Anda di halaman 1dari 42

PERANGKAT UJI TANAH KERING

(Upland Soil Test Kit)

Silvia Nora
Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK)

• Alat bantu analisis yang dapat menentukan rekomendasi pupuk


spesik lokasi secara langsung, cepat, mudah di lapang

• Perangkat yang dapat digunakan sebagai alat bantu analisis


kimia tanah yang dapat dikerjakan dengan cepat, mudah, relatif
akurat dan sederhana untuk penetapan unsur nitrogen (N), fosfor
(P), kalium (K), dan pH tanah sawah di lapang
⚫ Laboratorium : ⚫ PUTK
⚫ Prosedur baku/lama ⚫ Prosedur cepat
⚫ Mengekstrak berbagai ⚫ Hanya mengekstrak
bentuk hara bentuk hara tersedia
⚫ Berbagai jenis bahan ⚫ Bahan kimia asam/
kimia asam/basa kuat basa/garam lemah
⚫ Pengukuran dengan alat ⚫ Pengukuran secara
canggih : AAS, MPAS, kolorimetri/warna
ICP, Spektro ⚫ Angka kualitatif,
⚫ Angka kuantitatif, ketelitian lebih rendah
ketelitian tinggi (ppm, (Rendah, Sedang,
ppb) Tinggi)
2

• PUTK adalah alat bantu MANFAAT:


analisis hara tanah di • Dapat menilai status C-organik, P, K,
lapangan. pH dan kebutuhan kapur tanah
• Satu paket terdiri atas: kering.
larutan ekstraksi P, K, bahan • Dapat menetapkan dosis
organik, pH dan kebutuhan rekomendasi pupuk P, K, bahan org
kapur; bagan warna; buku dan kapur untuk tanaman jagung,
petunjuk, dan tas. kedele & padi gogo.
• Per paket dapat • Pemberian pupuk lebih efektif dan
menganalisis sebanyak ± 50 efisien (menghemat pupuk dan
contoh. menghindari pencemaran
lingkungan).
1. Persiapan contoh tanah:
cara atau metode
pengambilan contoh tanah
2. Proses ekstraksi contoh
tanah
3. Proses pengukuran kadar
hara dan penetapannya
4. Menetapkan rekomendasi
pupuk
Pengambilan Contoh
Tanah untuk
kebutuhan tertentu:

Tanah utuh (Ring)


HORIZON

Komposit
Cara Pengambilan Contoh Tanah
• Diambil di tengah petakan
• Menggunakan bor tanah
• masukkan bor tegak lurus sedalam 20 cm
• saat memasukan : bor diputar ke kanan sambil ditekan
• saat mencabut : bor diputar ke kanan sambil ditarik
• Menggunakan cangkul
• permukaan tanah dibersihkan
• dicangkul sedalam 20 cm, berbentuk V
• tanah diambil dengan ketebalan sama (+ 1,5 cm) dari atas ke
bawah
Pengambilan sampel Tanah Dengan Bor
Tanah
Pengambilan sampel Tanah Dengan Cangkul
Menetapkan tingkat kesuburan tanah
atau status hara tanah,

Menetapkan dosis pupuk dan kapur


Pentingnya
contoh tanah Membantu identifikasi pertumbuhan
tanaman yang jelek
untuk analisis
kimia tanah: Memperkirakan respon tanaman
terhadap pemupukan

Membantu perencanaan biaya


pemupukan
Syarat-syarat dalam pengambilan contoh tanah komposit

• 1 contoh berasal dari satu bidang tanah yang homogen


• Makin homogen, contoh tanah makin sedikit
• 1 contoh dapat dibatasi oleh perbedaan topografi, tekstur, warna tanah, dan
pengelolaan pertanian
• Volume dan kedalaman setiap contoh tanah individual harus sama.
Satuan Pengambilan Contoh Tanah
• Jenis tanah : 12 Ordo Tanah
• Topografi/kelerengan : Datar, bergelombang, berbukit
• Tekstur : 12 Kelas Tekstur Tanah berdasarkan USDA
(Liat, Liat berdebu, liat berpasir, Debu, Pasir, Pasir
Berlempung, Lempung, Lempung berpasir, Lempung
berdebu, Lempung berliat, Lempung Liat berpasir,
Lempung liat berdebu)
• Warna
• Penggunaan lahan
• Pertumbuhan tanaman
Mengetahui satuan pengambilan Contoh Tanah
berdasarkan topografi
IV
V

II

III
I
SATUAN PENGAMBILAN CONTOH TANAH

• I = Satuan pengambilan
contoh tanah
• Ia = Tanah dengan topografi
berlereng
• II = Tanah dengan topografi
datar
• III = Tanah dengan topografi
datar, berwarna merah
• IV = Tanah dengan topografi
datar berwarna merah
dengan tekstur berpasir
Jumlah contoh tanah tergantung
• Skala peta
• Variabilitas tanah
• Tingkat pengelolaan

Jumlah contoh tanah berdasarkan skala peta


Prinsip 1 contoh mewakili luasan 1 cm dalam peta
• 1 : 250.000, 1 contoh mewakili 625 ha
• 1 : 100.000, 1 contoh mewakili 100 ha
• 1 : 50.000, 1 contoh mewakili 25 ha
• 1 : 25.000, 1 contoh mewakili 6,25 ha
• 1 : 10.000, 1 contoh mewakili 1 ha
• 1 : 5.000, 1 contoh mewakili 0,25 ha
Syarat yang harus dipenuhi agar diperoleh contoh tanah yang
mewakili
• Berada dalam satuan yang akan diwakili
• Tidak berdekatan dengan hasil kegiatan manusia
• Mempunyai solum yang utuh (belum banyak tererosi)

Kapan contoh tanah diambil?


• Contoh tanah dapat diambil setiap saat, tidak perlu menunggu saat sebelum tanam,
• Kondisi kapasitas lapang untuk lahan kering
• Basah untuk sawah (jangan saat melumpur)
• Hindari dekat waktu pemupukan
Frekuensi pengambilan contoh

• Secara umum : 2 tahun sekali


• Untuk tanah yang digunakan secara intensif : paling
sedikit sekali dalam 1 tahun,
• Pada tanah-tanah dengan status hara tinggi : 4 tahun
sekali.
Kriteria contoh tanah komposit :

• Contoh tanah komposit adalah contoh tanah campuran dari


15 contoh tanah individu, mewakili hamparan yang
homogen 10-15 ha atau sesuai skala peta yang dibuat,
• Contoh tanah individu diambil dari lapisan olah atau
daerah perakaran,
• Untuk lahan miring dan bergelombang 1 contoh tanah
komposit mewakili tidak lebih dari 5 ha.
Cara-cara pengambilan contoh tanah komposit :
(a) diagonal, (b) zigzag, (c) sistematik, dan (d) acak.
1 9 2 4
• Metode sederhana : acak
2 8
1 3
5
• tidak memperhatikan variabilitas
3

10 6
• baik untuk lahan yang homogen
8
4

• Metode sampling sistematik


7

5
a b
• diagonal, Zig-zag, Sistem grid
6 9 7

1 5
9 5
10
• Metode Berstrata
• untuk memperoleh contoh tanah
2

4 3
4
1

10 2
7 yang seragam
6
8
7
3
9 8 6
c d
Contoh tanah jangan diambil pada
• Bekas timbunan hasil panen, bekas bakaran, kotoran hewan
• Di dekat pematang, saluran, parit, kolam, bangunan, pagar.
• Tepi kebun, jalan, dan sungai
• Hanya lapisan teratas (0 – 5 cm)
Peralatan mengambil contoh tanah
Menggunakan cangkul

20 cm
Cara pengambilan contoh tanah komposit:
• Tempat yang akan dibor dibersihkan dari rumput
• Contoh tanah dimasukkan ke ember,
• Dicampur sampai rata sampai tidak terlihat contoh
individu,
• Buanglah: akar, batu-batuan/kerikil, sisa-sisa tanaman, akar,
bahan organik,
• Diambil + 1 kg,
• Masukkan ke dalam kantong plastik,
• Di beri label: kode personil, kelompok tani, desa,
kecamatan, kabupaten
• Alat dibersihkan, agar tidak terjadi kontaminasi antar
contoh
Lanjutan,

• Label ditempel di luar dan dalam kantong,


dibungkus plastik supaya tidak basah. Label luar
disatukan pada saat pengikatan plastik,
• Informasi tambahan : penggunaan pupuk,
kapur, bahan organik, waktu terakhir
pemupukan, kemiringan lereng, posisi/letak
pada lereng, bentuk lereng, bentuk wilayah,
keadaan pertanaman, peta lokasi pengambilan
contoh.
LABEL
Nomer contoh : ……………
Kode perlakuan : ………………(perlakuan, ulangan, dsb)
atau
Pemilik lahan : …………………
Kedalaman : ……………………
Lokasi (desa, kecamatan, kabupaten) : …………
Koordinat (lintang selatan/utara dan bujur timur) : ………….
Tanggal pengambilan contoh : ………………
Nama pengambilan contoh : ………………
Contoh tanah siap dikirim ke laboratorium uji tanah
Prinsip Kerja Perangkat Uji
Tanah
• Mengekstrak hara tanah
• mengekstrak hara tanah (N, P & K) yang berada dalam
larutan tanah. Hara ini dapat digunakan/diserap
langsung oleh tanaman.

