Anda di halaman 1dari 5

1 2

BAB I 1. Tema yang terdapat dalam novel Merindu Baginda tabi karya

PENDAHULUAN Habiburrahman El Shirazy.

2. Amanat yang terdapat dalam novel Merindu Bagînda Nabî karya

A. Latar Belakang Habiburrahman El Shirazy.

Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

ciptaan atau ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pernikiran, C. Rumusan Masalah

perasaan, ide, sernangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan Berdasarkan latar belakang dan ındentıfikası rnasalah yang telah

yang dapat rneinbangkitkan pesona dengan menggunakan alat Bahasa dan di diuraikan, maka dapat ditentukan rumusan masalah sebagi berikut:

tuliskan dalam bentuk tullsan karya sastra. B 1. agairnana terna yang terdapat dalam novel Merindu Bagînda tabi

Dengan ini, karya sastra tentu saja tidak dapat rnemakai pengertian karya Habiburrahman El Shirazy. .

bahwa yang dinamakan karya sastra ltu ıalah segala sesuatu yang tercetak atau B 2. agaimana arnanat yang terdapat dalam novel Yerinde Baginda Nabî

tertulis saja sebab pengertian tersebut tidak rııencakup karya sastra lisan (Noor, karya Habiburrahman El Shirazy.
20D4: I l) Lagi pula tidak semua teks yang tercetak atau tertulis itu termasuk D. Tujnan Penelitian

karya sastra. Sesuaı dengan uraıan dı atas, tuJuan yang ıngin dıcapaı dalam

Menurut Rosidi dalam Sapardan (2005:39) dengan tegas nıemaparkan penelitian ini adalah sebagai berikut:

bahwa 1. Tujuan Umum

Pengajaran yang tidak hanya membuat atau rnengajarkan para pelajar Secara urnum penelitian ini betujuan untuk menernukan tema dan
untuk sekedar hafal akan judul buku dan nama pengarang, tetapi tidak pernah
mengerti unsur intriksik atau alur yang ada pada novel atau karya sastra amanat novel Sexindu Baginda Nabi karya Habiburrahman El Shirazy
terseBbut. etapa pentingnya kita memahami unsur intrinsik pada karya sastra ,
karna tanpa itu kita sulit untuk inernahami atau inengerti akan pesan dan
amanat pengarang, biasanya. Dan dikatakan seperti itu kaena didalamnya
terdapat amnat atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Secara khusus penelıtian ını bertuJuan untuk ıneneınukan tema dan

amanat novel Merindu Baginda Nabı karya Hablburrahman El Shırazy


B. I*1entifikasi masala h

B erdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, dapat ditentukan

didentifıkasi masal ah sebagai berikut:


BAB II
membaca karya sastra. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur
KAJIAJT TEORI DAN KERANGKA PIKTR PENELITIAN
yang secara langsung turut serta sebaga cerita. Keterkaitan antara unsur-

unsur intriksik inilah yang membuat novel terwujiid. Atau, sebaliknya,


A. Kajian Teori
jika dilihat dari sudut pembaca, unsur-unsur cerita inilah yang akan kita
1. Karya Sastra
jumpai jika membaca sebuah novel.
Peran sastra dalam kepentingan pendidikan itu kita perlu nieninjau
a. Tema
pengertian sastra dari berbagai segi, misalnya dari segi ontologis,
Tema merupakan pengejawantahan dari ide yang ditemukan
etimologis, ieksikal, dan beberapa pendapat ahli sastra. Secara ontologis
oleh pengarangnya, seringkali diformalisakan sebagai ide, gagasan,
(makna kata berdasarkan hakikatnya), kata sastra didefinisikan ( 1 ) Sastra
pandangan hidup pengarang yang melatar belakangi penciptaan karya
adalah karya ciptaan atau fiksi yang bersifat imajinatif, (2) Sastra adalah
sastra (fiksi) (Fanani, 2001).
penggunaan bahasa yang indah dan berguna yang rrienandakan hal-ha1
b. Tokoh Penolcohan
lain, (3) Sastra adalah teks-teks yang babasanya dimanipulasi atau
Ada bermacam-macam prtanyaan yang biasanya terlintas pada
disulap oleh pengarangnya sehingga inenghasilkan elek asing
pembaca “siapakah pelaku dalam cerita fiksi itu ada berapa tokoh
(deotomatisasi) dalam pencerapannya (yohanes sehandi, 2014:3).
dalam ceritanya” siapa saja yang termasuk pelaku antagonis dan
2. Novel
pratag onisnya dengan demikian, pengertian tokoh merujuk pada aktor
Menurut Robert Stanton (2001:90) Novel berbentuk panjang dan
yang ada dalam cerita fiksi. Sedangkan penokohan, merujuk pada apa
mampu menghadirkan perkembangan satu karakter, situasi social yang
yang disebut dengan karakter atau perwatakan tokohnya (Kasnadi dan
rumit, hub yang melibatkan banyak atau sedikit karakter dan berbagai
Sutejo, 20 L 0:12}.
peristiwa rumit yang terjadi beberapa tahun silam secara lebih mendetail.
I) Tokoh Utama
3. Unsur Intrinsik Novel
Tokoh utama lebih di lcenal oleh pernbaca, namnya,
Gnsur intrinsik adalah unsur yang membangun lcaiya sastra itu
karaktemya. Karena tokoh utam lebih sering di jumpai oleh
sendiri. Unsur-unsur inilah yang membuat karya sastra bisa hadir sebagai
pemba ca. Tokoh utama adalah tokoh yang memiliki peran penting
karya sastra. Unsur-unsur yang secara faktual akan di jumpai jika orang
dalam siiatu cerita (Aminuddin, 20 L 1:79).
2) Tokoh tambahan
Sudut pandang oleh Stevik disamakan dengan apa yang disebutnya
Tokoh yang tidak sering keluar didalam cerita atau memiliki
dengan pusat pengisahan (Kasnadi dan Sutejo,2010:22 ).

