Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KERJA

ANALISIS SISTEM PENTANAHAN PERALATAN TEGANGAN


TINGGI PADA GARDU INDUK PAYA GELI UNTUK
KESELAMATAN PETUGAS DAN PERALATAN

Oleh :

NAMA : RADHIANSYAH DINURZA


N. P. M : 1614210219
PROGRAM STUDI : TEKNIK ELEKTRO
PEMINATAN : TEKNIK ENERGI LISTRIK

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI MEDAN
2023
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KERJA

ANALISIS SISTEM PENTANAHAN PERALATAN TEGANGAN


TINGGI PADA GARDU INDUK PAYA GELI UNTUK
KESELAMATAN PETUGAS DAN PERALATAN

Nama : Radhiansyah Dinurza

NPM : 1614210219

Program Studi : Teknik Elektro

Disetujui Oleh:

Dosen Pembimbing I

Siti Anisah, S.T., M.T

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Program Studi

Hamdani, S.T, M.T Pristisal Pristisal Wibowo, S.T., M.T

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.
Adapaun judul tugas akhir ini adalah “Analisis Sistem Pentanahan Peralatan
Tegangan Tinggi Pada Gardu Induk Paya Geli Untuk Keselamatan Petugas Dan
Peralatan“ Laporan kerja ini disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan mata
kuliah Tugas Akhir pada program studi Teknik Elektro dengan peminatan energi
listrik di Universitas Panca Budi.
1. Selesainya laporan kerja ini tidak terlepas dari bantuan serta dukungan
dari berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan ungkapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada : Bapak Dr.H.M. Isa Indrawan, SE,
MM selaku Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi.
2. Bapak Hamdani, S.T., M.T selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Pembangunan Panca Budi.
3. Bapak Pristisal Wibowo, S.T., M.T selaku Kepala Program Studi Teknik
Elektro Universitas Pembangun Panca Budi.
4. Ibu Siti Anisah, ST., MT selaku Dosen Pembimbing Laporan kerja.

5. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Teknik Elektro di Universitas Pembangunan


Panca Budi.

6. Ibu Winny Friska Uli selaku pembimbing lapangan di Gardu Induk P.Geli

7. Segenap keluarga besar terutama Ayah, Ibu, dan kakak tercinta yang telah
memberi dukungan, semangat , dan doa untuk keberhasilan penulis.
8. Semua pihak yang namanya tidak dapat tertulis, yang telah turut
membantu dalam menyelesaikan laporan kerja ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangan pada laporan kerja ini sehingga penulis mengharapkan adanya
saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan kerja ini.

Medan, 30 Juli 2023

Radhiansyah Dinurza
1614210219

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................................


LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .........................................................................................................v

BAB 1 : PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang .........................................................................................1

B. Manfaat Laporan Kerja ............................................................................3

BAB II : SKEMA ANALISIS ...................................................................................... 4

A. Biodata industri ........................................................................................4

B. Tahapan Kerja ..........................................................................................5

BAB III : PEMBAHASAN DAN SARAN ...................................................................8

A. Pembahasan ............................................................................................. 8

B. Saran Perbaikan ..................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 15

LAMPIRAN...................................................................................................vi

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo Perusahaan .................................................................................. 4


Gambar 2.2 Struktur Organisasi ...............................................................................5
Gambar 2.3 Diagram Alir Pengerjaan Laporan Akhir ............................................. 6
Gambar 3.1 Diagram satu garis Gardu Induk Paya Geli ..........................................8
Gambar 3.2 Sistem pentanahan gardu induk ...........................................................9

iv
DAFTAR TABEL

Gambar 3.1 Data system pentanahan Gardu Induk Paya Geli ..............................10
Gambar 3.2 Hasil perhitungan tegangan sentuh Gardu Induk Paya Geli .............12
Gambar 3.3 Hasil perhitungan tegangan langkah Gardu Induk Paya Geli ...........13

v
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gardu induk merupakan bagian terpenting dalam sistem tenaga listrik yang

