Anda di halaman 1dari 12

Nama : Fiddya Gilang Maharani

Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Hukum (PIH)


Dosen : Nason Nadeak. S.H., M.H
Pengampu

JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT MENURUT SAUDARA!

1. Apa yang dimaksud dengan hukum?

2. Bagaimana hubungan hukum dan Masyarakat?

3. Mengapa hukum selalu dikaitkan dengan Norma, Kaidah dan Asas?

4. Bagaimana suatu perbuatan bisa disebut sebagai perbuatan hukum?

5. Mengapa diperlukan adanya asas hukum?

6. Apa saja asas-asas hukum yang anda ketahui?

7. Apa saja fungsi dari suatu hukum?

8. Apa tujuan dibentuknya hukum?

9. Apa yang dimaksud dengan sumber hukum materiil dan sumber hukum formil?

10. Mengapa kebiasaan (custom) dapat menjadi hukum

Jawaban :

1. Hukum adalah seperangkat aturan norma dan prinsip yang ditetapkan oleh
otoritas atau Lembaga yang berwenang untuk mengatur perilaku masyarakat
atau individu dalam suatu wilayah atau negara tertentu .

2. Hubungan antara hukum dan masyarakat sangat erat dan saling memengaruhi.
Hukum adalah salah satu elemen penting dalam membentuk tatanan sosial dan
mengatur perilaku individu dan kelompok dalam masyarakat. Berikut beberapa
aspek penting dari hubungan antara hukum dan masyarakat:

• Pengaturan Perilaku: Hukum mengatur perilaku individu dan entitas


dalam masyarakat. Ini mencakup aturan-aturan yang mengatur tindakan
yang dianggap ilegal atau melanggar norma-norma sosial tertentu.
Hukum memberikan kerangka kerja untuk menentukan apa yang
dianggap baik dan buruk dalam masyarakat

• Penegakan Norma Sosial: Hukum mencerminkan norma-norma sosial


yang ada dalam masyarakat. Hukum sering kali mencerminkan nilai-nilai
dan keyakinan yang dipegang oleh mayoritas penduduk suatu wilayah.
Ketika hukum dijalankan dengan efektif, itu dapat membantu
mempertahankan norma-norma sosial tersebut

• Perlindungan Hak dan Kepentingan: Hukum memberikan perlindungan


terhadap hak-hak individu dan kelompok dalam masyarakat. Ini
termasuk hak-hak seperti hak atas kebebasan berbicara, hak atas
properti, hak atas keadilan, dan lain sebagainya. Hukum juga dapat
digunakan untuk menyelesaikan konflik antara individu atau kelompok

• Menyediakan Struktur dan Ketertiban: Hukum memberikan kerangka


kerja yang diperlukan untuk menjaga ketertiban dalam masyarakat. Hal
ini melibatkan pembentukan lembaga-lembaga penegak hukum, seperti
polisi dan sistem peradilan, yang bertugas menegakkan hukum dan
menyelesaikan konflik

• Respons Terhadap Perubahan Sosial: Hukum juga dapat beradaptasi


dengan perubahan dalam masyarakat. Ketika nilai-nilai, norma-norma,
dan tuntutan masyarakat berubah seiring waktu, h ukum dapat direvisi
atau dibuat ulang untuk mencerminkan perubahan tersebut

• Pendidikan dan Kesadaran Hukum: Hukum juga berperan dalam


pendidikan dan kesadaran hukum dalam masyarakat. Ini membantu
individu memahami hak dan kewajiban mereka dalam hukum serta
konsekuensi dari pelanggaran hukum

• Kritik dan Reformasi: Masyarakat juga memiliki peran dalam mengkritik


dan memperbaiki sistem hukum. Ketika masyarakat merasa hukum
tidak adil atau tidak mencerminkan nilai-nilai yang dipegangnya, mereka
dapat melakukan perubahan melalui advokasi, aktivisme, dan proses
politik

Dengan demikian, hukum dan masyarakat saling terkait dan berinteraksi.