peran yang tidak penting karena pemunculanya hanya sebagai f. GBaya ahasa

pelengkap, melayani, mendukung pelaku utama disebut tokoh Gaya Bahasa merupakan gaya yang dominan dalam sebuah
tambahan atau tokoh pemban+ t inuddin, 2011:79). Novel. Menurut pengertian Tjahjono (1988: 151 ) gaya merupakan

c. Plot (Alur Cerita) perwujudan pribadi pengarangnya sehingga masing masing pengarang

Alur cerita merupakan ha1 yang sangat penting dan tidak bisa meiniliki pribadi yang berbeda-beda. Gaya digunakan oleh pengarang

dipandang remeh dalam kajian fiksi. Penguasaan akan alur menjadi sebagai media bahasa yang indah agar amanat dalam karangan fiksi

kunci penting karena hanya melalui alurlah, peristiwa dapat dirunut dapat disampaikan dan dipahami pembacanya.

dan hubungan antar tolcoh dapat ditelusuri lebih intensif. Alur sendiri

secara umum dipahami sebagai keseluruhan raingkain peristiwa yang B. Penelitian Relevan

terdapat dalam cerita (Kasnadi dan Sutejo, 2010:17). Novel Mimi han Mintuno Remi Silado: Sebuab Analisis
d. fie/ring/P elataran Stuktural. Penelitian Basrani Dwiningsih pada tahun 201 0 inenganalisis

fie//irig yang terdapat dalam karya sastra disitu safatt satu elemen unsur intrinsik dengan teori struktural Robert Stanton. Berdasarkan penelitian

pembentuk yang sangat penting. searing akan dapat mengetahu i situasi yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa hal. Pertama, fakta

kondisi umum dalam sebuah karya sastra (M.H. Abrams, 1981 : 175). cerita yang terdiri atas alur, tolcoh, dan latar. Novel ini mempunyai alur

Setting merujuk pada pengertian tempat. hubungan waktu, dan progresif. Dalam Novel ini terdapat beberapa tokoh bawahan, dan beberapa

linglcungan sosial ternpat teijadinya peristiwa yang diciptakan. tokoh utama, yaitu Indayati dan Pettuk sebagai tokoh utama protagonis dan

e. Sudut Pandang Sean PV sebagai tokoh utama antagonis. hatar dalam Novel int dibedakan

Sudut Pandang ialah sebuah cara cerita itu diLisahlcan. Yaitu menjadi latar tempat, waktu, sosial serta atmosfir. Latar tempat yang

ınerupakan sebuah cara atan pandangan yang digunakan oleh dominan meliputi, Gunung pati, Manado, dan Bangkok. sedangkan latar

pengarang sebagai sarana menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan tempat lain yaitu Muntilan dan Semarang. Serta latar waktu meliputi pagi,

berbagai peristiwa yang rnernbentuk cerita dalam sebuah karya fiksi. siang, sore. dan malam. Latar sosial adalah masyaralcat Jawa, tepatnya
masyarakat Gunungpati, rnasyarakat Manado, masyarakat Bangkok. Atmosfır
fakta cerıta dan sarana sastra. Lebih sederhananya dengan skema kerangka
terdİri atas putus asa, sedih, senang. kaget, marah dan takut. Kedua, sarana
berpikir sebagai berıkut:
sastra yang terdiri atas judul, sudut pandang, dan gaya dan tone.

C. Kerangka Pikir

Penelitian Pendekatan strukturalisrne muni hanya berada di seputar

karya sastra itu sendiri. Dalam strukturalisme konsep berfungsi memegang

peranan penting dalam hubungan karya sastra dengan unsur yang terlibat

didalamnya. Kesimpulannya adalah struktur lebih dari sekedar unsur dan

totalitanya pemahaman bahasa sebagai medium, cerita penjumlahan bentuk

dan isinya (Ratna, 2011:75). Robert Stanton (2007:22) menjelaskan bahwa

dalam karya sata. fungsi sarana sastra adalah ınemadukan fakta sastra dengan

terna sehingga makna karya sastra itu dapat dipaharni dengan j elas.

Penelitıan ını ınerupakan penelitlan pustaka yaıtu ınencari dan

rnengunıpulkan data-data dari buku-buku untuk memperoleh hasil yang

diınginkan. Pendekatan Struktural yang dıgunakan adalah nutuk memahaml

strukturalisme novel dan ınenjelaskan keterkaitan dan keterjalinan semua


Gambar 1 . 1 Kerangka Pikir Penelitian
aspek intrinsik dalam karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna

yang menyeluruh.

Oleh karena itu, teori yang digunakan oleh peneliti adalah teori analisis

struktur Robert Stanton. Dalam Novel Merindu Baginda tabi terdapat segı

yang akan penulis bahas sebagai berikut yaitu segi intrinsik meliputi terna,

Anda mungkin juga menyukai