Anda di halaman 1dari 11

Buka menu utama

Wikipedia

Cari

Banner logo

November ini adalah Bulan Asia Wikipedia

Ikut serta dalam kontes Bulan Asia Wikipedia dan menangkan kartu pos dari Asia.

[Bantulah kami menerjemahkan!]Sembunyikan

Dewan Pers

Bahasa

Unduh PDF

Pantau

Sunting

Dewan Pers adalah sebuah lembaga independen di Indonesia yang berfungsi untuk mengembangkan
dan melindungi kehidupan pers di Indonesia. Dewan Pers sebenarnya sudah berdiri sejak tahun 1966
melalui Undang-undang No. 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-ketentuan pokok pers, tetapi pada saat
itu Dewan Pers berfungsi sebagai penasehat Pemerintah dan memiliki hubungan secara struktural
dengan Departemen Penerangan. Seiring berjalannya waktu Dewan Pers terus berkembang dan
akhirnya memiliki dasar hukum terbaru yaitu Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers. Sejak
saat itu, Dewan Pers menjadi sebuah lembaga independen. Pembentukan Dewan Pers juga dimaksudkan
untuk memenuhi Hak Asasi Manusia (HAM), karena kemerdekaan pers termasuk sebagai bagian dari
HAM. Dewan Pers memiliki wewenang untuk menyelesaikan sengketa jurnalistik. Sebagai lembaga
independen, Dewan Pers tidak memiliki perwakilan dari Pemerintah pada jajaran anggotanya. Saat ini,
Dewan Pers diketuai oleh Muhammad Nuh.

Dewan Pers

Dewan pers.jpg

Gambaran Umum

Dasar hukum pendirian


UU Nomor 40 Tahun 1999[1]

Sifat

Independen

Struktur

Ketua

Muhammad Nuh[2]

Wakil Ketua

Hendri Chairudin Bangun [2]

Anggota

Arif Zilkifli

Anggota

Agung Dharmajaya

Anggota

Agus Sudibyo

Anggota

Ahmad Djauhar

Anggota

Jamalul Insan

Anggota

Asep Setiawan

Anggota

Hassanein Rais

Kantor pusat

Jl. Kebon Sirih No.32-34 Jakarta 10110

Situs web
http://dewanpers.or.id/

lbs

Sejarah

Fungsi Dewan Pers

Keanggotaan

Struktur Kelembagaan

Daftar Ketua Dewan Pers

Catatan Kaki

Referensi

Pranala luar

Terakhir disunting 12 hari yang lalu oleh Pratama26

Wikipedia

Konten tersedia di bawah CC BY-SA 3.0 kecuali dinyatakan lain.

Kebijakan privasi Ketentuan PenggunaanTampilan PC

Buka menu utama

Wikipedia

Cari

Banner logo

November ini adalah Bulan Asia Wikipedia

Ikut serta dalam kontes Bulan Asia Wikipedia dan menangkan kartu pos dari Asia.

[Bantulah kami menerjemahkan!]Sembunyikan

Dewan Pers

Bahasa
Unduh PDF

Pantau

Sunting

Dewan Pers adalah sebuah lembaga independen di Indonesia yang berfungsi untuk mengembangkan
dan melindungi kehidupan pers di Indonesia. Dewan Pers sebenarnya sudah berdiri sejak tahun 1966
melalui Undang-undang No. 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-ketentuan pokok pers, tetapi pada saat
itu Dewan Pers berfungsi sebagai penasehat Pemerintah dan memiliki hubungan secara struktural
dengan Departemen Penerangan. Seiring berjalannya waktu Dewan Pers terus berkembang dan
akhirnya memiliki dasar hukum terbaru yaitu Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers. Sejak
saat itu, Dewan Pers menjadi sebuah lembaga independen. Pembentukan Dewan Pers juga dimaksudkan
untuk memenuhi Hak Asasi Manusia (HAM), karena kemerdekaan pers termasuk sebagai bagian dari
HAM. Dewan Pers memiliki wewenang untuk menyelesaikan sengketa jurnalistik. Sebagai lembaga
independen, Dewan Pers tidak memiliki perwakilan dari Pemerintah pada jajaran anggotanya. Saat ini,
Dewan Pers diketuai oleh Muhammad Nuh.

Dewan Pers

Dewan pers.jpg

Gambaran Umum

Dasar hukum pendirian

UU Nomor 40 Tahun 1999[1]

Sifat

Independen

Struktur

Ketua

Muhammad Nuh[2]

Wakil Ketua

Hendri Chairudin Bangun [2]

Anggota

Arif Zilkifli
Anggota

Agung Dharmajaya

Anggota

Agus Sudibyo

Anggota

Ahmad Djauhar

Anggota

Jamalul Insan

Anggota

Asep Setiawan

Anggota

Hassanein Rais

Kantor pusat

Jl. Kebon Sirih No.32-34 Jakarta 10110

Situs web

http://dewanpers.or.id/

lbs

Sejarah Sunting

Dewan Pers pertama kali terbentuk pada tahun 1966 melalui Undang-undang No.11 Tahun 1966 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Pers. Fungsi dari Dewan Pers saat itu adalah sebagai pendamping
Pemerintah serta bersama-sama membina perkembangan juga pertumbuhan pers di tingkat nasional.
Saat itu, Menteri Penerangan secara ex-officio menjabat sebagai Ketua Dewan Pers.

Orde Baru Sunting

Pada era orde baru, kedudukan dan fungsi Dewan Pers tidak berubah yaitu masih menjadi penasehat
Pemerintah, terutama untuk Departemen Penerangan. Hal ini didasari pada Undang-Undang No. 21
Tahun 1982 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-
Ketentuan Pokok Pers. Tetapi terjadi perubahan perihal keterwakilan dalam unsur keanggotaan Dewan
Pers seperti yang dinyatakan pada Pasal 6 ayat (2) UU No. 21 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-Ketentuan
Pokok Pers Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang-Undang No. 4 Tahun 1967:

“ Anggota Dewan Pers terdiri dari wakil organisasi pers, wakil Pemerintah dan wakil masyarakat
dalam hal ini ahli-ahli di bidang pers serta ahli-ahli di bidang lain ”

Reformasi Sunting

Disahkannya Undang-undang No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers membuat berubahnya Dewab Pers
menjadi Dewan Pers yang Independen, dapat dilihat dari Pasal 15 ayat (1) UU Pers menyatakan:

“ Dalam upaya mengembangkan kemerdekaan pers dan meningkatkan kehidupan pers nasional,
dibentuk Dewan Pers yang independen ”

Fungsi Dewan Pers juga berubah, yang dahulu sebagai penasehat Pemerintah sekarang telah menjadi
pelindung kemerdekaan pers. Tidak ada lagi hubungan secara struktural dengan Pemerintah.
Dihapuskannya Departemen Penerangan pada masa Presiden Abdurrahman Wahid menjadi bukti.
Dalam keanggotaan, tidak ada lagi wakil dari Pemerintah dalam Dewan Pers. Tidak ada pula campur
tangan Pemerintah dalam institusi dan keanggotaan, meskipun harus keanggotaan harus ditetapkan
melalui Keputusan Presiden. Untuk Ketua dan Wakil Ketua Dewan Pers, dipilih melalui mekanisme rapat
pleno (diputuskan oleh anggota) dan tidak dicantumkan dalam Keputusan Presiden. Pemilihan anggota
Dewan Pers independen awalnya diatur oleh Dewan Pers lama. Atang Ruswati menjabat sebagai Ketua
Badan Pekerja Dewan Pers, sebuah badan bentukan Dewan Pers sebelum dilakukannya pemilihan
anggota. Badan Pekerja Dewan Pers kemudian melakukan pertemuan dengan berbagai macam
organisasi pers juga perusahaan media. Pertemuan tersebut mencapai sebuah kesepakatan bahwa
setiap organisasi wartawan akan memilih dan juga mencalonkan dua orang dari unsur wartawan serta
dua dari masyarakat. Setiap perusahaan media juga berhak untuk memilih serta mencalonkan dua orang
yang berasal dari unsur pimpinan perusahaan media juga dua dari unsur masyarakat. Ketua Dewan Pers
independen yang pertama kali adalah Atmakusumah Astraatmadja.

Fungsi Dewan Pers Sunting

Menurut Pasal 15 ayat (2) Undang-Undang Pers, Dewan Pers berfungsi sebagai berikut:[3][4]

Melindungi kemerdekaan pers dari campur tangan pihak lain;

Melakukan pengkajian untuk pengembangan kehidupan pers;

Menetapkan dan mengawasi pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik;


Memberikan pertimbangan dan mengupayakan penyelesaian pengaduan masyarakat atas kasus-kasus
yang berhubungan dengan pemberitaan pers;

Mengembangkan komunikasi antara pers, masyarakat, dan pemerintah;

Memfasilitasi organisasi-organisasi pers dalam menyusun peraturan-peraturan di bidang pers dan


meningkatkan kualitas profesi kewartawanan;

Mendata perusahaan pers.

Dewan Pers bersifat mandiri dan tidak ada lagi bagian pemerintah di dalam struktur pengurusannya.
Otoritas Dewan Pers terletak pada keinginan redaksi serta perusahaan media pers untuk menghargai
pendapat Dewan Pers serta mematuhi kode etik jurnalistik juga mengakui segala kesalahan secara
terbuka.