Hukum mencerminkan nilai-nilai dan kepentingan masyarakat, sementara
masyarakat, dalam banyak hal, dipengaruhi oleh aturan dan norma-norma
hukum yang ada. Hubungan ini membantu menjaga ketertiban sosial dan
memastikan bahwa masyarakat berfungsi secara efisien dan adil

3. Hukum selalu dikaitkan dengan norma kaidah dan asak arena ketiga konsep
tersebut memiliki peran penting dalam pembentukan penerapan dan
pemahaman hukum.

4. Suatu perbuatan bisa disebut sebagai perbuatan hukum atau tindakan yang
sah dalam konteks hukum jika memenuhi beberapa syarat dan terkait dengan
norma-norma, kaidah, dan asas hukum yang berlaku. Berikut adalah beberapa
faktor yang membuat suatu perbuatan dapat dianggap sebagai perbuatan
hukum:
• Kesesuaian dengan Hukum yang Berlaku: Suatu perbuatan harus
sesuai dengan hukum yang berlaku di wilayah atau negara tertentu. Ini
berarti perbuatan tersebut tidak boleh melanggar peraturan atau
undang-undang yang ada. Setiap negara memiliki sistem hukumnya
sendiri, dan perbuatan harus sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku
di negara tersebut
• Kepatuhan terhadap Norma Hukum: Perbuatan tersebut harus sesuai
dengan norma-norma hukum yang ada dalam masyarakat. Norma-
norma ini mencakup aturan-aturan tentang apa yang dianggap legal
atau ilegal dalam konteks hukum. Kepatuhan terhadap norma-norma ini
adalah salah satu aspek penting dari perbuatan hukum.
• Kepatuhan terhadap Prosedur Hukum: Proses hukum juga dapat
mempengaruhi apakah suatu perbuatan dianggap sebagai perbuatan
hukum. Ini termasuk langkah-langkah seperti pengajuan dokumen
hukum yang diperlukan, menjalani proses peradilan yang sesuai, atau
mematuhi prosedur administrasi yang berlaku .
• Tidak Melanggar Hak Orang Lain: Suatu perbuatan tidak boleh
melanggar hak-hak individu atau entitas lain. Hukum melindungi hak-
hak individu, seperti hak atas properti, hak atas privasi, dan hak-hak
lainnya. Perbuatan yang menghormati hak-hak ini biasanya dianggap
sebagai perbuatan hukum.
• Tidak Bertentangan dengan Prinsip-prinsip Hukum: Prinsip-prinsip
hukum seperti keadilan, kepastian hukum, dan keseimbangan antara
hak dan kewajiban juga harus dipertimbangkan. Perbuatan yang sesuai
dengan prinsip-prinsip ini cenderung dianggap sebagai perbuatan
hukum.
• Sanksi Positif atau Tidak Terkena Sanksi Hukum Negatif: Jika suatu
perbuatan tidak melanggar hukum dan tidak ada sanksi hukum yang
menghukum perbuatan tersebut, maka biasanya perbuatan itu dianggap
sebagai perbuatan hukum. Di sisi lain, jika perbuatan melanggar hukum
dan ada sanksi hukum yang diberlakukan, perbuatan itu dianggap
sebagai perbuatan ilegal.

