Anda di halaman 1dari 8

1

Jurnal Ilmiah Stikes Yarsi Mataram (JISYM)


Vol 11, No. 2, Juli 2021
P-ISSN 1978-8940
Website:http://Journal.stikesyarsimataram.ac.id

Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang


flu singapura pada anak balita

1Rani Fitriani Arifin, 2Sri Sulasih


1STIKes Sukabumi
2STIKes Darul Azhar Batulicin

ranifitrianiarifin@gmail.com

ABSTRACT
The aim of this study to determine the influence of health education on mother’s knowledge level about
flu Singapore in children under five years old. This study design was Experimental Quasi with One Group
Pre Test and Post Test Design. The sample in this study were 15 respondents with a quota sampling
techniques. The study starts from initial data retrieval on February 20, 2017 and the implementation of
the research was conducted on 15 June 2017 until 13 July 2017. The analysis used in this study is
univariate analysis and bivariate analysis. The study results was Wilcoxon test, there are differences in
pretest and posttest mother’s knowledge level about flu Singapore in children under five years old
indicated that the p value of 0,006 (<0,05). The conclusion of this study there was of health education on
mother’s knowledge level about flu Singapore in children under five years old.

Keywords: children under five years old, flu Singapore, health education

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap tingkat
pengetahuan ibu tentang flu singapura pada balita. Desain penelitian ini menggunakan Quasi
Eksperimental dengan rancangan One Group Pre Test and Post Test Design. Sampel dalam penelitian ini
15 responden dengan tehnik pengambilan sampel yaitu Quota Sampling. Penelitian dimulai dari
pengambilan data awal pada tanggal 20 Februari 2017 dan pelaksanaan penelitian dilakukan pada
tanggal 15 Juni 2017 sampai dengan tanggal 13 Juli 2017. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu analisa univariat dan analisa bivariat. Hasil penelitian menggunakan uji Wilcoxon terdapat
perbedaan nilai pretest dan posttest tingkat pengetahuan ibu tentang flu singapura pada balita
didapatkan hasil p value 0,006 (<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian
pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang flu singapura pada balita.

Kata Kunci: balita, flu singapura, pendidikan kesehatan

LATAR BELAKANG sendirinya (Belazarian, 2008 dalam


Hand, foot, and mouth disease (HFMD) Andriyani, 2010). Penyakit ini sangat
atau yang dikenal dengan nama penyakit menular biasanya ditandai adanya luka
kaki, tangan dan mulut merupakan salah pada bagian tubuh seperti telapak tangan,
satu penyakit infeksi virus akut yang kaki dan mulut atau bibir (seperti
disebabkan oleh coxsackievirus A tipe 16 sariawan) (Wolf, et al., 2005 dalam
(CV A16) dan enterovirus 71 (E71) yang Andriyani, 2010). Seterusnya akan disebut
biasanya bersifat ringan dan hilang dengan dengan HFMD. HFMD yang biasanya
Coresponding author: Rani Fitriani Arifin
Email corresponding author:
ranifitrianiarifin@gmail.com Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi
Mataram, Vol 11 No 2, Juli 2021 P-ISSN : 1978-8940
2

