MATERI KULIAH
PENGELOLAAN KELAPA SAWIT 2
Penyusun
Amar Ma’ruf, M.Sc
HANYA DIPERUNTUKAN:
SEBAGAI BAHAN KULIAH/PEMBELAJARAN
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
BAHAN TANAMAN
Pisifera
Tanpa
anpa cangkang, kernel kecil dengan lapisan fiber tipis, proporsi
mesokarp tinggi dan kadar minyak terekstrak tinggi, tetapi
sebagian besar betinanya steril sehingga sangat jarang
menghasilkan buah.
Tenera
Merupakan hasil silangan antara dura dan pisifera sehingga
mempunyai karakteristik gabungan antara dura dan pisifera
sehingga meminimalisir kelemahan masingmasing. Kernel
berukuran sedang dengan cangkang menjadi lebih tipis (0,5 – 4
mm), tetapi bunga betina tetap fertile. Proporsi mesokarp tinggi (60
– 95%) dan kadar minyak 22 – 25%, bahkan ada yang mencapai
28%. Dengan demikian, maka hibrida tenera menjadi bahan tanam
yang digunakan dalam budidaya komersial, sedangkan dura dan
pisifera terus digunakan untuk menemukan varietas unggul barubaru.
Gambar 1. Buah Nigrescens belum matang (A), dan sudah matang (B)
Sumber: Pusat Penelitian dan Pengembangan
bangan Perkebunan (2010)
B. SUMBER BENIH
Tingkat produksi yang mungkin dicapai pertama pertama-tama
ditentukan oleh potensi genetik varietas baru faktor lingkungan dan
pengelolaan. Varietas unggul kelapa sawit yang dihasilkan oleh
berbagai lembaga riset adalah tenera yang merupakan hibrida dura x
pisifera (DxP), yaitu bunga jantan (pollen) dari jenis pisifera
dikawinkan pada bunga betina dari jenis dura. Jadi, benih yang
membawah sifat gabungan kedua jenis sawit tersebut adalah biji dari
dura.
PEMBIBITAN
A. PERSIAPAN PEMBIBITAN
Tempat dan Lokasi Pembibitan
Pemilihan Lokasi atau u tempat untuk pembibitan harus
memenuhi syarat :
Dekat sumber air dan air tesedia cukup banyak dengan kualitas
yang sesuai (volume air harus tersedia dalam jumlah cukup pada
musim kemarau, yaitu minimal 40.000 liter/Ha/hari).
Topografi datar dan diusahakan terletak di dekat areal tanam.
Tidak tergenang dan bebas dari banjir pada musim hujan.
Tersedia top soil dalam jumlah cukup untuk pengisian polybag.
Lokasi harus mudah dijangkau dan akses jalan ke pembibitan
harus baik.
Dekat dengan perumahan sehingga pengawasan dapat lebih
intensif.
Areal harus bebas dari sumber hama dan penyakit,
Intensitas sinar baik dan terbuka, tidak terhalang oleh pohon besar
atau bangunan.
Aman dari pencuriaan.
Pemesanan Kecambah
Kecambah dipesan
ipesan pada produsen kecambah yang
mempunyai reputasi baik. Prosedur
rosedur pemesanan bibit (dibuku saku).
Penjadwalan pemesanan kecambah perlu dilakukan dengan tepat
karena terkait dengan perijinan, ketersediaan kecambah oleh
produsen, program pembukaan lahan, program penanaman,
ketersediaan tenaga kerja dan penyiapan sarana produksi untuk
kegiatan pemeliharaan bibit. Kebun mandiri dapat memesan sesuai
dengan rencana pembangunan kebun n dan lahan yang dipersiapkan
dan dilakukan 1 (satu) tahun sebelum persiapan lahan.
Jumlah kecambah yang harus dipesan adalah 193 – 200
kecambah per hektar areal penanaman (planted area) dengan
kerapatan tanaman 136 – 143 pokok per hektar. Waktu pemesanan
kecambah harus dilakukan dengan mengacu pada program
penanaman, minimal 2 (dua) tahun sebelumnya. Setiap papan label
harus menunjukkan: Modul, Jenis Kecambah
Kecambah, Jumlah kecambah
ditanam, Tanggal kecambah ditanam, Asal kecambah (misal: D x P
Marihat), Nama kelompok
lompok (misal: BJ atau DA), Penanggung jawab.
Untuk jenis DP Marihat ada 12 (dua belas) kelompok utama
yang harus ditanam terpisah, yaitu BJ, DS, MA, LM, RS, YA, DS x NI,
MA x NI, DS x BJ, RS x DS, MA x RS, BJ x RS. Ke 12 kelompok
utama itu mencakup 36 kategori persilangan. Untuk DP Rispa ada 2
(dua) kelompok utama, yaitu DP dan DYP (jenis Dumpy, lebih pendek
dari DP). Untuk DP Socfin ada 2 (dua) kelompok utama yang
mencakup 22 kategori persilangan. Dibuat papan label untuk
pemisahan kelompok bibit dengan ukuran 15 x 20 cm, tinggi 30 cm
dari permukaan tanah, cat dasar warna putih dan tulisan warna hitam.
Berikut adalah tatacara dan Persyaratan yang harus dipe
dipenuhi
bagi calon pembeli (petani perorangan) dalam pembelian bibit kelapa
sawit ke produsen resmi yaitu:
Mengisi formulir pembelian kecambah (tersedia di lokasi
penjualan)
Surat Persetujuan Penyaluran Benih Kelapa Sawit (SP2BKS) dari
Dinas Perkebunan setempat.
Penyiapan Bedengan
Diusahakan arah bedengan memanjang dari Barat ke Timur.
Panjang bedengan disesuaikan dengan keadaan lapangan (10 (10-20 m).
Lebar bedengan 1,2 m. Jarak antar bedengan 0,6 0,6-1 m. Tepi
bedengan dibuat palang
ng dari papan, dengan panjang 10
10-20 m, tinggi
10 cm dan tebal 2 cm atau bambu atau balok kayu berdiameter 5 cm.
Norma Kerja: Tenaga kerja yang diperlukan untuk pembuatan
bedengan untuk menampung sebanyak 12.000 kecambah adalah = 7
- 9 HK, pembuatan peneduh = 3-5 HK.
Penyiapan Naungan
Naungan untuk pre-nursery
nursery tidak mutlak dan dapat ditiadakan
jika penyiraman terjamin baik dan teratur. Naungan hanya
direkomendasikan apabila penyiraman tidak terjamin atau kurang
baik. Untuk bahan atap naungan bisa dipakai pelepah daun sawit
ataupun plastik net dengan 60% shading (naungan). Tinggi tiang atap
sekitar 2 m (dengan bagian tiang sedalam 0,3m tertanam di dalam
tanah) dan lebar jarak antara 2 tiang sekitar
kitar 1,5m.
Sekitar 10 minggu setelah tanam (dua daun) naungan
berangsur-angsur
angsur dikurangi sehingga dalam waktu 2 minggu
kemudian naungan sama sekali dihilangkan (setiap selang waktu 4
hari naungan dikurangi seperempatnya). Jangan memakai naungan
yang terlalu
lu gelap dan naungan harus dibongkar setelah 12 minggu
dari penanaman kecambah.
Norma Keja: Tenaga kerja yang diperlukan untuk Pembuatan
Naungan bedengan yang menampung sebanyak 12.000 polybag
adalah = 3- 5 HK.
Seleksi Kecambah
Kecambah diseleksi sebelum ditanam. Ciri kecambah normal
dilihat pada diferensiasinya yaitu pucuk ((Plumula) dan akar
(Radicula).
