Anda di halaman 1dari 25

SELEKSI PENGHARGAAN BIDANG

KARYA INOVASI KE XXIV TECHNICAL SUPPORTING


TAHUN 2021

ALAT PENGHALANG KUS-KUS


(APELS)
1. MUHAMMAD REZA ADZANI
2. SUPARDI
3. MAYA MAWARNI BIRANA

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi


Selatan, Barat, dan Tenggara
BIDANG
TECHNICAL SUPPORTING

APELS
(ALAT PENGHALANG KUS-KUS)
UNTUK MENGURANGI GANGGUAN SUTM
YANG DIAKIBATKAN OLEH BINATANG

BIDANG TECHNICAL SUPPORTING

Disusun oleh :

1. MUHAMMAD REZA ADZANI NIP 9318635ZY


2. SUPARDI NIP 9616065FY
3. MAYA MAWARNI BIRANA NIP 0021300ZY

PT PLN (PERSERO)

UNIT LAYANAN PELANGGAN ENREKANG

UNIT PELAKSANA PELAYANAN PELANGGAN PINRANG

UNIT INDUK WILAYAH SULSEL, SULTRA & SULBAR

2021

ii
BIDANG
TECHNICAL SUPPORTING

APELS (ALAT PENGHALANG KUS-KUS) UNTUK MENGURANGI GANGGUAN SUTM


YANG DIAKIBATKAN OLEH BINATANG

ABSTRAK

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh PLN dalam prosesnya untuk mencapai
Transformasi PLN, yaitu adanya gangguan kelistrikan pada Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM). Gangguan SUTM dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, seperti
sentuhan benda asing dengan SUTM (layangan, pohon, binatang dan lain sebagainya),
kerusakan komponen listrik, peralatan listrik, dst.
Menurut Data Internal Logsheet Gangguan ULP Enrekang Semester II Tahun 2021,
terdapat 15% gangguan akibat pohon, 10% akibat peralatan yang kurang standar, 32%
gangguan akibat hewan, dan sisa persentasenya merupakan gangguan yang tidak ditemukan
penyebabnya. Berdasarkan data Internal Logsheet, persentase gangguan terbesar
diakibatkan oleh binatang, dimana 22% gangguan akibat Kus-Kus dan 10% sisanya
merupakan gangguan akibat hewan lain.
Adapun upaya dari ULP Enrekang untuk menurunkan gangguan akibat binatang,
terutama kus-kus yaitu penebangan dan pemangkasan pepohonan yang dekat dengan
jaringan, pembuatan penghalang binatang sejak tahun 2018 sampai sekarang, melakukan
pemasangan takep pada isolator dan komponen listrik lainnya, serta uprating / penggantian
jenis konduktor pada JTM.
Pembuatan model penghalang binatang sejak tahun 2018 telah dilakukan proses
ANEV sesuai dengan kejadian yang ada di lapangan. Terdapat beberapa jenis penghalang
binatang yang kurang efektif dan efisien, dimulai dari segi celah yang masih bisa ditembus
oleh kus-kus sampai dengan biaya material penghalang binatang yang mahal.
Untuk itu, dari hasil ANEV yang telah dilakukan oleh TIM ULP Enrekang, muncullah
karya inovasi terbaru dengan nama APELS “Alat PenghaLang kuS-kus”, dimana alat ini telah
dimodifikasi dari referensi alat-alat penghalang binatang yang telah ada sebelumnya. APELS
terdiri dari dua jenis penghalang, yaitu jenis penghalang binatang di schoor dan bundle JTR
(LVTC) yang berbentuk persegi panjang pipih menggunakan Seng Talang Air dan jenis
penghalang binatang di tiang yang bentuknya seperti payung dan terdapat seng lilit yang
berada di bawah payung. Keuntungan dari segi pemasangan APELS adalah biaya material
yang terjangkau, cara pemasangan yang mudah, hasil yang efektif, dan tidak adanya celah
untuk binatang sampai di Jaringan 20 kV.
Dari hasil pemasangan penyelamat binatang ini diharapkan dapat mengurangi
gangguan akibat binatang.

Kata Kunci: APELS, Gangguan Kus-Kus, Data Internal Logsheet

3
BIDANG
TECHNICAL SUPPORTING

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

PLN terus mengembangkan inovasi dan kreatifitas dengan cara melakukan


transformasi seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi. Adapun
Transformasi PLN terdiri dari empat aspirasi, yakni Green, Lean, Innovative, and
Costumer Focus. Melalui Aspirasi Green, PLN terus meningkatkan penggunaan energi
baru terbarukan untuk menghasilkan listrik. Dengan Aspirasi Lean, PLN memastikan
pengadaan listrik yang handal dan efisien. Sedangkan, dengan Innovative, PLN akan
memperluas sumber pendapatan baru. Terakhir, Customer Focused akan menjadikan
PLN sebagai pilihan nomor satu pelanggan dalam solusi energi dan target ratio
elektrifikasi mencapai 100%. Keempat strategic goals tersebut memiliki generic target
dengan lagging indicator yang telah ditetapkan, salah satunya menjaga keandalan
system pasokan kelistrikan secara kontinyu yang pencapaiannya dinilai dengan
SAIDI-SAIFI dan kepuasan pelayanan pelanggan, dimana hal ini termasuk ke dalam
kategori aspirasi “Lean and Costumer Focus” yang harus dipenuhi.

