos i sin , dengan
n n
k 0,1, 2, . . . , n 1 .
Contoh
Tentukan akar pangkat 3 dari i.
Penyelesaian
Mencari akar pangkat 3 dari i berarti menentukan
penyelesaian dari z i . Dengan memisalkan
3
wi,
maka jelas bahwa w 1 dan . Diperoleh,
2
49
Pengantar Analisis Kompleks
1
1
i 3 i 1 i 2 k
z 1.e 2 1.e 3 2 e 3 2
, k 0,1, 2.
1 1
cos 2k i sin 2k
3 2 3 2
3 i
k 0 z0 cos i sin , disebut
6 6 2 2
akar utama z
1 1
k 1 z1 cos 2 i sin 2
3 2 3 2
5 5
cos i sin
6 6
3 i
2 2
1 1
k 2 z2 cos 4 i sin 4
3 2 3 2
9 9
cos i sin
6 6
3 3
cos i sin i
2 2
50
Sistem Bilangan Kompleks
Z1
𝟓𝝅 Z0
𝟔 𝝅
𝟔
𝟑𝝅
𝟐
Z2
Contoh
Hitunglah z 4 88 3i
Penyelesaian
Misalkan w 88 3i , maka
2
w 82 8 3 256 16 , dan . Didapat,
3
51
Pengantar Analisis Kompleks
1
4
z 16 cos i sin
3 3
1
1 4
16 4
cos 2k i sin 2k , k 0,1, 2,3
3 3
1 1
2 cos 2k i sin 2k
4 3 4 3
52
Sistem Bilangan Kompleks
1 1
z3 2 cos 6 i sin 6
4 3 4 3
19 19
2 cos i sin
12 12
Latihan 2.7
1. Tentukan semua akar dari
z2 8
3
a. z3 8 0 b. z5 i c.
d. z 1 i
5
53
BAB 3
FUNGSI PADA HIMPUNAN
BILANGAN KOMPLEKS
Kompetensi Akhir:
Membedakan karakteristik fungsi pada
bidang kompleks dengan fungsi pada
bidang real.
Indikator:
1. Menunjukkan karakteristik topologis pada
himpunan kompleks.
2. Menunjukkan perbedaan fungsi kompleks dan
fungsi real.
3. Menyajikan grafik fungsi kompleks.
4. Membedakan beberapa karakteristik fungsi
elementer pada bidang kompleks.
5. Menentukan limit fungsi kompleks.
6. Menujukkan kekontinuan fungsi kompleks.
Pengantar Analisis Kompleks
PENDAHULUAN
55
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
56
Pengantar Analisis Kompleks
Persekitaran (Neighborhood)
Definisi 3.1.1
Misalkan z0 sebuah titik pada bidang kompleks, dan r bilangan
N * ( z0 , r ) z | 0 z z 0 r .
57
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
r r
Z0 Z0
Contoh
N (0, 2) z | z 2 menyatakan sebuah cakram
dengan pusat 0 jari-jari 2, dan
N (i, ) z | 0 z i menyatakan cakram buka
*
i+ℰ
2
i
2 ℰ
Z0 i
2
58
Pengantar Analisis Kompleks
Definisi 3.1.2
Misalkan A , dengan A .
a. Titik z0 A disebut titik dalam (interior point) A, jika ada
r 0 sehingga persekitaran N ( z0 , r ) A .
Himpunan semua titik luar A dinotasikan dengan ext (A).
c. Titik z0 disebut titik batas (boundary point) A, jika
Contoh
1. Misalkan A z | z 1 . Tentukan (a) titik dalam, (b)
titik luar, dan (c) titik batas A.
Penyelesaian
Karena A z | z 1 , maka himpunan A dapat
digambarkan sebagai sebuah daerah yang dibatasi
lingkaran dengan pusat 0 dan jari-jari 1 berikut ini.
59
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
A 1
min w0 ,1 w0 .
1
r Jelas bahwa r0
2
(kenapa). Hal ini berakibat untuk setiap
60
Pengantar Analisis Kompleks
r
1
2
1 w0 , diperoleh
w w w0 w0
w w0 w0
r w0
1
2
1 w0 w0
1 w0 w0
1
Ini berarti w A . Jadi N (w0 , r ) A . Dengan kata
lain, setiap w0 A , maka w0 merupakan titik
dalam A.
1
Demikian pula jika r w0 , maka w0 1 w0 ,
2
sehingga diperoleh
w w w0 w0 w w0 w0
1
r w0 w0 w0
2
.
1 w0 w0
1
2
1 w0 w0 1
Dengan kata lain N (w0 , r ) A .
61
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
(dapat dipilih) r
1
2
w 1 0 . Jelas bahwa
r 0 . Dengan demikian kita peroleh,
62
Pengantar Analisis Kompleks
N ( w, r ) A w0 | w0 w r w0 | w0 1
w0 | w0 w
1
2
w 1 w0 | w0 1
w0 | w0 w w0 w
1
2
w 1 w0 | w0 1
w0 | w0 w
1
2
w 1 w0 | w0 1
w0 |
1
2
w 1 w0 w
1
2
w
1 w0 | w0 1
w0 |
w
2
1
2
w0 w0 | w0 1
w0 |1
w
2
1
2
w0 w0 | w0 1 , karena w 1
w0 | 1 w0 w0 | w0 1
Ini berarti w z | z 1 merupakan titik luar
himpunan A. Dengan demikian himpunan
63
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
N (v0 , r ) A v | v v0 r v | v 1
v | v v0 v v0 r v | v 1
v | v v 0
r v | v 1
v | v r v0 v | v 1
v | v r 1 v | v 1
....................(*)
Demikian juga,
N (v0 , r ) A c v | v v0 r v | v 1
v | v v0 v v0 r v | v 1
v | v v 0
r v | v 1
v | v r v0 v | v 1
v | v r 1 v | v 1
......................(**)
64
Pengantar Analisis Kompleks
B. Setiap w z | z i 1 z | z i 3
merupakan titik exterior B. Demikian juga, bahwa
lingkaran dengan pusat i dan jari-jari 1 dan jari-jari 3,
yaitu z | z i 1 dan z | z i 3 , merupakan
himpunan titik batas B.
Titik luar A
Titik dalam A w
3
w0 1
i 1
Titik batas A
65
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
Contoh
Himpunan A z | z 1 merupakan himpunan
terbuka, sebab semua elemennya merupakan titik dalam.
Demikian pula himpunan B z | z 1 merupakan
himpunan tertutup, karena ia memuat semua titik
66
Pengantar Analisis Kompleks
Teorema 3.1.4
Misalkan A
a. Himpunan A terbuka jika dan hanya jika A tidak memuat
titik batasnya.
c
b. Himpunan A tertutup jika A terbuka.