). Plumula bentuknya meruncing berwarna putih sedangkan
radicula bentuknya agak tumpul, panjangnya ± 8 – 25 mm berwarna
gading dengan posisi saling bertolak belakang. Apabila plumula
kembar, plumula yang lebih lemah harus dibuang. Kemudian
kecambah ditanam seperti biasa.
Kecambah yang harus dibuang dengan kondisi sebagai
berikut :
Kecambah abnormal.
Radicula dan atau plumula busuk/ rusak.
Radicula dan plumula searah.
Terdapat jamur.
Norma Kerja: Tenaga kerja yang diperlukan untuk seleksi
kecambah sebanyak 12.000 kecamabah adalah = 8 -10 HK.
Penanaman Kecambah
Kecambah yang diterima harus disimpan dan dibuka di
tempat yang ternaungi/ tidak terkena sinar mataha
matahari langsung.
Penyiraman
Penyiraman bibit dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore). Bila
pada malam hari turun hujan > 8 mm, maka besok paginya tidak
perlu disiram. Kebutuhan air adalah 0,2 – 0,3 liter per babybag per
hari. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan selang air yang
dilengkapi dengan kepala gembor di ujungnya, agar tanah tidak
keluar dari babybag atau selang air lay flat.
Penyiraman dapat juga dilakukan dengan gembor dan
persediaan air diambil
bil dari drum yang ditempatkan pada setiap modul
pre-nursery. Penyiraman adalah salah satu perlakuan pemeliharaan
yang terpenting dan harus dilaksanakan dengan sebaik sebaik-baiknya
terutama dalam fase awal di pre-nursery
Norma Kerja: Tenaga kerja yang diperlukan untuk penyiraman
bibit pre nursery sebanyak 12.000 polybag adalah = 4040-44 HK.
Pemupukan
Aplikasi pemupukan harus disesuaikan dengan program yang
telah direkomendasikan. Di Pre Nursery selalu dilakukan pemupukan
dengan cara menyiramkan larutan pupuk (dengan menggunakan
gembor).
umur 11 minggu yaitu 30 gram urea/ 15 liter air/ 300 bibit setiap
minggu sampai bibit dipindahkan. Jangan memberikan
mberikan pupuk dalam
bentuk granular pada babybag.
Norma Kerja:Tenaga
:Tenaga kerja yang diperlukan untuk pemupukan
bibit pre nursery sebanyak 12.000 polybag adalah = 38
38-42 HK.
Seleksi Bibit
Seleksi bibit atau afkir di pre-nursery
nursery dilakukan sebelum bibit
ditransplanting ke main nursery (umur 2,5 - 3 bulan). Seleksi bibit
dilakukan untuk membuang bibit yang mempunyai bentuk dan
pertumbuhan yang abnormal serta bibit yang terserang hama dan
penyakit.
Pengisian Polybag
Polybag harus sudah siap diisi tanah minimal 4 minggu
sebelum pemin-dahan bibit dari pre-nursery,, untuk mendapatkan
tingkat kepadatan tanah yang stabil setelah dilakukan penyiraman
setiap hari.
Cara pengisian polybag besar:
Polybag harus dibalik sebelum diisi tanah agar polybag dapat
berdiri tegak dan silendris.
Media tanah harus disaring melalui saringan 1,5 cm x 1,5 cm
untuk menghindari adanya gumpalan-gumpalan
gumpalan tanah, sampah,
akar tana-man dll.
Persiapkan media tanam dan isikan ke dalam polybag. Hindarkan
pemadatan tanah dalam polybag dengan cara menekan kuat ke
arah bawah.
Guncang polybag pada waktu pengisian untuk memadatkan tanah
dan mencegah agar tidak ada bagian yang mengkerut/terlipat.
Isilah sampai mencapai ketinggian 2,5 cm dari bibir polybag.
Norma Kerja: pengisian tanah di polybag
lybag besar untuk
pembibitan utama dibutuhkan 120-130 HK.
Penempatan Polybag
Bibit ditanam dengan jarak tanam 90 cm segitiga sama sisi,
sedangkan bibit APM untuk sisipan ditanam dengan jarak 150 cm
segitiga sama sisi.
Perawatan
Perawatan bertujuan membersihkan gulma yang tumbuh di
dalam maupun di luar di antara polybag.. Semua peralatan yang
dipakai untuk kegiatan perawatan seperti alat semprot, ember,
takaran dan pengaduk, harus diberi tulisan “khusus herbisida“ secara
jelas dengan warna merah, dan disimpan terpisah dari peralatan
lainnya, sehingga dipastikan bahwa peralatan ini tidak digunakan
untuk kegiatan penyemprotan pupuk daun maupun pengendalian
hama dan penyakit. Penggunaan APD harus arus dipastikan secara
lengkap pada saat pekerja melakukan penyemprotan dengan
menggunakan pestisida.
Seleksi Bibit
Memastikan bibit yangg ditandai sesuai dengan kriteria afkir
dan Unit Head melakukan cross-check ck untuk memastikan sebelum
dilakukan afkir.
Seleksi dilaksanakan dengan tahapan:
Pada umur bibit 6 bulan.
Pada umur bibit 9 bulan.
Pada umur bibit 12 bulan.
Pada saat persiapan pengiriman bibit ke lapangan
Pemangkasan Pelepah
Waktu. Pemangkasan pelepah kerucut biasanya pertama kali
dilakukan ketika bibit mencapai usia 18 bulan di pembibitan utama.
Walaupun demikian pemangkasan kerucut perlu diatur waktunya agar
berlangsung 4 bulan sebelum rencana tanggal penanaman di
lapangan. Ini berarti, untuk bibit yang akan ditanam 24 bulan setelah
penanaman di pembibitan maka pemangkasan kerucut dilakukan
pada umur 20 bulan.
Pra-Penanaman/Penanaman
Penanaman APM di lapangan harus dilakukan pada saat
musim
usim hujan. Penanaman pada periode musim kering yang sudah
diperkirakan harus dihindari.
Sesaat sebelum dilakukan pindah tanam, pelepah bibit
kelapa sawit harus diikat dengan menggunakan tali rafia pada 2 titik.
Upaya ini akan memudahkan pemuatan dan penga pengangkutan bibit
tersebut ke lokasi pena-naman.
naman. Bilamana terjadi penundaan antara
pengangkutan ke lokasi dan penanaman di lapangan, bibit kelapa
sawit harus disiram lagi hingga mencapai kejenuhan.
Selama proses penanaman, harus diteliti bahwa tanah di
sekeliling
ing bibit telah dipadatkan. Saat pemadatantanah, tali rafia yang
digunakan dilepas-kan sehingga pelepah-pelepah
pelepah dapat kembali ke
posisi alaminya.
A B
Gambar 9. Bibit Normal Pre Nursery (A), Main Nursery (B)
A. JENIS-JENIS
JENIS LEGUME COVER CROP
Mucuna bracteata
Salah satu jenis LCC yang paling banyak digunakan di
perkebunan kelapa sawit adalah M. bracteata.. Tanaman ini termasuk
satu dari beberapa tanaman kacang-kacangan
kacangan yang ditemukan
pertama kali di India Utara, tepatnya di kawasan hutan negara
bagian Tripura. Awalnya, Mucuna bracteata ditanam untuk keperluan
tanaman pakan hijau. Perkebunan karet di Kerala,
rala, Pertanian di India
Selatan sudah menanam M. bracteata secara intiensif sebagai
penutup tanah.
Daun Mucuna bracteata memiliki warna hijau tua berukuran
sekitar 15 cm x 10 cm. Seperti kebanyakan kacangan lainnya, daun
Mucuna bracteata adalah trifoliat. Jika suhu lingkungan terlalu
tinggi, maka helaian daun akan menutup, biasa disebut dengan
termonasti. Keadaan tersebut berfungsi dalam mengurangi
Centrocema pubescens
Centrocema pubescens berasal dari Amerika Selatan.
