SKRIPSI
Removal SiO2 Dalam Lumpur Sidoarjo
Menggunakan Proses Fusi Alkali
DOSEN PEMBIMBING
Erlinda Ningsih, S.T, M.T.
SKRIPSI
DOSEN PEMBIMBING
Erlinda Ningsih, S.T, M.T.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio massa Na2CO3
terhadap %Removal SiO₂ dan pengaruh waktu saat proses fusi alkali berlangsung terhadap
%Removal SiO₂. Dalam proses fusi alkali dilakukan beberapa perubahan terhadap prosedur
analisa saat dilakukan penambahan alkali Na 2CO3 dan sampel lumpur dengan masing-masing
perbandingan massa 1:1, 2:1, dan 3:1 untuk mengetahui dan mendapatkan %Removal saat
perbedaan rasio massa antara natrium karbonat dan lumpur dilakukan, kemudian
dipanasakan dengan suhu tinggi agar reaksi dapat berlangsung dengan suhu 700 oC dengan
menggunakan furnace. Selain itu, dilakukan perubahan saat pemanasan berlangsung dengan
masing-masing waktu 1; 1,5; 2; 2,5; dan 3 jam untuk melihat pengaruh yang terjadi. Alur
penelitian terdiri dari preparasi bahan baku dimana bahan baku sebelum diproses lebih lanjut
dilalui ayakan terlebih dahulu, kemudian dilakukan analisa atau pengujian lebih lanjut
menggunakan XRF untuk mengetahui kandungan unsur SiO₂ dari beberapa perubahan yang
dilakukan.
Hasil pengukuran SiO2 dari masing-masing sampel dengan perbedaan variabel
percobaan memberikan hasil %Removal pada rasio massa Na2CO3 : lumpur sidoarjo 3:1 dan
waktul proses fusi alkali 3 jam sebesar 37.06%.
I
Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknologi Industri
ii
Institut Adhi Tama Surabaya
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas segala
rahmat, hidayah serta karunianya, sehingga skripsi dengan judul “Removal SiO 2
Dalam Lumpur Sidoarjo Menggunakan Proses Fusi Alkali” dapat penulis selesaikan
dengan baik. Skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Teknik di Program Strata Satu Jurusan Teknik Kimia, Institut
Teknologi Adhi Tama Surabaya. Pada kesempatan ini penulis menghaturkan banyak
terima kasih kepada :
1. Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi.
2. Kedua orang tua penulis yang selalu membantu dukungan penuh dan
do’a kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian.
3. Yustia Wulandari, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya.
4. Erlinda Ningsih, S.T., M.T., selaku Dosen Pembingbing dan koordinator
skripsi.
5. Kartika Udyani, S.T, M.T. selaku Dosen Wali.
6. Teman-teman Teknik Kimia Angkatan 2018 yang memberikan dukungan
dan semangat.
7. Orang-orang terdekat penulis yang selalu ada dan memberikan semangat
serta dukungan.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini banyak sekali kekurangan,
untuk itu penulis memohon kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan
skripsi.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER.........................................................................................................................i
ABSTRAK...................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.....................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Silika......................................................................................................................4
2.6 Screening...............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................29
DAFTAR GAMBAR
i
Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknologi Industri
Institut Adhi Tama Surabaya vi
Removal SiO2 Dalam Lumpur Sidoarjo
Menggunakan Proses Fusi Alkali
DAFTAR TABEL
ii
Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknologi Industri
Institut Adhi Tama Surabaya vii
Removal SiO2 Dalam Lumpur Sidoarjo
Menggunakan Proses Fusi Alkali
BAB I
PENDAHULUAN
Na2O sebesar 0,56%, MgO 29,5%, Al2O3 5,34%, SiO2 46,76%, CaO 0,81%, Fe2O3
13,3%, NiO 0,085%, ZnO 0,029%, Lain-lain 2,066%, selanjutnya diproses
karbontermik.
