Anda di halaman 1dari 7

Nama : Shania Oktavia

NIM : 20190502267

Jawaban No. 1

- Pasal 28 UUD 1945. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran


dengan lisan dan tulisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

- Pasal 28F UUD 1945. "Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh
informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi
dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

- Tap. MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia. Lebih rincinya lagi terdapat
pada Piagam Hak Asasi Manusia, Bab VI, Pasal 20 dan 21 yang berbunyi sebagai
berikut.

- (20) Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.

- (21) Setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,


mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran
yang tersedia.

- Undang-Undang No. 38 Tahun 2000 Pasal 14 Ayat 1 dan 2 tentang Hak Asasi
Manusia.
- Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 dalam Pasal 2 dan Pasal 4 Ayat 1 tentang Pers.

- Pasal 2 berbunyi, Kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat yang
berasaskan prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum.

- Pasal 4 Ayat 1 berbunyi, Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara.

Jawaban No. 2

Pers menegaskan kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi manusia. Pers
nasional tidak dikenai penyensoran, pemberedelan, atau pelarangan penyiaran. Untuk
menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh, dan
menyebarluaskan gagasan dan informasi. Pasal tersebut dengan tegas memberi hak
kepada pers untuk melaksanakan tugas jurnalistiknya. Pemberian hak itu sekaligus
sebagai jaminan kepada wartawan dalam melaksanakan tugasnya tanpa ada rasa
takut. Karena itu, kasus-kasus kekerasan dan berbagai bentuk ancaman terhadap
wartawan dalam melaksanakan tugasnya merupakan pelanggaran hukum.

Jawaban No. 3

Berikut adalah landasan hukum yang mengatur Pers di Indonesia:

1. Landasan Idiil

Ini juga sempat di kenal sebagai sebuah landasan pancasila. Pancasila yang
dimaksudkan disini adalah Pancasila yang menjadi pedoman negara dan merupakan
salah satu pembukaan UUD 1945. Pancasila ini memiliki peranan dalam landasan idiil
dari sebuah negara yaitu negara Indonesia. Dimana di negara ini, pers menggunakan
pancasila sebagai sebah pedoman yang fasih.

2. Landasan Konstitusi

Ini merupakan landasan kedua dari hukum pers di indonesia. Ini adalah landasan yang
akan mengutamakan UUD 1945 selain menggunakan landasan Pancasila sebagai
peranan hukum pers di Indonesia tersebut. UUD adalah sebuah sistem perundangan
yang memiliki peranan penting dna tinggi di Indonesia. Ini di gunakan supaya nantinya
pers tidak semena-mena dan menghianati landasan hukum yang berlaku di Indonesia.

3. Landasan Yuridis

Ini adalah landasan ketiga dari hukum pers yang berlaku di Indonesia dimana asas
yang diberlakukan dan diutamakan adalah UU nomor 40 pada tahun 1999. UU ini
nantinya akan menjadi sebuah peraturan tertulis bagi pers berisi panduan pengaturan
pers secara lengkap, pengertian, persetujuan, bentuk dan tujuan dari pers itu sendiri.

4. Landasan Profesional

Ini adalah sebuah landasan yang bisa juga diartikan sebagai sebuah kode etik dari
jurnalistik. Faktanya adalah kode etik ini akan di berlakukan untuk segala jenis dari
media pers di Indonesia. Beberapa poin di dalam kode etik yang satu ini adalah
penghormatan, kejujuran dan keberanian yang akan menjurus pada perbedaan
pendapat dan fakta yang jelas mengatur perbedaan dan persamaan warga negara.

5. Landasan Etis

Selain dari beberapa landasan hukum diatas landasan lain yang tidak kalah penting
adalah landasan etis atau yang bisa dinyatakan sebagai sebuah landasan kode etik
jurnalisme di dalam dunia pers. Karena warga yang berkecimpung di dalam dunia pers
di Indonesia harus memahami tentang beberapa hal penting tentang landasan hukum
pers yang berlaku di Indonesia.

6. Landasan Kebebasan
Sesuai dengan UUD 1945 pasal 28 dan 28 F maka di tetapkannya kebebasan individu
dalam mengolah, menyampaikan atau menerima sebuah informasi. Inilah mengapa
lembaga pers bisa berdiri dan dilindungi hikum di Indonesia.

Jawaban No. 4

Dewan Pers adalah sebuah lembaga independen di Indonesia yang berfungsi untuk
mengembangkan dan melindungi kehidupan pers di Indonesia. Dewan Pers
sebenarnya sudah berdiri sejak tahun 1966 melalui Undang-undang No. 11 Tahun 1966
tentang Ketentuan-ketentuan pokok pers, tetapi pada saat itu Dewan Pers berfungsi
sebagai penasehat Pemerintah dan memiliki hubungan secara struktural dengan
Departemen Penerangan. Seiring berjalannya waktu Dewan Pers terus berkembang
dan akhirnya memiliki dasar hukum terbaru yaitu Undang-Undang No. 40 Tahun 1999
tentang Pers. Sejak saat itu, Dewan Pers menjadi sebuah lembaga independen.
Pembentukan Dewan Pers juga dimaksudkan untuk memenuhi Hak Asasi Manusia
(HAM), karena kemerdekaan pers termasuk sebagai bagian dari HAM. Dewan Pers
memiliki wewenang untuk menyelesaikan sengketa jurnalistik. Sebagai lembaga
independen, Dewan Pers tidak memiliki perwakilan dari Pemerintah pada jajaran
anggotanya. Saat ini, Dewan Pers diketuai oleh Muhammad Nuh.