Tanaman ini masuk dalam kategori familia Leguminoceae dan sub
famili Papilionaceae. Centrocema pubescens penyebarannya sangat
luas di kawasan tropis lembab. Introduksi tanaman ini sudah terjadi
sejak abad ke-1919 atau sebelumnya, dari wilayah tropis Amerika
menuju wilayah Asia Tenggara. Tanaman C. pubescens mampu
tumbuh baik bersama tumbuhan lain di sekitar sekitarnya. Salah satu
perannya sebagai tanaman penutup tanah. Kekurangan mineral pada
tanah bisa diperbaiki melalui inokulasi rhizobium pada benih.
C. pubescens adalah tanaman yang bersifat merambat dan
memanjat, serta termasuk tanaman umur panjang. Memiliki pan panjang
batang hingga mencapai 5 m serta memiliki bulu bulu-bulu halus. Sama
seperti tanaman kacangan lainnya, terdapat 3 helai dalam satu daun.
Daunnya berbentuk lonjong dengan permukaan sedikit kasar, serta
terdapat bulu-bulu
bulu halus di bagian atas dan bawah dau daun. Sedangkan
mengenai bunganya. Bunga C. pubescens berbentuk kupu kupu-kupu
dengan warna violet keputih-putihan.
putihan. Buah berbentuk polong,
panjangnya 9-1717 cm, saat muda berwarna hijau dan setelah tua
berubah menjadi kecokelatan.
Calopogonium muconoides
Colopogonium muconoides atau sering disebut dengan
calopo termasuk dalam jenis LCC yang banyak dibudidayakan di
perkebunan kelapa sawit. Calopogonium mucunoides adalah jenis
pupuk hijau dimana ketersediaannya cukup banyak kita temui di
lapangan. Leguminosa ini merupakan an tanaman yang mampu
menghasilkan bahan organik tinggi dan dapat meningkatkan
kesuburan tanah karena dapat memfiksasi nitrogen melalui bakteri
rhizobium di bintil akar tanaman.
Calopo berasal dari Amerika tropis dan Hindia Barat. Di
berbagai kondisi elevasi melebihi 1.000 m di iklim tropis masih
terdapat fleksibilitas terhadap lingkungan, yakni masih mampu
tumbuh pada ketinggian 2.000 m di atas permukaan laut. Tapi,
ketinggian tempat optimum bagi calopo berada di ketinggian 300 300-
1500 m dpl. Hal ini sesuai dengan daerah tropis yang beriklim lembab
panas dengan curah hujan tahunan melebihi 1.250 mm. Calopo
cukup toleran terhadap kekeringan. Tapi kemungkinan juga bisa mati
jika terjadi musim kemarau berkepanjangan.
Belum ada diketahui perbaikan kultivar
ultivar calopo, meskipun
sudah banyak ditanam selama puluhan tahun,. Nama 'Tortilla'
digunakan untuk mengindikasikan ikan benih calopo. Dipanen dari
tanaman di wilayah perbatasan bagian utara Adelaide River
(Australia).
Calopo tumbuh menjalar, melilit dengan pa panjang hingga
beberapa meter. Memiliki pilose padat pada batang yang panjang.
Batang-batang
batang ini menyebarkan rambut yang mengandung besi.
Daunnya bertipe trifoliolate. Panjang tangkai daun bisa mencapai 16
cm. Masing-masing
masing helaian daun berbentuk elips atau bulat telur.
Buah calopo berupa polong denga bentuk lonjong rata
memanjang. Ukurannya sekitar 2 – 4 cm × 0,3 0,3-0,5 cm. Benih
Calopo
alopo juga diakui sebagai jenis tanaman kacang
kacang-kacangan
yang bermanfaat untuk melindungi permukaan tanah, mengurangi
suhu tanah, nitrogen atmosfer, meningkatkan kesuburan tanah dan
mengendalikan pertumbuhan gulma. Calopo akan terlihat
penjalarannya dalam 4-5 5 bulan setelah tanam. Tanaman ini
merupakan tanaman berumur pendek dan hanya dapat bertahan
selama 1-22 tahun. Untuk aplikasi pada lahan perkebunan, Calopo
1-3 kg ha-1.
biasanya diperbanyak dengan biji, ditaburkan pada 1
Pueraria javanica
Pueraria javanica bermanfaat bagi lahan perkebunan,
sehingga berpotensi sebagai lahan untuk sumber hijauan Puero dan
biji (bibit) Puero. Pueraria javanica atau dikenal dengan sebutan
puero toleran pada intensitas cahaya yang fluktuatif, baik rendah
maupun tinggi. Pada intensitas cahaya penuh, puero mampu
berproduksi 10 ton bahan kering per ha. Berkaitan dengan intensitas
cahaya rendah. Puero toleran terhadap naungan. Puero mampu
menghasilkan produksi tinggi terhadap berat kering dalam areal yang
Calopogonium caeruleum
Calopogonium caeruleum adalah salah satu jenis legum yang
sering dimanfaatkan sebagai tanaman penutup tanah di lahan
perkebunan kelapa sawit. Calopogonium caeruleum atau biasa
disingkat CC berasal dari Amerika Tengah, Meksiko dan H
Hindia Barat,
lalu wilayah tropis Amerika Selatan bagian timur dan ke Brasil
selatan. CC telah luas penyebarannya di wilayah
wilayah-wilayah tropika
basah, selanjutnya pada tahun 1940 penyebarannya mulai masuk ke
Asia Tenggara.
Gambar 15.. Bintil Akar Sebagai Bentuk Simbiosis Antara Rhizobium dan Legum
Sumber: bit.ly/2n42iOj
Meningkatkan N
Kemampuan LCC untuk bersimbiosis dengan mikroorganisme
pemfiksasi nitrogen merupakan satu manfaat bagi perkebunan kelapa
sawit. Apabila produksi nitrogen oleh interaksi antara LCC sebagai
host dan rhizobium
bium sebagai simbion massif dan optimal, maka bisa
mengurangi penggunaan pupuk N seperti urea, ZA, atau yang
lainnya. Nilai N dan peningkatannya bisa dilihat dengan akumulasi N
pada saat lahan perkebunan diaplikasikan LCC.
Akumulasi N tentu mempengaruhi pr produktivitas tanaman.
Baik untuk tanaman LCC sebagai maupun tanaman utama, yakni
kelapa sawit. Fungsi nitrogen antara lain sebagai penyusun asam
amino, penyusun protein serta komponen
komponen-komponen lainnya.
Nitrogen berperan besar dalam proses respirasi. Peran llainnya yaitu
meningkatkan reaksi enzimatik, serta meningkatkan metabolisme sel.
Penanaman Stek
Sebelum stek ditanam, tanah di dalam polybag terlebih dahulu
disiram agar kelembabannya tetap terjaga.
terjaga.
Stek untuk bahan tanaman harus ditanam pada hari itu juga
dan penanamannya diusahakan pada pagi hari (maksimal jam
11). Hindari penanaman pada siang hari.
Daun stek dipotong sebagian sebelum ditanam untuk
mengurangi evapotranspirasi tanaman.
Agar pertumbuhan akar lebih cepat maka dapat diberi zat
perangsang tumbuh seperti rapid rood dengan cara
mencelupkan ke dalam larutan tersebut.
Pembuatan Sungkup
Penyungkupan dibuat untuk menjaga penguapan tanah dan
tanaman (evapotranpirasi) yang berlebihan sehingga
kelembaban dapat dijaga untuk pertumbuhan tanaman.
Sungkup dibuat dari bahan plastik putih. Ukuran sungkup
disesuaikan dengan jumlah stek yang akan disungkup dan
lebarnya sesuai lebar bedengan.
