KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT. Atas berkat dan rahmatnya-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini Dasar kami yang berjudul “Asas Norma” tepat
pada waktunya.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunanya.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan pada makalah ini baik dari segi Bahasa, penyusunan, atau aspek
lainya. Oleh karena itu diharapkan kepada pembaa agar memberikan kritik dan saran
yang membangun demi memperbaiki makalah ini.
Bogor, Minggu 12 Maret 2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Norma merupakan ukuran yang melandasi seseorang untuk bergaul dengan orang
lainnya ataupun dengan lingkungan sekitarnya. Norma berasal dari bahasa Latin, yang
dalam bahasa Arab disebut kaidah, sedangkan dalam bahasa Indonesia umumnya disebut
dengan pedoman.1 Kehidupan masyarakat senantiasa dipengaruhi oleh berbagai macam
norma yang ada. Di Indonesia dikenal ada beberapa norma, antara lain norma agama,
norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum.
Pada landasan suatu sistem kaidah hukum terdapat kaidah yang fundamental,
yakni asas-asas hukum. Menurut Paul Scholten, asas adalah pikiran-pikiran dasar, yang
terdapat di dalam dan di belakang sistem hukum masing-masing yang dirumuskan dalam
aturan-aturan perundang-undangan dan putusan-putusan hakim.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
2. Pengertian Norma
Pengertian normadalah tolak ukur/alat untuk mengukur benar salahnya suatu
sikap dan tindakanmanusia. Norma juga bisa diartikan sebagai aturan yang berisi
rambu-rambu yang menggambarkan ukuran tertentu, yang di dalamnya tergantung
nilai benar/salah. Norma yang berlaku dimasyarakat Indonesia ada lima yaitu, (1)
norma agama, (2) norma susila, (3) norma kesopanan, (4) norma kebiasaan, dan (5)
norma hukum, disamping adanya norma-norma lainnya. Pelangaran norma biasanya
mendapatkan sanksi, tetapi bukan berupa hukuman di pengadilan. Menurut anda apa
sanksi dari pelanggaran norma agama? Sanksi dari agama ditentukan oleh Tuhan.
Oleh karena itu, hukumannya berupa siksaan dari akhirat, atau di dunia atas kehendak
Tuhan. Sanksi pelanggaran/ penyimpangan norma kesusilaan adalah moral yang
biasanya berupa gunjingan dari lingkungannya. Penyimpangan norma kesopanan dan
norma kebiasaan, seperti sopan santun dan etika yang berlaku dilingkungannya, juga
mendapat sanksi moral dari masyarakat, misalnya berupa gunjingan atau cemooh.
Begitu pula norma hukum, biasanya berupa aturan-aturan atau undangan-undangan
yang berlaku dimasyarakat dan disepakati bersama. Berdasarkan uraian tersebut,
dapat disimpulkan bahwa norma adalah petunjuk hidup bagi warga yang ada dalam
masyarakat, karena norma tersebut mengandung sanksi. Siapa saja, baik individu
maupun kelompok, yang melanggar norma dalam hukuman yang berwujud sanksi,
seperti sanksi agama dari Tuhan dan depertemen agama, sanksi akibat pelanggaran
susila, kesopanan, hukum, maupun kebiasaan yang berupa sanksi moral dari
masyarakat.
Pengertian norma menurut Para ahli dan secara umum adalah kaidah, ketentuan,
aturan, kriteria, atau syarat yang mengandung niali tertentu yang harus dipatuhi
masyarakat dalam berbuat, bertingka laku dan berinteraksi antara manusia sehingga
terbentuk masyarakat yang tertib, teratur dan aman.
Pengertian norma lainnya adalah tatanan dan pedoman perilaku yang diciptakan
manusia sebagai masyarakat sosial untuk melangsungkan kehidupan bersama-sama
dalam suatu kelompok masyarakat. Norma merupakan suatu petunjuk atau juga
patokan perilaku yang benar dan pantas dilakukan saat berinteraksi sosial dalam suatu
masyarakat. Mudahnya, norma adalah sekumpulan aturan informal yang mengatur
interaksi manusia.
Bisa juga diartikan sebagai pedoman, ketentuan dan acuan yang menjadi
keharusan bagi para anggota masyarakat dan segala objek yang menjadi milik
masyarakat tersebut untuk mengikuti dan mematuhi dan mengakui pedoman tersebut.
Norma merupakan aturan berperilakudalam kehidupan bermasyrakat sehingga
berisi perintah atau larangan. Aturan ini bertujuan untuk mencapai kehidupan
masyarakat yang aman, tertib dan damai. Bagi individu atau kelompok masyarakat
yang melanggar norma-norma yang berlaku dimasyarakat tersebu, maka akan
dikenakan sanksi yang berlaku baik hukum maupun social
Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa norma memiliki kekuatan dan sifatnya
memaksa sehingga manusia wajib tunduk pada peraturan tersebut.
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah asas hukum merupakan
landasan pertimbangan bagi pembentukan norma hukum, artinya setiap norma
hukum yang wujudnya konkret sebagai aturan hukum harus mencerminkan atau
didasari pada asasasas hukum sebagai landasan pembentuknya.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=1336912&val=908&title=HUBUNGAN%20ANTARA%20NORMA%20HUKUM
%20DENGAN%20ASAS%20HUKUM
Peter Mahmud Marzuki, 2011, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, h.
33.4
Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, 2010, Dualisme Penelitian Hukum Normatif & Empiris,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta, h. 108.
https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/kertawicaksana/article/download/721/504
http://repository.unpas.ac.id/11732/4/10.%20BAB%20II.pdf