67
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
Bukti
a. Diberikan A himpunan terbuka. Andaikan b
merupakan titik batas A dan b A . Karena A terbuka,
berarti ada r 0 sehingga N (b, r ) A . Hal ini
berakibat N (b, r ) Ac . Berarti b bukan titik batas
A. Jadi pengandaian salah dan harus diingkari, yaitu A
tidak memuat titik batasnya. Sebaliknya, karena A tidak
memuat titik batasnya, berarti untuk a A , a bukan
titik batas A. Akibatnya, a merupakan titik dalam A
atau a merupakan titik luar A. Hanya saja, karena
a A , maka a merupakan titik dalam A. Dengan kata
lain A merupakan himpunan terbuka.
c
b. Karena titik batas A juga merupakan titik batas A ,
maka menurut Definisi 3.1.3 dan Teorema 3.1.4.a, jelas
bahwa Teorema 3.1.4.b berlaku. □
68
Pengantar Analisis Kompleks
Contoh
1. Misalkan A z | z 1 . Himpunan semua titik batas
69
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
Contoh
Misalkan A z |1 z 4 , B z | 1 Im z 5 ,
dan C z | Re z 2 . Dengan membuat sketsa dari
ketiga himpunan tersebut, terlihat bahwa A dan B
merupakan himpunan terhubung, sedangkan C tidak
terhubung.
A
B
w 5
z2
z z1
-1
Terhubung Terhubung
70
Pengantar Analisis Kompleks
z w
Region (daerah)
Definisi 3.1.6
Misalkan A .
a. Jika A , terbuka, dan terhubung maka A disebut daerah
(region), atau daerah terbuka (open region). Region terbuka
juga disebut domain.
b. Jika A sebuah region dan memuat semua titik batasnya maka
A disebut daerah tertutup (closed region).
71
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
Himpunan Terbatas
Definisi 3.1.7
Misalkan A . Jika untuk setiap z A ada bilangan real
M 0 , sehingga z M maka A disebut terbatas (bounded).
Dalam hal lain, A disebut tidak terbatas (unbounded). Dengan
kata lain, A terbatas jika ada lingkaran dengan jari-jari M
z M, sehingga setiap z A berada dalam lingkaran
tersebut.
Contoh
1. Himpunan A z | Re z 1 merupakan region
terbuka, sebab A tidak kosong, terhubung, dan terbuka.
Namun A tidak terbatas, karena tidak ada M 0
sehingga untuk setiap z A berlaku z M . Ilustrasi
gambar himpunan A di sajikan berikut ini.
B
A
2 3
Z=1
72
Pengantar Analisis Kompleks
C D
1 3
2 3
73
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
Latihan 3.1
1. Tentukan apakah himpunan berikut terbuka, tertutup,
atau tidak keduanya. Tentukan juga apakah ia terbatas
atau tidak. Apakah terhubung atau tidak.
a. A z | z 1 b. B z | 2 Re z 0
c. C z | 0 Im z 2 d. D z |1 z 3
e. E z | z i 2 f. F z | z i 2
g. G z | z 1 atau z 3 1
h. H z x iy | x 2 dan y 4
2. Berikan sebuah contoh himpunan bilangan kompleks
yang tidak mempunyai batas.
3. Buktikan bahwa bidang kompleks merupakan
himpunan terbuka sekaligus tertutup.
Petunjuk: Untuk menunjukkan terbuka, tunjukkan
bahwa setiap elemen merupakan titik dalam ,
1
dengan mengambil r z . Demikian pula,
3
menujukkan bahwa tertutup bisa dengan
menunjukkan komplemen , yaitu himpunan kosong,
merupakan himpunan terbuka. Menunjukkan
merupakan himpunan terbuka, perhatikan soal nomor
berikut ini. Dapat dilakukan dengan mengambil
sembarang r 0 .
74
Pengantar Analisis Kompleks
75
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
Definisi 3.2.1
Misalkan D, W . Fungsi variabel kompleks, atau lebih
umum disebut fungsi kompleks, f : D W didefinisikan
sebagai aturan yang mengaitkan setiap z D ke tepat satu
anggota w W , ditulis w f ( z ) . Selanjutnya D disebut
domain fungsi f, dan himpunan w | w f ( z ) disebut daerah
nilai, daerah hasil, atau range dari f.
Contoh
1. f: dengan rumus f ( z) z 2 2z 1
merupakan fungsi kompleks dengan domain dan
rangenya adalah seluruh bilangan kompleks, yaitu
Df dan R f , sedangkan
1
2. g: dengan rumus g ( z ) merupakan
z 1
fungsi kompleks dengan domain semua bilangan
kompleks kecuali 1, yaitu Dg z 1 . Artinya g
bukan sebuah fungsi kompleks ketika domainnya
adalah seluruh , sebab ketika 1 , maka g (1)
tidak ada. Dengan kata lain, 1 tidak mempunyai
pasangan di kodomain. Padahal salah satu syarat g
disebut fungsi, haruslah semua elemen domain
mempunyai pasangan. Adapaun range dari fungsi g
adalah himpunan bilangan kompleks kecuali 0, yaitu
Rg w 0 . Tentu saja hal ini mudah kita
76
Pengantar Analisis Kompleks
1
pahami, karena bentuk tidak akan pernah
z 1
bernilai 0, apapun nilai z-nya. Kenyataan ini juga dapat
ditunjukkan dengan memisalkan w g ( z ) . Diperoleh,
1
w w( z 1) 1
z 1
wz w 1
wz w 1
w 1
z
w
Ini jelas menunjukkan bahwa z ada hanya jika w 0 .
Penyelesaian.
Diketahui domain fungsi T adalah z | z 1 . Dengan
memisalkan w T ( z ) , kita peroleh,
77
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
1 z
Re w Re T ( z ) Re
1 z
(1 z )(1 z ) (1 z )(1 z)
Re Re
(1 z )(1 z ) (1 z )(1 z )
1 z z z 1 z
2 2
Re
1 z 1 z
2 2
Contoh
1
1. Fungsi kompleks dengan rumus g ( z)
z 1
merupakan fungsi satu satu, sebab untuk z1 z2
1 1
berakibat . Ini berarti g ( z1 ) g ( z2 ) .
z1 1 z2 1
Sedangkan,
2. Fungsi dengan g ( z) z4 merupakan fungsi banyak,
atau tepatnya fungsi empat ke satu. Karena untuk
setiap z, berlaku z 4 ( z)4 (i z)4 (i z)4 .