Untuk meletakkan plastik di atas tanaman maka dibuat
kerangka dari bambu berupa lengkungan ½ lingkaran d dan diikat
dengan tali rapia sehingga membentuk ½ tabung yang
tingginya 50 cm.
Kerangka sungkup yang telah dibuat dapat langsung ditutup
dengan plastik. Sisakan plastik sungkupnselebar 10 10–15 cm
pada setiap sisi bagian bawah untuk menahan sungkup agar
tidak lepas dari kerangka.
Sisa bagian plastik ditimbun dengan tanah di sekitar sungkup
agar sungkup tidak terlepas dari kerangkanya.
kerangkanya.
Penyiraman
Untuk menjaga kelembaban dan temperatur selama masa
penyungkupan, lakukan penyiraman pagi dan sore hari.
hari.
Penyiraman dilakukan menggunakan gembor.
Pembukaan Sungkup
Setelah stek berumur 3 minggu sungkup dapat dibuka.
dibuka.
Agar adaptasi tanaman dengan lingkungan di sekitar sungkup
dapat berjalan dengan baik maka pembukaan sungkup
dikerjakan melalui dua tahap.
Tahap pertama sungkup dibuka pada sore hari dengan
membuka setengah bagian dari sungkup. Sedangkan pada
tahap kedua, pembukaan secara meyeluruh dikerjakan pada
pagi hari.
Sebelum dipindahkan ke tempat penampungan khusus, stek
tersebut dibiarkan di dalam bedengan selama 1 minggu dan
dilakukan penyiraman secara rutin.
Pemindahan ke tempat penampungan khusus khusus.
Bibit stek yang hidup dipisahkan dan dimasukkan ke dalam
kotak dengan ukuran 40 x 40 cm dengan kapasitas 100 stek
per kotak.
Bibit dipindahkan secara hati-hati
hati dengan mengangkat polybag
ke dalam kotak.
Untuk mendukung pertumbuhan stek, sebelum ditanam ke
lapangan dilakukan pemupukan NPKMg 15:15:6:4 dengan
dosis 1 gr/pokok. Pemupukan diusahakan tidak mengenai daun
stek.
Lamanya stek berada di tempat penampungan khusus in ini untuk
bisa dipindahkan ke lapangan yaitu 1 minggu.
minggu.
Stek dianggap layak tanam jika sudah menunjukkan
pertumbuhan daun baru selama di tempat penampungan
khusus.
Pada saat musim kemarau dimana stek tidak bisa ditanam ke
lapangan maka dilakukan perawatan sesuai kondisi
pertumbuhan stek tersebut.
Pemindahan stek ke lapangan
Pemindahan bibit ke lapangan harus disesuaikan dengan
permintaan dan luas areal yang akan ditanam. Sebelum
diangkut ke lapangan sebaiknya bibit disiram secukupnya.
Perawatan LCC
Pemupukan. Kacangan perlu dipupuk agar tumbuh subur dan cepat
menutup tanah. Pemupukan kacangan campuran dan MB murni murni,
jenis,
enis, dosis dan waktu pemupukan disajikan pada tabel di bawah ini.
A. POLA TANAM
Pola tanam biasanya berbentuk segitiga sama sisi.
sisi.Panjang
sisi (jarak tanam) harus dibuat seoptimal mungkin, sehingga setiap
individu tanaman mendapat ruang lingkungan yang memadai dan
seragam untuk mendapatkan produksi per ha yang maksimal selama
satu siklus hidup.
Jarak tanam bergantung pada jenis/tipe tanah dan jenis bibit.
Umumnya untuk tanah mineral, posisi tanaman yang optimal 136 –
143 pokok/ha.. Untuk tanah gambut populasi tanaman sekitar 156
pokok/ha.
Panjang sisi (jarak tanam) ditentukan dengan rumus:
B. PEMANCANGAN
Teknis Memancang
Pemancangan di daerah datar. Standar pemancangan pada daerah
datar adalah utara-selatan,
selatan, serta jarak antar barisan dan jarak dalam
barisan harus sesuai dengan perencanaan.
Pelaksanaan Pemancangan
Persiapan. Alat untuk pemancangan adalah sebagai berikut:
TheodoloitTali seling baja ukuran 3-5mm,
5mm, sepanjang 100 100-300m
sebanyak 2 buah, Pancang induk setinggi 2,5m 2,5m, Pancang hidup
setinggi 1,5 m, Pancang mati atau pancang as barisan setinggi 1m
1m.
Dari titik yang sama dibuat garis tegak lurus arah UtaraUtara-
Selatan (900 - 2700), pancang kepala dipasang dengan jarak antar
pancang 100 meter. Jadi untuk blok yang lebarnya 300 meter
terdapat 4 buah titik (A,B,C,D) dan pancang-pancang
pancang tersebut dipakai
sebagai patokan untuk memasang pancang kepala arah Utara Utara-
Selatan, seperti diatas. Tali Nilon/ seling sepanjang 100 meter yang
telah diberi tanda sesuai dengan panjang sisi segitiga/jarak tanam
yang dikehendaki, ditarik dari pancang kepala A ke B arah Utara Utara-
Selatan.
C. MELUBANG
Tanah Mineral
Lubang tanaman telah dipersiapkan minimal 1 bulan sebelum
tanam untuk mematangkan tanah.PancangPancang tidak boleh diangkat
sebelum pola lubang (60 cm x 60 cm) digambar di atas permukaan
tanah supaya pancang tepat berada di tengah tengah-tengah pola
tersebut.Ukuran lubang adalah 60 cm x 60 cm x 60 cm. cm.Tanah hasil
galian dipisahkan, top soil di sebelah Selatan dan sub soil di sebelah
UtaraSetelah
Setelah lubang dibuat, pancang dikembalikan keposisi
semula.Untuk
Untuk menjamin keseragaman ukuran lubang tanam, setiap
pekerja dilengkapi
ngkapi dengan mal/patron yang berukuran 60 cm x 60
cm.Pada
Pada saat penanaman, tanah yang lebih dahulu ditimbun adalah
top soil, kemudian sub soil. Norma Kerja: Tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk pekerjaan pembuatan lubang (128 (128- 130pokok)
adalah 6-8 HK/ha.
A B
Gambar 22. Pemisahan tanah pada saat membuat lobang tanam (gambar A),
penimbunan tanah pada saat menanam kelapa sawit (gambar B).
Tanah Gambut
Dibedakan menjadi dua, yaitu membuat lobang tanam di
kawasan tanah gambut luas dan areal tanah gambut yang tidak
terlalu luas atau terpencar.
Tanah gambut luas
Pembuatan lubang tanam dilakukan setelah tanah pada jalur
tanam dipadatkan. Pembuatan lubang tanaman bisa dilakukan
secara manual, tetapi lebih efisien dengan menggunakan alat
berat untuk mempersiapkan lubang tanam dalam hamparan kebun
yang luas, sedangkan untuk memuat lubang tanam pada lahan
yang tidak luas, maka perlu dipertimbangkan penggunaan alat
berat bisa tidak efisien. Bila dilakukan secara mekanik, maka
pancang titik tanam menjadi as dari lubang titik tanam yang akan
dibuat, dengan excavator menekan preplant compactor sampai
seluruhnya masuk ke dalam tanah. Kemudian ditarik kembali
sehingga terbentuk lubang tanam sesuai dengan ukuran yang
diinginkan. Saat excavator membuat lubang tanam, kegiatan ini
juga berfungsi untuk memadatka njalur panen.