menjadi bagian penghubung atau pembagi beban antara satu saluran transmisi ke

saluran transmisi yang lain maupun dari satu saluran transmisi (275/150 kV) ke

saluran distribusi (20 kV). Pada Gardu Induk terdapat peralatan-peralatan MTU

(Material Transmisi Utama) seperti PMT (Pemutus), PMS (pemisah), VT (Voltage

transformer), CT (Current Transformer), LA (Lightning Arrester), dan juga Trafo

Daya. MTU tersebut terhubung langsung dengan konduktor yang bertegangan,

dimana ketika cuaca sedang hujan dan petir, sangat memungkinkan untuk arus surja

petir mengalir melalui konduktor tersebut, arus surja petir ini dapat merusak peralatan

dan juga membahayakan manusia yang berada di area Gardu Induk karena dapat

menyebabkan timbulnya gradien tegangan pada peralatan dan permukaan tanah.

Gradien tersebut dapat menimbulkan tegangan sentuh bagi manusia yang menyentuh

peralatan dan tegangan langkah pada seseorang yang berpijak pada switchyard Gardu

Induk.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Gardu Induk harus memiliki sistem

pembumian yang baik dan aman bagi peralatan dan khususnya manusia yang berada

di area gardu induk selama kondisi normal maupun pada saat terjadinya gangguan.

Ada beberapa parameter yang menentukan apakah sistem pembumian memenuhi

1
2

persyaratan keamanan dan keselamatan, yaitu resistansi pembumian, tegangan

sentuh dan tegangan langkah (Kasim, 2017).

Gardu Induk Paya Geli merupakan Gardu Induk yang beroperasi dalam

naungan unit PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Transmisi Medan. Gardu Induk Paya

Geli memiliki aset berupa 8 bay penghantar, 4 bay trafo, 1 bay kopel, dan 1 bay

kapasitor. Dalam system pengoperasian dan pemeliharaannya pun seringkali

mengharuskan personil yang bertugas untuk bekerja di dalam lingkup switchyard

yang mana terdapat peralatan-peralatan MTU yang bertegangan tinggi. Oleh karena

itu, sangat perlu bagi Gardu Induk Paya Geli untuk memilliki system

pentanahan/pembumian yang baik.

Dalam sistem pembumian Gardu Induk, ada beberapa standar yang digunakan

untuk mendapatkan sistem pembumian yang baik dan aman serta dapat

meminimalisir bahaya baik bagi instalasi maupun personil yang berada disekitar.

Salah satu standar yang digunakan adalah IEEE Std 80-2013. Dalam IEEE Std 80-

2013 terdapat konsep dasar sistem pembumian Gardu Induk sampai pada langkah-

langkah merancangan dan menghitung sistem pembumian pada gardu induk

dijelaskan secara jelas dan rinci. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis melakukan

evaluasi sistem pembumian pada Gardu Induk Paya Geli yang disesuaikan dengan

standar IEEE Std 80-2013. Berdasar latar belakang dari permasalahan tersebut,

maka penulis mengambil judul “ANALISIS SISTEM PENTANAHAN

PERALATAN TEGANGAN TINGGI PADA GARDU INDUK PAYA GELI

UNTUK KESELAMATAN PETUGAS DAN PERALATAN”.


3

B. Manfaat Laporan

Adapun 2 (dua) manfaat dalam penelitian ini, Secara teoritis dan secara
praktis, Yaitu :

1. Manfaat Teoritis

a. Mengetahui besar tahanan pembumian sistem grid di gardu induk paya

geli sesuai standart IEEE Std 80-2013

b. Mengetahui kondisi keamanan lingkungan swicthyard berdasarkan

sistem pembumian yang berada di Gardu Induk Paya Geli

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan pengetahuan untuk personil yang bertugas bahwa daerah

kerja di switchyard sudah berada di batas aman atau tidak terhadap

sengatan listrik akibat arus bocor atau arus gangguan hubung singkat

yang mengalir.

b. Memberikan justifikasi bahwa system pembumian grid pada

switchyard Gardu Induk Paya Geli sudah sesuai standart atau tidak

c. Menjaga keamanan instalasi maupun personil yag bertugas.


4

BAB 2

SKEMA ANALISIS

A. Biodata Indus

Biodata Industri

PT PLN (Persero) Unit Layanan Transmisi dan gardu induk merupakan salah satu

sektor dari PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur

Beban Sumatera yang berkedudukan di deli serdang desa Paya geli di bawah

pimpinan seorang Team Leader.

Gambar 2.1 Logo Perusahaan

Untuk Untuk melaksanakan kegiatan operasi perusahaan di butuhakan suatu

struktur organisasi.
5

Gambar 2.2 Struktur Organisasi

B. Tahapan Kerja

Tahapan – tahapan yang dilakukan dalam pembuatan Laporan Kerja ini adalah

sebagai berikut :
6

Mulai

Literatur Observasi Wawancara

Pengumpulan data

Perhitungan resistansi pembumian grid

Perhitungan tegangan sentuh dan tegangan


TIDAK
langkah

Apakah Sesuai
Standart IEEE Std

YA

Analisa dan rekomendasi

Kesimpulan

Selesai

Gambar 2.3 Diagram Alir Pengerjaan Laporan Akhir

Berikut adalah penjelasan dari diagram alir penelitian :

a. Pengerjaan Skripsi dimulai dengan melakukan konsultasi dan identifikasi

masalah yang akan diangkat sebagai topik pembahasan.


7

b. Langkah kedua yaitu melakukan survey lapangan untuk melakukan

pendekatan-pendekatan studi literatur, observasi, dan wawancara untuk

memperjelas masalah yang akan diangkat serta mencari celah solusi yang

dapat diambil sebagai topik bahasan Skripsi.

c. Langkah ketiga yaitu melakukan observasi pengumpulan data untuk

melengkapi data-data yang dibutuhkan dalam analisis yang akan dilakukan.

d. Langkah keempat yaitu melakukan perhitungan resistansi pembumian grid

pada Gardu Induk Paya Geli.

e. Langkah kelima melakukan perhitungan tegangan senuth dan tegangan

Langkah dari system pembumian yang berada di Gardu Induk Paya Geli.

f. Langkah keenam melakukan analisis perbandingan nilai yang didapat

dengan standar IEEE Std 80-2013. Jika hasil sesuai, maka dilanjutkan

dengan melakukan analisis lebih lanjut dan membuat kesimpulan. Jika

hasil tidak sesuai dengan standar, maka akan dilakukan perhitungan

kembali untuk mendapatkan hasil sesuai standar yang diharapkan.

g. Menarik kesimpulan dan memberi saran serta melakukan Penulisan Skripsi.

h. Selesai
BAB 3

PEMBAHASAN DAN SARAN

A. Pembahasan

Sistem pentanahan di switchyard diperlukan agar tegangan induksi dan arus

bocor yang muncul akibat adanya peralatan MTU di switchyard dapat dibuang ke

tanah sehingga tidak membahayakan personil yang berada disekitar peralatan-

peralatan tersebut. Berikut merupakan Single Line Diagram (Diagram Satu Garis)

dari Gardu Induk Paya Geli :

Gambar 3.1 Diagram satu garis Gardu Induk Paya Geli.

8
9

Secara keseluruhan Gardu Induk Paya Geli memiliki asset berupa 8 bay

penghantar, 4 bay trafo, 1 bay kapasitor, dan 1 bay kopel dengan level tegangan

operasi 150 kV.

1. Perhitungan Sistem Pentanahan Gardu Induk Paya Geli

Sistem pentanahan pada gardu induk Paya Geli menggunakan system

pentanahan grid yang ditanam secara vertikal, system pentanahan ini merupakan

system pentanahan yang paling sering digunakan diberbagai negara. Alasannya

adalah karena system pentanahan tersebut menyebabkan gradien tegangan pada

sistem akan lebih rata serta tahanan pentanahan yang lebih kecil.

Sistem pentanahan ini dihubungkan dengan seluruh bagian peralatan yang

terbuat dari logam yang berada di atasnya, pagar yang mengelilingi gardu induk dan

lainnya seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.2.

Gambar 3.2 Sistem pentanahan gardu induk.


10

Adapun data-data yang didapat dari system pentanahan grid di gardu induk

Paya Geli dalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Data system pentanahan Gardu Induk Paya Geli.


Data Keterangan
Jenis konduktor grid Copper Conductor – Hard 1x150
sqmm
Jenis konduktor rod Copper

d=17.33 mm
Kedalaman penanaman grid (h) 0.8 m
Panjang konduktor rod (Lr) 1.5 m
Tahanan jenis tanah (ρ) 100 Ω.m

(Tanah liat dan ladang)

Tahanan jenis permukaan tanah (s) 3000 Ω.m

(Batu koral)

Ketebalan permukaan tanah (hs) 0,2 m

Ukuran jarak Grid Sumbu Y = 5 meter


Sumbu X = 10 meter
Jumlah titik ground rod yang dipakai 4 titik

Luasan daerah switchyard Gardu Induk Paya Geli adalah sebesar 9215 m2

dengan panjang sebesar 184,3 meter (sumbu X) dan lebar 50 meter (sumbu Y).

Dengan luasan tersebut maka didapat Panjang total konduktor yang dipakai

untuk system pentanahan adalah :

�� = ����ℎ + ����

�� = 19 × 50 + 11 × 180 + 1,5 × 4

�� = 2936 �����
11

Dengan data-data yang didapat dari hasil observasi, wawancara di lapangan,

dan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan tahanan

pentanahan grid pada Gardu Induk Paya Geli sesuai persamaan 2.1 :

1 1 1
�� = � + 1+
�� √20� 20
1 + ℎ√ �

1 1 1
�� = 100 2936
+ 1+
20×9215 20
1+0,8
9215

1 1
�� = 100 0,000341 + 1+
429,3 1,037

1
�� = 100 0,000341 + 429,3
1,93

�� = 100 0,00034 + 0,004496

�� = 0,484 Ω

Hasil perhitungan tersebut kita bandingkan dengan standar yang

dimiliki oleh IEEE Std 80-2013, dimana besar tahanan pentanahan maksimum

yang dapat dimiliki oleh system pentanhanan switchyard suatu Gardu Induk

adalah < 1 ohm, sehingga besar tahanan pentanahan Gardu Induk Paya Geli

tersebut sudah baik karena memenuhi standar yang telah ditetapkan.

3. Perhitungan Tegangan Sentuh

Untuk menghitung tegangan sentuh, terlebih dahulu perlu dihitung berapa

besar faktor reduksinya sesuai persamaan 2.8 :


�, �� � −
��
�� = � −
��� + �, ��
12

���
�, �� � −
�� = � − ����
(� × �, �) + �, ��

�� = �, ����

Dengan mengambil variabel orang dengan berat badan 50 kg (berat badan rata-rata

operator Gardu Induk Paya Geli) dengan durasi gangguan sebesar 0,5 detik, maka

besar tegangan sentuhnya adalah

�, ���
������ = ���� + �, ��� × ��
√�, �

�, ���
������ = ���� + �, � × �, ���� × ���� ×
√�, �

�, ���
������ = ���� + ����, � ×
√�, �

������ = ����, � × �, ���

�������� = ���, �� ����

Tabel 3.2 Hasil perhitungan tegangan sentuh Gardu Induk Paya Geli

Berat Manusia Etouch GI Standar Etouch - IEEE Std 80/2013

(kg) (Volt) (Volt)

50 770,93 890

Berdasarkan dari tabel 4.2, pada tegangan sentuh untuk manusia dengan berat badan

50 kg didapat hasil sebesar 770,93 volt. Nilai tersebut memenuhi standart dari

tegangan sentuh yang diijinkan berdasarkan Standar IEEE 80-2013 yaitu sebesar 890

volt dengan durasi gangguan 0,5 detik. Sehingga setelan waktu yang baik untuk
13

proteksi gangguan yang memenuhi keamanan dan keselamatan manusia dengan berat

50 kg adalah 0,5 detik.

3. Perhitungan Tegangan Langkah

Untuk menghitung tegangan langkah, kita dapat menggunakan hasil Cs yang

sudah dihitung sebelumnya, yaitu sebesar 0,8224. Dengan demikian maka dapat

ditentukan juga besar tegangan langkahnya adalah :

�, ���
����� = ���� + ��� × ��
√�, �

�, ���
����� = ���� + � × �, ���� × ���� ×
√�, �

����� = ���� + �����, � × �, ���

����� = �����, � × �, ���

�������� = ����, �� ����

Tabel 3.3 Hasil perhitungan tegangan langkah Gardu Induk Paya Geli

Berat Manusia Estep GI Standar Estep - IEEE Std 80/2013

(kg) (Volt) (Volt)

50 2591,72 3140

Dari hasil perhitungan dan rangkuman di tabel 4.3, didapat hasil tegangan

langkah sebesar 2591,72 volt. Nilai tersebut memenuhi standart dari tegangan sentuh

yang diijinkan berdasarkan Standar IEEE 80-2013 yaitu sebesar 890 volt dengan

durasi gangguan 0,5 detik. Sehingga setelan waktu yang baik untuk proteksi
14

gangguan yang memenuhi keamanan dan keselamatan manusia dengan berat 50 kg

adalah 0,5 detik.

B. Saran

Adapun saran dari penulis untuk pengembangan dari tugas akhir ini adalah

sebagai berikut :

a. Jika hasil tahanan pentanahan yang didapat diatas standar yang berlaku,

maka perbaikan yang dapat dilakukan agar hasil tahanan pentanahan lebih

kecil dan dapat memenuhi standar adalah dengan cara merubah struktur

tanah dengan menambah zat adiktif berupa garam, bentonite, dan lainnya.

b. Diharapkan dalam melakukan sebuah penelitian dengan metode

perhitungan dapat dilakukan dengan teliti, agar data dari perhitungan yang

didapat akurat dan valid.

c. Untuk hasil lebih baik, penelitian selanjutnya dapat dilakukan validasi hasil

perhitungan yang didapat dengan pengukuran tahanan pentanahan secara

langsung di serandang Gardu Induk menggunakan bantuan alat uji Megger

milik PT. PLN (Persero).


15

DAFTAR PUSTAKA

Committee, Substations. (2013). IEEE Guide for Safety in AC Substation Grounding -

IEEE Std. 80-2013. USA.

PT PLN (Persero). (2014). Buku Pedoman Serandang dan Pentanahan GI. Jakarta :

PT PLN (Persero).

Badan Standarisasi Nasional. (2011). Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2011.

Jakarta.

Hutauruk, TS. (1999). Pengetanahan Netral Sistem Tenaga dan Pengetanahan Peralatan.

Jakarta : Erlangga.

Kasim, I. Abduh, S and Fitriyah, N. (2017). The Effect of Mesh Size, Number of Rod &

Length of Rod Towards Touch Voltage, Step Voltage and Ground Resistance in

Grounding System. International Conference on High Voltage and Power System.

IEEE.

Arismunandar, Artono M.A, S.C. Teknik Tenaga Listrik Jilid III. Jakarta: PT Pradnya

Paramitha.2004

PUSDIKLAT PT.PLN (2009). Materi Workshop Operasi dan Pemeliharaan Gardu

Induk. Jakarta

Andira, Rezi. (2018). Analisis Sistem Pentanahan Grid pada Gardu Induk 2 x 500 MVA

Galang. Medan : Universitas Sumatera Utara.

Zarniadi, Wahyu, Edy Ervianto. (2019). Analisa Tegangan Sentuh dan Tegangan

Langkah di Gardu Induk 150 kV Batu Besar Menggunakan Sistem Grid.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai