Anda di halaman 1dari 4

Nama : Wiwit Nakhiyah

Prodi : S1 Ilmu Hukum

NIM : 050190437

Tugas 1

Jono dan Joni merupakan teman dekat (bukan saudara) karena rumah mereka berdua
berdekatan. Suatu hari Jono dipindahkan tugas ke kota lain. Sehingga rumah Jono kosong
dalam waktu yang cukup lama. Karena ditinggalkan begitu saja rumah Jono menjadi tidak
terawat terutama rumput di depan, samping dan belakang rumahnya yang sudah tumbuh
begitu lebat hampir menutupi seluruh rumah Jono. Joni yang awalnya merasa tidak nyaman
melihat keadaan rumah Jono akhirnya memutuskan untuk membersihkan halaman depan,
samping dan belakang rumah Jono.

Pertanyaan (Dalam Hukum Positif)

1. Analisis perbuatan apakah yang dilakukan oleh Joni, serta apa saja konsekuensi dari
perbuatan tersebut. Jelaskan disertai dasar hukumnya!

2. Analisislah oleh saudara tergolong hukum apakah kasus di atas jika dilihat dari isinya serta
dari masa berlakunya!

3. Dalam mazhab ilmu hukum dikenal beberapa aliran, salah satunya adalah aliran
positivisme, jelaskan serta kaitkan dengan kasus di atas!

Jawaban :

1. -Tindakan yang dilakukan oleh Joni adalah membersihkan halaman depan, samping, dan
belakang rumah Jono yang telah ditinggalkan dalam keadaan tidak terawat. Tindakan ini
dapat dianggap sebagai tindakan sukarela untuk membantu temannya. Namun, untuk
menganalisis lebih lanjut dan mempertimbangkan konsekuensinya, kita perlu memperhatikan
beberapa aspek, termasuk hukum properti dan tanggung jawab.

-Konsekuensi Tindakan Joni untuk yang Positifnya Joni membantu menjaga tampilan rumah
Jono, yang mungkin menguntungkan Jono jika ia kembali atau jika rumahnya akan
disewakan atau dijual. Negatifnya Jono, sebagai pemilik rumah, mungkin memiliki hak
eksklusif untuk mengelola atau merawat propertinya sendiri. Tindakan Joni dapat dianggap
sebagai campur tangan tanpa izin, terutama jika Jono tidak memberi izin.

-Dasar hukum dalam situasi ini adalah hak properti dan kepemilikan tanah. Dalam banyak
yurisdiksi, pemilik tanah memiliki hak eksklusif atas propertinya, termasuk hak untuk
merawat dan mengelolanya sesuai dengan keinginan mereka. Dalam hal ini, Jono adalah
pemilik rumah, dan dia memiliki hak untuk mengatur propertinya sendiri.

- Pertimbangan Hukum yaitu Meskipun Joni mungkin bertindak dengan niat baik,
tindakannya dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak kepemilikan tanah Jono.
Dalam beberapa yurisdiksi, campur tangan tanpa izin dalam properti pribadi dapat melanggar
hukum properti. Solusi untuk memastikan tindakan Joni sesuai dengan hukum, dia harus
meminta izin atau persetujuan dari Jono sebelum membersihkan properti. Ini akan menjaga
hak eksklusif Jono atas propertinya dan menghindari potensi sengketa hukum. Dalam
beberapa situasi, tindakan seperti yang dilakukan oleh Joni dapat menghasilkan konsekuensi
hukum yang serius jika tindakan tersebut dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak properti
pemilik. Oleh karena itu, penting untuk beroperasi sesuai dengan hukum properti dan
mendiskusikan atau meminta izin dari pemilik tanah sebelum melakukan tindakan yang dapat
memengaruhi properti pribadi seseorang. Ini akan membantu menjaga hubungan baik antara
teman dan mencegah potensi sengketa hukum.

