Draft Kajian Risiko DLL
Draft Kajian Risiko DLL
A. Judul Penilaian
Pemilihan Dan Pengelolaan Vendor Di PT Bgr Logistik Indonesia
D. Latar Belakang
Vendor memiliki peran yang sangat penting dalam dunia bisnis, dan keberadaan mereka memiliki
dampak besar terhadap kesuksesan perusahaan. PT BGR Logistik Indonesia dalam proses
kegiatannya masih terus tergantung dan membutuhkan vendor dalam proses kegiatan bisnisnya, untuk
itu pemilihan dan pengelolaan kemitraan vendor dengan hati-hati perlu dilakukan guna terciptanya nilai
lebih bagi perusahaan sehingga terciptanya peningkatan daya saing, efisiensi dan termanagenya
risiko-risiko operasional yang tidak dapat di kelola oleh perusahaan, sehingga target-terget penting
dalam RKAP perusahaan dapat tercapai.
E. Penetapan Konteks
sasaran / tujuan : Terciptanya nilai lebih bagi perusahaan dalam menggunakan jasa vendor dalam
kegiatan operasional
Jenis Risiko : Risiko Pengadaan
Ruang Lingkup : Kegiatan pencarian vendor, Pemilihan Vendor, Kontrak vendor, Pemantauan
kinerja vendor, evaluasi kinerja vendor.
F. Pernyataan Risiko
1. Memungkinkan Perusahaan sulit memperoleh vendor yang dapat bekerjasama.
2. Memungkinkan Perusahaan memilih vendor yang tidak cakap/ kompatible untuk melakukan
pekerjaan
3. Memungkinkan kontrak kerjasama tidak jelas dan komprehensif baik dari sisi hak dan kewajiban
masing-masing dan ganti rugi apabila wanprestasi.
4. Memungkinkan tidak dilakukannya kontroling /monitoring atas pekerjaan vendor
5. Memungkinkan tidak dilakukannya evaluasi atas pekerjaan vendor
6. Memungkinkan perusahaan wanprestasi dalam proses pembayaran vendor sesuai kesepakatan
7. Memungkinkan
3. kontrak kerjasama 1. Pekerjaan berjalan tanda ada kontrak 1. BGR berada pada
tidak jelas dan 2. Perjanjian kersajama tidak detal posisi yang lemah
komprehensif baik 3. Tidak masuknya klausul ganti kerugian dalam proses
dari sisi hak dan mengahadapi
kewajiban masing- tuntutan hukum
masing dan ganti
rugi apabila
wanprestasi
4 Perusahaan tidak 1. Kepercayaan dengan vendor yang ada 1. Vendor dapat
kontroling 2. sesukahati
/monitoring atas melakukan
pekerjaan vendor pekerjaan tanpa
memperhatikan
akibat bagi
perusahaan
5 Perusahaan tidak 1. Kurangnya pemahaman dan pentingnya 1. Keluhan pekerjaan
melakukan evaluasi evaluasi vendor atas pekerjaan yang
atas pekerjaan dilakukan vendor
vendor terulang kembali
Berkaitan dengan hal tersebut untuk mengukur skala prioritas dampak perlu dilakukan analisa lebih
lanjut kembali
J. Skala Prioritas
No Risiko Skala prioritas
1. Perusahaan sulit memperoleh vendor
2. Perusahaan memilih vendor yang tidak cakap/ kompatible untuk
melakukan pekerjaan
3. kontrak kerjasama tidak jelas dan komprehensif baik dari sisi hak dan
kewajiban masing-masing dan ganti rugi apabila wanprestasi
4 Perusahaan tidak kontroling /monitoring atas pekerjaan vendor
5 Perusahaan tidak melakukan evaluasi atas pekerjaan vendor
Kontroling SOP : Pengendalian SOP dilakukan terpusat pada unit manajemen mutu & Risiko
kendali
yang telah
ada
Usulan 1. Setiap unit kerja melakukan evaluasi ulang atas SOP / KD yang ada di dalam perusahaan
Mitigasi 2. Melakukan sosialisasi kepada seluruh karyawan apabila ada SOP / KD terbaru.
Risiko 3. Adanya monitoring / kontroling secara berjenjang dalam proses pelaksanaan SOP yang
ada melalui beberapa tahap sebagai berikut :
a. Pengawasan dan pengendalian yang dilakukan atasan secara langsung / kepala
cabang
b. Pengawasan dan pengendalian dilakukan oleh KP melalui unit kinerja yang berada di
bawahnya
c. Pengawasan dan pengendalian melalui audit mutu internal yang dilakukan oleh
cabang masing-masing
d. Pengawasan dan pengendalian melalui audit mutu internal yang dilakukan oleh KP
melalui tim manajemen mutu & risiko
e. Audit yang dilakukan oleh SPI
4. Atas sistem monitoring / kontroling tersebut dilaporkan secara berjenjang dan termonitor
sampai ke direksi.
Judul Risiko Penyusunan HPP
Tujuan Penyusunan HPP yang optimal dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan dan daya saing
dalam berkompetisi dengan kompetitor yang ada
Potensi
risiko yang No Risiko Penyebab Dampak
muncul 1. Perbedaan Belum adanya standarisasi tarif Harga yang fluktuatif
perhitungan HPP dalam penyusunan HPP
2 Kenaikan Harga HPP Fluktiasi harga BBM, tenaga kerja,
3
Kontroling Carolina
kendali Monitoring berkala oleh tim Penagihan kantor pusat
yang telah
ada
Usulan 1. Perketat dalam proses filter pelanggan yang akan melakukan kerjasama :
Mitigasi Evaluasi dapat dilakukan dengan pertimbangan kemampuan finansial, rekamjejak
Risiko pembayaran sebelumnya stabilitas bisnis pelanggan saat ini
2. Kontrak kerjasama yang jelas dan komprehensif serta mencantumkan konsekwensi yang
dapat timbul apabila tidak dilakukan pembayaran sesuai dengan waktu yang ditentukan
(denda keterlambatan bayar, penahanan barang, pemberhentian sementara pekerjaan)
3. Mengusahakan dan mengatur sistem pembayaran agar dilakukan dengan adanya DP
atau pembayaran di muka.
4. Segera melakukan pengesahan atas KD Pengendalian dan Pengelolaan Piutang
5. Melakukan rekonsiliasi, penerbitan surat peringatan, dan penerbitan surat somasi kepada
pelanggan.
6. Melakukan blacklist, hold / pemberhentian pekerjaan pada pelanggan-pelanggan yang
sulit dilakukan penagihan /
7. Melakukan pemantauan dan kelolaan tindakan-tindakan penagihan sebagaimana pada
KD Pengendalian dan Pengelolaan Piutang
8. Atas pekerjaan-pekerjaan dengan nilai tertentu perlu adanya asuransi piutang seperti
SCF, SKBDN
9. Melakukan pemantauan atas kondisi industri pelanggan, hal ini dapat mempengaruhi
pelanggan dalam proses pembayaran
10. Melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada :
a) Tim pemasaran dan penjualan (filter pelanggan, Penyusunan kontrak)
b) Tim OPS dokumen-dokumen yang harus lengkap dalam proses penagihan
c) TIM Penagihan Teknis dan cara-cara ampuh dalam melakukan pendekatan penagihan
11. Bekerjasama dengan pihak ke 3 dalam proses pendanaan dan verifikasi pekerjaan.
Sehingga dalam proses penagihan perusahaan dapat terbantu dalam proses penagihan.
12. Unit marketing turut melakukan pemantauan atas proses perolehan pekerjaan sampai
dengan proses penagihan
13. Unit Operasional memastikan bahwa seluruh dokumen penagihan lengkap dan tepat
sehingga tidak ada bolak-balik revisi atas kekeliruan penagihan.
Judul EBITDA
Tujuan Tidak tercapaian target EBITDA
Potensi
risiko yang No Risiko Penyebab Dampak
muncul 1. Rasio Laba Operasi
tidak tercapai
2 Meningkatnya biaya
usaha
Kontroling Carolina
kendali Monitoring berkala oleh tim Penagihan kantor pusat
yang telah
ada
Usulan 14. Perketat dalam proses filter pelanggan yang akan melakukan kerjasama :
Mitigasi Evaluasi dapat dilakukan dengan pertimbangan kemampuan finansial, rekamjejak
Risiko pembayaran sebelumnya stabilitas bisnis pelanggan saat ini
15. Kontrak kerjasama yang jelas dan komprehensif serta mencantumkan konsekwensi yang
dapat timbul apabila tidak dilakukan pembayaran sesuai dengan waktu yang ditentukan
(denda keterlambatan bayar, penahanan barang, pemberhentian sementara pekerjaan)
16. Mengusahakan dan mengatur sistem pembayaran agar dilakukan dengan adanya DP
atau pembayaran di muka.
17. Segera melakukan pengesahan atas KD Pengendalian dan Pengelolaan Piutang
18. Melakukan rekonsiliasi, penerbitan surat peringatan, dan penerbitan surat somasi kepada
pelanggan.
19. Melakukan blacklist, hold / pemberhentian pekerjaan pada pelanggan-pelanggan yang
sulit dilakukan penagihan /
20. Melakukan pemantauan dan kelolaan tindakan-tindakan penagihan sebagaimana pada
KD Pengendalian dan Pengelolaan Piutang
21. Atas pekerjaan-pekerjaan dengan nilai tertentu perlu adanya asuransi piutang seperti
SCF, SKBDN
22. Melakukan pemantauan atas kondisi industri pelanggan, hal ini dapat mempengaruhi
pelanggan dalam proses pembayaran
23. Melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada :
d) Tim pemasaran dan penjualan (filter pelanggan, Penyusunan kontrak)
e) Tim OPS dokumen-dokumen yang harus lengkap dalam proses penagihan
f) TIM Penagihan Teknis dan cara-cara ampuh dalam melakukan pendekatan penagihan
24. Bekerjasama dengan pihak ke 3 dalam proses pendanaan dan verifikasi pekerjaan.
Sehingga dalam proses penagihan perusahaan dapat terbantu dalam proses penagihan.
25. Unit marketing turut melakukan pemantauan atas proses perolehan pekerjaan sampai
dengan proses penagihan
26. Unit Operasional memastikan bahwa seluruh dokumen penagihan lengkap dan tepat
sehingga tidak ada bolak-balik revisi atas kekeliruan penagihan.
27.