Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 3

PENGANTAR ILMU HUKUM

OLEH :

NAMA : ENGGI ERLANDA


NIM : 050064049
PROGRAM S TUDI : ILMU HUKUM S 1
UPBJJ : JAMBI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
1. Telaah oleh saudara berdasarkan kasus di atas, Bagaimana agar sistem
hukum di Indonesia dapat bekerja dengan baik dalam penegakan HAM !

Jawab :

Agar sistem hukum di Indonesia dapat bekerja dengan baik dalam


penegakan Hak Asasi Manusia (HAM), menurut saya ada beberapa langkah perlu
dipertimbangkan:
1. Reformasi Hukum :
- Pemerintah perlu melakukan reformasi hukum untuk memastikan bahwa
peraturan perundang-undangan mencerminkan dan melindungi prinsip-
prinsip HAM secara efektif.
- Mungkin perlu mengkaji dan memperbarui undang-undang terkait hak asasi
manusia agar sesuai dengan standar internasional.
2. Penguatan Institusi Penegak HAM :
- Penguatan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan
lembaga-lembaga sejenisnya untuk memastikan keberlanjutan dan
efektivitas perannya dalam mengawasi dan melaporkan pelanggaran HAM.
- Meningkatkan kapasitas dan independensi lembaga-lembaga penegak
HAM untuk dapat bertindak tanpa tekanan eksternal.
3. Pelibatan Masyarakat Sipil:
- Mendorong partisipasi aktif masyarakat sipil dalam pengawasan dan
pelaporan pelanggaran HAM. Ini dapat dilakukan dengan memperkuat
peran LSM dan organisasi hak asasi manusia di tingkat lokal dan nasional.
- Mendorong keberagaman dan inklusivitas partisipasi masyarakat dalam
proses pengambilan keputusan dan perencanaan yang berkaitan dengan isu-
isu HAM.
4. Pelatihan dan Pendidikan:
- Memberikan pelatihan dan pendidikan yang memadai kepada aparat
penegak hukum dan personel militer tentang prinsip-prinsip HAM,
kebutuhan masyarakat, dan hak-hak individu.
- Mendorong peningkatan pemahaman hak asasi manusia di kalangan
masyarakat umum untuk menciptakan budaya yang mendukung HAM.

2
5. Penegakan Hukum yang Adil:
- Memastikan bahwa proses hukum dan penegakan hukum dilakukan secara
adil dan transparan tanpa adanya tekanan politik atau kepentingan tertentu.
- Menegakkan pertanggungjawaban hukum terhadap pelaku pelanggaran
HAM, termasuk aparat keamanan, untuk menciptakan efek jera dan
memastikan keadilan bagi korban.
6. Kolaborasi Internasional:
- Aktif terlibat dalam kerjasama internasional dan mengakui pentingnya
standardisasi dan harmonisasi dalam hal HAM.
- Mengikuti dan menerapkan rekomendasi dan standar internasional yang
relevan untuk meningkatkan penghormatan terhadap HAM di tingkat
nasional.

Langkah-langkah ini harus diambil dengan komitmen dan keterlibatan


penuh dari pemerintah, lembaga penegak hukum, masyarakat sipil, dan semua
pihak terkait. Dengan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, sistem hukum
Indonesia dapat memperkuat perlindungan dan penegakan hak asasi manusia secara
lebih efektif.

2. Bagaimana jaminan Hak Asasi Manusia ditinjau dari sudut pandang


Hukum Tata Negara ?

Jawab :

Jaminan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam konteks Hukum Tata Negara
mengacu pada prinsip-prinsip dan mekanisme hukum yang diakui dan dijamin oleh
struktur tata negara suatu negara. Dalam kerangka ini, menurut saya ada beberapa
aspek penting yang mendukung jaminan HAM dari sudut pandang Hukum Tata
Negara yaitu melibatkan:
1. Konstitusi:
- Konstitusi suatu negara menjadi landasan utama dalam menjamin dan
melindungi HAM. Konstitusi seringkali mengandung deklarasi hak-hak
dasar individu, seperti hak hidup, kebebasan, dan hak properti.

3
- Penetapan HAM sebagai nilai konstitusional menunjukkan komitmen
negara untuk melindungi hak-hak tersebut dan memberikan dasar hukum
untuk mengevaluasi kebijakan dan tindakan pemerintah.
2. Ketentuan HAM dalam Perundang-undangan:
- Penetapan prinsip-prinsip HAM dalam perundang-undangan merupakan
upaya konkret untuk mengimplementasikan dan mengatur hak-hak tersebut
di tingkat operasional.
- Undang-undang dan peraturan lainnya harus sejalan dengan prinsip HAM
yang diakui dalam konstitusi dan hukum internasional.
3. Pembagian Kekuasaan (Checks and Balances):
- Prinsip pembagian kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif
adalah langkah penting dalam memastikan perlindungan HAM. Kekuasaan
yang terpusat dapat menjadi risiko terhadap pelanggaran HAM, sehingga
adanya kontrol dan keseimbangan antar lembaga pemerintahan sangat
penting.
4. Independensi Sistem Peradilan:
- Kemandirian sistem peradilan adalah prasyarat untuk menjamin hak
individu. Hak untuk mendapatkan keadilan, termasuk akses yang adil dan
cepat ke peradilan, serta hak atas pengadilan yang independen, merupakan
bagian penting dari jaminan HAM.
5. Mekanisme Pengawasan dan Perlindungan HAM:
- Pemberlakuan mekanisme pengawasan dan perlindungan HAM, seperti
ombudsman atau komisi HAM, membantu memantau dan menanggapi
pelanggaran HAM. Mekanisme ini harus memiliki independensi dan
otoritas yang cukup untuk beroperasi efektif.
6. Keterlibatan Masyarakat Sipil:
- Memastikan keterlibatan masyarakat sipil dalam pengambilan keputusan
politik dan pemantauan pelaksanaan kebijakan dapat memperkuat jaminan
HAM. Keterlibatan ini bisa melalui dialog, konsultasi, dan mekanisme
partisipasi masyarakat lainnya.