berhubungan dengan manifestasi klinis individu dewasa yang terinfeksi memiliki


ringan dan jarang menimbulkan kelainan kulit dan hampir 100% pada
komplikasi yaitu disebabkan oleh anak-anak usia prasekolah (Belazaria,
Coxsackievirus A tipe 16 (CV A16), 2008; Sinha, 2006; dalam Andriyani, et al.,
sedangkan HFMD yang menimbulkan 2010). Dehidrasi dapat terjadi akibat
komplikasi berat hingga kematian komplikasi dari luka di mukosa bibir
mendadak yaitu disebabkan oleh disebabkan rasa nyeri karena kekurangan
enterovirus 71 (E71) (Nervi, 2008; Lin, et asupan cairan (Andriyani, et al., 2010).
al., 2002 dalam Andriyani, 2010). Menurut Susanti, et al., (2014), di
Public Health Agency of Canada (2008, Indonesia selama kurun waktu tahun
dalam Susanti, et al., 2014), menyebutkan 2008-2012 terdapat 48 kasus di 6 provinsi
HFMD sudah ada sejak tahun 1957 dan (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur,
pertama kali muncul di Toronto, Kanada Lampung, Batam, dan Sulawesi Tengah)
dan dalam bahasa Indonesi diartikan data yang diterima dan kasus tertinggi
sebagai Penyakit Kaki Tangan dan Mulut ditemukan pada tahun 2008 yaitu 85,0%
(PKTM). Penyakit ini juga disebut Flu berasal dari provinsi DKI Jakarta. Kejadian
Singapura karena saat itu terjadi kasus dan flu Singapura meningkat di tahun 2012
kematian di Singapura dan gejalanya mirip terjadi di provinsi Jawa Barat yaitu 78,6 %.
dengan flu pada umumnya. Banyak Negara Kasus flu Singapura ditemukan hampir
yang melaporkan wabah HFMD ini di setiap tahun, ini dikarenakan Indonesia
negara sekitar Indonesia selain di mempunyai iklim tropis dimana
Singapura seperti Australia, Brunei, temperatur yang hangat terjadi sepanjang
Malaysia, dan Vietnam. tahun (World of Microbiology and
Penyakit HFMD sering menyerang anak- Immunology, 2006; Rotbart, 2002 dalam
anak yang berumur kurang dari 10 tahun Susanti, et al., 2014).
dan dapat menularkan ke anggota keluarga HFMD memiliki pola penyebaran yang
dengan kontak langsung ataupun tidak dipengaruhi oleh cuaca dan iklim seperti di
langsung (Belazarian, 2008; Nervi, 2008 Indonesia yang mempunyai iklim tropis
dalam Andriyani, et al., 2010). Anak-anak dan iklim sedang di Negara lain (musim
lebih beresiko terkena penyakit ini karena panas dan musim gugur) yang sangat
sistem imun dalam tubuh mereka masih mendukung penyabaran infeksi penyakit
lemah (Dermawan, 2009 dalam Wartiani, ini semakin cepat (Belazarian, 2008;
2013). Kasus HFMD banyak ditemukan Chang, 2008; Sinha, 2006 dalam Andriyani,
pada anak-anak yang berumur di bawah 5 et al., 2010).
tahun terutama rentang umur antara 1-5 Menurut Shao-Ming, et al., (2015), salah
tahun akan tetapi tidak terlihat adanya satu faktor terjadinya HFMD ini adalah
perbedaan proporsi jenis kelamin dan kurangnya pengetahuan ibu, karena
tidak mempengaruhi kepekaan seseorang kebanyakan mereka yang tinggal di daerah
untuk terinfeksi virus HFMD ini (Susanti, et jauh dari perkotaan mempunyai
al., 2014). pengetahuan yang kurang baik terhadap
Gambaran klinis HFMD terjadi setelah kesehatan. Hal ini dikarenakan
fase inkubasi 3 hingga 6 hari, penderita keterbatasan informasi yang mereka
dapat mengeluh panas badan yang dapatkan. Anak-anak juga menjadi faktor
biasanya tidak terlalu tinggi (38°C hingga meningkatnya kasus HFMD, hal ini
39°C), malaise, nyeri perut, dan gejala dikarenakan anak-anak yang cenderung
traktus respiratorius bagian atas seperti menyebarkan dan mudah terinfeksi
batuk dan nyeri tenggorokan. Sekitar 11% penyakit ini seperti anak yang tinggal di
Coresponding author: Rani Fitriani Arifin
Email corresponding author:
ranifitrianiarifin@gmail.com Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi
Mataram, Vol 11 No 2, Juli 2021 P-ISSN : 1978-8940
3

daerah pedesaan, anak dengan berat badan Puskesmas Perawatan Simpang Empat
lahir rendah, anak yang tidak diberi asi sebanyak 7 orang balita (10,9%).
eksklusif selama 6 bulan, dan anak yang Hasil observasi yang peneliti lakukan
tidak mengikuti imunisasi. berdasarkan data tersebut yaitu di Desa
Penelitian Ruttiya & Tepanata (2013) Sejahtera, perumahan tempat tinggal
menunjukkan hasil bahwa, dari 456 warga antara rumah satu dengan yang
(100%) sekitar 229 (50,4%) pengasuh dan lainnya sangat padat/penuh sehingga
orang tua balita yang memiliki pencahayaan dan udara bersih sangat
pengetahuan randah dan tidak tahu minim. Masyarakat disekitar Posyandu
tentang flu Singapura ini, mereka hanya Desa Sejahtera juga mengeluhkan
mendapat informasi dari televisi. Hal ini kurangnya sosialisasi dari petugas
juga didasari oleh tingkat sosial ekonomi kesehatan bahkan belum ada penyuluhan
dan tingkat pendidikan orang tersebut, tentang HFMD ini. Sebenarnya warga
sehingga pemerintah harus melaksanakan merasa khawatir dengan penyakit HFMD
program pendidikan kesehatan khususnya ini dan warga juga belum mengetahui
tentang flu Singapura ini. sebab-akibat yang terjadi apabila balita
Penelitian Susanti, et al., (2014), yang memiliki gejala penyakit HFMD ini
tentang deteksi penyebab dan sebaran tidak segera di atasi akan berakibat fatal
kasus kejadian luar biasa HFMD hasil dan memperparah keadaan si balita.
menunjukkan bahwa, sosialisasi sangat
diperlukan mengenai penyakit ini untuk METODE
meningkatkan kewaspadaan terhadap Penelitian ini merupakan penelitian
kejadian sakit di Indonesia. kuantitatif, desain penelitian menggunakan
Berdasarkan Studi Pendahuluan Di Quasi Experimental dengan menggunakan
Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan rancangan One Group Pre test and Post Test
Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu Design. Populasi dalam penelitian ini
pada tanggal 24 Februari 2017 didapatkan adalah ibu-ibu yang mempunyai anak
data sebanyak 5.132 orang balita balita (0-5 tahun) di Wilayah Posyandu
diantaranya laki-laki 2.601 orang dan Desa Sejahtera Kecamatan Simpang Empat
perempuan 2.531 orang. Jumlah ini Kabupaten Tanah Bumbu. Sampel dalam
dikumpulkan dari keseluruhan desa yang penelitian ini yaitu ibu-ibu yang datang
tercakup di Wilayah Kerja Puskesmas membawa anak balita (0-5 tahun) datang
Perawatan Simpang Empat antara lain ke Posyandu Desa Sejahtera Kecamatan
Desa Kampung Baru, Desa Barokah, Desa Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu
Sari Gadung, Desa Sejahtera, Desa Mekar yang berjumlah 15 orag.
Sari, Desa Sei Dua, dan Desa Pulau Panjang. Pengumpulan data dilakukan melalui
Hasil studi pendahuluan yang peneliti pembagian kuesioner pada responden ibu
lakukan bahwa banyak kejadian flu balita untuk mengukur tingkat
Singapura pada anak balita yang pengetahuan ibu sebelum (pretest) dan
teridentifikasi dari data Puskesmas sesudah (posttest) pemberian pendidikan
Perawatan Simpang Empat yaitu terjadi di kesehatan di Posyandu Desa Sejahtera
Desa Sejahtera sekitar 30 orang balita Kecamatan Simpang Empat Kabupaten
(46,9%), Desa Kampung Baru 10 orang Tanah Bumbu.
balita (15,6%), Desa Barokah 9 orang Analisis data dalam penelitian ini
balita (14,1%), Desa Sarigadung 3 orang menggunakan analisis univariat dan
balita (4,9%), Desa Sei Dua 5 orang balita bivariat. Analisis bivariat dalam penelitian
(7,8%), dan di Desa selain Wilayah kerja ini untuk mengetahui pengaruh pemberian
Coresponding author: Rani Fitriani Arifin
Email corresponding author:
ranifitrianiarifin@gmail.com Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi
Mataram, Vol 11 No 2, Juli 2021 P-ISSN : 1978-8940
4

pendidikan kesehatan menggunakan uji 1 Ada 3 20


Wilcoxon Signed Rank Test karena syarat 2 Tidak ada 12 80
uji Paired T-test tidak terpenuhi yaitu data Total 15 100
tidak berdistribusi normal dengan Berdasarkan tabel 1.4 memperlihatkan
menggunakan sistem komputerisasi bahwa hampir seluruhnya responden tidak
program SPSS (Software Product and Serve pernah berpengalaman merawat anaknya
Solution) versi 23. dengan flu singapura sebanyak 12 orang
dengan persentase 80 %.
HASIL Analisa Univariat
Karakteristik Responden Tabel 1.5 Distribusi frekuensi tingkat
pengetahuan responden sebelum
Tabel1.1 Distribusi frekuensi karakteristik
pemberian pendidikan kesehatan
responden berdasarkan umur
tentang flu singapura pada balita
N Minimal Maksima Mean
No Kategori Frekuensi Presentase
Umur l
pengetahuan (orang) (%)
15 20 40 30,87
1 Kurang 8 53,3
Berdasarkan tabel 1.1 memperlihatkan 2 Cukup 7 46,7
bahwa dari 30 responden, rerata umur ibu 3 Baik 0 0
adalah 30 tahun, umur ibu termuda 20 Total 15 100
tahun dan tertua adalah 40 tahun. Berdasarkan tabel 1.5 memperlihatkan
Tabel 1.2 Distribusi frekuensi karakteristik bahwa sebagian besar responden dengan
responden berdasarkan pendidikan tingkat pengetahuan kategori kurang
No Pendidikan Frekuensi Persentase sebanyak 8 orang dengan persentase
1 SD/SMP 4 26,7
53,3% sebelum diberikan pendidikan
2 SMA 6 40,0
kesehatan tentang flu singapura.
3 >D3 5 33,3
Tabel 1.6 Distribusi frekuensi tingkat
Total 15 100
pengetahuan responden sesudah
Berdasarkan tabel 1.2 memperlihatkan pemberian pendidikan kesehatan
bahwa ibu yang membawa anaknya ke tentang flu singapura pada balita
Posyandu hampir setengahnya No Kategori Frekuens Present
berpendidikan SMA yaitu 6 orang dengan pengetahuan i (orang) ase (%)
1 Kurang 1 6,7
persentase yaitu 40,0 %.
2 Cukup 9 60,0
Tabel 1.3 Distribusi frekuensi karakteristik
3 Baik 5 33,3
responden berdasarkan pekerjaan
Total 15 100
No Pekerjaan Frekuens Persentas
i e Berdasarkan tabel 1.6 memperlihatkan
1 IRT 6 40,0 bahwa sebagian besar responden dengan
2 PNS 3 20,0 tingkat pengetahuan kategori cukup
3 Wiraswasta 2 13,3 sebanyak 9 orang dengan persentase
4 Honorer 2 13,3 60,0% setelah diberikan pendidikan
5 Pegawai 2 13,3 kesehatan tentang flu singapura.
Swasta Analisa Bivariat
Total 15 100 Tabel 1.7 Hasil analisis perbedaan tingkat
Berdasarkan tabel 1.3 memperlihatkan pengetahuan responden sebelum dan
sesudah pemberian pendidikan
bahwa hampir setengahnya ibu yang kesehatan tentang flu singapura pada
bekerja sebagai IRT sebanyak 6 orang balita
dengan persentase 40,0 %.
Kategor Sebelum Sesudah Rata P
Tabel 1.4 Distribusi frekuensi karakteristik
i F % F % -rata value
responden berdasarkan pengalaman
Pengeta Peni
No Pengalaman Frekuensi Persentase
han ngka

Coresponding author: Rani Fitriani Arifin


Email corresponding author:
ranifitrianiarifin@gmail.com Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi
Mataram, Vol 11 No 2, Juli 2021 P-ISSN : 1978-8940
5

tan mempengaruhi pengetahuan responden


yaitu hampir seluruhnya sebanyak 12
orang (80%) responden belum
Kurang 8 53, 1 6,7
3
berpengalaman merawat anak dengan
Cukup 7 46, 9 60, flu singapura. Pengetahuan yang didapat
0,006 dari pengalaman akan lebih baik, hal ini
7 0
5,00 (<0,0
Baik 0 0 5 33,
5)
tergantung dari benar atau tidaknya
3 penglihatan kita (Hatta, 1979 dalam
Total 15 10 1 10 Sobur, 2013). Masih banyak responden
0 5 0
yang baru mengetahui tentang adanya
Berdasarkan tabel 1.7 memperlihatkan penyakit flu singapura ini karena
bahwa sebelum pemberian pendidikan sebelumnya memang belum pernah
kesehatan sebagian besar responden dilakukan penyuluhan oleh petugas
memiliki tingkat pengetahuan kategori kesehatan tentang flu singapura,
kurang sebanyak 8 orang dengan sehingga mereka tidak mengetahui
persentase 53,3%. Sedangkan sesudah bahaya yang ditimbulkan oleh penyakit
pemberian pendidikan kesehatan sebagian flu singapura ini.
besar responden memiliki tingkat Hal diatas sependapat dengan
pengetahuan kategori cukup sebanyak 9 penelitian yang dilakukan oleh
orang dengan persentase 60,0%. Rahardian (2012) yang menunjukkan
Uji statistik yang digunakan untuk hasil bahwa responden ynag memiliki
mengetahui adanya pengaruh antara nilai pengalaman merawat anak yang sakit
sebelum dan sesudah adalah uji statistik dengan demam berdarah dengue hanya
nonparametrik yaitu Wilcoxon Signed sedikit sebanyak 3 orang (11,5%) dan
Ranks Test terdapat peningkatan sebesar banyak responden yang belum begitu
5,00 dari hasil sebelum dan sesudah paham tentang bahaya penyakit
pemberian pendidikan kesehatan dengan tersebut, sehingga mereka tidak
nilai p value = 0,006 < 0,05, sehingga dapat mengetahui bagaimana merawat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 anaknya jika teridentifikasi penyakit
diterima yang berarti ada pengaruh yang tersebut.
signifikan setelah pemberian pendidikan 2. Tingkat pengetahuan sebelum
kesehatan tentang flu singapura pada diberikan pendidikan kesehatan
balita. tentang flu singapura pada balita
Penelitian yang didapat oleh peneliti
DISKUSI sesudah dilakukan pendidikan
1. Tingkat pengetahuan sebelum kesehatan sebagian besar responden
diberikan pendidikan kesehatan memiliki tingkat pengetahuan kategori
tentang flu singapura pada balita cukup sebanyak 9 orang (60%) dan
Penelitian yang didapat oleh peneliti responden hampir setengahnya
bahwa sebelum diberikan pendidikan berpendidikan sekolah menengah atas
kesehatan sebagian besar responden sebanyak 6 orang (40%), hal ini
yang memiliki tingkat pengetahuan memungkinkan peneliti akan semakin
kategori kurang sebanyak 8 orang mudah memberikan informasi berupa
(53,3%). Penyebab responden memiliki pendidikan kesehatan tentang flu
pengetahuan kategori kurang karena singapura kepada responden. Tingkat
kurangnya informasi yang mereka pendidikan seseorang menjadi
dapatkan dan faktor lain yang mungkin prasyarat untuk meningkatkan derajat
Coresponding author: Rani Fitriani Arifin
Email corresponding author:
ranifitrianiarifin@gmail.com Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi
Mataram, Vol 11 No 2, Juli 2021 P-ISSN : 1978-8940
6

kesehatannya, semakin tinggi terhadap tingkat pengetahuan tentang


pendidikan seseorang akan semakin flu singapura pada balita.
mudah menerima suatu informasi Berdasarkan hasil penelitian diatas,
(Notoatmodjo, 2014). ketika seseorang mendapatkan suatu
Hal diatas sependapat dengan informasi melalui media pembelajaran
Purnamasari (2012) yang mengatakan yaitu pendidikan kesehatan secara
bahwa pendidikan responden dalam langsung mereka akan lebih mudah
penelitianya mempengaruhi menerima atau memahaminya dari pada
keberhasilan penyampaian informasi. hanya sekedar mendengarkan dari
Pendidikan menjadi syarat terpenting media televisi dan radio. Menurut
seseorang mendapat pengetahuan yang Francis et al., (2008 dalam Purnamasari,
lebih baik. 2012) mengungkapkan bahwa didalam
Sependapat dengan penelitian yang pendidikan kesehatan penggunaan
dilakukan oleh Arifah (2010) yang media sangat membantu proses
menyatakan bahwa pendidikan penyampaian informasi, karena dengan
seseorang sangat diperlukan untuk adanya informasi tertulis akan
membimbing anak dan anggota keluarga mengurangi kecemasan orang tua jika
yang lain agar kualitas hidupnya harus berhadapan langsung dengan
semakin baik. Semakin tinggi petugas kesehatan.
pendidikan seseorang maka pola Berdasarkan penelitian terdahulu
asuhnya akan semakin baik pula. oleh Novitasari (2013) yang
3. Perbedaan tingkat pengetahuan menunjukkan hasil terdapat
responden sebelum dan sesudah peningkatan yang bermakna nilai p-
pemberian pendidikan kesehatan value = 0,000 (< 0,05) yaitu ada
tentang flu singapura pada balita pengaruh sebelum dan sesudah
Penelitian yang dilakukan sebelum pemberian pendidikan kesehatan
dilakukan pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan tentang
menunjukkan hasil nilai pretest yaitu kesehatan reproduksi.
sebagian besar responden memiliki Penelitian serupa juga dilakukan oleh
pengetahuan kategori kurang sebanyak Ernawati (2012) yang menunjukkan
8 orang (53,3%). Hasil penelitian yang hasil bahwa nilai p-value = 0,000 (<0,05)
dilakukan sesudah pemberian yaitu terdapat perbadaan bermakna
pendidikan kesehatan menunjukkan mengenai pengetahuan tentang
hasil nilai posttest yaitu hampir diaresebelum dan sesudah dilakukan
setengahnya responden memiliki pendidikan kesehatan.
pengetahuan kategori baik sebanyak 5
orang (33,3%). SIMPULAN
Peneliti menggunakan uji statistik 1. Sebagian besar (53,3%) responden
alternatif yaitu Wilcoxon Signed Rank memiliki tingkat pengetahuan kategori
Test karena data tidak berdistribusi kurang sebelum pemberian pendidikan
normal untuk menguji nilai pretest dan kesehatan tentang flu singapura pada
posttest, hasil menunjukkan terdapat balita di Posyandu Desa Sejahtera
peningkatan pengetahuan rata-rata Kecamatan Simpang Empat Kabupaten
sebesar 5,00 dan nilai p-value 0,006 (< Tanah Bumbu tahun 2017.
0,05) artinya ada pengaruh yang 2. Sebagian besar (60%) responden
signifikan pada pendidikan kesehatan memiliki tingkat pengetahuan kategori
cukup sesudah pemberian pendidikan
Coresponding author: Rani Fitriani Arifin
Email corresponding author:
ranifitrianiarifin@gmail.com Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi
Mataram, Vol 11 No 2, Juli 2021 P-ISSN : 1978-8940
7

kesehatan tentang flu singapura pada Novitasari, R. (2013). Pengaruh penyuluhan


balita di Posyandu Desa Sejahtera terhadap tingkat pengetahuan
Kecamatan Simpang Empat Kabupaten tentang kesehatan reproduksi pada
Tanah Bumbu tahun 2017. siswa SMP. Skripsi. Surakarta:
3. Ada pengaruh pemberian pendidikan Universitas Muhammadiyah
kesehatan terhadap tingkat Surakarta. Diakses pada tanggal 9
pengetahuan ibu tentang flu singapura Agustus 2017, dari
pada balita di Posyandu Desa Sejahtera http://eprints.ums.ac.id/26293/11/
Kecamatan Simpang Empat Kabupaten NASKAH_PUBLIKASI.pdf
Tanah Bumbu tahun 2017. Purnamasari, ERW. (2012). Pengaruh
pendidikan kesehatan pada orang tua
terhadap pengetahuan dan kepatuhan
DAFTAR PUSTAKA kunjungan ulang balita dengan
Andriyani, C., Diah, IH., Sawitri. (2010). pneumonia di Puskesmas Kecamatan
Penyakit tangan, kaki dan mulut Pasar Minggu, Tesis. Depok: Fakultas
(hand-foot-and-mouth disease). Ilmu Keperawatan. Diakses pada
Berkala ilmu kesehatan kulit & tanggal 16 maret 2017, dari
kelamin. 22(2). 143-150. Diakses http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20
pada tanggal 13 Desember 2017, dari 304365-T30882-
http://www.kalbemed.com/Portals/ Eka%20Rokhmiawati%20Wahyu%2
6/07_246CME-Penyakit%20Tangan- 0Purnamasari.pdf
Kaki%20dan%20Mulut.pdf Rahardian, D. A. (2012). Perbedaan tingkat
Arifah, S. (2010). Pengaruh pendidikan pengetahuan ibu dan tindakan
kesehatan dengan modul dan media pencegahan demam berdarah dengue
Visual terhadap peningkatan di wilayah endemis dan non endemis.
pengetahuan dan sikap wanita dalam Karya Tulis Ilmiah. Universitas
menghadapi menopause (studi Diponegoro. Diakses pada tanggal 23
eksperimen pada wanita Juli 2017 dari
premenopause di desa sumbermulyo). http://eprints.undip.ac.id/37500/1/
Tesis. Surakarta. Diakses pada tanggal DIMAS_ADITYA_RAHADIAN_G2A008
23 Juli 2017 dari 060_LAPORAN_KTI.pdf
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/do
wnload/13325/Mjc5NDM Ruttiya, C., & Tepanata, P. (2013).
Ernawati, F. (2012). Pengaruh pendidikan Knowledge Attitude and Preventive
kesehatan terhadap peningkatan Behaviors Towards Hand Foot And
pengetahuan tentang diare pada anak Mouth Disease Among Caregiver Of
jalanan di semarang, Karya Tulis ChildrenUnder Five Years Old In
Ilmih. Semarang: Universitas Bangkok, Thailand. J health res. 27(5).
Dipenegoro. Diakses pada tanggal 20 281- 286. Diakses pada tanggal 23
februari 2017, dari Januari 2017, dari
http://eprints.undip.ac.id/37536/1/ http://www.jhealthres.org/upload/j
FEBRINA_ERNAWATI_G2A008080_L ournal/667/27(5)_p281-
AP_KTI.PDF 286_ruttiya.pdf
Notoatmodjo, S. (2014). Promosi kesehatan Shao-Ming, C., MHS., Jian-Wei, PhD., D., Yu-
dan perilaku kesehatan. Jakarta: Ming, J., Li, Q., et al. (2015). Risk
Rineka Cipta. factor for severe hand-foot-and
mouth disease in children Hainan,
Coresponding author: Rani Fitriani Arifin
Email corresponding author:
ranifitrianiarifin@gmail.com Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi
Mataram, Vol 11 No 2, Juli 2021 P-ISSN : 1978-8940
8

China 2011-2012. Asia pacific journal


of public health. 27(7).715-722.
Diakses pada tanggal 23 Januari
2017, dari
http://journals.sagepub.com/doi/abs
/10.1177/1010539515579123
Sobur, A. (2013). Psikologi umum dalam
lintasan sejarah. Bandung :CV Pustaka
Setia.
Susanti, N., Herna., Purnamawati, S., &
Setiawati, V. (2014). Deteksi
Penyebab dan Sebaran Kasus
Kejadian Luar Biasa Hand, Foot and
Mouth Disease (HFMD) Tahun 2008-
2012. Jurnal biotek medisiana
Indonesia. 3, 77-84. Diakses pada
tanggal 13 Desember 2017, dari
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/i
ndex.php/jbmi/article/view/4205
Wartiani. (2013). Pengaruh health
education hand, foot and mouth
disease (flu singapura) terhadap
peningkatan pengetahuan dan
perilaku ibu pada pencegahan anak
usia balita Di Posyandu Cempaka
Pandanwangi Rw 03. Malang, Skripsi.
Malang: Universitas Muhammadiyah
Malang.

Coresponding author: Rani Fitriani Arifin


Email corresponding author:
ranifitrianiarifin@gmail.com Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi
Mataram, Vol 11 No 2, Juli 2021 P-ISSN : 1978-8940

Anda mungkin juga menyukai