Penting untuk diingat bahwa definisi perbuatan hukum dapat bervariasi dari
satu negara ke negara lain karena perbedaan dalam sistem hukum,
undang-undang yang berlaku, dan norma-norma sosial. Oleh karena itu,
penting untuk memahami hukum yang berlaku di wilayah atau negara
tertentu untuk menentukan apakah suatu perbuatan dianggap sebagai
perbuatan hukum atau tidak

5. Asas hukum diperlukan dalam sistem hukum karena berperan penting dalam
membentuk, menginterpretasi, dan mengaplikasikan hukum. Berikut adalah
beberapa alasan mengapa asas hukum sangat penting:
• Memberikan Pedoman Interpretasi Hukum: Asas hukum memberikan
pedoman atau prinsip-prinsip yang membantu dalam menginterpretasi
peraturan hukum. Hukum sering kali ditulis dalam bahasa yang luas dan
abstrak, dan asas-asas hukum membantu para ahli hukum, hakim, dan
pengacara untuk memahami bagaimana hukum tersebut seharusnya
diterapkan dalam kasus konkret.
• Mengukur Konsistensi Hukum: Asas hukum membantu dalam
menjaga konsistensi dalam sistem hukum. Mereka memastikan bahwa
peraturan hukum yang berbeda-beda dapat diterapkan secara konsisten
sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Ini penting untuk
menciptakan keadilan dalam hukum.
• Mendukung Keadilan dan Kepastian Hukum: Asas-asas hukum
seperti asas keadilan, asas persamaan di bawah hukum, dan asas
kepastian hukum membantu dalam memastikan bahwa hukum
diterapkan dengan cara yang adil dan bahwa orang-orang tahu apa yang
diharapkan dari mereka dalam masyarakat hukum.
• Mengatasi Ketidakadilan dan Penyalahgunaan Hukum: Asas-asas
hukum juga digunakan untuk mengatasi ketidakadilan atau
penyalahgunaan hukum. Mereka dapat digunakan sebagai dasar untuk
mengajukan banding, memperjuangkan perubahan hukum, atau
mengevaluasi apakah suatu kebijakan hukum patut dipertahankan atau
dicabut.
• Mengarahkan Pembentukan Hukum Baru: Asas-asas hukum juga
digunakan dalam proses pembentukan hukum baru. Ketika legislator
membuat undang-undang baru, mereka sering mempertimbangkan
asas-asas hukum yang ada untuk memastikan bahwa undang-undang
tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip yang dianggap penting dalam
masyarakat.
• Menghindari Penyalahgunaan Kekuasaan: Asas hukum dapat
membantu dalam menghindari penyalahgunaan kekuasaan oleh
pemerintah atau otoritas lainnya. Mereka membatasi tindakan yang
dapat diambil oleh pemerintah dan menjamin bahwa pemerintah
bertindak sesuai dengan hukum dan tidak melebihi wewenangnya.
• Memberikan Kerangka Kerja bagi Penegakan Hukum: Asas-asas
hukum juga memberikan kerangka kerja bagi lembaga-lembaga
penegak hukum, seperti kepolisian dan pengadilan, untuk melakukan
tugas mereka dengan adil dan berdasarkan prinsip-prinsip hukum yang
berlaku.
Dalam keseluruhan, asas hukum adalah komponen integral dalam sistem
hukum yang berfungsi untuk menjaga keadilan, konsistensi, dan kepastian
hukum. Mereka memberikan arahan dalam interpretasi dan penerapan
hukum, serta melindungi hak-hak individu dan masyarakat dari
penyalahgunaan kekuasaan

