Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2

PENGANTAR ILMU HUKUM

OLEH :

NAMA : ENGGI ERLANDA


NIM : 050064049
PROGRAM S TUDI : ILMU HUKUM S 1
UPBJJ : JAMBI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
KASUS

Jono dan Joni merupakan teman dekat (bukan saudara) karena rumah mereka
berdua berdekatan. Suatu hari Jono dipindahkan tugas ke kota lain. Sehingga rumah
Jono kosong dalam waktu yang cukup lama. Karena ditinggalkan begitu saja rumah
Jono menjadi tidak terawat terutama rumput di depan, samping dan belakang
rumahnya yang sudah tumbuh begitu lebat hampir menutupi seluruh rumah Jono.
Joni yang awalnya merasa tidak nyaman melihat keadaan rumah Jono akhirnya
memutuskan untuk membersihkan halaman depan, samping dan belakang rumah
Jono.

Pertanyaan (Dalam Hukum Positif)

1. Analisis perbuatan apakah yang dilakukan oleh Joni, serta apa saja konsekuensi
dari perbuatan tersebut. Jelaskan disertai dasar hukumnya!

2. Analisislah oleh saudara tergolong hukum apakah kasus di atas jika dilihat dari
isinya serta dari masa berlakunya!

3. Dalam mazhab ilmu hukum dikenal beberapa aliran, salah satunya adalah aliran
positivisme, jelaskan serta kaitkan dengan kasus di atas!

Jawaban

1. Perbuatan yang dilakukan oleh Joni adalah mencoba membersihkan halaman


depan, samping, dan belakang rumah Jono yang telah lama ditinggalkan tanpa
persetujuan atau permintaan khusus dari pemilik rumah, yaitu Jono.

Konsekuensi dari perbuatan tersebut dapat bervariasi berdasarkan hukum positif


di wilayah atau negara tertentu. Dalam banyak yurisdiksi, tindakan Joni dapat
dianggap sebagai tindakan yang melanggar hak milik atau properti Jono.
Beberapa konsekuensi yang mungkin terjadi adalah :

a. Ganti Rugi
Jono dapat menuntut ganti rugi dari Joni jika tindakan membersihkan halaman
tersebut menyebabkan kerusakan atau perubahan yang tidak diinginkan pada
propertinya.

b. Restitusi
Joni mungkin diwajibkan untuk mengembalikan properti ke kondisi semula
jika telah terjadi perubahan signifikan.

c. Penuntutan Hukum
Jono bisa mengajukan tuntutan hukum terhadap Joni berdasarkan hukum
properti atau hukum kontrak, tergantung pada apakah ada persetujuan atau
perjanjian tertulis sebelumnya antara mereka.

2
Dasar hukum untuk kasus ini akan tergantung pada hukum properti dan hukum
kontrak di wilayah tertentu. Di banyak negara, hak milik dan kepemilikan
properti dilindungi oleh hukum, dan perubahan atau kerusakan terhadap properti
tanpa izin pemilik dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum. Hukum properti
biasanya mengatur hak pemilik atas propertinya dan apa yang dianggap sebagai
penggunaan yang sah atau tidak sah dari properti tersebut.

Dalam banyak kasus, tindakan seperti yang dilakukan Joni dapat menghasilkan
konflik hukum, dan kasus semacam ini akan diperiksa oleh sistem peradilan
untuk menentukan apakah ada pelanggaran hukum dan apa konsekuensinya.
Oleh karena itu, penting untuk memahami hukum properti yang berlaku di
wilayah tertentu dan jika ada perjanjian tertulis sebelumnya antara pihak-pihak
yang terlibat.

2. Kasus di atas, jika dilihat dari isinya, tergolong dalam hukum properti dan
mungkin juga hukum kontrak, tergantung pada apakah ada persetujuan atau
perjanjian tertulis sebelumnya antara Jono dan Joni. Ini adalah kasus perdata
antara dua pihak pribadi, yaitu Jono (pemilik rumah) dan Joni (teman Jono yang
ingin membersihkan rumahnya). Tidak ada unsur pelanggaran pidana dalam
kasus ini.

a. Hukum Properti : Tindakan Joni untuk membersihkan halaman rumah Jono


melibatkan masalah hak milik dan kepemilikan properti. Jika tidak ada izin
tertulis atau perjanjian sebelumnya antara Jono dan Joni yang memungkinkan
Joni untuk melakukan tindakan tersebut, maka tindakan Joni dapat dianggap
sebagai campur tangan yang melanggar hak milik Jono terhadap properti
tersebut.

b. Hukum Kontrak : Jika ada persetujuan tertulis atau perjanjian antara Jono dan
Joni yang mengizinkan Joni untuk merawat atau membersihkan rumah Jono,
maka kasus ini dapat melibatkan hukum kontrak. Konsekuensi dari perbuatan
Joni akan bergantung pada syarat-syarat perjanjian tersebut.

Terkait dengan masa berlakunya, kasus ini relevan selama perbuatan Joni terjadi
dan dampak dari perbuatan tersebut. Jika Jono telah kembali ke rumahnya atau
mengetahui perbuatan Joni, maka kasus ini masih relevan untuk menentukan
konsekuensi hukumnya.

Penting untuk mencatat bahwa hasil dari kasus semacam ini akan sangat
tergantung pada hukum properti dan kontrak yang berlaku di wilayah atau negara
tertentu di mana kasus ini terjadi. Oleh karena itu, solusi hukum yang tepat akan
bervariasi tergantung pada yurisdiksi hukum yang relevan.

3
3. Dalam ilmu hukum, terdapat berbagai aliran atau pendekatan yang digunakan
untuk memahami hukum dan sistem hukum. Salah satu aliran yang dikenal
adalah aliran positivisme hukum. Aliran positivisme hukum berpendapat bahwa
hukum adalah apa yang telah diatur oleh otoritas hukum yang berlaku di suatu
negara atau wilayah, dan hukum tidak harus selalu adil atau bermoral. Hukum
positif didefinisikan sebagai peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh
pemerintah atau otoritas legislatif dan harus diikuti tanpa mempertimbangkan
apakah peraturan tersebut adil atau benar menurut standar moral individu.

Kaitkan aliran positivisme hukum dengan kasus di atas:

Dalam kasus ini, aliran positivisme hukum akan menekankan bahwa tindakan
Joni harus dievaluasi sesuai dengan hukum positif yang berlaku di wilayah
tertentu. Aliran ini menekankan pentingnya mematuhi peraturan hukum yang
ada, terlepas dari pertimbangan moral atau etika. Artinya, apakah tindakan Joni
adalah sesuai atau melanggar hukum akan ditentukan oleh aturan hukum yang
berlaku.

Kaitkannya dengan kasus di atas:

a. Jika hukum properti di wilayah tersebut mengharuskan izin tertulis dari


pemilik properti sebelum ada perubahan yang signifikan pada properti,
maka Joni mungkin akan dianggap melanggar hukum properti karena
melakukan perubahan tanpa izin Jono.
b. Jika ada peraturan hukum yang mengatur kontrak atau persetujuan tertulis
untuk merawat atau membersihkan properti seseorang, maka tindakan Joni
juga akan dinilai berdasarkan hukum kontrak tersebut.

Dalam kedua kasus di atas, aliran positivisme hukum akan mengarah pada
penilaian berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku tanpa mempertimbangkan
apakah tindakan Joni adalah tindakan moral atau tidak. Hukum positif dalam
wilayah tertentu akan menjadi dasar untuk menentukan apakah Joni telah
melanggar hukum atau tidak, dan apakah ada konsekuensi hukum yang perlu dia
tanggung.

Anda mungkin juga menyukai