Dalam prosesnya untuk mencapai generic target yang diberikan oleh PLN,
terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh ULP Enrekang, terutama
meningkatnya gangguan Saluran Udara Tegangan Menengah. Menurut Data Internal
Logsheet Gangguan ULP Enrekang Semester II Tahun 2021, terdapat 15% gangguan
akibat pohon, 10% akibat peralatan yang rusak, 32% gangguan akibat hewan, dan
sisa persentasenya merupakan gangguan yang tidak ditemukan penyebabnya.
Berdasarkan data Internal Logsheet, persentase gangguan terbesar diakibatkan oleh
binatang, dimana 22% gangguan akibat Kus-Kus dan 10% sisanya merupakan
gangguan akibat hewan lain.

Menurut Data APKT Laporan Rincian SAIDI-SAIFI SE004 Kumulatif, s.d


September, nilai kumulatif realisasi SAIDI mencapai 291,6 menit/pelanggan dan nilai
kumulatif realisasi SAIFI mencapai 10,03 kali/pelanggan. Nilai SAIDI-SAIFI ini tidak
mencapai KPI yang diharapkan, yaitu 200,18 menit/pelanggan dan SAIFI sebesar 4,81
kali/pelanggan s.d Desember 2021, sehingga menyebabkan aspirasi Lean (generic
target SAIDI-SAIFI) dan Costumer Focus tidak mencapai target yang diinginkan oleh
PT PLN (Persero).

4
BIDANG
TECHNICAL SUPPORTING

Untuk menekan nilai SAIDI-SAIFI yang tertuang dalam Matriks Kinerja ULP
Enrekang, dilakukan beberapa upaya, yaitu penebangan atau pemangkasan pohon
yang dekat dengan jaringan 20 kV , pembuatan model penghalang binatang agar tidak
menyentuh jaringan 20 kV yang terus-menerus dimodifikasi dari tahun ke tahun,
melakukan inspeksi ulang pada penyulang yang gangguannya tidak jelas,
penggantian peralatan atau komponen listrik yang kurang standar, dan melakukan
koordinasi system proteksi. Dengan upaya-upaya di atas, PLN tidak boleh stagnant,
tetapi harus melakukan ANEV secara kontinyu terkait upaya-upaya yang telah
dilakukan, dan mencari solusi atau pengembangan inovasi atas permasalahan yang
terjadi.

Populasi Kus-Kus di wilayah kerja ULP Enrekang masih tergolong tinggi dan
akan terus meningkat seiring dengan adanya pohon buah-buahan. Terdapat beberapa
upaya yang dilakukan untuk menghalau Kus-Kus agar tidak bersentuhan dengan
Jaringan 20kV, yaitu menebang atau memangkas pohon yang dekat dengan jaringan,
agar Kus-Kus tidak berpotensi untuk menyentuh atau melewati pohon, terutama pohon
buah-buahan, kemudian membuat penghalang binatang sejak tiga tahun yang lalu
sampai sekarang, memasang takep pada isolator, dan upaya terakhir adalah
melakukan uprating SUTM dari A3C menjadi A3C-S (HIC).

Namun terdapat beberapa kendala yang dihadapi, seperti perizinan warga


terkait penebangan pohon buah-buahan, jenis penghalang binatang yang memiliki
kekurangan setelah dilakukan ANEV seperti biaya material yang mahal dan
penghalang binatang masih bisa ditembus oleh binatang (kus-kus), mahalnya biaya
uprating JTM, terkendala jadwal pemadaman Ketika memasang takep di isolator dan
uprating JTM, dan lain sebagainya.

Dari hasil ANEV, dibuatlah suatu inovasi yang bernama “APELS”, dimana
konsep yang digunakan ialah “3 in 1”. APELS ini adalah penghalang kus-kus dengan
jenis penghalang di schoor dan bundle JTR (LVTC) serta jenis penghalang tiang yang
berbentuk payung dan lilitan seng, yang akan dibahas lebih lanjut pada bab berikutnya.

1.2. Maksud dan Tujuan Inovasi


Penghalang binatang, khususnya Kus-Kus dibuat untuk mencegah
kemungkinan Kus-Kus atau binatang lainnya dapat menyentuh SUTM sehingga
menyebabkan trip pada Keypoint, PMT GH maupun GI yang mengakibatkan nilai
SAIDI-SAIFI pada Matriks Kinerja ULP Enrekang mendapatkan kategori “MASALAH”.

Selain itu, APELS (Alat Penghalang Kus-Kus) merupakan pengembangan dari


model-model penghalang binatang yang pernah dibuat dalam kurun waktu tiga tahun

5
BIDANG
TECHNICAL SUPPORTING

terakhir, dengan beberapa modifikasi dan tambahan fitur yang lebih efektif, efisien,
dan biaya yang terjangkau.

1.3. Ruang Lingkup


Ruang lingkup makalah ini membahas perakitan dan pemasangan penghalang
binatang dengan model yang telah dimodifikasi dari tahun-tahun sebelumnya di
wilayah kerja ULP Enrekang.

