Anda di halaman 1dari 4

Nama : Cahyo Teguh Prasetyo

NIM : 051682296

Jono dan Joni merupakan teman dekat (bukan saudara) karena rumah mereka
berdua berdekatan. Suatu hari Jono dipindahkan tugas ke kota lain. Sehingga
rumah Jono osong dalam waktu yang cukup lama. Karena ditinggalkan begitu saja
rumah Jono menjadi tidak terawat terutama rumput di depan, samping dan
belakang rumahnya ang sudah tumbuh begitu lebat hampir menutupi seluruh
rumah Jono. Joni yang awalnya merasa tidak nyaman melihat keadaan rumah
Jono akhirnya memutuskan untuk membersihkan halaman depan, samping dan
belakang rumah Jono

1. Analisis perbuatan apakah yang dilakukan oleh Joni, serta apa saja
konsekuensi dari perbuatan tersebut. Jelaskan disertai dasar hukumnya!

Perbuatan yang dilakukan oleh Joni adalah perbuatan memelihara atau


merawat properti orang lain tanpa izin. Dasar hukumnya adalah Pasal 1365 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) yang berbunyi:

“Setiap orang yang dengan sengaja atau karena kelalaiannya


menyebabkan kerugian pada orang lain, wajib mengganti kerugian tersebut.”
Konsekuensi dari perbuatan tersebut adalah, Joni dapat dikenakan
tanggung jawab perdata kepada Jono. Joni harus mengganti kerugian yang dialami
oleh Jono akibat perbuatannya. Kerugian yang dialami oleh Jono dapat berupa
biaya pemeliharaan rumah, biaya tenaga kerja, dan sebagainya.

2. Analisislah oleh saudara tergolong hukum apakah kasus di atas jika


dilihat dari isinya serta dari masa berlakunya!

Kasus di atas tergolong hukum materil, karena mengatur tentang hak dan
kewajiban orang dalam suatu hubungan hukum. Kasus ini juga tergolong hukum
positif, karena berdasarkan aturan-aturan yang tertulis, yaitu KUHPerdata. Dari
isinya, kasus di atas mengatur tentang hak seseorang untuk mempertahankan atau
memperbaiki propertinya. Hak ini dikenal dengan hak milik. Hak milik adalah
hak untuk menggunakan, menikmati, dan mengurus suatu barang secara bebas dan
tanpa gangguan dari orang lain. Dari masa berlakunya, kasus di atas masih
berlaku sampai saat ini, karena KUHPerdata merupakan hukum positif yang
masih berlaku di Indonesia. KUHPerdata berlaku sejak tahun 1848 dan telah
mengalami beberapa kali perubahan, tetapi perubahan tersebut tidak mengubah
substansi dari KUHPerdata.

3. Dalam mazhab ilmu hukum dikenal beberapa aliran, salah satunya


adalah aliran positivisme, jelaskan serta kaitkan dengan kasus di atas!

Aliran positivisme dalam mazhab ilmu hukum adalah perbuatan hukum


positif adalah perbuatan yang sesuai dengan hukum yang dibuat oleh manusia
secara rasional dan logis, tanpa memandang nilai-nilai moral atau kepercayaan.
Memandang perlu memisahkan secara tegas antara hukum dan moral (antara
hukum yang berlaku dan hukum yang seharusnya, antara das sein dan das sollen.
Aliran positivisme dalam ilmu hukum berpendapat bahwa hukum adalah
kumpulan aturan yang dibuat oleh negara. Hukum hanya berlaku jika telah
diundangkan oleh negara. Kasus di atas dapat dikaitkan dengan aliran positivisme,
karena perbuatan Joni melanggar aturan hukum yang berlaku, yaitu Pasal 1365
KUHPerdata. Pasal ini mengatur tentang tanggung jawab perdata seseorang yang
menyebabkan kerugian pada orang lain. Dalam kasus ini, Joni menyebabkan
kerugian pada Jono dengan membersihkan halaman rumah Jono tanpa izin. Joni
harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut, yaitu dengan mengganti biaya
pemeliharaan rumah Jono.

