Proyek Akhir - Muyes Saroh - 201971118
Proyek Akhir - Muyes Saroh - 201971118
DISUSUN OLEH:
MUYES SAROH
NIM: 2019-71-118
INSTITUT TEKNOLOGI-PLN
JAKARTA 2022
RANCANG BANGUN SISTEM PROTEKSI ARUS LEBIH
MENGGUNAKAN CURRENT TRANSFORMATOR BERBASIS
ARDUINO UNO
PROYEK AKHIR
Disusun Oleh:
MUYES SAROH
NIM: 2019-71-118
Dengan ini saya menyatakan bahawa dalam Proyek Akhir ini tidak dapat karya yang
pemah diajukan untuk memeperoleh gelar Ahli Madya baik dilingkun gan lnstitut Teknologi
PLN maupun d1 suatu Perguruan Tingg i, dan sepanjang pcncgtahuan saya juga tidak terdapat
karya atau pendapat yang pemah ditulis atau diterbitkan olch orang lain, kecuali yang secara
tertults d1acu dala naskah ini dan dise butkan dalam daflar Pustaka. Pemyataan ini dibuat dengan
kesada ran dan rasa taaggung jawab sc rtah berscdia memikul segala res ik o jika terjadi
pemyataann mi tidak benar
111
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
PROYEK AKHIR
Disusun Oleh:
MUYESSAROH
2019-71-118
Mengetahui Disetujui
Kepala Program Studi Dosen Pembimbing Ut ama
DIii Teknologi Listrik
Retno Aita Diantari, S.T., M.T Albert Gifson Hutadjulu, S.T., M.T
PROYEK AKHIR
Disusun Oleh
MJTYES SARQH
NIM: 2019-71-0118
TIM PENGUJI
Nama Jabatan Tancla Tangan
I . Dr . Jr. Pawcnary, M.T., MPM.,
Kctua Sidang
JPU.
Mengetahui
Kcpala Program Studi DIii Tcknologi Listrik
NIDN: 0326098601
V
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
PROYEK AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Intitut Tekmologi PLN, saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Muyes Saroh
NIM : 2019-71-118
Program Studi : DIII Teknologi Listrik
Fakultas : Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Jenis Karya : Proyek Akhir
Demi Pengembangan ilmu dan pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Institut
Teknologi PLN Hak Bebas Ryaliti Non ekskludif (Non – exclusive Royalty Free Right)
atas karya ilmiah saya yang berjudul :
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non eksklusif ini
Institut Teknologi PLN berhak menyimpan, mengalihkan media/formatnya, mengelola
dalam bentuk data (database), merawat, dan mempublikasikan Proyek Akhir saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 20 Juli
2022
Yang menyatakan
(Muyes Saroh)
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada yang terhormat :
Yang telah memberikan petunjuk, saran-saran serta bimbingannya sehingga Proyek Akhir
ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Muyes Saroh
Nim: 2019-71-118
vii
RANCANG BANGUN SISTEM PROTEKSI ARUS LEBIH
MENGGUNAKAN CURRENT TRANSFORMATOR BERBASIS
ARDUINO UNO
ABSTRAK
Arus lebih adalah salah satu masalah yang paling mengkhawatirkan bagi pengguna
listrik, karena menyebabkan kesulitan keamanan dan kenyamanan. Tanpa mekanisme
keamanan dan kontrol yang sesuai, sistem tidak dapat berfungsi dengan benar dalam
menghadapi gangguan internal dan eksternal. Akibatnya, listrik ke peralatan rumah
tangga sering mati karena kelebihan beban. masalah yang dalam penggunaan listrik di
asrama, termasuk masalah pemadaman di semua titik karena kepadatan di beberapa
kamar, sehingga mengganggu kegiatan yang melibatkan konsumsi listrik. Sistem
proteksi ini dapat dimanfaatkan pada generator yang tidak dilengkapi dengan monitor
yang mampu memonitor secara digital nilai tegangan, arus, dan daya yang disuplai oleh
generator itu sendiri. Selain melindungi peralatan listrik jika terjadi arus lebih dan
sambungan listrik putus, perangkat pelindung ini juga dirancang untuk membunyikan
peringatan jika ada perangkat berdaya tinggi. Mengolah frekuensi input sebagai output
berupa tampilan LCD, mengontrol relay sebagai pemutus arus listrik, dan mengeluarkan
buzzer jika beban yang dibutuhkan terlampaui. Penelitian penulis ini bertujuan guna
menghasilkan dan mengetahui kemampuan kerja salah satu alat alternatif dalam sistem
proteksi pada perangkat elektronik rumah tangga. Dengan digunakannya pengendalian
mikrokontroller serta komunikasi data dua arah dengan aplikasi blynk (terdapat di
android dan IOS) diharapkan akan mempermudah dalam proses monitoring serta
pengamanan pada saat peralatan elekrtonik rumah tangga terjadi gangguan. Alat Proteksi
memiliki keandalan dalam membaca arus dan daya yang terukur pada beban dan dapat
memutus jika terjadi arus lebih.
viii
DESIGN AND CONSTRUCTION OF OVERCURRENT
PROTECTION SYSTEM USING CURRENT TRANSFORMER
BASED ON ARDUINO UNO
ABSTRACT
Overcurrent is one of the most worrying problems for power users, as it causes safety
and comfort difficulties. Without appropriate security and control mechanisms, the
system cannot function properly in the face of internal and external disturbances. As a
result, electricity to household appliances often goes out due to overload. problems in the
use of electricity in the dormitory, including the problem of blackouts at all points due to
overcrowding in some rooms, thus interfering with activities involving electricity
consumption. This protection system can be used on generators that are not equipped
with a monitor that is capable of digitally monitoring the value of the voltage,current,
and power supplied by the generator itself. Apart from protecting electrical equipment in
case of overcurrent and power loss, these protective devices are also designed to sound a
warning in case of a high-power device. Processing the input frequency as an output in
the form of an LCD display, controlling the relay as a circuit breaker, and issuing a buzzer
if the required load is exceeded. This author's research aims to produce and determine
the workability of one of the alternative tools in the protection system on household
electronic devices. With the use of microcontroller control and two-way data
communication with the blynk application (available on Android and IOS) it is hoped
that it will facilitate the monitoring and security process when household electronic
equipment is disturbed. The Protection Tool has reliability in reading the current and
power measured at the load and can disconnect if there is an overcurrent.
ix
DAFTAR ISI
ABSTRACT ................................................................................................................................... ix
2.2.2 Sejarah............................................................................................................................. 5
x
2.2.5 Algoritma Pemrograman ................................................................................................. 9
xi
4.2.1 Pengujian Mikrokontroller Arduino Uno ...................................................................... 37
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Arduino Board ............................................................................................................. 8
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indeks Board Arduino ..................................................................................................... 8
Tabel 2.2 Persamaan Serta Perbedaan dari IoT, Internet dan WSN ............................................... 16
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Daftar Riwayat Hidup ........................................................................................... 45
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Energi merupakan kebutuhan dasar manusia. Energi dibutuhkan untuk membantu atau
mendorong berbagai aktivitas manusia. Energi listrik merupakan salah satu sumber
energi yang paling banyak digunakan saat ini, dan ketersediaannya terus berkembang.
Sebagai hasil dari kesederhanaan penggunaan dan prevalensi gadget bertenaga listrik,
listrik diperlukan untuk berbagai kegiatan industri sehari-hari.
Dengan munculnya gadget elektronik seperti televisi, lemari es, dan mesin cuci,
penggunaan energi listrik menjadi penting. Namun, konsumsi daya sering
mengakibatkan kecelakaan tragis, seperti kebakaran rumah. Untuk mengatur penggunaan
energi dengan tepat, kami memerlukan sistem atau instrumen yang dapat menawarkan
perlindungan dan pemantauan selama penggunaan daya.
Arus lebih adalah salah satu masalah yang paling mengkhawatirkan bagi pengguna listrik,
karena menyebabkan kesulitan keamanan dan kenyamanan. Tanpa mekanisme keamanan
dan kontrol yang sesuai, sistem tidak dapat berfungsi dengan benar dalam menghadapi
gangguan internal dan eksternal. Akibatnya, listrik ke peralatan rumah tangga sering mati
karena kelebihan beban. Ada beberapa masalah dalam penggunaan listrik di asrama,
termasuk masalah pemadaman di semua titik karena kepadatan di beberapa kamar,
sehingga mengganggu kegiatan yang melibatkan konsumsi listrik. Perangkat
perlindungan listrik digunakan untuk mengurangi bahaya kebakaran dengan melindungi
peralatan listrik dari gangguan dan meminimalkan kemungkinan kerusakan. MCB
(miniatur circuit breaker) dan sekering adalah perangkat proteksi listrik yang paling
umum dipasang dengan KWH (kilowatt-hour) meter.
1
Setelah KWH meter, MCB akan mematikan aliran jika korsleting pada peralatan listrik
menyebabkan gangguan atau beban lebih.
Ketika terjadi masalah, jika MCB tidak berfungsi dengan baik, sekring akan putus,
aliran listrik terputus, dan sekring baru harus dipasang untuk mengembalikan aruske
beban. Pada KWH meter standar, tidak ada gadget yang dapat menampilkan tegangan,
arus, cosphi, dan daya yang digunakan pada saat itu secara real time, juga tidak ada
peringatan masalah sinyal seperti korsleting atau nilai arus lebih. dalam berat terpasang.
Sistem proteksi ini dapat dimanfaatkan pada generator yang tidak dilengkapi
dengan monitor yang mampu memonitor secara digital nilai tegangan, arus, dan daya
yang disuplai oleh generator itu sendiri. Selain melindungi peralatan listrik jika terjadi
arus lebih dan sambungan listrik putus, perangkat pelindung ini juga dirancang untuk
membunyikan peringatan jika ada perangkat berdaya tinggi. Mengolah frekuensi input
sebagai output berupa tampilan LCD, mengontrol relay sebagai pemutus arus listrik, dan
mengeluarkan buzzer jika beban yang dibutuhkan terlampaui.
2
1.4 Manfaat Penelitian
Perancangan alat Sistem Proteksi Tenaga Listrik dengan memanfaatkan
mikrokontroler Arduino Uno sebagai kontrol berfungsi sebagai pemutus arus listrik dan
mengeluarkan buzzer jika beban yang ditentukan terlampaui.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Penelitian oleh Syafruddin, Givy Devira ramady, Hermawaty, Ryan Ristiadi Hudaya
dalam Jurnal Penelitian Teknik Elektro & Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi
Mandala 2021. Dengan judul “Rancang Bangun Sistem Proteksi Daya Listrik
menggunakan Sensor Arus dan Tegangan berbasis Arduino”. Menjelaskan tentang
bagaimana cara meminimalisir resiko terjadinya kebakaran dari gangguan hubung
singkat yang sering terjadi pada rumah-rumah penduduk terlebih lagi di pemukiman
padat penduduk dengan menggunakan sensor arus dan tegangan yang dikontrol
dengan mikrokontroller Arduino uno.
2. 2. Penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Teknik Elektro oleh Syukriyadin,
Syahrizal, dan Cut Rizky Nakhrisya, Laboratorium Teknik Energi Elektro, Jurusan
Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala. Dengan judul “Analisis
Proteksi Relay Differensial Terhadap Gangguan Internal dan Ekternal Transformator
Menggunakan PSCAD/EMTDC”. Proteksi trafo membantu melindungi trafo jika
terjadi gangguan, sehingga mencegah kerusakan trafo. Pada artikel ini akan dibahas
rele diferensial yang digunakan untuk mengamankan trafo. Relai ini beroperasi ketika
ada perbedaan arus antara sisi primer dan sekunder CT di zona proteksi. Relai tidak
akan beroperasi jika gangguan terjadi di luar zona proteksi.
3. Penelitian Robby Yuli Endra, Ahmad Cucus, Freddy Nur Affandi, dan M. Bintang
Syahputra Program Studi Informatika Universitas Bandar Lampung Tahun 2019.
Dengan judul “MODEL SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN
MIKROKONTROLER ARDUINO UNTUK EFISIENSI SUMBER DAYA”. Teknik
yang digunakan adalah Internet of Things (IoT) adalah gagasan yang digunakan untuk
proses otomatisasi, misalnya untuk diterapkan di ruang kelas pintar, ruang pintar, dan
bahkan untuk membangun kota pintar yang lebih rumit dan ekspansif.
4
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pengenalan Mikrokontroller
Mikrokontroler ini merupakan aplikasi ilmu terapan yang aplikasinya antara lain
jam digital, televisi, dan sistem keamanan rumah. Mikrokontroler juga sering digunakan
dalam penelitian dan pengembangan oleh akademisi, peneliti, dan instruktur, dan banyak
siswa memiliki dasar yang kuat untuk tesis, disertasi, dan proyek industri berbasis
mikrokontroler.
2.2.2 Sejarah
Sejarah mikrokontroler tidak dapat dipisahkan dari riwayat prosesor dan
komputer. Mulailah dengan penemuan prosesor lalu cari komputer setelah mikrokontroler
ditemukan. Di sini kisah mikrokontroler:
1. John Napier merancang sistem logaritmik dan skema distribusi pada tahun 1617.
2. Pada tahun 1694, Gottfried Wilhelm Leiniz memprogram alat mekanis yang dapat
melakukan operasi * dan akar kuadrat.
3. Pada tahun 1835, Charles Baage mempresentasikan komputer digital pertama yang
menggunakan kartu punch untuk data dan instruksi serta kontrol program
(pernyataan loop dan kondisional). memiliki penyimpanan tunggal dan unit
aritmatika. Pada tahun 1850, George Boole menciptakan logika simolik, yang
menggabungkan operasi dalam (DAN ATAU dll.).
4. Von Neumann mendalilkan pada tahun 1946 bahwa instruksi adalah kode digital
yang disimpan dalam memori. Semua komputer dan mikrokontroler dimodelkan
setelah komputer Von Neumann.
5
5. Penciptaan transistor dan pengembangan ide perangkat lunak pada tahun 1948
menandai awal dari pengembangan perangkat keras yang signifikan, seperti
transistor.
7. Intel menciptakan mikroprosesor Intel 4004 pada tahun 1971. CPU ini merupakan
rancangan mikroprosesor awal Intel (Integrated Electronics). 2250 transistor
membentuk CPU ini. Intel 4004 adalah CPU empat bit. Kemudian, pada tahun 1974,
Intel menciptakan mikroprosesor generasi kedua (Intel 8008) Intel 8008 menjadi
mikroprosesor 8-it. Semakin banyak memori yang dimiliki CPU, semakin banyak
data yang dapat diproses. Seperti diilustrasikan di bawah, IC CPU Intel4004 dan
Intel 8008 dikemas sebagai DIP (Dual Inline Package).
8. Mikrokontroler TMS 1000 diproduksi pada tahun 1972. Texas Instruments
memproduksi TMS 1000 sebagai mikroprosesor (TI) 4-bit. Gary Boone, dari Texas
Instruments, menciptakan mikroprosesor TMS 1000. Kecuali layar dan keyboard,
Boone telah menciptakan sirkuit terpadu yang dapat menampung hampir semua
komponen komputer. Mikrokontroler ini disediakan oleh TI untuk sektor elektronik.
1983 melihat penjualan seratus juta TMS 1000 IC mikrokontroler.
9. Pada tahun 1974, banyak pembuat sirkuit terpadu memproduksi mikroprosesor dan
pengontrol berbasis mikroprosesor. Pada saat itu, mikroprosesor berikut tersedia:
Intel 8080 8085 Motorola 6800 Signetics 6502 Zilog Z80 Texas Instruments 9900
(16-bit)
10. Pada tahun 1975, Universitas Harvard meluncurkan mikrokontroler PIC pertama,
yang dirancang dan dibangun oleh Universitas Harvard. Microchipmemperkenalkan
fotografi kepada publik pada tahun 1985. Pengontrol antarmuka periferal yang tidak
memadai atau mungkin komputer pintar yang dapat diprogram tidak mencukupi.
11. Selesai pada tahun 1976, Intel 8048 adalah mikrokontroler Intel pertama.
12. Pada tahun 1978, prosesor 16-bit seperti Intel 8086, Motorola 68000, dan Zilog
Z8000 menjadi semakin lazim. Sejak itu, pembuat mikroprosesor telah
memanfaatkan hak istimewa dan arsitektur untuk terus mengembangkan chip.
Mikroprosesor yang dikembangkan meliputi mikroprosesor 32-bit seperti Intel
Pentium Motorola DragonBall dan sejumlah mikrokontroler yang menggunakan inti
ARM (Advanced RISC Machine Ltd). ARM hanya menjual desain arsitektur untuk
6
mikrokontroler dan mikroprosesor. Saat ini menganjurkan adopsi mikrokontroler 32-
bit berbasis seri ARM Cortex M (ARM CortexMO ARM CortexMO ARMCortexM3
ARM CortexM4 ARM CortexM7 ARM CortexR4 dan ARM Cortex A5). Di antara
pemegang lisensi mikroprosesor ARM adalah Advanced Micro Devices Inc.
Broadcom Samsung Toshia AlcatelLucent Apple Inc. Atmel Intel LG Nuvoton ST
Microelectronics Texas Instruments Infineon, bersama denganbeberapa lainnya.
13. Pada tahun 1980, Intel 8051 menjadi keluarga mikrokontroler paling populer. Philips
Siemens Atmel dan Intel 8051 MCU adalah produsen selanjutnya. Selain
memproduksi mikrokontroler MCS 51, ATMEL juga memproduksi mikrokontroler
seri Atmel AT89xxx seperti AT89S51 dan AT89S52.
14. Atmel AVR adalah salah satu keluarga mikrokontroler pertama yang menggunakan
memori au on-chip untuk menyimpan program pada tahun 1996.
7
2.2.4 Arduino Board
Arduino adalah papan sirkuit sistem mikrokontroler yang mudah digunakanyang
dirancang oleh seniman dan desainer (yang bukan orang teknis). Jadi, bahkantanpa
pengetahuan tentang bahasa pemrograman, dimungkinkan untuk membuat pekerjaan
yang rumit menggunakan Arduino. Arduino adalah salah satu pengembang yang paling
banyak digunakan saat ini. Buku ini akan memanfaatkan produk pengembang berbasis
Arduino. Arduino unik karena merupakan perangkat keras open source. Ini memberi
pelanggan banyak kebebasan untuk menjelajah secara bebas dan tanpa biaya. Arduino
adalah mikrokontroler papan tunggal sumber terbuka yang berevolusi dari platform
Pengkabelan yang dibuat untuk memudahkan penggunaan elektronik di berbagai industri.
Perangkat kerasnya dilengkapi dengan CPU Atmel AVR, sedangkan perangkat lunaknya
ditulis dalam bahasa pemrogramannya sendiri.
Saat ini, Arduino adalah fenomena di seluruh dunia. Arduino digunakan oleh
banyak pemula untuk belajar tentang robotika dan elektronik karena kemudahan
penggunaannya. Tetapi tidak hanya pemula, penggemar atau profesional yang ingin
berbagi implementasi elektronik Arduino.
Tegangan pengoperasian 5V
8
Tegangan input yang disarankan 7-12V
EEPROM 1 KB (ATmega328)
Clock Speed 16 Hz
2. Pseudocode
Pseudocode meniru bahasa pemrograman tingkat tinggi. Karena ada hubungan
antara setiap pseudocode dan notasi bahasa pemrograman, penggunaan notasi
pseudocode memudahkan programmer untuk mengubahnya menjadi notasi
bahasa pemrograman.
3. Flowchart
& membantu dalam menilai mode fungsi alternatif. Jika seorang analis dan
pemrogram ingin membuat diagram alur, mereka harus mempertimbangkan
pedoman berikut:
Mudjanarko (2017 :151) berpendapat arti lain dari Internet of Things (IoT)
adalah sebuah konsep atau skenario yang dimana suatu objek mempunyai kemampuan
guna mengirim data melalui jaringan internet tanpa membutuhkan interaksi dari manusia
ke manusia atau bisa juga manusia ke komputer.
walaupun konsep ini begitu kurang populer sampai tahun 1999, namun IoT
sudah dikembangkan dalam beberapa dekade. Alat IoT pertama contohnya, adalah mesin
Coke di Carnegie Melon University di awal 1980-an. Para programer bisa terhubung
dengan mesin melalui Internet, melakukan pemeriksaan status mesin dan menentukan
adakah atau tidak minuman dingin yang menunggu mereka, tanpa harus medatangi mesin
tersebut. Istilah IoT (Internet of Things) mulai dikenal tahun 1999 yang pada saatitu
diperkenalkan pertama kalinya dalam sebuah presentasi oleh Kevin Ashton, co- founder
and executive director of the Auto-ID Center di MIT. Pada tahun 2000, brand terkemuka
LG mengumumkan rencananya untuk membangun dan mengeluarkan teknologi IoT yaitu
lemari pintar. Lemari pintar ini mempunyai kemampuan dalam menentukan apakah
tersedia stok makanan yang perlu diisi ulang didalam lemarinya. Lalu, pada tahun 2003,
FRID yang sebelumnya sudah disebutkan, mulai diletakan pada posisi penting pada masa
pengembangan teknologi di Amerika waktu itu, melalui Program Savi. Pada tahun yang
13
sama juga, perusahaan ritel raksasa Walmart mulai menyebarkan RFID di semua cabang
pada tokonya yang tersedia di berbagai belahan dunia. IoT menjadi lebih terkenal di tahun
2005, yaitu pada saat media-media ternama semacam The Guardian dan Boston Globe
mulai mengutip banyak sekali artikel ilmiah serta proses dari pengembangan IoT. Hingga
tahun 2008, berbagai macam perusahaan setuju untuk meluncurkan IPSO yang berfungsi
untuk memasarkan penggunaan IP dalam jaringan bagi “Smart Object” yang juga
bertujuan untuk mengaktifkan IoT itu sendiri (Zainab, et al., 2015: 38).
Desain arsitektur yang baik adalah menjadi batu fondasi guna membangun
sistem IoT yang bagus. Arsitektur yang bagus membantu dalam mengatasi banyak
masalah di ruang lingkup IoT seperti skalabilitas, perutean, jaringan.
Huansheng (dalam Zainab, et al., 2015: 38) Biasanya, pendekatan arsitektur IoT
berdasarkan 3 (tiga) dimensi utama yaitu:
1. Sistem informasi : termasuk dalam semua sistem yang terhubung ke ruang lingkup
IoT mungkin merasakan sistem, mengidentifikasi sistem serta system kontrol.
2. Jaringan independen : yang mencakup dalam beberapa fitur contohnya optimalisasi
diri, adaptasi diri, perlindungan diri, dan konfigurasi diri optimalisasi diri;
3. Aplikasi pintar : yang mempunyai perilaku pintar melalui Internet secara luas.
Perilaku pintar memungkinkan sebagai kontrol pintar, pertukaran metode data
melalui sitem jaringan, pemrosesan data, semua aplikasi yang terinterkoneksi dengan
IoT bisa diklasifikasikan menurut dimensi ini.
14
Gambar 2.2 Diagram 3 dimensi IoT
Pada awal tercipta, teknologi IoT telah merusak banyak ide banyak jaringan
tradisional dan memulai era baru teknologi telekomunikasi. Dapat dianggap IoT ialah
sebagai jaringan ekstensi serta ekspansi yang berupa berbasis Internet, tetapi berbeda dari
beberapa jaringan tradisional atau yang biasa disebut Internet orang serta WSN (Wireless
Sensor Network) meskipun sering dianggap sebagai tulang punggung dalam membangun
blok IoT.
Persamaan utama dalam mewakili ruang lingkup IoT yaitu "Lingkungan IoT =
Internet + WSN", itu ialah pernyataan umum yang biasa digunakan sebagai media
umum mengekspresikan lingkungan IoT. Guna menganalisis serta menilai kebenaran dari
pernyataan ini, harus ditemukan persamaan dan perbedaan antara IoT, Internet, dan WSN
sesuai tabel 2.1 (Zainab, et al., 2015: 39).
15
Tabel 2.2 Persamaan serta perbedaan dari IoT, Internet, dan WSN
Dari ilmu sebelumnya tentang ruang lingkup IoT bisa dinilai daripada
pandangan ini adalah salah, karena ada 2 (dua) alasan dasar guna menolak pandangan ini.
Pertama, IoT mungkin tidak memerlukan menggunakan IP dalam semua kasus guna
mengatasi sesuatu hal, karena sifat IoT ialah membutuhkan protokol-protokol
komunikasi yang ringan, kompleksitas protokol TCP / IP tidak cocok, khususnya ketika
bekerja dengan hal-hal kecil yang pintar.
Kedua, lingkungan IoT khususnya bedasarkan objek pintar yang terhubung tidak
seperti jaringan tradisional. Itulah yang membuat mereka beralih dari awalnya hanya
perluasan Internet, juga perilaku IoT tergantung pada penciptaan sistem yang dapat
dioperasikan, berdasarkan argumen ini, dapat dikoreksi pernyataan sebelumnya:
“IoT = Internet + WSN + Sistem pintar dikelilingi oleh lingkungan yang pintar”
16
disebutkan pada sebelumnya dalam jaringan (Zainab, et al., 2015: 40).
17
pendingin akan habis.
3. Sensor adalah perbedaan yang membuat IoT tersebut terkesan unik dibanding mesin-
mesin canggih lainnya. Sensor mampu mendefinisikan suatu instrumen, yang
mengubah IoT pada jaringan standar serta cenderung pasif pada dalam perangkat,
sehingga menjadi sebuah sistem aktif yang mampu diintegrasi ke dunia nyata serta
dalam kehidupan sehari-hari.
Catu Daya atau biasa sering disebut juga dengan Power Supply merupakan
sebuah piranti yang bermanfaat sebagai sumber listrik bagi piranti-piranti lain. Pada
dasarnya Catu Daya bukan sebuah alat yang dapat menghasilkan energi listrik saja,
namun ada beberapa jenis dari Catu Daya yang bisa menghasilkan energi gerak, dan juga
energi yang lainnya. Daya untuk menjalankan suatu peralatan elektronik bisadiperoleh
dari berbagai sumber listrik. Baterai bisa menciptakan suatu ggl dc dengan adanya reaksi
kimia. Foton dari cahaya atau panas yang bersumber dari matahari bisa diubah menjadi
sebuah energi listrik dc oleh sel-foto (photocell). Catu daya merupakan suatu alat listrik
yang bisa menyediakan energi listrik untuk suatu perangkat elektronik atau yang lainnya.
Sel bahan bakar berfungsi menggabungkan gas hidrogen dan oksigen dalam sebuah
elektrolit agar menghasilkan ggl dc. Sebuah mesin yang menggunakan bahan bakar fosil
atau air terjun agar bisa memutar generator dc atau generator Ac. Power supply atau catu
daya merupakan sebuah peralatan penyedia tegangan listrik atau
18
sumber daya untuk sebuah peralatan elektronika dengan prinsip mengubah tegangan
listrik yang tersedia dari jaringan distribusi transmisi listrik ke level yang diinginkan
sehingga berimplikasi pada pengubahan daya listrik.
ACS712 merupakan sebuah Hall Effect current sensor. Hall effect allegro
ACS712 adalah sensor yang presisi untuk sensor arus AC atau DC dalam sebuah
pembacaan arus pada dunia otomotif, industri, komersil serta pada sistem-sistem
komunikasi. Pada umumnya media sensor ini biasanya umum digunakan sebagai
komponen dalam mengontrol motor, mendeteksi beban listrik, switched-mode power
supplies serta sebagai proteksi dari beban berlebih, bentuk fisik dari sensor arus ACS712
dapat dilihat pada gambar 2.4 di bawah ini.
19
karena didalam komponen tersebut mempunyai rangkaian low-offset linear Hall dengan
satu lintasan yang terbuat dari tembaga. Cara kerja sensor ini ialah arus yang dibaca
mengalir melalui kabel tembaga yang ada didalamnya sehingga menghasilkan medan
magnet yang di kemudian tangkap oleh integrated Hall IC lalu diubah menjadi tegangan
proporsional. Ketelitian dalam pembacaan pada sensor maksimalkan dengan cara
pemasangan komponen yang terdapat didalamnya diantara penghantar yang
menghasilkan medan magnet dengan hall transducer dengan kondisi berdekatan.
Samanya dengan, tegangan proporsional yang rendah akan menstabilkan Bi CMOS Hall
IC yang terdapat didalamnya yang sudah dibuat untuk ketelitian yang tinggi oleh pabrik.
3. Tegangan isolasi minimum 2,1 kVRMS antara pin 1-4 dan pin 5-8.
5. Maksimal pengukuran: 5 A.
LCD (Liquid Cristal Display) merupakan sebuah display yang terbuat dari bahan
cairan kristal dengan pengoprasiannya yang menggunakan sistem dot matriks. LCD
banyak digunakan untuk display dari alat-alat elektronika seperti jam digital,
multitester digital, kalkulator dan lain sebagainya.
20
NUC120. Pada tugas akhir ini LCD yang digunakan ialah LCD 2x16, lebar display 2
baris 16 kolom. Bentuk LCD 2x16 dapat dilihat pada gambar 2.6.
4. Karakter tampilan pada LCD akan otomatis reset ketika tegangan dihidupkan.
7. Setiap huruf pada modul LCD terdiri dari 5x7 dot-matrix cursor.
21
2.2.18 Inter Integrated Circuit (12C)
Inter Integrated Circuit atau yang biasanya disebut I2C merupakan standar
komunikasi serial dua arah dengan menggunakan dua saluran yang didesain khusus agar
dapat mengirim ataupun menerima data. I2C adalah bus standar yang sudah didesain oleh
Philips pada awal tahun 1980-an agar dapat memudahkan komunikasi antara komponen
pada sebuah rangkaian. I2C adalah singkatan dari Inter IC atau komunikasi antar IC, dan
sering disebut juga IIC atau I2C.
Kesederhanaan dan fleksibilitas merupakan ciri utama dari I2C, kedua hal
tersebut membuat bus ini mampu menarik penggunaanya dalam berbagai aplikasi.
2. Tidak ada aturan baud rate yang ketat seperti pada RS232, di bus ini IC yangberperan
sebagai master akan mengeluarkan bus clock.
4. Hubungan master/slave berlaku antara komponen satu dengan yang lain, setiap
perangkat yang terhubung dengan bus mempunyai alamat unik yang diset melalui
software.
22
Gambar 2.7 Inter Integrated Circuit (12C)
23
Modul relay digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan yang besar
(misalnya peralatan listrik 4 A/AC 220V) dengan memakai arus/tegangan yang kecil
(misalnya 0.1 A/12 volt DC). Modul relay adalah komponen listrik yang bekerja
berdasarkan prinsip induksi medan elektromagnetis. Jika sebuah penghantar sialiri oleh
arus listrik, maka disekitar penghantar tersebut timbul medan magnet. Medan magnet
yang dihasilkan oleh arus listrik tersebut selanjutnya diinduksikan ke logam
ferromagnetis.
Relay terdiri dari coil dan contact, coil adalah gulungan kawat yang mendapat
arus listrik, sedangkan contact adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari
ada tidaknya arus listrik di coil. Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal
sebelum diaktifkan open), dan Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close).
Secara sederhanya berikut ini prinsip kerja dari relay :
ketika coil mendapaat listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang
akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup.
24
Selain itu, pada NodeMCU terdapat tombol (push button), yaitu tombol reset
dan flash. NodeMCU menggunakan bahasa pemrograman Lua yang merupakan
package dari ESP8266. Bahasa Lua memiliki logika dan susunan pemograman yang
sama dengan bahasa c, hanya berbeda syntax. Jika ingin menggunakan bahasa Lua,
maka harus menggunakan tool Lua loader dan Lua uploader.
Proteksi transmisi tenaga listrik adalah proteksi yang diterapkan pada peralatan
listrik yang berada di dalam suatu transmisi tenaga listrik untuk memperlancar penyaluran
tenaga listrik dari suatu pembangkit ke saluran tenaga listrik.
25
Kondisi tidak normal itu dapat berupa antara lain:
- Hubung singkat
- Tegangan rendah
- Beban lebih
- Frekuensi system rendah
- Asinkron
- Dan lain-lain
26
bekerja secara normal.
2. Meminimalkan kerusakan peralatan yang disebabkan oleh panas berlebih dan juga
kekuatan mekanis.
Sistem proteksi mengacu pada kerjasama antara relai dan pemutus sirkuit (CB)
dalam mengawasi dan memutuskan gangguan. Mempertahankan alur kerja maksimum
yang aman membutuhkan banyak pertimbangan. Jika arus kerja melebihi batas aman yang
ditentukan dan tidak ada proteksi atau jika proteksi lemah atau tidak efisien, situasinya
tidak normal dan akan terjadi kerusakan isolasi.
Kenaikan arus yang berlebihan mengakibatkan rugi-rugi daya yang berlebihan
pada penghantar. Sehingga didapat dampak pemanasan sebanding dengan kuadrat arus:
H = I2 Rt Joules
di mana:
H = Panas yang dihasilkan (Joule)
I = Arus Konduktor (ampere)
R = Tahanan Konduktor (ohm)
t = Waktu atau lamanya arus yang mengalir (detik)
Proteksi harus mampu menghentikan arus gangguan sebelum mencapai tingkat
yang membahayakan. Sirkuit dapat dilindungi oleh sekering atau pemutus sirkuit.
Proteksi juga harus mampu menghilangkan interferensi tanpa mengorbankan
integritasnya sendiri. Pemilihan peralatan proteksi harus sesuai dengan kapasitas arus
hubung singkat "kapasitas putus" atau Kapasitas Pengganti untuk tujuan ini.
Perlindungan kelebihan beban dibuat jika sirkuit listrik selalu terputus sebelum
27
terlalu panas. Dalam hal ini, aksi beban lebih jauh lebih lama dan memiliki hubungan
terbalik dengan kuadrat arus.
Jika aksi sekering atau pemutus sirkuit cukup cepat untuk membuka sirkuit
sebelum arus mencapai nilai destruktif karena panas berlebih, lengkung, atau tekanan
mekanis, pencegahan gangguan hubung singkat tercapai.
Efisiensi suatu sistem proteksi ditentukan oleh kapasitas sistem untuk mengisolasi
komponen yang mengalami gangguan.
2. Stabilitas
Sifat yang tetap tidak efektif jika terjadi gangguan di luar zona proteksi (outside
disorder).
3. Kecepatan Operasi
Karakteristik ini semakin nyata: semakin lama arus gangguan terus mengalir, semakin
besar kerusakan peralatan. Sebelum generator yang terhubung secara sinkron
kehilangan sinkronisasi dengan sisa sistem, penting untuk membuka komponen yang
terganggu. Waktu bebas gangguan standar dalam sistem tegangan tinggi adalah 140
milidetik. Di masa depan, periode ini akan dikurangi menjadi 80 milidetik, sehingga
diperlukan relai yang sangat cepat (relai kecepatan sangat tinggi)
4. Sensitivitas (kepekaan)
Ini adalah arus gangguan yang diperlukan agar alat berfungsi. Angka ini dapat
dilaporkan sebagai arus jaringan aktual (arus primer) atau sebagai proporsi dari arus
sekunder (transformator arus).
5. Pertimbangan ekonomis
Karena banyaknya penyulang, transformator, dll., elemen ekonomi dari sistem hampir
melebihi aspek teknis, asalkan kriteria keselamatan minimum terpenuhi. Dalam sistem
transmisi, komponen teknologi justru menjadi hal yang krusial. Proteksi agak mahal,
tetapi begitu juga sistem atau peralatan yang dilindungi, dan kelanjutan dari peralatan
sistem sangat penting. Biasanya, dua mekanisme perlindungan yang berbeda
digunakan, yang disebut perlindungan primer dan
28
perlindungan sekunder.
6. Realiabilitas (Keandalan)
Alasan utama untuk " outage" sirkuit adalah bahwa perlindungan tidak berfungsi
sebagaimana mestinya (operasi yang salah).
7. Proteksi Pendukung
Perlindungan cadangan adalah struktur yang sepenuhnya independen yang berfungsi
untuk menghilangkan komponen yang tidak berfungsi.
Jika proteksi primer gagal berfungsi (fail). Sistem pendukung ini semandiri
mungkin, dengan transformator dan relai sendiri, dari sistem proteksi primer. Biasanya,
keduanya hanya berbagi CB tripping dan transformator tegangan.
Setiap sistem perlindungan utama melindungi bagian atau zona yang berbeda
dari jaringan listrik. Sebuah wilayah kecil mungkin tidak dilindungi antara zona tetangga,
seperti antara transformator arus dan pemutus sirkuit. Dalam keadaan ini, sistem
pencadangan jarak jauh akan memberikan perlindungan karena ditumpuk denganzona
utama
29
BAB III
METODE PENELITIAN
Alur program dalam sistem proteksi tenaga listrik, diawali dengan eksekusi program
awal. Program awal yang dijalankan akan menentukan variabel-variabel yang digunakan,
seperti sensor, relay, LCD, dll. Selanjutnya program akan menginput
30
besarnya batas proteksi daya yang ditentukan, menghitung daya yang digunakan pada
beban, dan membuat perbandingan antara batas-batas tersebut. melindungi daya dan daya
pada beban; jika daya antara keduanya sama, arus beban akan terputus menggunakan
relai; jika daya antara keduanya tidak sama, proses perhitungan dayaakan diulang.
31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Hasil penelitian merupakan suatu konsep pemantauan penggunaan energi listrik
menggunakan sebuah alat ukur energi berbasis smartphone. Konsep yang dibuat adalah
mengukur parameter dasar listrik yaitu arus serta mengolahnya secara digital lalu kemudian
dikirimkan ke smartphone via internet. Pada umumnya pengukuran energi listrik
konvensional yaitu KWH Meter masih menggunakan metode analog yaitu denganinduksi
medan listrik. KWH Meter analog ini sangat tidak memungkinkan untuk dipantau dari
jauh. Untuk itu dibutuhkan suatu konsep baru untuk merealisasikan sistem IoT misalnya
dengan membuat sistem pengukuran energi digital dengan komponen-komponen
elektronik. Dengan data digital maka pengolahan dan pemantauan dapat direalisasikan.
Konsep baru ini memberikan banyak keuntungan antara lain komponen yang lebih murah
dengan ketelitian yang tinggi serta kalibrasi yang sederhana.
Penelitian penulis ini bertujuan guna menghasilkan dan mengetahui kemampuan
kerja salah satu alat alternatif dalam sistem proteksi pada perangkat elektronik rumah
tangga. Dengan digunakannya pengendalian mikrokontroller serta komunikasi data dua
arah dengan aplikasi blynk (terdapat di android dan IOS) diharapkan akan mempermudah
dalam proses monitoring serta pengamanan pada saat peralatanelekrtonik rumah tangga
terjadi gangguan.
Dalam perancangan alat terdapat dua bagian penting yang mendukung fungsi
sistem pada saat alat beroperasi, yaitu bagian yang perama adalah hardware yang terdiri
dari komponen-komponen alat, diantaranya : a) Arduino UNO ATmega328. b) Modul Wifi
ESP2866. c) Sensor Arus ACS712. d) Modul Relay 4 Channel. e) LCD. Kemudianbagian
kedua yaitu bagian software yang terdiri program pada mikrokontroller (ArduinoIDE) dan
program pada aplikasi yang tersedia android dan IOS blynk.
Hasil dari perancangan alat sistem proteksi arus lebih pada perangkat elektronik
rumah tangga ini menghasilkan alat yang bisa memonitor arus yang mengalir secara
realtime saat beroperasi. Alat ini juga dapat mematikan alat elekronik jika dalam keadaan
beroperasi arus melebihi batas normal (overcurrent). Adapun hasil rancang bangun alat
sistem proteksi arus lebih ini ditunjukkan seperti gambar dibawah ini:
32
Gambar 4.1 Rangkaian Alat Proteksi
Ada juga program untuk Arduino yang sudah di rancang sebelumnya pada Arduino IDE.
Program dari Arduino adalah sebagai berikut:
34
Gambar 4.5 Program Arduino
35
Gambar 4.7 Aplikasi Blynk
36
4.2. Pembahasan
Pengujian sistem dilakukan setelah semua komponen telah terpasang/terhubung
pada rangkaian utama yaitu mikrokontroler Arduino Uno. Beberapa pengujian yang
dilakukan meliputi pengujian sensor, pengujian kontroler, pengujian hasil kalibrasi dan
output. Pengujian dilakukan dengan mengukur, menghitung dan menganalisa data hasil
pengukuran. Berikut adalah data hasil pengukuran yang dilakukan pada masing-masing
komponen.
37
Setelah diunggah pada board arduino kemudian dijalankan dan diukur, maka
hasil pengukuran tiap pin adalah sebagai berikut:
Pin Vout(V)
0 0,01
1 0,01
2 4,99
3 5,00
4 0,00
5 0,01
6 0,00
7 5,01
8 0,01
9 4,99
10 0,01
11 5,00
12 0,02
Vcc 3,30
Hasil pengukuran dinyatakan sesuai yaitu pada setiap pin mempunyai nilai
output sehingga dapat disimpulkan bahwa Arduino telah bekerja sesuai program
yang dibuat.
38
4.2.2 Pengujian Sensor Arus ACS712
Pengujian dilakukan dengan mengukur arus yang mengalir pada sensor, dan
mengukur output tegangan sensor. Masukan sensor adalah arus beban yang melalui
kumparan sensor. Sedangkan output sensor adalah besar tegangan yang dihasilkan oleh
sensor akibat beban tersebut.Tabel berikut adalah hasil pengukuran arus dan tegangan
keluaran sensor, dari data tersebut dapat dicari karakteritik sensor dan konstanta
kalibrasinya. Pengujian menggunakan beban linear yaitu lampu pijar 100 Watt sebanyak
10 buah yang dihidupkan satu persatu pada tegangan 220V.
Data keluaran tegangan tersebut kemudian dikonversi ke digital oleh adc, yang
ada pada atmega 328. Dengan persamaan berikut dapat dihitung data hasil konversi.
Data adc = Vout/Vref x 1023;
Dimana : Vref = 5V
dan : 1023 adalah jumlah kombinasi 10 bit dari biner.
Misalkan Vout sensor : Vout = 0,16Vmaka: Data = 0,16V/5V x 1023 = 32
Untuk mencari konstanta kalibrasi dapat dilakukan dengann rumusperbandingan yaitu:
K = Data ADC/arus sebenarnya
39
Untuk itu ,maka:
K1 = 32/0,45A = 71/A.
Oleh karena itu misalkan data yang terbaca oleh sensor adalah 100 satuan data
maka arus dapat dihitung sebagai berikut:
I = data /K;
I = 100/71;
I = 1,40 A
Pengujian display LCD dilakukan dengan membuat program yang dibuat khusus
untuk menampilkan sebuah pesan pada LCD tersebut. Program dibuat dengan bahasa
C, kemudian diunggah pada kontroler. Berikut adalah list program yg dibuat untuk
pengujian tersebut.
Init_lcd();
while(1)
{
lcd_clear();
lcd_putsf("Rancangan Alat");
lcd_gotoxy(0,1);
lcd_putsf(" PEMANTAU ENERGI ");
}
40
Setelah diunggah dan dijalankan pada kontroler , maka pada display LCD akan
muncul kata " Rancangan Alat" pada baris pertama dan " PEMANTAU ENERGI "pada baris
kedua, kemudian berkedip secara teratur. Dengan tampilan seperti itu maka pengujian
display LCD telah telah bekerja dengan baik sesuai dengan yang diprogramkan.
41
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bedasarkan hasil dari penelitian yang dibahas pada tugas akhir ini, maka dapat
disimpulkan:
1. Alat dari hasil rancang bangun bisa bekerja dengan baik, dimana sensor ACS712-5A
bisa digunakan dalam pengukuran arus AC berbasis arduino UNO, selama
pengukuran arusnya (dari beban yang digunakan) berada dibawah 5(lima) ampere,
modul relay bisa dengan cepat memutus rangkaian apabila arus melebihi batas normal
atau overload sesuai dengan apa yang sudah di program dalam arduino UNO , LCD
menampilkan data hasil pengukuran arus dari sensor ACS712-5A.
2. Menggunakan sistem monitoring Arus secara online yang berbasis IoT dengan
menggunakan ESP8266 NodeMCU V3 sebagai komponen penghubung dari arduino
UNO ke jaringan internet dan juga dapat terhubung dengan internet agar bisa
mengirimkan data dari hasil pengukuran ke aplikasi yaitu Blynk.
3. Nilai arus yang ditampilkan pada aplikasi blynk sama dengan nilai arus yang
ditampilkan oleh LCD dan juga Perbedaan antara pembacaan di multitester digital dan
sensor ACS712-5A kurang lebih dari 0,5 Ampere.
5.2 Saran
Berikut adalah beberapa proposal untuk studi terkait pengembangan berdasarkan
hasil penelitian sebelumnya:
42
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Andi Andriansyah & Oka Hidyatama. (2017). Rancang Bangun Prototipe Elevator
Menggunakan Mikrokontroller. Jurnal Teknologi Elektro Universitas Mercu Buana.
[2]. Muhammad Taif, M Yunus Hi Abba, & Moh.Jamil (2019). Penggunaan Sensor
ACS712 dan Sensor Tenaga Untuk Pengukuran Jatuh Tegangan Tiga Fasa Berbasis
Mikrokontroler dan Modul GSM Shield. Jurnal PROtek Vol.6 Universitas Khairun
Ternate
[3]. Trias Prima Satya, Fitria Puspa Sari, Hristina Prisyanti, & Elisabeth Ruthma Meilani
Saragih (2020). Perancangan dan Analisa Sistem Alat Ukur Arus Menggunakan
Sensor ACS712 Berbasis Arduino Uno Dengan Standard Clampmeter. Jurnal
Simetris Vol.11 Universitas Gadjah Mada
[4]. Sutarsi Suhaeb, S.T., M.Pd., Yasser Abd Djawad, S.T., M.Sc., Ph.D., Dr.Hendra Jaya
S.Pd., M.T., Ridwansyah, S.T., M.T., Drs.Sabran, M.Pd., & Ahmad Risal A.Md.
Buku Ajar Mikrokontroler dan Interface. Universitas Negeri Makassar.
[5]. Drs. F.J. Tasiam, M.Pd (2017) Proteksi Sistem Tenaga Listrik. TEKNOSAIN
Yogyakarta.
[6]. Robby Yuli Endra, Ahmad Cucus, Freddy Nur Affandi, M. Bintang Syahputra (2019).
Model Smart Room Dengan Menggunakan Mikrokontroler Untuk Efisiensi Sumber
Daya. JIST Vol.10 Universitas Bandar Lampung.
[7]. Mario, Boni P. Lapanporo, Muliadi (2018). Rancang Bangun Sistem Proteksi dan
Monitoring Penggunaan Daya Listrik Pada Beban Skala Rumah Tangga Berbasis
Mikrokontroler ATMega328P. Prisma Fisika Vol.VI No.1 Universtias Tanjungpura.
[8]. Marlinda Yuspita Ningsih, Adam (2018). Rancang Bangun Sistem Proteksi Beban Lebh
pada Perangkat Elektronik Berbasis Arduino. SNIT Politeknik Negeri Bengkalis.
[9]. Syafruddin R, Givy Devira Ramady, Hemawaty, Ryan Ristiadi Hudaya (2021).
Rancang Bangun Sistem Proteksi Daya Listrik Menggunakan Sensor Arus dan
Tegangan Benrbasis Arduino. Isu Teknologi STT Mandala Vol.16 No.1.
[10] Hadi Prayoga, Herri Gusmedi, Yulliarto Raharja (2018). Prototype Proteksi Arus
43
Lebih Menggunakan Current Transformator Berbasis Mikrokontroller ATMega32.
Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Universitas Lampung.
[11]. Plasidius Y,M Bate, Anggri Sertika Wiguna, Danang Aditya Nugraha (2020). Sistem
Penjemuran Otomatis Menggunakan Arduino Uno R3 Dengan Pendekatan Metode
Fuzzy. Kurawal Jurnal Teknologi, Informasi dan Industri Vo.3 No.1.
[12]. Anip Febtriko (2017). Sistem Kontol Peternakan Ikan Dengan Menggunakan
Mikrokontroller Berbasis Arduino. Jurnal Teknologi dan Sistem informasi Universitas
Abdurrab.
[13]. Destiarini, Pius Widya Kumara (2019). Robot Line Berbasis Mikrokontroller Arduino
Uno ATMega328. Jurnal Informatika Vol.5 No.1 Universitas Baturaja.
[14]. Bahrin (2017). Sistem Kontrol Penerangan Menggunakan Arduino Uno Pada
Universitas Ichsan Gorontalo. Jurnal Ilmiah Vol.9 No.3 Universitas Ichsan Gorontalo.
[15]. Prio Handoko (2017). Sistem Kendali Perangkat Elektronika Monolitik Berbasis
Arduino Uno R3. Jurnal Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
44
Daftar Riwayat Hidup
a. Data personal
NIM : 201971118
Nama : Muyes Saroh
Tempat/Tgl. Lahir Jakarta, 23Februari 2000
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Status Perkawinan Belum Kawin
Program Studi D III Teknologi Listrik
Alamat rumah Jl. Nurul Huda RT01/RW01
Telp/no.hp -/089689153013
Email Muyesaroh2323@gmail.com
Personal web
b. Pendidikan
Muyes Saroh
45
46
3
The Arduino Uno is a microcontroller board based on the ATmega328 (datasheet). It has 14 digital
input/output pins (of which 6 can be used as PWM outputs), 6 analog inputs, a 16 MHz crystal oscillator, a
USB connection, a power jack, an ICSP header, and a reset button. It contains everything needed to
support the microcontroller; simply connect it to a computer with a USB cable or power it with a AC-to-DC
adapter or battery to get started. The Uno differs from all preceding boards in that it does not use the FTDI
USB-to-serial driver chip. Instead, it features the Atmega8U2 programmed as a USB-to-serial converter.
"Uno" means one in Italian and is named to mark the upcoming release of Arduino 1.0. The Uno and version
1.0 will be the reference versions of Arduno, moving forward. The Uno is the latest in a series of USB
Arduino boards, and the reference model for the Arduino platform; for a comparison with previous versions,
see the index of Arduino boards.
EAGLE files: arduino-duemilanove-uno-design.zip Schematic: arduino-uno-schematic.pdf
Microcontroller ATmega328
Operating Voltage 5V
Input Voltage (recommended) 7-12V
Input Voltage (limits) 6-20V
Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output)
Analog Input Pins 6
DC Current per I/O Pin 40 mA
DC Current for 3.3V Pin 50 mA
32 KB of which 0.5 KB used by
Flash Memory
bootloader
SRAM 2 KB
EEPROM 1 KB
Clock Speed 16 MHz
The Arduino Uno can be powered via the USB connection or with an external power supply. The power
source is selected automatically.
External (non-USB) power can come either from an AC-to-DC adapter (wall-wart) or battery. The adapter
can be connected by plugging a 2.1mm center-positive plug into the board's power jack. Leads from a
battery can be inserted in the Gnd and Vin pin headers of the POWER connector.
The board can operate on an external supply of 6 to 20 volts. If supplied with less than 7V, however, the 5V
pin may supply less than five volts and the board may be unstable. If using more than 12V, the voltage
regulator may overheat and damage the board. The recommended range is 7 to 12 volts.
VIN. The input voltage to the Arduino board when it's using an external power source (as opposed to
5 volts from the USB connection or other regulated power source). You can supply voltage through
this pin, or, if supplying voltage via the power jack, access it through this pin.
5V. The regulated power supply used to power the microcontroller and other components on the
board. This can come either from VIN via an on-board regulator, or be supplied by USB or another
regulated 5V supply.
3V3. A 3.3 volt supply generated by the on-board regulator. Maximum current draw is 50 mA.
GND. Ground pins.
The Atmega328 has 32 KB of flash memory for storing code (of which 0,5 KB is used for the bootloader); It
has also 2 KB of SRAM and 1 KB of EEPROM (which can be read and written with the EEPROM library).
Each of the 14 digital pins on the Uno can be used as an input or output, using pinMode(), digitalWrite(), and
digitalRead() functions. They operate at 5 volts. Each pin can provide or receive a maximum of 40 mA and
has an internal pull-up resistor (disconnected by default) of 20-50 kOhms. In addition, some pins have
specialized functions:
Serial: 0 (RX) and 1 (TX). Used to receive (RX) and transmit (TX) TTL serial data. TThese pins are
connected to the corresponding pins of the ATmega8U2 USB-to-TTL Serial chip .
External Interrupts: 2 and 3. These pins can be configured to trigger an interrupt on a low value, a
rising or falling edge, or a change in value. See the attachInterrupt() function for details.
PWM: 3, 5, 6, 9, 10, and 11. Provide 8-bit PWM output with the analogWrite() function.
SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). These pins support SPI communication, which,
although provided by the underlying hardware, is not currently included in the Arduino language.
LED: 13. There is a built-in LED connected to digital pin 13. When the pin is HIGH value, the LED is
on, when the pin is LOW, it's off.
The Uno has 6 analog inputs, each of which provide 10 bits of resolution (i.e. 1024 different values). By
default they measure from ground to 5 volts, though is it possible to change the upper end of their range
using the AREF pin and the analogReference() function. Additionally, some pins have specialized
functionality:
I2C: 4 (SDA) and 5 (SCL). Support I2C (TWI) communication using the Wire library.
AREF. Reference voltage for the analog inputs. Used with analogReference().
Reset. Bring this line LOW to reset the microcontroller. Typically used to add a reset button to
shields which block the one on the board.
See also the mapping between Arduino pins and Atmega328 ports.
The Arduino Uno has a number of facilities for communicating with a computer, another Arduino, or other
microcontrollers. The ATmega328 provides UART TTL (5V) serial communication, which is available on
digital pins 0 (RX) and 1 (TX). An ATmega8U2 on the board channels this serial communication over USB
and appears as a virtual com port to software on the computer. The '8U2 firmware uses the standard USB
COM drivers, and no external driver is needed. However, on Windows, an *.inf file is required..
The Arduino software includes a serial monitor which allows simple textual data to be sent to and from the
Arduino board. The RX and TX LEDs on the board will flash when data is being transmitted via the USB-to-
serial chip and USB connection to the computer (but not for serial communication on pins 0 and 1).
A SoftwareSerial library allows for serial communication on any of the Uno's digital pins.
The ATmega328 also support I2C (TWI) and SPI communication. The Arduino software includes a Wire
library to simplify use of the I2C bus; see the documentation for details. To use the SPI communication,
please see the ATmega328 datasheet.
The Arduino Uno can be programmed with the Arduino software (download). Select "Arduino Uno w/
ATmega328" from the Tools > Board menu (according to the microcontroller on your board). For details,
see the reference and tutorials.
The ATmega328 on the Arduino Uno comes preburned with a bootloader that allows you to upload new code
to it without the use of an external hardware programmer. It communicates using the original STK500
protocol (reference, C header files).
You can also bypass the bootloader and program the microcontroller through the ICSP (In-Circuit Serial
Programming) header; see these instructions for details.
The ATmega8U2 firmware source code is available . The ATmega8U2 is loaded with a DFU bootloader,
which can be activated by connecting the solder jumper on the back of the board (near the map of Italy) and
then resetting the 8U2. You can then use Atmel's FLIP software (Windows) or the DFU programmer (Mac
OS X and Linux) to load a new firmware. Or you can use the ISP header with an external programmer
(overwriting the DFU bootloader).
Rather than requiring a physical press of the reset button before an upload, the Arduino Uno is designed in a
way that allows it to be reset by software running on a connected computer. One of the hardware flow control
lines (DTR) of the ATmega8U2 is connected to the reset line of the ATmega328 via a 100 nanofarad
capacitor. When this line is asserted (taken low), the reset line drops long enough to reset the chip. The
Arduino software uses this capability to allow you to upload code by simply pressing the upload button in the
Arduino environment. This means that the bootloader can have a shorter timeout, as the lowering of DTR
can be well-coordinated with the start of the upload.
This setup has other implications. When the Uno is connected to either a computer running Mac OS X or
Linux, it resets each time a connection is made to it from software (via USB). For the following half-second or
so, the bootloader is running on the Uno. While it is programmed to ignore malformed data (i.e. anything
besides an upload of new code), it will intercept the first few bytes of data sent to the board after a
connection is opened. If a sketch running on the board receives one-time configuration or other data when it
first starts, make sure that the software with which it communicates waits a second after opening the
connection and before sending this data.
The Uno contains a trace that can be cut to disable the auto-reset. The pads on either side of the trace can
be soldered together to re-enable it. It's labeled "RESET-EN". You may also be able to disable the auto-reset
by connecting a 110 ohm resistor from 5V to the reset line; see this forum thread for details.
The Arduino Uno has a resettable polyfuse that protects your computer's USB ports from shorts and
overcurrent. Although most computers provide their own internal protection, the fuse provides an extra layer
of protection. If more than 500 mA is applied to the USB port, the fuse will automatically break the connection
until the short or overload is removed.
The maximum length and width of the Uno PCB are 2.7 and 2.1 inches respectively, with the USB connector
and power jack extending beyond the former dimension. Three screw holes allow the board to be attached to
a surface or case. Note that the distance between digital pins 7 and 8 is 160 mil (0.16"), not an even multiple
of the 100 mil spacing of the other pins.
Arduino can sense the environment by receiving input from a variety of sensors and can affect its
surroundings by controlling lights, motors, and other actuators. The microcontroller on the board is
programmed using the Arduino programming language (based on Wiring) and the Arduino
development environment (based on Processing). Arduino projects can be stand-alone or they can
communicate with software on running on a computer (e.g. Flash, Processing, MaxMSP).
Arduino is a cross-platoform program. You’ll have to follow different instructions for your personal
OS. Check on the Arduino site for the latest instructions. http://arduino.cc/en/Guide/HomePage
Once you have downloaded/unzipped the arduino IDE, you can Plug the Arduino to your PC via USB cable.
File>Sketchbook>
Arduino-0017>Examples>
Digital>Blink
In Tools>Board select
0
0
f
48.4
30,48
_ 6,47 1 2,5
L.f) 0,.
• ;;
Q
;;
•
Lf)
'!= co
" 0 r,...
" C")
., O O O O O O O Q 0-0 0-10 0 0
..
lIc:i '2 1
2, 18 '
1 7,78
------Be<
35,56
RS RadiospaRes
1. Warranties
1.1 The producer warrants that its products will conform to the Specifications. This warranty lasts for one (1) years from the date of the sale. The
producer shall not be liable for any defects that are caused by neglect, misuse or mistreatment by the Customer, including im proper installation or testing,
or for any products that have been altered or modified in any way by a Customer. Moreover, The producer shall not be liable for any defects that result from
Customer's design, specifications or instructions for such products. Testing and other quality control techniques are used to the extent the producer deems
necessary.
1.2 If any products fail to conform to the warranty set forth above, the producer's sole liability shall be to replace such products. The producer's liability
shall be limited to products that are determined by the producer not to conform to such warranty. If the producer elects to r eplace such products, the
producer shall have a reasonable time to replacements. Replaced products shall be warranted for a new full warranty period.
1.3 EXCEPT AS SET FORTH ABOVE, PRODUCTS ARE PROVIDED "AS IS" AND "WITH ALL FAULTS." THE PRODUCER DISCLAIMS ALL OTHER
WARRANTIES, EXPRESS OR IMPLIED, REGARDING PRODUCTS, INCLUDING BUT NOT LIMITED TO, ANY IMPLIED WARRANTIES OF
MERCHANTABILITY OR FITNESS FOR A PARTICULAR PURPOSE
1.4 Customer agrees that prior to using any systems that include the producer products, Customer will test such systems and the functionality of the
products as used in such systems. The producer may provide technical, applications or design advice, quality characterization, reliability data or other
services. Customer acknowledges and agrees that providing these services shall not expand or otherwise alter the producer's warranties, as set forth
above, and no additional obligations or liabilities shall arise from the producer providing such services.
1.5 The Arduino products are not authorized for use in safety-critical applications where a failure of the product would reasonably be expected to cause
severe personal injury or death. Safety-Critical Applications include, without limitation, life support devices and systems, equipment or systems for the
operation of nuclear facilities and weapons systems. Arduino products are neither designed nor intended for use in military or aerospace applications or
environments and for automotive applications or environment. Customer acknowledges and agrees that any such use of Arduino products which is solely
at the Customer's risk, and that Customer is solely responsible for compliance with all legal and regulatory requirements in connection with such use.
1.6 Customer acknowledges and agrees that it is solely responsible for compliance with all legal, regulatory and safety-related requirements concerning its
products and any use of Arduino products in Customer's applications, notwithstanding any applications-related information or support that may be
provided by the producer.
2. Indemnification
The Customer acknowledges and agrees to defend, indemnify and hold harmless the producer from and against any and all t hird-party losses, damages,
liabilities and expenses it incurs to the extent directly caused by: (i) an actual breach by a Customer of the representation and warranties made under this
terms and conditions or (ii) the gross negligence or willful misconduct by the Customer.
In no event the producer shall be liable to the Customer or any third parties for any special, collateral, indirect, punitive, incidental, consequential or
exemplary damages in connection with or arising out of the products provided hereunder, regardless of whether the producer has been advised of the
possibility of such damages. This section will survive the termination of the warranty period.
4. Changes to specifications
The producer may make changes to specifications and product descriptions at any time, without notice. The Customer must not r ely on the absence or
characteristics of any features or instructions marked "reserved" or "undefined." The producer reserves these for future definition and shall have no
responsibility whatsoever for conflicts or incompatibilities arising from future changes to them. The product information on the Web Site or Materials is
subject to change without notice. Do not finalize a design with this information.
ALLEGRO
- ACS712
microsystems
CE
TOVAmerica
Certificate Number:
for accuracy after packaging.
uav 1s os 54214 03a
CB 13 06 54214 026 The output of the device has a positive slope (>V1o uT ( Q ) )
when an increasing current flows through the primary copper
conduction path (from pins I and 2, to pins 3 and 4), which is
Package: 8-Lead SOIC (suffix LC) the path used for current sampling. The internal resistance of
this conductive path is 1.2 mn typical, providing low power
loss. The thickness of the copper conductor allows survival of
Not to scale
Typical Application
+5 V
8
IP+ vcc
7 VOlfT
IP+ VIOUT C B YP
ACS712
IP- FILTER
6 I 0.1 µF
c,
IP- 1 nF
This is a LOW Level 5V 4-channel relay interface board, and each channel needs a 15-20mA
driver current. It can be used to control various appliances and equipment with large current.
It is equipped with high-current relays that work under AC250V 10A or DC30V 10A. It has
a standard interface that can be controlled directly by microcontroller. This module is
optically isolated from high voltage side for safety requirement and also prevent ground loop
when interface to microcontroller.
Brief Data:
1 www.handsontec.com
Schematic:
VCC and RY-VCC are also the power supply of the relay module. When you need to drive a large power
load, you can take the jumper cap off and connect an extra power to RY-VCC to supply the relay; connect
VCC to 5V of the MCU board to supply input signals.
NOTES: If you want complete optical isolation, connect "Vcc" to Arduino +5 volts but do NOT connect
Arduino Ground. Remove the Vcc to JD-Vcc jumper. Connect a separate +5 supply to "JD-Vcc" and board
Gnd. This will supply power to the transistor drivers and relay coils.
If relay isolation is enough for your application, connect Arduino +5 and Gnd, and leave Vcc to JD-Vcc
jumper in place.
2 www.handsontec.com
It is sometimes possible to use this relay boards with 3.3V signals, if the JD-VCC (Relay Power) is provided
from a +5V supply and the VCC to JD-VCC jumper is removed. That 5V relay supply could be totally
isolated from the 3.3V device, or have a common ground if opto-isolation is not needed. If used with
isolated 3.3V signals, VCC (To the input of the opto-isolator, next to the IN pins) should be connected to the
3.3V device's +3.3V supply.
NOTE: Some Raspberry-Pi users have found that some relays are reliable and others do not actuate
sometimes. It may be necessary to change the value of R1 from 1000 ohms to something like 220 ohms, or
supply +5V to the VCC connection.
NOTE: The digital inputs from Arduino are Active LOW: The relay actuates and LED lights when the input
pin is LOW, and turns off on HIGH.
Module Layout:
Operating Principle:
See the picture below: A is an electromagnet, B armature, C spring, D moving contact, and E fixed contacts.
There are two fixed contacts, a normally closed one and a normally open one. When the coil is not energized,
the normally open contact is the one that is off, while the normally closed one is the other that is on.
3 www.handsontec.com
Supply voltage to the coil and some currents will pass through the coil thus generating the electromagnetic
effect. So the armature overcomes the tension of the spring and is attracted to the core, thus closing the
moving contact of the armature and the normally open (NO) contact or you may say releasing the former
and the normally closed (NC) contact. After the coil is de-energized, the electromagnetic force disappears
and the armature moves back to the original position, releasing the moving contact and normally closed
contact. The closing and releasing of the contacts results in power on and off of the circuit.
Input:
VCC : Connected to positive supply voltage (supply power according to relay voltage)
GND : Connected to supply ground.
IN1: Signal triggering terminal 1 of relay module
IN2: Signal triggering terminal 2 of relay module
IN3: Signal triggering terminal 3 of relay module
IN4: Signal triggering terminal 4 of relay module
Output:
Each module of the relay has one NC (normally close), one NO (normally open) and one COM (Common)
terminal. So there are 4 NC, 4 NO and 4 COM of the channel relay in total. NC stands for the normal close
port contact and the state without power. NO stands for the normal open port contact and the state with
power. COM means the common port. You can choose NC port or NO port according to whether power or
not.
Testing Setup:
When a low level is supplied to signal terminal of the 4-channel relay, the LED at the output terminal will
light up. Otherwise, it will turn off. If a periodic high and low level is supplied to the signal terminal, you
can see the LED will cycle between on and off.
For Arduino:
Step 1:
Connect the signal terminal IN1、IN2, IN3 & IN4 of 4-channel relay to digital pin 4, 5, 6, 7 of the Arduino
Uno or ATMega2560 board, and connect an LED at the output terminal.
IN1> 4; IN2> 5; IN3>6; IN4>7
Step 2:
4 www.handsontec.com
Upload the sketch "4 Channel Relay Demo " to the Arduino Uno or ATMega2560 board. Then you can see
the LED cycle between on and off.
The actual figure is shown below:
void setup()
{
Serial.begin(9600);
pinMode(RelayControl1, OUTPUT);
pinMode(RelayControl2, OUTPUT);
pinMode(RelayControl3, OUTPUT);
pinMode(RelayControl4, OUTPUT);
}
void loop()
{
5 www.handsontec.com
digitalWrite(RelayControl1,LOW);// NO1 and COM1 disconnected (LED off)
delay(1000);
digitalWrite(RelayControl2,HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(RelayControl2,LOW);
delay(1000);
digitalWrite(RelayControl3,HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(RelayControl3,LOW);
delay(1000);
digitalWrite(RelayControl4,HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(RelayControl4,LOW);
delay(1000);
}
6 www.handsontec.com
IT'S WHA:r'S ON THE INSIDE THAT COUNTS!
8
■= Crystalfontz America , Inc.
15611 East Washington Road Phone: (509) 291-3514
Fax: (509) 291-3345
http://www.crystalfontz.com
email: sales@crystalfontz.com
V Valleyford, WA 99036
CUSTOMER
MODEL CFAH1602A-AGB-JP
E
0
(.)
•
Crystalfontz America, Inc. ::>
15611 East Washington Road
Q)
Valleyford, WA 99036-9747 Q)
Phone: (509) 291-3514 ..c
Fax: (509} 291-3345 Cl)
e-mail: sales@crystalfontz.com al
+-'
http://www.crystalfontz.com al
0
•
-" Crystalfontz America , Inc.
"!Illa
•
S.ienoe,
Applied to Li fe.:"
l l t_I mI.]
.
-- - 1
Ll!'illf li MOFC
U OIM'.lAU .TTI • li!Ltom
Handson Technology
User Guide
SKU: DSP-1182
Brief Data:
Compatible with Arduino Board or other controller board with I2C bus.
Display Type: Negative white on Blue backlight.
I2C Address:0x38-0x3F (0x3F default)
Supply voltage: 5V
Interface: I2C to 4bits LCD data and control lines.
Contrast Adjustment: built-in Potentiometer.
Backlight Control: Firmware or jumper wire.
Board Size: 80x36 mm.
1 www.handsontec.com
Setting Up:
Hitachi’s HD44780 based character LCD are very cheap and widely available, and is an essential part for any project
that displays information. Using the LCD piggy-back board, desired data can be displayed on the LCD through the
I2C bus. In principle, such backpacks are built around PCF8574 (from NXP) which is a general purpose bidirectional
8 bit I/O port expander that uses the I2C protocol. The PCF8574 is a silicon CMOS circuit provides general purpose
remote I/O expansion (an 8-bit quasi-bidirectional) for most microcontroller families via the two-line bidirectional bus
(I2C-bus). Note that most piggy-back modules are centered around PCF8574T (SO16 package of PCF8574 in DIP16
package) with a default slave address of 0x27. If your piggy-back board holds a PCF8574AT chip, then the default
slave address will change to 0x3F. In short, if the piggy-back board is based on PCF8574T and the address
connections (A0-A1-A2) are not bridged with solder it will have the slave address 0x27.
Note: When the pad A0~A2 is open, the pin is pull up to VDD. When the pin is solder shorted, it is pull down to
VSS.
The default setting of this module is A0~A2 all open, so is pull up to VDD. The address is 3Fh in this case.
Reference circuit diagram of an Arduino-compatible LCD backpack is shown below. What follows next is information
on how to use one of these inexpensive backpacks to interface with a microcontroller in ways it was exactly intended.
2 www.handsontec.com
Reference circuit diagram of the I2C-to-LCD piggy-back board.
3 www.handsontec.com
Arduino Setup
For this experiment it is necessary to download and install the “Arduino I2C LCD” library. First of all, rename the
existing “LiquidCrystal” library folder in your Arduino libraries folder as a backup, and proceed to the rest of the
process.
https://bitbucket.org/fmalpartida/new-liquidcrystal/downloads
Next, copy-paste this example sketch Listing-1 for the experiment into the blank code window, verify, and then
upload.
Arduino Sketch Listing-1:
/*==========================================================================
// Author : Handson Technology
// Project : I2C to LCD with Arduino Uno
// Description : LCD with I2C Interface.
// LiquidCrystal Library - I2C Serial to LCD
// Source-Code : I2C_LCD.ino
//==========================================================================
*/
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
/*-----( Declare Constants ) -------- */
// set the LCD address to 0x3F for PCF8574AT with A0,A1,A0 address line open, default
setting.
// Set the pins on the I2C chip used for LCD connections:
// (addr, en,rw,rs,d4,d5,d6,d7,bl,blpol)
LiquidCrystal_I2C lcd(0x3F, 2, 1, 0, 4, 5, 6, 7, 3, POSITIVE); // Set the LCD I2C
address
4 www.handsontec.com
delay(1000);
lcd.setCursor(0,2);
lcd.print("20 by 4 Line Display");
lcd.setCursor(0,3);
delay(2000);
lcd.print(" www.handsontec.com ");
delay(8000);
// Wait and then tell user they can start the Serial Monitor and type in characters
to
// Display. (Set Serial Monitor option to "No Line Ending")
lcd.setCursor(0,0); //Start at character 0 on line 0
lcd.print("Start Serial Monitor");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("Type char to display");
/* ( THE END ) */
If you are 100% sure that everything is okay, but you don’t see any characters on the display, try to adjust the contrast
control pot of the backpack and set it a position where the characters are bright and the background does not have dirty
boxes behind the characters. Following is a partial view of author’s experiment with the above described code with
20x4 display module. Since the display used by the author is a very clear bright “black on yellow” type, it is very
difficult to get a good catch due to polarization effects.
5 www.handsontec.com
This sketch will also display character send from serial Monitor:
In Arduino IDE, go to “Tools” > “Serial Monitor”. Set the correct baud rate at 9600. Type the character on the top
empty space and hit “SEND”.
Resources:
Handson Technology
Complete Guide to Arduino LCD Interfacing (PDF)
6 www.handsontec.com
Handsontec. com
7 www.handsontec.com
The Face behind our product quality…
In a world of constant change and continuous technological development, a new or replacement
product is never far away – and they all need to be tested.
Many vendors simply import and sell wihtout checks and this cannot be the ultimate interests of
anyone, particularly the customer. Every part sell on Handsotec is fully tested. So when buying from
Handsontec products range, you can be confident you’re getting outstanding quality and value.
We keep adding the new parts so that you can get rolling on your next project.
P
Engineering Material Mechanical Hardware Electronics Components
8 www.handsontec.com