1.4. Metodologi
Metodologi yang dilakukan menggunakan metode OPI yaitu Diagnosis,
Design, dan Deliver. Metode ditunjukkan pada flowchart di bawah ini :

Gambar 1.1 Flowchart Metodologi

6
BIDANG
TECHNICAL SUPPORTING

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik


Distribusi tenaga listrik adalah tahap akhir dalam pengiriman tenaga listrik; ini
merupakan proses membawa listrik dari sistem transmisi listrik menuju ke konsumen
listrik. Gardu distribusi terhubung ke sistem transmisi dan menurunkan tegangan
transmisinya dengan menggunakan trafo. Distribusi ini dibagi menjadi dua bagian
yaitu:
A. Distribusi Primer:
Yaitu jaringan distribusi yang berasal dari jaringan transmisi yang diturunkan
tegangannya di Gardu Induk (GI) menjadi Tegangan Menengah (TM) dengan nominal
tegangan 20;kV yang biasa disebut JTM (Jaringan Tegangan Menengah) lalu
disalurkan ke lokasi-lokasi pelanggan listrik kemudian di turunkan tegangannya di trafo
pada gardu distribusi untuk disalurkan ke pelanggan.

B. Distribusi Sekunder:
Yaitu jaringan distribusi dari gardu distribusi untuk di salurkan ke pelanggan dengan
klasifikasi tegangan rendah yaitu 220 V atau 380 V (antar fasa).

2.2 Jaringan Tegangan Menengah


Jaringan tegangan menengah yang digunakan oleh PLN yaitu 12 kV dan 20 kV.
Adapun konstruksi jaringan tegangan menengah atau JTM terdiri dari sebagai berikut
1. Saluran udara Tegangan Menengah (SUTM)
SUTM juga disebut jaringan kawat yang tidak berisolasi dan berisolasi. Ciri paling
utama pada jaringan ini yaitu penggunaan penghantar yang telanjang yang ditopang
dengan isolator pada tiang besi atau beton. Biasanya konduktor yang digunakan yaitu
aluminium atau AAAC yang berukuran 240 mm2, 150 mm2, 70 mm2, dan 35 mm2.
2. Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM)
Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) merupakan jaringan kabel yang
berisolasi yang ditanam didalam tanah sepanjang jaringan. Secara umum, SKTM
digunakan pada daerah dengan kepadatan beban tinggi seperti perkotaan. Jaringan
penghantar SKTM memiliki tingkat keandalan yang tinggi.

7
BIDANG
TECHNICAL SUPPORTING

2.3 Gangguan Jaringan Tegangan Menengah


Menurut pdadmin, waktu gangguan tersebut, dapat dikelompokkan menjadi beberapa
poin, antara lain seperti:

1. Gangguan Temporer, gangguan ini dapat hilang dan membaik dengan sendirinya,
atau bisa diperbaiki dengan hanya memutuskan beberapa bagian yang terganggu
saja. Bila tak juga kunjung membaik, maka gangguan tersebut dapat berubah
menjadi permanen.
2. Gangguan Permanen, gangguan seperti ini biasanya membutuhkan beberapa
tindakan perbaikan lebih lanjut untuk menyingkirkan gangguan yang ada tersebut.
3. Pada gangguan yang terjadi secara temporer, maka setiap peralatan atau saluran
yang terganggu tadi, bisa dengan segera dioperasikan secara normal kembali,
sementara untuk gangguan yang bersifat permanen, biasanya akan terdapat
beberapa kerusakan yang cukup parah, sehingga sistem tenaga listrik akan bisa
dioperasikan kembali jika ada beberapa komponen yang diperbaiki ataupun
diganti kembali
4. Biasanya pada saat gangguan terjadi akan ada arus yang sangat besar mengalir
pada fasa yang terganggu tersebut . dengan kata lain, akan ada kenaikan
temperatur yang dapat menyebabkan kerusakan pada tiap peralatan listrik yang
digunakan.
Gangguan pada SUTM disebabkan oleh beberapa faktor seperti komponen
JTM (kabel putus, loss kontak pada sambungan terminal), peralatan JTM (gardu,
tiang, peralatan proteksi), alam (cuaca), pohon, pihak ke 3 (binatang dan layang-
layang). Pada jaringan SKTM, gangguan disebabkan oleh beberapa faktor seperi
kerusakan sambungan (jointing), rusaknya isolasi kabel dan lain-lain.

2.4 Gangguan Karena Binatang


Gangguan yang terjadi akibat adanya binatang yang mengenai penghantar SUTM
sehingga bisa menyebabkan gangguan temporer maupun permanen (bila hewan yang
mengenai penghantar menyebabkan komponen Jaringan 20kV menjadi rusak). Solusi
dari permasalahan ini adalah pemasangan penghalang binatang, terutama untuk kus-
kus, dimana terdapat pertimbangan yang dilakukan, seperti mengetahui karakteristik
kus-kus, jenis material yang sukar untuk dilewati oleh kus-kus, model penghalang
binatang yang disesuaikan dengan karakteristik kus-kus, biaya material dan
pemasangan yang ekonomis, dan lain sebagainya.

8
BIDANG
TECHNICAL SUPPORTING

2.4.1 Karakteristik Kus-Kus


Menurut Pratiwi, dkk., (2016) menyatakan bahwa perilaku kuskus adalah
sebagai berikut :
1. Tingkah laku berjalan (Moving)
Tingkah laku berjalan kuskus beruang biasanya dilakukan saat akan berpindah
dari pohon yang satu ke pohon yang lain. Tingkah laku berjalan kuskus beruang
dilakukan dengan cara menggunakan kedua tangan dan kaki serta ekornya.
Ekor kuskus beruang paling sering digunakan untuk menjaga keseimbangan
atau menggantung. Tangan dan kaki kuskus beruang digunakan untuk
berpindah tempat dengan cara berjalan atau mengambil dahan yang lainnya
(saat berpindah pohon). Biasanya kuskus beruang akan berjalan berpindah
tempat untuk mencari makanan, sehingga sering mencari pohon yang
menyediakan makanan.
2. Tingkat laku makan (Feeding)
Tingkah laku makan kuskus beruang merupakan faktor utama yang membuat
kuskus beruang sering melakukan perpindahan tempat atau bergerak.
Tingkah laku makan kuskus beruang akan selalu diikuti dengan
perpindahan tempat dalam satu pohon atau ke pohon lainnya karena
kuskus beruang selalu memilih makanan yang akan dimakan.