Tanah gambut tidak terlalu luas
Pembuatan lubang dapat dilakukan secara manual dengan sistem
lubang di dalam lubang (hole in hole). Tahap awal dibuat lubang
dengan ukuran 120 cm x 100 cm x kedalaman 30 cm, pada bagian
tengah lubang dibuat lubang tanam dengan ukuran yang normal
60 cm x 60 cm x 60 cm. Norma Kerja Kerja: Tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk pekerjaan mengukur dan pancang adalah 12 12-14
HK/ha.
Pupuk Lobang
Berdasarkan jenis tanah. Tanah mineral: untuk setiap lubang diberi
500 g RPTanah gambut: untuk setiap
ap lubang diberi 500 g RP dan 15
g CuSO4.
Teknis pemupukan. Untuk tanah mineral: pupuk lubang ditabur
secara merata kedalam lubang tanaman, di dasar lubang dan dinding
lubang tanam (1/2 dosis), sisanya dicampurkan kebekas galian top
soil. Untuk tanah gambut:
t: pupuk RP dan Cu diberikan setelah bola
tanah di masukkan ke dalam lubang tanaman. Pemberian pupuk
dilakukan dengan takaran yang dibuat dari triplek/papan berbentuk
kubus atau wadah dari plastik yang telah distandardisasi. Norma
Kerja: Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan pemupukan
lubang tanam adalah 1-2 HK/ha.
D. PENGANGKUTAN
Administrasi dan Transportasi
Kecepatan pengangkutan bibit ke lapangan disesuaikan
dengan laju penanaman. Jumlah bibit yang diangkut sesuai dengan
jumlah yang akan dianam. Dalam hal ini pengawasan pengangkutan
bibit ke dalam alat angkut harus diawasi secara ketat. Setelah bibit
sampai di tempat tujuan, harus ditandatangani dengan baik.
Ecer Bibit
Pengangkatan bibitt dilakukan secara hati
hati-hati, upayakan bola
tanah tidak rusak dan jangan diangkat pada leher pangkal batang.
Bibit harus diangkat dalam keadaan berdiri dan bagian bawah
ditopang dengan bahu. Saat meletakkan bibit di sisi lubang harus
hati-hati, jangan dibanting.Jika
Jika bibit harus diangkut dengan jarak > 5
km, tajuk
juk bibit harus diikat dengan rafia untuk menghindari kerusakan
bibit. Kapasitas angkut bibit ± 150 bibit/truk dan bibit tidak boleh di
susun tumpang tindih. Untuk menghindari kerusakan tajuk dan
kerusakan tanah dalam polybag, kecepatan kendaraan angkut bi bibit
(truck atau wheel tractor)) tidak boleh lebih dari 60 km/ jam. Norma
Kerja: Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan pengangkutan
dan ecer bibit ke dekat lubang tanam adalah 1-2 2 HK/ha.
Pelaksanaan Penanaman
Lubang tanam diukur kembali untuk memastikan kebenaran
ukurannyaBibit dimiringkan dan alas polybag disayat keliling,
kemudian atasnya ditarikBibit
Bibit dimasukan kedasar lubang.
Memasukkan tanah top soil terlebih dahulu sedikit demi sedikit dan
dipadatkan.Sekeliling
Sekeliling tanaman dibuat piringan selebar 1 meter dan
menaburkan pupuk sisa disekitar piringan. piringan.Polybag bekas
ditancapkan pada pancangan agar dapat dikaetahui bahwa tanaman
benar-benar sudah ditanam.Norma Kerja: Tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk pekerjaan penanaman kelapa sawit adalah 6 6-8
HK/ha.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad AR, Yulfita Farni dan Ermadani. 2011. Aplikasi Pupuk Hijau
(Calopogonium mucunoides dan Pueraria Javanica) Terhadap
Air Tanah Tersedia dan Hasil
sil Kedelai. J. Hidrolitan., Vol 2 : 1 :
31 – 39, 2011
Koh, L.P. 2008. Can oil palm plantations be made more hospitable for
forest butterflies and birds?.. Department of Ecology and
Evolutionary Biology, Princeton University, 106A Guyot Hall,
Princeton, NJ 08544, USA
Samedani, Batoul dan Abdul, S.J, dan Abdullah, S.A.S dan Rafii, M.Y
dan Rahim, A.A dan Anwar, M.P. 2014. Effect Of Cover Crops
On Weed Community And Oil Palm Yield
Yield. International Journal
Of Agriculture & Biology 16: 23‒3
A. PERSIAPAN PEMBIBITAN
Tempat dan Lokasi Pembibitan
Pemilihan Lokasi atau tempat untuk p pembibitan harus
memenuhi syarat:
Dekat sumber air dan air tesedia cukup banyak dengan kualitas
yang sesuai (volume air harus tersedia dalam jumlah cukup pada
musim kemarau, yaitu minimal 40.000 liter/Ha/hari).
Topografi datar dan diusahakan terletak di dekat areal tanam.
Tidak tergenang dan bebas dari banjir pada musim hujan.
Tersedia top soil dalam jumlah cukup untuk pengisian polybag.
Lokasi harus mudah dijangkau dan akses jalan ke pembibitan
harus baik.
Dekat dengan perumahan sehingga pengawasan dapat lebih
intensif.
Areal harus bebas dari sumber hama dan penyakit,
Intensitas sinar baik dan terbuka, tidak terhalang oleh pohon besar
atau bangunan.
Aman dari pencuriaan.
Pemesanan Kecambah
Gambar 1. Papan label kelompok bibit di Pre Nursery dan Main Nursery
Kebutuhan Kecambah
Tabel 1. Kebutuhan kecambah
Seleksi Kecambah
Tahapan-tahapan
tahapan seleksi kecambah antara lain;
Kecambah yang abnormal (patah, busuk, dll) dipisahkan dengan
yang baik.
Dipilih kecambah yang normal dan sempurna differensi akar dan
kuncup
Kelompok kiriman bibit yang kurang
rang baik harus dipisahkan dan
harus dilakukan pengiriman surat keberatan atas bibit yang kurang
baik tersebut kepada penyuplai dengan batas toleransi 5%.
Kecambah harus segera ditanam paling lama 2 hari setelah
diterima.
Polybag harus disiram sehari sebelum um penanaman kecambah,
kecambah ditanam dengan kedalaman 2 cm.
Kecambah ditanam dengan mengarahkan tunas keatas.
Norma Kerja:
Tenaga kerja yang diperlukan untuk seleksi kecambah sebanyak
12.000 kecamabah adalah = 8 -10 HK
Norma Kerja :
Tenaga kerja yang diperlukan untuk pembuatan bedengan untuk
menampung sebanyak 12.000 kecambah adalah = 7 - 9 HK,
pembuatan peneduh = 3-5 HK
Norma Kerja :
Norma Kerja :
Tenaga kerja yang diperlukan untuk pengisian polybag dan
penyusunan di bedengan sebanyak 12.000 polybag adalah = 75
75-85
HK
Penyiapan Naungan
Naungan untuk pre-nursery
nursery tidak mutlak dan dapat ditiadakan jika
penyiraman terjamin baik dan teratur.
Naungan hanya direkomendasikan apabila penyiraman tidak
terjamin atau kurang baik.
Norma Keja:
Tenaga kerja yang diperlukan untuk Pembuatan Naungan bedengan
yang menampung sebanyak 12.000 polybag adalah = 3
3- 5 HK
Seleksi Kecambah
Kecambah diseleksi sebelum ditanam (pedoman seleksi
kecambah normal dan abnormal disajikan pada Lampiran 1).
Ciri kecambah normal dilihat pada diferensiasinya yaitu pucuk
(Plumula) dan akar (Radicula).
). Bentuk plumula meruncing warna
putih, sedangkan radicula bentuknya agak tumpul, panjangnya ± 8
– 25 mm berwarna
warna gading dengan posisi saling bertolak belakang.
Apabila plumula kembar, plumula yang lebih lemah harus dibuang.
Kemudian kecambah ditanam seperti biasa.
Kecambah yang harus dibuang dengan kondisi sebagai berikut :
Kecambah abnormal.
Radicula dan atau plumula busuk/ rusak.
Radicula dan plumula searah.
Terdapat jamur.
Norma Kerja:
Tenaga kerja yang diperlukan untuk seleksi kecambah sebanyak
12.000 kecamabah adalah = 8 -10 HK
Penanaman
Kecambah yang diterima harus disimpan dan dibuka di tempat
yang ternaungi/ tidak terkena sinar matahari langsung.
Kecambah yang masih dalam bungkusan plastik sebelum dibuka
terlebih dulu dipisah-pisahkan
pisahkan sesuai dengan nomor kelompoknya.
Norma Kerja:
Tenaga kerja yang diperlukan
n untuk penyiraman bibit pre nursery
sebanyak 12.000 polybag adalah = 40-44 HK
Pemupukan
Aplikasi pemupukan harus disesuaikan dengan program yang
telah direkomendasikan. Di Pre Nursery selalu dilakukan
pemupukan dengan cara menyiramkan larutan pupuk (den (dengan
menggunakan gembor).
Penyiraman dengan larutan pupuk baru dapat dilakukan jika
penyiraman dengan air pada sore hari telah selesai.
Untuk memudahkan pelaksanaan pemberian pupuk dalam bentuk
larutan, maka direkomendasikan untuk membuat larutan stok
terlebih
bih dahulu. Larutan stok ini harus diencerkan sebelum
disemprotkan/ disiramkan ke bibit.
Larutan stok Urea merupakan larutan 300 g Urea dalam 3 liter air.
Untuk membuat larutan semprot/ siram sebanyak 15 liter (setara
dengan volume 1 knapsak sprayer), tambahkan ahkan 300 ml larutan
stock Urea ke dalam 14.700 ml air, lalu diaduk merata. Larutan ini
cukup untuk 300 bibit.
Larutan stok NPK merupakan larutan 300 g NPK 15.15.6.4 dalam
3 liter air. Untuk larutan semprot/ siram sebanyak 15 liter (setara
dengan volume 1 knapsak sprayer)) tambahkan 300 ml larutan stok
NPK ke dalam 14.700 ml air, lalu diaduk merata. Larutan ini cukup
untuk 300 bibit.
Pemberian larutan pupuk dapat dilakukan dengan pompa semprot
(knapsack sprayer) atau dengan gembor (disiram).
Norma Kerja :
Tenaga kerja yang diperlukan untuk pemupukan bibit pre nursery
sebanyak 12.000 polybag adalah = 38-42 HK
Pemberian Mulsa
Mulsa berupa cangkang ditabur dalam babybag disekitar bibit
setebal 2,5 cm menutupi permukaan tanah (mulsa tidak boleh
menyentuh bibit).
Mulsa yang terbawa air hujan atau penyiraman segera diganti.
Fiber atau alang-alang
alang (yang tidak berbunga) dapat juga
digunakan untuk mulsa dengan catatan air penyiraman masih
dapat masuk kedalam tanah.
Pemberian mulsa dapat mencegah petumbuhan gulma di dalam
polybag.
Norma Kerja :
Tenaga kerja yang diperlukan untuk pemberian mulsa bibit pre
nursery sebanyak 12.000 polybag adalah = 14 HK
Pengendalian Gulma
Pengendalian gulma di pre-nusery hanya dilakukan dengan cara
manual yaitu dengan mencabuti seluruh jenis gulma yang tumbuh
di dalam babybag.
Gulma yang telah dicabuti, dikumpulkan dan disingkirkan dari
areal pembibitan.
Bersamaan dengan pengendalian gulma tersebut, untuk bibit yang
doyong g dilakukan penegakan, sedangkan untuk bibit yang akarnya
tersembul dilakukan penambahan tanah ke dalam babybag.
Norma Kerja :
Tenaga kerja yang diperlukan untuk pengendalian gulma bibit pre
nursery sebanyak 12.000 polybag adalah = 15-18
18 HK
Norma Kerja:
Tenaga kerja yang diperlukan untuk pengendalian HPT bibit pre
nursery sebanyak 12.000 polybag adalah = 10-12
12 HK
Seleksi/ Pengafkiran
Seleksi bibit di pre-nursery
nursery dilakukan sebelum bibit ditransplanting
ke main nursery (umur 2,5 - 3 bulan).
Seleksi bibit dilakukan untuk membuangbuang bibit yang mempunyai
bentuk dan pertumbuhan yang abnormal serta bibit yang terserang
Norma Kerja:
Tenaga kerja yang diperlukan untuk Seleksi bibit pre nursery
sebanyak 12.000 polybag adalah = 8-10 HK
Media Tanam
Tanah 1 m3 untuk 55 polybag. Tanah di polybag besar harus
dilubangi dan selanjutnya dimasukkan 100 gram pupuk rock
phosphate ke lubang polybag.
Norma Kerja:
Penggalian tanah topsoil dan
an pengangkutan untu
untuk pengisian 12.000
polybag diperlukan tenaga kerja 160 – 170 HK, Pengayakan tanah
dibutuhkan 60-70 HK
Pengisian Polibag
Polybag harus sudah siap diisi tanah minimal 4 minggu
sebelum pemin-dahan bibit dari pre-nursery,, untuk mendapatkan
tingkat kepadatan tanah
anah yang stabil setelah dilakukan penyiraman
setiap hari.
Cara pengisian polybag besar :
Polybag harus dibalik sebelum diisi tanah agar polybag dapat
berdiri tegak dan silendris
Media tanah harus disaring melalui saringan 1,5 cm x 1,5 cm untuk
menghindari adanya gumpalan-gumpalan
gumpalan tanah, sampah, akar
tana-man dll.
Persiapkan media tanam dan isikan ke dalam polybag. Hindarkan
pemadatan tanah dalam polybag dengan cara menekan kuat ke
arah bawah.
Guncang polybag pada waktu pengisian untuk memadatkan tanah
dan mencegah agar tidak ada bagian yang mengkerut/terlipat.
Isilah sampai mencapai ketinggian 2,5 cm dari bibir polybag.
Norma Kerja:
pengisian tanah di polybag besar untuk pembibitan utama dibutuhkan
120-130 HK.
Penempatan Polybag
Bibit ditanam dengan jarak tanam 90 cm segitiga sama sisi,
sedangkan bibit APM untuk sisipan ditanam dengan jarak 150 cm
segitiga sama sisi.
Untuk dapat menempatkan polybag dengan rapi, terlebih
dahulu dilakukan pemancangan di dua sisi isi petak memakai alat
meteran dan kawat licin atau tali rami, dengan menggunakan bahan
cat dan anak pancang.
Sewaktu menyusun polybag, kedua tangan pekerja harus
berada pada dasar polybag.
Norma Kerja:
Tenaga kerja untuk pengajiran dan penempatan polybag di
pembibitan utama adalah, pengajiran 10-12
12 HK, penempatan polybag
120-130 HK.
Norma Kerja:
Tenaga kerja untuk pemindahan bibit ke polybag besar di pembibitan
utama adalah: 130- 140 HK.
Perawatan
Perawatan bertujuan membersihkan gulma yang tumbuh di
dalam maupun di luar di antara polybag.. Semua peralatan yang
dipakai untuk kegiatan perawatan seperti alat semprot, ember,
takaran dan pengaduk, harus diberi tulisan “khusus herbisida“ secara
jelas dengan warna merah, dan disimpan terpisah dari peralatan
Penyiraman
Penyiraman setara dengan 6 mm curah hujan untuk setiap
kali penyiraman. Penyiraman harus dilakukan pagi dan sore dengan
menggunakan gembor. Penjelasan lebih lanjut lihat butir.
Norma TK = 320-340 HK
Penambahan Tanah
Penambahan tanah di dalam polybag dilakukan seperl
seperlunya
untuk mem-pertahankan
pertahankan permukaan tanah ± 5 cm di bawah bibir
polybag.
Norma TK = 60-70 HK
Pemberian Mulsa
Mulsa diberikan secara merata di atas permukaan tanah
dalam polybag segera setelah penanaman. Mulsa yang dianjurkan
adalah cangkang, apabila tidakk tersedia cangkang dapat juga
digunakan fiber atau potongan lalang kering.
Norma TK = 20-30 HK
Pemupukan
Penjelasan pemupukan pembibitan lihat Bab SOP pemupukan.
Norma TK = 70-80 HK
Seleksi
Memastikan bibit yang ditandai sesuai dengan kriteria afkir
dan Unit Head melakukan cross-check ck untuk memastikan sebelum
dilakukan afkir.
Seleksi dilaksanakan dengan tahapan:
Pada umur bibit 6 bulan
Norma TK = 20-25 HK
Jarak Polybag
Polybag di pembibitan utama berbentuk segitiga sama sisi
150 cm.
Penyiraman
Dilakukan
an dengan cara penyemprotan air melalui selang
dengan mata gembor, hingga kapasitas lapang (sekitar 2 liter per
polybag). Bilamana pertumbuhan bibit cukup tinggi maka
penyemprotan polybag akan terhalangi, namun pengairan harus
terus dilakukan sampai kelembaban tanah di areal pembibitan
terpenuhi. Hal ini dilakukan karena akar bibit kelapa sawit sudah
penetrasi ke dalam tanah.
Seleksi – Culling
F. PEMANGKASAN PELEPAH
Pemangkasan Pertama Kali
Waktu
Pemangkasan pelepah kerucut biasanya pertama kali dilakukan
ketika bibit mencapai usia 18 bulan di pembibitan utama.
Walaupun demikian pemangkasan kerucut perlu diatur waktunya
agar berlangsung 4 bulan sebelum rencana tanggal penanaman di
lapangan. Ini berarti, untuk bibit yang akan ditanam 24 bulan
setelah
ah penanaman di pembibitan maka pemangkasan kerucut
dilakukan pada umur 20 bulan.
Cara
Pemangkasan secara kerucut pada semua pelepah dengan
ketinggian 120 cm pada pelepah terluar sampai dengan 150 cm
pada pucuk dari permukaan tanah di dalam polybag. Parang yang
digunakan harus tajam.
Penyiraman
Penyiraman yang cukup dibutuhkan sesaat setelah dilakukan
pemang-kasan
kasan kerucut. Kekurangan air dapat menimbulkan
berbagai dampak negatif pada bibit yang telah dipangkas.
Pelepah Hasil Pangkasan
Pelepah hasil pangkasan diletakkan antar polybag bibitan, namun
jika jumlahnya berlebih sebagian dapat dibuang ke luar areal
bibitan. Jika terjadi serangan penyakit bercak daun ((Curvularia dll),
maka pelepah hasil pangkasan harus dibuang keluar bibitan dan
ditimbun pada tempat yang sudah ditetapkan.
A. POLA TANAM
Pola tanam biasanya berbentuk segitiga sama sisi.
sisi.
Panjang sisi (jarak tanam) harus dibuat seoptimal mungkin,
sehingga setiap individu tanaman mendapat ruang lingkungan
yang memadai dan seragam untuk mendapatkan produksi per ha
yang maksimal selama satu siklus hidup.
Jarak tanam bergantung pada jenis/tipe tanah dan jenis bibit.
Umumnya untuk tanah mineral, posisi tanaman yang opt optimal 136 –
143 pokok/ha . Untuk tanah gambut populasi tanaman sekitar 156
pokok/ha.
Panjang sisi (jarak tanam) ditentukan dengan rumus ::
B. JARAK TANAM
Tabel 1. Jarak tanam terhadap kerapatan SPH
C. PEMANCANGAN
Cara memancang
Pemancangan di daerah Datar
Standar pemancangan pada daerah datar adalah utarautara-selatan,
serta jarak antar barisan dan jarak dalam barisan harus sesuai
dengan perencanaan.
Pelaksanaan pemancangan
Persiapan
Alat untuk pemancangan
Theodoloit
Tali seling baja ukuran 3-5mm,
5mm, sepanjang 100100-300m sebanyak
2 buah.
Pancang induk setinggi 2,5m
Pancang hidup setinggi 1,5m
Pancang mati atau pancang as barisan seting setinggi 1m
Pelaksananan pemancangan di arel datar
Arah barisan tanaman adalah Utara – Selatan.
Selatan.
Buat pancang kepala setinggi 2,5 meter dan bagian atasnya (+
30 cm) dicat putih atau diberi bendera dengan arah Timur –
Barat.
Tentukan batas-batas
batas daerah/ blok yang akan dipancang dan
tetapkan sebuah titik sebagai patokan untuk memancang. Titik
tersebut merupakan titik pertemuan Collection road dan
Transport road.
Dari titik tersebut ditarik garis lurus Timur – Barat (0 – 1800),
lalu dipasang pancang kepala, dengan jarak antar pancang:
pancang:
- 7,8 meter untukpopulasi 143 pokok/ ha atau atau
- 8 meter untuk populasi 136 pokok/ha hingga batas areal/
blok yang hendakdipancang.
Dari titik yang sama dibuat garis tegak lurus arah Utara
Utara-Selatan
(900 - 2700), pancang kepala dipasang dengan jarak antar
pancang 100 meter. Jadi untuk blok yang lebarnya 300 meter
terdapat 4 buah titik (A,B,C,D) dan pancang
pancang-pancang tersebut
dipakai sebagai patokan untuk memasang pancang kepala
arah Utara-Selatan, seperti diatas.
Tali Nilon/ seling sepanjang 100 meter yang telah diberi tanda
sesuai dengan panjang sisi segitiga/jarak tanam yang
dikehendaki, ditarik dari pancang kepala A ke B arah Utara
Utara-
Selatan
D. MELUBANG
Tanah Mineral
Lubang tanaman telah dipersiapkan minimal 1 bulan sebelum
tanam untuk mematangkan tanah.
Pancang tidak boleh diangkat sebelum pola lubang (60 cm x 60
cm) digambar di atas permukaan tanah supaya pancang tepat
berada di tengah-tengah pola tersebut.
Ukuran lubang adalah 60 cm x 60 cm x 60 cm. cm.
Tanah hasil galian dipisahkan, top soil di sebe
sebelah Selatan dan sub
soil di sebelah Utara
Setelah lubang dibuat, pancang dikembalikan keposisi semula.
semula.
Untuk menjamin keseragaman ukuran lubang tanam, setiap
pekerja dilengkapi dengan mal/patron yang berukuran 60 cm x 60
cm.
Pada saat penanaman, tanah yang lebih dahulu ditimbun adalah
top soil, kemudian sub soil.
Norma Kerja :
Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan pembuatan lubang
(128- 130 pokok) adalah 6-8 HK/ha.
Norma Kerja :
Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan mengukur dan
pancang adalah 12-14 HK/ha.
E. PUPUK LUBANG
Berdasarkan jenis tanah
Tanah mineral: untuk setiap lubang
ng diberi 500 g RP
RP
Tanah gambut: untuk setiap lubang diberi 500 g RP dan 15 g
CuSO4
Teknis Pemupukan
Untuk tanah mineral: pupuk lubang ditabur secara merata kedalam
lubang tanaman, di dasar lubang dan dinding lubang tanam (1/2
dosis), sisanya dicampurkan kebekas galian top soil.