78
Pengantar Analisis Kompleks
Contoh
Grafik fungsi T pada contoh 3 di atas dapat digambarkan
sebagai berikut.
z w
Latihan 3.3
1. Tentutan nilai fungsi pada titik-tik yang diberikan
berikut ini. Kemudian sajikan pemetaannya pada
diagram Argand.
a. f ( z ) z 1 , dengan z 0,1 i, 1, 3 2i, i
b. f ( z ) Re z , dengan
z 3i, i, 2i,1 i, 1 3i, 0, 2, 2 i
79
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
z 1
c. f ( z) , dengan z i, i,3i
z 1
2. Diberikan rumus fungsi berikut ini. Tentukan domain
dan range untuk tiap fungsi yang bersesuaian.
Kemudian sketsakan grafik fungsi tersebut pada
bidang kompleks.
1
g ( z) z
2
a. b. g ( z ) i 3
Im z
1
c. g ( z )
Im z Re z
3. Nyatakan apakah fungsi-fungsi dengan rumus berikut
ini merupakan fungsi satu-satu atau fungsi banyak.
z 1
a. h( z ) z 1 , b. h( z ) Re z , c. h( z ) ,
z 1
h( z ) z 2 2 z 1 , h( z ) z
2
d. dan e.
80
Pengantar Analisis Kompleks
1
f : B A . Sedangkan fungsi invers adalah fungsi yang
dibangun (dirumuskan) melalui invers suatu fungsi.
Sebagai contoh fungsi f pada bilangan real dengan rumus
x 1
f ( x) . Invers fungsi tersebut adalah
x3
3y 1
f 1 ( y ) . Sedangkan fungsi inversnya adalah
y 1
1 3x 1
f ( x) . Di sini kita hanya membahas invers
x 1
fungsi bukan fungsi invers.
81
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
Contoh
1. Fungsi dengan rumus f ( z ) 3z 5i merupakan
fungsi satu-satu. Oleh karena itu, invers fungsi f
z 5i
dengan rumus f 1 ( z ) merupakan fungsi
3
juga. Ini juga memenuhi
z 5i
f f 1 ( z ) f
3
z 5i
3 5i .
3
z f 1 f ( z )
Sedangkan,
2. Fungsi dengan rumus f ( z) z 2 , inversnya bukan
merupakan fungi. Hal ini dikarenakan f bukan
merupakan fungi satu-satu (fungsi banyak ke satu).
Fungsi Linear
Fungsi dengan rumus f ( z ) az b dengan
a, b disebut fungsi linear. Dalam hal a=0, sehingga
f ( z ) b , fungsi tersebut disebut fungsi konstan.
Sedangkan jika a=1 dan b=0, sehingga f ( z ) z , maka
fungsi tersebut disebut fungsi identitas.
Fungsi linear merupakan fungsi satu-satu. Tentu saja
hal ini mudah kita pahami. Karena untuk setiap z1 z2
berakibat az1 b az2 b , sehingga f ( z1 ) f ( z2 ) ,
82
Pengantar Analisis Kompleks
Fungsi Pangkat
Fungsi dengan rumus f ( z ) z n , dengan n bilangan
bulat positif, disebut fungsi pangkat. Tentu saja untuk
n 1 fungsi pangkat bukan merupakan fungsi satu-satu.
Oleh karena itu inversnya bukan merupakan sebuah
fungsi.
Polinomial
Jika n bilangan bulat tak negatif (non negative), dan
a0 , a1 , a2 , . . . , an , maka fungsi dengan rumus
P( z ) a0 a1 z a2 z . . . an z
2 n
disebut polinomial.
Jelas terlihat bahwa polinomial merupakan jumlahan dari
fungsi konstan dan fungsi pangkat.
Sedangkan jika P( z ) dan Q( z ) dua buah
P( z )
polinomial, maka fungsi baru F ( z) , dengan
Q( z )
Q( z ) 0 , disebut fungsi rasional. Istilah “rasional”
seringkali merujuk pada makna “masuk akal”. Di sini kata
P( z)
“rasional” merujuk pada bentuk fungsinya yaitu ,
Q( z)
yang merupakan bentuk rasio (perbandingan) dari fungsi
83
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
Fungsi Eksponensial
Untuk z x iy , fungsi eksponensial didefinisikan
sebagai f z e z e x (cos y i sin y) atau cukup
a. ez 0
b. e 1
0
zw
c. e e z ew
z w ez
d. e w
e
e. ez ez
84
Pengantar Analisis Kompleks
f. e z e z 2 i
g. Jika z x iy , maka e z e x dan arg e z y .
e z w e a c cos(b d ) i sin(b d )
e a e c (cos b cos d sin b sin d ) i (sin b cos d cos b sin d )
e a (cos b i sin b)e c (cos d i sin d )
e z ew
e z 2 i e a i (b 2 ) e a cos(b 2 ) i sin(b 2 )
e a cos b i sin b e z .
Fungsi Logaritma
Telah kita ketahui bahwa pada bilangan real, fungsi
logaritma merupakan fungsi yang saling berlawanan
dengan fungsi eksponensial. Oleh karena itu,
pendefinisian fungsi eksponensial dibangun melalui
85
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
log z w | e z . Jelas bahwa himpunan ini tak
w
Misalkan z a ib dan w c id .
Jelas bahwa z a ib z (cos i sin ) ,
86
Pengantar Analisis Kompleks
Definisi 3.4.2
Untuk setiap z dengan z 0 , didefinisikan
log z ln z i arg z
Karena arg z tidak tunggal dengan periode 2k , maka
didefinisikan fungsi logaritma utama sebagai
Log z ln z i Arg z, Arg z .
Sehingga diperoleh hubungan bahwa log z Log z 2k i .
Contoh
Misalkan z i, 2, dan ei . Diperoleh,
3
log(i) ln i i arg (i) ln1 i 2 k
2
3
i 2 k
2
log 2 ln 2 i arg 2 ln 2 i 2k ln 2 2k i
log ei ln ei i arg (ei) ln e i 2k
2
1 i 2 k
2
87
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
b. w log z log w
log z
c. log e z z
d. elog z z
e. log z p p log z, p .
Bukti
Sebagian bukti sifat di atas disajikan berikut ini, yaitu sifat
poin a dan sifat poin c. Sedangkan sisanya ditinggalkan
sebagai latihan.
88
Pengantar Analisis Kompleks
log e z ln e z i arg e z ln e x iy x iy z
Cara untuk membuktikan sifat yang lain serupa.
Contoh
1. Tentukan nilai dari (1)i .
Penyelesaian
Karena
log(1) ln 1 i arg (1) i( 2k ) , k ,
maka
(1)i elog(1)
i
ei log(1)
ei.i ( 2k ) , k
e( 2k )
Penyelesaian
Dengan mengambil logaritma untuk kedua sisi,
diperoleh
log e z 1 log (2) z 1 ln 2 i( 2k ), k
z (ln 2 1) i(1 2k ) , k
89
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
Latihan 3.4.1
1. Nyatakan bilangang kompleks berikut dalam bentuk
A iB .
i 2
a. e b. e1 i
ln 2i 7 i
c. e 3
d. e
2. Buktikan sifat fungsi eksponensial poin b, d, e, dan g.
3. Tentukan semua nilai z yang memenuhi persamaan
berikut ini.
a. e 3i b. e 1 i
z z
Fungsi Trigonometri
Meskipun bentuk fungsi trigonometri pada bidang
kompleks berbeda dengan fungsi trigonometri pada
bidang real, namun konstruksi gagasan fungsi sinus dan
kosinus fungsi kompleks juga dibangun berdasarkan
gagasan fungsi serupa pada bilangan real.
90
Pengantar Analisis Kompleks
1 ix ix 1
(e e ) (cos x i sin x) (cos x i sin x)
2i 2i
1
(cos x i sin x) (cos x i sin x) , cos x fungsi genap, sin x ganjil
2i
1
cos x i sin x cos x i sin x
2i
1
2i sin x
2i
sin x
dan,
1 ix ix 1
(e e ) (cos x i sin x) (cos x i sin x)
2 2
1
(cos x i sin x) (cos x i sin x)
2
1
2 cos x
2
cos x
Dua bentuk yang terakhir inilah yang digunakan
untuk menyatakan fungsi trigonometri pada bidang
kompleks.
91
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
Definisi 3.4.4
Misalkan z .Didefinisikan
sin z
2i
1 iz iz
e e dan cos z
2
1 iz
e e iz
Demikian pula
sin z cos z 1
tan z , cot z , sec z ,
cos z sin z cos z
1
csc z .
sin z
92
Pengantar Analisis Kompleks
Bukti
Beberapa bukti sifat di atas disajikan berikut ini, dan
sisanya ditinggalkan sebagai latihan.
a. Karena z k , k , maka
sin z sin k 0
Demikian pula sebaliknya, jika sin z 0 maka
2i
1 iz iz
e e 0
Akibatnya,
eiz eiz
Dengan mengalikan kedua ruas dengan eiz , diperoleh
eiz e iz e ize iz e iz iz e iz iz
e 2iz 1
Dengan mengambil logaritma dari kedua sisi, didapat
log e2iz log1 2iz ln1 i arg1
2iz 0 0 2k i , k
2iz 2k i , k
Sehingga,
z k , k
Jadi terbukti bahwa sin z 0 jika dan hanya jika
z k , k .
93
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
1
2i
e iz
e iz 12 e iw
e iw 1
2
e iz
e iz 21i e iw
e iw
1
4i
e iz iw
eiz iw e iz iw e iz iw 1
4i
e iz iw
eiz iw e iz iw e iz iw
2
4i
e iz iw
e iz iw
1
2i
e i ( z w)
ei ( z w)
sin( z w)
94
Pengantar Analisis Kompleks
Contoh
Nyatakan sin z dalam bentuk u iv , dengan u dan v
masing-masing merupakan fungsi real.
Penyelesaian
Misalkan z x iy , diperoleh
sin z
2i
e e
1 i ( x iy ) i ( x iy )
2i
1 ix y ix y
e e
2i
1 ix y ix y
e e e e
2i
1 y
e (cos x i sin x) e y (cos x i sin x)
2i
1 y
e cos x ie y sin x e y cos x ie y sin x
1 1
(e y e y ) cos x i (e y e y ) sin x
2i 2i
1 y 1
i (e e y ) cos x (e y e y ) sin x
2 2
1 1
i (e y e y ) cos x (e y e y ) sin x
2 2
i sinh y cos x cosh y sin x
sin x cosh y i cos x sinh y
95
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
Fungsi Hiperbolik
Selain fungsi sinus, kosinus yang memiliki
keserupaan gagasan, fungsi sinus hiperbolik dan juga
kosinus hiperbolik pada bidang kompleks serupa dengan
pada bidang real, bahkan sama persis. Hal ini dinyatakan
dalam definisi berikut.
Definisi 3.4.6
Misalkan z . Didefinisikan
sinh z
2
1 z z
e e dan cosh z
2
1 z
e e z
Demikian pula
sinh z cosh z 1
tanh z , coth z , sech z ,
cosh z sinh z cosh z
1
csch z .
sinh z
96
Pengantar Analisis Kompleks
Latihan 3.4.2
1. Dengan menggunakan definisi, nyatakan hasil berikut
dalam bentuk A iB
a. cos b. sin( / 2) c. sinh i
d. cosh 2i e. tan i f. sin i
g. coth i h. sin(1 i)
2. Buktikan sifat poin b, c, e, g, h, dan i.
3. Tunjukkan bahwa
a. cos iz cosh b. sin iz i sinh z
c. i sin iz sinh z
4. Tunjukkan bahwa
a. cosh
2
z sinh 2 z 1
cosh z sinh 2 x cos 2 y
2
b.
97
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
Bidang-z
Bidang-w
98
Pengantar Analisis Kompleks
Contoh
1. Tunjukkan bahwa jika f ( z) z 1 , maka
lim f ( z ) 2i 1 .
z 2i
Penyelesaian
Diambil sebarang 0 , dapat dipilih , jelas
2
bahwa 0 , sehingga jika z N * (2i, ) , yaitu
z 2i , maka
f ( z ) (2i 1) ( z 1) (2i 1) z 2i
2
99
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
1
2. Tunjukkan bahwa jika f ( z) , maka
1 z
1 i
lim f ( z ) .
z i 2
Penyelesaian
Diambil sembarang 0 , dapat dipilih , jelas
bahwa 0 , sehingga jika z N * (i, ) , yaitu
1 i 1 1 i 1
z i , dan karena , maka
2 1 i 1 i 1 i
berlaku bahwa
1 i 1 1 i 1 1 (1 i ) (1 z )
f ( z)
2 1 z 2 1 z 1 i (1 z )(1 i)
1 i 1 z z i
1 i z zi 1 i z zi
z i
100
Pengantar Analisis Kompleks
Penyelesaian
Jika z mendekati 0 melalui garis y x , diperoleh
2 xy y2
lim f ( z ) lim i
z 0 ( x , y ) (0,0) x 2 y 2 x2
2 x2 x2
lim i
x 0 x 2 x 2 x2
lim 1 i
x 0
1 i
Tetapi jika z mendekati 0 melalui garis y=0, maka
diperoleh
2 xy y2
lim f ( z ) lim i
z 0 ( x , y ) (0,0) x 2 y 2 x2
0 0
lim 2i
( x , y ) (0,0) x 2 0 x
0
Oleh karena itu, kita katakana bahwa lim f ( z ) tidak
z 0
ada.