2.4.2 Material Penghalang


1. Seng Talang Air Galvanis
Terdapat beberapa keunggulan dalam menggunakan bahan galvanis sebagai
penghalang binatang, yaitu:
a) Anti karat dan keropos. Bahan galvanis termasuk kedalam bahan baja.
Bahan galvanis juga biasanya dilapisi pada bagian luarnya
menggunakan bahan seng dan besi yang menjadikan bahan ini tahan
karat sehingga tidak mudah keropos.
b) Sifatnya yang licin membuat binatang sulit untuk bergerak
c) Sifat galvanis yang mudah dibentuk/dimodel sesuai dengan keinginan
d) Material bersifat ekonomis dan mudah didapat di pasaran
2. Paku Rivet
Menurut Material Bahan Bangunan (2020), Paku rivet atau paku keling
merupakan jenis paku yang terbuat dari logam, yang memiliki bagian utama
kepala dan batang. Sedikit dilihat dari pengertiannya, paku rivet banyak
digunakan untuk mengikat penyambungan dari plat besi dan menggunakan
cara di keling. Paku rivet memberikan beberapa kelebihan diantaranya adalah

9
BIDANG
TECHNICAL SUPPORTING

dengan sifatnya yang tetap tidak menyebabkan adanya perubahan struktur


pada logam. Contoh paku ini banyak terjadi ada sambungan yang
menerapkan, sehingga lebih banyak digunakan pada sambungan
pembebanan dinamis.

2.5 Saving ENS dan Gain


√ . . . ∅.
Esafe =

Dimana:
VL : Tegangan Line to Line
IL : Arus Line
T: Lama Padam
Gain (Biaya Yang Terselamatkan)
Rp = ESafe (kWh) x Rp.1444