• Mengukur kadar hara


• Pengukuran dilakukan dengan metode pewarnaan
(kolorimetri), hasil pengukuran bersifat semi kuantitatif.
Digolongkan menjadi kelas Rendah, Sedang, dan
Tinggi.
CARA PENETAPAN P TANAH
0,5 sendok contoh tanah uji atau 0,5 cm tanah yang diambil
dengan spatula dimasukan ke tabung reaksi

Tambahkan 3 ml Pereaksi P-1 dan diaduk sampai


rata/homogen dengan pengaduk kaca selama 1 menit dan
biarkan sampai jenrnih

Tambahkan 10 butir atau seujung spatula Pereaksi P-2


digoyangkan perlahan jangan sampai keruh

Diamkan selama 5-10 menit

Bandingkan warna biru yang muncul dari larutan jernih di atas


permukaan tanah dengan bagan warna P tanah
+ +
10 butir /seujung
spatula P2 goyang
0,5 g tanah 3 ml P-1 dan
perlahan
dikocok

BAGAN WARNA
Rekomendasi P :
Rekomendasi pupuk fosfat
Target hasil (kg SP-36/ha) pada tanah berstatus P*
Rendah Sedang Tinggi
Hasil 5 t /ha 100 75 50
Hasil 6 t /ha 125 100 75
* Diaplikasikan 1 kali pada saat tanam
CARA PENETAPAN K TANAH
0,5 sendok tanah uji atau 0,5 cm tanah yang diambil dengan spatula
dimasukkan ke tabung reaksi

+ 4 ml Pereaksi K-1 kemudian diaduk dengan pengaduk kaca sampai


rata/homogen diamkan 5 menit sampai larutan jernih

Tambahkan 1 tetes pereaksi K-2, dikocok dengan cara digoyang-


goyangkan

Diamkan selama 5 menit

Tambahkan 2 ml pereaksi K-3 secara perlahan melalui dinding tabung


biarkan sebentar lalu amati endapan putih yang terbentuk antara
larutan K3 dengan dibawahnya
+ + +
+ +
K-1 K-2 + K-3
2 tetes K2, dan 2 ml K3,dan
dikocok diamkan dikocok
4 ml K1, dikocok 5 menit
Amati endapan putih
0,5 g tanah merata diamkan 5 larutan K3 dengan
menit Rendah dibawahnya

Bagan Warna K
Sedang

Tinggi
KALIUM
CARA PENETAPAN pH TANAH
Diambil 0,5 sendok tanah uji atau 0,5 cm tanah yang diambil
dengan syringe (spet) dimasukan ke tabung reaksi

Tambahkan 4 ml Pereaksi pH-1, kemudian diaduk dengan


pengaduk kaca sampai rata

Tambahkan 1-2 tetes indiktor warna Pereaksi pH-2, kemudian


dikocok sampai rata dengan digoyang-goyangkan

Diamkan 10 menit hingga suspensi mengendap dan terbentuk


warna pada cairan jernih di bagian atas permukaan tanah

Bandingkan warna yang muncul dengan bagan warna pH


+ +
pH-1

0,5 g tanah 4 ml pH-1 dan 1-2 tetes pH-2


dikocok sampai digoyang
merata perlahan
Masam Netral Basa
Gradasi warna larutan pada berbagai nilai pH tanah
REKOMENDASI:
Nilai pH Kategori Rekomendasi pengelolaan
<4 Sangat masam - Kapur 1-2 t/ha
- Sistem drainase terputus
4-5 Masam
- Pupuk N dalam bentuk Urea

5-6 Agak masam - Sistem drainase konvensional

6-7 Netral - Pupuk N dalam bentuk Urea

7-8 Agak basa - Sistem drainase konvensional


- Pupuk N dalam bentuk ZA
>8 Basa - Pupuk N dalam bentuk ZA
- Pencucian garam
CARA PENETAPAN C Organik
0,5 sendok tanah uji atau 0,5 cm tanah yang diambil dengan spatula
dimasukkan ke tabung reaksi

+ 1 ml Pereaksi C-1 kemudian diaduk dengan pengaduk kaca sampai


rata/homogen

Tambahkan 3 tetes pereaksi C-2, jangan di aduk

Diamkan 10 menit

Amati ketinggian busa yang terbentuk


Kriteria C Organik dan rekomendasi kebuhan
bahan organik
1. Bila Tinggi Busa < 2 cm maka c organic rendah maka rekomendasi
bahan organic adalah 2 ton/ha bahan organic)
2. Bila tinggi busa > 2 cm maka c oragnik sedang sampai tinggi maka
rekomendasi bahan organic adalah 1 ton/ha bahan organic)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai