BAB I Pelatihan Casur
BAB I Pelatihan Casur
AKREDITASI
KESEHATAN
PRATAMA
DISAMPAIKAN PADA:
PELATIHAN CALON SURVEIOR AKREDITASI PUSKESMAS DAN KLINIK
PENGAWASAN,
MANAJEMEN PENGENDALIAN
TATA KELOLA FASILITAS & & PENILAIAN
ORGANISASI KESELAMATAN KINERJA
Kriteria 1.1.1
Puskesmas wajib menyediakan jenis-jenis pelayanan yang ditetapkan
berdasarkan visi, misi, tujuan, tata nilai, hasil analisis kebutuhan dan harapan
masyarakat, hasil analisis peluang pengembangan pelayanan, hasil analisis
risiko pelayanan, hasil analisis data kinerja, dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang dituangkan dalam perencanaan.
Pokok Pikiran
a.Puskesmas harus memiliki visi, misi, tujuan, dan tata nilai sesuai
ketentuan yang berlaku.
q. Perencanaan di Puskesmas BLUD menyesuaikan b. Puskesmas wajib menyediakan pelayanan
regulasi terkait. sesuai visi, misi, tujuan, tata nilai, hasil analisis
p. Revisi rencana harus dilakukan dengan kebutuhan dan harapan masyarakat, hasil analisis
alasan yang tepat. peluang pengembangan pelayanan, hasil analisis
risiko pelayanan, hasil analisis data kinerja, dan
o. Rencana bisa diubah sesuai dengan hasil regulasi terkait.
analisis wasdal.
c.Puskesmas perlu melakukan analisis
n. RPK bulanan disusun berdasarkan hasil situasi data kinerja dan data status
perbaikan proses pelaksanaan kegiatan kesehatan masyarakat, termasuk hasil
dan capaian indikator kinerja. pelaksanaan PIS PK.
m. RPK tahunan dirinci menjadi RPK KRITERIA d.Jenis data tersebut dan tahapan analisis
bulanan dan direncanakan kegiatan 1.1.1 merujuk pada regulasi tentang manajemen
wasdalnya. dan sistem informasi Puskesmas.
l. RPK tahunan disusun berdasarkan alokasi e.Puskesmas perlu melakukan identifikasi
anggaran, RUK, dan situasi saat penyusunan dan analisis peluang pengembangan
. pelayanan Puskesmas.
RPK.
k. RUK disusun secara terintegrasi dan dibahas f. Puskesmas perlu melakukan identifikasi,
dalam musrenbang. analisis, dan pengelolaan risiko, agar pelayanan
yang disediakan aman.
j. Perencanaan Puskesmas dilakukan secara terpadu.
g. Hasil analisis risiko pelayanan harus dipertimbangkan dalam
i. Puskesmas harus menyusun Rencana Lima Tahunan yang
proses perencanaan terkait upaya pencegahan dan mitigasi
selanjutnya dirinci ke dalam RUK dan RPK.
risiko.
h. Hasil identifikasi dan analisis digunakan untuk menetapkan jenis pelayanan dan penyusunan perencanaan Puskesmas.
ELEMEN PENILAIAN
Elemen Penilaian (1)
NO ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA
a Ditetapkan visi, misi, tujuan, dan 1. SK tentang Penetapan
tata nilai Puskesmas yang menjadi Visi, Misi, Tujuan, dan
acuan dalam penyelenggaraan Tata Nilai Puskesmas.
Puskesmas mulai dari perencanaan,
pelaksanaan kegiatan hingga
evaluasi kinerja Puskesmas. (R)
b Ditetapkan jenis-jenis pelayanan 1. SK tentang Penetapan 1. Hasil identifikasi dan Kepala Puskesmas dan
yang disediakan berdasarkan hasil Jenis-Jenis Pelayanan analisis yang mendasari KTU:
identifikasi dan analisis sesuai Puskesmas. penetapan jenis-jenis
dengan ketentuan yang berlaku. (R, pelayanan, khususnya penggalian informasi
D, W) untuk jenis pelayanan terkait proses identifikasi
yang bersifat dan analisis yang
pengembangan, baik mendasari penetapan
UKM maupun UKP. jenis-jenis pelayanan.
c Rencana Lima Tahunan Puskesmas 1. Rencana lima 1. Bukti pertemuan Kepala Puskesmas, KTU
disusun dengan melibatkan lintas tahunan Puskesmas. penyusunan rencana dan tim manajemen
program dan lintas sector, dengan lima tahunan bersama Puskesmas:
berdasarkan pada rencana strategis lintas program dan
dnas kesehatan daerah kabupaten/ lintas sektor: minimal penggalian informasi
kota. ( R, D,W) daftar hadir dan notula terkait proses penyusunan
yang disertai dengan rencana lima tahunan.
foto kegiatan.
Elemen Penilaian (2)
ELEMEN PENILAIAN
No Elemen Penilaian Regulasi Dokumen Bukti Observasi Wawancara
d Rencana Usulan Kegiatan (RUK) 1. Rencana usulan 1. Hasil analisis kebutuhan dan
disusun dengan melibatkan lintas kegiatan (RUK) tahun harapan masyarakat.
program dan lintas sektor, n (dan n+1 2. Hasil analisis data kinerja. Kepala Puskesmas, KTU dan
berdasarkan rencana lima tahunan disesuaikan dengan
Puskesmas, hasil analisis kebutuhan saat dilangsungkannya 3. Bukti pertemuan penyusunan tim manajemen Puskesmas:
dan harapan masyarakat, dan hasil survei akreditasi). RUK bersama lintas program dan
analisis data kinerja. (R, D, W). lintas sektor, minimal penggalian informasi terkait
2. Rencana lima tahunan proses penyusunan RUK.
melampirkan daftar hadir dan
Puskesmas. notula yang disertai dengan foto
kegiatan.
e Rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) 1. Rencana pelaksanaan 1. Bukti pertemuan penyusunan Kepala Puskesmas, KTU dan
Puskesmas disusun bersama lintas kegiatan (RPK) RPK bersama lintas program, tim manajemen Puskesmas:
program sesuai dengan alokasi tahunan tahun n. minimal melampirkan daftar hadir
anggaran yang ditetapkan oleh dinas dan notula yang diserta dengan penggalian informasi terkait
kesehatan daerah kabupaten/ kota. foto kegiatan. proses penyusunan RPK
(R, D, W) tahunan.
F Rencana pelaksanaan kegiatan 1. Rencana pelaksanaan 1. Hasil pemantauan dan capaian
bulanan disusun sesuai dengan kegiatan (RPK) kinerja bulanan. Kepala Puskesmas, KTU dan
rencana pelaksanaan kegiatan bulanan. 2. Bukti pertemuan penyusunan tim manajemen Puskesmas:
tahunan serta hasil pemantauan dan RPK bulanan, minimal penggalian informasi terkait
capaian kinerja bulanan. (R, D, W) melampirkan daftar hadir dan proses penyusunan RPK
notula yang diserta dengan foto bulanan.
kegiatan.
g Apabila ada perubahan kebijakan 1. Rencana lima tahunan 1.Bukti penyusunan revisi Kepala Puskesmas, KTU dan
pemerintah dan/ atau pemerintah dan/atau Rencana perencanaan, minimal tim manajemen Puskesmas:
daerah dilakukan revisi perencanaan Pelaksanaan Kegiatan melampirkan daftar hadir dan penggalian informasi terkait
sesuai kebijakan yang ditetapkan. (D, (RPK) revisi. notula yang diserta dengan foto proses revisi perencanaan.
W). kegiatan.
STANDAR 1.1
Kriteria 1.1.2
Masyarakat sebagai penerima manfaat layanan lintas program dan lintas sektor
mendapatkan kemudahan akses informasi tentang hak dan kewajiban pasien,
jenis-jenis pelayanan, dan kegiatan-kegiatan Puskesmas serta akses terhadap
pelayanan dan akses penyampaian umpan balik.
Pokok Pikiran
i. Penilaian kepuasan pasien/pengguna layanan a. Puskesmas wajib menyediakan pelayanan
perlu dilakukan secara berkala dan hasilnya kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan
ditindaklanjuti. perundang-undangan dengan memperhatikan
kebutuhan dan harapan masyarakat.
h. Mekanisme penyelesaian aduan/keluhan
pengguna layanan perlu disediakan dan dapat
diakses oleh publik. b. Puskesmas harus mudah diakses oleh
masyarakat ketika masyarakat
membutuhkan, baik akses terhadap
g. Mekanisme untuk menerima umpan informasi, pelaksana maupun pelayanan.
balik terkait kemudahan akses dan KRITERIA
usulan perbaikan dari pengguna layanan c. Puskesmas harus mengidentifikasi dan
diperlukan untuk perbaikan sistem 1.1.2
menyampaikan informasi tentang 1) hak
pelayanan. dan kewajiban pasien, serta 2) jenis-jenis
pelayanan yang dilengkapi dengan jadwal
f. Puskesmas dapat menggunakan berbagai . pelaksanaannya kepada pasien/pengguna
strategi komunikasi (menggunakan bahasa layanan.
yang sederhana dan mudah dimengerti,
memanfaatkan teknologi informasi yang d. Dalam memberikan asuhan, petugas harus
dikenal masyarakat, dan memperhatikan tata menghormati hak-hak pasien. Oleh karena itu,
nilai budaya). seluruh petugas diberikan sosialisasi tentang
regulasi dan perannya dalam implementasi
e. Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas dan jaringannya pemenuhan hak dan kewajiban pasien untuk
perlu diketahui oleh pengguna layanan, lintas program dan berpartisipasi dalam proses asuhannya.
sektor terkait.
Elemen Penilaian
ELEMEN PENILAIAN
NO ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA
a
Ditetapkan kebijakan tentang hak SK tentang Penetapan Hak
dan kewajiban pasien (R) dan Kewajiban Pasien.
b
SK tentang Media 1. Bukti sosialisasi hak dan Pengamatan surveior 1. PJ UKP:
Dilakukan sosialisasi tentang hak
Komunikasi dan kewajiban pasien. terhadap: penggalian informasi terkait
dan kewajiban pasien serta jenis-
Koordinasi 2. Bukti sosialisasi jenis-jenis 1. Media informasi proses sosialisasi hak dan
jenis pelayanan yang disediakan
pelayanan Puskesmas, tentang hak dan kewajiban pasien.
oleh Puskesmas kepada pengguna
sesuai dengan media kewajiban pasien. 2. KTU, PJ UKM, dan PJ UKP:
layanan dan kepada petugas
komunikasi yang 2. Media informasi penggalian informasi terkait
dengan menggunakan strategi
ditetapkan. tentang jenis-jenis proses sosialisasi jenis-jenis
komunikasi yang ditetapkan
pelayanan pelayanan
Puskesmas (R, D, O, W).
Puskesmas.
c
Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut 1. Bukti evaluasi kepatuhan Pengamatan surveior 1. PJ UKP:
kepatuhan petugas dalam petugas dalam terhadap kepatuhan penggalian informasi terkait
implementasi pemenuhan hak dan implementasi hak dan petugas dalam evaluasi kepatuhan petugas
kewajiban pasien, dan hasil kewajiban pasien serta implementasi dalam implementasi hak dan
sosialisasi jenis-jenis pelayanan rencana tindak lanjutnya. pemenuhan hak dan kewajiban pasien dan tindak
yang disediakan oleh Puskesmas 2. Bukti evaluasi hasil kewajiban pasien lanjutnya.
kepada pengguna layanan (D, O, sosialisasi jenis-jenis 2. KTU, PJ UKM, dan PJ UKP:
W). pelayanan Puskesmas penggalian informasi terkait
serta rencana tindak proses evaluasi hasil
lanjutnya. sosialisasi jenis-jenis
pelayanan Puskesmas serta
3. Bukti hasil tindak lanjut. tindak lanjutnya.
Elemen Penilaian
ELEMEN PENILAIAN
NO ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA
d Dilakukan upaya untuk 1. SK tentang Pengelolaan 1. Bukti umpan balik Pengamatan surveior PJ Mutu dan petugas yang
memperoleh umpan balik Umpan Balik dari Pengguna pengguna layanan yang terhadap bentuk dan ditunjuk:
pengguna layanan dan Layanan diperoleh secara berkala proses upaya
pengukuran kepuasan pasien serta tindak lanjutnya. memperoleh umpan Penggalian informasi terkait
penanganan aduan/keluhan dari 2. SOP Pengelolaan Umpan balik pengguna proses memperoleh umpan
pengguna layanan maupun tindak Balik dari Pengguna 2. Bukti pengukuran layanan, pengukuran balik pengguna layanan,
lanjutnya yang didokumentasikan Layanan. kepuasan pasien (termasuk kepuasan pasien pengukuran kepuasan pasien
sesuai dengan aturan yang telah dapat menggunakan serta penanganan serta penanganan
3. SOP Pengukuran Kepuasan pengukuran INM Kepuasan
ditetapkan dan dapat diakses oleh aduan/keluhan dari aduan/keluhan dari pengguna
Pasien. Pasien) dan tindak
publik (R, D, O, W). pengguna layanan layanan dan tindak lanjutnya.
lanjutnya. dan tindak lanjutnya.
4. SOP Penanganan
Aduan/Keluhan dari Surveior mengamati
3. Bukti penanganan
Pengguna Layanan. apakah hasil
aduan/keluhan dari
pengelolaan dan
pengguna layanan dan
tindak lanjut hal-hal
tindak lanjutnya
tersebut dapat
diakses oleh publik.
STANDAR 1.2
Kriteria 1.2.1
Struktur organisasi ditetapkan dengan kejelasan tugas, wewenang, tanggung
jawab, tata hubungan kerja, dan persyaratan jabatan.
Pokok Pikiran
a. Struktur organisasi Puskesmas disusun
g. Puskesmas perlu menetapkan kebijakan dan
dan ditetapkan sesuai dengan ketentuan
prosedur pendelegasian wewenang manajerial
peraturan perundang-undangan.
apabila kepala puskesmas/penanggung jawab
upaya/koordinator pelayanan meninggalkan
tugas atau terdapat kekosongan pengisian
jabatan.
b. Harus ada kejelasan tugas, wewenang,
tanggung jawab dan persyaratan jabatan
f. Kode etik perilaku (code of conduct) untuk tiap jabatan yang terdapat dalam
untuk seluruh pegawai Puskesmas struktur organisasi.
ditetapkan, disosialisasikan, dan KRITERIA
dievaluasi pelaksanaannya. Kode etik
perilaku mencerminkan visi, misi, tujuan, 1.2.1
dan tata nilai serta budaya keselamatan.
Evaluasi dilakukan dengan metode c. Tata hubungan kerja di dalam struktur
penilaian kinerja, termasuk penilaian organisasi perlu dilakukan pengaturan.
perilaku pegawai, baik perilaku
berdasarkan tata nilai maupun perilaku
berdasarkan kode etik perilaku. Hasil d. Kepala Puskesmas mengisi jabatan
evaluasi ditindaklanjuti. penanggung jawab masing-masing upaya
dengan didasarkan pada persyaratan jabatan.
e. Puskesmas perlu mengkaji ulang
efektivitas struktur organisasi dan
pengisian jabatan secara periodik untuk
penyempurnaannya.
Elemen Penilaian
ELEMEN PENILAIAN
NO ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA
a Kepala Puskesmas menetapkan 1.SK tentang Penetapan
penanggung jawab dan koordinator Penanggung Jawab dan
pelayanan Puskesmas sesuai struktur Koordinator Pelayanan.
organisasi yang ditetapkan (R).
b Ditetapkan kode etik perilaku yang 1. SK tentang Penetapan 1. Hasil evaluasi pelaksanaan Kepala Puskesmas, KTU dan
berlaku untuk seluruh pegawai yang Kode Etik Perilaku kode etik perilaku pegawai. para PJ:
bekerja di Puskesmas serta dilakukan Pegawai Puskesmas. 2. Tindak lanjut hasil evaluasi
evaluasi terhadap pelaksanaannya pelaksanaan kode etik penggalian informasi terkait
dan dilakukan tindak lanjutnya (R, D, perilaku. proses dan hasil evaluasi
W). pelaksanaan kode etik perilaku
pegawai serta tindak lanjutnya.
c Terdapat kebijakan dan prosedur 1. SK tentang Pendelegasian Surat pendelegasian wewenang
yang jelas dalam pendelegasian Wewenang Manajerial. manajerial, jika ada
wewenang manajerial dari kepala 2. SOP tentang pendelegasian wewenang
Puskesmas kepada penanggung Pendelegasian manajerial.
jawab upaya, dari penanggung jawab Wewenang Manajerial.
upaya kepada koordinator pelayanan,
dan dari koordinator pelayanan
kepada pelaksana kegiatan (R, D).
Penjelasan 1.2.1
DITETAPKAN &
DISOSIALISASIKAN
PENILAIAN
DIEVALUASI KINERJA,
termasuk
PENILAIAN
PERILAKU
PEGAWAI
berdasarkan berdasarkan
TATA NILAI KODE ETIK
PERILAKU
DITINDAK-
TATA NILAI & BUDAYA LANJUTI
KESELAMATAN dapat
menjadi bagian dari
kode etik perilaku
STANDAR 1.2
Kriteria 1.2.2
Kebijakan, pedoman/panduan, prosedur, dan kerangka acuan terkait pelaksanaan
kegiatan, disusun, didokumentasikan, dan dikendalikan serta didasarkan pada
ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk pengendalian dokumen bukti
pelaksanaan kegiatan.
Pokok Pikiran
i. Masing-masing pelayanan kesehatan
perseorangan harus menyusun prosedur yang a. Puskesmas menyusun kebijakan, pedoman/
mengacu pada Pedoman Praktik Kedokteran panduan, prosedur dan kerangka acuan yang
dan Panduan Praktik Klinis. didasarkan pada ketentuan peraturan perundang-
undangan dan/atau berbasis bukti ilmiah terkini.
h. Penyusunan regulasi internal mengacu pada
ketentuan peraturan perundang-undangan
dan/atau pedoman yang dikeluarkan oleh b. Berbasis bukti ilmiah terkini dapat
organisasi profesi terkait. dibuktikan dengan mengacu pada referensi
yang ter-update.
g. Seluruh pegawai harus menggunakan
regulasi internal yang telah ditetapkan KRITERIA
untuk pelaksanaan seluruh kegiatan. 1.2.2 c. Puskesmas perlu menyusun pedoman
tata naskah Puskesmas sebagai acuan
dalam menyusun, mengendalikan, dan
mendokumentasikan seluruh dokumen
f. Penyusunan pedoman tata naskah . yang ada di Puskesmas.
Puskesmas dapat merujuk pada kebijakan
masing-masing daerah dan/atau sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan d. Sebagai acuan dalam penyusunan dokumen
terkait. yang meliputi dokumen regulasi, dan dokumen
bukti rekaman pelaksanaan kegiatan.
b Ditetapkan kebijakan, 1. SK, pedoman/panduan, SOP, KTU dan penanggung jawab upaya:
pedoman/panduan, prosedur, dan kerangka acuan kegiatan KMP.
kerangka acuan untuk KMP, penggalian informasi terkait proses
penyelenggaraan UKM serta 2. SK, pedoman/panduan, SOP, penyusunan dokumen regulasi.
penyelenggaraan UKP, laboratorium, dan kerangka acuan kegiatan
kefarmasian yang didasarkan pada penyelenggaraan UKM.
ketentuan peraturan perundang-
undangan dan/atau berbasis bukti ilmiah 3. SK, pedoman/panduan, SOP,
terkini (R, W). kerangka acuan kegiatan
penyelenggaraan UKP,
kefarmasian dan laboratorium.
c Dilakukan pengendalian, penataan, dan 1. SOP tentang Pengendalian 1. Bukti pengendalian dan distribusi Pengamatan KTU dan petugas yang ditunjuk
distribusi dokumen sesuai dengan Dokumen. dokumen: surveior terhadap untuk pengendalian dokumen:
prosedur yang telah ditetapkan (R, D, O, 2. bukti penomoran regulasi pengendalian,penata
W). 2. SOP tentang Penataan internal, rekapitulasi distribusi an, dan distribusi penggalian informasi terkait proses
Dokumen. dokumen, dokumen. pengendalian, penataan, dan
3. bukti distribusi dokumen. distribusi dokumen.
3. SOP tentang Distribusi
Dokumen.
STANDAR 1.2
Kriteria 1.2.3
Jaringan pelayanan dan jejaring di wilayah kerja Puskesmas dikelola dan
dioptimalkan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kepada masyarakat.
Pokok Pikiran
Kriteria 1.2.4
Puskesmas menjamin ketersediaan data dan informasi melalui penyelenggaraan
sistem informasi Puskesmas.
Pokok Pikiran
h. Sistem Informasi Puskesmas dapat
diselenggarakan secara elektronik dan/atau a. Puskesmas harus menyediakan data dan
nonelektronik serta perlu dilakukan informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
pengawasan/pemantauan dan evaluasi secara dan menyampaikan informasi kepada masyarakat
periodik. dan pihak terkait.
Kriteria 1.2.5
Penyelenggaraan pelayanan UKM dan UKP dilaksanakan dengan pertimbangan
etik dalam pengambilan keputusan pelayanan.
Pokok Pikiran
a. Puskesmas dapat menghadapi banyak
g. Dukungan kepala dan/atau pegawai dalam tantangan dan dilema etik dalam memberikan
penyelesaian dilema etik yang terjadi dapat pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas.
berupa advokasi kepada tokoh
masyarakat/tokoh agama, pembinaan,
berkoordinasi dengan dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota dan pihak terkait lainnya serta
bentuk dukungan lainnya.
b. Keputusan mengenai pelayanan dapat
f. Kepala Puskesmas dapat membentuk tim menimbulkan pertanyaan, konflik atau
etik dengan keterwakilan dari pelayanan KRITERIA dilema bagi Puskesmas dan pasien/
UKM, UKP, KMP, dan mutu. keluarga/pembuat keputusan.
1.2.5
Kriteria 1.3.1
Tersedia sumber daya manusia (SDM) dengan jenis, jumlah, dan kompetensi
sesuai kebutuhan pelayanan dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pokok Pikiran
h. Puskesmas mengusulkan
kredensial/rekredensial tenaga kesehatan serta a. Puskesmas perlu melakukan analisis jabatan
menindaklanjuti hasilnya dengan penetapan dan analisis beban kerja.
penugasan klinis sesuai regulasi terkait.
KREDENSIAL
adalah proses
evaluasi terhadap
tenaga kesehatan
untuk menentukan
kelayakan diberikan
kewenangan klinis
(clinical privilege).
STANDAR 1.3
Kriteria 1.3.2
Setiap pegawai Puskesmas mempunyai uraian tugas yang menjadi dasar dalam
pelaksanaan kegiatan pelayanan maupun penilaian kinerja pegawai.
Pokok Pikiran
a. Kepala Puskesmas menetapkan uraian tugas setiap pegawai. Setiap
l. Perlu dilakukan penilaian tingkat kepuasan pegawai wajib memahami uraian tugas masing-masing.
pegawai minimal setahun sekali. Hasil analisis
terhadap tingkat kepuasan pegawai digunakan b. Uraian tugas berisi tugas pokok dan tugas
untuk melakukan upaya perbaikan. tambahan serta wewenang dan tanggung jawab.
k. Hasil penilaian kinerja ditindaklanjuti untuk c. Dalam menetapkan tugas pokok, Kepala
perbaikan kinerja masing-masing pegawai. Puskesmas memperhatikan jenis pelayanan
dan kegiatan puskesmas serta SK
pengangkatan sebagai jabatan fungsional.
j. Upaya peningkatan kompetensi tenaga
kesehatan yang memberikan asuhan d. Bagi pegawai non-ASN, tugas pokok
klinis perlu direncanakan dan diberikan KRITERIA adalah tugas yang sesuai dengan SK
kesempatan bagi tenaga tersebut untuk pengangkatan sebagai tenaga kesehatan di
meningkatkan kompetensinya.
1.3.2 puskesmas.
g. Indikator penilaian kinerja pegawai disusun dan ditetapkan berdasarkan uraian tugas,
tata nilai, kode etik perilaku, dan kompetensi pegawai.
ELEMEN PENILAIAN
Elemen Penilaian
No Elemen Penilaian Regulasi Dokumen Bukti Observasi Wawancara
a Ada penetapan uraian tugas yang berisi 1. SK tentang Penetapan Uraian
tugas pokok dan tugas tambahan untuk Tugas Pegawai.
setiap pegawai (R).
b Ditetapkan indikator penilaian kinerja 1. SK tentang Penetapan
pegawai (R). Indikator Penilaian Kinerja
Pegawai.
c Dilakukan penilaian kinerja pegawai SOP tentang Penilaian Kinerja 1. Hasil penilaian kinerja pegawai. KTU:
minimal setahun sekali dan tindak Pegawai. 2. Bukti tindak lanjut terhadap hasil
lanjutnya untuk upaya perbaikan sesuai penilaian kinerja pegawai. penggalian informasi terkait proses
dengan mekanisme yang telah ditetapkan pelaksanaan, hasil dan tindak
(R, D, W). lanjut penilaian kinerja pegawai.
e Dilakukan pengumpulan data, analisis Kerangka acuan kegiatan survei 1. Jadwal pelaksanaan survei KTU:
dan upaya perbaikan dalam rangka kepuasan pegawai. kepuasan pegawai
meningkatkan kepuasan pegawai sesuai penggalian informasi terkait proses
kerangka acuan (R, D, W). 2. Instrumen survei kepuasan pengumpulan data, analisis hasil
pegawai. survei kepuasan pegawai, dan
upaya perbaikannya.
3. Bukti pengumpulan data dan
analisis hasil survei kepuasan
pegawai.
o Kepemimpinan organisasi.
SK tentang o Penyelenggaraan upaya.
Indikator o Kinerja pelayanan.
Kepuasan o Beban kerja.
o Tim kerja.
Pegawai o Lingkungan kerja.
o Kompensasi, dll.
SOP tentang Tingkat
Survei
Survei Kepuasan
Kepuasan
Kepuasan Pegawai
Pegawai
Pegawai
o Jadwal survei (minimal
1 tahun sekali)
Kerangka o Instrumen
Acuan Kegiatan survei
tentang Survei
Kepuasan
Pegawai Upaya
Perbaikan
STANDAR 1.3
Kriteria 1.3.3
Setiap pegawai mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan ilmu dan
keterampilan yang diperlukan.
Pokok Pikiran
Kriteria 1.3.4
Setiap pegawai mempunyai dokumen kepegawaian yang lengkap dan mutakhir.
Pokok Pikiran
Kriteria 1.3.5
Pegawai baru dan pegawai alih tugas wajib mengikuti orientasi agar memahami
dan mampu melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
Pokok Pikiran
Kriteria 1.3.6
Puskesmas menyelenggarakan pelayanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Pokok Pikiran
2. SK tentang penetapan
program K3 yang terintegrasi
dengan SK Jenis Pelayanan
pada Kriteria 1.1.1.
b Dilakukan pemeriksaan kesehatan secara 1. RUK dan RPK yang 1. Bukti hasil pemeriksaan berkala Koordinator atau Tim K3:
berkala terhadap pegawai untuk menjaga mencantumkan kegiatan kesehatan pegawai.
kesehatan pegawai sesuai dengan pemeriksaan kesehatan berkala penggalian informasi terkait proses
program yang telah ditetapkan oleh bagi pegawai. pelaksanaan pemeriksaan berkala
kepala Puskesmas (R, D, W). kesehatan pegawai.
c Ada program dan pelaksanaan imunisasi 1. RUK dan RPK yang 1. Dokumen analisis tingkat risiko Koordinator atau Tim K3:
bagi pegawai sesuai dengan tingkat risiko mencantumkan kegiatan pelayanan.
dalam pelayanan (R, D, W). imunisasi bagi pegwai 2. Bukti pelaksanaan imunisasi bagi penggalian informasi terkait proses
pegawai. pelaksanaan imunisasi bagi
pegawai.
d Apabila ada pegawai yang terpapar 1. Bukti pelaksanaan konseling Koordinator atau Tim K3:
penyakit infeksi, kekerasan, atau cedera terhadap pegawai.
akibat kerja, dilakukan konseling dan penggalian informasi terkait proses
tindak lanjutnya (D, W). 2. Bukti tindak lanjut hasil pelaksanaan konseling bagi pegawai
konseling terhadap pegawai. dan tindak lanjutnya.
STANDAR 1.4
Kriteria 1.4.1
Disusun dan diterapkan program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
yang meliputi manajemen keselamatan dan keamanan fasilitas, manajemen
bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah B3, manajemen kedaruratan dan
bencana, manajemen pengamanan kebakaran, manajemen alat kesehatan,
manajemen sistem utilitas, dan pendidikan MFK.
Pokok Pikiran
MANAJEMEN:
KESELAMATAN & KEAMANAN FASILITAS
MFK
PENDIDIKAN
LIMBAH B3
PENGAMANAN KEBAKARAN
PERALATAN KESEHATAN
SISTEM UTILISASI
Elemen Penilaian
No Elemen Penilaian
ELEMEN
Regulasi
PENILAIAN Dokumen Bukti Observasi Wawancara
a Terdapat petugas yang bertanggung jawab 1. SK penetapan penanggung
dalam MFK serta tersedia program MFK jawab MFK yang terintegrasi
yang ditetapkan setiap tahun dengan SK penanggung jawab
berdasarkan identifikasi risiko (R). pada kriteria 1.2.1
Kriteria 1.4.2
Puskesmas merencanakan dan melaksanakan manajemen keselamatan dan
keamanan fasilitas.
Pokok Pikiran
h. Apabila terdapat renovasi maka a. Manajemen keselamatan dan keamanan
dipastikan tidak mengganggu pelayanan fasilitas dirancang untuk mencegah
dan mencegah penyebaran infeksi. terjadinya cedera pada pengguna layanan,
pengunjung, petugas dan masyarakat,
seperti tertusuk jarum, tertimpa bangunan
g. Dilakukan inspeksi fasilitas atau gedung roboh, dan tersengat listrik.
untuk menjamin keamanan dan
keselamatan.
Kriteria 1.4.3
Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan, dan penggunaan bahan berbahaya
beracun (B3), pengendalian dan pembuangan limbah B3 dilakukan berdasarkan
perencanaan dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pokok Pikiran
a. Bahan berbahaya beracun (B3) dan
f. Tersedia instalasi pengolahan air
limbah B3 perlu diidentifikasi dan
limbah (IPAL) sesuai dengan ketentuan
dikendalikan secara aman.
peraturan perundang-undangan.
b Dilaksanakan manajemen B3 dan limbah 1. SOP Pengelolaan Limbah 1. Bukti pelaksanaan program Petugas yang bertanggung jawab
B3 (R, D, W). B3 di Puskesmas manajemen B3 dan limbah B3 yang terhadap pengelolaan B3 dan
meliputi (huruf (a) sampai dengan limbah B3:
huruf (f) sesuai pada pokok pikiran
angka (2) kriteria 1.4.1) penggalian informasi terkait proses
pengelolaan B3 dan limbah B3
c Tersedia IPAL sesuai dengan ketentuan 1. Izin IPAL Pengamatan surveior
peraturan perundang-undangan (D, O, terhadap penyediaan
W). IPAL sesuai dengan
surat izin
d Apabila terdapat tumpahan dan/atau 1. Bukti dilakukan penanganan awal ketersedian spill kit Petugas kebersihan/ cleaning
paparan/pajanan B3 dan/atau limbah oleh petugas. untuk penanganan service, koordinator PPI, petugas
B3, dilakukan penanganan awal, Bukti hasil pelaporan dan hasil tumpahan limbah B3 kesling dan petugas ditempat
pelaporan, analisis, dan tindak lanjutnya analisis dari penanganan terjadinya tumpahan:
(D, O, W). paparan/pajanan B3 atau limbah B3
sesuai dengan regulasi yang telah penggalian informasi terkait
ditetapkan Puskesmas. penanganan tumpahan B3
Kriteria 1.4.4
Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan mengevaluasi
manajemen kedaruratan dan bencana.
Pokok Pikiran
Kriteria 1.4.5
Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan melakukan evaluasi
manajemen pengamanan kebakaran termasuk sarana evakuasi.
Pokok Pikiran
Kriteria 1.4.6
Puskesmas menyusun dan melaksanakan pengelolaan program untuk
memastikan semua peralatan kesehatan berfungsi dan mencegah terjadinya
ketidaktersediaan dan kegagalan fungsi alat kesehatan.
Pokok Pikiran
a. Tujuan manajemen alat kesehatan: (1)
memastikan bahwa semua alat kesehatan
f. Pelaksanaan kalibrasi dilakukan oleh pihak
tersedia dan dilakukan kegiatan
yang kompeten sesuai dengan ketentuan
pemeliharaan dan kalibrasi secara berkala,
peraturan perundang-undangan.
(2) memastikan bahwa individu yang
melakukan pengelolaan alat kesehatan
memiliki kualifikasi yang sesuai dan
kompeten, dan (3) memastikan operator
yang mengoperasikan peralatan kesehatan
e. Pemeriksaan alat kesehatan yang KRITERIA tertentu telah terlatih sesuai dengan
dilakukan petugas meliputi: kondisi alat, 1.4.6 kompetensi yang dibutuhkan
ada tidaknya kerusakan, kebersihan,
status kalibrasi, dan fungsi alat.
b. Penggunaan Aplikasi Sarana,
Prasarana, dan Alat Kesehatan
(ASPAK) oleh Puskesmas dilakukan
untuk memastikan pemenuhan
. terhadap standar sarana, prasarana,
d. Agar tidak terjadi keterlambatan atau gangguan dan alat kesehatan.
dalam pelayanan, alat kesehatan harus tersedia,
berfungsi dengan baik, dan siap digunakan saat
diperlukan. Manajemen alat kesehatan meliputi kegiatan c. Data sarana, prasarana, dan alat kesehatan
pemeriksaan dan kalibrasi secara berkala, sesuai di Puskesmas harus diinput dalam ASPAK dan
dengan panduan produk tiap alat kesehatan. divalidasi oleh dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota untuk menjamin kebenarannya.
ELEMEN PENILAIAN
Elemen Penilaian
b Dilakukan pemenuhan kompetensi bagi 1. Bukti pemenuhan kompetensi staf Petugas yang bertanggungjawab
staf dalam mengoperasikan alat dalam mengoperasikan alat dalam mengoperasikan alat:
kesehatan tertentu (D, W). kesehatan tertentu (contoh
pengajuan pelatihan penggalian informasi tentang
mengoperasional-kan alat ke dinas mengoperasikan alat kesehatan
kesehatan) tertentu
c Dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi 1. Jadwal pemeliharaan alat Pengamatan surveior Petugas yang bertanggung jawab
terhadap alat kesehatan secara periodik terhadap alat terhadap pemeliharaan dan
(R, D, O, W). 2. Bukti pemeliharaan alat kesehatan yang kalibrasi alat kesehatan:
kesehatan dilakukan
pemeliharaan dan penggalian informasi terkait
3. Bukti kalibrasi alat kesehatan kalibrasi pemeliharaan dan kalibrasi alat
kesehatan
STANDAR 1.4
Kriteria 1.4.7
Puskesmas menyusun dan melaksanakan pengelolaan untuk memastikan semua
sistem utilitas berfungsi dan mencegah terjadinya ketidaktersediaan dan
kegagalan fungsi sistem utilitas.