6. Ada banyak asas hukum yang ada dalam berbagai sistem hu kum di seluruh
dunia, dan asas-asas ini dapat bervariasi tergantung pada negara dan tradisi
hukumnya. Berikut adalah beberapa contoh asas hukum yang umumnya
dikenali dan diakui:
• Asas Keadilan (Justice): Asas ini mengacu pada prinsip bahwa hukum
harus diterapkan secara adil dan setiap individu harus diperlakukan
dengan adil dalam sistem hukum.
• Asas Persamaan di Bawah Hukum (Equality Before the Law):
Semua orang, tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau lainnya,
harus tunduk pada hukum yang sama dan diperlakukan secara sama
oleh hukum.
• Asas Kebebasan (Liberty): Asas ini menekankan pentingnya
kebebasan individu dan hak-hak asasi manusia dalam sistem hukum. Ini
melibatkan perlindungan terhadap penangkapan sewenang-wenang,
penyiksaan, dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya.
• Asas Kepastian Hukum (Legal Certainty): Hukum harus jelas, dapat
dipahami, dan dapat diprediksi sehingga individu dapat memahami hak
dan kewajibannya.
• Asas Kepastian (Certainty): Asas ini mengacu pada perlunya
kepastian dalam hukum. Hukum harus dapat diandalkan dan konsisten
agar individu dapat merencanakan tindakan mereka.
• Asas Kepentingan Umum (Public Interest): Hukum sering kali
dirancang untuk melindungi dan mempromosikan kepentingan umum
atau kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
• Asas Kepulihan (Restitution): Asas ini mengharuskan pihak yang
merugikan orang lain untuk mengembalikan kerugian atau keuntungan
yang diperoleh dari perbuatan yang salah.
• Asas Proporsionalitas (Proportionality): Tindakan hukum harus
sebanding dengan tujuan yang ingin dicapai. Ini berarti bahwa sanksi
atau tindakan hukum harus sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
• Asas Legalitas (Legality): Tindakan hukum harus didasarkan pada
undang-undang yang ada dan tidak boleh sewenang-wenang. Individu
tidak dapat dihukum tanpa dasar hukum yang sah.
• Asas Perlindungan Hak Asasi Manusia (Human Rights Protection):
Hukum harus melindungi hak-hak asasi manusia yang diakui secara
internasional, seperti hak atas kebebasan berpendapat, privasi, dan
keadilan.
• Asas Akuntabilitas (Accountability): Pemerintah dan lembaga publik
harus bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka, dan
individu harus memiliki akses ke mekanisme hukum untuk mengajukan
keluhan atau gugatan terhadap tindakan yang tidak sesuai.
• Asas Keseimbangan (Balance): Hukum harus menciptakan
keseimbangan antara hak dan kewajiban individu, serta antara
kepentingan individu dan masyarakat

Asas-asas ini mewakili prinsip-prinsip hukum yang penting dalam berbagai


sistem hukum di seluruh dunia. Namun, penting untuk diingat bahwa
prioritas dan penekanan pada asas-asas tertentu dapat berbeda-beda
dalam berbagai negara dan sistem hukum

7. Hukum memiliki berbagai fungsi dalam masyarakat yang berperan penting


dalam menjaga ketertiban, keadilan, dan keamanan. Fungsi-fungsi utama dari
hukum meliputi:
• Mengatur Perilaku: Salah satu fungsi utama hukum adalah mengatur
perilaku individu dan entitas dalam masyarakat. Hukum memberikan
aturan dan norma yang mengatur tindakan individu, bisnis, organisasi,
dan pemerintah agar perilaku tersebut sesuai dengan nilai-nilai dan
kepentingan masyarakat.
• Menciptakan Ketertiban Sosial: Hukum membantu menciptakan dan
menjaga ketertiban sosial. Dengan mengatur perilaku dan menetapkan
sanksi terhadap pelanggar hukum, hukum membantu mencegah konflik,
kekacauan, dan anarki dalam masyarakat.
• Memberikan Perlindungan Terhadap Hak dan Kepentingan: Hukum
melindungi hak-hak individu dan kelompok dalam masyarakat. Ini
mencakup hak-hak seperti hak atas kebebasan berbicara, hak atas
properti, hak privasi, dan hak asasi manusia lainnya. Hukum
memberikan kerangka kerja untuk menegakkan dan melindungi h ak-hak
ini.
• Menyelesaikan Konflik: Hukum menyediakan mekanisme untuk
menyelesaikan konflik antara individu, kelompok, atau entitas. Melalui
pengadilan dan proses peradilan lainnya, hukum memungkinkan
penyelesaian konflik secara adil dan berdasarkan bukti h ukum.
• Memberikan Dasar bagi Pemerintahan: Hukum memberikan dasar
bagi pemerintahan dan administrasi publik. Ini mencakup prosedur dan
peraturan yang mengatur bagaimana pemerintah beroperasi, serta hak
dan kewajiban warga negara terhadap pemerintah.
• Memfasilitasi Perubahan Sosial: Hukum dapat digunakan untuk
merancang dan mendorong perubahan sosial yang diinginkan. Melalui
pembentukan undang-undang baru atau perubahan pada undang-
undang yang ada, hukum dapat mencerminkan perkembangan nilai-nilai
dan aspirasi masyarakat.
• Mengatur Hubungan Antar-Negara: Hukum internasional mengatur
hubungan antara negara-negara. Ini mencakup perjanjian internasional,
hukum perang, dan hukum laut yang mengatur bagaimana negara-
negara berinteraksi satu sama lain.
• Mendukung Ekonomi dan Bisnis: Hukum memberikan kerangka kerja
untuk aktivitas ekonomi dan bisnis. Ini mencakup hukum kontrak, hukum
perusahaan, dan peraturan keuangan yang mengatur bagaimana bisnis
beroperasi dan bertransaksi.
• Memberikan Ketertiban dalam Masyarakat: Hukum membantu
menciptakan ketertiban dan stabilitas dalam masyarakat. Ini
memungkinkan individu dan entitas untuk merencanakan tindakan
mereka dengan keyakinan bahwa aturan dan norma yang ada akan
dihormati dan ditegakkan.
• Mengatur Penegakan Hukum: Hukum memberikan kerangka kerja
bagi lembaga-lembaga penegak hukum, seperti kepolisian dan
pengadilan, untuk menjalankan tugas mereka dalam menegakkan
hukum, menyelidiki pelanggaran hukum, dan menghukum pelanggar.

Dengan demikian, hukum memainkan peran penting dalam memelihara


tatanan sosial, melindungi hak dan kepentingan individu, dan menjaga
keadilan dalam masyarakat. Hukum juga menciptakan dasar bagi
pemerintahan yang efisien dan berfungsi serta mendukung perkembangan
ekonomi dan bisnis.