1. Catur Tertib Pertanahan

Catur Tertib Pertanahan adalah suatu sistem hukum yang mengatur tata
cara penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah. Sistem ini
bertujuan untuk menciptakan ketertiban dalam pengelolaan tanah guna
mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat.

2. Macam Pengadilan Landreform dan Kewenangannya

Terdapat beberapa macam pengadilan landreform yang memiliki


kewenangan dalam menyelesaikan sengketa pertanahan. Berikut adalah beberapa
di antaranya:
1. Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN): Memiliki kewenangan untuk
menyelesaikan sengketa administratif yang berkaitan dengan pertanahan,
seperti sengketa pendaftaran tanah, sengketa pemberian hak atas tanah,
dan sengketa tata ruang.
2. Pengadilan Negeri: Memiliki kewenangan untuk menyelesaikan sengketa
perdata yang berkaitan dengan pertanahan, seperti sengketa pemilikan
tanah, sengketa hak guna usaha, dan sengketa hak milik.
3. Mahkamah Agung: Memiliki kewenangan untuk mengadili kasasi atau
peninjauan kembali terhadap putusan pengadilan yang telah berkekuatan
hukum tetap dalam sengketa pertanahan.

3. Tata Cara Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum

Tata cara pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk


kepentingan umum diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Berikut adalah
tahapan-tahapan dalam pengadaan tanah tersebut:

1. Identifikasi Kepentingan Umum: Pemerintah mengidentifikasi


kepentingan umum yang memerlukan pengadaan tanah, seperti
pembangunan jalan, jembatan, atau proyek infrastruktur lainnya.
2. Penetapan Lokasi dan Luas Tanah: Pemerintah menetapkan lokasi dan
luas tanah yang akan diambil untuk kepentingan umum.
3. Penilaian Nilai Tanah: Dilakukan penilaian terhadap nilai tanah yang akan
diambil berdasarkan prinsip keadilan dan transparansi.
4. Penawaran dan Negosiasi: Pemerintah melakukan penawaran kepada
pemilik tanah untuk memperoleh tanah tersebut. Jika terjadi perbedaan
harga, dilakukan negosiasi antara pemerintah dan pemilik tanah.
5. Ganti Rugi dan Pembayaran: Jika kesepakatan tercapai, pemerintah
membayar ganti rugi kepada pemilik tanah sesuai dengan nilai yang telah
disepakati.
6. Pendaftaran dan Pengosongan Tanah: Setelah pembayaran ganti rugi,
pemilik tanah melakukan pengosongan dan pendaftaran tanah atas nama
pemerintah.
7. Pemanfaatan Tanah: Tanah yang telah diambil digunakan untuk
kepentingan umum sesuai dengan rencana pembangunan yang telah
ditetapkan.

Pengadaan tanah untuk kepentingan umum harus dilakukan dengan


memperhatikan prinsip keadilan, transparansi, dan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah juga berkewajiban memberikan kompensasi yang adil kepada pemilik
tanah yang terkena dampak pengadaan tanah tersebut.

Referensi

Bernadetha Aurelia Oktavira. Contoh Perbuatan Melawan Hukum dan Dasar


Gugatannya. (Hukumonline: 2022).
https://www.hukumonline.com/klinik/a/contoh-perbuatan-melawan-hukum-
lt631ae19d07879/

Renata Christha Auli. Pengertian Administrasi Pertanahan dan Dasar Hukumnya.


(Hukumonline: 2023). https://www.hukumonline.com/klinik/a/pengertian-
administrasi-pertanahan-dan-dasar-hukumnya-lt651d14f82ba5f/

Riki Perdana Raya Waruwu. Perluasan Ruang Lingkup Kerugian Immaterial.


(Kepanitraan Mahkamah Agung: 2017).
https://kepaniteraan.mahkamahagung.go.id/artikel-hukum/1458-perluasan-
ruang-lingkup-kerugian-immaterial-oleh-dr-riki-perdana-raya-waruwu-s-h-
m-h

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 1964 Tentang Pengadilan


Landreform. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/

Anda mungkin juga menyukai