10
BIDANG
TECHNICAL SUPPORTING

BAB III
PEMBAHASAN INOVASI

3.1 Identifikasi Masalah


a) Kenaikan Kumulatif SAIDI-SAIFI Berdasarkan Data APKT
Berdasarkan Laporan Kumulatif SAIDI-SAIFI SE004 pada APKT, berikut data
peningkatan SAIDI-SAIFI:
JULI AGUSTUS SEPTEMBER
SAIDI 224,6 264,5 291
(menit/plg)
SAIFI 7,88 9,19 10
(kali/plg)
TARGET 133,44 146,7 160,11
SAIDI
TARGET 3,27 3,59 3,7
SAIFI
Tabel 3.1 SAIDI-SAIFI
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja pencapaian SAID-SAIFI
tidak sesuai dengan target, untuk itu dilakukan upaya dalam meredam
peningkatan SAIDI-SAIFI yang berkelanjutan.
b) Jumlah Gangguan Terbanyak yang Disebabkan Oleh Kus-Kus Berdasarkan
Data Internal Logsheet Gangguan
NO TANGGAL KEYPOINT RELAY JAM PADAM JAM MASUK PENYEBAB PADAM KETERANGAN (ISI MANUAL)
1 02/07/2021 REC_PAHLAWAN GFR 00:26:45 00:26:45 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG KUSKUS ANTARA FCO TEMPE-TEMPE -FCO LEBANI
2 02/07/2021 REC_KAMPUNG PINANG GFR 00:36:20 00:36:20 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG KUSKUS ANTARA FCO TEMPE-TEMPE -FCO LEBANI
3 16/07/2021 REC_KAMPUNG PINANG GFR 19:35:06 19:35:06 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG KUS KUS ANTARA LBS CENDANA DAN LBS KARRANG
4 16/07/2021 P_MALAUWE GFR 19:35:10 19:35:10 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG KUS KUS ANTARA LBS CENDANA DAN LBS KARRANG
5 19/07/2021 REC_MALINO GFR 00:27:24 00:27:24 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG KUS KUS ANTARA RECLOSER MALINO DAN LBS MAIWA (TRAFO GT.55 PMTBC)
6 19/07/2021 REC_KAMPUNG PINANG GFR 00:38:48 00:38:48 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG KUS KUS DI TRAFO SISIPAN TEMPE TEMPE GT.62 PMTBJ (FCO BATU API-FCO TEMPE TEMPE)
7 19/07/2021 REC_PAHLAWAN GFR 01:40:48 01:40:48 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG KUS KUS DI TRAFO SISIPAN TEMPE TEMPE GT.62 PMTBJ (FCO BATU API-FCO TEMPE TEMPE)
8 20/07/2021 REC_KAMPUNG PINANG GFR 00:37:40 00:37:40 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG KUS KUS ANTARA LBS MALINO-RECLOSER PUNCAK
9 20/07/2021 REC_MALINO GFR 00:37:52 00:37:52 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG KUS KUS ANTARA LBS MALINO-RECLOSER PUNCAK
10 21/07/2021 REC_KAMPUNG PINANG GFR 03:13:33 03:13:33 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG KUSKUS ANTARA LBS KABERE DAN LBS MALLAGA
11 27/07/2021 REC_MALINO GFR 21:20:53 21:20:53 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG KUSKUS, ANTARA LBS MAIWA DAN REC PUNCAK LOKASI DUA GAWANG SEBELUM PERCABANGAN SANTUNAN
12 03/08/2021 REC_MALINO GFR 20:46:15 20:46:15 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG KUSKUS ANTARA LBS MAIWA DAN REC PUNCAK,LOKASI GT.16 PMTP DPN KTR POS MAIWA
13 04/08/2021 P_PAPI GFR 19:19:47 19:19:47 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG KUSKUS ANTARA LBS MALAUWE DAN MOTORIZED PAPI
14 04/08/2021 REC_MALAWE ATAS GFR 20:52:00 20:52:00 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG KUSKUS ANTARA LBS PASARAN DAN GH-LAKAWAN ( ULP LAKAWAN )
15 04/08/2021 REC_MALINO GFR 23:51:37 23:51:37 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG KUSKUS ANTARA LBS MAIWA DAN REC PUNCAK,LOKASI GT.16 PMTP DPN KTR POS MAIWA
16 08/08/2021 REC_MALINO GFR 23:09:24 23:09:24 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG KUSKUS ANTARA LBS MAIWA DAN REC PUNCAK,LOKASI KP.ONGKO SEBELUM CO KAJUBULO
17 14/08/2021 REC_KAMPUNG PINANG GFR 20:03:00 20:03:00 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG PENYEBAB GANGGUAN KUSKUS,SEGMEN GANGGUAN ANTARA LBS KARRANG DAN REC.MALINO
18 17/08/2021 REC_MALINO GFR 01:28:12 01:28:12 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG KUSKUS ANTARA REC. MALINO DAN LBS MAIWA, LOKASI PEREMPATAN BOTTO MALLANGGA
19 07/09/2021 REC_KAMPUNG PINANG GFR 07:27:00 07:46:02 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG ARRASTER RECLOSER PAHLAWAN JEBOL/RUSAK DAN KUSKUS MENJAMPER DI BUSHING TM RECLOSER PAHLAWAN
20 18/09/2021 REC_MALINO GFR 04:41:38 05:23:00 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG PENYEBAB KUSKUS DI TRAFO PMTAV KP URU / BERSAMAAN TRIP PERMANEN REC.PAHLAWAN
21 18/09/2021 REC_PAHLAWAN GFR 20:27:00 20:54:00 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG PENYEBAB KUSKUS DI TRAFO PMTAV KP URU / BERSAMAAN TRIP PERMANEN REC.PAHLAWAN
22 23/09/2021 REC_MALINO GFR 19:52:04 19:52:05 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG PENYEBAB KUSKUS DITEMUKAN DI KAMPUNG JATI SEGMEN REC MALINO DAN LBS MAIWA
23 30/09/2021 REC_PAHLAWAN GFR 21:34:07 21:34:07 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG KUSKUS MENJAMPER DI JTM ASUHAN CO PUNCAK HARAPAN
24 02/10/2021 REC_MALINO GFR 02:45:35 02:45:35 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG PENYEBAB GANGGUAN KUSKUS,SEGMEN GANGGUAN REC MALINO - LBS MAIWA
25 05/10/2021 P_MALAUWE GFR 19:13:00 19:18:01 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG KUSKUS DIKULINJANG SEGMEN ANTARA GI DENGAN GH ENREKANG
26 06/10/2021 REC_PAHLAWAN GFR 22:29:00 22:29:01 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG KUSKUS DIASUHAN FCO PUNCAK HARAPAN DI TRFO KP. SAGONO
27 10/10/2021 REC_KAMPUNG PINANG GFR 01:15:24 01:15:44 PEKERJAAN PIHAK III/BINATANG KUSKUS DI TIANG ASPAN DEPAN MESJID CENDANA,SEGMENYA RECLOSER PINANG _MOTORIZED BARUGA

Gambar 3.1 Jumlah Gangguan Berdasarkan Data Internal Logsheet

11
BIDANG
TECHNICAL SUPPORTING

c) Energi Tak Tersalurkan akibat Gangguan Periode Semester II 2021 (Triwulan I)


√ . . . ∅.
Esafe =

Rec_Kampung Pinang:
√ . . . , . ,
Esafe = = 205,87 kWh

Rec_Malino:
√ . . . , . ,
Esafe = = 176,46 kWh

Rec_Pahlawan:
√ . . . , . ,
Esafe = = 29,41 kWh

d) Model Penghalang Binatang Sejak 2018 Kurang Efektif

2018 2019 2020

Gambar 3.2 Pemodelan Penghalang Binatang

2018: Penghalang gerigi yang jaraknya terlalu lebar sehingga kus kus masih
memiliki celah untuk naik ke SUTM

2019: Bagian gerigi yang tumpul, tidak adanya efek kejut, penghalang binatang
bersifat kaku, dan biaya yang mahal

2020: Penghalang tidak overlap sehingga mudah robek dan celahnya bisa
digunakan kus-kus untuk menggantung, mudah melengkung dan berpotensi untuk
dilewati kus-kus, dari segi biaya mahal (memakan banyak material karena diameter
lingkaran penghalang yang terlalu besar dan membutuhkan pipa. Selain itu,
mengikat lubang dengan plastic strip akan menjadi celah untuk kus-kus memanjat.