Untuk tanah gambut: pupuk RP dan Cu diberikan setelah bola
tanah di masukkan ke dalam lubang tanaman.
Pemberian pupuk dilakukan dengan takaran yang dibuat dari
triplek/papan berbentuk kubus atau wadah dari plastik yang telah
distandardisasi.
Norma Kerja :
Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan pemupukan lubang
tanam adalah 1-2 HK/ha.
F. PENGANGKUTAN
Administrasi dan Transportasi
Kecepatan pengangkutan bibit kelapangan disesuaikan dengan
laju penanaman.
Jumlah bibit yang diangkut sesuai dengan jumlah yang akan
dianam.
Dalam hal ini pengawasan pengangkutan bibit ke dalam alat
angkut harus diawasi secara ketat.
Setelah bibit sampai di tempat tujuan, harus ditandatangani
dengan baik.
Ecer Bibit
Pengangkatan bibit dilakukan secara hati – hati, upayakan bola
tanah tidak rusak dan jangan diangkat pada leher pangkal batang.
batang.
Bibit harus diangkat dalam keadaan berdiri dan bagian bawah
ditopang dengan bahu. Saat meletakkan bibit di sisi lubang harus
hati-hati, jangan dibanting.
Jika
a bibit harus diangkut dengan jarak > 5 km, tajuk bibit harus
diikat dengan rafia untuk menghindari kerusakan bibit.
bibit.
Kapasitas angkut bibit ± 150 bibit/truk dan bibit tidak boleh di
susun tumpang tindih.
Untuk menghindari kerusakan tajuk dan kerusakan tana tanah dalam
polybag, kecepatan kendaraan angkut bibit ((truck atau wheel
tractor) tidak boleh lebih dari 60 km/ jam.
Norma Kerja :
Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan pengangkutan dan
ecer bibit ke dekat lubang tanam adalah 1-2
2 HK/ha.
Pelaksanaan penanaman
Lubang tanam diukur kembali untuk memastikan kebenaran
ukurannya
Bibit dimiringkan dan alas polybag disayat keliling, kemudian
atasnya ditarik
Bibit dimasukan kedasar lubang.
Memasukkan tanah top soil terlebih dahulu sedikit demi sedikit
dan dipadatkan.
Sekeliling tanaman dibuat piringan
ngan selebar 1 meter dan
menaburkan pupuk sisa disekitar piringan.
Polybag bekas ditancapkan pada pancangan agar dapat
dikaetahui bahwa tanaman benar-benar
benar sudah ditanam.
ditanam.
Norma Kerja :
Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan penanaman kelapa
sawit adalah 6-8 HK/ha
B. BAHAN TANAM
Jenis kacangan yang dapat digunakan sebagai penutup tanah
adalah:
Calopogonium Mucunoides (CM)
Pueraria Javanica (PJ)
Mucuna Bracteata (MB)
Pengujian benih bertujuan untuk mengetahui mutu atau kualitas
benih. Informasi tersebut bermanfaat bagi produsen, penjual
maupun konsumen benih. Dalam melaksanakan pengujian benih
yang pertama harus dilakukan adalah pengambilan contoh benih
kemudian barulah dilakukan uji daya kecambah (uji germinasi).
Rekomendasi kelayakan tanam diberikan jika persentase tumbuh
> 30 %. Apabila persentase
ntase tumbuh < 30 % maka benih
dinyatakan tidak layak dipergunakan dan harus dikembalikan
kepada produsen atau penjual.
C. KOMPOSISI KACANGAN
Metode pembangunan penutup tanah dibedakan menjadi 2
(dua) yaitu campuran kacangan dan MB murni. Komposisi per ha
masing- masing metode yaitu:
Campuran kacangan, dan atau 3 kg PJ + 6 kg CM atau 2 kg PJ +
5 kg CM.
D. PEMBIBITAN MB
Meratakan dan mengumpulkan tanah top soil
Menentukan areal pembibitan dengan memperhitungkan rencana
penanaman pada tahun berikutnya di wilayah tersebut.
Luas areal yang dibutuhkan tergantung pada jumlah bibit yang
akan ditanam yaitu kurang dari 25 ha.
Setelah batas–batas
batas lokasi bibitan ditentukan (disurvey dan
diukur), langkah selanjutnya adalah pembersihan areal ((land
clearing).
). Pembersihan areal dimulai dengan kegiatan
menumbang dan merumpuk menggunakan chainshaw/gergaji
mesin. Sisa kayu harus diletakkan di luar areal pembibitan.
Permukaan areal yang menggunduk dan berupa cekungan harus
diratakan untuk menghindari genangan air.
Setelah areal diratakan, maka selanjutnya dikumpulkan tanah top
soil dengan kedalaman 10–20 20 cm dengadengan menggunakan
bulldozer.
Pembuatan bedengan
Bedengan (naungan) dibuat dengan tujuan untuk menjaga kondisi
kelembaban.
Panjang bedengan yaitu 20 meter dan lebar bedengan yaitu 1,25
meter dengan tinggi bagian depan 1,5 meter dan bagian belaka
belakang
1 meter. Jarak bedengan 1 meter dengan arah utara
utara-selatan
Pada bagian bawah diberi papan dengan tinggi 15 15- 20 cm dan
bagian atas ditutupi oleh atap yang dibuat dari daun nipah/alang
nipah/alang-
alang
Norma Kerja :
Tenaga kerja yang diperlukan untuk pembuatan bedengan untuk
menampung sebanyak 1.000 bibit MB adalah = 1 - 2 HK, pembuatan
peneduh = 1-1,5 HK
Pengisian polybag
Polybag yang digunakan adalah baby bag dengan ukuran 12,7 x
17, 7 cm atau kantong plastik putih ukuran 10 x 10 cm yang diberi
lobang untuk drainase.
Tanah yang digunakan adalah tanah top soil dengan lapisan tanah
0-30
30 cm. Campur tanah dengan RP sebanyak 5 gram per bag.
Isikan tanah kedalam polybag dan padatkan.
Norma Kerja :
Tenaga kerja yang diperlukan untuk penanaman biji MB, Perawatan
sebanyak 1.000 bibit MB selama 6-8
8 minggu adalah = 10 - 12 HK.
Norma Kerja :
Kebutuhan Tenaga Kerja dan Material
erial penanaman kacangan adalah
adalah:
Tanam benih kacangan 3-4 Hk/ha
Pemeliharaan 9-12 HK/ha
Pemupukan 2-3 HK/ha
Bahan :
PJ + CM + CP = 2 + 4 + 4 = 10 kg/ha
Rock phosphat (RP) = 80 kg
Areal Berbukit-Bergunung
Campuran kacangan ditanam dengan sistem 3 (tiga) larikan yaitu
larikan pertama ditanam di pinggir bagian dalam teras. Larikan
kedua ditanam 50 cm dari pinggir teras. Larikan ketiga di tengah
tebing antar teras dengan jarak + 4 m dari pinggir teras.
Penanaman kacangan pada areal berbukit
berbukit-bergunung (terasan)
disajikan pada Gambar 2.
F. PERAWATAN KACANGAN
Pemupukan
Kacangan perlu dipupuk agar tumbuh subur dan cepat menutup
tanah. Jenis, dosis dan waktu pemupukan disajikan pada Tabel 1
di bawah ini.
Jumlah 300
Merawat Kacangan
Di dalam jalur kacangan, perawatan dilakukan secara manual.
Rotasi perawatan kacangan di jalur dan di luar jalur kacangan
dapat dilihat pada Tabel 3.
Rotasi penyemprotan kacangan sangat tergantung dari kecepatan
kacangan menutup tanah.