Pokok Pikiran
a. Sistem utilitas meliputi air, listrik, gas
medik, dan sistem penunjang lainnya
h. Air bersih perlu dilakukan pemeriksaan
seperti genset, panel listrik, perpipaan air,
seperti uji kualitas air secara periodik sesuai
dan lainnya.
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Kriteria 1.4.8
Puskesmas menyusun dan melaksanakan pendidikan manajemen fasilitas dan
keselamatan (MFK) bagi petugas.
Pokok Pikiran
MANAJEMEN KEUANGAN.
Kriteria 1.5.1
Kepala Puskesmas dan penanggung jawab keuangan melaksanakan manajemen
keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pokok Pikiran
KRITERIA
1.5.1
Kriteria 1.6.1
Dilakukan pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja dengan menggunakan
indikator kinerja yang ditetapkan sesuai dengan jenis pelayanan yang disediakan
dan kebijakan pemerintah.
Pokok Pikiran
h. Hasil pengawasan, pengendalian, dan penilaian a. Pengawasan, pengendalian, dan
terhadap kinerja Puskesmas diumpanbalikkan penilaian terhadap kinerja Puskesmas
kepada lintas program dan lintas sektor untuk dilakukan dengan menggunakan
mendapatkan masukan dalam perbaikan kinerja indikator kinerja yang jelas untuk
penyelenggaraan pelayanan dan perencanaan memudahkan dalam melakukan
tahunan dan perencanaan lima tahunan. perbaikan kinerja penyelenggaraan
g. Dilakukan pengukuran dan analisis pelayanan dan perencanaan pada
terhadap capaian indikator kinerja dengan periode berikutnya.
membandingkan terhadap target yang
ditetapkan, capaian dari waktu ke waktu, dan b. Pengawasan, pengendalian, dan
dengan melakukan kaji banding capaian penilaian terhadap kinerja Puskesmas
kinerja Puskesmas yang lain. Kaji banding KRITERIA dapat berupa pemantauan dan evaluasi,
tidak harus dilakukan dengan visitasi, tetapi supervisi, lokakarya mini, audit internal,
juga dapat dilakukan dengan metode lain,
1.6.1 dan pertemuan tinjauan manajemen.
seperti memanfaatkan teknologi dan media
informasi. c. Indikator kinerja adalah indikator untuk
menilai cakupan kegiatan dan manajemen
f. Dalam menyusun indikator-indikator tersebut .
Puskesmas.
harus mengacu pada standar pelayanan minimal
kabupaten/kota, kebijakan/pedoman dari
Kementerian Kesehatan, kebijakan/pedoman dari d. Indikator kinerja untuk tiap jenis pelayanan
dinas kesehatan daerah provinsi dan dan kegiatan perlu disusun, dipantau dan
kebijakan/pedoman dari dinas kesehatan daerah dianalisis secara periodik sebagai bahan untuk
kabupaten/kota. perbaikan kinerja penyelenggaraan pelayanan
e. Indikator-indikator kinerja tersebut meliputi: Indikator kinerja manajemen dan perencanaan pada periode berikutnya.
puskesmas, indikator cakupan UKM, dan Indikator cakupan UKP, kefarmasian,
dan laboratorium.
ELEMEN PENILAIAN
Elemen Penilaian
No Elemen Penilaian Regulasi Dokumen Bukti Observasi Wawancara
a Ditetapkan indikator kinerja Puskesmas 1. SK indikator kinerja
sesuai dengan jenis-jenis pelayanan yang Puskesmas sesuai dengan
disediakan dan kebijakan pemerintah jenis-jenis pelayanan yang
pusat dan daerah (R). disediakan dan kebijakan
pemerintah pusat dan
daerah
b Dilakukan pengawasan, pengendalian, 1. SK tentang pengawasan, 1. Bukti pelaksanaan pengawasan, Kepala Puskesmas, KTU, PJ Pelayanan, PJ
dan penilaian terhadap kinerja pengendalian dan penilaian pengendalian, dan penilaian kinerja Mutu:
Puskesmas secara periodik sesuai dengan kinerja secara periodik sesuai dengan
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan, 2. SOP Pemantauan dan regulasi yang ditetapkan, antara lain penggalian informasi terkait pelaksanaan
dan hasilnya diumpanbalikkan kepada evaluasi : pengawasan, pengendalian, dan penilaian
lintas program dan lintas sektor (R, D, W). a) Bukti pelaksanaan pemantauan kinerja secara periodik
3. SOP Supervisi dan evaluasi
4. SOP Lokakarya mini b) Bukti pelaksanaan supervisi
5. SOP Audit internal
6. SOP Pertemuan tinjauan c) Bukti pelaksanaan lokakarya
manajemen. mini,
d) Bukti audit internal,
e) Bukti pertemuan tinjauan
manajemen.
c Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut 1. Bukti hasil evaluasi Kepala Puskesmas, KTU, PJ Pelayanan, PJ
terhadap hasil pengawasan, 2. Bukti tindak lanjut terkait hasil Mutu dan tim manajemen Puskesmas:
pengendalian, dan penilaian kinerja pengawasan, pengendalian, dan
terhadap target yang ditetapkan dan hasil penilaian kinerja secara periodik, penggalian informasi tentang pelaksanaan
kaji banding dengan Puskesmas lain (D, 3. Bukti hasil kaji banding dan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil
W). tindaklanjut yang dilakukan pengawasan, pengendalian, dan penilaian
kinerja terhadap target yang ditetapkan
dan hasil kaji banding dengan Puskesmas
lain
ELEMEN PENILAIAN
Elemen Penilaian
Kriteria 1.6.2
Lokakarya mini lintas program dan lokakarya mini lintas sektor dilakukan sesuai
dengan kebijakan dan prosedur.
Pokok Pikiran
d. Lokakarya mini triwulanan digunakan untuk (1)
menetapkan secara konkret dukungan lintas
sektor yang akan dilakukan selama 3 (tiga) bulan
a. Proses maupun hasil pelaksanaan
mendatang, melalui sinkronisasi/harmonisasi
upaya Puskesmas perlu
RPK antarsektor (antarinstansi) dan
dikomunikasikan oleh kepala Puskesmas
kesatupaduan tujuan, (2) menggalang kerja
dan penanggung jawab upaya kepada
sama, komitmen, dan koordinasi lintas sektor
lintas program dan lintas sektor terkait
dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
agar ada kesamaan persepsi untuk
pembangunan di tingkat kecamatan, dan (3)
efektivitas pelaksanaan upaya
meningkatkan motivasi dan rasa kebersamaan
Puskesmas.
dalam melaksanakan pembangunan masyarakat
kecamatan.
KRITERIA
1.6.2
Kriteria 1.6.3
Kepala Puskesmas dan penanggung jawab melakukan pengawasan, pengendalian
kinerja, dan kegiatan perbaikan kinerja melalui audit internal dan pertemuan
tinjauan manajemen yang terencana sesuai dengan masalah kesehatan prioritas,
masalah kinerja, risiko, maupun rencana pengembangan pelayanan.
Pokok Pikiran
a. Kinerja Puskesmas yang dilakukan
perlu dipantau tingkat ketercapaian
f. Pertemuan tinjauan manajemen dipimpin target yang ditetapkan.
oleh penanggung jawab mutu.
b. Audit internal merupakan salah satu
mekanisme pengawasan dan
pengendalian yang dilakukan secara
e. Kepala Puskesmas dan penanggung jawab sistematis oleh tim audit internal yang
mutu secara periodik melakukan pertemuan dibentuk oleh kepala Puskesmas.
KRITERIA
tinjauan manajemen untuk membahas umpan
balik pelanggan, keluhan pelanggan, hasil 1.6.3
audit internal, hasil penilaian kinerja,
perubahan proses penyelenggaraan upaya
c. Hasil temuan audit internal disampaikan
Puskesmas dan kegiatan pelayanan
kepada kepala Puskesmas, penanggung
Puskesmas, perubahan kebijakan mutu jika
jawab mutu dan tim mutu Puskesmas,
diperlukan, dan membahas hasil pertemuan
. penanggung jawab upaya Puskesmas,
tinjauan manajemen sebelumnya, serta
koordinator pelayanan, dan pelaksana
rekomendasi untuk perbaikan.
kegiatan sebagai dasar untuk melakukan
perbaikan.
d. Jika ada permasalahan yang ditemukan dalam audit internal tetapi tidak dapat
diselesaikan sendiri oleh pimpinan dan pegawai Puskesmas, permasalahan tersebut
dapat dirujuk ke dinas kesehatan daerah kabupaten/kota untuk ditindaklanjuti.
ELEMEN PENILAIAN
Elemen Penilaian
Kriteria 1.7.1
Puskesmas harus mendapatkan pembinaan dan pengawasan terpadu oleh dinas
kesehatan daerah kabupaten/kota dalam rangka perbaikan kinerja, termasuk
peningkatan mutu pelayanan di Puskesmas.
Pokok Pikiran
.
c. Dalam rangka menjalankan tugas, fungsi,
dan tanggung jawab, dinas kesehatan daerah
d. Pembinaan yang dilakukan oleh dinas
kabupaten/kota melakukan bimbingan teknis,
kesehatan daerah kabupaten/kota sebagai
supervisi, pemantauan, evaluasi, dan
TPCB dalam hal penyelenggaraan Puskesmas
pelaporan serta peningkatan mutu pelayanan
mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan
kesehatan dengan metode seperti PDSA, dan
hingga evaluasi kinerja Puskesmas.
metode peningkatan mutu lainnya.
ELEMEN PENILAIAN
Elemen Penilaian
No Elemen Penilaian Regulasi Dokumen Bukti Observasi Wawancara
a Terdapat penetapan organisasi 1. SK Kepala Dinas
Puskesmas sesuai dengan ketentuan Kesehatan tentang
peraturan perundang-undangan (R). organisasi Puskesmas yang
dilengkapi dengan kejelasan
tugas, wewenang, dan
tanggung jawab serta tata
hubungan kerja dan
persyaratan jabatan
b Dinas kesehatan daerah kabupaten/kota 1. SK TPCB beserta uraian 1. Jadwal program pembinaan TPCB TPCB dinas kesehatan Kab/Kota:
menetapkan kebijakan dan jadwal tugas tim TPCB
pembinaan terpadu Puskesmas secara penggalian informasi tentang TPCB dan
periodik (R, D, W). jadwal pembinaan
c Ada bukti bahwa dinas kesehatan daerah 1. Hasil Self Assesment (SA) TPCB dinas kesehatan Kab/Kota:
kabupaten/ kota melaksanakan Puskesmas
pembinaan secara terpadu melalui TPCB penggalian informasi tentang pelaksanaan
sesuai ketentuan, kepada Puskesmas 2. Hasil analisis berdasarkan SA pembinaan oleh TPCB
secara periodik, termasuk jika terdapat Puskesmas sebagai bahan pembinaan
pembinaan teknis sesuai dengan
pedoman (D, W). 3. Surat Tugas TPCB
NILAI 10 5 0 TDD
FASYANKES PUSKESMAS KLINIK PUSKESMAS KLINIK PUSKESMAS KLINIK
PENCAPAIAN ≥ 70% ≥ 80% 30% - 69% 20% - 79% < 30% < 20%
KOMITE
AKREDITASI
KESEHATAN
PRATAMA
Terima Kasih
Pesan dari saya
1. Jadilah surveyor yang baik, yang bisa memberikan pencerahan dan
solusi bagi Fasyankes
2. Harus selalu Update. Sekarang Puskesmas dan Klinik sudah pintar2.
3. Peserta yang saat ini bekerja di Puskesmas, di Klinik, di Dinkes, harus
lebih tahu tentang standar akreditasi, dibanding mereka yang bukan
surveyor