12
BIDANG
TECHNICAL SUPPORTING

3.2 Analisis Penyelesaian Masalah

Gambar 3.3 Metode RCPS


Penyelesaian masalah dapat dilakukan dengan cara-cara yang ada pada metode
RCPS
Dari beberapa solusi diatas dapat dipetakan berdasarkan kemudahan
implementasi serta dampak dalam penerapannya melalui metode Matrik Prioritas
(angka menunjukkan solusi pemecahan diatas), yaitu sebagai berikut :

Gambar 3.4 Matrik Prioritas


Berdasarkan matriks prioritas, nomor 1 dan 2 merupakan implementasi yang
paling mudah dan memiliki dampak yang hampir sama denganprioritas 3 dan 4,
dengan mempertimbangkan pemadaman dan cost untuk penyelesaian masalah.

13
BIDANG
TECHNICAL SUPPORTING

Tabel 3.2 Tabel “Go- Not Go”


Dari Tabel “Go – Not Go”, menunjukkan bahwa terdapat 3 kegiatan yang disetujui
manajemen dan selanjutnya akan segera dilaksanakan realisasi kegiatannya,
yaitu membuat skema APELS (Alat Penghalang Kus-Kus)

3.3 Detail Karya Inovasi

20 CM
60 CM
20 CM

20 CM

60 CM

14
BIDANG
TECHNICAL SUPPORTING

1,5 cm

Gambar 3.5 Model Penghalang Tiang

Untuk bundle yang jaraknya kurang atau sama dengan 30 cm dari travers, maka
digunakan penghalang binatang di tiang dengan model payung gerigi dan lilitan
seng di bawah payung. Hal ini bertujuan untuk melindungi SUTM Ketika kus-kus
ingin panjat dan mencapai JTM. Untuk ukuran diameter dalam disesuaikan dengan
diameter tiang (diameter dalam = 20 cm, lingkaran warna putih). Kemudian
lingkaran dalam dibagi menjadi 16 bagian, dan digunting segitiga. Segitiga-segitiga
di lingkaran dalam ini yang akan menjadi penopang Ketika melakukan pemasangan
di tiang, dan segitiga-segitiga tersebut harus diikat dengan stainless steel strip dan
stopping buckle.
Kemudian setelah membuat bagian payung, lilitan dibawah payung harus dibuat
lagi dengan cara menyangkutkan lilitan awal pada bagian payung, kemudian melilit
“lilitan seng” di tiang sampai habis dan direkatkan dengan stainless steel strip dan
stopping buckle.

15
BIDANG
TECHNICAL SUPPORTING

20
40

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

1000

Plat Baja 1000 x 40 cm

2
20

2
100

Gambar 3.6 Model Penghalang Bundle dan Skur

16
BIDANG
TECHNICAL SUPPORTING

Gambar 3.7 Ukuran Untuk Skur

Gambar 3.8 Ukuran Untuk Bundle 3 x 50 mm2

Gambar 3.9 Ukuran Untuk Bundle 3 x 70 mm2

Untuk bundle dengan jarak di atas 30 cm dari travers dan memiliki skur, serta lokasi
tempat TM berdiri rawan Kus-Kus, maka dibuatlah inovasi APELS dengan nama
penghalang plat untuk skur dan bundle. Dengan ukuran di atas, terdapat perbedaan
dari jenis bundle dan skur, disesuaikan dengan luas penampang bundle dan skur.
Jika bundle yang digunakan 3 x 70, maka jarak antar pertengahan lubang untuk
paku rivet adalah 7 cm, begitupun jika luas penampang 50 maka jarak lubang antar
paku rivet adalah 5 cm, dan seterusnya.

17
BIDANG
TECHNICAL SUPPORTING

Alat, Bahan, dan Estimasinya:


Untuk Jenis Payung dan Lilitan Seng:
1 Seng Talang Air dengan ukuran (2 meter x 1 meter):
1 Seng Talang Air dengan ukuran diameter 60 cm (Rp25.000)
6 buah paku rivet (Rp 3.000)
Stainless Steel Strip (0,5 meter dan Stopping Buckle (2 buah) (Rp 10000)
Total: Rp 38.000

Untuk Jenis Skur dan Bundle:


1 Seng Baja dengan ukuran 1000 cm x 40 cm (Rp200.000):
1 Seng baja dengan ukuran 100 cm x 20 cm @ 2 buah (Rp 20.000)
24 buah paku rivet : (Rp.12.000)
Total : Rp 32.000

Alat: Gunting Seng, Press Rivet, dan Palu.

Cara Pemasangan:
1. Lakukan inspeksi jaringan TM, bila terdapat bundle yang jaraknya kurang
atau sama dengan 30 cm dari travers, maka perlu dilakukan pemasangan
penghalang binatang jenis payung dan lilitan. Bila diatas 30 cm, perhatikan
lokasi dari tiang TM, apakah terdapat potensi Kus-Kus atau tidak. Bila
terdapat, maka perlu dipasangi penghalang di skur dan di bundle. Bila tidak
terdapat potensi, maka tidak perlu dipasangi penghalang binatang.
2. Bila jarak antara bundle dan Travers terlalu dekat, sangat membahayakan
bila tidak memperhatikan aspek K3. Untuk itu, petugas harus selalu lengkap
dengan APD. Pemasangan penyelamat binatang ini tidak memerlukan
pemadaman, kecuali bila jarak antara bundle dan travers sangat dekat,
dibawah 10 – 20 cm. Bila ada kasus demikian, maka dibuatkan jadwal
pemadaman.
3. Pastikan bekerja dengan memperhatikanaspek K3, peralatan, dan material
4. Bila dipasangi payung, maka tekuk lingkaran hingga menjadi bentuk
kerucut, kemudian tembak sisi tekukan dengan paku rivet. Pastikan
sambungan rivet overlap, agar payung tidak mudah terbuka. Adapun alat
yang digunakan adalah seng tang rivet
5. Kemudian, lipat bagian segitiga di lingkaran dalam untuk diikat dengan
stainless steel strip dan stopping buckle
6. Setelah itu, masukkan lilitan seng ke celah payung, kemudian ditekuk
sedikit, pastikan bahwa posisi lilitan seng sudah dalam posisi miring, agar
kedepannya tidak menyulitkan
7. Setelah melilit “lilitan seng”, ikat bagian akhir lilitan dengan stainless steel
dan stopping buckle, setelah itu tekuk bagian runci pada lilitan.
8. Untuk penghalang binatang jenis plat, pertama rivet bagian kiri/kanan
lubang kecil secara vertical, setelah itu masukkan plat seng ke skur/bundle
9. Tutup Kembali plat seng, kemudian rivet bagian yang masih bolong
10. Penghalang binatang pun telah terpasang

18
BIDANG
TECHNICAL SUPPORTING

≤30
CM
SENG LILIT DIIKAT
DENGAN STAINLESS
DAN YOKE

PENGHALANG PENGHALANG
BIN ATANG DI BINATANG DI SKUR
BUNDLE

Gambar 3.7 Model Pemasangan APELS

3.4 Implementasi
Implementasi hasil karya inovasi dilakukan di segment Rec_Pinang –
Rec_Pahlawan, dengan dokumentasi di bawah ini:

Gambar 3.8 Implementasi Karya Inovasi

19
BIDANG
TECHNICAL SUPPORTING

3.5 Evaluasi Hasil Implementasi


Evaluasi Hasil Implementasi dapat dilihat dari data internal logsheet dan harga material.
A. Gangguan yang Diakibatkan Oleh Kus-Kus
berikut, dimana dari tanggal 11 Oktober semenjak pemasangan penghalang Kus-Kus,
gangguan di keypoint Rec_Pinang, Rec_Malino, dan Rec_Pahlawan tidak ada yang
disebabkan oleh Kus-Kus. Pada tanggal 14 Oktober, Rec_Pahlawan trip disebabkan
adanya peralatan yang sudah memasuki lifetime yang Panjang.
KEYPOINT KALI TRIP
OCT
PANJANG
NO PMT/REC TGL
(KMS) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
PMT GARDU INDUK
1 P_MALAUWE - - - - 1 - - - - - - - - - N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A
2 P_LAKAWAN - - - - - - - - - - - - - - N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A
3 P_PAPI - - - - - - - - - - - - 1 - N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A
4 P_BAMBAPUANG - - - - - - - 1 - - - - - - N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A
PMT GARDU HUBUNG
1 GH ENREKANG - OUT_PENGADILAN - - - - - - - - - - - - - - N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A
2 GH ENREKANG - OUT_BATILI - - - - - - - - - - - - - - N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A
3 GH ENREKANG - OUT_PINANG - - - - - - - - - - - - - - N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A
RECLOSER
1 REC_MALAWE ATAS 1 - - 2 - - - - - 1 - - - - N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A
2 REC_BATILI - - - - - - - - - - - - - - N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A
3 REC_KAMPUNG PINANG - - 1 1 1 - - 2 1 1 - - - - N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A
4 REC_MALINO 1 1 - - - - - 1 - - - - - - N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A
REC_MALINO_MALAUWE - - - - - - - - - - - - - - N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A
5 REC_PAHLAWAN - 1 - - - 1 - - - - - - - 1 N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A
6 REC_PUNCAK - - - - - - - - - - - - - - N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A
7 REC_KASAMBI - - - - - - - - - - - - - - N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A

ULP ENREKANG 0,00 2 2 1 3 2 1 - 4 1 2 - - 1 1 N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A

Gambar 3.9 Internal Logsheet Gangguan

B. Rincian Harga Material


Total Harga Material:
1 Seng Talang Air (2 x 1 m) Rp 75.000
1 Dos Paku Rivet Isi 500 Rp 250.000
1 Seng Baja ( 1000 cm x 40 cm) Rp200.000
Total Rincian Harga:
Untuk Jenis Payung dan Lilitan Seng:
1 Seng Talang Air dengan ukuran (2 meter x 1 meter):
1 Seng Talang Air dengan ukuran diameter 60 cm (Rp25.000)
6 buah paku rivet (Rp 3.000)
Stainless Steel Strip (0,5 meter dan Stopping Buckle (2 buah) (Rp 10000)
Total: Rp 38.000
Untuk Jenis Skur dan Bundle:
1 Seng Baja dengan ukuran 1000 cm x 40 cm (Rp200.000):
1 Seng baja dengan ukuran 100 cm x 20 cm @ 2 buah (Rp 20.000)
24 buah paku rivet : (Rp.12.000)
Total : Rp 32.000
Dengan Rincian Harga di atas, untuk 1 tiang yang jarak bundle dan TM nya kurang
atau sama dengan 30 cm, menghabiskan biaya sebesar Rp102.000,-,

20
BIDANG
TECHNICAL SUPPORTING

Jika tanpa mengguakan penghalang jenis tiang, maka menghabiskan biaya minimal
Rp32.000.
Dengan biaya yang kecil dibandingkan dengan opsi seperti pemasangan takep dan
uprating JTM yang memerlukan pemadaman, maka solusi ini menjadi solusi yang
tepat untuk meningkatkan keandalan system distribusi.

C. Evaluasi dari Karakteristik Kus-Kus


Seperti pada BAB II, karakteristik kus-kus ialah memiliki pertahanan dengan
menggunakan ekor dan panjat dengan tangan yang selang seling, serta hidup di
daerah yang memiliki banyak buah-buahan. Namun, melakukan penebangan pohon
dan perampalan belum cukup terlebih pohon buah-buahan merupakan milik
masyarakat yang terkadang tidak memberi izin untuk menebang /memangkas pohon.
Untuk itu, dibuatlag penghalang binatang. Berdasarkan model penghalang binatang
yang telah dibuat maka dapat dievaluasi:
Untuk penghalang binatang di skur dan bundle, dengan gerigi yang selang seling,
dipaku dengan rivet, bahan palang air dari galvanis yang licin serta penghalang plat
yang mudah terputar, bisa dipastikan bahwa kus-kus tidak bisa sampai ke TM.
Untuk penghalang binatang di tiang, jika kus-kus mampu untuk melewati bundle dan
skur, maka gerigi tajam (lilitan seng) akan mengenai kus kus. Karakteristik kus-kus
yang lain yaitu , bila kus-kus kesakitan, maka dia akan berusaha untuk memanjat dan
mencapai tempat hangat (jaringan 20 kV). Dengan penghalang model payung, maka
kus-kus tidak bisa melewati TM.

21
BIDANG
TECHNICAL SUPPORTING

BAB IV
MANFAAT INOVASI DAN ANALISIS RISIKO

4.1 Manfaat Inovasi Terhadap Korporat


Dengan menjalankan inovasi alat ini diharapkan dapat meningkatkan
keandalan sistem distribusi jaringan tegangan menengah. Sehingga
berdampak langsung pada KPI. Adapun dampak pada indikator kinerja lainnya
adalah sebagai berikut :
 Meningkatkan Revenue
 Menurunkan / Memperkecil Nilai Frekuensi Gangguan Tegangan
Menengah
4.2 Manfaat Finansial

Tabel 4.1 Rincian Finansial


Bila penghalang kus-kus terpasang, maka saving kWh dari trip temporer (0,02
s/hari) adalah 411,74 kWh, dan bila dikalikan dengan rupiah berdasarkan tarif
dasar listrik Rp1.444, maka 411,74 kWh x Rp 1444 = Rp594.552 di Triwulan
Semester II berikutnya.

4.3 Manfaat Non Finansial


Adapun manfaat non financial pada inovasi kami yaitu:
 Jumlah gangguan yang terjadi pada penyulang menurun sehingga
kinerja SAIDI SAIFI dapat tercapai.
 Tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan perusahaan semakin
meningkat karena intensitas terjadinya gangguan semakin menurun.
 Penurunan tingkat kematian salah satu hewan langkah yang ada
disulawesi yaitu kuskus berkurang dengan adanya inovasi ini.

22
BIDANG
TECHNICAL SUPPORTING

4.4 Analisis Risiko


Pemasangan penghalang binatang jenis tiang dan skur memiliki beberapa
identifikasi risiko, yang bila tidak dikontrol maka akan sangat berbahaya,
terutama dari aspek K3.

IDENTIFIKASI ANALISA RISIKO KONTROL


RISIKO

DESKRIPSI PENYEBAB TINGKAT TINGKAT


DAMPAK KEMUNGK TINGKAT TINGKAT
NO RISIKO RISIKO RISIKO DAMPAK RISIKO MITIGASI KEMUNGKIN TINGKAT
DAMPAK
TINGKAT
RISIKO
INAN AN

Meminta
pemadaman
bila perlu. Bila
tak butuh
padam,
menggunakan
Pemasangan Jarak APD yang
penghalang bundle Sangat Sangat Sangat lengkap seperti
1 tiang yang dan TM ≤ Kematian Besar Signifikan Tinggi safety helmet, Sedang Medium Rendah
dekat dengan 30 cm safety shoes
JTM dan sarung
tangan
Gunakan katrol
untuk
menaikkan atau
menurunkan
material
Pemasangan Pinggiran
penghalang penghalan Wajib
2 tiang dan skur g binatang Cedera Sedang Signifikan Tinggi menggunakan Kecil Medium Rendah
yang bisa yang Tangan sarung tangan
melukai tajam
tangan

Tabel 4.2 Tabel Risiko


Berdasarkan tabel, kemudian dipetakan angka risiko (sesuai urutan dalam tabel) ke
dalam matriks risiko.

2
1’

2’

Gambar 4.1 Matriks Risiko

23
BIDANG
TECHNICAL SUPPORTING

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan karya inovasi yang telah dibuat, dapat disimpulkan bahwa APELS
merupakan alat penghalang binatang yang mudah dibuat, mudah dari segi pemasangan,
model penghalangnya telah disesuaikan dengan karakteristik kus-kus dan ANEV penghalang
binatang dari tahun 2018, dan memiliki biaya material yang murah.

5.2 Saran

Melakukan ANEV lebih lanjut setelah Triwulan Semester II pada bulan Desember 2021
berakhir, untuk melihat perkembangan dari APELS dan melakukan evaluasi terhadap
kekurangan APELS.

24
BIDANG
TECHNICAL SUPPORTING

DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/31517-469-62946-1-10-20170724.pdf
https://www.archify.com/id/archifynow/mengenal-jenis-jenis-talang-air-dan-cara-
merawatnya
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/3115/2/M11115512_skripsi%20I-II.pdf

25

Anda mungkin juga menyukai