8. Dibentuknya hukum memiliki berbagai tujuan utama yang dirancang untuk


mencapai berbagai hasil positif dalam masyarakat. Beberapa tujuan utama
hukum adalah:
• Menciptakan Ketertiban Sosial: Salah satu tujuan utama hukum
adalah untuk menciptakan ketertiban dan stabilitas dalam masyarakat.
Hukum memberikan aturan dan norma yang mengatur perilaku individu
dan kelompok, sehingga mencegah konflik dan anarki.
• Mengatur Perilaku: Hukum mengatur perilaku individu, bisnis,
organisasi, dan pemerintah agar sesuai dengan n ilai-nilai dan
kepentingan masyarakat. Ini membantu memastikan bahwa perilaku
tidak merugikan orang lain atau masyarakat secara keseluruhan.
• Melindungi Hak dan Kepentingan: Hukum dirancang untuk melindungi
hak-hak individu dan kelompok dalam masyarakat. In i mencakup hak-
hak seperti hak atas kebebasan berbicara, hak atas properti, hak privasi,
dan hak asasi manusia lainnya.
• Menyelesaikan Konflik: Hukum memberikan mekanisme untuk
menyelesaikan konflik antara individu, kelompok, atau entitas. Melalui
proses peradilan dan mediasi, hukum membantu menemukan solusi
yang adil untuk sengketa.
• Memberikan Keadilan: Salah satu tujuan inti hukum adalah untuk
memberikan keadilan. Hukum harus diterapkan secara adil dan setiap
individu harus diperlakukan dengan adil dalam sistem hukum.
• Memberikan Kepastian Hukum: Hukum memberikan kepastian
kepada individu dan bisnis dengan menjelaskan hak dan kewajiban
mereka. Ini memungkinkan orang untuk merencanakan tindakan
mereka dengan keyakinan bahwa hukum akan diterapkan secara
konsisten.
• Memberikan Dasar bagi Pemerintahan: Hukum memberikan dasar
bagi pemerintahan yang efisien dan berfungsi. Ini mencakup regulasi
dan prosedur yang mengatur bagaimana pemerintah beroperasi, serta
hak dan kewajiban warga negara terhadap pemerintah.
• Mendorong Kesejahteraan Masyarakat: Hukum dapat dirancang
untuk mempromosikan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Ini mencakup kebijakan dan undang-undang yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup, kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan
ekonomi masyarakat.
• Menentukan Tanggung Jawab: Hukum membantu menentukan
tanggung jawab hukum individu atau entitas yang melanggar hukum. Ini
mencakup sanksi hukum yang diberikan sebagai akibat dari
pelanggaran.
• Mengatur Hubungan Antar-Negara: Hukum internasional mengatur
hubungan antara negara-negara dan organisasi internasional. Ini
mencakup perjanjian internasional, hukum perang, dan hukum laut.
• Mendukung Perubahan Sosial: Hukum dapat digunakan untuk
merancang dan mendorong perubahan sosial yang diinginkan dalam
masyarakat. Ini termasuk pembentukan undang-undang baru atau
perubahan pada undang-undang yang ada untuk mencerminkan
perubahan dalam nilai-nilai dan aspirasi masyarakat.
• Menghindari Penyalahgunaan Kekuasaan: Hukum membantu
menghindari penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah atau otoritas
lainnya dengan membatasi tindakan mereka sesuai dengan aturan
hukum.
Tujuan-tujuan ini dirancang untuk menciptakan masyarakat yang adil,
teratur, dan berfungsi serta melindungi hak-hak dan kepentingan individu
dan kelompok dalam masyarakat

9. Sumber hukum materiil dan sumber hukum formil adalah dua konsep yang
penting dalam hukum untuk mengidentifikasi sumber-sumber dari mana aturan
dan norma hukum berasal dan bagaimana mereka diterapkan. Berikut adalah
penjelasan singkat tentang kedua konsep ini:
a. Sumber Hukum Materiil (Material Sources of Law):
• Sumber hukum materiil adalah sumber-sumber yang berisi materi
hukum substansial atau materi yang digunakan untuk membuat
aturan hukum.
• Ini adalah sumber-sumber yang berisi isi substansial dari hukum,
seperti undang-undang, peraturan, perjanjian internasional,
putusan pengadilan, dan dokumen -dokumen yang mengandung
aturan hukum konkret.
• Sumber hukum materiil adalah sumber-sumber yang
memberikan aturan hukum itu sendiri, dan mereka menjadi dasar
untuk menentukan hak dan kewajiban individu serta norma-
norma yang berlaku dalam masyarakat.
b. Sumber Hukum Formil (Formal Sources of Law):
• Sumber hukum formil adalah sumber-sumber yang mengatur
cara pembuatan, penegakan, dan pelaksanaan hukum, serta
prosedur hukum.
• Ini adalah sumber-sumber yang menentukan bagaimana aturan
hukum materiil dihasilkan, diterapkan, dan ditegakkan dalam
praktik hukum.
• Sumber hukum formil mencakup peraturan tentang prosedur
pengadilan, hierarki peraturan hukum, dan cara hukum dapat
diubah atau diperbarui.
10. Kebiasaan dapat menjadi hukum dalam beberapa situasi atau konteks tertentu
karena perkembangan dan evolusi hukum sering kali mencerminkan praktik-
praktik yang ada dalam masyarakat. Namun, kebiasaan tidak selalu menjadi
hukum secara otomatis, dan ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan
ketika menganggap kebiasaan sebagai sumber hukum. Berikut beberapa
alasan mengapa kebiasaan dapat menjadi hukum:

Anda mungkin juga menyukai