Anda di halaman 1dari 4

Alur Penyelesaian Sengketa Tata Usaha Negara (TUN)

1. Sengketa Tata Usaha Negara (TUN) adalah sengketa yang timbul antara orang atau
badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di pusat
maupun di daerah, sebagai akibat dari keputusan atau tindakan tata usaha negara yang
bersifat final dan menimbulkan kerugian. Alur penyelesaian sengketa TUN terdiri dari
dua tahap, yaitu upaya administratif dan upaya peradilan.
A. Upaya Administratif
Upaya administratif adalah upaya yang dilakukan oleh orang atau badan hukum
perdata yang merasa dirugikan oleh keputusan atau tindakan tata usaha negara untuk
mengajukan keberatan atau banding administratif kepada pejabat atau badan tata usaha
negara yang lebih tinggi.
Peraturan perundang-undangan yang mendasari upaya administratif:
 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
Tahap-tahap upaya administratif:
1. Keputusan/Tindakan
Proses ini dimulai dengan dikeluarkannya keputusan atau tindakan tata usaha
negara yang bersifat final. Keputusan atau tindakan tata usaha negara yang
bersifat final adalah keputusan atau tindakan tata usaha negara yang tidak dapat
diubah, diperbaiki, atau dibatalkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara
yang mengeluarkannya.
Pasal 134 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan
2. Keberatan
Orang atau badan hukum perdata yang merasa dirugikan oleh keputusan atau
tindakan tata usaha negara dapat mengajukan keberatan kepada atasan langsung
pejabat atau badan tata usaha negara yang mengeluarkan keputusan atau
tindakan tersebut.
Pasal 136 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan.
3. Banding Administratif
Apabila keberatan tidak dikabulkan, orang atau badan hukum perdata dapat
mengajukan banding administratif kepada atasan langsung pejabat atau badan
tata usaha negara yang mengeluarkan keputusan atau tindakan tersebut.
Pasal 137 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan
B. Upaya Peradilan
Upaya peradilan adalah upaya yang dilakukan oleh orang atau badan hukum
perdata yang merasa dirugikan oleh keputusan atau tindakan tata usaha negara untuk
mengajukan gugatan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Peraturan perundang-undangan yang mendasari upaya peradilan: Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
Tahap-tahap upaya peradilan:
1. Pra Sidang
Pada tahap ini, orang atau badan hukum perdata yang mengajukan gugatan harus
mendaftarkan gugatan ke PTUN dan membayar biaya perkara. PTUN kemudian
akan memeriksa kelengkapan dan keabsahan gugatan.
Pasal 53 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara
Persidangan
Pada tahap ini, PTUN akan memeriksa dan memutus perkara TUN. Dimana
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara mengatur
tentang persidangan sengketa tata usaha negara.
Berikut adalah pemeriksaan perkara TUN terdiri dari:
 Pemabacaan gugatan
Pada tahap ini, majelis hakim akan membacakan gugatan penggugat di hadapan
para pihak.
Pasal 52 mengatur tentang tata cara pembacaan gugatan. Majelis hakim wajib
membacakan gugatan di hadapan para pihak pada hari sidang pertama.
 Jawaban
Tergugat diberi kesempatan untuk menjawab gugatan penggugat.
Pasal 53 mengatur tentang jawaban tergugat. Tergugat wajib menyampaikan
jawaban atas gugatan penggugat dalam waktu 14 hari sejak tanggal gugatan
diterima oleh tergugat.
 Replik
Penggugat diberi kesempatan untuk menanggapi jawaban tergugat.
Pasal 54 mengatur tentang replik penggugat. Penggugat wajib menyampaikan
replik atas jawaban tergugat dalam waktu 7 hari sejak tanggal jawaban tergugat
diterima oleh penggugat.
 Duplik
Tergugat diberi kesempatan untuk menanggapi replik penggugat.
Pasal 55 mengatur tentang duplik tergugat. Tergugat wajib menyampaikan
duplik atas replik penggugat dalam waktu 7 hari sejak tanggal replik penggugat
diterima oleh tergugat.
 Pembuktian
Para pihak dapat mengajukan alat bukti untuk memperkuat dalilnya.
Pasal 56 mengatur tentang pembuktian. Para pihak dapat mengajukan alat bukti
untuk memperkuat dalilnya.
 Kesimpulan
Para pihak menyampaikan kesimpulannya atas perkara yang sedang diperiksa.
Pasal 57 mengatur tentang kesimpulan. Para pihak menyampaikan
kesimpulannya atas perkara yang sedang diperiksa.
 Putusan
Pada akhir persidangan, majelis hakim akan memutus perkara.
Pasal 58 mengatur tentang putusan. Majelis hakim wajib memutus perkara
dalam waktu 30 hari sejak hari sidang terakhir
2. Ilustrasi Penolakan Izin Usaha
1. Subyek dan Objek Gugatan
Subyek gugatan adalah pihak yang merasa dirugikan oleh keputusan atau
tindakan tata usaha negara. Dalam hal ini, saya adalah seorang pengusaha yang merasa
dirugikan oleh keputusan Pemerintah Daerah Kota Palangka Raya yang menolak
permohonan izin usaha saya.
Objek gugatan adalah keputusan atau tindakan tata usaha negara yang
disengketakan. Dalam hal ini, objek gugatan adalah keputusan Pemerintah Daerah Kota
Palangka Raya Nomor 123/KPTS/Pemkot/2023 tentang Penolakan Izin Usaha.
Kelengkapan Persyaratan
Berdasarkan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara, gugatan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
 Diajukan dalam bahasa Indonesia
 Ditandai dengan tanggal penerimaannya oleh Pengadilan Tata Usaha Negara
 Mencantumkan nama, alamat, dan pekerjaan penggugat
 Mencantumkan nama, alamat, dan jabatan tergugat
 Mencantumkan rumusan tuntutan yang jelas dan tegas
 Mencantumkan dasar hukum gugatan
 Mencantumkan keterangan yang jelas dan tegas mengenai pokok perkara yang
dimohonkan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara
 Dibubuhi tanggal dan tanda tangan penggugat atau kuasanya
Tindakan Sebelum Mengajukan Gugatan
Sebelum mengajukan gugatan, saya telah melakukan beberapa tindakan sebagai
berikut:
 Mempelajari keputusan atau tindakan tata usaha negara yang disengketakan
 Menyiapkan bukti-bukti yang mendukung gugatan
 Mencari kuasa hukum yang berpengalaman
 Membayar biaya perkara
Prosedur Pengajuan Gugatan
Setelah semua persyaratan dan tindakan tersebut dipenuhi, saya kemudian
mengajukan gugatan ke PTUN Palangka Raya. Gugatan tersebut didaftarkan pada
tanggal 10 Agustus 2023.
Gugatan saya kemudian diperiksa oleh hakim tunggal. Pada tanggal 20
September 2023, majelis hakim memutuskan gugatan saya dikabulkan. Keputusan
tersebut menyatakan bahwa keputusan Pemerintah Daerah Kota Palangka Raya Nomor
123/KPTS/Pemkot/2023 tentang Penolakan Izin Usaha batal demi hukum.

Anda mungkin juga menyukai