Keanggotaan Sunting

Menurut Pasal 15 ayat (3) Undang-Undang Pers,[3] anggota Dewan Pers dipilih secara demokratis setiap
tiga tahun sekali. Anggota Dewan Pers terdiri atas:

Wartawan yang dipilih oleh organisasi wartawan;

Pimpinan perusahaan pers yang dipilih oleh organisasi perusahaan pers; dan

Tokoh masyarakat, ahli di bidang pers dan atau komunikasi, dan bidang lainnya yang dipilih oleh
organisasi wartawan dan organisasi perusahaan pers

Untuk periode 2019-2022, anggota Dewan Pers adalah:[5]

1. Prof. Mohammad Nuh (unsur tokoh masyarakat) (ketua)

2. Hendry Chaeruddin Bangun (unsur wartawan) (wakil ketua)

3. Agus Sudibyo (unsur tokoh masyarakat)

4. Hassanein Rais (unsur tokoh masyarakat)


5. Ahmad Djauhar (unsur perusahaan pers)

6. Agung Darmajaya (unsur perusahaan pers)

7. Asep Setiawan (unsur perusahaan pers)

8. Arif Zulkifli (unsur wartawan)

9. Jamalul Insan (unsur wartawan)

Untuk periode 2016-2019, anggota Dewan Pers adalah:[6]

1. Ir. Yosep Adi Prasetyo (unsur tokoh masyarakat) (ketua)

2. Ahmad Djauhar (unsur perusahaan pers) (wakil ketua)

3. Imam Wahyudi (unsur tokoh masyarakat)

4. Sinyo Hary Sarundajang (unsur tokoh masyarakat)

5. Jimmy Silalahi (unsur perusahaan pers)

6. Reva Deddy Utama (unsur perusahaan pers)


7. Ratna Komala (unsur wartawan)

8. Nezar Patria (unsur wartawan)

9. Hendry Chaeruddin Bangun (unsur wartawan)

Struktur Kelembagaan Sunting

Dewan Pers terdiri atas 4 komisi agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Komisi-komisi yang
terdapat dalam Dewan Pers adalah:

1. Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Pers

2. Komisi Hukum dan Perundang-Undangan

3. Komisi Pendidikan dan Pelatihan

4. Komisi Hubungan Antarlembaga dan Hubungan Luar Negeri

Dewan Pers juga diizinkan mendirikan perwakilan di sejumlah ibu kota provinsi yang sarat akan media
seperti Surabaya, Medan dan Makassar. Tetapi perwakilan ini hanya berfungsi sebagai penyalur
pengaduan publik terkait pemberitaan di wilayahnya ke Dewan Pers, memberikan saran terkait
sengketa, dan tidak memiliki wewenang untuk memutuskan sengketa meskipun dapat diikutsertakan
dalam sidang-sidang Dewan Pers.

Daftar Ketua Dewan Pers Sunting

1968-1999 Sunting

Periode-periode berikut ini dijabat oleh Menteri Penerangan secara ex-officio.


No Nama Mulai Jabatan Akhir Jabatan

1 Laksda TNI Boediardjo 1968 1973

2 Mashuri, S.H 1973 1978

3 Ali Murtopo 1978 1983

4 Harmoko 1983 1997

5 R. Hartono 1997 1998

6 Alwi Dahlan 1998 1998

7 Letjen. TNI Yunus Yosfiah 1998 1999

Setelah 1999 Sunting

No Nama Mulai Jabatan Akhir Jabatan

1 Atmakusumah Astraatmadja 2000 2003

2 Prof. Dr. Ichlasul Amal, MA 2003 2010

3 Prof. Dr. Bagir Manan, S.H., M.C.L. 2010 2016

4 Ir. Yosep Adi Prasetyo 2016 2019

5 Muhammad Nuh 2019 sekarang

Catatan Kaki Sunting

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers[pranala nonaktif permanen]

[1]

"Pasal 15". UU No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers.[pranala nonaktif permanen]

"Fungsi Dewan Pers". Dewan Pers Indonesia.[pranala nonaktif permanen]

"Ini Sembilan Anggota Dewan Pers Periode 2019-2022". 2018-12-01. Diakses tanggal 2020-08-18.

"Anggota Dewan Pers Periode 2016-2019". 2015-12-23. Diakses tanggal 2016-08-09.

Referensi Sunting

(Indonesia) Jurnal Dewan Pers Edisi 5


(Indonesia) Buku Profil Dewan Pers 2010-2013

(Indonesia) UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers

(Indonesia) UU No. 21/1982 Tentang Perubahan Atas UU No. 11/1966 Tentang Ketentuan Ketentuan
Pokok Pers Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang Undang No. 4/1967[pranala nonaktif permanen]

Pranala luar

Terakhir disunting 12 hari yang lalu oleh Pratama26

HALAMAN TERKAIT

Undang-Undang Pers

Manajemen Pemerintahan (Indonesia)

Kebebasan pers di Indonesia

Wikipedia

Konten tersedia di bawah CC BY-SA 3.0 kecuali dinyatakan lain.

Kebijakan privasi Ketentuan PenggunaanTampilan PC

Anda mungkin juga menyukai