Fusi alkali adalah proses dekomposisi lumpur dengan cara mereaksikan lumpur
dengan senyawa alakali menggunakan suhu tinggi dengan variabel waktu. Dengan
pertimbangan maka dalam penelitian ini menggunakan senyawa alkali NaOH dengan
variabel suhu,waktu dan alat pemanasan yang bervariasi.
Polimerisasi pada asam silikat memberikan hasil silika yang tersusun dari
rantai satuan SiO4 tetrahedral dengan bentuk SiO2. Dalam material silikat terdiri dari
beberapa bahan alam seperti gelas, kuarsa, pasir, dan sebagainya. Dialam silika
berstruktur kristalin sedangkan dalam senyawa sintetikberbentuk amorph (Claudio
airoldi dan Luiza N. H. Arakaki, 2001). Silika memiliki dua unsur penyusun yaitu
oksigen (O2) dan silikon (Si), pada kerak bumi diperkirakan tersusun dari 60% silika
dalam bentuk silikat (Brown dan Rushton, 2005).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapat %Removal SiO2
berdasarkan sebelum dan setelah penambahan rasio massa Na 2CO3 terhadap lumpur
sidoarjo menggunakan proses fusi alkali, dimana pada penelitian yang dilakukan
sebelumnya oleh (Tijan Kamil, 2020) digunakan NaOH sebagai basa yang
digunakan karena sifatnya sangat reaktif dan dapat mendokomposisi phospat, namun
penggunaan NaOH yang cenderung kurang ramah terhadap lingkungan sekitar maka
penambahan NaOH tidak dilakukan dan sebagai pengganti dilakukan penambahan
Na2CO3 sebagai basa nya dan dinilai lebih ramah terhadap lingkungan sekitar.
Pengaruh waktu pada saat proses fusi alkali berlangsung juga turut
diperhatikan, seperti yang dilakukan pada penelitian terdahulu oleh (Tijan Kamil,
2020) dengan suhu 700 oC dalam waktu 2 jam diperoleh hasil dekomposisi SiO 2
sebesar 40,13% dengan menggunakan sampel leburan terak timah, kemudian (Lestari
dkk., 2019) dengan sampel kaolin diperoleh silika 65,7% dengan suhu 600 oC dalam
waktu 1 jam, oleh karenanya adanya perbedaan waktu dan sampel mengindikasikan
perbedaan silika yang didapat, sehingga pada penelitian ini dilakukan proses fusi
alkali dengan beberapa waktu untuk mendapat hasil yang maksimal pada sampel
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Silika
Silikon dioksida (SiO2) yang dikenal sebagai silika sering ditemukan dalam
lempung. Silika adalah senyawaan oksida logam yang melimpah di alam, tetapi
terikat dengansenyawalainbaik fisik maupun kimiawinya. Struktur dan morfologi
silika secara umum memiliki sifat hidrofobik (Nugroho dkk., 2006).
Silika dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan struktur molekul yaitu silika
berstruktur kristalin dan silika berstruktur amorf. Molekul silica yang membentuk
pola atau kristal disebut sebagai silika struktur kristalin biasanya ditemukan banyak
dialam. Silika struktur amorf terbentuk melalui proses sintentis. Proses sintetis
senyawa silika dapat dibuat menggunakan larutan silikat atau dari pereaksi silang
(Lujan, 2007). Sifat fisika dari silika dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 2.1 Sifat-sifat fisika dari silika (Sumber : Perry, 1997)
Wujud Serbuk
Berat Molekul 60.08 g/mol
Warna Putih
Titik Leleh 1400 °C
Titik Didih 2230 °C
ρ Bahan 2.645gram/cm3
s.g 2.32 pada 20 °C
Kelarutan di Air Tidak larut
2.6. Screening
Screening merupakan proses pemisahan berdasarkan perbedaan ukuran partikel
secara mekanik. Produk dari proses screening ada dua yaitu ukuran lebih besar
daripada ukuran lubang ayakan atau biasa dikenal oversize dan ukuran yang lebih
kecil daripada ukuran lubang yaitu undersize.
