Anda di halaman 1dari 12

HUKUM AGRARIA

PENGADAAN TANAH

Romi Armezi
romiarmezi@yahoo.co.id
Bagian Hukum Administrasi Negara
Fakultas Hukum Universitas Andalas
Kampus Limau Manis, Kota Padang-25163
HAK PEMERINTAH MENGAMBIL DAN
MENGGUNAKAN MILIK PRIBADI SESEORANG
Konsep Hak Milik di Indonesia
• Hak Milik (hak eigendom – dalam BW), khususnya dalam Hukum Agraria,
merupakan hak atas tanah yang paling “tinggi” di Indonesia. Hak milik
merupakan hak turun-temurun, hak terkuat dan hak terpenuh yang dapat
dimiliki oleh seseorang atau badan hukum tertentu.
• Meskipun demikian, pemanfaatan hak milik tidaklah bersifat mutlak atau
tidak boleh seenak perut penggunanya saja. Dalam situasi tertentu hak
milik perorangan harus tunduk pada hak orang orang lain atau
kepentingan bersama. Kondisi ini dipertegas oleh Pasal 6 UUPA yang
menetapkan bahwa: “semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial”.
• Bahkan dalam situasi tertentu, pemerintah berwenang melakukan
pencabutan terhadap hak milik demi kepentingan umum terlepas dari
status hak milik sebagai hak terkuat dalam Hukum Agraria.
• Dasar hukum pencabutan itu termuat dalam Pasal 18 UUPA yang
berbunyi: “untuk kepentingan umum, termasuk kepentingan bangsa dan
negara serta kepentingan bersama dari rakyat, hak-hak atas tanah dapat
dicabut, dengan memberi ganti kerugian yang layak dan menurut cara
yang diatur dengan undang-undang”
Dasar Hukum dan Istilah
• Dasar Hukum:
1. Pasal 6 dan Pasal 18 UU No. 5 Tahun 1960 tentang Ketentuan Pokok-
Pokok Agraria (UUPA);
2. UU No. 20 Tahun 1961 tentang Pencabutan Hak Atas Tanah;
3. UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan
Demi Kepentingan Umum dan
4. Perpres No. 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan
Tanah Bagi Pembangunan Demi Kepentingan Umum jo. Perpres No.
40 Tahun 2014 jo. Perpres No. 30 Tahun 2015
• Dalam doktrin, pencabutan hak milik seseorang oleh pemerintah
dinamakan Onteigening
• Pasal 6 UUPA: “semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial”
• Pasal 18 UUPA: “untuk kepentingan umum, termasuk kepentingan bangsa
dan negara serta kepentingan bersama dari rakyat, hak-hak atas tanah
dapat dicabut, dengan memberi ganti kerugian yang layak dan menurut
cara yang diatur dengan undang-undang
Cara Pemerintah Menggunakan Hak Milik
• Secara yuridis, ada dua cara yang dapat ditempuh oleh pemerintah untuk
mengambil hak milik pribadi dan mempergunakannya, cara yang
dimaksud adalah melalui mekanisme:
a. pengadaan tanah;dan
b. pencabutan hak atas tanah
• Pengadaan tanah adalah kegiatan penyediaan tanah baik yang
dipergunakan untuk kegiatan pembangunan bagi kepentingan umum
maupun untuk pembangunan bukan untuk kepentingan umum.
Berdasarkan definisi ini diketahui bahwa kegiatan pengadaan tanah
dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. pengadaan tanah untuk pembangunan demi kepentingan umum
b. pengadaan tanah untuk pembangunan bukan demi kepentingan
umum
• Pencabutan hak atas tanah adalah suatu perbuatan hukum yang bersifat
sebelah pihak, dilakukan oleh pemerintah dalam lapangan agraria,
ditujukan untuk mencabut hak atas tanah berdasarkan kekuasaan yang
khusus. Dalam hal ini yakni penguasa yang berwenang (presiden).
Pengadaan Tanah
Pengadaan Tanah
• Pengadaan tanah yang dilakukan untuk kegiatan pembangunan tetapi
bukan untuk kepentingan umum dapat dilakukan oleh pemerintah
melalui kegiatan jual-beli, tukar-menukar atau cara lain yang disepakati
secara sukarela oleh kedua belah pihak
• Fokus pembahasan kita dalam konteks sub pok bahasan ini adalah
Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Demi Kepentingan Umum, karena
fokus perhatian UU No.2/2012 dan aturan pelaksananya (Perpres No.
71/2012) adalah pada kegiatan ini.
• Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Demi Kepentingan Umum adalah
kegiatan menyediakan tanah demi kepentingan umum dengan memberi
ganti kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak melalui
musyawarah yang dilakukan dengan cara pelepasan dan penyerahan hak
atas tanah.
• Unsur yang perlu dikaji lebih lanjut adalah:
a. Objek pengadaan tanah; b. Kepentingan umum; b. Ganti kerugian yang
adil dan layak c. Pihak yang berhak dan d. Pelepasan dan penyerahan hak
atas tanah
Unsur Objek dan Kepentingan Umum
• Objek Pengadaan Tanah adalah tanah, ruang atas tanah dan bawah tanah,
bangunan, tanaman, benda yang berkaitan dengan tanah, atau lainnya
yang dapat dinilai dengan uang.
• Kepentingan Umum adalah kepentingan bangsa, negara, dan masyarakat
yang harus diwujudkan oleh pemerintah dan digunakan sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat;
• Kriteria yang termasuk kepentingan umum di Indonesia:
a. pertahanan dan keamanan nasional;
b. jalan umum, jalan tol, terowongan, jalur kereta api, stasiun kereta
api, dan fasilitas operasi kereta api;
c. waduk, bendungan, irigasi, saluran air minum, saluran pembuangan
air dan sanitasi, dan bangunan pengairan lainnya;
d. pelabuhan, bandar udara, dan terminal;
e. infrastruktur minyak, gas, dan panas bumi;
f. pembangkit, transmisi, gardu, jaringan, dan distribusi tenaga listrik;
g. jaringan telekomunikasi dan informatika Pemerintah;
Lanjutan..