2. - Kasus di atas terkait dengan hukum properti dan hak kepemilikan tanah. Dalam konteks
ini, jika dilihat dari isinya, kasus ini berkaitan dengan masalah hak properti dan tanggung
jawab atas tanah. Pemilik rumah, Jono, memiliki hak eksklusif atas tanah dan propertinya,
termasuk hak untuk mengelola dan merawatnya. Jono telah ditempatkan dalam situasi di
mana rumahnya ditinggalkan dalam keadaan tidak terawat, dan temannya, Joni, telah
membersihkan halaman dan lahan di sekitar rumah tanpa izin. Hukum properti merupakan
cabang hukum yang mengatur hak kepemilikan dan penggunaan tanah dan properti. Dalam
banyak yurisdiksi, termasuk di Indonesia, hak kepemilikan tanah diatur oleh undang-undang
properti dan peraturan properti yang berlaku. Ini mencakup hak pemilik tanah untuk menjaga,
mengelola, dan memutuskan penggunaan properti mereka. Mengingat situasinya, kasus ini
dapat digolongkan dalam hukum properti, khususnya dalam konteks kepemilikan dan
pengelolaan tanah. Jono, sebagai pemilik tanah, memiliki hak eksklusif atas propertinya, dan
tindakan Joni dalam membersihkan halaman tanpa izin dapat dianggap sebagai campur
tangan dalam hak eksklusif Jono. Dalam hal ini, penting untuk memahami hukum properti
yang berlaku dalam yurisdiksi yang bersangkutan untuk menilai apakah tindakan Joni
melanggar hukum properti. Kepentingan utama adalah menjaga hak eksklusif pemilik tanah
dan menghormati hak-hak mereka sesuai dengan hukum property.

3. - Aliran positivisme dalam ilmu hukum adalah pandangan yang menekankan bahwa
hukum adalah produk dari otoritas yang sah, seperti undang-undang yang ditetapkan oleh
pemerintah. Dalam pandangan positivis, hukum harus diinterpretasikan sesuai dengan teks
undang-undang, dan faktor-faktor moral atau etika tidak boleh memengaruhi interpretasi
hukum. Aliran positivisme mengabaikan pertimbangan tentang apakah hukum itu "adil" atau
"layak," dan menganggap hukum adalah hukum asalkan sah secara formal. Dalam kasus di
atas, aliran positivisme akan mengacu pada hukum properti yang berlaku dalam yurisdiksi
yang bersangkutan. Jono adalah pemilik tanah, dan menurut hukum properti yang berlaku,
dia memiliki hak eksklusif atas propertinya. Tindakan Joni membersihkan halaman tanpa izin
Jono dapat dinilai sebagai campur tangan dalam hak eksklusif pemilik tanah, yang dapat
dianggap sebagai pelanggaran hukum properti. Kaitannya dengan aliran positivisme adalah
bahwa dalam pandangan positivis, hukum harus diterapkan sesuai dengan ketentuan yang ada
dalam undang-undang dan peraturan yang sah. Dalam kasus ini, Jono memiliki hak eksklusif
atas propertinya sesuai dengan hukum properti yang berlaku, dan tindakan Joni yang tanpa
izin dapat dianggap melanggar hak eksklusif tersebut. Dalam kerangka positivisme,
penyelesaian potensi sengketa semacam ini akan didasarkan pada hukum properti yang
berlaku dan prinsip-prinsip hukum yang ada, dengan fokus pada aspek formalitas hukum.
Jika Jono merasa hak propertinya dilanggar oleh tindakan Joni, dia mungkin memiliki dasar
hukum untuk mengejar penyelesaian hukum atau klaim ganti rugi sesuai dengan hukum yang
berlaku.

Daftar Pustaka :

1. Modul ISIP4130

2. https://www.reyfelproject.com/post/manusia-masyarakat-dan-hukum-manusia-
sebagai-makhluk-sosial
3. http://hukum.studentjournal.ub.ac.id/index.php/hukum/article/view/1387

4. http://rizkan.blog.uma.ac.id/wp-content/uploads/sites/399/2019/01/MAZHAB-
ILMU-HUKUM-1.ppt

5. https://ejournal.staidarussalamlampung.ac.id/index.php/assalam/article/
download/34/93/

Anda mungkin juga menyukai