4
Jaminan HAM dalam konteks Hukum Tata Negara tidak hanya terletak pada
pembuatan aturan, tetapi juga pada implementasi dan penegakan aturan tersebut.
Oleh karena itu, komitmen dan aksi nyata dari pemerintah dalam memastikan
keberlakuan dan penghormatan HAM sangat penting untuk menciptakan
lingkungan hukum yang mendukung dan melindungi hak asasi manusia.

3. Analisis oleh saudara terkait konflik agraria yang terjadi di Indonesia yang
beririsan dengan HAM. Serta bagaimana upaya yang perlu dilakukan
dalam menyelesaikan konflik tersebut.

Jawab :

Konflik agraria di Indonesia seringkali berkaitan erat dengan isu-isu Hak


Asasi Manusia (HAM), terutama karena dampaknya terhadap masyarakat yang
terlibat dalam konflik tersebut. Menurut daya ada beberapa aspek analisis dan
upaya yang perlu dilakukan untuk menangani konflik agraria yang beririsan dengan
HAM adalah sebagai berikut :

Analisis Konflik Agraria dan HAM:


1. Keterlibatan Pihak-Pihak Terkait :
- Identifikasi pihak-pihak yang terlibat dalam konflik agraria, termasuk
pemilik lahan, perusahaan, petani, masyarakat adat, dan pemerintah daerah.
2. Dampak terhadap Masyarakat dan HAM:
- Analisis dampak konflik agraria terhadap hak-hak masyarakat, terutama hak
atas tanah, air, mata pencaharian, dan hak budaya masyarakat adat.
3. Peran Pemerintah dan Penegak Hukum:
- Evaluasi peran pemerintah dalam konflik agraria, termasuk bagaimana
kebijakan dan regulasi mendukung atau mengeksploitasi hak-hak
masyarakat.
- Periksa efektivitas penegakan hukum dan perlindungan HAM oleh aparat
keamanan dan lembaga-lembaga penegak hukum.
4. Ketidaksetaraan dan Keadilan:
- Tinjau aspek-aspek ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya dan
manfaat agraria yang mungkin menjadi pemicu konflik.

5
- Evaluasi keadilan dalam proses pengambilan keputusan terkait lahan dan
sumber daya alam.
5. Keterlibatan Perusahaan dan Kewajiban HAM:
- Perusahaan yang terlibat harus dievaluasi terkait pematuhan terhadap
prinsip-prinsip HAM, termasuk hak-hak pekerja dan masyarakat lokal.
- Pastikan transparansi dan akuntabilitas perusahaan dalam praktik-praktik
bisnisnya.

Upaya Penyelesaian Konflik Agraria yang Beririsan dengan HAM:


1. Dialog dan Mediasi:
- Fasilitasi dialog antara semua pihak terkait untuk mencari solusi bersama
melalui mediasi yang adil dan transparan.
- Dukung partisipasi masyarakat lokal dan pemberian suara kepada mereka
yang terdampak.
2. Reformasi Kebijakan Agraria:
- Lakukan reformasi kebijakan agraria untuk menciptakan lingkungan hukum
yang adil dan mendukung bagi semua pihak.
- Pastikan bahwa kebijakan mendukung hak-hak masyarakat, termasuk hak
atas tanah dan hak-hak adat.
3. Audit Sosial dan Lingkungan:
- Lakukan audit sosial dan lingkungan untuk menilai dampak proyek-proyek
agraria pada masyarakat lokal dan lingkungan.
- Dukung keterbukaan dan transparansi dalam laporan hasil audit.
4. Penguatan Institusi HAM:
- Penguatan lembaga-lembaga HAM, seperti Komnas HAM, untuk dapat
melakukan investigasi dan pemantauan terhadap pelanggaran HAM dalam
konteks konflik agraria.
5. Penguatan Kesadaran Hukum dan Hak Masyarakat:
- Lakukan kampanye edukasi hukum dan hak asasi manusia kepada
masyarakat agar mereka dapat melibatkan diri secara aktif dan
berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi
mereka.

6
6. Kolaborasi Internasional:
- Libatkan aktor-aktor internasional dan lembaga-lembaga internasional
dalam mendukung penyelesaian konflik agraria, termasuk advokasi pada
tingkat global untuk mendukung hak-hak masyarakat.

Penyelesaian konflik agraria yang beririsan dengan HAM membutuhkan


pendekatan holistik yang melibatkan semua pihak terkait, termasuk pemerintah,
perusahaan, masyarakat lokal, dan lembaga-lembaga HAM. Penting untuk
memastikan bahwa penyelesaian yang dicapai menghormati hak-hak asasi manusia,
mendukung keadilan, dan memperkuat partisipasi masyarakat dalam proses
pembangunan.

Anda mungkin juga menyukai