h) tempat pembuangan dan pengolahan sampah;


i) rumah sakit Pemerintah/Pemerintah Daerah;
j) fasilitas keselamatan umum;
k) tempat pemakaman umum Pemerintah/Pemerintah Daerah;
l) fasilitas sosial, fasilitas umum, dan ruang terbuka hijau publik;
m) cagar alam dan cagar budaya;
n) kantor Pemerintah/Pemerintah Daerah/desa;
o) penataan permukiman kumuh perkotaan dan/atau konsolidasi tanah,
serta perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan
status sewa;
p) prasarana pendidikan atau sekolah Pemerintah/Pemerintah Daerah;
q) prasarana olahraga Pemerintah/Pemerintah Daerah; dan
r) pasar umum dan lapangan parkir umum.
Unsur Ganti Kerugian dan Pihak yang Berhak
• Ganti kerugian adalah penggantian yang layak dan adil
kepada pihak yang berhak dalam proses pengadaan tanah
• Setiap pengadaan tanah wajib disertai dengan ganti
kerugian. Ganti kerugian inilah yang disepakati dalam
musyawarah.
• Ganti kerugian perolehan tanah bagi pemerintah tanpa
musyawarah disebut dengan pencabutan hak (UU
20/1961)
• Perolehan tanah tanpa ganti kerugian tidak disebut
dengan pengadaan tanah tetapi penyerahan tanah atau
hibah tanah dari rakyat kepada pemerintah.
• Pihak yang berhak atas ganti kerugian yang layak adalah
pihak yang menguasai atau memiliki objek pengadaan
tanah
Unsur Musy., Pelepasan dan Penyerahan HAT
• Musyawarah adalah proses atau kegiatan saling mendengar
dengan sikap saling menerima pendapat dan keinginan yang
didasarkan atas kesukarelaan antara pihak pemegang hak atas
tanah dan pihak yang memerlukan tanah, untuk memperoleh
kesepakatan mengenai bentuk dan besarnya ganti kerugian.
(win-win solution)
• Peserta musyawarah: a. Instansi pemerintah yang akan
membangun; b. Pemilik/penguasa tanah; c. Panitia pengadaan
tanah (perantara)
• Pelepasan hak adalah kegiatan pemutusan hubungan hukum
dari pihak yang berhak kepada negara melalui lembaga
pertanahan (Pasal 1 angka 9)
• Penyerahan hasil: oleh BPN kepada Instansi Pemerintah ybs
1. Berita acara penyerahan (lampiran: bukti pemilikan tanah)
2. Pelaksanaan pembangunan
Sekian

&
Terima Kasih...

Anda mungkin juga menyukai