Anda di halaman 1dari 4

Dikatakannya dengan menggunakan bahan organic dan teknologi mikroba, pupuk hayati

dapat meningkatkan hasil panen hingga 50%. Berdasarkan pengalaman kami dilapangan, para
petani yang menggunakan Pupuk Hayati Organik Cair tertentu hasil penennya meningkat
50% dari sebelumnya, ini karena adanya mikroba baik dan unsure yang terkandung dalam
pupuk tersebut,” Selain memberikan nutrisi terbaik bagi tumbuhan, bakteri baik juga dapat
menyuburkan tanah dengan mengurai unsur penting yang diperlukan dalam proses
pertumbuhan. Tanah yang subur dapat meningkatkan hasil panen dengan maksimal.
“Penggunaan Pupuk Hayati Organik tertentu juga terbukti dapat meningkatkan resistensi
tumbuhan secara alami. Hal ini karena mikroba baik dapat melawan kehadiran pathogen
bakteri jahat. Dengan demikian penggunaan pestisida yang tidak sehat bagi tubuh dan alam
dapat dikurangi dalam proses bertani. Dalam prosesnya pupuk hayati menyuburkan tanah
secara alami. Hal ini berbeda dengan pupuk kimia yang hanya melengkapi unsure tanpa
menyuburkan tanah. Akibatnya tanah menjadi rusak dalam penggunaan jangka panjang.
Seringkali, tanaman yang hanya diberi pupuk kimia akan melambat produksi penennya
setelah beberapa tahun. “Penggunaan pupuk kimia dapat perlahan dikurangi dan diganti
Berdasarkan hasil pengamatan langsung dilapangan/lokasi pertanaman sebagian besar petani
lebih cenderung menggunakan pupuk An Organik bahkan pada umumnya petani hanya
menggunakan pupuk yang tidak lengkap seperti Urea, Za dan sedikit SP36 tanpa penggunaan
pupuk dari unsure kalium (KCI) bahkan masih sedikit petani yang mau menggunakan pupuk
NPK, dan hamper 100% petani enggan menggunakan pupuk organic baik jenis padat (granul)
maupun jenis cair, dengan alasan tidak tahu atau rumit cara mengaplikasikan pupuk organic
pada lahan usaha tani dan efek penggunaannya masih kurang berfungsi bagi tanaman. Karena
penggunaan pupuk kimia yang sudah cukup lama sehingga mengakibatkan kesuburan tanah
pun semakin kritis karena akibat kandungan bahan organic tanah yang semakin menurun.
Untuk mengembalikan kesuburan tanah maka perlu dilakukan pemberian bahan organic
secara bertahap melalui penggunaan pupuk organic baik padat maupun cair.
Tata Cara Penyemprotan, Penyempotan dilakukan merata ke permukaan bawah daun. Dosis
biasanya digandakan untuk penyemprotan batang dan akar/tanah. Khusus untuk tanaman padi
dengan penggunaan POC tertentu seperti yang dipraktekkan dalam demplot percontohan ini
Dosis yang digunakan yaitu 10 ml per 1 liter air (10 ml POC tiap 1 ltr air), jadi kalu
menggunakan Hand Sprayer dengan kapasitas 15 ltr air maka digunakan 150 ml POC.

Penggunaan, Untuk merangsang pertumbuhan daun, pupuk organic cair disemprotkan pada
tanaman baru bertunah. Untuk merangsang buah, biji atau umbi, disemprotkan pada saat
perbahan fase vegetative ke generative.

Internal waktu, Penyemprotan dilakukan seminggu sekali di musim kering. Sementara


penyemprotan dilakukan tiga hari sekali di kala musim hujan.
Untuk itulah pada kesempatan ini kami mencoba untuk mensosialisasikan penggunaan dan
cara aplikasi pupuk organic cair pada tanaman padi.

Dalam hal perawatan, penggunaan pupuk organic cair diperlukan agar tanaman tumbuh subur
sesuai yang diharapkan. Berikut ini adalah cara melakukan pemupukan yang baik
menggunakan pupuk organic cair. Pemupukan harus diketahui waktu dan cara penggunaan
yang tepat. Ada beberapa tips untuk menggunakan pupuk organic cair, antara lain:

Jenis Pupuk Organik Cair, Pupuk organic cair ada dua jenis yaitu yang mengandung
nitrogen untuk pertumbuhan daun. Kedua yang mengandung kalium dan fosfor untuk
pertumbuhan buah.

Waktu Ideal, Penyemprotan pupuk organic cair yang ideal adalah pagi sekitar pukul 06.00-
09.00 saat embung pada daun tanaman sudah mulai agak kering dan sore pukul 16.00-1800
saat suhu udara sudah mulai agak dingin.

Anda mungkin juga menyukai