Anda di halaman 1dari 9

TUGAS AUDIT INTERNAL

BAB 3 : KASUS
AUDIT ATAS PROSEDUR PENGADAAN BARANG PADA
CV. BOGA ARTHA MANDIRI SERVICE

DI SUSUN
OLEH :
KELOMPOK 4 :

- Siti Firyal Zahira (160503072) - Miranda Elizabeth (160503082)


- Rafika Ayu Lesmana (160503076) - Yoni Astari (160503083)
- Shaviera Hanako (160503077) - Sayyidatul Aufia (160503086)
- Nazla Aminy (160503080) - Farah Erina Pratiwi (160503090)

Dosen Pembimbing : Drs. Arifin Akhmad, M.Si., Ak., CA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

AKUNTANSI

2019
LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

Banjarmasin, 18 Maret 2019

No : 01/KAP/IV/2019
Lampiran : 6 eksemplar
Perihal : Laporan Hasil Audit Manajemen

Kepada
Pimpinan CV. Boga Artha Mandiri Service
Di Banjarmasin

Dengan Hormat,

Kami telah melakukan audit atas prosedur pengadaan barang pada CV. Boga Artha Mandiri
Service untk periode Januari 2019. Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas
kewajaran laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami tidak memberikan pendapat atas
laporan keuangan tersebut. Audit kami hanya mencakup sistem dan prosedur pengadaan barang
yang dimiliki. Audit tersebut dimaksudkan untuk menilai ekonomisasi (kehematan), efisiensi (daya
guna), dan efektivitas (hasil guna) pengelolaan sistem dan prosedur pengadaan barang yang
dilakukan serta memberikan saran perbaikan atas kelemahan yang ditemukan selama proses audit
berlangsung, sehingga diharapkan di masa yang akan datang dapat dicapai perbaikan atas
kekurangan tersebut dan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih ekonomis, efisien dan lebih
efektif dalam mencapai tujuannya.

Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi :
Bab I : Informasi Latar Belakang
Bab II : Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit
Bab III : Rekomendasi
Bab IV : Ruang Lingkup Audit
Dalam melaksanakan audit kami telah memperoleh banyak bantuan, dukungan, dan kerja
sama dari berbagai pihak baik jajaran direksi maupun staf yang berhubungan dengan pelaksanaan
audit ini. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik
ini.

Kantor Akuntan Publik & Management Consultant

KELOMPOK 4
BAB I
INFORMASI LATAR BELAKANG

CV. Boga Artha Mandiri Service (Selanjutnya disebut “Perusahaan”) berlokasi di Jl. A. Yani Km.2
No.91 Banjarmasin, di dirikan pada tanggal 28 April 2008 oleh para pendiri yang terdiri atas :
1. Budi Purnomo Wijaya, SE
2. Widyastuti Gunawan

Tujuan dari di dirikannya perusahaan adalah untuk mendapatkan laba dan membuka lapangan
pekerjaan bagi para karyawan yang akhirnya dapat berakibat pada meningkatnya kekayaan para
pemilik perusahaan. Secara keseluruhan CV. Boga Artha Mandiri Service terdiri atas beberapa unit
kerja yaitu :
1. Food Court Duta Rasa
2. Teras Coffee N’Tea
3. Gulali Land
4. Donat Burger
5. Billiard Boss

Susunan direksi perusahaan adalah sebagai berikut :


Direktur Utama : Widyastuti Gunawan
Direktur Keuangan dan Operasional : Budi Purnomo Wijaya, SE
Manager : Victor Sandi Jaya

Sedangkan tujuan dilakukannya audit adalah untuk :


1. Menilai prosedur dan sistem pengadaan barang yang digunakan dalam penyelenggaraan
operasional perusahaan.
2. Menilai ekonomisasi, efisiensi, dan efektifitas prosedur pengadaan barang yang dimiliki
perusahaan.
3. Memberikan berbagai saran perbaikan atas kelemahan prosedur pengadaan barang yang
ditemukan.
BAB II
KESIMPULAN AUDIT

Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan, kami dapat
menyimpulkan sebagai berikut :

Kondisi :
1. Fungsi-fungsi yang terkait dalam prosedur pengadaan barang tidak mempunyai job
description (pembagian tugas) yang jelas dalam hal wewenang dan tanggung jawab yang
diberikan karena yang terjadi perusahaan hanya menyediakan struktur organisasi tanpa
menjelaskan mengenai masalah tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing
karyawan.
2. Tidak ada prosedur pengadaan barang yang memadai karena perusahaan tidak menyediakan
standar operasional (SOP) yang baku bagi karyawan dalam hal pengadaan barang dan
penentuan pemasok yang dipakai dalam perusahaan.
3. Dokumen-dokumen tertulis dalam prosedur pengadaan barang telah berjalan dengan cukup
baik dan diharapkan akan terus dapat ditingkatkan.
4. Internal control yang lemah dalam hal prosedur pengadaan barang dimana dari masing-
masing divisi tidak pernah melakukan pengecekan terhadap laporan maupun harga barang
yang berlaku di pasar selama ini. Pengecekan hanya dilakukan pada saat terjadi masalah dan
kenaikan harga yang tidak wajar.

Kriteria :
1. Dalam setiap perusahaan struktur organisasi dan spesifikasi tugas (Job Description)
sangatlah penting agar dapat diketahui pihak-pihak yang bertanggung jawab apabila ada
kesalahan, tugas yang jelas yang dilaksanakan setiap karyawan dan wewenang yang jelas
dalam pengambilan keputusan.
2. Perlunya standar operasional yang baku sebagai dasar acuan atas setiap pengadaan barang
yang dilakukan agar dapat meminimalisir penyimpangan-penyimpangan yang mungkin
terjadi.
3. Dalam prosedur pengadaan barang harus memiliki bukti-bukti tertulis yang akan digunakan
sebagai otorisasi dan pertanggungjawaban dari masing-masing fungsi yang terkait.
4. Sistem pengendalian manajemen sangatlah penting dalam perusahaan. Hal ini untuk
mencegah adanya penyimpangan-penyimpangan dan memastikan bahwa setiap fungsi dalam
perusahaan telah melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan perusahaan dengan baik dan
benar.

Penyebab :
1. Perusahaan hanya menyediakan struktur organisasi tanpa didukung adanya job description
secara tertulis untuk setiap karyawan.
2. Belum adanya standar baku secara tertulis yang dimiliki perusahaan dalam prosedur
pengadaan barang yang digunakan saat ini.
3. Sistem kepercayaan yang diterapkan oleh perusahaan selama ini menyebabkan internal
control yang lemah dari atas ke bawah, hal ini didukung juga belum tersedianya kebijakan
perusahaan ataupun peraturan yang memadai yang berkaitan dengan internal control
prosedur pengadaan barang.

Akibat :
1. Karyawan akan kesulitan dalam menentukan setiap tugas, wewenang, dan tanggung jawab
yang dimiliki sehingga dapat berakibat pada kesalahan dalam pengambilan keputusan.
2. Banyak pengadaan barang yang salah dalam hal kuantitas, kualitas, harga dan pemilihan
pemasok oleh fungsi pengadaan barang karena tidak adanya standar baku yang digunakan
sangatlah besar.
3. Terjadinya pengadaan barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang tidak
diketahui oleh atasan dan akhirnya hanya disimpan dalam gudang.
4. Terjadinya mark up harga oleh karyawan karena tidak pernah dilakukan pengecekan harga
pasar ke lapangan.