Jawaban No. 5

Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945 menjamin kemerdekaan berserikat dan


berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan. Pers yang meliputi media
cetak, media elektronik dan media lainnya merupakan salah satu sarana untuk
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan tersebut.

Jawaban No. 6
Berikut adalah landasan hukum yang mengatur Pers di Indonesia:

1. Landasan Idiil

Ini juga sempat di kenal sebagai sebuah landasan pancasila. Pancasila yang
dimaksudkan disini adalah Pancasila yang menjadi pedoman negara dan merupakan
salah satu pembukaan UUD 1945. Pancasila ini memiliki peranan dalam landasan idiil
dari sebuah negara yaitu negara Indonesia. Dimana di negara ini, pers menggunakan
pancasila sebagai sebah pedoman yang fasih.

2. Landasan Konstitusi

Ini merupakan landasan kedua dari hukum pers di indonesia. Ini adalah landasan yang
akan mengutamakan UUD 1945 selain menggunakan landasan Pancasila sebagai
peranan hukum pers di Indonesia tersebut. UUD adalah sebuah sistem perundangan
yang memiliki peranan penting dna tinggi di Indonesia. Ini di gunakan supaya nantinya
pers tidak semena-mena dan menghianati landasan hukum yang berlaku di Indonesia.

3. Landasan Yuridis

Ini adalah landasan ketiga dari hukum pers yang berlaku di Indonesia dimana asas
yang diberlakukan dan diutamakan adalah UU nomor 40 pada tahun 1999. UU ini
nantinya akan menjadi sebuah peraturan tertulis bagi pers berisi panduan pengaturan
pers secara lengkap, pengertian, persetujuan, bentuk dan tujuan dari pers itu sendiri.

4. Landasan Profesional

Ini adalah sebuah landasan yang bisa juga diartikan sebagai sebuah kode etik dari
jurnalistik. Faktanya adalah kode etik ini akan di berlakukan untuk segala jenis dari
media pers di Indonesia. Beberapa poin di dalam kode etik yang satu ini adalah
penghormatan, kejujuran dan keberanian yang akan menjurus pada perbedaan
pendapat dan fakta yang jelas mengatur perbedaan dan persamaan warga negara.

5. Landasan Etis
Selain dari beberapa landasan hukum diatas landasan lain yang tidak kalah penting
adalah landasan etis atau yang bisa dinyatakan sebagai sebuah landasan kode etik
jurnalisme di dalam dunia pers. Karena warga yang berkecimpung di dalam dunia pers
di Indonesia harus memahami tentang beberapa hal penting tentang landasan hukum
pers yang berlaku di Indonesia.

6. Landasan Kebebasan

Sesuai dengan UUD 1945 pasal 28 dan 28 F maka di tetapkannya kebebasan individu
dalam mengolah, menyampaikan atau menerima sebuah informasi. Inilah mengapa
lembaga pers bisa berdiri dan dilindungi hikum di Indonesia.

Jawaban No. 7

1. Menyiarkan informasi

Merupakan fungsi utama karena khalayak pembaca memerlukan informasi mengenai


berbagai hal di bumi. Informasi yang disiarkan media berbagai macam, terkait kebijakan
pemerintah, terkait situasi atau kejadian di kota atau provinsi, pendidikan dan terkait
hiburan yang dapat membantu pembaca segar dan tidak penat.

2. Mendidik (to educate)

Artinya sebagai sarana pendidikan massa atau ‘mass education’. Adapun isi dari media
atau hal yang dimuat dalam media mengandung unsur pengetahuan khalayak pembaca
pengetahuannya. Salah satu peran media juga termasuk dalam Pembukaan UUD 1945
sebagai sarana mencerdaskan kehidupan bangsa.

3. Menghibur (to entertain)

Khalayak pembaca selain membutuhkan informasi juga membutuhkan hiburan. Ini juga
menyangkut minat insani. Hiburan juga dapat diberi porsi yang ideal di setiap bilik
media massa, hal itu sebagai penyeimbang di kala sudut-sudut media massa dipenuhi
informasi berat, ada bilik yang berisi hiburan dan guyonan segar.

4. Mempengaruhi (control social)

Tidak dapat dipungkiri dalam kehidupan ini ada kejanggalan-kejanggalan, baik langsung
maupun tidak langsung, berdampak pada kehidupan sosial. Pada fungsi ini media
dimungkinkan menjadi control social, yang karena isi dari media sendiri bersifat
mempengaruhi.

Anda mungkin juga menyukai