Ketika didapatkan sampel yang lebih kecil dari ayakan akan memiliki ukuran
yang seragam dan untuk material yang tidak lolos dilakukan penghalusan. (Soeharto,
1991.) Kriteria ayakan antara lain adalah :
1. Ukuran mata jala.
2. Jumlah mata jala (mesh) per satuan panjang, misalnya per cm atau per inchi
(sering sama dengan nomor ayakan).
3. Jumlah mata jala per setuan luas, umumnya per cm2 .
Screening atau pengayakan merupakan suatu pemisahan ukuran berdasarkan
kelas-kelasnya pada alat sortasi.
(TOA)
Nathalia 2021 Ecological Proses fusi alkali NaOH dan red
Cristina Gomes Geopolymer mud dilakukan pada suhu 100°C
Silveira , Produced With a dengan macam-macam konsentrasi
Maysa Lorena ternary system NaOH yaitu 4 M dan 8 M. Dengan
Figueiredo, of red mud , perbandingan rasio liquid/solid
Augusto Cesar glass waste, and 0,45 dan 0,5. Solid terdiri dari red
da Silva Portland Cement mud,glass waste, dan protland
Bezerra , cement.
Fernando
Gabriela da
Silva Araujo
Novita Sari 2021 Peningkatan Dalam peningkatan hasil
Fatiha , Afiq Perolehan pengolahan pada proses fusi alkali
Azfar Pratama Uranium, dilakukan pemanasan pada suhu
Torium, dan 500°C selama 3 jam dengan rasio
Logam Tanah perbandingan 1:1 NaOH.
Jarang dalam
Residu
Pelarutan Parsial
pada
Pengolahan
Monasit
via microwave
heating
Xiancui Zhu, 2021 Synthetic,Chara Serangkaian struktural terdefinisi
Dianjun Guo, cterization, and dengan baik kationik logam tanah
Fangshi Yao, Catalytic jarang yang dijembatani pyrrolyl
Zeming Huang, Activity of dialkil logam tanah tarang dengan
Yang Li, Dinuclear Rare rumus umum (Me3SiCH2)2RE(μ-
Zuowei Xie, Earth Metal L)RE(thf)2(L = 2-(6i Pr2C6H3NCH2)
and Shaowu C4H3N
Wang
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
x 1−x 2
KA = X 100 %
x1
Keterangan :
KA : Kadar air (%)
x1 : Berat sampel mula-mula (g)
x2 : Berat sampel kering (g)
4. Fusi Alkali
Tambahkan 50 g sampel kedalam cawan, lalu tambahkan Na 2CO3
dengan komposisi terhadap sampel lumpur sidoarjo masing-masing 1:1 ;
1:2 ; 1:3, lalu masukkan kedalam furnace dengan suhu 700 oC kemudian
dipanaskan dengan waktu ( 1 ; 1,5 ; 2 ; 2,5 ; 3 ) jam.
5. Analisa
Lakukan analisa dengan menggunakan instrument XRF untuk
mengetahui karakteristik dan kadar SiO2 dari hasil proses fusi alkali.
Pengambilan
Sampel
Target 15
Milling sampel 100 replikasi
mesh (total 1500g)
Fusi Alkali
Fusi Alkali
Komposisi Na2CO3 : Spl
Na2CO3 : Sampel (1:1, 2:1; 3:1)
Waktu
Furnace 700 °C pemanasan
1;1,5;2;2,5;3
jam
Analisa
SiO3
Pengujian
XRF
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis unsur secara kuantitatif pada tabel 4.1 tersebut menunjukkan
bahwa kandungan silika dalam endapan hasil dekomposisi pada masing-masing
variasi waktu dekomposisi dan rasio massa mengalami penurunan dibandingkan
sebelum proses dekomposisi. Hasil XRF menunjukkan bahwa setelah dekomposisi
pada sampel lumpur sidoarjo dengan perbedaan variabel massa dan waktu rata-
rata sebesar 37,32% kandungan SiO2 sehingga rata-rata kehilangan kadar silika
dari hasil awal sebanyak 10,98%.