Pejabat yang bertanggung jawab :


Manager CV. Boga Artha Mandiri Service
DAFTAR RINGKASAN TEMUAN AUDIT

No Kondisi Kriteria Penyebab Akibat

1 Tidak ada prosedur Perlu standar Belum ada standar Banyak kesalahan
pengadaan barang / operasional yang baku baku secara tertulis pengadaan barang
tidak ada standar sebagai dasar acuan dalam prosedur dalam hal
operasional (SOP) atas setiap pengadaan pengadaan barang kuantitas, kualitas,
yang baku dalam hal barang yang dilakukan yang digunakan harga dan
pengadaan barang dan agar dapat saat ini pemilihan
penentuan pemasok meminimalisir pemasok oleh
penyimpangan- fungsi pengadaan
penyimpangan yang barang karena
terjadi. tidak adanya
standar baku yang
digunakan
2 Fungsi-fungsi yang Struktur organisasi dan Perusahaan hanya Karyawan
terkait dalam prosedur spesifikasi tugas (Job menyediakan kesulitan dalam
pengadaan barang Description) sangatlah struktur organisasi menentukan setiap
tidak mempunyai job penting agar dapat tanpa didukung tugas, wewenang,
description diketahui pihak-pihak adanya job dan tanggung
(pembagian tugas) yang bertanggung description secara jawab yang
yang jelas jawab apabila ada tertulis dimiliki sehingga
kesalahan berakibat pada
kesalahan dalam
pengambilan
keputusan

3 Internal control lemah Sistem pengendalian Sistem Terjadi pengadaan


dalam hal prosedur manajemen sangat kepercayaan yang barang yang tidak
pengadaan barang, penting dalam diterapkan oleh sesuai dengan
masing-masing divisi perusahaan untuk perusahaan kebutuhan
tidak pernah mencegah adanya menyebabkan perusahaan dan
melakukan pengecekan penyimpangan- internal control terjadinya mark
terhadap laporan penyimpangan dan lemah dari atas ke up harga oleh
maupun harga barang memastikan bahwa bawah, didukung karyawan karena
yang berlaku di pasar setiap fungsi dalam dengan belum tidak pernah
perusahaan telah tersedianya dilakukan
melaksanakan prosedur kebijakan pengecekan harga
yang telah ditetapkan perusahaan yang pasar ke lapangan.
perusahaan dengan baik berkaitan dengan
dan benar. internal control
prosedur
pengadaan barang.
BAB III
REKOMENDASI

Hasil audit yang dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus menjadi perhatian
manajemen di masa yang akan datang. Kelemahan ini dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
1. Kelemahan yang terjadi pada sistem dan prosedur pengadaan barang yang dimilki
perusahaan.
2. Kelemahan yang terjadi karena kurangnya sistem pengendalian (internal control) dalam
pelaksanaan prosedur pengadaan barang yang dimiliki perusahaan.
3. Kelemahan yang terjadi karena tidak adanya pembagian tugas, wewenang, tanggung jawab
dari setiap fungsi yang terkait dengan proses pengadaan barang.

Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi atau
langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut.

Rekomendasi :
1. Perusahaan harus memiliki sistem informasi akuntansi yang lengkap, memadai dan jelas
agar setiap fungsi yang terkait dalam proses pengadaan barang mempunyai pedoman
ataupun dasar dalam melakukan pengadaan barang yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
2. Kepala keuangan dan akuntansi dengan dibantu cost control harus secara berkala melakukan
pengecekan terhadap harga maupun laporan yang dibuat untuk memeriksa kebenaran dalam
prosedur pengadaan barang yang telah dilakukan, apakah sudah sesuai atau belum dengan
prosedur perusahaan.
3. Perusahaan harus membuat kebijakan yang jelas dan cukup untuk menjadi dasar dalam
pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab untuk setiap fungsi yang terkait dalam
proses pengadaan barang.

Keputusan untuk melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada pada manajemen, tetapi
jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki kami mengkhawatirkan terjadi akibat yang lebih buruk
pada proses pengadaan barang perusahaan di masa yang akan datang.
BAB IV
RUANG LINGKUP AUDIT

Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit yang kami lakukan hanya meliputi masalah
prosedur pengadaan barang pada CV. Boga Artha Mandiri Service untuk periode Januari 2019.
Audit kami mencakup penilaian atas kecukupan sistem pengendalian manajemen dan prosedur
pengadaan barang, fungsi-fungsi yang terkait dalam proses pengadaan barang, dan aktivitas
pengadaan barang itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai