Oleh :
LAPORAN KERJA
NPM : 1614210219
Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing I
Mengetahui,
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.
Adapaun judul tugas akhir ini adalah “Analisis Sistem Pentanahan Peralatan
Tegangan Tinggi Pada Gardu Induk Paya Geli Untuk Keselamatan Petugas Dan
Peralatan“ Laporan kerja ini disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan mata
kuliah Tugas Akhir pada program studi Teknik Elektro dengan peminatan energi
listrik di Universitas Panca Budi.
1. Selesainya laporan kerja ini tidak terlepas dari bantuan serta dukungan
dari berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan ungkapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada : Bapak Dr.H.M. Isa Indrawan, SE,
MM selaku Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi.
2. Bapak Hamdani, S.T., M.T selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Pembangunan Panca Budi.
3. Bapak Pristisal Wibowo, S.T., M.T selaku Kepala Program Studi Teknik
Elektro Universitas Pembangun Panca Budi.
4. Ibu Siti Anisah, ST., MT selaku Dosen Pembimbing Laporan kerja.
6. Ibu Winny Friska Uli selaku pembimbing lapangan di Gardu Induk P.Geli
7. Segenap keluarga besar terutama Ayah, Ibu, dan kakak tercinta yang telah
memberi dukungan, semangat , dan doa untuk keberhasilan penulis.
8. Semua pihak yang namanya tidak dapat tertulis, yang telah turut
membantu dalam menyelesaikan laporan kerja ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangan pada laporan kerja ini sehingga penulis mengharapkan adanya
saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan kerja ini.
Radhiansyah Dinurza
1614210219
ii
DAFTAR ISI
A. Pembahasan ............................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 15
LAMPIRAN...................................................................................................vi
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
Gambar 3.1 Data system pentanahan Gardu Induk Paya Geli ..............................10
Gambar 3.2 Hasil perhitungan tegangan sentuh Gardu Induk Paya Geli .............12
Gambar 3.3 Hasil perhitungan tegangan langkah Gardu Induk Paya Geli ...........13
v
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gardu induk merupakan bagian terpenting dalam sistem tenaga listrik yang
menjadi bagian penghubung atau pembagi beban antara satu saluran transmisi ke
saluran transmisi yang lain maupun dari satu saluran transmisi (275/150 kV) ke
saluran distribusi (20 kV). Pada Gardu Induk terdapat peralatan-peralatan MTU
dimana ketika cuaca sedang hujan dan petir, sangat memungkinkan untuk arus surja
petir mengalir melalui konduktor tersebut, arus surja petir ini dapat merusak peralatan
dan juga membahayakan manusia yang berada di area Gardu Induk karena dapat
Gradien tersebut dapat menimbulkan tegangan sentuh bagi manusia yang menyentuh
peralatan dan tegangan langkah pada seseorang yang berpijak pada switchyard Gardu
Induk.
pembumian yang baik dan aman bagi peralatan dan khususnya manusia yang berada
di area gardu induk selama kondisi normal maupun pada saat terjadinya gangguan.
1
2
Gardu Induk Paya Geli merupakan Gardu Induk yang beroperasi dalam
naungan unit PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Transmisi Medan. Gardu Induk Paya
Geli memiliki aset berupa 8 bay penghantar, 4 bay trafo, 1 bay kopel, dan 1 bay
yang mana terdapat peralatan-peralatan MTU yang bertegangan tinggi. Oleh karena
itu, sangat perlu bagi Gardu Induk Paya Geli untuk memilliki system
Dalam sistem pembumian Gardu Induk, ada beberapa standar yang digunakan
untuk mendapatkan sistem pembumian yang baik dan aman serta dapat
meminimalisir bahaya baik bagi instalasi maupun personil yang berada disekitar.
Salah satu standar yang digunakan adalah IEEE Std 80-2013. Dalam IEEE Std 80-
2013 terdapat konsep dasar sistem pembumian Gardu Induk sampai pada langkah-
dijelaskan secara jelas dan rinci. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis melakukan
evaluasi sistem pembumian pada Gardu Induk Paya Geli yang disesuaikan dengan
standar IEEE Std 80-2013. Berdasar latar belakang dari permasalahan tersebut,
B. Manfaat Laporan
Adapun 2 (dua) manfaat dalam penelitian ini, Secara teoritis dan secara
praktis, Yaitu :
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
sengatan listrik akibat arus bocor atau arus gangguan hubung singkat
yang mengalir.
switchyard Gardu Induk Paya Geli sudah sesuai standart atau tidak
BAB 2
SKEMA ANALISIS
A. Biodata Indus
Biodata Industri
PT PLN (Persero) Unit Layanan Transmisi dan gardu induk merupakan salah satu
sektor dari PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur
Beban Sumatera yang berkedudukan di deli serdang desa Paya geli di bawah
struktur organisasi.
5
B. Tahapan Kerja
Tahapan – tahapan yang dilakukan dalam pembuatan Laporan Kerja ini adalah
sebagai berikut :
6
Mulai
Pengumpulan data
Apakah Sesuai
Standart IEEE Std
YA
Kesimpulan
Selesai
memperjelas masalah yang akan diangkat serta mencari celah solusi yang
Langkah dari system pembumian yang berada di Gardu Induk Paya Geli.
dengan standar IEEE Std 80-2013. Jika hasil sesuai, maka dilanjutkan
h. Selesai
BAB 3
A. Pembahasan
bocor yang muncul akibat adanya peralatan MTU di switchyard dapat dibuang ke
peralatan tersebut. Berikut merupakan Single Line Diagram (Diagram Satu Garis)
8
9
Secara keseluruhan Gardu Induk Paya Geli memiliki asset berupa 8 bay
penghantar, 4 bay trafo, 1 bay kapasitor, dan 1 bay kopel dengan level tegangan
pentanahan grid yang ditanam secara vertikal, system pentanahan ini merupakan
sistem akan lebih rata serta tahanan pentanahan yang lebih kecil.
terbuat dari logam yang berada di atasnya, pagar yang mengelilingi gardu induk dan
Adapun data-data yang didapat dari system pentanahan grid di gardu induk
d=17.33 mm
Kedalaman penanaman grid (h) 0.8 m
Panjang konduktor rod (Lr) 1.5 m
Tahanan jenis tanah (ρ) 100 Ω.m
(Batu koral)
Luasan daerah switchyard Gardu Induk Paya Geli adalah sebesar 9215 m2
dengan panjang sebesar 184,3 meter (sumbu X) dan lebar 50 meter (sumbu Y).
Dengan luasan tersebut maka didapat Panjang total konduktor yang dipakai
�� = ����ℎ + ����
�� = 19 × 50 + 11 × 180 + 1,5 × 4
�� = 2936 �����
11
pentanahan grid pada Gardu Induk Paya Geli sesuai persamaan 2.1 :
1 1 1
�� = � + 1+
�� √20� 20
1 + ℎ√ �
1 1 1
�� = 100 2936
+ 1+
20×9215 20
1+0,8
9215
1 1
�� = 100 0,000341 + 1+
429,3 1,037
1
�� = 100 0,000341 + 429,3
1,93
�� = 0,484 Ω
dimiliki oleh IEEE Std 80-2013, dimana besar tahanan pentanahan maksimum
yang dapat dimiliki oleh system pentanhanan switchyard suatu Gardu Induk
adalah < 1 ohm, sehingga besar tahanan pentanahan Gardu Induk Paya Geli
�
�, �� � −
��
�� = � −
��� + �, ��
12
���
�, �� � −
�� = � − ����
(� × �, �) + �, ��
�� = �, ����
Dengan mengambil variabel orang dengan berat badan 50 kg (berat badan rata-rata
operator Gardu Induk Paya Geli) dengan durasi gangguan sebesar 0,5 detik, maka
�, ���
������ = ���� + �, ��� × ��
√�, �
�, ���
������ = ���� + �, � × �, ���� × ���� ×
√�, �
�, ���
������ = ���� + ����, � ×
√�, �
Tabel 3.2 Hasil perhitungan tegangan sentuh Gardu Induk Paya Geli
50 770,93 890
Berdasarkan dari tabel 4.2, pada tegangan sentuh untuk manusia dengan berat badan
50 kg didapat hasil sebesar 770,93 volt. Nilai tersebut memenuhi standart dari
tegangan sentuh yang diijinkan berdasarkan Standar IEEE 80-2013 yaitu sebesar 890
volt dengan durasi gangguan 0,5 detik. Sehingga setelan waktu yang baik untuk
13
proteksi gangguan yang memenuhi keamanan dan keselamatan manusia dengan berat
sudah dihitung sebelumnya, yaitu sebesar 0,8224. Dengan demikian maka dapat
�, ���
����� = ���� + ��� × ��
√�, �
�, ���
����� = ���� + � × �, ���� × ���� ×
√�, �
Tabel 3.3 Hasil perhitungan tegangan langkah Gardu Induk Paya Geli
50 2591,72 3140
Dari hasil perhitungan dan rangkuman di tabel 4.3, didapat hasil tegangan
langkah sebesar 2591,72 volt. Nilai tersebut memenuhi standart dari tegangan sentuh
yang diijinkan berdasarkan Standar IEEE 80-2013 yaitu sebesar 890 volt dengan
durasi gangguan 0,5 detik. Sehingga setelan waktu yang baik untuk proteksi
14
B. Saran
Adapun saran dari penulis untuk pengembangan dari tugas akhir ini adalah
sebagai berikut :
a. Jika hasil tahanan pentanahan yang didapat diatas standar yang berlaku,
maka perbaikan yang dapat dilakukan agar hasil tahanan pentanahan lebih
kecil dan dapat memenuhi standar adalah dengan cara merubah struktur
tanah dengan menambah zat adiktif berupa garam, bentonite, dan lainnya.
perhitungan dapat dilakukan dengan teliti, agar data dari perhitungan yang
c. Untuk hasil lebih baik, penelitian selanjutnya dapat dilakukan validasi hasil
DAFTAR PUSTAKA
PT PLN (Persero). (2014). Buku Pedoman Serandang dan Pentanahan GI. Jakarta :
PT PLN (Persero).
Badan Standarisasi Nasional. (2011). Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2011.
Jakarta.
Hutauruk, TS. (1999). Pengetanahan Netral Sistem Tenaga dan Pengetanahan Peralatan.
Jakarta : Erlangga.
Kasim, I. Abduh, S and Fitriyah, N. (2017). The Effect of Mesh Size, Number of Rod &
Length of Rod Towards Touch Voltage, Step Voltage and Ground Resistance in
IEEE.
Arismunandar, Artono M.A, S.C. Teknik Tenaga Listrik Jilid III. Jakarta: PT Pradnya
Paramitha.2004
Induk. Jakarta
Andira, Rezi. (2018). Analisis Sistem Pentanahan Grid pada Gardu Induk 2 x 500 MVA
Zarniadi, Wahyu, Edy Ervianto. (2019). Analisa Tegangan Sentuh dan Tegangan