Penurunan kadar silika terjadi karena proses pembentukan senyawa sodium
silikat pada proses dekomposisi dan adanya oksida silika yang tersisa pada sampel
diakibatkan karena ikatan silikat pada lumpur sidoarjo yang cukup kuat juga
reaksi yang kurang sempurna antara Na2CO3 dan SiO2 (Manhi dkk., 2003).
Data pengukuran yang diperoleh kemudian dilakukan perhitungan
%Removal dengan membandingkan penurunan konsentrasi awal dan konsentrasi
hasil prosesfusi alkali. Berdasarkan hasil perhitungan kemudian dibuatkan hasil
%Removal menggunakan grafik untuk beberapa komposisi Na2CO3 : lumpur
lapindo serta perbedaan waktu operasi, dapat dilihat pada grafik 4.1.
40.00%
35.00%
30.00%
25.00%
%Removal
20.00%
1;1
15.00% 1;2
1;3
10.00%
5.00%
0.00%
1 2 3 4 5
Times (Hour)
Grafik 4.1 Perbandingan Hasil %Removal SiO2 variabel waktu dan komposisi
(Lumpur
1 1.5 2 2.5 3
sidoarjo : Na2CO3)
BAB V
SIMPULAN
5.1. Simpulan
1. Berdasarkan hasil percobaan, peningkatan perbandingan massa antara
Na2CO3 : lumpur sidoarjo 1:1, 2:1, dan 3:1 berpengaruh terhadap nilai
%Removal yang diperoleh, semakin besar massa Na2CO3 yang
ditambahkan maka semakin tinggi nilai %Removal yang diperoleh.
2. Peningkatan waktu dalam proses fusi alkali terhadap lumpur sidoarjo
memberikan nilai %Removal yang semakin tinggi. Dari hasil percobaan
diperoleh nilai %Removal tertinggi sebesar 37,06%.
5.2. Saran
1. Lebih memerhatikan kembali alat-alat yang digunakan telah sesuai dan
memadai guna mendapatkan hasil yang optimal dan terhindar dari
beberapa matriks penganggu.
2. Parameter proses fusi alkali dapat ditambahkan untuk melihat batas
efisiensi dari nilai %Removal yang didapatkan.
3. Perlu diperhatikan kembali saat proses dekomposisi berlangsung, suhu
Furnace yang stabil.
DAFTAR PUSTAKA
Liu Wan-rong, Xin-hai, L., Qi-yang, H., Zhi-xing, W., Ke-zhuan, G., Jin-hui,
L. dan Lian-xin, Z., 2013. Pretreatment study on chloridizing segregation
and magnetic separation of low-grade nickel laterites, Trans. Nonferrous
Met. Soc., China, Vol. 20, p.82-86.
Lujan, M. Cristaline Silica Primer Staff, Branch of Industrial Mineral. 48
http:www.library of congress publication data.org. (22 Maret 2022)
Lestari, Rinta Suci, Mohammad Razif, Jurusan Teknik Lingkungan, Ftsp
Institut, Teknologi Adhi Tama Surabaya. n.d. “PEMANFAATAN
LUMPUR LAPINDO SEBAGAI BATAKO MENGGUNAKAN SEMEN
PORTLAND DAN ABU SEKAM PADI DENGAN
STABILISASI/SOLIDIFIKASI KANDUNGAN LOGAM Pb.”
Rahmadani, Elisa. 2019. Ekstraksi Logam Tanah Jarang Dari Hasil Proses Fusi
Alkali Terak Timah Menggunakan Asam Nitrat. UIN Malang. Malang
Sri Rachmania Juliastuti, DrIr. n.d. “PEMANFAATAN LUMPUR LAPINDO
SEBAGAI BIOLISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN MICROBIAL
FUEL CELLS (MFCS).”
Suharto.1991.Teknologi Pengelasan Logam. Rineka Cipta: Jakarta
Sujatno, Agus. 2015. “Studi Scanning Electron Microscopy (SEM) untuk
Karakterisasi Proses Oxidasi Paduan Zirkonium” Jurnal Forum Nuklir
(JFN). Pusat Sains dan Teknologi Bahan Maju. PSTBM-BATAN
LAMPIRAN