101
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
Teorema 3.5.2
Jika fungsi f mempunyai limit di titik z0 maka limitnya tunggal.
Bukti
Diandaikan limit fungsi f tidak tunggal. Katakan
lim f ( z ) L dan lim f ( z ) M , dengan L M .
z z0 z z0
L M L f ( z) f ( z) M
L f ( z) f ( z) M
1
2 L M 12 L M
LM
Terjadi kontradiski, yaitu L M L M . Oleh karena
itu, pengandaian salah dan harus diingkari.
Jadi limit fungsi f tunggal. □
102
Pengantar Analisis Kompleks
Teorema 3.5.3
Misalkan f sebuah fungsi pada domain D, dengan
f ( z ) u ( x, y) i v( x, y) dan titik z0 a ib merupakan
titik dalam atau titik batas D, maka berlaku
lim f ( z ) A iB jika dan hanya jika
z z0
Bukti
Karena lim f ( z ) A iB , berarti untuk setiap 0 ,
z z0
103
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
u ( x, y ) A
. Juga, karena lim v( x, y ) B ,
2 ( x , y ) ( a ,b )
0 z z0 berlaku
f ( z ) (A iB) u ( x, y ) iv( x, y ) (A iB)
u ( x, y ) A i v ( x, y ) B
u ( x, y ) A v ( x, y ) B
2 2
Jadi terbukti bahwa lim f ( z ) A iB . □
z z0
104
Pengantar Analisis Kompleks
konstanta sembarang .
lim x i lim y ,
( x , y )( a ,b ) ( x , y )( a ,b )
a ib z0
dan,
lim f ( z ) lim ( k .1 i.0)
z z0 ( x , y ) ( a ,b )
lim k i lim 0
( x , y )( a ,b ) ( x , y ) ( a ,b )
k
Teorema 3.5.4
Misalkan lim f ( z ) L dan lim g ( z ) M . Benar bahwa
z z0 z z0
a. lim f ( z ) g ( z ) L M
z z0
b. lim f ( z ) g ( z ) LM
z z0
f ( z) L
c. , asalkan M 0 .
z z0 g ( z )
lim
M
105
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
lim
( a ,b ) (0,2)
a 1 bi
lim a 1 i lim b
a 0 b2
0 1 i2
2i 1
Terlihat bahwa pemanfaatan teorema di atas sangat
mempermudah pekerjaan kita.
Latihan 3.5
1. Dengan menggunakan definisi limit, tunjukkan bahwa
z2 1 1
a. lim 2i b. lim i
z i z i z i z
c. lim z 3 3 2i
2
z 1 i
106
Pengantar Analisis Kompleks
Definisi 3.6.1
Misalkan f sebuah fungsi kompleks dengan domain D.
Fungsi f disebut kontinu di titik z0 D , jika
Contoh
1. Fungsi dengan rumus f ( z ) z 1 merupakan
fungsi kontinu di titik z 2i , sebab (a)
f (2i) 2i 1 ; (b) lim f ( z ) 2i 1 ; dan (c)
z 2i
lim f ( z ) f (2i )
z 2i
107
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
z2 1
2. Akan tetapi fungsi dengan rumus g ( z) tidak
z i
kontinu di titik z i , sebab: (a) g (i) tidak terdefinisi;
z2 1
meskipun (b) lim 2i . Namun demikian fungsi
z i z i
g kontinu di titik z i .
Teorema 3.6.2
Misalkan D sebuah daerah pada bidang kompleks dan f sebuah
fungsi kompleks, dengan
a. f ( z ) u ( x, y) i v( x, y)
b. Fungsi f terdefinisi pada setiap titik di D, dan
c. z0 a ib D
berlaku bahwa fungsi f kontinu di titik z0 jika dan hanya jika
u ( x, y ) dan v( x, y ) masing-masing kontinu di (a,b).
Bukti
Berdasarkan definisi kekontinuan, maka membuktikan
teorema ini berarti menunjukkan bahwa
lim f ( z ) f ( z0 ) .
z z0
u (a, b) iv(a, b)
108
Pengantar Analisis Kompleks
Teorema terbukti. □
Teorema 3.6.3
Misalkan f dan g dua buah fugsi kontinu di titik z0 dan k sebuah
skalar, berlaku
a. f g kontinu di z0
b. f g kontinu di z0
c. fg kontinu di z0
f
d. kontinu di z0, asalkan g ( z0 ) 0
g
e. kf kontinu di z0
Bukti
Karena f dan g kontinu di titik z0, berarti
lim f ( z ) f ( z0 ) dan lim g ( z ) g ( z0 ) .
z z0 z z0
Diperoleh,
109
Fungsi pada Himpunan Bilangan Kompleks
f ( z0 ) g ( z 0 ) f g ( z 0 )
Latihan 3.6
1. Tentukan apakah fungsi dengan rumus berikut ini
kontinu di titik-titik yang diberikan.
z3 1
a. f ( z) , di z 3 2i
z 1
z 2 (3 i ) z 2 2i
b. g ( z ) , di z 1 i
z 1 i
z4 1
c. h( z ) , di z i
z i
2. Selidiki apakah fungsi dengan rumus berikut ini
kontinu di seluruh bidang kompleks.
f ( z) z
2
a.
110
Pengantar Analisis Kompleks
1
b. g ( z )
1 z
c. h( z ) Re ( z 4 4)
3. Buktikan teorema 3.6.3 poin b, c, d, dan e.
111
BAB 4
TURUNAN FUNGSI DAN
FUNGSI ANALITIK
Kompetensi Akhir:
Menerapkan gagasan turunan fungsi untuk
menentukan status keanalitikan fungsi
kompleks.
Indikator:
1. Menentukan turunan fungsi kompleks dengan
menggunakan definisi turunan fungsi.
2. Menerapkan aturan pencarian turunan untuk
menentukan turunan fungsi kompleks.
3. Menerapkan persamaan Cauchy-Reimann
untuk menentukan turunan fungsi kompleks.
4. Menentukan status keanalitikan fungsi
kompleks.
5. Menentukan fungsi harmonik dengan
menggunakan sifat keanalitikan fungsi
kompleks.
6.
Turunan Fungsi dan Fungsi Analitik
PENDAHULUAN
113
Pengantar Analisis Kompleks
Definisi 4.1.1
Misalkan f sebuah fungsi kompleks yang terdefinisi pada domain
D.
Fungsi f dikatakan terturunkan (differentiable) di titik
z0 D jika
f ( z0 z ) f ( z0 ) f ( z ) f ( z0 )
lim lim ada.
z 0 z z z0 z z0
114
Turunan Fungsi dan Fungsi Analitik
Contoh
1. Misalkan f sebuah fungsi kompleks dengan rumus
f ( z) z 1 . Tentukan turunan fungsinya di titik
z0 2i .
Penyelesaian
Karena
f ( z ) f ( z0 ) f ( z ) f (2i )
lim lim
z z0 z z0 z 2i z 2i
( z 1) (2i 1)
lim
z 2i z 2i ,
z 2i
lim
z 2 i z 2i
lim 1 1
z 2i
tulis f '(2i) 1 .
115
Pengantar Analisis Kompleks
Penyelesaian
Karena f ( z ) z , berarti
f ( z ) f (0) z
lim lim
z 0 z 0 z 0 z
x iy
lim
( x , y ) (0,0) x iy
Perhatikan bahwa limit fungsi tersebut tidak ada di
titik asal, sebab jika titik 0 didekati melalui garis y 0,
diperoleh
x iy x
lim lim
( x , y ) (0,0) x iy ( x , y ) (0,0) x
lim 1 ,
( x , y ) (0,0)
1
sedangkan jika titik 0 didekati melalui garis x 0 ,
diperoleh
x iy iy
lim lim
( x , y ) (0,0) x iy ( x , y ) (0,0) iy
lim 1
( x , y ) (0,0)
1
Ini berarti turunan fungsi f di titik 0 tidak ada, atau
f '( z ) tidak ada.
116
Turunan Fungsi dan Fungsi Analitik
Teorema 4.1.2
Misalkan f sebuah fungsi pada D dengan rumus f ( z) c ,
c suatu konstanta, maka turunan fungsi f di sembarang titik
z D adalah 0, yaitu f '( z ) 0 .
Bukti
Karena f ( z ) c , maka
f ( z z ) f (z) cc 0
lim lim lim 0
z 0 z z 0 z z 0 z
Teorema 4.1.3
Misalkan f sebuah fungsi pada D dengan rumus f ( z ) z n ,
dengan n bilangan bulat positif, maka turunan fungsi f di
sembarang titik z0 D adalah f ' ( z0 ) nz0 n 1 .
Bukti
Karena f ( z ) z n , maka
117
Pengantar Analisis Kompleks
f ( z ) f (z 0 ) z n z0n
lim lim
z z0 z z0 z z0 z z
0
( z z0 )( z n 1 z n 2 z 0 . . . z z 0 n 2 z 0 n 1 )
lim
z z0 z z0
lim ( z n 1 z n 2 z 0 . . . z z 0 n 2 z 0 n 1 ) (n suku)
z z0
n z 0 n 1
Teorema 4.1.4
Misalkan z . Jika f ( z ) e z maka f '( z ) e z .
Bukti
Karena f ( z ) e z , maka
f ( z z ) f ( z )
f '( z ) lim
z 0 z
z z
e ez
lim
z 0 z
e (e z 1)
z
lim
z 0 z
Dengan memisalkan z x iy , diperoleh
118
Turunan Fungsi dan Fungsi Analitik
e z 1 z e x iy 1 x iy
e x cos y i sin y 1 x iy
e x cos y 1 x i e x sin y y
e
x
cos y 1 e x
1 x i e
x
sin y y y e x
1
e
x cos y 1
x
e 1 x
e
x sin y y
x
y e 1
y x y y
119
Pengantar Analisis Kompleks
e z (e z 1)
f '( z ) lim
z 0 z
(e z 1)
e z lim
z 0 z
e z
Teorema 4.1.5
Misalkan f dan g fungsi pada bidang kompleks D. Jika f dan
g terturunkan di setiap z D , maka berlaku
f ( z ) g ( z ) f ' ( z ) g ' ( z )
'
a.
f ( z ) g ( z ) f ' ( z ) g ' ( z )
'
b.
f ( z ) g ( z ) f ' ( z ) g ( z ) f ( z ) g ' ( z )
'
c.
'
f ( z) g ( z) f ' ( z) f ( z) g ' ( z)
d.
g ( z )
2
g ( z)
Lebih lanjut, jika f terturunkan di setiap titik g(z), maka
berlaku juga (aturan rantai)
f g ( z ) f g ( z) g ' ( z)
' '
e.
120
Turunan Fungsi dan Fungsi Analitik
Bukti 4.1.5c
Karena f dan g terturunkan di setiap z D , maka
diperoleh
f ( z z ) g ( z z ) f ( z ) g ( z )
f ( z ) g ( z ) '
lim
z 0 z
f ( z z ) g ( z z ) f ( z ) g ( z z ) f ( z ) g ( z z ) f ( z ) g ( z )
lim
z 0
z
lim
f ( z z ) f ( z ) g ( z z ) f ( z ) g ( z z ) g ( z )
z 0 z
f ( z z ) f ( z ) g ( z z ) g ( z )
lim lim g ( z z ) lim f ( z ) lim
z 0
z z 0 z 0 z 0
z
f ( z) g ( z) f ( z) g ( z)
' '
121
Pengantar Analisis Kompleks
turunan f menjadi:
Karena n bilangan bulat negatif, maka –n adalah positif.
Diperoleh,
1
f ( z) z n .
z n
Berdasarkan teorema 4.1.5d, berlaku
0.z n 1.( nz n 1 )
f ( z)
'
z 2 n
1.( nz n 1 )
z 2 n
nz n 1 z 2 n
nz n 1
Demikian pula untuk f ( z ) z r , dengan r bilangan
rasional.
Teorema 4.1.6
Misalkan z , berlaku
d
a. (sin z ) cos z
dz
d
b. (cos z ) sin z
dz
d
c. (sinh z ) cosh z
dz
122
Turunan Fungsi dan Fungsi Analitik
d
d. (cosh z ) sinh z
dz
Bukti
Pembuktian untuk poin c teorema di atas dinyatakan
berikut ini, sedankan sisanya ditinggalkan sebagai
latihan.
Karena sinh z
2
1 z z
e e , maka berdasarkan
123
Pengantar Analisis Kompleks
Teorema 4.1.7
Misalkan f sebuah fungsi kompleks dan z0 titik dalam
domain f. Jika f terdiferensialkan di z0 maka f kontinu di z0 .
Bukti
Karena f terturunkan maka ini berarti
f ( z ) f ( z0 )
lim f ( z ) lim f ( z0 ) ( z z0 )
z z0 z z0
z z0
f ( z0 ) 0. f ( z0 )
'
f ( z0 )
Teorema terbukti. □
Latihan 4.1
1. Dengan menggunakan definisi turunan, tentukan
turunan fungsi dengan rumus berikut ini.
a. f ( z ) z 2 3z b. f ( z ) z 1
124
Turunan Fungsi dan Fungsi Analitik
(2 z 5)8
c. f ( z )
(1 2 z z 2 )10
3. Tunjukkan bahwa fungsi dengan rumus berikut ini
tidak mempunyai turunan di titik manapun.
a. f ( z ) Re z b. f ( z ) Im z
4. Tunjukkan bahwa polinomial
P( z ) a0 a1 z a1 z . . . an z
2 n
mempunyai
turunan di titik manapun.
5. Buktikan teroema 4.1.5 poin a, b, d, dan e.
6. Buktikan teroema 4.1.6 poin a, b, dan d.
125
Pengantar Analisis Kompleks
Teorema 4.2.1
Misalkan f sebuah fungsi kompleks dengan
f ( z ) u ( x, y) iv( x, y) , dengan ux , vx , u y dan v y
masing-masing menyatakan turuan parsial fungsi u dan v. Jika
a. Fungsi u, v, ux , vx , u y dan v y kontinu pada suatu
Bukti:
Karena u, v, ux , vx , u y dan v y kontinu pada suatu
126
Turunan Fungsi dan Fungsi Analitik
127
Pengantar Analisis Kompleks
f ( z0 z ) f ( z0 ) u iv
z z
u x x vx y x y i v x x u x y x y
z
x y x y
u x ivx iu x vx i i
z z z z
x y x y
u x ivx i u x ivx i i
z z z z
x iy x y
u x ivx i i
z z z
x y
u x ivx i i ............ (****)
z z
Jadi,
f ' ( z0 ) ux (a, b) ivx (a, b) v y (a, b) iu y (a, b) . □
128
Turunan Fungsi dan Fungsi Analitik
Teorema 4.2.2
Misalkan f sebuah fungsi dengan f ( z ) u ( x, y) iv( x, y) .
Jika f mempunyai turunan di titik z0 (a, b) , maka di titik
Bukti
Karena f ' ( z0 ) ada, maka nilai limit f ' ( z0 ) ada meskipun
ia didekati dari arah manapun. Dalam hal ini z 0 bisa
saja berarti didekati melalui jalur x, sehingga y 0 . Oleh
karena itu diperoleh,
129
Pengantar Analisis Kompleks
f ( z0 z ) f ( z0 )
f ' ( z0 ) lim
z 0 z
lim
u (a x, b y ) iv(a x, b y ) u (a, b) iv(a, b)
z 0 x iy
lim
u (a x, b) iv(a x, b) u (a, b) iv(a, b)
x 0 x
u ( a x, b) u ( a, b) v ( a x, b) v ( a, b)
lim i lim
x 0 x x 0 x
u x ( a, b) ivx ( a, b)
lim
u (a, b y ) iv(a, b y ) u (a, b) iv(a, b)
y 0 iy
u ( a, b y ) u ( a, b) v( a, b y ) v( a, b)
lim i lim
x 0 iy x 0 iy
u ( a, b y ) u ( a, b) v( a, b y ) v( a, b)
i lim lim
x 0 y x 0 y
iu y ( a, b) v y ( a, b)
v y ( a, b) iu y ( a, b)
130
Turunan Fungsi dan Fungsi Analitik
Contoh
1. Misalkan f sebuah fungsi kompleks dengan rumus
f ( z ) z 2 1. Jelas bahwa f terturunkan pada setiap
z , yaitu f '( z ) 2 z .
Namun jika kita memanfaatkan teorema 4.2.1 dan 4.2.2
di atas, maka diperoleh juga hasil yang sama. Mari
mencoba.
Jika ditulis dalam bentuk f ( z ) u iv , maka
f ( z ) ( x iy ) 2 1
x 2 y 2 1 2 xyi
Sehingga u x 2 y 2 1 , yang berarti
ux 2 x dan u y 2 y ,
v 2 xy , yang berarti
vx 2 y dan v y 2 x
Jelas bahwa keenam fungsi tersebut kontinu di setiap
z , dan berlaku ux v y dan vx u y untuk
setiap z .
Berdasarkan teorema 4.2.1, maka f '( z ) ada di setiap
z , dan dengan memanfaatkan teorema 4.2.2,
diperoleh
f '( z ) ux ivx 2 x i 2 y 2 z .
131
Pengantar Analisis Kompleks
Penyelesaian
Karena u x 2 3 , maka ux 2 x dan u y 0 ,
v y 2 , yang berarti vx 0 dan vy 2 y
Keenam fungsi di atas jelas kontinu di setiap z ,
akan tetapi persamaan Cauchy-Reimann hanya berlaku
dalam hal y x . Oleh karena itu, berdasarkan
teorema 4.2.1, f '( z ) ada hanya di sepanjang garis
tersebut. Sedangkan berdasarkan teorema 4.2.2,
diperoleh bahwa
f '( z ) ux ivx 2x atau f '( z ) vy iu y 2 y
Tanpak jelas bahwa f '( z ) ada hanya dalam hal
y x . Dengan kata lain f terturunkan hanya di
sepanjang garis y x .
132
Turunan Fungsi dan Fungsi Analitik
Penyelesaian
Karena f ( z ) e z e x iy e x (cos y i sin y ) , berarti
u e x cos y, v e x sin y
ux e x cos y , vx e x sin y
u y e x sin y , v y e x cos y
Jelas bahwa keenam fungsi tersebut kontinu di setiap
z , dan berlaku juga persamaan Cauchy-Reimann
di setiap z . Oleh karena itu, fungsi f terturunkan
di titik manapun. Lebih lanjut,
f '( z ) u x ivx
e x cos y ie x sin y
e x (cos y i sin y )
e x iy
ez
Jadi f '( z ) e z , yang ini berarti turunan fungsi
eksponensial pada bidang kompleks berperilaku sama
seperti pada bidang real.
133
Pengantar Analisis Kompleks
Latihan 4.2
1. Diberikan fungsi-fungsi dengan rumus berikut ini.
Tentukan di titik mana fungsi tersebut terturunkan (jika
ada), dan tentukan juga turunan fungsinya.
a. f ( z ) x iy f. f ( z ) Im z
b. f ( z) z3 2 g. f ( z) z
f ( z ) 5i f ( z) z
2
c. h.
d. f ( z ) x 2 iy i. f ( z ) 3x 2 i 2 y 3
e. f ( z ) e2 z 1
2. Misalkan f ( z ) u ( x, y) iv( x, y) terturunkan di titik
manapun kecuali z 0 . Tunjukkan bahwa persamaan
Cauchy-Reimann dalam bentuk polar berlaku, yaitu
r ur v dan r vr u .
134
Turunan Fungsi dan Fungsi Analitik
Definisi 4.3.1
Misalkan f fungsi kompleks. Fungsi f disebut analitik pada titik
z0 jika f terturunkan pada pesekitaran z0 . Jika f analitik
pada semua titik pada domain D , maka f disebut analitik
dalam D, sedangkan jika f analitik pada seluruh bidang
kompleks, maka f disebut fungsi utuh (entire function).
135
Pengantar Analisis Kompleks
2
Karena f ( z ) z x2 y 2 x 2 y 2 , yang berarti
2
136
Turunan Fungsi dan Fungsi Analitik
Teorema 4.3.2
Misalkan f dan g fungsi pada S . Jika f , g analitik pada S,
dan f juga analitik pada setiap g(z) untuk z S , maka
f
f g , f g , fg , f g , dan juga analitik di setiap
g
z S , asalakan di titik tersebut fungsinya terdefinisi.
Bukti
Pembuktian teorema ini jelas berdasarkan definisi
keanalitikan fungsi dan teorema 4.1.5.
137
Pengantar Analisis Kompleks
Teorema 4.3.3
Misalkan f sebuah fungsi kompleks dengan
f ( z ) u ( x, y) iv( x, y) .
Jika
a. Fungsi u, v, ux , vx , u y dan v y kontinu pada persekitaran
z0 , dan
b. berlaku persamaan Cauchy-Reimann,
ux vy dan vx u y di setiap titik pada persekitaran z0
Maka f analitik di z0 .
Bukti
Pembuktian teroema ini juga jelas berdasarkan pengertian
keanalitikan fungsi dan juga teorema 4.2.1.
Teorema 4.3.4
Misalkan f sebuah fungsi dengan f ( z ) u ( x, y) iv( x, y) .
Jika f analitik di titik z0 , maka di setiap titik pada persekitaran
z0 , berlaku persamaan Cauchy-Reimann
ux vy dan vx u y .
Bukti
138
Turunan Fungsi dan Fungsi Analitik
Teorema 4.3.5
Misalkan f suatu fungsi kompleks. Jika f analitik pada domain
A dan berlaku f '( z ) 0 untuk setiap z A , maka f
merupakan fungsi konstan.
Bukti
Karena f analitik pada A maka f '( z ) ada untuk setiap
z A . Oleh karena itu, berlaku persamaan Cauchy-
Reimann pada A, yaitu
ux vy dan vx u y ,
juga
f '( z ) ux ivx v y iu y
Selanjutnya, karena f '( z ) 0 , maka u x v y 0 dan
Latihan 4.3
139
Pengantar Analisis Kompleks
z
2. Tentukan apakah fungsi-fungsi dengan rumus berikut
merupakan fungsi utuh.
a. f ( z ) z 2 b. g ( z ) e z
x2 y 2 2ixy
c. h( z ) e
3. Tunjukkan bahwa fungsi-fungsi dengan rumus berikut
ini tidak analitik di titik manapun.
a. f ( z ) x iy c. f ( z ) x 2 y 2
b. g ( z ) e Re z d. g ( z ) e z
4. Buktikan bahwa jika f ( z ) u iv dan sekawannya
f ( z ) u iv , keduanya analitik pada domain A
maka f merupakan fungsi konstan pada A.
140
Turunan Fungsi dan Fungsi Analitik
Definisi 4.4.1
Misalkan fungsi real dengan ( x, y ) pada A . Jika
fungsi tersebut kontinu, dengan turunan parsial pertama dan
keduanya juga kontinu, serta memenuhi persamaan differensial
Laplace, yaitu
2 2
0
x 2 y 2
maka fungsi disebut fungsi harmonik.
Contoh
141
Pengantar Analisis Kompleks
Teorema 4.4.2
Misalkan f ( z ) u ( x, y) iv( x, y) . Jika f analitik maka u dan
v merupakan fungsi harmonik.
Bukti
Pembuktian teorema ini kita tinggalkan sampai
pembahasan integral fungsi kompleks.
142
Turunan Fungsi dan Fungsi Analitik
Contoh
Misalkan f ( z ) e z e x cos y ie x sin y . Tunjukkan
bahwa fungsi bagian real dan bagian imajinernya
merupakan fungsi harmonik.
Penyelesaian
Karena kita telah mengetahui bahwa f merupakan fungsi
analatik, bahkan fungsi utuh, maka berdasarkan teorema
di atas fungsi u, yaitu u ( x, y ) e x cos y dan fungsi v,
yaitu v( x, y ) e x sin y merupakan fungsi harmonik.
143
Pengantar Analisis Kompleks
Latihan 4.4
1. Tunjukkan bahwa fungsi dengan rumus
f ( x, y) x y 2 y merupakan fungsi harmonik.
2 2
144
DAFTAR PUSTAKA
145
Permana, Hilman, 2010. Bilangan Imajiner: Sejarah dan
Filosofinya,
http://matematiku.wordpress.com/2010/01/21/bila
ngan-imajiner-sejarah-dan-filosofinya/
Quita, R.M, Sejarah Bilangan Kompleks.
http://majalah1000guru.net/2014/05/bilangan-
kompleks/.
Rossroessler, History of Complex Numbers,
http://rossroessler.tripod.com/
Shaw, Amanda, 2007. God and Imaginary Numbers.
http://www.firstthings.com/web-
exclusives/2007/09/god-and-imaginary-numbers
Taylor, Petra Bonfert, 2018. Introduction to Complex Analysis –
1.1- History of Complex Numbers.
https://www.youtube.com/watch?v=cVEbr0dEaZI
Wikipedia, the free encyclopedia. Hero of Alexandria.
https://en.wikipedia.org/wiki/Hero_of_Alexandria.
146
Hapipi, S.Pd., M.Sc.
Selain itu, pada buku ini juga dihadirkan uraian mengenai sejarah
muncul dan berkembangnya bilangan kompleks. Sebuah rangkaian
sejarah perkembangan gagasan bilangan yang tergolong sangat
kompleks dan dinamis. Pemahaman sejarah ini penting untuk
memberikan perspektif yang lebih autentik terkait eksistensi bilangan
kompleks itu sendiri. Konstruksi bilangan kompleks yang melewati
tahapan dan proses unik, sangat tidak mudah, membutuhkan jangka
waktu yang sangat panjang, lebih dari 19 abad lamanya, menjadikan
ulasan bagian ini terasa begitu penting. Pemahaman terhadap sejarah
bilangan kompleks ini akan membantu mahasiswa dalam
mengkontekstualisasi konstruksi gagasan sebagai sebuah proses
berpikir, tidak semata memahami apa yang dipelajari sebagai sebuah
produk pemikiran (jadi). Tahapan konstruksi gagasan yang tidak
sederhana tersebut diharapkan membantu menyadarkan kita bahwa
konsep matematika yang kita kenal ternyata membutuhkan proses dan
waktu, yang tidak semuanya sederhana. Terkadang, proses konstruksi
konsep tersebut jauh lebih rumit dan panjang dibanding dengan upaya
kita dalam memahaminya.